BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Tubuh manusia dapat bertahan selama berminggu-minggu tanpa

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. gizi tubuh berperan dalam media transportasi dan eliminasi produk sisa metabolisme.

HASIL DAN PEMBAHASAN

PERBEDAAN KONSUMSI CAIRAN, BESARAN ENERGI MINUMAN, DAN BERAT JENIS URINE PADA MURID

BAB I PENDAHULUAN. karena sebagian besar tubuh manusia terdiri dari air. Manusia dapat hidup

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, perlu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

PROGRAM STUDI ILMU GIZI FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ESA UNGGUL KUISIONER PENELITIAN

STUDI KEBIASAAN MINUM DAN HIDRASI PADA REMAJA DAN DEWASA DI DUA WILAYAH EKOLOGI YANG BERBEDA

BAHAN AJAR GIZI OLAHRAGA DEHIDRASI. Oleh: Cerika Rismayanthi, M.Or

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Dr.Or. Mansur, M.S. Dr.Or. Mansur, M.S

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Lima puluh sembilan persen dari berat badan orang dewasa

BAB I PENDAHULUAN. dibutuhkan oleh manusia. Manusia dalam menjalankan kehidupannya. akan tetapi manusia dapat hidup berminggu-minggu tanpa makan

lebih lambat daripada pertumbuhan bayi. Akan tetapi, kegiatan fisik pada pertumbuhan tersebut meningkat. Dengan demikian dalam kondisi keseimbangan

BAB I PENDAHULUAN. dikonsumsi, tetapi juga dari aktivitas atau latihan fisik yang dilakukan. Efek akut

Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

PROGRAM STUDI GIZI FAKULTAS ILMU- ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ESA UNGGUL JAKARTA

Manfaat Minum Air Putih

BAB I PENDAHULUAN. sama lain. Elektrolit terdiri dari kation dan anion. Muatan positif merupakan hasil pembentukan dari kation dalam larutan.

BAB I PENDAHULUAN. lain. Elektrolit terdiri dari kation dan anion. Kation ekstraseluler utama adalah natrium (Na + ), sedangkan kation

BAB I PENDAHULUAN. tinggi, menurut World Health Organization (WHO) (2013), prevalensi anemia

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. kesehatan, bahkan pada bungkus rokok-pun sudah diberikan peringatan mengenai

Mitos & Fakta Mengenai Hidrasi Hal yang Perlu di ketahui Dokter

BAB I PENDAHULUAN. (Mahardikawati & Roosita 2008). Menurut Kartasapoetra 2002 (dalam. Riwu 2011), aktifitas fisik adalah pergerakan anggota tubuh yang

HYDRATION & EXERCISE. 17 March 2016 JW Marriot Hotel, Kuningan Jakarta 1 st Indonesian H2C

BAB I PENDAHULUAN. dewasa yang ditandai dengan pubertas. Remaja yang sehat adalah remaja

BAB I PENDAHULUAN. Permainan sepak bola merupakan salah satu olahraga endurance beregu

BAB 1 PENDAHULUAN. negara berkembang, termasuk. Riskesdas, prevalensi anemia di Indonesia pada tahun 2007 adalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. (2007) menjelaskan bahwa tubuh manusia rata-rata tersusun atas 75% air dan

Sistem Ekskresi Manusia

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Taufik Awaluddin Muharom,2013

Dehidrasi. Gejala Dehidrasi: Penyebab Dehidrasi:

Pertukaran cairan tubuh sehari-hari (antar kompartemen) Keseimbangan cairan dan elektrolit:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bentuk variabel tertentu atau perwujudan dari nutritute dalam bentuk. variabel tertentu ( Istiany, 2013).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

12 PESAN DASAR NUTRISI SEIMBANG

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. termasuk dalam memilih jenis makanan yang di konsumsi. Kecukupan

BAB I PENDAHULUAN. statis artinya normalnya fungsi alat-alat tubuh pada waktu istirahat dan sehat

Konsep Sel, Jaringan, Organ dan Sistem Organ

BAB I PENDAHULUAN. pengukuran Indeks Pembangunan Manusia ( IPM ), kesehatan adalah salah

BAB I PENDAHULUAN. Di Indonesia, masalah gizi perlu mendapatkan perhatian dari

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Efek Diabetes Pada Sistem Ekskresi (Pembuangan)

Sumber air tubuh: 1. Makanan 2. Air minum 3. Air metabolit

TINJAUAN PUSTAKA Remaja dan Dewasa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. seseorang dengan tujuan tertentu pada waktu tertentu. Konsumsi pangan

BAB I PENDAHULUAN. Kalsium adalah mineral yang paling banyak kadarnya dalam tubuh manusia

BAB I PENDAHULUAN. disimpan sebagai cadangan di dalam tubuh. Proses biologis di dalam tubuh

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Ginjal memiliki peranan yang sangat vital sebagai organ tubuh

KEBUTUHAN NUTRISI PADA ANAK. ANITA APRILIAWATI, Ns., Sp.Kep An Pediatric Nursing Department Faculty of Nursing University of Muhammadiyah Jakarta

SKRIPSI. Skripsi ini Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Ijazah S1 Gizi. Disusun Oleh: REISYA NURAINI J

Menjelaskan struktur dan fungsi sistem ekskresi pada manusia dan penerapannya dalam menjaga kesehatan diri

BAB I PENDAHULUAN. cairan sedikit banyak dapat menyebabkan permasalahan bagi atlet yang

BAB I PENDAHULUAN Gambaran Umum Obyek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. sebelum berangkat melakukan aktivitas sehari-hari (Utter dkk, 2007).

BAB I PENDAHULUAN. masa pertumbuhan dan perkembangan yang dimulai dari bayi (0-1 tahun),

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan yang optimal sebagai salah satu unsur. diperkirakan akan meningkat pada tahun 2025 yaitu 73,7 tahun.

BIOKIMIA NUTRISI. : PENDAHULUAN (Haryati)

Konsumsi Pangan (makanan dan minuman) Intake energi. Persentase tingkat konsumsi cairan. Kecenderungan dehidrasi

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang diandalkan dalam pembangunan nasional. Sebagai modal

BAB I PENDAHULUAN. Usia remaja merupakan usia peralihan dari anak-anak menuju dewasa

BAB I PENDAHULUAN. Hipertensi memiliki istilah lain yaitu silent killer dikarenakan penyakit ini

TINJAUAN PUSTAKA Remaja

SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 9. Ciri-Ciri Makhluk Hidup Latihan Soal 9.1

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan pembangunan suatu bangsa sangat tergantung kepada

Dr. Ir. Ch. Wariyah,M.P.

TEORI FENOMENA ORGAN

BAB I PENDAHULUAN. Air adalah komponen penyusun tubuh terbesar, yaitu sebanyak 50%-60%

TINJAUAN PUSTAKA Lansia Asupan dan Keluaran Air

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. masih cukup tinggi (Paramurthi, 2014). Pada tahun 2014, lebih dari 1,9 miliar

BAB 1 : PENDAHULUAN. antara jumlah energi yang masuk dengan yang dibutuhkan oleh tubuh untuk

Kapasitas Kerja : Tingkat kesehatan Tingkat gizi Jenis keluarga. Fisik Mental

KUESIONER PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Rokok merupakan gulungan tembakau yang dirajang dan diberi cengkeh

BAB I PENDAHULUAN. adalah suatu kondisi terganggunya metabolisme di dalam tubuh karena

BAB I PENDAHULUAN UNIVERSITAS ESA UNGGUL

Rita Patriasih, S.Pd., M.Si Prodi Pendidikan Tata Boga PKK FPTK UPI

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum SMP Muhammadiyah 10 Surakarta. SMP Muhammadiyah 10 Surakarta terletak di Jl. Srikoyo No.

Penting Untuk Ibu Hamil Dan Menyusui

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

GANGGUAN KESEIMBANGAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT

LEMBAR PERSETUJUAN...

BAB I PENDAHULUAN. semua itu sangat dibutuhkan oleh tubuh. Sayur-sayuran berupa bagian dari tanaman

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Esa Unggul

BAB I PENDAHULUAN. Air sangat dibutuhkan oleh tubuh manusia agar tetap sehat dan aktif. Minum air

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

KOMPOSISI PAKAN DAN TUBUH HEWAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Anemia merupakan salah satu masalah gizi utama di Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. berjalan lambat. Pada masa ini seorang perempuan mengalami perubahan, salah satu diantaranya adalah menstruasi (Saryono, 2009).

BAB 1 : PENDAHULUAN. kemungkinan diskriminasi dari lingkungan sekitar. Gizi lebih yang terjadi pada remaja,

TINJAUAN PUSTAKA Remaja Air Fungsi Air

BAB I PENDAHULUAN. lainnya gizi kurang, dan yang status gizinya baik hanya sekitar orang anak

METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Jumlah dan Cara Pengambilan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tubuh manusia dapat bertahan selama berminggu-minggu tanpa makanan, tetapi hanya dapat bertahan selama beberapa hari tanpa air. Air merupakan komponen utama dari semua struktur sel dan merupakan media kelangsungan proses metabolisme dan reaksi kimia dalam tubuh (Suharjo & Kusharto 1988). Agar proses metabolisme dalam tubuh berjalan dengan baik dibutuhkan masukan cairan setiap hari untuk menggantikan cairan yang hilang. Air mempunyai beberapa fungsi antara lain untuk pelarut dan alat angkut, sebagai katalisator, pelumas, fasilitator pertumbuhan, pengatur suhu tubuh dan peredam benturan (Yuniastuti 2008). Muchtadi et al. (1993) menjelaskan bahwa tubuh manusia rata-rata tersusun atas 63% air, 17% protein, 13% lemak, 6% mineral, 1% karbohidrat dan vitamin. Seseorang yang kehilangan 40 % lemak dan protein sampai terjadi penurunan berat badan, masih mampu bertahan hidup. Akan tetapi, kehilangan 20% air dapat menyebabkan kematian. Tubuh manusia dewasa mengandung air 95% dari berat badan, pada bayi 75% dari berat badan, dan pada usia lanjut kandungan air menurun menjadi 50% dari berat badan (Proboprastowo dan Dwiriani,2008). Agar dapat berfungsi dengan baik, tubuh manusia membutuhkan antara 1-7 liter air setiap harinya untuk menghindari dehidrasi. Jumlah pastinya bergantung pada tingkat aktifitas, suhu dan kelembapan, serta beberapa faktor lainnya. (Supriasa, 2002).

Kebutuhan sekitar 2,5 liter air per hari berasal dari 1,5 liter air minum dan 1 liter dari bahan makanan yang dikonsumsi, sementara lemak tubuh tidak mengandung air. Menurut PUGS manusia membutuhkan 8 10 gelas (sekitar dua liter) per hari. Kandungan air tubuh berbeda antar manusia, tergantung pada proporsi jaringan otot dan jaringan lemak. Tubuh yang mengandung lebih banyak jaringan otot mengandung lebih banyak air. Kebutuhan cairan sehari dinyatakan sebagai proporsi terhadap jumlah energi yang dikeluarkan tubuh dalam keadaan lingkungan rata-rata. Untuk orang dewasa dibutuhkan sebanyak 1,0-1,5 ml/kkal, sedangkan untuk bayi 1,5 ml/kkal (Yuniastuti 2008). Secara normal, dalam satu hari tubuh akan kehilangan cairan melalui ginjal, kulit, paru-paru maupun feses. Untuk menjaga agar kondisi dan fungsi cairan tubuh tidak terganggu, kehilangan cairan tersebut harus diganti. Jika tubuh tidak cukup mendapatkan air atau terjadi kehilangan air sekitar 5% dari berat badan (pada anak, remaja dan dewasa) maka keadaan ini dikenal dengan istilah dehidrasi. Dehidrasi merupakan kondisi kekurangan cairan tubuh karena jumlah cairan yang keluar lebih banyak daripada jumlah cairan yang masuk. Menurut Asian Food Information Centre (2000), dehidrasi terbagi menjadi tiga kelompok,yaitu dehidrasi ringan, dehidrasi sedang, serta dehidrasi tingkat berat. Dehidrasi dapat mengganggu keseimbangan dan pengaturan suhu tubuh, dan pada tingkat yang sudah sangat berat, bisa berujung pada penurunan kesadaran dan koma.

Tanda tanda kemunculan dehidrasi kerap tidak disadari pada dehidrasi ringan misalnya haus, mulut kering, dan bibir kering sering dianggap sebagai sesuatu yang wajar. Akibat dari dehidrasi ringan tersebut timbul beberapa masalah yaitu saat tubuh mereka mengalami dehidrasi suhu internal tubuh akan naik, terutama bagian otak dapat kelebihan panas. Kehilangan 2% cairan tubuh dapat menyebabkan berkurangnya 20% performa baik aktifitas fisik maupun mental, sedangkan kehilangan lebih dari 3% dapat menyebabkan stroke pada jantung, kondisi dimana anak-anak lebih terancam daripada orang dewasa. Kekurangan cairan juga akan mempengaruhi jantung, ginjal, otak, dan tekanan darah akan menurun dan terjadi syok. Jadi bagi mereka yang tidak dapat memenuhi jumlah kebutuhan air dan tidak minum banyak sebelum pergi kesekolah akan berakibat konsentrasi menjadi rendah di dalam kelas, yang juga berarti tidak banyak berpartisipasi dan bahkan nilai ulangan menjadi lebih rendah,dan sering sakit kepala. kekurangan volume cairan menimbulkan perubahan status hidrasi seperti ketidakseimbangan cairan dan elektrolit, perubahan membran mukosa, produksi, dan berat jenis urine (Muirhead dan Catto,1986). Jika dilihat dari perbandingan total kadar air dalam tubuh, yang paling rentan terkena dehidrasi adalah anak usia (1-18 th). Karena tubuh anak usia ini banyak mengandung lemak dan lemak hanya mengandung air ± 20% dari berat badan. Namun, apabila dilihat dari perbandingan jenis kelamin, perempuan lebih mudah terserang dehidrasi dibandingkan dengan laki-laki. Penyebabnya sama seperti pada anak kecil, tubuh perempuan lebih banyak mengandung lemak daripada tubuh laki-laki. Asian Food Information Centre (2000)

menyatakan bahwa perempuan hanya minum 5-6 gelas cairan perhari, sementara laki-laki minum 6-8 gelas cairan perhari. Oleh karena itu, peneliti ingin mengetahui lebih jauh mengenai perbedaan konsumsi cairan, aktifitas fisik dan berat jenis urin pada remaja putri khususnya siswi sekolah menengah atas. B. Identifikasi masalah Bagi orang dewasa air berfungsi sebagai bahan pembangun disetiap sel tubuh. Cairan manusia memiliki fungsi yang sangat vital, yaitu untuk mengontrol suhu tubuh dan menyediakan lingkungan yang baik bagi metabolisme. Cairan tubuh bersifat elektrolit (mengandung atom bermuatan listrik) dan alkalin (basa). Dengan demikian air digunakan dalam tubuh sebagai pelarut, bagian dari pelumas, pereaksi kimia, mengatur suhu tubuh, sebagai sumber mineral, serta membantu memelihara bentuk dan susunan tubuh. Kebutuhan air pada anak dan dewasa (1-18 th) berdasarkan pada berat badan. Besarnya kebutuhan cairan tubuh dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu umur, jenis kelamin, jenis pekerjaan, suhu, kelembapan lingkungan dan aktifitas fisik. Jika dilihat dari perbandingan total kadar air dalam tubuh, yang paling rentan terkena dehidrasi adalah anak usia (1-18 th) dan orang tua. Keseimbangan cairan tubuh adalah keseimbangan antara jumlah cairan yang masuk dan keluar. Melalui mekanisme keseimbangan, tubuh berusaha agar cairan didalam tubuh setiap waktu berada di dalam jumlah yang tetap/konstan. Ketidakseimbangan terjadi apabila adanya dehidrasi. Konsumsi air terdiri atas air yang diminum dan air yang dieroleh dari makanan, serta air yang diperoleh sebagai hasil metabolisme. Air yang keluar dari tubuh termasuk

yang dikeluarkan sebagai urin, air didalam feses dan air yang dikeluarkan melalui kulit dan paru-paru. Air dibuang dari tubuh melalui air seni, keringat, dan penguapan air melalui alat pernapasan yaitu sebagai sarana transportasi zat gizi dan oksigen ke seluruh tubuh. Aktifitas tubuh akan selalu mengeluarkan cairan dalam bentuk keringat urin, feses dan nafas. Tubuh akan kehilangan cairan sekitar 2,5 liter setiap hari. Untuk menjaga agar kondisi dan fungsi cairan tubuh tidak terganggu, kehilangan tersebut harus diganti. Jika tubuh tidak cukup mendapatkan air atau kehilangan air sebanyak 5 % dari berat badan (pada anak, remaja dan dewasa) maka keadaan ini telah membahayakan kehidupan sesorang atau lebih dikenal dengan dehidrasi. Dehidrasi akan mengakibatkan menurunnya volume plasma sehingga menimbulkan gangguan termoregulasi dan kerja jantung. Selanjutnya akan mempengaruhi kinerja tubuh secara keseluruhan. Dehidrasi juga menurunkan kemampuan sistem kardiovaskuler dan pengaturan suhu tubuh. Dehidrasi berat akan menyebabkan kerja otak terganggu, ( Yuaniastuti,Ari. Gizi dan Kesehatan. Graha Ilmu,2008). Perbedaan ekologi terutama suhu juga sangat berpengaruh terhadap kebutuhan dan asupan cairan, pada pada penelitian ini dipilih 2 lokasi yaitu Kota Kupang dan Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) Propinsi Nusa Tenggara Timur.. Atas pemikiran sebagaimana telah dijelaskan diatas oleh karena itu penulis mengambil judul: Perbedaan Konsumsi Cairan, Aktifitas Fisik dan Berat Jenis Urin di SMU Negeri Kapan, Kabupaten Timor Tengah Selatan, TTS (Dataran Tinggi) dengan SMU Negeri 3 Kupang, Kota Kupang (Dataran Rendah) di Nusa Tenggara Timur, NTT.

C. Perumusan Masalah Berdasarkan identifikasi masalah dan pembahasan masalah yang telah yang telah diuraikan diatas maka masalah penelitian ini adalah untuk mengetahui Bagaimana Perbedaan Konsumsi Cairan, Aktifitas Fisik dan Berat Jenis Urin pada Siswi SMU di Dataran Tinggi dan Siswi SMU Dataran Rendah? D. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Mengetahui perbedaan Konsumsi Cairan, Aktifitas fisik dan Berat Jenis Urine pada siswi SMU Negeri 3 Kota Kupang(dataran rendah) dan siswi SMU Negeri Kapan, Kecamatan Molo Utara, Kabupaten Timor Tengah Selatan, TTS(Dataran tinggi). 2. Tujuan Khusus 2.1 Menghitung Identitas Responden meliputi Jenis Kelamin, Umur, Tinggi Badan, Berat Badan, IMT dan Penggunaan Uang Saku. 2.2 Menghitung konsumsi cairan siswi SMU Negeri 3 Kupang(Dataran rendah) dan siswi SMU Negeri Kapan, Kabupaten TTS(Dataran tinggi) 2.3 Menghitung Aktifitas fisik siswi SMU Negeri 3 Kupang(dataran rendah) dan siswi SMU Negeri Kapan, Kabupaten TTS(dataran tinggi) 2.4 Menghitung berat jenis urine Siswi SMU Negeri 3 Kupang (dataran rendah) dan siswi SMU Negeri Kapan, Kabupaten TTS (Datran tinggi)

2.5 Menganalisa perbedaan konsumsi cairan pada siswi SMU Negeri 3 (dataran rendah) dan siswi SMU Negeri Kapan, Kabupaten TTS (dataran tinggi) 2.6 Menganalisa perbedaan tingkat aktifitas pada siswi SMU Negeri 3 Kupang (dataran rendah) dan siswi SMU Negeri Kapan, Kabupaten TTS (dataran tinggi) 2.7 Menganalisa perbedaan berat jenis urin pada siswi SMU Negeri 3 Kupang (dataran rendah) dan siswi SMU Negeri Kapan, Kabupaten TTS (dataran tinggi) 2.8 Menganalisa hubungan konsumsi cairan dengan berat jenis urin pada siswi SMU Negeri 3 Kupang (dataran rendah) dan siswi SMU Negeri Kapan, Kabupaten TTS (dataran tinggi) 2.9 Menganalisa hubungan aktifitas fisik dengan berat jenis urin pada siswi SMU Negeri 3 Kupang (dataran rendah) dan siswi SMU Negeri Kapan, Kabupaten TTS (dataran tinggi) 2.10 Menganalisa hubungan konsumsi cairan dan aktifitas fiisik terhadap berat jenis urin pada siswi SMU Negeri 3 Kupang (dataran rendah) dan siswi SMU Negeri Kapan (dataran tinggi). 2.11 Menganalisa hubungan konsumsi cairan dan pengetahuan pada siswi SMU Negeri 3 Kupang (dataran rendah) dan siswi SMU Negeri Kapan, Kabupaten TTS (dataran tinggi)

E. Manfaat Penelitian 1. Bagi penulis. - Untuk memenuhi persyaratan kelulusan sebagai Mahasiswa jurusan Ilmu Gizi Universitas Indonusa Esa Unggul. - Sebagai media latihan untuk mengaplikasikan teori-teori dan konsep selama masa perkuliahan. - Untuk menambah pengetahuan dan pengalaman belajar. - Diharapkan dapat digunakan untuk pengembangan di masa yang akan datang. 2. Bagi universitas Indonusa Esa Unggul. - Diharapkan penelitian ini dapat menambah wawasan pengetahuan tentang konsumsi cairan, aktifitas fisik, dan berat jenis urin pada siswi SMU. - Diharapkan penelitian ini bermanfaat untuk memberikan gambaran tentang perbedaan konsumsi cairan, aktifitas dan berat jenis urin pada siswi SMU 3. Bagi masyarakat. Dapat mengetahui pola konsumsi cairan yang seimbang sesuai dengan usia, jenis kelamin dan berat badan.