2017, No Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakh

dokumen-dokumen yang mirip
MENTERI KETENAGAKERJAAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI KETENAGAKERJAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2017 TENTANG TATA CARA PENYESUAIAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA,

MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

2017, No Negara Republik Indonesia Nomor 5587), sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang- Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentan

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

2017, No Pemerintah Nomor 40 Tahun 2010 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsional Pegawai Nege

- 1 - PERATURAN BADAN INFORMASI GEOSPASIAL NOMOR 3 TAHUN 2017 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

2018, No Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 158, Tambahan Lemb

- 1 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1997 tentang. Fungsional melalui Penyesuaian/ Inpassing, perlu

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1995 tentang Pemasyarakatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1995 Nomor 77, Tamba

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 6 TAHUN 2017 TENTANG PELAKSANAAN PENYESUAIAN/INPASSING JABATAN FUNGSIONAL PENGAWAS RADIASI

BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA

2018, No Nomor 1473) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor 6 Tahun 2016 tentang Perubahan atas Per

PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 2015 TENTANG TATA CARA PENYESUAIAN (INPASSING) JABATAN FUNGSIONAL ARSIPARIS

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

-2- Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587), sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Un

- 5 - (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 1692).

2017, No Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 154, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5073); 2. Undang-Undang Nomor 5 Tahun

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA NOMOR 6 TAHUN 2017 TENTANG PENGANGKATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL DALAM JABATAN FUNGSIONAL SANDIMAN MELALUI INPASSING

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

2017, No Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679);

2017, No Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tentang Organisasi Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 8

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

2017, No Fungsional Pengawas Farmasi dan Makanan Kategori Keterampilan melalui Penyesuaian/Inpassing di Lingkungan Badan Pengawas Obat dan Ma

2016, No Birokrasi Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2014 tentang Jabatan Fungsional Pranata Nuklir dan Angka Kreditnya; Mengingat : 1. Undang-

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

2017, No Negeri Sipil dalam Jabatan Fungsional Binaan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan melalui Penyesuaian (Inpassing); Mengingat : 1

2017, No Indonesia Nomor 5949); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Re

2017, No Cara Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil dalam Jabatan Fungsional Pengawas Farmasi dan Makanan Kategori Keahlian melalui Penyesuaian/I

BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA

2017, No Penyesuaian/Inpassing Pegawai Negeri Sipil dalam Jabatan Fungsional Bidang Pertanian; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2017, No Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3547) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2010 tentang Perub

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 38 TAHUN 2010 TENTANG PENYESUAIAN JABATAN FUNGSIONAL GURU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

2017, No Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); 3. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2014 tentang Perdagangan (Lemb

2018, No Nomor 1473) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor 6 Tahun 2016 tentang Perubahan atas Per

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6,

-4- MEMUTUSKAN: Pasal 1

PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

2018, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166,

BADAN PUSAT STATISTIK

2017, No Jabatan Fungsional Pengawas Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan di Daerah Tahun ; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 39 Tahun

, No Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor 29 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Hukum dan Hak

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 28 TAHUN 2016 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL,

2017, No Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

2014, No

2015, No Fungsional Pengantar Kerja didasarkan pada analisis beban kerja; d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a,

iv. MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA, Hukum dan Hak Asasi Manusia tentang Tata Cara

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

2016, No Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); 2. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fu

2018, No Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor 6 Tahun 2016 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia N

2016, No Nomor 143, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5062); 2. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Neg

2018, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 152, Tambahan

PERATURAN KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA NOMOR 20 TAHUN 2015 TENTANG KETENTUAN BATAS USIA PENSIUN BAGI PEJABAT FUNGSIONAL SANDIMAN

2017, No KEP/58/M.PAN/6/2004 tentang Jabatan Fungsional Penggerak Swadaya Masyarakat dan Angka Kreditnya; c. bahwa berdasarkan pertimbangan seb

2017, No Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Le

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DIREKTUR JENDERAL KEBUDAYAAN,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

2017, No Kementerian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 322); 2. Keputusan Presiden Nomor 110 Tahun 2001 tentang Unit Organis

PEDOMAN PENYESUAIAN/INPASSING JABATAN FUNGSIONAL PRANATA HUMAS

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA SEKRETARIS JENDERAL,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2016, No Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 5

PERATURAN BERSAMA MENTERI SEKRETARIS NEGARA DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 1 TAHUN 2007 NOMOR 22 TAHUN 2007 TENTANG

PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN BERSAMA MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 39 TAHUN 2014 NOMOR 31 TAHUN 2014 TENTANG

BPKP. Auditor. Jabatan fungsional. Perpindahan Jabatan. Perlakukan Khusus. Pengangkatan.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN BERSAMA MENTERI PERTANIAN DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 54/Permentan/OT.210/11/2008 NOMOR 23 A TAHUN 2008

PERATURAN BERSAMA KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA, TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN

MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI

DAFTAR LAMPIRAN. : Surat Usulan Pengangkatan ke Dalam JFA melalui Perpindahan Jabatan dengan Perlakuan Khusus untuk APIP Pusat

2 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1997 tentang Statistik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor 39, Tambahan Lembaran Negara

2016, No atas Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 4 Tahun 2014 tentang Penyesuaian Penetapan Angka Kredit Guru Pegawai Negeri Sip

- 2 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA,

by Opong-Sosialisasi Perka No. 2 Th 2017-Perpusnas 18 Juli 2017

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN NOMOR: PER-709/K/JF/2009

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG

2017, No Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 10 Tahun 2014 tentang Jabatan Fungsional Rescuer dan

PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN PENYESUAIAN/INPASSING JABATAN FUNGSIONAL AUDITOR KEPEGAWAIAN

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2005 TENTANG PENETAPAN ANGKA KREDIT JABATAN FUNGSIONAL PENGAWAS SEKOLAH

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1997 tentang Statistik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor 39, Tambahan

PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI NOMOR: 21 TAHUN 2010 TENTANG

2016, No Nomor 157 tahun 2014 tentang Perubahan atas Peraturan Presiden Nomor 106 Tahun 2007 tentang Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa P

PENGANGKATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL DALAM

2016, No Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); 2. Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 1966 tentang Pemberhentia

Badan Pusat Statistik

Transkripsi:

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.666, 2017 KEMENAKER. Jabatan Fungsional bidang Ketenagakerjaan. Penyesesuaian. PERATURAN MENTERI KETENAGAKERJAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2017 TENTANG TATA CARA PENYESUAIAN JABATAN FUNGSIONAL BIDANG KETENAGAKERJAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KETENAGAKERJAAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 2 ayat (6) Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 26 Tahun 2016 tentang Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil dalam Jabatan Fungsional melalui Penyesuaian/Inpassing, perlu menetapkan Peraturan Menteri Ketenagakerjaan tentang Tata Cara Penyesuaian Jabatan Fungsional Bidang Ketenagakerjaan; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 39, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4279); 2. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5949); 3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik

2017, No. 666-2- Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang- Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679); 4. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1994 Nomor 22, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3547), sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2010 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 51, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5121); 5. Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 tentang Manajemen Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 63, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6037); 6. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor PER/6/M.PAN/4/2009 tentang Jabatan Fungsional Mediator Hubungan Industrial dan Angka Kreditnya; 7. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 19 Tahun 2010 tentang Jabatan Fungsional Pengawas Ketenagakerjaan dan Angka Kreditnya; 8. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 5 Tahun 2014 tentang Jabatan Fungsional Pengantar Kerja dan Angka Kreditnya (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 285);

-3-2017, No. 666 9. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 36 Tahun 2014 tentang Jabatan Fungsional Penguji Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan Angka Kreditnya (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 1799); 10. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 8 Tahun 2015 tentang Tata Cara Mempersiapkan Pembentukan Rancangan Undang-Undang, Rancangan Peraturan Pemerintah, dan Rancangan Peraturan Presiden Serta Pembentukan Rancangan Peraturan Menteri di Kementerian Ketenagakerjaan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 411); 11. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 13 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Ketenagakerjaan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 622); 12. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 26 Tahun 2016 tentang Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil Dalam Jabatan Fungsional Melalui Penyesuaian/Inpassing (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 1962); 13. Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 36/KEP/M.PAN/3/2003 tentang Jabatan Fungsional Instruktur dan Angka Kreditnya; Menetapkan MEMUTUSKAN: : PERATURAN MENTERI KETENAGAKERJAAN TENTANG TATA CARA PENYESUAIAN JABATAN FUNGSIONAL BIDANG KETENAGAKERJAAN. Pasal 1 Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan: 1. Pegawai Negeri Sipil yang selanjutnya disingkat PNS adalah warga negara Indonesia yang memenuhi syarat tertentu, diangkat sebagai pegawai Aparatur Sipil Negara oleh pejabat pembina kepegawaian untuk menduduki jabatan pemerintahan.

2017, No. 666-4- 2. Penyesuaian (inpassing) adalah proses pengangkatan PNS dalam Jabatan Fungsional guna memenuhi kebutuhan organisasi sesuai dengan ketentuan peraturan perundangan dalam jangka waktu tertentu. 3. Jabatan Fungsional adalah sekelompok jabatan yang berisi fungsi dan tugas berkaitan dengan pelayanan fungsional yang berdasarkan pada keahlian dan keterampilan tertentu. 4. Pejabat Fungsional adalah pegawai Aparatur Sipil Negara yang menduduki Jabatan Fungsional pada instansi pemerintah. 5. Pejabat Pembina Kepegawaian yang selanjutnya disingkat PPK adalah pejabat yang mempunyai kewenangan menetapkan pengangkatan, pemindahan, dan pemberhentian pegawai Aparatur Sipil Negara dan pembinaan manajemen Aparatur Sipil Negara di instansi pemerintah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. 6. Pejabat yang berwenang adalah pejabat yang mempunyai kewenangan melaksanakan proses pengangkatan, pemindahan, dan pemberhentian Pegawai Aparatur Sipil Negara. 7. Instansi Pembina adalah kementerian yang menyelenggarakan urusan pemerintahan bidang ketenagakerjaan sesuai dengan jabatan fungsional. 8. Instruktur adalah PNS yang diberi tugas, tanggungjawab, wewenang dan hak secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk melaksanakan pelatihan dan pembelajaran kepada peserta pelatihan di bidang atau kejuruan tertentu. 9. Pengantar Kerja adalah PNS yang diberi tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk melakukan kegiatan pelayanan antar kerja. 10. Mediator Hubungan Industrial adalah PNS yang diberi tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk melakukan kegiatan

-5-2017, No. 666 pembinaan dan pengembangan hubungan industrial serta Mediasi perselisihan hubungan industrial diluar pengadilan. 11. Pengawas Ketenagakerjaan adalah PNS yang diangkat dan ditugaskan dalam jabatan fungsional pengawas ketenagakerjaan untuk mengawasi dan menegakkan pelaksanaan peraturan perundangan di bidang ketenagakerjaan. 12. Penguji Keselamatan dan Kesehatan Kerja adalah PNS yang diberi tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak secara penuh untuk melakukan kegiatan pengujian keselamatan dan kesehatan kerja dan kompetensi keselamatan dan kesehatan kerja. 13. Portofolio adalah bukti fisik berupa dokumen yang menggambarkan pengalaman berkarya/prestasi yang dicapai dalam menjalankan tugas di bidang ketenagakerjaan dalam interval waktu tertentu. 14. Menteri adalah menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan bidang ketenagakerjaan. Pasal 2 Peraturan Menteri ini bertujuan untuk menjadi pedoman bagi PPK dan pejabat yang berwenang di Kementerian Ketenagakerjaan, Instansi Pusat selain Kementerian Ketenagakerjaan, dan/atau Instansi Daerah Provinsi atau Kabupaten/Kota dalam melaksanakan pengangkatan PNS ke dalam Jabatan Fungsional bidang ketenagakerjaan melalui Penyesuaian. Pasal 3 Ruang lingkup Peraturan Menteri ini terdiri atas: a. penetapan kebutuhan jabatan fungsional; b. kriteria pengangkatan; c. persyaratan; d. tata cara Penyesuaian (inpassing); dan e. uji kompetensi.

2017, No. 666-6- Pasal 4 (1) Instansi pusat dan instansi daerah menetapkan formasi Jabatan Fungsional bidang ketenagakerjaan sesuai dengan kebutuhan. (2) Penghitungan jumlah kebutuhan Jabatan Fungsional bidang ketenagakerjaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. (3) Instansi pusat dan instansi daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) melaporkan formasi Jabatan Fungsional bidang ketenagakerjaan kepada Menteri. Pasal 5 (1) Penyesuaian (inpassing) ke dalam Jabatan Fungsional bidang ketenagakerjaan terdiri atas: a. kategori keterampilan; dan b. kategori keahlian. (2) Penyesuaian (inpassing) sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditujukan bagi: a. PNS yang telah dan masih menjalankan tugas di bidang ketenagakerjaan dapat diangkat dalam Jabatan Fungsional bidang ketenagakerjaan yang akan diduduki berdasarkan keputusan Pejabat yang Berwenang; b. PNS yang masih menjalankan tugas jabatan sesuai dengan formasi Jabatan Fungsional Ketenagakerjaan dan telah mendapatkan kenaikan pangkat setingkat lebih tinggi; c. pejabat pimpinan tinggi, administrator dan pengawas yang memiliki kesesuaian antara jabatan terakhir yang diduduki dengan Jabatan Fungsional bidang ketenagakerjaan yang akan didudukinya; dan d. PNS yang dibebaskan sementara dari Jabatan Fungsional bidang ketenagakerjaan, karena dalam jangka waktu 5 (lima) tahun sejak diangkat jabatan/pangkat terakhir tidak dapat memenuhi

-7-2017, No. 666 angka kredit untuk kenaikan/pangkat setingkat lebih tinggi. Pasal 6 (1) PNS yang melaksanakan penyesuaian (inpassing) ke dalam Jabatan Fungsional kategori keterampilan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (1) huruf a harus memenuhi persyaratan: a. berijazah paling rendah SLTA atau sederajat/diploma I/Diploma II/Diploma III sesuai dengan persyaratan kualifikasi pendidikan dari jabatan yang akan diduduki; b. pangkat paling rendah Pengatur Muda, golongan ruang II/a sesuai dengan persyaratan kepangkatan dari jabatan yang akan diduduki; c. memiliki pengalaman dalam pelaksanaan tugas di bidang Jabatan Fungsional yang akan diduduki paling sedikit 2 (dua) tahun; d. mengikuti dan lulus uji kompetensi di bidang Jabatan Fungsional yang akan diduduki; e. nilai prestasi kerja paling rendah bernilai baik dalam 1 (satu) tahun terakhir; dan f. usia paling tinggi: 1. 3 (tiga) tahun sebelum batas usia pensiun dalam jabatan terakhir bagi pelaksana; dan 2. 2 (dua) tahun sebelum batas usia pensiun dalam jabatan terakhir bagi administrator dan pengawas. (2) PNS yang melaksanakan penyesuaian (inpassing) ke dalam Jabatan Fungsional kategori keahlian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (1) huruf b harus memenuhi persyaratan: a. berijazah paling rendah strata satu (S-1)/Diploma IV (D-IV) atau berijazah paling rendah strata dua (S-2) atau yang sederajat dari pendidikan yang terakreditasi sesuai dengan persyaratan kualifikasi pendidikan dari jabatan yang akan diduduki;

2017, No. 666-8- b. pangkat paling rendah Penata Muda, golongan ruang III/a sesuai dengan persyaratan kepangkatan dari jabatan yang akan diduduki; c. memiliki pengalaman dalam pelaksanaan tugas di bidang Jabatan Fungsional yang akan diduduki paling sedikit 2 (dua) tahun; d. mengikuti dan lulus uji kompetensi di bidang Jabatan Fungsional yang akan diduduki; e. nilai prestasi kerja paling rendah bernilai baik dalam 1 (satu) tahun terakhir; dan f. usia paling tinggi: 1. 3 (tiga) tahun sebelum batas usia pensiun dalam jabatan terakhir bagi pelaksana; 2. 2 (dua) tahun sebelum batas usia pensiun dalam jabatan terakhir bagi administrator dan pengawas; 3. 1 (satu) tahun sebelum batas usia pensiun dalam jabatan terakhir bagi administrator yang akan menduduki jabatan fungsional ketenagakerjaan ahli madya; 4. 1 (satu) tahun sebelum batas usia pensiun dalam jabatan terakhir bagi pejabat pimpinan tinggi. (3) Surat Pernyataan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c dan ayat (2) huruf c tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini. Pasal 7 PNS yang akan diangkat melalui penyesuaian (inpassing) ke dalam Jabatan Fungsional Instruktur harus memiliki pengalaman mengajar dan/atau melatih sesuai dengan bidangnya paling sedikit 2 (dua) tahun. Pasal 8 PNS yang akan diangkat melalui Penyesuaian (inpassing) ke dalam Jabatan Fungsional Mediator Hubungan Industrial

-9-2017, No. 666 harus memiliki pengalaman dalam pelaksanaan tugas di bidang hubungan industrial paling sedikit 2 (dua) tahun. Pasal 9 PNS yang telah diangkat melalui Penyesuaian (inpassing) ke dalam Jabatan Fungsional pengawas ketenagakerjaan dan belum mengikuti Diklat Dasar Pengawas Ketenagakerjaan wajib mengikuti Diklat Dasar Pengawas Ketenagakerjaan paling lambat 3 (tiga) tahun sejak diangkat sebagai Pejabat Fungsional Pengawas Ketenagakerjaan. Pasal 10 PNS yang akan diangkat melalui Penyesuaian (inpassing) ke dalam Jabatan Fungsional Pengantar Kerja harus memiliki pengalaman dalam pelaksanaan tugas di bidang penempatan dan perluasan kesempatan kerja paling sedikit 2 (dua) tahun. Pasal 11 PNS yang akan diangkat melalui Penyesuaian (inpassing) ke dalam Jabatan Fungsional Penguji Keselamatan dan Kesehatan Kerja harus memiliki pengalaman dalam pelaksanaan tugas di bidang keselamatan dan kesehatan kerja paling sedikit 2 (dua) tahun. Pasal 12 (1) Pengangkatan PNS dalam Jabatan Fungsional berdasarkan angka kredit kumulatif untuk Penyesuaian (inpassing). (2) Angka kredit kumulatif untuk Penyesuaian (inpassing) dalam Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1), tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini. (3) PNS yang dibebaskan sementara dan belum diberhentikan dari Jabatan Fungsional dapat diangkat kembali ke dalam Jabatan Fungsional sesuai dengan jabatan yang diduduki dan angka kredit terakhir yang dimiliki.

2017, No. 666-10- (4) Penghitungan angka kredit untuk kenaikan pangkat bagi PNS sebagaimana dimaksud pada ayat (3) paling sedikit 2 (dua) tahun setelah ditetapkan surat keputusan Penyesuaian (inpassing) PNS yang bersangkutan dalam Jabatan Fungsional yang diduduki. Pasal 13 Tata cara pelaksanaan Penyesuaian (inpassing): (1) PPK atau pejabat yang berwenang menyampaikan usulan Penyesuaian (inpassing) kepada Menteri melalui Sekretaris Jenderal untuk mendapatkan rekomendasi. (2) Penyampaian usulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dengan melampirkan syarat administrasi sebagai berikut: a. fotokopi surat keputusan pengangkatan CPNS; b. fotokopi surat keputusan pengangkatan CPNS menjadi PNS; c. fotokopi ijazah terakhir yang telah dilegalisasi oleh pejabat yang berwenang; d. fotokopi surat keputusan kenaikan pangkat terakhir yang telah dilegalisasi oleh pejabat yang berwenang; e. surat pernyataan dari atasan langsung dan/atau pimpinan unit kerja instansi paling rendah setingkat jabatan Pimpinan Tinggi Pratama yang menyatakan bahwa yang bersangkutan masih dan telah menjalankan tugas di bidang Jabatan Fungsional yang akan diduduki paling sedikit 2 (dua) tahun; f. fotokopi penilaian prestasi kerja paling rendah bernilai baik dalam 1 (satu) tahun terakhir yang telah dilegalisasi oleh pejabat yang berwenang; dan g. surat pernyataan bersedia diangkat dalam Jabatan Fungsional bidang Ketenagakerjaan tidak rangkap jabatan fungsional lainnya, dan bertanggung jawab dalam menjalankan tugas di bidang ketenagakerjaan sebagaimana tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini.

-11-2017, No. 666 (3) Seleksi administrasi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilakukan oleh tim seleksi yang ditetapkan oleh Sekretaris Jenderal. (4) Dalam hal seleksi administrasi sebagaimana dimaksud pada ayat (3) telah selesai dilakukan, dilanjutkan uji kompetensi portofolio. (5) Hasil uji kompetensi portofolio sebagaimana dimaksud pada ayat (4) disampaikan kepada tim seleksi. (6) Hasil seleksi sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dan ayat (4) ditindaklanjuti dengan penerbitan rekomendasi pengangkatan dalam Jabatan Fungsional bidang ketenagakerjaan oleh Sekretaris Jenderal atas nama Menteri. (7) Penetapan pengangkatan dalam Jabatan Fungsional bidang ketenagakerjaan oleh PPK. (8) Rekomendasi sebagaimana dimaksud pada ayat (6) tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini. Pasal 14 Uji kompetensi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (1) huruf c dan ayat (2) huruf c dilaksanakan dengan penilaian portofolio oleh tim seleksi yang dibentuk Unit Pembina Teknis Jabatan Fungsional. Pasal 15 Sekretaris Jenderal atas nama Menteri menerbitkan rekomendasi sebagai dasar pengangkatan melalui Penyesuaian (inpassing) ke dalam Jabatan Fungsional bidang ketenagakerjaan oleh PPK. Pasal 16 Surat pengangkatan dalam Jabatan Fungsional bidang ketenagakerjaan ditetapkan paling lambat tanggal 31 Desember 2018.

2017, No. 666-12- Pasal 17 Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Menteri ini dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 8 Mei 2017 MENTERI KETENAGAKERJAAN REPUBLIK INDONESIA, ttd M. HANIF DHAKIRI Diundangkan di Jakarta pada tanggal 9 Mei 2017 DIREKTUR JENDERAL PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA, ttd WIDODO EKATJAHJANA

-13-2017, No. 666 LAMPIRAN PERATURAN MENTERI KETENAGAKERJAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2017 TENTANG TATA CARA PENYESUAIAN (inpassing) JABATAN FUNGSIONAL BIDANG KETENAGAKERJAAN DAFTAR LAMPIRAN Format 1a : Surat pernyataan memiliki pengalaman dalam pelaksanaan tugas di bidang Jabatan Fungsional yang akan diduduki paling kurang 2 (dua) tahun Format 1b : Surat pernyataan bersedia diangkat dalam Jabatan Fungsional bidang Ketenagakerjaan tidak rangkap jabatan fungsional lainnya Format 1c : Surat Rekomendasi Tabel 2a : Angka kredit kumulatif untuk penyesuaian (inpassing) dalam Jabatan Fungsional bidang Ketenagakerjaan kategori keterampilan dengan pendidikan SLTA/D.I/D.II/D.III/Sarjana Muda Tabel 2b : Angka kredit kumulatif untuk penyesuaian (inpassing) dalam Jabatan Fungsional bidang Ketenagakerjaan kategori keahlian dengan pendidikan Sarjana (S1)/D.IV/Magister (S2)/Doktor (S3) MENTERI KETENAGAKERJAAN REPUBLIK INDONESIA, ttd M. HANIF DHAKIRI

2017, No. 666-14- Format 1a.. KOP SURAT. Yang bertanda tangan di bawah ini, SURAT PERNYATAAN Nama NIP Instansi Jabatan (paling rendah pejabat struktural Eselon II) Menyatakan bahwa, Nama NIP Pangkat/Gol. Ruang/TMT Unit Kerja telah dan masih menjalankan tugas di bidang Jabatan Fungsional yang akan diduduki paling kurang 2 (dua) tahun untuk dapat disesuaikan (di-inpassing) ke dalam Jabatan Fungsional Instruktur/Mediator Hubungan Industrial/Pengawas Ketenagakerjaan/Pengantar Kerja/Penguji Keselamatan dan Kesehatan Kerja*) Kategori Keterampilan/Keahlian*).,. Yang membuat pernyataan, ( ) NIP.. *) coret yang tidak perlu atau disesuaikan

-15-2017, No. 666 Format 1b.. KOP SURAT. SURAT PERNYATAAN Yang bertanda tangan di bawah ini, Nama NIP Pangkat/Gol. Ruang/TMT : Unit Kerja Dengan ini menyatakan dengan sesungguhnya, bahwa saya: 1. Bersedia diangkat dalam Jabatan Fungsional Instruktur/Mediator Hubungan Industrial/Pengawas Ketenagakerjaan/Pengantar Kerja/Penguji Keselamatan dan Kesehatan Kerja*) Kategori Keterampilan/Keahlian. *) 2. Tidak rangkap jabatan, baik jabatan struktural maupun jabatan fungsional lainnya. 3. Bertanggung jawab dalam menjalankan tugas di bidang ketenagakerjaan. Demikian surat pernyataan ini saya buat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.,. Yang membuat pernyataan, ( ) NIP.. *) coret yang tidak perlu atau disesuaikan

2017, No. 666-16- Format 1c Nomor : Hal : Rekomendasi.,. Yth. Pejabat Pembina Kepegawaian Instansi Pusat/Instansi Daerah di.. Berdasarkan surat usulan dari Pejabat Pembina Kepegawaian Instansi Pusat/Instansi Daerah Nomor tanggal.. hal., kepada Pegawai Negeri Sipil dengan data sebagai berikut : No. NAMA / NIP PANGKAT/G OL. RUANG JENJANG JABATAN ANGKA KREDIT 1 2 3 4 5 dapat disesuaikan (di-inpassing) dalam Jabatan Fungsional Instruktur/Mediator Hubungan Industrial/Pengawas Ketenagakerjaan/Pengantar Kerja/Penguji Keselamatan dan Kesehatan Kerja*) Kategori Keterampilan/Keahlian. *) Demikian rekomendasi ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya. MENTERI KETENAGAKERJAAN REPUBLIK INDONESIA, ttd M. HANIF DHAKIRI

-17-2017, No. 666 Tembusan: 1. Kepala Dinas Tenaga Kerja yang bersangkutan; 2. Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi/Kabupaten/Kota atau Biro/Bagian Kepegawaian Instansi yang bersangkutan; *) 3. Pejabat yang berwenang menetapkan angka kredit; 4. Kepala Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara/Kepala Biro/Bagian Keuangan Daerah yang bersangkutan;*) 5. Pejabat Instansi yang berkepentingan. *) coret yang tidak perlu atau disesuaikan

2017, No. 666-18- Tabel 2a NO. ANGKA KREDIT KUMULATIF UNTUK PENYESUAIAN (inpassing) BAGI JABATAN FUNGSIONAL BIDANG KETENAGAKERJAAN KATEGORI KETERAMPILAN DENGAN PENDIDIKAN SLTA/D.I/D.II/D.III/SARJANA MUDA GOL. RUANG STTB/IJAZAH ATAU YANG SETINGKAT ANGKA KREDIT DAN MASA KEPANGKATAN < 1 TAHU N 1 TAHUN 2 TAHUN 3 TAHUN 4 TAHUN /LEBIH 1. II/a SLTA/D.I 25 29 34 38 39 2. II/b SLTA/D.I 40 43 47 52 57 D.II 40 44 48 53 58 3. II/c SLTA/D.I 60 63 68 73 77 D.II 60 64 69 74 78 SARJANA 60 65 70 75 79 MUDA/D.III 4. II/d SLTA/D.I 80 83 87 92 97 D.II 80 84 88 93 98 SARJANA 80 85 89 94 99 MUDA/D.III 5. III/a SLTA/D.I 100 110 121 132 144 D.II 100 111 122 133 145 SARJANA 100 112 123 134 146 MUDA/D.III 6. III/b SLTA/D.I 150 161 172 183 195 D.II 150 162 173 184 196 SARJANA 150 163 174 185 197 MUDA/D.III 7. III/c SLTA/D.I 200 221 244 268 290 D.II 200 222 245 269 291 SARJANA 200 223 246 270 292 MUDA/D.III 8. III/d SLTA/D.I/D.II / SARJANA MUDA/D.III 300 300 300 300 300

-19-2017, No. 666 Tabel 2b ANGKA KREDIT KUMULATIF UNTUK PENYESUAIAN (inpassing) BAGI JABATAN FUNGSIONAL BIDANG KETENAGAKERJAAN KATEGORI KEAHLIAN DENGAN PENDIDIKAN SARJANA (S1)/D.IV/MAGISTER (S2)/DOKTOR (S3) NO. GOL. RUANG STTB/IJAZAH ATAU YANG SETINGKAT ANGKA KREDIT DAN MASA KEPANGKATAN < 1 TAHU N 1 TAHUN 2 TAHUN 3 TAHUN 4 TAHUN /LEBIH 1. III/a S1/D.IV 100 106 118 130 142 2. III/b S1/D.IV 150 154 165 178 190 S2 150 155 168 181 195 3. III/c S1/D.IV 200 214 237 261 285 S2 200 214 239 264 290 S3 200 216 241 268 294 4. III/d S1/D.IV 300 309 332 356 380 S2 300 310 334 359 385 S3 300 311 336 363 390 5. IV/a S1/D.IV 400 415 450 486 522 S2 400 416 453 490 527 S3 400 418 456 494 532 6. IV/b S1/D.IV 550 558 593 629 665 S2 550 559 595 632 670 S3 550 560 598 636 674 7. IV/c S1/D.IV 700 710 731 765 798 S2 700 711 733 768 803 S3 700 712 735 771 807 8. IV/d S1/D.IV 850 855 902 948 988 S2 850 856 903 949 993 S3 850 857 904 950 997 9. IV/e S1 s.d. S3 1050 1050 1050 1050 1050