PENGEMBANGAN PIRANTI LUNAK PENAKSIRAN BEBAN PENDINGINAN TATA-UDARA BANGUNAN

dokumen-dokumen yang mirip
STUDI EVALUASI SISTEM PENGKONDISIAN UDARA DI JURUSAN TEKNIK ELEKTRO KAMPUS BUKIT JIMBARAN DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 9. PENGKONDISIAN UDARA

PERHITUNGAN DAN METODE KONSTRUKSI SISTEM PENDINGINAN TERHADAP AUDITORIUM

BAB III DASAR PERANCANGAN INSTALASI AIR CONDITIONING

BAB III PERHITUNGAN BEBAN PENDINGIN

Laporan Tugas Akhir 2012 BAB II DASAR TEORI

BAB III PERHITUNGAN DAN PEMBAHASAN. Perhitungan beban pendinginan office PT. XX yang berlokasi di Jakarta

Analisis Konsumsi Energi Listrik Pada Sistem Pendingin Ruangan (Air Conditioning) Di Gedung Direktorat Politeknik Negeri Pontianak

BAGIAN III PRINSIP-PRINSIP ESTIMASI BEBAN PENDINGIN TATA UDARA

BAB III PERANCANGAN.

TUGAS AKHIR EFEKTIFITAS DESICCANT DALAM MENGONTROL RH DIBANDING HEATER DAN HEATING COIL

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Untuk menjalankan alat bantu normalisasi ini dibutuhkan sarana perangkat keras

Pemanfaatan Sistem Pengondisian Udara Pasif dalam Penghematan Energi

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB III DATA ANALISA DAN PERHITUNGAN PENGKONDISIAN UDARA

BAGIAN II : UTILITAS TERMAL REFRIGERASI, VENTILASI DAN AIR CONDITIONING (RVAC)

BAB IV ANALISIS DAN PERHITUNGAN

BAB III DASAR TEORI PERHITUNGAN BEBAN PENDINGINAN UNTUK FLOATING PRODUCTION UNIT (FPU)

LAMPIRAN I. Universitas Sumatera Utara

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Hotel Sapadia Siantar. Hotel Danau Toba International Medan. Rumah Sakit Columbia Asia Medan

BAB IV: KONSEP Pendekatan Konsep Bangunan Hemat Energi

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

PERHITUNGAN ULANG SISTEM PENGKONDISIAN UDARA PADA GERBONG KERETA API PENUMPANG EKSEKUTIF MALAM (KA. GAJAYANA)

BAB I PENDAHULUAN. Tugas Akhir ini diberi judul Perencanaan dan Pemasangan Air. Conditioning di Ruang Kuliah C2 PSD III Teknik Mesin Universitas

PENGARUH KESALAHAN PERHITUNGAN BEBAN PENDINGINAN TANPA KOREKSI LINTANG SELATAN PADA METODE CLTD UNTUK BANGUNAN DI BANDUNG

BAB IV PERHITUNGAN PENDINGIN GEDUNG

DAFTAR PUSTAKA. W. Arismunandar, Heizo Saito, 1991, Penyegaran Udara, Cetakan ke-4, PT. Pradnya Paramita, Jakarta

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN HASIL PERANCANGAN

JTM Vol. 04, No. 1, Februari

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 3 METODOLOGI. 3.1 Metodologi Penelitian Pengumpulan Bahan Penelitian. Dalam penelitian ini bahan atau materi dikumpulkan melalui :

BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB III PERHITUNGAN. Tugas Akhir

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

VI. IMPLEMENTASI SISTEM

SEMINAR PROPOSAL TUGAS AKHIR OPTIMASI PENGGUNAAN PENCAHAYAAN ALAMI PADA RUANG KERJA DENGAN MENGATUR PERBANDINGAN LUAS JENDELA TERHADAP DINDING

BAB I PENDAHULUAN. refrijerasi. Teknologi ini bisa menghasilkan dua hal esensial yang

Konservasi energi sistem tata udara pada bangunan gedung

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Pengantar 1.2 Latar Belakang Masalah

1.2. Latar Belakang Masalah

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM

BAB IV. ducting pada gedung yang menjadi obyek penelitian. psikometri untuk menentukan kapasitas aliran udara yang diperlukan untuk

PENERUSAN PANAS PADA DINDING GLAS BLOK LOKAL

BAB V IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

Beban Pendinginan dan Penghematannya

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah 1.2 Perumusan Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

BAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL

ANALISA PERHITUNGAN BEBAN PENDINGINAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE CLTD DAN VISUALISASI PENCAHAYAAN DENGAN PERANGKAT LUNAK DIALUX

Konservasi energi sistem tata udara pada bangunan gedung

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

IV. PEMODELAN SISTEM. A. Konfigurasi Sistem EssDSS 01

BAB I PENDAHULUAN , hal 9. 1 Subagyo D., Asri M., Handoko H.T., Dasar-dasar Operation Research, BPFE, Yogyakarta,

TUGAS AKHIR EFEKTIFITAS PERUBAHAN AIR CHANGES TERHADAP PERUBAHAN TEMPERATURE DAN RH

BAB IV PERHITUNGAN DAN PERANCANGAN BEBAN PENDINGIN 4.1 PERHITUNGAN SECARA MANUAL DAN TEORISTIS

Analisis Konsumsi Energi Listrik Pada Sistem Pengkondisian Udara Berdasarkan Variasi Kondisi Ruangan (Studi Kasus Di Politeknik Terpikat Sambas)

BAB III PERENCANAAN, PERHITUNGAN BEBAN PENDINGIN, DAN PEMILIHAN UNIT AC

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 5, No. 2, (2016) ISSN: ( Print)

ANALISIS BEBAN PENDINGINAN SISTEM TATA UDARA (STU) RUANG AUDITORIUM LANTAI III GEDUNG UTAMA POLITEKNIK NEGERI LHOKSEUMAWE. Syamsuar, Ariefin, Sumardi

BAB V IMPLEMENTASI PERANGKAT LUNAK. Aplikasi setelah dianalisa dan dirancang, maka aplikasi tersebut siap

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

EVALUASI PELUANG PENGHEMATAN ENERGI PADA LANTAI II DAN IV GEDUNG MALL "XYZ" DI KEDIRI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Kebutuhan Pengembangan Sistem. mengembangkan sistem pemesanan berbasis web ini terdiri atas kebutuhan

BAB V IMPLEMENTASI. A. Lingkungan Implementasi. Dalam hal kegiatan implementasi sistem ini adapun yang

BAB III DASAR PERANCANGAN INSTALASI TATA UDARA GEDUNG

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 1 PENDAHULUAN. dapat memudahkan pengelolahan dan memanfaatkan data secara efektif dan efesien. Kantor

Universitas Sumatera Utara

BAB V PENGUJIAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM. Pengujian merupakan bagian yang penting dalam siklus pembangunan

BAB 4 PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI PROGRAM. dengan struktur yang sederhana dengan algoritma yang rumit, sehingga

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM. pemilihan bahasa pemroggraman yang digunakan, pemilihan teknologi, kebutuhan

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Processor Intel Pentium IV 2.41GHz RAM 512 MB DDR. Hard disk 40 GB. Monitor 15 Samsung SyncMaster 551v

BAB I PERSYARATAN PRODUK

BAB IV ANALISA DATA PERHITUNGAN BEBAN PENDINGIN

BAB V IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN. menggunakan Aplikasi Administrasi Informasi Publik yaitu: Software yang mendukung aplikasi ini, yaitu:

Perancangan Desain Ergonomi Ruang Proses Produksi Untuk Memperoleh Kenyamanan Termal Alami

BAB I PENDAHULUAN. Analisa energi beban..., Widiandoko K. Putro, FT UI, Universitas Indonesia

BAB III ALGORITMA PENDETEKSI KERUSAKAN MODUL SURYA

Seminar Nasional IENACO ISSN:

PERANGKAT LUNAK AUDIT SEBAGAI ALAT BANTU SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK UPAYA KONSERVASI ENERGI

PERHI TUNGAN BEBAN PENDI NGI N PADA RUANG LABORATORI UM KOMPUTER PAPSI - I TS

AIR CONDITIONING (AC) Disiapkan Oleh: Muhammad Iqbal, ST., M.Sc Jurusan Teknik Arsitektur Universitas Malikussaleh Tahun 2015

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN. dan pengujian merupakan langkah yang dilakukan setelah melakukan

BAB V PENGUJIAN SISTEM DAN IMPLEMENTASI. Pengujian program adalah pengujian dimana user memasukan data ke

BAB I PENDAHULUAN. dengan perusahaan-perusahaan lainnya. Untuk itu diperlukan adanya metode

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. memadai. Berikut ini akan dijelaskan spesifikasi perangkat lunak dan keras yang Spesifikasi Perangkat Keras

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

TUGAS AKHIR. Perancangan Ulang Sistem Pengondisian Udara Untuk Ruangan Pelapisan Krispi Di PT. XYZ

BAB IV HASIL PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN

Perencanaan Ulang Sistem Pengkondisian Udara Pada lantai 1 dan 2 Gedung Surabaya Suite Hotel Di Surabaya

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM. tersebut siap diterapkan atau diimplementasikan. Tahap Implementasi Sistem

Udara luar = 20 x 30 cmh = 600 cmh Area yang di kondisikan = 154 m². Luas Kaca (m²)

USER MANUAL. TREND MICRO Internet Security Pro. Install Trend Micro Internet Security Pro. By: PT. Amandjaja Multifortuna Perkasa

BAB 1 PENDAHULUAN Pengantar

SISTEM INFORMASI PENJUALAN PAKAIAN DI VOLLTUS DISTRO BANDUNG

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB V IMPLEMENTASI PERANGKAT LUNAK. Aplikasi setelah dianalisa dan dirancang, maka aplikasi tersebut siap

Transkripsi:

PENGEMBANGAN PIRANTI LUNAK PENAKSIRAN BEBAN PENDINGINAN TATA-UDARA BANGUNAN 1 Erfan Purnama 2 Wisnu Hendradjit 3 Agus Samsi Program Studi Teknik Fisika, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Bandung 1 erfan.tf.133@students.itb.ac.id, 2 wisnu131@tf.itb.ac.id (kepadanya komunikasi dan korespondensi ditujukan), 3 samsi@tf.itb.ac.id. ABSTRAK Menaksir besarnya beban pendinginan sistem tata-udara bangunan adalah pekerjaan yang rumit, memakan waktu dan melelahkan, karena itu ketidak-seksamaan perhitungan pun sering terjadi. Piranti lunak penaksiran beban pendinginan diadakan untuk mengatasi hal itu serta membuat perhitungan menjadi lebih mudah dan lebih cepat. Sebuah piranti lunak untuk itu telah dikembangkan untuk dapat digunakan pada kondisi iklim di Indonesia. Hasil penggunaan piranti lunak itu harus terpercaya, dapat diandalkan. Piranti lunak itu adalah Cooling Load Software 2008 (CLS 2008) yang menerapkan sistem wizard dan dikembangkan menggunakan Microsoft Visual Basic 6.0. Metoda Cooling Load Temperature Difference and Cooling Load Factor (CLTD/CLF) digunakan sebagai dasar penaksiran beban pendinginan. Hasil penaksiran berupa tabel dan grafik beban pendinginan yang dapat disimpan dalam bentuk file (*.cmf), dicetak, atau diekspor ke program lain. Piranti lunak CLS 2008 dapat digunakan dengan baik untuk menaksir beban pendinginan pada suatu bangunan di wilayah Indonesia bagian utara maupun selatan khatulistiwa, untuk rentang waktu sepanjang setahun penuh. Selain itu, beban pendinginan maksimum, minimum, dan rata-rata dapat ditentukan pula. Penaksiran beban pendinginan juga telah melibatkan seluruh komponen beban pendinginan internal dan eksternal bangunan. Kata kunci: beban pendinginan, CLS 2008, sistem wizard, CLTD, CLF. 1. PENDAHULUAN Beban pendinginan adalah laju pembuangan kalor dari suatu tempat untuk menjaga kondisi termal di tempat itu, agar suhunya tetap lebih rendah dari suhu lingkungan alami dan tingkat kelembaban nisbi udara yang sesuai. Penaksiran beban pendinginan pada suatu bangunan gedung adalah tahapan yang penting untuk dapat menentukan kapasitas pendinginan dari perlengkapan/peralatan refrigerasi yang diperlukan untuk mendukung sistem tata udara pada bangunan gedung itu. Penaksiran beban pendinginan menyediakan informasi sebagai dasar untuk memilih perlengkapan refrigerasi dan perancangan sistem ventilasi dan pengkondisian udara (VAC) yang paling sesuai dengan bangunannya. Penaksiran beban pendinginan juga dapat menyediakan data yang bermanfaat untuk mengevaluasi dan optimasi maupun reduksi konsumsi energi, dalam rangka upaya mewujudkan bangunan yang hemat energi. Penaksiran beban pendinginan secara manual memerlukan waktu yang lama dan cukup melelahkan. Kesalahan perhitungan sering terjadi akibat ketidak-seksamaan pengerjaannya. Oleh karena itu piranti lunak penaksiran beban pendinginan diperlukan untuk melakukan perhitungan dengan lebih mudah dan lebih cepat. Piranti lunak yang dikembangkan pun harus terpercaya, dapat diandalkan, dan penaksiran beban pendinginannya sesuai dengan kondisi iklim di Indonesia. Piranti lunak penaksiran beban Pengembangan Piranti Lunak 299

pendinginan pada penelitian ini diberi nama Cooling Load Software 2008 (CLS 2008). Tujuan penelitian ini adalah: 1. Mengembangkan piranti lunak yang dapat digunakan untuk melakukan penaksiran beban pendinginan secara multizoning pada bangunan gedung yang terletak di seluruh wilayah Indonesia, di bagian utara maupun selatan khatulistiwa. 2. Beban pendinginan untuk rentang waktu yang panjang (selama setahun) serta beban puncak maupun beban rata-ratanya dapat ditentukan. 3. Piranti lunak itu mencakup perhitungan seluruh komponen beban pendinginan internal dan eksternal bangunan. 2. TINJAUAN PUSTAKA Piranti lunak CLS 2008 menerapkan sistem wizard dan dikembangkan menggunakan piranti lunak Microsoft Visual Basic 6.0. Metoda Cooling Load Temperature Difference and Cooling Load Factor (CLTD/CLF) dari ASHRAE GRP158 (Rudoy dan Cuba, 1979) sebagai dasar penaksiran beban pendinginan. Klasifikasi komponen beban pendinginan ditentukan berdasarkan sumber kalornya. Sumber-sumber kalor beban pendinginan yaitu: 1. Konduksi kalor menembus dinding luar (external wall), atap, dan selubung gedung yang transparan (kaca, dan sebagainya). 2. Radiasi termal menembus kaca. 3. Konduksi kalor menembus partisi, lantai, dan langit-langit. 4. Emisi termal dari sistem pencahayaan buatan di dalam zone yang dikondisikan. 5. Beban kalor sensibel dan laten dari penghuni di dalam zone yang dikondisikan. 6. Beban kalor sensibel dan laten dari perangkat elektrikal, uap, dan gas yang ada di dalam zone yang dikondisikan. 7. Kalor sensibel dari perangkat daya, termasuk motor elektrikal yang ada di dalam zone yang dikondisikan. 8. Kalor sensibel dan laten akibat ventilasi yang mengacu pada SNI-03-6572-2001 dan akibat infiltrasi yang mengacu pada ASHRAE GRP158. 3. METODA PENELITIAN Penelitian ini dilakukan dengan metoda sebagai berikut: 1. Menelusuri informasi publikasi dan pustaka tentang penaksiran beban pendinginan menggunakan metoda CLTD/CLF, serta pemrograman menggunakan piranti lunak Microsoft Visual Basic 6.0, maupun penelitianpenelitian lain yang sejenis. Termasuk informasi tentang piranti-piranti lunak penaksiran beban pendinginan yang telah beredar di pasaran, misalnya Carrier E-20 (Carrier, Corp., 1980) dan Trace-700 (Trane, Corp., 2002). 2. Piranti lunak ini dikembangkan merujuk pada program terdahulu oleh Susanti (2001) maupun Agus (2006). 3. Menerapkan sistem wizard pada perancangan algoritma penaksiran beban pendinginan, IO program, dan merancang antarmuka yang mudah dipergunakan. 4. Membuat antarmuka dan menyusun kode program agar menjadi piranti lunak. 5. Menguji piranti lunak itu dan menganalisis hasilnya. 4. HASIL DAN PEMBAHASAN Antarmuka Piranti Lunak Pengisian data masukan pada piranti lunak CLS 2008 menggunakan sistem wizard. Wizard adalah kumpulan antarmuka yang memuat formulir isian dan ditampilkan 300 Pengembangan Piranti Lunak

satu-persatu. Biasanya diberi nomor halaman di setiap antarmukanya. Terdapat lima wizard pada piranti lunak CLS 2008 yaitu wizard data umum, eksternal, internal, partisi, dan infiltrasi. Keuntungan menggunakan wizard antara lain: 1. Data masukan yang telah disimpan dapat diubah atau dihapus. 2. Pengisian data dilakukan langkah demi langkah (step by step) sehingga pemakaian piranti lunak menjadi lebih sederhana dan mudah dipahami (user-friendly). 3. Penanganan kesalahan dan koreksi perhitungan yang lebih mudah. Antarmuka utama CLS 2008 berupa hasil penaksiran beban pendinginan dalam bentuk tabel, grafik, atau keterangan proyek penaksiran beban pendinginan. Tabel yang ditampilkan bisa berupa hasil penaksiran beban pendinginan total atau masing-masing komponen pada seluruh zone bangunan maupun masing-masing zone bangunan. Grafik beban pendinginan selama satu bulan atau setahun penuh untuk seluruh zone bangunan atau masing-masing zone bangunan dapat dipilih sesuai keinginan pemakai program. Algoritma Piranti Lunak Terdapat 51 modul pada piranti lunak CLS 2008. Subroutine penaksiran beban pendinginan disimpan pada sebuah modul, yaitu ModBeban, dan terdiri dari beberapa prosedur untuk menaksir beban pendinginan dari setiap komponen beban pendinginan. Penaksiran beban pendinginan total dilakukan pada prosedur terpisah setelah prosedur-prosedur penaksiran beban pendinginan setiap komponen dipanggil. Tahapan penaksiran beban pendinginan total masing-masing zone bangunan dilakukan sesuai dengan buku pedoman ASHRAE GRP158. Sedangkan tahapan penaksiran beban pendinginan seluruh zone bangunan diperlihatkan di Gambar 1. Q-MS, Q-ML, dan Q-MT adalah beban pendinginan sensibel, laten, dan total pada seluruh zone bangunan sedangkan Q- SS, Q-SL, dan Q-ST adalah beban pendinginan sensibel, laten, dan total pada zone ke-n. Jumlah zone = 0 tidak diperkenankan. Hal ini ditangani pada saat pemakai program mengisi formulir isian pada wizard data umum. Basis Data Basis data pada piranti lunak CLS versi-versi dan program terdahulu yang disusun oleh Susanti (2001) dan Agus (2006) disimpan dalam file yang dibuat Microsoft Office Access (*.mdb). Penggunaan basis data ini menyebabkan lag pada piranti lunak dan memerlukan kapasitas hard disk ± 6,84 MB. Oleh karena itu, format penyimpanan basis data tersebut diubah menjadi delimited text files (*.cld) yang digunakan di piranti lunak CLS 2008. Pemrosesan basis data yang baru jauh lebih cepat dan hanya memerlukan kapasitas hard disk 83.6 KB. Pengembangan Piranti Lunak 301

Gambar 1. Diagram alir penaksiran beban pendinginan multizone. Persyaratan Sistem Persyaratan sistem (system requirements) sebagai kebutuhan minimum instalasi piranti lunak CLS 2008 sebagai berikut: 1. Sistem operasi Windows 98/NT/ME/2000/XP. 2. Intel Pentium CPU 300 MHz. 3. Free hard disk space sebesar 15 MB. 4. RAM sebesar 64 MB. Piranti lunak CLS 2008 dapat digunakan untuk menaksir beban pendinginan 1 100 zone. Jumlah zone dibatasi agar piranti lunak dapat dipakai pada komputer yang memenuhi persyaratan di atas. Pengujian Piranti Lunak Piranti lunak CLS 2008 diujicoba untuk menaksir beban pendinginan sebuah bangunan yang dibagi menjadi lima zone dan terletak di 7 LS. Penaksiran beban pendinginan dilakukan di bulan Mei. Fluktuasi beban pendinginan pada bangunan tersebut selama 24 jam diperlihatkan di Gambar 2. 302 Pengembangan Piranti Lunak

Gambar 2. Fluktuasi beban pendinginan selama 24 jam. Hasil penaksiran beban pendinginan menggunakan piranti lunak Tabel 1). Selisih terbesar antara hasil penaksiran menggunakan piranti lunak dengan penaksiran secara manual adalah 0,14 % dibandingkan dengan hasil penaksiran secara manual (lihat dengan selisih rata-rata 0,06 %. Hasil ini menunjukkan piranti lunak telah dapat digunakan untuk melakukan penaksiran beban pendinginan pada bangunan multizone dengan baik. Selain itu, beban pendinginan maksimum, minimum, dan rata-rata juga telah dapat ditentukan dengan baik oleh piranti lunak. Tabel 1. Hasil pengujian pertama. Pengujian kedua bertujuan untuk mengetahui apakah piranti lunak juga dapat digunakan dengan baik untuk menaksir beban pendinginan bangunan yang berada di bagian utara khatulistiwa (daerah lintang utara) sedangkan pengujian ketiga dilakukan untuk mengetahui apakah piranti lunak dapat digunakan untuk menaksir beban pendinginan selama setahun. Hasil pengujian kedua dan ketiga diperlihatkan di Pengembangan Piranti Lunak 303

Tabel 2 dan Tabel 3. Persentase selisih hasil penaksiran menunjukkan piranti lunak telah dapat digunakan dengan baik untuk melakukan penaksiran beban pendinginan pada bangunan di daerah lintang utara serta dapat digunakan dengan baik untuk melakukan penaksiran beban pendinginan selama setahun. Penaksiran beban pendinginan pada pengujian kedua dan ketiga ini hanya dilakukan pada salah satu zone bangunan. Tabel 2. Hasil pengujian kedua. Tabel 3. Hasil pengujian ketiga. Kinerja Piranti Lunak Piranti lunak dibuat untuk memudahkan dan mempercepat pekerjaan penaksiran beban pendinginan. Sulit dan lamanya penaksiran beban pendinginan terutama disebabkan perlunya mencari data pada tabel-tabel buku pedoman ASHRAE GRP158. Penaksiran secara manual membutuhkan waktu 1,5 sampai 2 jam untuk setiap zone bangunan. Piranti lunak CLS 2008 memerlukan waktu 1 2 detik untuk menaksir beban pendinginan seluruh zone bangunan. Waktu yang diperlukan untuk mengisi data masukan pada semua wizard adalah 5 sampai 10 menit setiap zone-nya. Dengan demikian penggunaan piranti lunak CLS 2008 dapat menyingkatkan waktu pengerjaan penaksiran beban pendinginan bangunan singlezone maupun multizone, dibandingkan jika dilakukan secara biasa. Pada pengujian ini, piranti lunak dioperasikan pada anjung komputer dengan spesifikasi sistem sebagai berikut: 1. Sistem operasi Windows XP Home Edition 2002. 2. Intel Pentium IV CPU 1800 MHz. 3. Free hard disk space sebesar 800 900 MB. 4. RAM sebesar 256 MB. Piranti lunak CLS 2008 juga memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan beberapa piranti lunak lain seperti HBCalc dari ASHRAE, ComfortAir 4.0, dan Cool Room Calc 1.0e. Hasil perbandingan diperlihatkan oleh Tabel 4. 304 Pengembangan Piranti Lunak

Tabel 4. Perbandingan kinerja beberapa piranti lunak. Cara Manual CLS 2001 CLS 2006 CLS 2008 ASHRAE HBCalc Comfort Air 4.0 CRC 1.0e Perlu data dari tabel Ya Tidak Tidak Tidak Ya Ya Tidak Multizone Ya Tidak Ya Ya Tidak Tidak Tidak Grafik hasil Tidak Ya Ya Ya Tidak Ya Tidak Simpan file Tidak Tidak Ya Ya Ya Ya Cetak hasil Tidak Tidak Ya Ya Ya Ya Wizard Tidak Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ekspor ke program lain Tidak Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ukuran 8 MB 10 MB 2,5 MB 1,33 MB 2,29 MB 433 KB Rentang hasil 24 jam 24 jam 1 tahun 24 jam 1 tahun 1 jam Hasil Pengembangan Piranti Lunak Hasil pengembangan piranti lunak CLS 2008 diantaranya diperlihatkan di Tabel 5. Tabel 5. Hasil pengembangan piranti lunak CLS 2008. Penaksiran Beban Basis Data Meliputi Kemampuan Lain 1. Cocok untuk bangunan multizone di wilayah Indonesia. 1. Data kondisi lingkungan selama setahun di 46 lokasi. 1. Hasil penaksiran dapat diekspor ke program aplikasi yang lain. 2. Beban maksimum, minimum, dan rata-rata. 2. CLF lampu yang menyala selama 8-24 jam. 2. Mencetak (printing) hasil penaksiran. 3. Hasil penaksiran meliputi rentang waktu selama setahun. 3. Persentase penurunan suhu maksimum. 3. Dapat menggunakan satuan SI maupun I-P. 4. Melibatkan seluruh komponen beban pendinginan internal dan eksternal bangunan. 4. Dapat menggunakan konstruksi atap dan dinding yang tercantum dalam buku pedoman ASHRAE GRP158. 4. Hasil penaksiran dapat disimpan dalam file dengan ekstensi *.cmf serta dapat dibuka kembali. 5. KESIMPULAN DAN SARAN Dari pelaksanaan pengembangan piranti lunak ini dapat ditarik rangkuman dan kesimpulan sebagai berikut. 1. Piranti lunak CLS 2008 telah dapat digunakan dengan baik untuk menaksir beban pendinginan tata-udara bangunan multizone di wilayah Indonesia bagian utara maupun selatan khatulistiwa. Pengembangan Piranti Lunak 305

2. Piranti lunak CLS 2008 dapat digunakan dengan baik untuk menaksir beban pendinginan selama setahun pada bangunan di 46 lokasi di Indonesia. 3. Beban pendinginan maksimum, minimum, dan rata-rata telah dapat ditentukan dengan tepat oleh piranti lunak CLS 2008. 4. Penaksiran beban pendinginan menggunakan piranti lunak CLS 2008 telah melibatkan seluruh komponen beban pendinginan, walaupun profil luar bangunan, seperti bentuk-bentuk naungan (overhang) dan sirip (fin) jendela masih diabaikan pada bagian perhitungan konduksi kalor dari kaca jendela. 5. Kemampuan baru piranti lunak CLS 2008 berfungsi dengan baik, diantaranya: a. Hasil penaksiran dapat disimpan dalam bentuk file (*.cmf). b. Dapat mencetak hasil penaksiran beban pendinginan (printing). c. Tabel dan grafik hasil penaksiran dapat diekspor ke program lain. d. Dapat menggunakan sistem satuan SI maupun I-P. Piranti lunak CLS 2008 ini masih dikembangkan lebih lanjut antara lain dalam hal. 1. Menangani penaksiran beban pendinginan dengan memperhitungkan profil luar bangunan di sekitar lubang cahaya dan jendela. 2. Menambahkan basis data tentang karakteristik termal bahan-bahan bangunan serta basis data tentang bujur dan lintang tempat di berbagai daerah di Indonesia, beserta kondisi iklim setempatnya. 3. Menambahkan kemampuan files association untuk file *.cmf dan *.cld. 4. Menambahkan pilihan penaksiran beban pendinginan menggunakan metoda Radiant Time Series. 5. Memungkinkan piranti lunak ini dapat digunakan secara online. DAFTAR PUSTAKA [1] Agus, L., 2006. Pengembangan Piranti Lunak Penaksiran Beban Pendinginan Bangunan Gedung. Laporan Tugas Akhir, Program Studi Teknik Fisika, Fakultas Teknologi Industri, ITB, Bandung. [2] Purnama, Erfan. 2008. Pengembangan Piranti Lunak Penaksiran Beban Pendinginan Bangunan Multizone. Laporan Tugas Akhir, Program Studi Teknik Fisika, Fakultas Teknologi Industri, ITB, Bandung. [3] Rudoy, William dan Joseph F. Cuba. 1979. ASHRAE GRP158: Cooling and Heating Load Calculation Manual. ASHRAE, New York [4] SNI-03-6572-2001. 2001. Tata cara perancangan sistem ventilasi dan pengkondisian udara pada bangunan gedung. BSN, Jakarta. [5] Susanti. 2001. Pembuatan Piranti Lunak Penaksiran Beban Pendinginan Ruangan. Laporan Tugas Akhir, Departemen Teknik Fisika, Fakultas Teknologi Industri, ITB, Bandung. [6]... Trace-700 version 6.1. 2001/2002.Trane Corp., USA. 306 Pengembangan Piranti Lunak