PENGEMBANGAN SOAL MATEMATIKA SERUPA PISA DALAM KONTEN CHANGE AND RELATIONSHIP PADA SISWA KELAS VIII NASKAH PUBLIKASI

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS KEMAMPUAN PENALARAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL SERUPA PISA PADA SISWA KELAS VIII NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

PENGEMBANGAN SOAL MATEMATIKA SERUPA PISA DALAM KONTEN SPACE AND SHAPE PADA SISWA KELAS VIII

MENYELESAIKAN SOAL MATEMATIKA MODEL PISA LEVEL 4. Kamaliyah, Zulkardi, Darmawijoyo

BAB II KAJIAN PUSTAKA

PENGEMBANGAN SOAL MATEMATIKA MODEL PISA PADA KONTEN UNCERTAINTY AND DATA UNTUK MENGUKUR KEMAMPUAN PENALARAN SISWA NASKAH PUBLIKASI

PENGEMBANGAN SOAL MODEL PISA PADA KONTEN QUANTITY UNTUK MENGUKUR KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS SISWA

PENGEMBANGAN SOAL MATEMATIKA SERUPA PISA DALAM KONTEN SPACE AND SHAPE PADA SISWA KELAS VIII. Diajukan Oleh: Pipit Maharani A

PENGEMBANGAN SOAL NON RUTIN BERBASIS KOMPUTER UNTUK MELATIH PENGGUNAAN KEMAMPUAN MATEMATIKA SISWA

PENGEMBANGAN SOAL MATEMATIKA MODEL PISA PADA KONTEN UNCERTAINTY AND DATA UNTUK MENGUKUR KEMAMPUAN PENALARAN SISWA

Pengembangan Soal Matematika Model PISA Untuk Mengetahui Argumentasi Siswa di Sekolah Menengah Pertama

Pendekatan PMRI sebagai Gerakan Literasi Sekolah dalam Pembelajaran Matematika

PENGEMBANGAN SOAL MATEMATIKA MODEL PISA PADA KONTEN UNCERTAINTY UNTUK MENGUKUR KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

LITERASI MATEMATIS SISWA PADA KONTEN QUANTITY DI SMP NEGERI 02 PONTIANAK

INOVASI PENDIDIKAN Bunga Rampai Kajian Pendidikan Karakter, Literasi, dan Kompetensi Pendidik dalam Menghadapi Abad 21

HOTS (High Order Thinking Skills) dan Kaitannya dengan Kemampuan Literasi Matematika

KEMAMPUAN LITERASI MATEMATIS SISWA DITINJAU DARI KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA SMP DI PONTIANAK

PENGEMBANGAN SOAL MODEL PISA PADA KONTEN QUANTITY UNTUK MENGUKUR KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS SISWA

PENGEMBANGAN SOAL SERUPA TIMSS UNTUK MENGUKUR KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH PADA KONTEN GEOMETRI KELAS VIII

Pengembangan Soal Matematika Tipe TIMSS Menggunakan Konteks Kerajaan Sriwijaya di SMP

PENGEMBANGAN PAKET SOAL MODEL PISA KONTEN CHANGE AND RELATIONSHIP UNTUK MENGUKUR KEMAMPUAN PENALARAN DAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA

Pendahuluan. Tito et al., Pengembangan Paket Soal Model PISA Konten Space and Shape...

ANALISIS KEMAMPUAN LITERASI MATEMATIK MAHASISWA CALON GURU MATEMATIKA

BAB I PENDAHULUAN. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.c.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Ika Citra Wulandari, 2015

PENALARAN MATEMATIS DALAM MENYELESAIKAN SOAL PISA PADA SISWA USIA 15 TAHUN DI SMA NEGERI 1 JEMBER

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS KONSTRUKTIVIS PADA MATERI RUANG DIMENSI TIGA DI SMA

PENGEMBANGAN SOAL TIPE PISA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA DAN IMPLEMENTASINYA PADA KONTES LITERASI MATEMATIKA (KLM) 2011 Ratu Ilma Indra Putri 1

PENGEMBANGAN SOAL-SOAL BERDASARKAN Taksonomi Trends in International Mathematics and Science Study (TIMSS) PADA BIDANG ALJABAR

PENGEMBANGAN SOAL MATEMATIKA MODEL PISA PADA KONTEN QUANTITY UNTUK MENGUKUR KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

PENGEMBANGAN SOAL MODEL PISA PADA KONTEN CHANGE AND RELATIONSHIP UNTUK MENGETAHUI KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

Usulan Penelitian Skripsi Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan. pada Program Studi Pendidikan Matematika.

LITERASI MATEMATIKA SEKOLAH DASAR Danuri Dosen Program Studi PGSD FKIP UPY Kata Kunci: Literasi Matematika Sekolah Dasar (SD)

PENGEMBANGAN SOAL-SOAL BERDASARKAN TAKSONOMI Trends in International Mathematics and Science Study (TIMSS) PADA BIDANG ALJABAR

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS DISCOVERY LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA KELAS VIII SMP

BAB I PENDAHULUAN. .id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.

BAB I PENDAHULUAN. 1 Evy Yosita, Zulkardi, Darmawijoyo, Pengembangan Soal Matematika Model PISA

PENGEMBANGAN MODUL MATERI LINGKARAN BERBASIS DISCOVERY UNTUK SISWA SMP

KESALAHAN SISWA SMP DALAM MENYELESAIKAN SOAL MATEMATIKA BERBASIS PISA PADA KONTEN CHANGE AND RELATIONSHIP

PUBLIKASI ILMIAH AFRINA NUR BAITI A

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PADA POKOK BAHASAN PROGRAM LINIER YANG MENGGUNAKAN METODE SIMPLEKS

PENGEMBANGAN SOAL UNTUK MENGUKUR KEMAMPUAN KONEKSI ANTAR TOPIK MATEMATIKA SISWA SEKOLAH DASAR

BAB III METODE PENELITIAN

EFEKTIVITAS BAHAN AJAR BANGUN RUANG SISI DATAR MENGGUNAKAN 5E INSTRUCTIONAL MODEL TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR

PEMBELAJARAN DIMENSI TIGA MENGGUNAKAN PENDEKATAN PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK INDONESIA (PMRI) DI SMA NEGERI 2 TANJUNG RAJA

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR PROGRAM LINEAR MENGGUNAKAN APLIKASI GEOGEBRA BERBANTUAN ANDROID DI SEKOLAH MENENGAH ATAS

PENGEMBANGAN SOAL SERUPA TIMSS UNTUK MENGUKUR KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN PEMECAHAN MASALAH PADA KONTEN ALJABAR KELAS VIII

PENGEMBANGAN SOAL-SOAL OPEN-ENDED

Pengembangan Instrumen Pengukuran Kompleksitas Soal Kontekstual Matematika

EFEKTIVITAS PENDEKATAN PROBLEM POSING SETTING KOOPERATIF TERHADAP KEMAMPUAN LITERASI MATEMATIS

Agustin Puspitasari et al : Analisis Kemampuan Literasi Matematika...

MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENALARAN SISWA DENGAN WAWANCARA KLINIS PADA PEMECAHAN MASALAH ARITMETIKA SOSIAL KELAS VIII SMP

POTENSI PENALARAN ADAPTIF MATEMATIS SISWA DALAM MATERI PERSAMAAN GARIS LURUS DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Literasi Matematika merupakan aspek kemampuan matematika yang

BRAIN-BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN LITERASI MATEMATIS SISWA. Iwan Kuswidi UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta, Indonesia

PENGEMBANGAN LKS BERBASIS PROJECT BASED LEARNING UNTUK PEMBELAJARAN MATERI SEGITIGA DI KELAS VII

PENGEMBANGAN SOAL MATEMATIKA MODEL PISA PADA KONTEN QUANTITY UNTUK MENGUKUR KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

KEMAMPUAN SISWA MEMECAHKAN MASALAH DENGAN METODE MIND MAPPING DI KELAS BILINGUAL SMP NEGERI 1 PALEMBANG

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA MATERI LUAS BANGUN DATAR BERBASIS METODE PEMBELAJARAN DISCOVERY UNTUK SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

Pengembangan Soal Biologi Berbasis Literasi Sains untuk Siswa SMA Kelas X Semester 1

Literasi Matematis dan Upaya Pengembangannya dalam Pembelajaran di Kelas

KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS MENYELESAIKAN SOAL OPEN-ENDED MENURUT TINGKAT KEMAMPUAN DASAR MATERI SEGIEMPAT DI SMP

Kiky Floresta et al., Pelevelan Adversity Quotient (AQ) Siswa...

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam Permendiknas No. 22 (Departemen Pendidikan Nasional RI,

Faijatul Ma'rifah et al.,: Pengembangan Paket Tes Kemampuan Penalaran Matematika...

PENGEMBANGAN ALAT PERAGA MENGGUNAKAN RANGKAIAN LISTRIK SERI-PARALEL UNTUK MENGAJARKAN LOGIKA MATEMATIKA DI SMK NEGERI 2 PALEMBANG

Pemanfaatan ICT Dalam Literasi Matematika

PENGEMBANGAN MODUL EVALUASI PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN TEORI BELAJAR KONSTRUKTIVISME

ANALYSIS OF STUDENT REASONING ABILITY BY FLAT SHAPE FOR PROBLEM SOLVING ABILITY ON MATERIAL PLANEON STUDENTS OF PGSD SLAMET RIYADI UNIVERSITY

PENGEMBANGAN SOAL PENGAYAAN MODEL PISA LEVEL 4 KELAS VII SMP

Banina Firdaus et al., Analisis Soal dalam Buku Matematika Kelas VII Kurikulum

MATHEdunesa Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika Volume 2 No. 5 Tahun 2016 ISSN :

IDENTIFIKASI KEMAMPUAN LITERASI MATEMATIKA SISWA SMP NEGERI 12 JEMBER DALAM MENYELESAIKAN SOAL PISA KONTEN SPACE AND SHAPE

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA DALAM MATERI SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL DI KELAS VIII SMP

Nego Linuhung Pendidikan Matematika FKIP Universitas Muhammadiyah Metro Abstract

PENGEMBANGAN SOAL MATEMATIKA MODEL PISA KONTEN BILANGAN UNTUK MENGETAHUI KEMAMPUAN LITERASI MATEMATIKA SISWA

Oleh: Mahasiswa Program Studi Pendididkan Matematika STKIP PGRI Sumatera Barat. ABSTRACT

PENGEMBANGAN STEM SOAL BERBASIS MULTI REPRESENTASI DALAM MATERI PENJUMLAHAN BILANGAN BULAT DI SMP

LITERASI KUANTITATIF SISWA DITINJAU DARI ASPEK QUANTITY DI KELAS VII A SMPN 03 PONTIANAK

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.

Kata kunci: Pendidikan Matematika Realistik, Think Pair Share (TPS), Kemampuan Literasi Matematis

PENGEMBANGAN TES KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS PESERTA DIDIK MADRASAH TSANAWIYAH DI MAKASSAR

PENGEMBANGAN SOAL MATEMATIKA MODEL PISA LEVEL 5 UNTUK PROGRAM PENGAYAAN SMP

KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA ALJABAR BERBASIS TIMSS PADA SISWA SMP KELAS VIII. Diajukan Oleh: Linggar Galih Mahanani A

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) BERBASIS INKUIRI TERBIMBING PADA MATERI TRANSFORMASI GEOMETRI

PENGEMBANGAN LKS BERBASIS ASSESSMENT FOR LEARNING (AFL) TEMAN SEJAWAT UNTUK KEMAMPUAN MATEMATIS SISWA SMP

KEMAMPUAN PENALARAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL PISA KONTEN BILANGAN PUBLIKASI ILMIAH

KEMAMPUAN KONEKSI SISWA DITINJAU DARI KEMAMPUAN ANALOGI MATEMATIS DALAM MATERI BANGUN RUANG SISI DATAR

PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN PROBLEM SOLVING TERHADAP KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL LITERASI MATEMATIKA

PENGEMBANGAN LKS BERBASIS PENDEKATAN PEMODELAN MATEMATIKA UNTUK MELATIH KEMAMPUAN KONEKSI MATEMATIS SISWA SMP KELAS VIII

PENGEMBANGAN WEBSITE BAHAN AJAR TURUNAN UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR PESERTA DIDIK

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu hal penting dalam kehidupan karena dapat

ANALISIS BUKU AJAR IPA YANG DIGUNAKAN DI SEMARANG BERDASARKAN MUATAN LITERASI SAINS

PEMANFAATAN DIAGRAM DALAM PENYELESAIAN SOAL CERITA MATERI PECAHAN KELAS VII SMP NEGERI 6 PONTIANAK

T-1 PENGEMBANGAN MATERI INTEGRAL BERBASIS MODUL DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

Desain Instrumen Soal IPA Serupa PISA (Programme for International Student Assessment) pada Sekolah Menengah Pertama

PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES LITERASI SAINTIFIK UNTUK SISWA KELAS XI MIA SMA/MA

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna memenuhi derajat sarjana S-1 Pendidikan Matematika

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu kebutuhan, sebab tanpa pendidikan manusia akan

Oleh: Lusi Lismayeni Drs.Sakur Dra.Jalinus Pendidikan Matematika, Universitas Riau

Transkripsi:

PENGEMBANGAN SOAL MATEMATIKA SERUPA PISA DALAM KONTEN CHANGE AND RELATIONSHIP PADA SISWA KELAS VIII NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat S-1 Pendidikan Matematika Diajukan Oleh : NUNIK TRIHARYATI A 410 110 136 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURURAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA OKTOBER, 2015

PENGEMBANGAN SOAL MATEMATIKA SERUPA PISA DALAM KONTEN CHANGE AND RELATIONSHIP PADA SISWA KELAS VIII Oleh Nunik Triharyati, Budi Murtiyasa Mahasiswa Pendidikan Matematika, FKIP, Universitas Muhammadiyah Surakarta Email : nuniqqinun@yahoo.com Dosen Pendidikan Matematika, FKIP, Universitas Muhammadiyah Surakarta Email : bd.murtiyasa@yahoo.com ABSTRACT This research aims to design and develop the PISA math problems similar change in the content and relationship in the eighth grade. The model used in this research is the development research (research and development). which consists of two stages, there are two stages in this study is preliminary and formative stage of evaluation that includes self evaluation, expert reviews and one-to-one (low resistance to revision) and a small group and field test (hight resistance in revision). Data collection techniques used by the walkthrough, document analysis and tests. During through stage one-to-one to small group, validated by qualitative descriptive matter after it tested to the field test stage. Research subjects are students of class VIII E SMPN 1 Kerjo. The test results with the average value of reasoning ability for reproduction 59.3 competencies included in both categories, with 44.3 connections competence included in the category enough and to competence 35.8 reflections included in the category enough. According the average score in each competency can be seen that the matter was appropriate level of competence. From these results it can be said that the PISA math problems similar in content and relationship change has potential effects on students' mathematical reasoning abilities. Keyword : Development Research, Mathematical Problems on PISA, Change and Relationship, Reasoning.

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mendesain dan mengembangkan soal matematika serupa PISA dalam konten change and relationship pada siswa kelas VIII. Model penelitian yang digunakan adalah penelitian pengembangan (research and development). yang terdiri dari dua tahapan ada dua tahapan pada penelitian ini yaitu preliminary dan tahap formatif evaluation yang meliputi self evaluation, expert reviews dan one-to-one (low resistance to revision) dan small group serta field test (hight resistance in revision). Teknik pengumpulan data yang digunakan berdasarkan walkthrough, analisis dokumen dan tes. Selama melalui tahap one-to-one hingga small group, soal divalidasi secara deskriptif kualitatif setelah itu diujicobakan ke tahap field test. Subjek penelitian yaitu siswa kelas VIII E SMP Negeri 1 Kerjo. Hasil tes dengan nilai rata-rata kemampuan penalaran untuk kompetensi reproduksi 59,3 termasuk dalam kategori baik, kompetensi koneksi 44,3 termasuk dalam kategori cukup dan untuk kompetensi refleksi 35,8 termasuk dalam kategori cukup. Sesuai rata-rata skor dalam setiap kompetensi dapat dilihat bahwa soal sudah sesuai tingkatan kompetensi. Dari hasil penelitian ini dapat dikatakan bahwa soal matematika serupa PISA dalam konten change and relationship memiliki efek potensial terhadap kemampuan penalaran matematis siswa. Kata kunci : Penelitian Pengembangan, Soal Matematika PISA, Change and Relationship, Penalaran. PENDAHULUAN Di era pasar global, suatu negara harus mengikuti standar internasional agar kemajuan suatu negara diakui di dunia internasional. Tahun 2015 mulailah era Masyarakat Ekonomi Asean (asean economics community) atau MEA. Negaranegara di wilayah asia tenggara ikut terlibat dalam menghadapi era MEA. Indonesia adalah salah satu negara di wilayah asean yang ikut serta dalam bersaing di dunia internasional. Salah satu perantara persaingan dalam menghadapi MEA adalah melalui dunia pendidikan. Melalui studi PISA (Programme for International Student Assessment) kualitas pendidikan dan kemampuan siswa dapat diamati. Dalam survey OECD (Organization for Economic Co-operation and Development), Indonesia mengikuti studi PISA sebanyak lima kali selama tahun 2000-2012. Namun, sejak pertama kali keikusertaan ini, prestasi siswa-siswa Indonesia belum menunjukkan hasil yang memuaskan. Dalam kurun waktu 2003-2009 hampir 80% siswa Indonesia hanya mampu mencapai di bawah garis batas level 2 dari enam level soal yang diujikan.

Level soal dalam PISA, berkaitan dengan kecakapan siswa dalam mengkaitkan matematika dengan masalah sehari-hari. Kecakapan yang biasa disebut oleh PISA adalah kemampuan siswa dalam merumuskan masalah secara matematis berdasarkan konsep dan hubungan yang ada, lalu menerapkan prosedur matematika untuk memperoleh hasil matematika dan menafsirkan kembali hasil tersebut ke dalam bentuk yang berhubungan dengan masalah awal. Dilihat dari hasil data PISA 2003, aljabar dan pengukuran secara signifikan lebih sulit untuk dipahami siswa Indonesia dari pada quantitas, geometri, dan data (Stacey, 2011). Karena aljabar lebih menekankan pada hubungan dan keterkaitan, dimana mengubah dan menghubungan di keaksaraan matematika. Hampir semua siswa bisa memahami materi aljabar dengan baik, tetapi jika materi aljabar dikemas dalam bentuk soal yang berbeda dengan standar PISA maka siswa akan mengalami kesulitan dalam menyelesaikan soal matematika. Dalam soal PISA, siswa dituntut untuk membaca dan menulis ataupun melek aksara, dalam hal ini semua hal itu biasa disebut dengan literasi matematika. Stacey, K (dalam Kohar,dkk : 2014) juga berpendapat bahwa Mathematical literacy is an individual s capacity to formulate, employ, and interpret mathematics in a variety of contexts. It includes reasoning mathematically and using mathematical concepts, procedures, facts and tools to describe, explain and predict phenomena. It assists individuals to recognise the role that mathematics plays in the world and to make the well-founded judgments and decisions needed by constructive, engaged and reflective citizens. Dari definisi ini, setidaknya ada tiga hal utama yang menjadi pokok pikiran dari konsep literasi matematika, yaitu (1) kemampuan merumuskan, menerapkan, dan menafsirkan matematika dalam berbagai konteks yang selanjutnya disebut sebagai proses matematika, (2) pelibatan penalaran matematis dan penggunaan konsep, prosedur, fakta, dan alat matematika untuk mendeskripsikan, menjelaskan, dan memprediksi fenomena, dan (3) manfaat dari kemampuan literasi matematika yaitu dapat membantu seseorang dalam menerapkan matematika ke dalam dunia sehari-hari sebagai wujud dari keterlibatan masyarakat yang konstruktif dan reflektif.

Dalam menggunakan istilah literasi, fokus PISA adalah pada jumlah pengetahuan matematika anak umur 15 tahun yang mampu digunakan dalam berbagai konteks dan situasi. PISA mengukur kemampuan siswa pada akhir usia wajib belajar untuk mengetahui kesiapan siswa menghadapi era MEA. Oleh karena itu, kemampuan dan pengetahuan matematika siswa kelas VIII sudah termasuk cukup mampu menggunakan pengetahuan dan keterampilannya dalam menyelesaikan masalah dalam soal serupa PISA. Sehubungan dengan hal tersebut, peneliti akan mengadakan penelitian yang berjudul Pengembangan Soal Matematika Serupa PISA dalam Konten Change and Relationship pada Siswa Kelas VIII. Agar siswa dapat berlatih dan mengasah kemampuan penalaran dalam mengerjakan soal-soal matematika serupa PISA. METODE PENELITIAN Model penelitian yang digunakan adalah penelitian pengembangan (research and development). Menurut Sukmadinata (2012: 162), penelitian dan pengembangan adalah suatu proses atau langkah-langkah untuk mengembangkan suatu produk baru atau menyempurnakan produk yang telah ada, yang dapat dipertanggungjawabkan. Dalam mengembangkan suatu produk baru harus berpedoman dengan produk yang relevan. Menurut Gay (dalam Adawiyah: 2014) menyatakan penelitian pengembangan adalah suatu usaha untuk mengembangkan suatu produk yang efektif untuk digunakan sekolah, dan bukan untuk menguji teori. Penelitian yang dilakukan peneliti berfokus pada mendesain soal-soal matematika serupa PISA dengan berpedoman pada soal PISA tahun sebelumnya. Model soal PISA yang didesain dan dikembangkan adalah soal PISA konten Change and Relationship dengan tujuan untuk mendapatkan soal yang valid dan praktis untuk diterapkan.tahapan pengembangan soal yang digunakan peneliti sesuia pendapat Tessmer (dalam Jurnaidi dan Zulkardi: 2013) yang menyatakan dalam penelitian terdapat tahap preliminary dan tahap formatif evaluation yang meliputi self evaluation, expert reviews dan one-to-one (low resistance to revision) dan small group serta field test (hight resistance in revision).

Prosedur penelitian ini ditempuh melalui 2 tahapan, yang meliputi : self evaluation dan formatif evaluation. Self evaluation terdiri dari persiapan dan pendesaian. Sedangkan formatif evaluation meliputi expert reviews, one-to-one, small group dan field test. Subjek penelitian ini adalah siswa SMP Negeri 1 Kerjo kelas VIII E tahun ajaran 2014/2015. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif. Dan untuk melihat kemampuan penalaran matematis siswa dapat diketahui berdasarkan hasil tes soalsoal matematika serupa PISA dalam konten change and relationship yang diberikan kepada siswa. Selanjutnya dilakukan penyekoran terhadap jawaban siswa dan skor diperoleh siswa dianalisis secara deskriptif kualitatif dan dikelompokkan dalam kategori dengan mengacu pada indikator kemampuan penalaran matematis siswa, data yang didapatkan dikategorikan berdasarkan tabel 1. Tabel 1. Kategori Kemampuan Penalaran Matematis Tingkat Kemampuan Penalaran Nilai Siswa Matematis Siswa 76-100 Sangat Baik 51-75 Baik 26-50 Cukup 0-25 Kurang Sumber : Modifikasi Arikunto (dalam Jurnaidi dan Zulkardi, 2013) Dari tabel 1, dijadikan acuan peneliti dalam penentuan kemampuan matematis siswa. Dari hasil penskoran field test dapat dilakukan penskoran dan dikelompokkan berdasarkan indikator kemampuan penalaran matematis siswa. HASIL DAN PEMBAHASAN Pada tahap awal peneliti berhasil mendesain dan mengembangkan 21 soal matematika serupa PISA dalam konten change and relationship pada siswa kelas VIII yang dinyatakan Pro.Dr. Budi Murtiyasa, M.Kom selaku pakar/ahli bahwa soal dapat diujicobakan ke siswa. Sedangkan sesuai pendapat validator, perangkat soal yang dapat diujicobakan hanya sebanyak 15 soal, karena keterbatasan intrument dan

waktu pelaksanaan. Desain (prototype) yang dihasilkan divalidasi dengan menggunakan teknik analisis deskripsi. Berdasarkan formatif evaluation dari tahap one-to-one maka desain soal akan direvisi, komentar validator dan keputusan revisi tahap one-to-one bisa dilihat pada tabel 2. Tabel 2. Komentar Validator dan Keputusan Revisi Tahap One-to-one KOMENTAR KEPUTUSAN REVISI Setelah tahap one-to-one 1. Soal tema tangga basement untuk satuan dibedakan saja. Soal nomor 2 dibuat setengah kalinya tinggi saja 2. Untuk soal dengan tema pagar kolam renang, gambarnya itu menunjukkan bangun segiempat atau bangun ruang sisi datar. 3. Untuk tema angkutan, dibuat tabel biar tidak membingungkan dalam penentuan variable dan penentuan harga paket disesuaikan harga setiap mobilnya. Dan nomor 8 dibuat dua paket saja yang dicari boleh merubah merk mobil. 4. Untuk tema pembangkit perlu adanya variable dan keterangan rumus. bahwa ada soal yang menggunakan rumus yang tertera dalam keterangan. 1 Satuan dibedakan dan merubah nomor 2 menjadi setengah kalinya tinggi. 2. Diperjelas dengan bangun yang menyusun pagar yaitu bangun persegi dan persegi panjang. 3. Dibuat 2 jenis mobil, menentukan harga setiap mobil terleih dulu, baru harga paketannya. Dan membuat 2 paket mobil untuk soal nomor 8. Serta merubah merk menjadi pajero dan avanza. 4. Diperjelas variabel dan keterangan rumusnya. 5. Kata eksemplar diganti koran. 5. Untuk tema koran, eksemplar dan banyaknya koran apakah sama. Pakai salah satu kata saja untuk memperjelas Sumber : Hasil analisis validator dalam penelitian, 2015

Pada tabel 2, terlihat komentar dan keputusan validator dalam tahap one-toone. Pada tema tangga basement, dari satuan cm dirubah menjadi satuan dm. Untuk tema pagar rumah yang sebelumnya di dalam soal tidak ada penjelasan bahwa bangun apa saja yang menyusunnya, sesuai saran dan keputusan validator maka peneliti mengambil tindakan untuk memberikan keterangan bahwa bangun yang menyusunnya adalah bangun persegi dan persegi panjang. Untuk tema angkutan, pada soal awal karena bersumber dari soal PISA terdahulu jadi peneliti hanya terfokus pada soal yang membutuhkan 2 persamaan, sedangkan soal yang dibuat peneliti menentukan harga setiap mobil dari paket 1 dan paket 4, jika paket yang dicari bukan paket 1 dan paket 4 maka harga setiap jenisnya akan berbeda dengan langkah paket 1 dan paket 4, sehingga dari catatan validator peneliti merevisi soal dengan menentukan harga setiap mobilnya terlebih dahulu setelah itu harga paketannya. Serta data disajikan dalam bentuk tabel dan untuk nomor 8 hanya memakai dua paket saja dalam penyelesaian. Untuk tema pembangkit listrik, soal yang dibuat peneliti tidak semua pembangkit listrik diberi variabel, dan belum adanya keterangan penggunaan rumus, dari catatan validator dapat diambil keputusan untuk memberikan variabel disetiap pembangkit dan keterangan rumus dalam soal. Dari hasil one-to-one soal direvisi oleh peneliti dan dapat diujicobakan pada tahap small group. komentar dan keputusan revisi validator pada tahap small group dikemas peneliti dalam tabel 3. Tabel 3. Komentar Validator dan Keputusan Revisi Tahap Small Group Setelah small group KOMENTAR 1. Untuk tema basement sudah menggunakan angka yang sesuai dengan kehidupan sehari-hari, dan sudah layak untuk diujicobakan ke tahap akhir. KEPUTUSAN

Lanjutan Tabel 3. Komentar Validator dan Keputusan Revisi Tahap Small Group KOMENTAR KEPUTUSAN 2. Untuk soal pagar kolam juga sudahpenyusunnya adalah bangun persegi dan persegi panjang. 3. Untuk tema angkutan, untuk soal no 9 diganti menjadi soal no 8, karena validaor ingin melihat kemampuan siswa dan agar siswa lebih terpacu dalam menyelesaikan soal sesudahnya. 4. Untuk tema pembangkit listrik, sudah baik dengan memberikan nama di setiap pembangkit. 3. Merubah no 9 menjadi no 8 dan peneliti mencoba membuat kembali untuk soal no 9 tetap dengan kompetensi koneksi. 4. Soal yang tidak bermasalah ataupun dianggap layak oleh validator dan sudah dapat dipahami siswa, tidak perlu direvisi dan bisa di ujicobakan ke tahap field test 5. Untuk tema koran, sudah baik Sumber : Hasil analisis validator dalam penelitian, 2015 Tabel 3, adalah catatan validator dalam small group. Untuk soal tema tangga basement, tema pagar kolam, tema angkutan, tema pembangkit dan tema koran sudah dikatakan baik menurut validator. Sedangkan yang masih menjadi perhatian adalah tema angkutan. Pada soal nomor 8 berisia meminta siswa membuat bentuk persamaan matematika untuk sewa mobil paket 1 dan paket 4. Dan soal nomor 9 berisi jika seorang penyewa ingin menyewa dengan paket 1 dan paket 4, berapakah harga setiap jenis mobil. Dari saran dari validator agar siswa lebih terpacu dalam menyelesaikan soal sesudahnya, maka soal nomor 9 dijadikan nomor 8. Dan peneliti membuat lagi desain soal nomor 9 dengan berpedoman pada kompetensi koneksi. Akhirnya pertanyaan nomor 9 dirubah menjadi jika ada yang ingin menyewa tiga pajero dan dua avansa, berapa uang yang harus dibayarkan oleh penyewa. Dari tahap small group dapat disimpulkan bahwa rata-rata soal PISA yang dibuat peneliti dianggap layak oleh validator dan dapat diujicobakan ke tahap selanjutnya. Walaupun dalam tahap small group ada satu soal yang harus dihilangkan dan dibuat lagi desain soalnya, tetapi karena hanya satu soal yang dirubah maka

validator menyarankan langsung diujicobakan ke tahap field test. Dalam paparan validator, bahwa tahap one-to-one hingga small group mengalami pengembangan soal, dan soal bisa diujicobakan pada tahap field test. Soal dinyatakan valid tergambar dari hasil penilaian validator selama tahap one-to-one hingga small group, dimana validator menyatakan baik berdasarkan konten (sesuai dengan framework dari soal serupa PISA pada konten Change and Relationship), konteks, kelompok kompetensi, indikator penalaran matematis. Sedangkan soal dikategorikan praktis tergambar dari tahap one-to-one hingga small group. dimana semua siswa dapat menggunakan perangkat soal dengan baik. Dan pada akhirnya hasil tes kemampuan penalaran matematis pada soal matematika serupa PISA dalam konten change and relationship dari hasil ujicoba, dimana semua siswa mampu menggunakan perangkar soal dengan baik. Tabel 4. Skor Rata-rata Kemampuan Penalaran Matematis Siswa Kompetensi Soal Jumlah Skor Total Skor Ratarata dalam Satu dalam Satu Kelas Kelas Kategori No. 1 54 No. 4 85 Reproduksi No. 7 110 430 59,3 Baik No. 10 56 No. 14 125 No. 2 68 No. 5 73 Koneksi No. 8 81 322 44,4 Cukup No. 11 36 No. 13 64

Lanjutan Tabel 4. Skor Rata-rata Kemampuan Penalaran Matematis Siswa Kompetensi Soal Jumlah Skor Total Skor Ratarata dalam Satu dalam Satu Kelas Kelas Kategori No. 3 48 No. 6 72 Refleksi No. 9 59 No. 12 48 No. 15 33 260 35,8 Cukup Sumber : Hasil analisis peneliti, 2015 Dari tabel 4, terlihat hasil tes siswa yang menunjukkan bahwa soal mampu melatih kemampuan penalaran matematis siswa pada soal matematika serupa PISA dalam konten change and realtionship pada siswa kelas VIII dapat diketahui bahwa rata-rata untuk kompetensi reproduksi 59,3 termasuk dalam kategori baik, kompetensi koneksi 44,3 termasuk dalam kategori cukup dan untuk kompetensi refleksi 35,8 termasuk dalam kategori cukup. Sesuai rata-rata skor dalam setiap kompetensi dapat dilihat bahwa soal dibuat peneliti sudah sesuai tingkatan kompetensi. Dari hasil analisis peneliti, bisa dilihat rata-rata siswa kategori baik dan cukup memiliki selisih presentase yang sedikit. Seperti yang diungkapkan Zulkardi dan Darmawijoyo (2011) bahwa kemampuan siswa dalam membaca soal dan menginterpretasikan makna soal ke dalam permasalahan matematika rata-rata sudah cukup baik, namun perlu waktu lama bagi siswa berkemampuan rendah untuk memahaminya. Siswa berkemampuan rendah dirasa masih mengalami kesulitan dalam proses; (1) merumuskan masalah dalam kehidupan sehari-hari kedalam model matematika, seperti mengintreprestasikan konteks situasi nyata ke dalam model matematika, memahami struktur matematika (termasuk keteraturan, hubungan, dan

pola) dalam masalah, (2) mengevaluasi kewajaran dari solusi matematika dalam konteks masalah dunia nyata, (Edo, dkk: 2014). Hal ini dapat diliha dalam merumuskan masalah termasuk dalam kompetensi koneksi, sedangkan mengevaluasi masalah termasuk dalam kompetensi refleksi. Jika dilihat dari hasil penelitian, untuk kompetensi koneksi dan kompetensi refleksi siswa tergolong dalam kategori cukup. Hasil penelitian yang dilakukan peneliti tidak jauh beda dengan penelitian sebelumnya. Sesuai hasil wawancara dengan siswa diketahui bahwa soal yang dikembangkan dapat memicu siswa untuk mengeksplor kemampuan matematis dengan memberikan jawaban soal beserta penjelasan, langkah-langkah penyelesaian, dan kesimpulan terhadap jawaban dari soal yang dikerjakan dapat dilihat bahwa perangkat soal tipe PISA yang dikembangkan memiliki efek potensial terhadap kemampuan matematis siswa (Aisyah: 2013). Membiasakan siswa mengerjakan soal matematika serupa PISA dirasa mampu mengasah pemahaman siswa. Sesuai pendapat Mardhiyanti (dalam Aisyah, 2013), yang memaparkan bahwa dengan membiasakan siswa mengerjakan soal-soal tipe PISA akan meningkatkan kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa. Pengembangan ini adalah bentuk upaya untuk membekali siswa dengan kemampuan yang dibutuhkan dalam konteks masyarakat ekonomi asean sekarang ini. KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa desain soal matematika serupa PISA dalam konten change and relationship pada siswa kelas VIII SMP dinyatakan valid ditinjau dari penilaian pakar/ahli dimana dinyatakan sudah sesuai konteks (pribadi, pekerjaan, umum, dan ilmiah) dan kompetensi (reproduksi, koneksi, dan refleksi) serta bahasa yang digunakan sesuai EYD. Dan dinyatakan praktis dilihat dari hasil ujicoba small group dimana sebagian siswa mampu menyelesaikan soal matematika serupa PISA dalam konten Change and Relationship pada siswa kelas VIII. Berdasarkan proses pengembangan diperoleh nilai rata-rata rata-rata untuk kompetensi reproduksi 59,3 termasuk dalam kategori baik, kompetensi koneksi 44,3

termasuk dalam kategori cukup dan untuk kompetensi refleksi 35,8 termasuk dalam kategori cukup. Sesuai rata-rata skor dalam setiap kompetensi dapat dilihat bahwa soal dibuat peneliti sudah sesuai tingkatan kompetensi dinyatakan memiliki efek potensial terhadap kemampuan penalaran siswa. Dari hasil penelitian dan kesimpulan, bahwa bagi siswa dalam belajar matematika dapat meningkatkan kemampuan literasi matematis dan memiliki motivasi yang tinggi untuk bisa menyelesaikan setiap permasalah yang diberikan dalam berbagai soal. Bagi guru matematika, agar dapat menggunakan dan menerapkan matematika dalam kehidupan sehari-hari agar dapat melatih kemampuan membaca yang merupakan kemampuan yang paling dasar yang dapat mempengaruhi pada kemampuan penalaran matematika siswa. Bagi peneliti, agar dapat merancang dan mengembangkan soal-soal matematika serupa PISA dan mengkaji lebih dalam penelitian pada konten yang berbeda. DAFTAR PUSTAKA Adawiyah, Robiatul 2014 Pengembangan Soal Matematika Mengacu Pada Standar PISA. Skripsi, UIN Sunan Ampel Surabaya. Ahyan, Shahibul, Zulkardi, dan Darmawijoyo. 2014. Developing Mathematics Problems Based On PISA Level. IndoMS Journal on Mathematics Education (IndoMS-JME). 5(1): 47-56 Aisyah. 2013. Pengembangan Soal Tipe PISA Di Sekolah Menengah Pertama. Edumatica. 3(1). Edo,S. I., Ilma, R., dan Hartono, Y. (2014). Investigating Secondary School Students Difficulties in Modeling Problems PISA-Model Level 5 And 6. IndoMS Journal on Mathematics Education (IndoMS-JME), 4(01) Kohar, Ahmad Bachidul dan Zulkardi. 2014. Pengembangan Soal Berbasis Literasi Matematika dengan Menggunakan Kerangka PISA Tahun 2012. Prosiding Konferensi Nasional Matematika XVII. Universitas ITS, Surabaya. Sukmadinata, Nana Syaodih. 2012. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : PT REMAJA ROSDAKARYA. Stacey, K. (2011). The PISA View of Mathematical Literacy in Indonesia. IndoMS Journal on Mathematics Education (IndoMS-JME), 2(2), 95-126.