RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PUPUK DAN PESTISIDA TA. 2014

dokumen-dokumen yang mirip
RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PUPUK DAN PESTISIDA TA. 2013

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT ALAT DAN MESIN PERTANIAN TA. 2014

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PENGELOLAAN AIR IRIGASI TA. 2014

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TA DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TA DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN TA. 2014

PENGANTAR. Muhrizal Sarwani

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PERLUASAN DAN PENGELOLAAN LAHAN TA. 2014

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PEMBIAYAAN PERTANIAN TA. 2014

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

KATA PENGANTAR. Jakarta, Desember 2014 Direktur Pupuk dan Pestisida, Dr. Ir. Muhrizal Sarwani, M.Sc NIP

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT ALAT DAN MESIN PERTANIAN TA. 2013

Biro Perencanaan KATA PENGANTAR

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAHAN DIREKTORAT PUPUK DAN PESTISIDA TA. 2015

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN TA. 2012

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PERLUASAN DAN PENGELOLAAN LAHAN TA. 2013

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PENGELOLAAN AIR IRIGASI TA. 2013

Sekretariat Jenderal KATA PENGANTAR

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian Kementerian Pertanian

LAPORAN KINERJA TA DITJEN PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN. Kementerian Pertanian. Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2015

BUPATI SINJAI PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG

PENGANTAR. Ir. Suprapti

BUPATI LAMANDAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI LAMANDAU NOMOR 07 TAHUN 2016 TENTANG

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2015

RENCANA KINERJA TAHUNAN TAHUN 2015

RENCANA KINERJA TAHUNAN PUSAT PERLINDUNGAN VARIETAS TANAMAN DAN PERIZINAN PERTANIAN TA. 2012

KATA PENGANTAR. Jakarta, Desember Direktur Alat dan Mesin Pertanian, Ir. Bambang Santosa, M.Sc NIP

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2016

KATA PENGANTAR. Jakarta, Januari 2015 Direktur Alat dan Mesin Pertanian, Ir. Suprapti NIP Laporan Kinerja Tahun 2014

SALINAN NOMOR 5/E, 2010

BUPATI TAPIN PERATURAN BUPATI TAPIN NOMOR 03 TAHUN 2012 TENTANG

WALIKOTA PROBOLINGGO

BUPATI KATINGAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KATINGAN NOMOR 14 TAHUN 2016 TENTANG

MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA. PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 06/Permentan/SR.130/2/2011 TENTANG

GUBERNUR JAMBI PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG

Da ar Informasi Publik Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian 2014

GUBERNUR JAMBI PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 14 TAHUN 2011

BUPATI KAYONG UTARA PERATURAN BUPATI KAYONG UTARA NOMOR 17 TAHUN 2013 TENTANG

GUBERNUR JAMBI PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI KAYONG UTARA PERATURAN BUPATI KAYONG UTARA NOMOR 26 TAHUN 2012 TENTANG

PENGANTAR. Ir. Bambang Santosa, M.Sc

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BENGKULU,

KATA PENGANTAR. Semoga laporan ini bermanfaat. Jakarta, 30 Januari Plt. Kepala Biro Perencanaan. Suharyono NIP

Rencana Kinerja Tahunan 2013 i KATA PENGANTAR

WALIKOTA YOGYAKARTA PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR : 11 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR : 8 TAHUN 2012 T E N T A N G

BUPATI SEMARANG PROPINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 6 TAHUN 2016 TENTANG

3. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen (Lembaran Negara Republik

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 26 TAHUN 2015

BUPATI MADIUN SALINANAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 35 TAHUN 2014 TENTANG

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 14 TAHUN 2011

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 17 TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 122/Permentan/SR.130/11/2013 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG TIMUR NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG

MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA. PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 130/Permentan/SR.130/11/2014 TENTANG

BUPATI SERUYAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

WALIKOTA PROBOLINGGO

RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2012

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BUPATI KAPUAS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KAPUAS NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG

MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA. PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 130/Permentan/SR.130/11/2014 TENTANG

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 32 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI KARANGANYAR PERATURAN BUPATI KARANGANYAR NOMOR 13 TAHUN 2012

6. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2009 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 84, Tambahan

Berdasarkan Undang-Undang No. 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan jangka Panjang Nasional (RPJPN) , bahwa tahun

BUPATI PENAJAM PASER UTARA

BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 25 TAHUN 2011 TENTANG

KATA PENGANTAR. Jakarta, Agustus 2015 Sekretaris Direktorat Jenderal, Abdul Madjid

RENCANA KINERJA TAHUNAN BIRO PERENCANAAN TAHUN 2012

WALIKOTA TEBING TINGGI PROVINSI SUMATERA UTARA

WALIKOTA MAKASSAR, PROVINSI SULAWESI SELATAN. PERATURAN WALIKOTA MAKASSAR Nomor 1 Tahun 2016 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA BOGOR

PERATURAN BUPATI PAKPAK BHARAT NOMOR TAHUN 2016 TENTANG

4. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara

Jakarta, Februari Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian, Dr. Ir. Sumarjo Gatot Irianto, MS. DAA NIP

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR

PROVINSI RIAU PERATURAN BUPATI SIAK NOM OR 7 TAHUN

PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURANBUPATI TANAH BUMBU NOMOR 4 TAHUN 2016

CUPLIKAN PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 06/Permentan/SR.130/2/2011 TENTANG

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 5 TAHUN 2009 TENTANG

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURANBUPATI TANAH BUMBU NOMOR 10 TAHUN 2015 TENTANG

WALIKOTA PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA PASURUAN NOMOR 6 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 12 TAHUN 2012 T E N T A N G KEBUTUHAN PUPUK BERSUBSIDI DI KABUPATEN SUKAMARA BUPATI SUKAMARA,

KEBUTUHAN DAN HARGA ECERAN TERTINGGI PUPUK BERSUBSIDI UNTUK SEKTOR PERTANIAN DI KABUPATEN KUDUS TAHUN ANGGARAN 2014 BUPATI KUDUS,

RENCANA KINERJA TAHUNAN PENGADILAN NEGERI MUARA TEWEH TAHUN ANGGARAN

PERATURAN BUPATI BENGKAYANG NOMOR 1<? TAHUN 2013 KEBUTUHAN DAN HARGA ECERAN TERTINGGI PUPUK BERSUBSIDI UNTUK SEKTOR PERTANIAN BUPATI BENGKAYANG,

BUPATI MALANG BUPATI MALANG,

PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 122/Permentan/SR.130/11/2013 TENTANG

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 072 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i. DAFTAR ISI... ii. I. Pendahuluan. 1 A. Latar Belakang. 1 B. Maksud dan Tujuan. 2 C. Sasaran... 2 D. Dasar Hukum...

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 10 TAHUN 2010 TENTANG

WALIKOTA PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT TANAMAN REMPAH DAN PENYEGAR TAHUN 2015

MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 7 TAHUN 2016

Transkripsi:

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PUPUK DAN PESTISIDA TA. 2014 DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2013

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1. Latar Belakang... 1 1.2. Maksud dan Tujuan... 2 1.3. Sasaran... 2 1.4. Dasar Hukum... 3 BAB II ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN... 4 2.1. Visi dan Misi... 4 2.2. Tujuan dan Sasaran... 4 2.3. Strategi... 5 2.4. Kebijakan dan Program... 5 BAB III PERENCANAAN KEGIATAN... 7 3.1. Kegiatan dan Penjabaran Kegiatan dalam Sub Kegiatan... 7 3.2. Cara Melaksanakan Kegiatan... 7 BAB IV PENUTUP... 10 FORMULIR RENCANA KINERJA TAHUNAN... 11 Rencana Kinerja Tahunan Direktorat Pupuk dan Pestisida Tahun 2014 ii

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam beberapa dekade terakhir ini, kondisi prasarana dan sarana pertanian dihadapkan pada berbagai perubahan dan perkembangan lingkungan yang sangat dinamis serta persoalan mendasar sektor pertanian, antara lain meningkatnya jumlah penduduk, tekanan globalisasi dan liberalisisasi pasar, pesatnya kemajuan teknologi dan informasi, perubahan iklim global, kecilnya status kepemilikan lahan, terbatasnya akses petani terhadap permodalan, dan kurangnya penyediaan pupuk pestisida yang memenuhi azas 6 (enam) tepat (jenis, jumlah, tempat, waktu, mutu, dan harga), serta masih rendahnya pemanfaatan potensi alat dan mesin pertanian, maka pembangunan pertanian khususnya target peningkatan produksi dan produktivitas pertanian kedepan masih diperlukan adanya dukungan prasarana dan sarana pertanian, melalui pengelolaan lahan dan air, peningkatan akses permodalan bagi petani, penyediaan pupuk pestisida yang memenuhi azas 6 (enam) tepat serta peningkatan pemanfaatan dan fasilitasi penyediaan alat mesin pertanian. Program dan kegiatan Direktorat Pupuk dan Pestisida, Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian yaitu penyediaan pupuk pestisida yang memenuhi azas 6 (enam) tepat, difokuskan untuk mendukung pembangunan empat sub sektor yaitu tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, dan peternakan. Selanjutnya berkaitan dengan aspek pengelolaan kinerja instansi, telah dibangun Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) yang merupakan perwujudan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas pokok dan fungsi serta pengelolaan sumberdaya pelaksana kebijakan dan program berdasarkan suatu sistem akuntabilitas yang memadai. Di dalam SAKIP terdapat komponenkomponen yang harus dipenuhi antara lain: Perencanaan Kinerja, Pengukuran Kinerja, Pelaporan Kinerja, dan Evaluasi dan Pemanfaatan Informasi Kinerja. Perencanaan kinerja merupakan proses penetapan target-target kinerja berikut kegiatan-kegiatan tahunan beserta indikator kinerjanya serta penetapan indikator kinerja sasaran sesuai dengan program, kebijaksanaan, dan sasaran Rencana Kinerja Tahunan Direktorat Pupuk dan Pestisida Tahun 2014 1

yang telah ditetapkan dalam Renstra. Oleh karena itu substansi dari penyusunan Rencana Kinerja Tahunan (RKT) adalah target setting dari capaian indikator kinerja. Dalam SAKIP dokumen perencanaan yang harus diwujudkan secara terintegrasi adalah rencana strategis, rencana kinerja dan penetapan kinerja. Renstra memberikan arah pembangunan organisasi jangka menengah, sedangkan rencana kinerja dan penetapan kinerja merupakan target dan komitmen kinerja yang akan diwujudkan pada suatu tahun tertentu. Rencana kinerja merupakan penjabaran dari renstra memuat seluruh rencana atau target kinerja yang hendak dicapai dalam satu tahun yang dituangkan dalam sejumlah indikator kinerja strategis yang relevan. Selanjutnya, rencana kerja disusun sesuai dengan ketersediaan alokasi anggaran, yang dituangkan dalam suatu penetapan kinerja. Penetapan kinerja akan dipertanggungjawabkan capaian kinerjanya dalam LAKIP. 1.2. Maksud dan Tujuan RKT Direktorat Pupuk dan Pestisida tahun 2014 dimaksudkan sebagai penjabaran dari Rencana Strategis Direktorat Pupuk dan Pestisida dan acuan dalam penyusunan Penetapan Kinerja dan pelaksanaan kinerja pembangunan prasarana dan sarana pertanian. Tujuan penyusunan Rencana Kinerja Tahunan Direktorat Pupuk dan Pestisida Tahun 2014 adalah memberi acuan bagi pelaksana kegiatan di lingkup Direktorat Pupuk dan Pestisida yang meliputi aspek penyediaan pupuk, pengawasan peredaran pupuk dan pestisida serta pelayanan pendaftaran pupuk dan pestisida. 1.3. Sasaran Sasaran yang ingin dicapai dari RKT Direktorat Pupuk dan Pestisida tahun 2014 adalah tersusunnya RKT Direktorat Pupuk dan Pestisida sebagai arahan pelaksanaan kegiatan di lingkup Direktorat Pupuk dan Pestisida dalam melakukan pembinaan dan melaksanakan tugas pokoknya terkait merumuskan serta melaksanakan kebijakan dan standardisasi teknis bidang prasarana dan sarana pertanian, koordinasi, manajemen, dan administrasi. Rencana Kinerja Tahunan Direktorat Pupuk dan Pestisida Tahun 2014 2

1.4. Dasar Hukum Dasar hukum penyusunan Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Direktorat Pupuk dan Pestisida adalah: 1. Inpres No. 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. 2. SK Kepala LAN Nomor 239/IX/6/8/2003 Tentang Perbaikan Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. 3. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi No. 29 Tahun 2010 Tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. 4. Renstra Direktorat Pupuk dan Pestisida 2011-2014. Rencana Kinerja Tahunan Direktorat Pupuk dan Pestisida Tahun 2014 3

II. ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN 2.1. Visi dan Misi Dalam merumuskan visi dan misi Direktorat Pupuk dan Pestisida sebagai landasannya adalah visi dan misi Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian periode 2011-2014 adalah: mewujudkan Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian sebagai motor penggerak tersedianya prasarana dan sarana pertanian, untuk pembangunan pertanian berkelanjutan. Untuk mencapai visi dan misi tersebut di atas, Direktorat Pupuk dan Pestisida mengemban Misi sebagai berikut: 1. Memfasilitasi penyediaan, penyaluran dan penggunaan pupuk dan pestisida sesuai azas 6 (enam) tepat (jenis, jumlah, tempat, waktu, mutu dan harga) 2. Meningkatkan pengawasan atas penyediaan, penyimpanan dan penggunaan pupuk dan pestisida 3. Meningkatkan pelayanan pendaftaran pupuk dan pestisida 4. Mendorong peran serta masyarakat dan stakeholder terkait dalam penyediaan dan pengawasan pupuk dan pestisida 2.2. Tujuan dan Sasaran Tujuan kegiatan fasilitasi pupuk dan pestisida yang meliputi pupuk dan pestisida sesuai azas 6 (enam) tepat, adalah sebagai berikut: 1. Memfasilitasi penyediaan pupuk bersubsidi untuk sektor pertanian dalam rangka mendorong penerapan pemupukan berimbang spesifik lokasi serta penggunaan pupuk organik untuk memperbaiki kualitas lahan pertanian. 2. Mengawasi peredaran dan penggunaan pupuk dan pestisida yang ramah lingkungan. 3. Memfasilitasi penyediaan pupuk organik insitu melalui pengembangan Unit Pengolah Pupuk Organik (UPPO). Sasaran yang disusun dalam rencana kinerja Direktorat Pupuk dan Pestisida tahun 2014 adalah sebagai berikut: Rencana Kinerja Tahunan Direktorat Pupuk dan Pestisida Tahun 2014 4

1. Tersalurnya pupuk bersubsidi untuk sektor pertanian di 33 provinsi. 2. Terlaksananya pengawasan atas peredaran dan penggunaan pupuk secara berimbang dan pestisida yang ramah lingkungan. 3. Terbangunnya Unit Pengolah Pupuk Organik (UPPO) sebagai sarana penyediaan pupuk organik insitu oleh petani. 2.3. Strategi Strategi yang dilaksanakan dalam upaya mewujudkan tujuan dan sasaran Direktorat Pupuk dan Pestisida adalah sebagai berikut : 1. Strategi penerapan pemupukan berimbang spesifik lokasi Mendorong penggunaan pupuk majemuk dan pupuk organik melalui pemberian subsidi harga pupuk, serta bantuan sarana pengolah pupuk organik di tingkat petani. 2. Strategi dalam meningkatkan pengawasan pupuk dan Pestisida Mendorong peran pemerintah daerah dalam pengawasan pupuk dan pestisida melalui peningkatan kinerja Komisi Pengawasan Pupuk dan Pestisida (KP3) 2.4. Kebijakan dan Program Kebijakan Direktorat Pupuk dan Pestisida, dalam rangka menunjang pembangunan pertanian adalah: 1. Penyediaan pupuk bersubsidi untuk sektor pertanian untuk mendorong penerapan pupuk berimbang guna meningkatkan produktivitas dan kualitas hasil pertanian. 2. Pengawasan peredaran dan penggunaan pupuk dan pestisida ramah lingkungan. 3. Peningkatan pelayanan pendaftaran pupuk dan pestisida. Program Direktorat Pupuk dan Pestisida, dalam rangka menunjang pembangunan pertanian adalah: Fasilitasi Pupuk dan Pestisida dengan indikator kinerja utama adalah: 1. Jumlah pupuk bersubsidi 2. Jumlah terbit Permentan tentang alokasi pupuk bersubsidi tahun 2015 Rencana Kinerja Tahunan Direktorat Pupuk dan Pestisida Tahun 2014 5

3. Jumlah terbit keputusan tentang HPP pupuk bersubsidi 2014 4. Jumlah pelaksanaan sosialisasi permentan tahun 2015 5. Jumlah petunjuk pelaksanaan verifikasi dan validasi penyaluran pupuk bersubsidi 6. Jumlah pelaksanaan verifikasi dan validasi penyaluran pupuk bersubsidi Tahun 2014 7. Jumlah terbangunnya Rumah Kompos melalui Unit Pengolahan Pupuk Organik (UPPO) 8. Jumlah sampel mutu pupuk yang beredar di Indonesia 9. Jumlah sampel mutu pestisida yang beredar di Indonesia 10. Jumlah pendaftaran pupuk 11. Jumlah pendaftaran pestisida. Indikator kinerja untuk masing-masing aspek yang menjadi tanggung jawab Direktorat Pupuk dan Pestisida mencakup aspek pupuk organik, pupuk anorganik, pestisida, dan pengawasan pupuk dan pestisida. III. PERENCANAAN KEGIATAN 3.1. Kegiatan dan Penjabaran Kegiatan dalam Sub Kegiatan Kegiatan didefinisikan sebagai bagian dari program yang dilaksanakan oleh satu atau beberapa satuan kerja sebagai bagian dari perencanaan sasaran Rencana Kinerja Tahunan Direktorat Pupuk dan Pestisida Tahun 2014 6

terukur pada suatu program, terdiri dari sekumpulan tindakan pengerahan sumber daya berupa personil (sumber daya manusia), barang modal termasuk peralatan dan teknologi,dana, atau kombinasi dari beberapa atau kesemua jenis sumber daya tersebut. Sesuai amanat reformasi perencanaan dan penganggaran, disebutkan bahwa program merupakan tanggung jawab unit Eselon-I dan dalam bentuk kegiatan yang menjadi tanggung jawab unit kerja di lingkupnya. Kegiatan menghasilkan output yang mendukung pencapaian outcome program. Kegiatan Direktorat Pupuk dan Pestisida adalah: Kegiatan Fasilitasi Pupuk dan Pestisida. Dalam Kegiatan Fasilitasi Pupuk dan Pestisida terdapat empat sub kegiatan adalah sebagai berikut: 1. Fasilitasi penyediaan dan penyaluran pupuk bersubsidi untuk sektor pertanian. 2. Pengawasan peredaran dan penggunaan pupuk dan pestisida. 3. Pelayanan Pendaftaran Pupuk dan Pestisida. 4. Pengembangan pupuk organik dengan fasilitasi pembangunan Unit Pengolah Pupuk Organik (UPPO) 3.2. Cara Melaksanakan Kegiatan Kegiatan-kegiatan dalam Fasilitasi Pupuk dan Pestisida diprioritaskan untuk mendukung Program Pengembangan dan Penyediaan Prasarana dan Sarana Pertanian sesuai yang tertuang dalam Rencana Kerja Pemerintah TA. 2014. Sasaran strategis yang disusun dalam Rencana Kinerja Tahunan Direktorat Pupuk dan Pestisida tahun 2014 adalah: 1. Terfasilitasinya Penyaluran Pupuk Bersubsidi 2. Meningkatnya produksi pupuk organik secara insitu oleh petani 3. Terlaksananya pengawasan pupuk dan pestisida 4. Terfasilitasinya pendaftaran pupuk dan pestisida Rencana Kinerja Tahunan Direktorat Pupuk dan Pestisida Tahun 2014 7

Untuk mencapai Indikator Kinerja Utama dari Direktorat Pupuk dan Pestisida tahun 2014 maka upaya utama yang dilakukan adalah sebagai berikut: 1. Fasilitasi penyaluran pupuk bersubsidi Tersedianya Pupuk bersubsidi di seluruh wilayah Indonesia sesuai azas 6 (enam) tepat: a. Urea : 3.418.000 Ton b. SP-36 : 760.000 Ton c. ZA : 800.000 Ton d. NPK : 2.000.000 Ton e. Organik : 800.000 Ton 2. Pendampingan Penyaluran Pupuk Pendampingan Verifikasi Dan Validasi RDKK Pupuk Bersubsidi sebanyak 307 paket 3. Penguatan Komisi Pengawas Pupuk Pestisida (KP3) Penguatan Komisi Pengawasan Pupuk dan Pestisida (KP3) sebanyak 471 paket 4. Pemberdayaan PPNS Pupuk dan Pestisida Pemberdayaan PPNS Pupuk dan Pestisida sebanyak 38 paket 5. Unit Pengolahan Pupuk Organik (UPPO) Terbangunnya dan terlaksananya pembangunan Unit Pengolahan Pupuk Organik (UPPO) sebanyak 830 unit 6. Fasilitasi Pendafatran Pupuk dan Pembenah Tanah Indikator kinerja utama dari Direktorat Pupuk dan Pestisida Tahun 2014 untuk mendukung meningkatnya produktivitas pertanian melalui terlaksananya penyediaan dan pengembangan prasarana dan sarana pertanian yang merupakan sasaran strategis Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian Tahun 2014 adalah fasilitasi penyaluran pupuk bersubsidi pada lahan sawah seluas 9.305.818 Ha. Rencana Kinerja Tahunan Direktorat Pupuk dan Pestisida Tahun 2014 8

IV. PENUTUP Rencana Kinerja Tahunan Direktorat Pupuk dan Pestisida Tahun 2014 9

Rencana Kinerja Tahunan Direktorat Pupuk dan Pestisida Pertanian Tahun 2014 merupakan suatu dokumen dari yang dipersyaratkan dalam Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP). Dokumen ini merupakan salah satu komponen dari siklus akuntabilitas kinerja yang dimulai dari perencanaan strategis dan diakhiri dengan adanya Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP). Rencana Kinerja Tahunan Direktorat Pupuk dan Pestisida Tahun 2014 merupakan rencana sebagai turunan dari rencana strategis yang berjangka waktu satu tahun. Rencana kinerja memberikan gambaran lebih mendetail mengenai sasaran dan strategi pencapaiannya. Dokumen ini memuat kegiatan yang dilaksanakan dalam satu tahun dalam rangka mencapai sasaran yang ditetapkan. Dokumen ini diharapkan dapat mempertegas posisi dan peranan Direktorat Pupuk dan Pestisida di dalam Program Penyediaan dan Pengembangan Prasarana dan Sarana Pertanian serta dapat menyatukan operasionalisasi dari semua pihak yang terkait dengan penyelenggaraan kegiatan fasilitasi pupuk dan pestisida dalam jangka waktu satu tahun untuk mencapai suatu arah yaitu terlaksananya perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian kegiatan untuk mendukung tercapainya tujuan dan sasaran Program Penyediaan dan Pengembangan Prasarana dan Sarana Pertanian. Keberhasilan pelaksanaan program dan kegiatan terletak pada kemampuan menciptakan sinergisme dan keterpaduan pelaksanaan pembangunan melalui pemantapan sistem dan metode perencanaan, peningkatan kualitas SDM, penataan kelembagaan, dan peningkatan koordinasi antar instansi terkait. Dengan demikian hal-hal yang terkait dengan aspek potensi, tantangan, dan hambatan dapat diselesaikan dengan baik. Rencana Kinerja Tahunan Direktorat Pupuk dan Pestisida Tahun 2014 10

FORMULIR RENCANA KINERJA TAHUNAN Unit Organisasi Eselon II : Direktorat Pupuk dan Pestisida Tahun Anggaran : 2014 Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Terfasilitasinya Penyaluran Pupuk Bersubsidi 1. Jumlah pupuk bersubsidi 7.778.000 Ton 2. Jumlah terbit Permentan tentang alokasi pupuk bersubsidi tahun 2015 3. Jumlah terbit keputusan tentang HPP pupuk bersubsidi 2014 4. Jumlah pelaksanaan sosialisasi permentan tahun 2015 tentang alokasi Pupuk Bersubsidi Tahun 2015 5. Jumlah petunjuk pelaksanaan verifikasi dan validasi penyaluran pupuk bersubsidi 1 Permentan 1 Keputusan 33 Provinsi 1 Pedoman 6. Jumlah pelaksanaan verifikasi dan validasi penyaluran pupuk bersubsidi Tahun 2014 16 Provinsi Meningkatnya produksi pupuk organik secara insitu oleh petani Jumlah terbangunnya Rumah Kompos melalui Unit Pengolahan Pupuk Organik (UPPO) 830 unit Terlaksananya pengawasan pupuk dan pestisida 1 Jumlah sampel mutu pupuk yang beredar di Indonesia 2 Jumlah sampel mutu pestisida yang beredar di Indonesia 50 sampel 50 sampel Terfasilitasinya pendaftaran pupuk dan pestisida 1 Jumlah pendaftaran pupuk 200 Ijin 2 Jumlah pendaftaran pestisida 200 Ijin Rencana Kinerja Tahunan Direktorat Pupuk dan Pestisida Tahun 2014 11