terkonsentrasi di kawasan pantai Salah satu permasalahan dalam pembangunan kota Ternate : Berkembangnya penduduk yang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

ARAHAN PERBAIKAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN KUMUH BERDASARKAN PERSEPSI MASYARAKAT DI KELURAHAN TLOGOPOJOK (KABUPATEN GRESIK)

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Persoalan permukiman merupakan masalah yang serius karena

BAB I PENDAHULUAN. Kawasan(PLP2K-BK) 1 Buku Panduan Penanganan Lingkungan Perumahan dan Permukiman Kumuh Berbasis

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

TESIS OLEH : SARIGUNA TANJUNG /PWD PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2002

BAGIAN 1 PENDAHULUAN. 1.2 Latar Belakang Permasalahan Perancangan

RUMAH SUSUN SEDERHANA DI SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Aminatu Zuhriyah. Arahan Penanganan Permukiman Kumuh Nelayan Di Kelurahan Blimbing Kecamatan Paciran Lamongan

BAB I PENDAHULUAN. Respon risiko..., Juanto Sitorus, FT UI., Sumber data : BPS DKI Jakarta, September 2000

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. 1.2 Pemahaman Judul dan Tema

Konsep Land Sharing Sebagai Alternatif Penataan Permukiman Nelayan di Kelurahan Gunung Anyar Tambak Surabaya

Penataan Lingkungan Permukiman Kumuh Di Wilayah Kecamatan Semampir Kota Surabaya Melalui Pendekatan Partisipasi Masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Umum. Sistem jaringan jalan terdiri dari sistem jaringan jalan primer dan sistem

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia, umumnya seragam, yaitu kota-kota mengalami tahap pertumbuhan

BAB III METODE PENELITIAN

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL...

III. METODE PENELITIAN. kegiatan ini dimaksudkan untuk mendapatkan data-data yang dibutuhkan,

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembangunan adalah upaya memajukan, memperbaiki tatanan, meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

SIDANG UJIAN TUGAS AKHIR

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kota Bontang terletak 150 km di utara Samarinda. Dengan wilayah yang relatif kecil dibandingkan kabupaten

BAB I PENDAHULUAN. tinggal. Dimana tempat tinggal atau rumah merupakan kebutuhan dasar yang akan

Faktor-Faktor Penyebab Kekumuhan Di Kelurahan Kapasari Kecamatan Genteng, Kota Surabaya

BAB III METODE PERANCANGAN. kualitatif. Dimana dalam melakukan analisisnya, yaitu dengan menggunakan konteks

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. dalam pemenuhannya masih sulit dijangkau terutama bagi penduduk berpendapatan

Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN I - 1. Sumber data statistic BPS DKI Jakarta. Dinas Pemadam Kebakaran DKI Jakarta

BAB 1 : Pendahuluan BAB 2 : Tinjauan Teori BAB 3 : Metodologi Penelitian BAB 4 : Hasil dan Pembahasan BAB 5 : Kesimpulan dan Saran

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. terkait dengan pertumbuhan kota lainnya adalah unsur penduduk.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

TUGAS AKHIR 118 PEREMAJAAN RUMAH SUSUN PEKUNDEN SEMARANG BAB I PENDAHULUAN

`BAB I PENDAHULUAN. tertentu. Pada dasarnya pembangunan dalam sektor permukiman adalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

AR 40Z0 Laporan Tugas Akhir Rusunami Kelurahan Lebak Siliwangi Bandung BAB 1 PENDAHULUAN

Identifikasi Karakteristik Lingkungan Permukiman Kumuh Berdasarkan Persepsi Masyarakat Di Kelurahan Tlogopojok

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Penduduk dunia saat ini telah mencapai lebih dari 6 miliar, di mana di

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

FORMAT I PROFIL SEKTOR PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN. I. Aspek Kebijakan Kota/Kabupaten. Berdasarkan Pola Dasar Pembangunan Kota/Kab :

III. METODE PENELITIAN

Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1 Pada dasarnya hunian tidak dapat dilihat sebagai tempat hidup saja

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kota merupakan sebuah tempat permukiman yang sifatnya permanen

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Dilihat dari sejarah atau proses perkembangannya pada masa yang lalu dapat diketahui bahwa kota-kota pada

5.1. Area Beresiko Sanitasi

BAB I PENDAHULUAN. Tanah merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan. tempat tinggal dalam menjalankan kehidupan sehari-hari.

KAJIAN PENERAPAN SISTEM DINAMIS DALAM INTERAKSI TRANSPORTASI DAN GUNA LAHAN KOMERSIAL DI WILAYAH PUSAT KOTA SEMARANG TUGAS AKHIR

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN. prasarana lingkungan di kawasan Kelurahan Tegalpanggung Kota Yogyakarta ini

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. masalah akan diuraikan secara singkat mengenai dasar pemahaman permasalahan

UNIVERSITAS DIPONEGORO

BAB I PENDAHULUAN. dalam kuantitas dan kualitas tertentu untuk menopang kehidupannya. Penambahan

BAGIAN 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Persoalan Perancangan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Pengertian Judul

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Bangunjiwo, Tirtonirmolo, Tamantirto dan Ngetisharjo dan Kecamatan

BAB I PENDAHULUAN. Tingkat pertumbuhan jumlah penduduk di Kota Medan saling berkaitan

MOTIVASI MASYARAKAT BERTEMPAT TINGGAL DI KAWASAN RAWAN BANJIR DAN ROB PERUMAHAN TANAH MAS KOTA SEMARANG TUGAS AKHIR

Redistribusi Lokasi Minimarket di Kecamatan Rungkut, Kota Surabaya

PEREMAJAAN PEMUKIMAN RW 05 KELURAHAN KARET TENGSIN JAKARTA PUSAT MENJADI RUMAH SUSUN

BAB I PENDAHULUAN. Sejak tahun 2000 persentase penduduk kota di Negara Dunia Ketiga telah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang tabel 1.1

Uraian secara lengkap setiap aspek dan kriteria yang menjadi bahan. pertimbangan dalam penentuan teknologi pengolahan sampah di Jakarta Timur

III. METODOLOGI 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN

Kriteria Pengembangan Kawasan Wisata Alam Air Terjun Madakaripura, Kabupaten Probolinggo

BAB 3 METODE PERANCANGAN. metode perancangan yang digunakan adalah metode deskriptif analisis. Metode

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PERANCANGAN. dilakukan berbagai metode perancangan yang bersifat analisa yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN dituangkan dalam Undang-Undang Pokok-pokok Agraria (UUPA). Pasal 2

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan kota seringkali menyebabkan terjadinya perubahan kondisi ekologis lingkungan perkotaan yang

BAB I PENDAHULUAN. penting, mengingat bahwa fasilitas ruang parkir merupakan bagian dari sistem

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Gambar 6.1 Alternatif Gambar 6.2 Batara Baruna. 128 Gambar 6.3 Alternatif Gambar 6.4 Alternatif Gambar 6.

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. yang dibahas dalam tesis ini. 1 Subkawasan Arjuna pada RTRW kota Bandung tahun merupakan kawasan Arjuna

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Persepsi Masyarakat terhadap Permukiman Bantaran Sungai

Penetapan Kawasan Sentra Produksi Pengolahan Pertanian Berbasis Komoditas Unggulan di Kabupaten Jember

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada bab ini akan dibahas tentang pendahuluan yang merupakan bagian

Transkripsi:

Pengembangan pusat-pusat permukiman masih terkonsentrasi di kawasan pantai Salah satu permasalahan dalam pembangunan kota Ternate : Berkembangnya penduduk yang relatif cepat, disamping ketersediaan lahan permukiman yang relatif terbatas menyebabkan munculnya kawasan kumuh (slum area) dipinggiran pantai bagian timur.

Rumusan Masalah : Adanya pemukiman kumuh padat penduduk di pusat kota Berdasarkan permasalahan di atas dapat dibuat pertanyaan penelitian sebagai berikut : Apa faktor penyebab yang menyebabkan timbulnya pemukiman kumuh di Kelurahan Soa-sio dan Kampung Makasar Timur, kota Ternate? Tujuan : Merumuskan konsep penataan kawasan permukiman di kelurahan Kampung Makasar dan Soa-sio, kota Ternate Sasaran yang ingin dicapai adalah : Mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan permukiman tersebut menjadi kumuh. Merumuskan Konsep penanganan permukiman kumuh yang berada di Kelurahan Kampung Makasar dan Soa-sio, kota Ternat.

Ruang Lingkup Ruang Lingkup Wilayah Lokasi studi di kelurahan Soa-sio dan kampung makasar timur / BWK I kota Ternate. Ruang Lingkup Materi Materi yang berhubungan dengan Penataan Permukiman di BWK I kota ternate. Ruang Lingkup Substansi Kantor Kelurahan Kampung makasar Timur dan soa-sio, Dinas Tata Kota Ternate, Dinas Pekerjaan Umum. Sintesa Tinjauan Pustaka

Pendekatan Penelitian Pendekatan rasionalitik dengan model analisis i theoretical ti descriptive. Tahapan Penelitian 1.Tahapan perumusan masalah Pada tahapan ini akan dijelaskan mengenai permasalahan adanya permukiman kumuh dan berbagai faktor penyebab timbulnya permukiman tersebut. 2. Studi Literatur Pada tahap ini akan dikumpulkan informasi sebanyak-banyaknya mengenai pengertian, karakteristik dan kriteria permukiman kumuh, permasalahan dan berbagai faktor penyebab munculnya permukiman kumuh serta perencanaan pertisipatif. Informasi tersebut bersumber dari buku, internet, makalah, seminar, peraturan perundang-undangan undangan dan sebagainya. 3. Pengumpulan Data Pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini melalui 3 cara yaitu kuesioner, observasi dan wawancara.

4. Hasil dan Pembahasan Pada tahapan ini penyajian data dari keseluruhan proses pengumpulan data akan dilakukan. Pada tahap ini akan di ketahui faktor penyebab permukiman kumuh tersebut ada. Sehingga secara keseluruhan proses yang telah dilakukan hasilnya akan digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam perumusan konsep penataan kembali permukiman kumuh tersebut. 5. Kesimpulan dan Saran Pada tahap ini akan menjawab tujuan dan sasaran awal yang ingin dicapai dalam penelitian ini. Setelah ditarik beberapa b kesimpulan tersebut, t dilakukan k pemberian saran yang bertujuan untuk memberikan masukan dalam perumusan konsep permukiman kumuh.

Alat Pengumpulan Data Dalam kegiatan pengumpulan data ini dilakukan dua cara, yaitu: 1.Data primer adalah data yang didapat secara langsung dilapangan. Data ini didapat dengan cara wawancara terstruktur dan observasi. 2.Data sekunder adalah data yang didapat dari instansi pemerintahan. Variabel Teknik Sampel Teknik purposive sampling. Sampel yang digunakan adalah stakeholder terpilih terkait dengan perumusan Konsep Penataan Kawasan Pemukiman Kumuh di kelurahan Soa-sio dan Kampung Makasar, BWK I Kota Ternate.

Gambaran Umum Kawasan Pemukiman Kumuh di kelurahan Soa-sio dan Kampung Makasar Timur,Kota Ternate Kawasan Kampung Makasar Timur dan Soa-sio merupakan kawasan yang berada di Kota Ternate (Maluku Utura), tepatnya di BWK I Kota Ternate. Kawasan Kampung Makasar Timur dan Soa-sio adalah dua kelurahan yang bersebelahan, yang mempunyai batas administrative sebagai berikut : Kelurahan Kampung Makasar Timur - Sebelah Utara : Kelurahan Soa-sio - Sebelah Selatan : Kelurahan Gamalama - Sebelah Barat : Kampung Makasar Barat - Sebalah Timur : Jalan Tapak 2 Kelurahan Soa-sio - Sebelah Utara : Kelurahan Salero - Sebelah Selatan : Kelurahan Kampung Makasar Timur - Sebelah Barat : Kelurahan Soa - Sebalah Timur : Jalan Tapak 2