Sistem Pendukung Keputusan Pembiayaan Mitra Madani Metode Analytycal Hierarchy Process (AHP) Pt. BPR Syariah Artha Madani Bekasi Ade Nine Nuraeni Program Studi Sistem Informasi, STMIK Cikarang Email : Nineade94@gmail.com Sri Wahyuni Program Studi Teknik Informatika, STMIK Cikarang Email: sri.yuni69@yahoo.com Abstrak BPR Syariah Artha Madani merupakan bank perkreditan rakyat yang dengan alamat pusat di cikarang, dan memiliki dua cabang yaitu di bekasi dan cikampek. Setiap hari berkas yang diajukan oleh calon nasabah pembiayaan antara lima sampai sepuluh berkas di setiap cabang, Dengan jumlah berkas yang banyak, dan terbatas nya jumlah Analyst Relation Officer (ARO). Sering terjadi kesalahan dalam menganalisa data sehingga terjadi pembiayaan yang bermasalah dan macet yang dapat mengakibatkan kerugian perusahaan. Sistem Pendukung Keputusan Pemberian dibuat dengan tujuan membantu dan mempermudah pihak pengambil keputusan memberikan alternatif-alternatif dalam hal diterima atau tidaknya pengajuan pembiayaan oleh calon nasabah.analytical Hierarchi Process (AHP) adalah suatu metode yang berperan pada masalah kompleks dimana seorang pengambil keputusan berusaha menyederhanakan masalah-masalah rumit menjadi suatu bentuk hierarki yang sederhana, dengan metode analisa dan perancangan sistem yang menggunakan pemodelan UML yang terdiri dari Usecase Diagram, Activity Diagram, Sequence Diagram, Class Diagram. Sistem ini dibangun dengan bahasa pemrograman Visual Basic.NET dan Database MySQL Server. Diharapkan system ini dapat memudahkan dalam menentukan calon nasabah yang layak untuk diberikan pinjaman. Kata Kunci : Sistem Pendukung Keputusan, Metode AHP I. Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Bank Pembiayaan Rakyat (BPR) berperan penting dalam membantu menyelesaikan permasalahan keuangan bagi masyarakat. Permintaan pembiayaan melalui bank sudah berkembang dengan sangat pesat. Pembiayaan bukan hanya digunakan bagi masyarakat golongan menengah ke bawah saja melainkan oleh semua lapisan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka. Proses pembiayaan mitra madani tidak akan berjalan dengan baik tanpa adanya Analyst Relation Officer (ARO). ARO bertugas untuk melakukan analisis terhadap kemampuan membayar nasabah dan survei sehingga terjadi pengembalian angsuran yang terlambat dan menyebabkan profit perusahaan berkurang. Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) digunakan dalam penelitian ini untuk menentukan calon nasabah mana yang layak menerima pembiayaan dari BPR Syariah Artha Madani dengan mempertimbangkan kriteriakriteria yang telah ditentukan oleh pihak bank. Walaupun pemilihan calon nasabah yang akan menerima pembiayaan tetap ditentukan sepenuhnya oleh pihak bank, namun Sistem Pendukung Keputusan (SPK) ini diharapkan bisa memberikan solusi terbaik dalam proses pembiayaan berdasarkan kriteria yang dibutuhkan pihak bank. 1.2 Identifikasi Masalah 1. Adanya perbedaan taksiran antara Analyst Relation Officer (ARO), Appraisal dan Bagian Komite Pembiayaan dalam hal plafond pinjaman yang berhak diterima calon nasabah. 2. Adanya kesalahan analisa data calon nasabah berdasarkan kriteria yang telah ditentukan oleh bank, sehingga terjadi pengembalian angsuran yang terlambat. 3. Adanya data pribadi calon nasabah yang tidak valid, sehingga mempersulit proses penilaian data calon nasabah pembiayaan. 1.3 Batasan Masalah Untuk dapat memfokuskan penyelesaian masalah yang dituju, maka penulis membatasi masalah-masalah yang akan dibahas dalam pembuatan skripsi ini, dengan harapan tidak terjadi penyimpangan dari tujuan awal dan permasalahan yang akan dibahas. Adapun batasan-batasan masalah dalam penelitian ini adalah : Sistem pendukung keputusan mitra madani yang akan dibuat menggunakan Kriteria 5(lima) of Credit (Character, Capital, Collateral, Capacity, Condition) Metode yang digunakan dalam merancang sistem ini adalah Analytical Hierarcy Process (AHP). Copyright@2017 STMIK Cikarang 32
1.4 Rumusan Masalah Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah di atas, maka dapat dirumuskan masalah yang akan diselesaikan dalam penelitian ini adalah : 1. Bagaimana merancang aplikasi sistem pendukung keputusan yang dapat digunakan untuk membantu dalam poses analisa data calon nasabah sesuai dengan kriteria 5 (lima) of credit yang dijadikan acuan? 2. Bagaimana menerapkan metode Analytical Hierarchy Process (AHP) ini dapat memberikan solusi terbaik dalam proses penentuan kelayakan pembiayaan mitra madani serta mengurangi resiko nasabah macet atau bermasalah? II. Landasan Teori 2.1 Sistem Pendukung Keputusan (SPK) Hamim Tohari (2014: 9) Decision Support System atau Sistem Penunjang Keputusan adalah pengembangan SIM yang dilengkapi dengan kemampuan analisis untuk menghasilkan beberapa alternatif pertimbangan keputusan atau informasi lain yang terkait dengan suatu fokus pengambilan keputusan sebagai penunjang keputusan yang akan tetap dilakukan oleh manajemen. 2.2 Ciri dan Kemampuan SPK Berikut ini ciri-ciri dan kemampuan SPK : a. Dukungan SPK diberikan untuk berbagai tingkatan manajamen dari tingkat atas sampai tingkat bawah dan berbagai bagian. b. Dukungan selain diberikan kepada individu juga kepada kelompok. Makin tidak terstruktur suatu permasalahan biasanya makin memerlukan keterlibatan lebih dari satu orang dari berbagai bagian dan tingkatan. c. SPK mendukung keputusan yang independen atas yang berurut atau terkait. d. SPK memberikan dukungan terhadap semua tingkatan dalam proses pengambilan keputusan pada tahap intelijen, perencanaan dan pemilihan. 2.3 Tujuan SPK Menurut Peter G.W dalam Deni Darmawan, Kunkun Nur Fauzi (2013:141) seorang perintis SPK dari MIT bekerja sama dengan Scott Morton untuk menentukan tiga tujuan yang harus dicapai oleh SPK, dan mereka percaya bahwa SPK harus : a. Dapat membantu manajer dalam membuat keputusan saat memecahkan berbagai masalah semi terstruktur. b. Dapat mendukung penilaian yang dilakukan oleh manajer dan tidak mencoba menggantikannya. c. Dapat meningkatkan efektifitas pengambilan keputusan yang dilakukan oleh manajer dan bukan meningkatkan efisiensinya. 2.4 Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) Kusrini (2007 : 133-135) Pada dasarnya, proses pengambilan keputusan adalah memilih suatu alternatif. Peralatan utama AHP adalah sebuah hierarki fungsionalis dengan input utamanya persepsi manusia. Keberadaan hierarki memungkinkan dipecahnya masalah kompleks atau tidak terstruktur dalam sub-sub masalah, lalu menyusun menjadi suatu bentuk hierarki. AHP memiliki banyak keunggulan dalam menjelaskan proses pengambilan keputusan. Salah satunya adalah dapat digambarkan secara grafis sehingga mudah dipahami oleh semua pihak yang terlibat dalam pengambilan keputusan. 2.5 Prinsip Dasar AHP Dalam menyelesaikan permasalahan dengan AHP ada beberapa prinsip yang harus dipahami, di antaranya adalah: a. Membuat hierarki Sistem yang kompleks bisa dipahami dengan memecahnya menjadi elemen-elemen pendukung, menyusun elemen secara hierarki, dan menggabungkannya atau mensintesisnya. b. Penilaian kriteria dan alternatif Kriteria dan alternatif dilakukan dengan perbandingan berpasangan. Menurut Saaty (1988), untuk berbagi persoalan, skala 1 sampai 9 adalah skala terbaik untuk mengekspresikan pendapat. Nilai dan definisi pendapat kualitatif dari skala perbandingan Saaty bisa diukur menggunakan tabel analisis seperti ditunjukan pada Tabel 1.1. Tabel 1.1 Skala Penilaian Perbandingan Pasangan Intensitas Keterangan Kepentingan 1 Kedua elemen sama pentingnya 3 Elemen yang satu sedikit lebih penting daripada elemen yang lainnya 5 Elemen yang satu lebih penting daripada elemen yang lainnya. 7 Satu elemen jelas lebih mutlak penting daripada elemen lainnya. 9 Satu elemen mutlak penting daripada elemen lainnya. 2,4,6,8 Nilai-nilai antara dua nilai pertimbangan yang berdekatan. Kebalikan Jika aktivas i mendapat satu angka dibandingkan dengan aktivas j, maka j memiliki nilai kebalikannya dibandingkan dengan i Copyright@2017 STMIK Cikarang 33
c. Synthesis of priority (menentukan prioritas) Untuk setiap kriteria dan alternatif, perlu dilakukan perbandingan berpasangan (pairwise comparisons). Nilainilai perbandingan relatif dari seluruh alternatif kriteria bisa disesuaikan dengan judgment yang telah ditentukan untuk menghasilkan bobot dan prioritas. Bobot dan prioritas dihitung dengan memanipulasi matriks atau melalui penyelesaian persamaan matematika. d. Logical Consistency (Konsistensi Logis) Konsistensi memiliki dua makna. Pertama, objek-objek yang serupa bisa dikelompokan sesuai dengan keseragaman dan relevansi. Kedua, menyangkut tingkat hubungan antar objek yang didasarkan pada kriteria tertentu. 4) Jumlahkan hasil bagi diatas dengan banyaknya elemen yang ada, hasil disebut λ maks. e. Hitung Consistency Index (CI) dengan rumus : CI = (λ maks-n)/n Dimana n = banyaknya elemen f. Hitung Rasio Konsistensi atau Consistency Ratio (CR) dengan rumus : CR = CI/RC Dimana CR = Consistency Ratio CI = Consistency Index IR = Index Random Consistency g. Memeriksa konsistensi hierarki. Jika nilainya lebih dari 10%, maka penilaian data judgment harus diperbaiki. Namun jika rasio konsistensi (CI/IR) kurang atau sama dengan 0,1. Maka hasi perhitungan bisa dinyatakan benar. 2.6 Prosedur AHP Pada dasarnya, prosedur atau langkah-langkah dalam metode AHP meliputi : a. Mendefinisikan masalah dan menentukan solusi yang diinginkan, lalu menyusun hierarki dari permasalahan yang dihadapi. Penyusun hierarki adalah dengan menetapkan tujuan yang merupakan sasaran sistem secara keseluruhan pada level teratas. b. Menetukan prioritas elemen 1) Langkah pertama dalam menentukan prioritas elemen adalah membuat perbandingan pasangan, yaitu membandingkan elemen secara berpasangan sesuai kriteria yang diberikan. 2) Matriks perbandingan berpasangan diisi menggunakan bilangan untuk merepresentasikan kepentingan relatif dari suatu elemen terhadap elemen yang lainnya. c. Sintesis Hal-hal yang dilakukan dalam lagkah ini adalah : 1) Menjumlahkan nilai-nilai dari setiap kolom pada matriks 2) Membagi setiap nilai dari kolom dengan total kolom yang bersangkutan untuk memperoleh normalisasi matriks. 3) Menjumlahkan nilai-nilai dari setiap baris dan membagi dengan jumlah elemen untuk mendapatkan nilai rata-rata. d. Mengukur Konsistensi Hal-hal yang dilakukan dalam langkah ini adalah : 1) Kalikan setiap nilai pada kolom pertama dengan prioritas relatif elemen pertama, nilai pada kolom kedua dengan prioritas relatif elemen kedua, dan seterusnya. 2) Jumlahkan setiap baris 3) Hasil dari penjumlahan baris dibagi dengan elemen prioritas relatif yang bersangkutan III. Rancangan Sistem Dan Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan Mitra Madani menggunakan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP). Dibuat menggunakan bahasa pemrograman Visual Basic.Net dan database Mysql Server. Tahapan analisa system menggunakan bahasa pemodelan standart yaitu dengan UML (Unified Modeling Language). a. Usecase Diagram uc sistem usulan Admin Pembiayaan Calon Login ke Aplikasi SPK Input data ARO Input Data Calon Input Bobot 5C Calon Proses Perhitungan SPK Metode AHP Laporan Kelayakan Calon Laporan Akhir Kpd Calon Gambar 3.1 Usecase diagram Komite Pembiayaan Copyright@2017 STMIK Cikarang 34
b. Activity Diagram d. Rancangan Menu SPK Mitra Madani act Actvty Diagram Umum Admin Pembiayaan Login SPK Pembiayaan Mitra Madani SPK Pembiayaan Mitra Madani Logo SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN BPR PEMBIAYAAN MITRA MADANI BPR SYARIAH Artha ARTHA MADANI Metode Analytical Hierarchy Process Halaman Utama Input Data Penilaian Laporan Tidak YA Menampilkan Menu Utama Pilih Menu Input Data ARO Input Data Calon Input Data Kriteria 5C Input Data Penilaian dgn Metode AHP Gambar 3.4 Rancangan Menu Utama SPK Mitra Madani Laporan Kelayakan Calon Laporan Akhir Kepada Calon IV. Hasil Dan Pembahasan Selesai Gambar 3.2 Activity Diagram c. Proses Perhitungan Matriks Berpasangan dengan Metode AHP. Gambar 4.1 Tampilan Menu Utama SPK Mitra Madani Gambar 3.3 Proses Perhitungan Matriks Berpasangan Copyright@2017 STMIK Cikarang 35
Gambar 4.2 Tampilan Input Data ARO Gambar 4.3 Tampilan Input Data Calon Gambar 4.6 Tampilan Perhitungan SPK Mitra Madani Gambar 4.4 Tampilan Input Kriteria 5C Gambar 4.7 Tampilan Laporan Calon Gambar 4.5 Tampilan Input Matriks Gambar 4.8 Tampilan Laporan Penilaian SPK Mitra Madani Copyright@2017 STMIK Cikarang 36
V. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisa dan perancangan sistem pendukung keputusan mitra madani, maka dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Dengan adanya Sistem Pendukung Keputusan Pembiayaan Mitra Madani ini, bisa mengurangi perbedaan taksiran antara Analyst Relation Officer (ARO), Appraisal dan bagian Komite Pembiayaan dalam hal plafond yang berhak diterima calon nasabah. 2. Sistem Pendukung Keputusan Pembiayaan Mitra bisa mengurangi kesalahan analisa data calon nasabah, sehingga tidak ada nasabah yang macet atau bermasalah dalam hal pengembalian angsuran. 3. Sistem Pendukung Keputusan Pembiayaan Mitra Madani ini, bisa mengurangi data pribadi calon nasabah yang tidak valid, yang mempersulit proses penilaian. Untuk meningkatkan kinerja dan menyempurnakan sistem pendukung keputusan yang telah dibuat, peneliti memberikan saran sebagai berikut : 1. Sistem berbasis web menjadi pengembangan yang tepat agar aplikasi sistempendukung keputusan ini dapat diakses dimana saja oleh Analyst Relation Officer (ARO). 2. Penggabungan metode Analytical Hierarchy Process (AHP) dengan metode lain sehingga keputusan yang dihasilkan lebih baik. [10] MADCOMS, 2011. Aplikasi Web Database dengan Dreamweaver dan PHP Mysql. Yogyakarta: Penerbit Andi [11] Mardi. 2011. Sistem Informasi Akuntansi. Bogor: Ghalia Indonesia [12] Nugroho, Andi. 2010. UML (Unified Modeling Language). Jakarta: Penerbit ANDI [13] Subatri, Tata. 2012. Konsep Sistem Informasi. Jakarta: Penerbit ANDI [14] Tohari, Hamim. 2014. Analisis serta Perancangan Sistem Informasi Melalui Pendekatan UML. Yogyakarta: Penerbit ANDI. Referensi [1] Darmawan, Deni & Kunkun Nur Fauzi. 2013. Sistem Informasi Manajamen. Bandung : Remaja Rosdakarya [2] Diana, Anastasia & Lilis Setiawati. 2011. Sistem Informasi Akuntansi. Yogyakarta: Penerbit ANDI [3] Hasibuan, Malayu.S.P. 2007. Dasar-Dasar Perbankan. Jakarta : Sinar Grafika Offset [4] Hidayatullah, Priyanto, 2012 Visual Basic NET Membuat Aplikasi Database dan Program Kreatif. Bandung: Informatika Bandung. [5] Ismail, Drs. 2010. Perbankan Syariah. Surabaya: Kencana Prenada Media Group [6] Kadir, Abdul. 2008. Membuat Aplikasi dengan PHP + Database Mysql. Yogyakarta : Penerbit ANDI [7] Krismiaji. 2010. Sistem Informasi Akuntansi, Yogyakarta: UPP STIM YKPN [8] Kusrini. 2007. Konsep dan Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan. Yogyakarta : Andi Offset [9] MADCOMS, 2011. Kupas Tuntas Adobe Dreamweaver CS6 dengan Pemrograman PHP & Mysql. Yogyakarta: Penerbit Andi Copyright@2017 STMIK Cikarang 37