BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research. (Trianto 2011:30), berpendapat bahwa :

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian tindakan kelas (PTK) atau Classroom Action Research.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas. Istilah dalam bahasa Inggris adalah Classroom Action

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research), dari namanya sudah

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang difokuskan pada

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) adalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Jasmanyah76.wordpress.com

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. pelajaran 2013/2014 selama 3 (tiga) bulan mulai dari bulan Juli sampai

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kelas atau yang lazim dikenal dengan classroom action research. Wardani (2007: 1.4)

BAB III METODELOGI PENELITIAN. menyangkut suatu proses pengumpulan sampai penulisan laporan.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Langkapura ini menggunakan model cooperative learning Tipe TSTS dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. sebagai upaya untuk memperbaiki kegiatan belajar mengajar berdasarkan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (classroom action

BAB III METODE PENELITIAN. terkendali untuk menemukan dan memecahkan masalah pembelajaran di kelas.

B. Disain Penelitian Pada penelitian ini menggunakan desain penelitian Kemmis dan Taggart (dalam Wiriaatmadja: 2008)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. tindakan kelas (PTK). Penelitian tindakan merupakan suatu bentuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kegiatan penelitian yang dilakukan di kelas berkolaborasi dengan guru kelas.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah Penelitian Tindakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian tindakan kelas (PTK) atau class room action research (CAR).

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (classroom action research),

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas V SDN 3 Sukadadi Kabupaten

BAB III METODE PENELITIAN. difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal Classroom Action Research,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. evaluasi dan refleksi (Aqip, 2006) seperti gambar berikut.

BAB III METODE PENELITIAN. bersifat reflektif dengan melakukan tindakan-tindakan tertentu agar dapat

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. (Classroom Action Research). Penelitian tindakan kelas adalah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Sekolah MA AL-FALAH Limboto khususnya kelas XI IPS dengan jumlah siswa

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

BAB III METODE PENELITIAN. lazim dikenal classroom action research (Wardhani dkk, 2007: 13). Menurut

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang dilakukan oleh guru di kelasnya sendiri secara kolaboratif dan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) yang. dikembangkan oleh Kemmis & Taggart 1988, menurutnya Perencanaan

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan terjemahan dari Classroom Action

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Proses PTK merupakan proses siklus yang dimulai dari menyusun

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini termasuk dalam jenis Penelitian Tindakan Kelas (Classroom

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mengumpukan data-data dan dianalisis untuk menyelesaikan suatu masalah. (Kunandar,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1.2 Subyek Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam Bab ini peneliti akan menguraikan tentang metodologi penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (Classroom

BAB III METODELOGI PENELITIAN. penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (Class Room Action Research).

BAB III METODOLOGI PENELITIAAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Tindakan kelas (PTK), artinya penelitian ini berbasis pada masalah di kelas

BAB III METODE PENELITIAN. dengan menggunakan model pembelajaran AIR ( Auditory Intellectually

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pembelajaran yang dilakukan dikelas. PTK berfokus pada kelas atau pada. Sesuai dengan metode penelitian tindakan kelas,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 1 Panjang Selatan Kecamatan Panjang

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Eksperimen dalam Pembelajaran IPA di Kelas V SDN Meselesek

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) yang dikembangkan oleh

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. kelas (PTK) dengan sifat kolaboratif yakni dengan melibatkan beberapa pihak. 27

BAB III METODE PENELITIAN

Kemmis & Mc. Taggart (Basrowi, 2008: 26) memandang PTK sebagai

BAB III METODE PENELITIAN. perbaikan terhadap sistim, cara kerja, proses, isi, dan kompetensi atau situasi

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian mengenai pembelajaran melalui model cooperative learning tipe

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN

Transkripsi:

28 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian 1. Pengertian PTK Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research yang dikembangkan oleh Kemmis dan Taggart. Menurut Kemmis dan Taggart (Trianto 2011:30), berpendapat bahwa : Dalam perencanaannya menggunakan system spiral refleksi diri yang dimulai dengan rencana (planning), pelaksanaan tindakan (acting), pengamatan (observing), refleksi (reflecting) dan perencanaan kembali merupakan dasar suatu ancang-ancang pemecahan masalah. Secara lebih luas Penelitian Tindakan Kelas diartikan sebagai penelitian yang berorientasi pada penerapan tindakan dengan tujuan peningkatan mutu atau pemecahan masalah pada sekelompok subyek yang diteliti dan mengamati tingkat keberhasilan atau akibat tindakannya, kemudian diberikan tindakan lanjutan yang bersifat penyempurnaan tindakan atau penyesuaian dengan kondisi dan situasi sehingga diperoleh hasil yang lebih baik Penelitian ini menggunakan paradigma kualitatif deskriptif. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang terdiri dari dua siklus atau tindakan yang tepat dalam rangka memperbaiki pembelajaran di kelas. Menurut Sulipan (Trianto: 2011) mengemukakan bahwa Penelitian Tindakan Kelas memiliki karakteristik antara lain:

29 a. Di dasarkan pada masalah yang dihadapi guru dalam instruksional. b. Adanya kolaborasi dalam pelaksanaannya. c. Penelitian sekaligus sebagai praktisi yang melakukan refleksi d. Bertujuan memperbaiki dan atau meningkatkan kualitas praktik instruksional. e. Dilaksanakan dalam rangkaian langkah dengan beberapa siklus. f. Yang diteliti adalah tindakan yang dilakukan yaitu efektifitas metode, tehnik, atau proses pembelajaran. g. Tindakan yang dilakukan adalah tindakan yang diberikan diberikan oleh guru kepada peserta didik. Berdasarkan pendapat ahli diatas dalam penelitian tindakan kelas ini guru dapat meneliti sendiri praktek pembelajaran yang dilakukan dikelas, guru juga dapat melakukan berbagai alternative yang direncanakan guru, kemudian diuji cobakan dan kemudian dievaluasi, apakah tindakan-tindakan alternative yang direncanakan oleh guru kemudian diuji cobakan dan kemudian dievaluasi apakah tindakantindakan itu dapat digunakan untuk memecahkan persoalan pembelajaran yang dihadapi. 2. Tujuan PTK Penelitian Tindakan Kelas dikembangkan dengan tujuan untuk memperbaiki dan meningkatkan praktek pembelajaran secara berkesinambungan Depdiknas, 2004: 3-4 (Triyanto: 2011). Dengan demikian tujuan PTK adalah memecahkan masalah, memperbaiki kondisi, mengembangkan dan meningkatkan mutu pembelajaran. Secara umum PTK bertujuan diharapkan dihasilkan peningkatan dan perbaikan diantaranya: a. Peningkatan atau perbaikan terhadap kinerja belajar siswa di sekolah.

30 b. Peningkatan atau perbaikan terhadap proses pembelajaran di kelas. c. Peningkatan dan perbaikan terhadap kualitas penggunaan media, alat bantu belajar dan sumber belajar. d. Peningkatan atau perbaikan terhadap masalah-masalah pendidikan anak di sekolah. e. Peningkatan dan perbaikan terhadap kualitas penerapan kurikulum dan pengembangan kompetensi siswa di sekolah Dengan meningkatkan dan memperbaiki praktek yang seharusnya dilakukan oleh guru, sehingga guru akan lebih banyak berlatih mengaplikasikan berbagai tindakan alternative sebagai upaya untuk meningkatkan layanan pembelajaran dari pada perolehan pengetahuan umum dalam bidang pendidikan yang dapat digeneralisasikan. B. Model PTK yang Dikembangkan Model adalah serangkaian kegiatan penelitian berupa rangkaian siklus dimana pada setiap akhir siklus akan menbentuk siklus baru hasil revisi atau perbaikan. Model yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan menggunakan penelitian tindakan kelas (classroom action research) yang mengacu kepada tindakan guru yang dilakukan di dalam kelas ketika melaksanakan kegiatan belajar mengajar tersebut. Pelaksanaan penelitian tindakan kelas menggunakan model spiral dari Kemmis dan Mc. Taggart (Trianto : 2011) yaitu dengan sistem siklus yang dilakukan secara berulang dan berkelanjutan.

31 Adapun skenario tindakan yang direncanakan mulai dari rencana pembelajaran, pelaksanaan tindakan, kegiatan observasi siswa dan guru, interpretasi hasil dan kegiatan refleksi tertuang dalam desain penelitian Kemmis dan Mc.Taggart di bawah ini: Perencanaan Refleksi SIKLUS I Pelaksanaan Pengamatan Perencanaan Refleksi SIKLUS II Pelaksanaan Pengamatan Dan seterusnya C. Subyek Penelitian Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV di SDN Cilangkap 5 Kecamatan Tapos Depok Jawa Barat dengan jumlah siswa 48 yang

32 terdiri dari laki-laki 27 siswa dan perempuan 21 siswa. Mata pelajaran IPA dengan pokok bahasan rangka manusia pada semester ganjil tahun pelajaran 2012-2013. D. Prosedur Penelitian Penelitian ini menggunakan desain model Kemmis dan Taggart. Menurut Kemmis dan Taggart (Triyanto: 2011) yang dibagi 2 (dua) siklus. Setiap siklus terdiri dari perencanaan (planning), pelaksanaan (acting), pengamatan (observing) dan refleksi (refleksing) dilanjutkan dengan perencanaan kembali dan disusun sebuah modifikasi dalam bentuk rangkaian dan pengamatan lagi, begitu seterusnya sehingga membentuk sebuah siklus. Dalam perencanaan penelitian tindakan kelas penulis melakukan berbagai hal sebagai berikut: 1. Tahap Perencanaan (Planing) a. Observasi Observasi merupakan tahap pengamatan awal yang dilakukan oleh peneliti untuk mengumpulkan informasi yang dilakukan pada saat penelitian. Observasi dilakukan dengan tujuan agar mendapatkan informasi atau sejumlah data dari kondisi siswa yang dijadikan subyek penelitian. Berdasarkan hasil observasi, ditemukan sejumlah masalah yang dihadapi dan segera dicari pemecahannya. Hasilnya masalah yang

33 selama ini dihadapi oleh guru yaitu bagaimana meningkatkan hasil belajar siswa terhadap pembelajaran IPA di kelas IV. b. Menyusun Rencana Kegiatan yang dilakukan setelah memperoleh sejumlah informasi dari hasil observasi adalah menyusun rencana. Rencana yang akan dilakukan peneliti meliputi: 1) Peneliti merumuskan rencana penelitian tindakan kelas sebagai upaya meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPA 2) Peneliti melakukan analisis kurikulum untuk mengetahui kompetensi dasar yang akan disampaikan kepada siswa dengan menggunakan media pembelajaran audio visual 3) Memilih media audio visual untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPA pada materi rangka manusia kelas IV. 4) Pembuatan Rencana Persiapan Pembelajaran (RPP) sesuai pokok bahasan yang akan disampaikan kepada siswa dengan menggunakan media audio visual. 5) Menyiapkan media sesuai dengan pokok bahasan. 6) Pembuatan lembar kerja siswa 7) Pembuatan lembar observasi 8) Membuat alat evaluasi (kisi-kisi soal dan soal) c. Pelaksanaan Tindakan (Acting)

34 Pada tahap ini peneliti melaksanakan pembelajaran sesuai dengan alokasi waktu yang telah ditentukan. Struktur waktu diatur sebagai berikut: kegiatan awal 15 menit, kegiatan inti 40 menit, kegiatan akhir 15 menit. Maka waktu keseluruhan 70 menit yang dilaksanakan pada satu kali pertemuan. Tindakan (action) yang dibahas pertama adalah menjelaskan rangka kepala dan rangka badan dengan alokasi waktu 2 x 35 menit. 1) Tahap pelaksanaan ini diawali dengan kegiatan pembelajaran dengan memberi salam pada siswa, menanyakan absensi kehadiran siswa serta mengamati keadaan kelas (kebersihan dan kerapihan kelas), melihat kesiapan siswa untuk memulai kegiatan pembelajaran. 2) Memberi motivasi kepada siswa dengan menginformasikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. 3) Melakukan tanya jawab untuk menggali pengetahuan siswa tentang rangka manusia. 4) Membagikan Lembar Kerja Siswa 5) Memutarkan media audio visual tentang rangka manusia (rangka kepala dan rangka badan) 6) Menugaskan kepada siswa untuk membaca, memahami dan mengisi LKS yang sudah diterima berdasarkan tayangan audio visual dengan singkat dan jelas.

35 d. Tahap Pengamatan (Observation) Pada tahap ini, peneliti mengumpulkan data-data tentang proses pembelajaran yang telah berlangsung. Dalam tahap proses observasi dilaksanakan pada saat penelitian berlangsung. Data yang dikumpulkan melalui observasi ini berupa data kuantitatif seperti hasil LKS dan lembar soal evaluasi dan juga data kualitatif seperti lembar observasi siswa dan guru. Data diperoleh dari hasil observasi oleh seorang observer setelah pelaksanaan tindakan. e. Tahap Refleksi Pada tahap ini, peneliti menganalisis dan menginterpretasikan hasil observasi dan temuan dikelas pada saat pembelajaran berlangsung. Refleksi ini dilakukan dengan kegiatan antara lain: 1) Memeriksa dan menilai Lembar Kegiatan Siswa (LKS) 2) Memeriksa dan menilai lembar evaluasi siswa 3) Melihat hasil lembar observasi guru dan observasi siswa Hasil refleksi menjadi bahan rekomendasi dan refisi rencana tindakan berikutnya, apabila data yang diperoleh belum bisa menunjukkan hasil sesuai yang diharapkan. E. Instrumen Penelitian Pada kegiatan penelitian ini data yang dicari adalah data kualitatif dan kuantitatif yang terdiri dari data hasil belajar siswa. Adapun cara pengambilan dan pengumpulan data yaitu dengan pemberian tes yang diberikan setiap

36 akhir siklus. Data hasil afektif dan psikomotorik diperoleh dari hasil observasi yang diisi pada lembar observasi. Alat pengumpulan data dalam kegiatan penelitian ini yaitu dengan membuat instrumen penelitian. Instrument penelitian yang digunakan dalam kegiatan penelitian ini adalah: 1. Instrumen Tes a. Lembar Evaluasi Lembar evaluasi digunakan untuk memperoleh data mengenai peningkatan hasil belajar siswa terutama dalam penguasaan materi telah disampaikan dengan materi rangka manusia. Lembar evaluasi ini terdiri dari 10 soal pilihan ganda. Evaluasi yang dilakukan dalam penelitian tindakan kelas ini yaitu pada waktu akhir pembelajaran. Setelah peneliti dapat melakukan penilaian sehingga mengetahui tingkat keberhasilan pembelajaran yang dicapai saat itu. b. Lembar Kerja Siswa Lembar kerja siswa berguna untuk mengumpulkan data mengenai pemahaman siswa terhadap suatu konsep dalam setiap tindakan. Lembar Kerja Siswa ini terdiri dari soal isian singkat. Hasil yang didapatkan dari lembar kerja siswa dijadikan acuan bagi peneliti untuk memberikan pelajaran lanjutan atau perbaikan pada pembelajaran selanjutnya. Data yang diperoleh merupakan gambaran keberhasilan dari proses pembelajaran yang telah dilaksanakan. Lembar Kerja Siswa diberikan pada saat penayangan Audio Visual dan diisi oleh siswa setelah menyaksikan tayangan video

37 Tabel 3.1 Kisi-kisi Soal Pembelajaran IPA No 1. Standar kompetensi Kompetens i dasar Indikator Mengidentifikasi Bentuk Soal P Isia G n Ke t rangka manusia rangka kepala, Memahami struktur organ tubuh manusia dengan fungsinya serta pemeliharaannya. Menjelaskan struktur kerangka tubuh manusia. rangka badan, rangka anggota gerak. Menyebutkan fungsi rangka manusia Memahami antara struktur kerangka tubuh manusia dengan funsinya 2. Instrumen Non Tes Instrument non tes berbentuk lembar observasi dengan tujuan sebagai panduan dalam mengamati dan memperoleh data tentang perilaku siswa dan guru selama proses pembelajaran berlangsung. Lembar observasi di isi oleh guru observer dengan memberikan ceklish (v) pada setiap kolom. Lembar observasi ini digunakan oleh peneliti sebagai alat bantu dalam menganalisis dan merefleksi setiap tahapan tindakan pembelajaran untuk merencanakan tindakan pembelajaran berikutnya apabila tindakan yang

38 sudah dilakukan dinilai memiliki kekurangan. Observer sangat mendukung data yang mengungkap tingkat hasil belajar siswa. Tabel 3.2 Format observasi aktivitas belajar siswa Aktivitas belajar No Siswa 1 Motivasi/semangat belajar 2 Perhatian / fokus 3 Komunikasi 4 Kerja sama 5 Aktivitas belajar 6 Tanggung jawab 7 Disiplin / taat Skala Observasi 4 3 2 1 Keterangan Kategori penilaian 4= Baik sekali 3= Baik 2= Sedang 1= Kurang Jumlah Skors Penilaian = X 100% Jumlah Seluruh Skors

39 Tabel 3.3 Format Observasi Aktivitas Guru No Aspek yang diamati 1. Kegiatan awal a. Memberi apersepsi b. Menyampaikan tujuan pembelajaran c. Menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan d. Mempersiapkan media 2. Kegiatan inti a. Menayangkan media audio visual b. Menyesuaikan tayangan dengan materi c. Melakukan pengawasan 3. Kegiatan akhir a. Melakukan evaluasi b. Memotivasi siswa untuk bertanya c. Merefleksi kegiatan pembelajaran Skala Observasi 4 3 2 1 Kategori penilaian 4= Baik Sekali 3= Baik 2= Sedang 1= Kurang Jumlah Skors Penilaian = X 100% Jumlah Seluruh Skors

40 F. Pengolahan dan Analisis Data Tehnik pengolahan data dalam penelitian tindakan ini dilakukan dengan semua data yang diperoleh melalui pemberian lembar observasi dan tes. a. Pengolahan data hasil observasi Data observasi digunakan oleh peneliti untuk melihat keterlibatan siswa pada saat pembelajaran dan sikap guru dalam melaksanakan pembelajaran. Penilaian data kemampuan menggunakan skor prosentase dari skor 1-4, (1) kurang, (2) cukup, (3) baik, (4) sangat baik (Usman, 1993:82-85) dengan cara memberi tanda ceklish (v) pada kolom skala nilai. Setelah itu semua nilai tersebut terhitung dengan rumus: Nilai Perolehan N = X 100% Nilai Maksimum Hasil dari data pengamatan dikonversikan pada skala nilai dengan rentang seratus untuk menilai kerlaksanaan pembelajaran yang dilakukan guru. b. Pengolahan Hasil Tes Data pengamatan dilakukan sesuai dengan indikator pembelajaran menggunakan media audio visual. Diharapkan dengan menggunakan media audio visual siswa dapat meningkatkan hasil belajar dalam pembelajaran IPA.

41 Dalam pengolahan hasil tes diawali dengan pengumpulan data dengan penelitian sebagai instrument utama dibantu instrument berupa lembar observasi siswa dan skala penilaian untuk lembar penilaian. Langkah kedua setelah data terkumpul peneliti dan observer mendiskusikan hasil pengamatan dan tes hasil belajar. Langkah selanjutnya memprosentasikan berapa persen tingkat kemajuan siswa dan berapa persen kemajuan guru dalam menerapkan pembelajaran menggunakan media audio visual dalam proses pembelajaran. Analisis data adalah bagian yang sangat penting dalam penelitian tindakan kelas ini. Analisis data dalam penelitian ini dapat diartikan mengidentifikasi dan menyetujui kriteria yang digunakan untuk menjelaskan apa yang terjadi. Analisis data juga dapat menunjukkan perbaikan yang terjadi. Analisis data dalam penelitian tindakan kelas ini dilakukan pada setiap kegiatan refleksi. Peneliti melakukan analisis terhadap data akhir pemantauan tindakan dan data penelitian. Analisis data dilakukan peneliti dengan cara data yang telah kita peroleh, kemudian dihitung secara kualitatif dengan berpedoman pada kurikulum standar kompetensi dimana menggunakan kriteria ketuntasan sebesar 75% rumus yang digunakan: Jumlah Skor NK = X 100% Skor Ideal

42 Keterangan: NK = Nilai Ketuntasan Kriteria yang menjadi panduan untuk menguji keberhasilan belajar siswa menggunakan pedoman kriteria penguasaan dari Hernawan (2007:27) yaitu: Tabel 3.4 Pedoman Kriteria Penguasaan Proporsi Prosentase Kriteria Penguasaan 90 100% Baik sekali 80 89% Baik 70 79% Cukup <69% Kurang Nilai yang diperoleh siswa pada saat mengerjakan lembar evaluasi kemudian dikonversikan terhadap nilai KKM yang dibuat guru untuk menentukan apakah siswa tersebut mencapai kriteria tuntas atau belum. Sehingga apabila ada siswa yang belum mencapai kriteria tuntas sesuai dengan nilai KKM harus diberi remedial.