PENGARUH KUALITAS PRODUK DAN PELAYANAN DALAM MENINGKATKAN VOLUME PENJUALAN MARISA MART DI MARISA. Sulaiman STIE Ichsan Puwanto

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Pertemuan 12 STRATEGI KEPUASAN PELANGGAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI. Pengertian peluang pasar menurut Kotler (2008) adalah suatu bidang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Dewi Kurniawati, Suharyono, Andriani Kusumawati (2014)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

NASKAH PUBLIKASI PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN YANG MENGUNJUNGI SOLO GRAND MALL SURAKARTA

PENGARUH KUALITAS PRODUK DAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN MELALUI KEPUASAN PELANGGAN

Analisis Pengaruh Strategi Pemasaran Terhadap Keputusan Pembelian Krupuk Kemplang Di Palembang

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. pembelian secara berulang-ulang dan untuk membangun kesetiaan konsumen

FAKTOR KUALITAS LAYANAN TERHADAP LOYALITAS NASABAH KREDIT PADA PT. BANK PANIN TBK SURABAYA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI Pengertian Pemasaran dan Manajemen Pemasaran. Pemasaran adalah kegiatan manusia yang diarahkan untuk memenuhi dan

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN PADA HOTEL KARTIKA POSO. Sudarto Usuli *) ABSTRAK

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI. Produk merupakan salah satu aspek penting dalam variabel marketing mix.

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. Menurut Kotler & Keller (2012 : 41) :

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Syaiful Bahri. Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara Com. Citra Dewi Fakultas Ekonomi

BAB II LANDASAN TEORI

Bisma, Vol 1, No. 8, Desember 2016 KEPUASAN KONSUMEN PADA DIVISI SERVICE PT ANZON AUTO PLAZA DI PONTIANAK

PENGARUH KUALITAS PRODUK DAN KUALITAS PELAYANAN JASA FOTO COPY TERHADAP TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN FE UPI Y.A.I

Pengaruh Harga dan Kualitas Produk Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen. Nila Wijayanti

BAB 1 PENDAHULUAN. perbaikan pada beberapa komponen pada sebuah kendaraan. perawatan dan perbaikan salah satu elemen kendaraan misal bengkel Dinamo.

BAB II URAIAN TEORITIS

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN PEMBELIAN SEPATU KW (IMITASI) DI PASAR KLITHIKAN YOGYAKARTA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI. pengendalian atas kesempurnaan tersebut untuk memenuhi keinginan pelanggan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bisma, Vol 1, No. 6, Oktober 2016 PENGARUH HARGA, PROMOSI DAN FASILITAS PENDUKUNG TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA HOTEL KINI DI PONTIANAK

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Konsumen 2.2 Kepuasan Konsumen

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II KAJIAN PUSTAKA. perspektif organisasi yang akhirnya lakukan.

II. TINJAUAN PUSTAKA. Setiap perusahaan bertujuan agar perusahaannya mendapat keuntungan yang

Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Sikap Nasabah Menggunakan Jasa Perrbankan Pada Pt. Bank Sinar Harapan Bali

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. Penjualan adalah tindak lanjut dari pemasaran dan merupakan kegiatan yang

BAB II LANDASAN TEORI

HAND OUT PERKULIAHAN. Kelompok Mata Kuliah : Mata Kuliah Lanjutan Nama Mata kuliah : Perencanaan Citra dan Merek

BAB I PENDAHULUAN. Artinya keberhasilan sebuah bisnis kuliner dalam. tepat serta hubungan baik yang dijalani dengan konsumen.

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. NIlai, Biaya dan Kepuasan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. nilai yang terkandung didalam produk tersebut. Salah satu nilai yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sebelumnya, akan tetapi dipusatkan pada kasus Pengaruh Kualitas

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam era yang mengglobalisasi ini persaingan menjadi semakin. semarak dan meningkat khususnya dalam dunia bisnis.

Pengaruh Kualitas Produk terhadap Loyalitas Pelanggan pada PT. Murakami Delloyd Indonesia

BAB II LANDASAN TEORI

ANALISA PENGARUH KUALITAS JASA TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN PADA LEMBAGA PENDIDIKAN ALFABANK DI SURAKARTA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGARUH PERLUASAN MEREK DAN KUALITAS PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SAMPO DOVE DI SEMARANG

ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP WARNET AMANAH NET DI SRAGEN NASKAH PUBLIKASI

PENGARUH KUALITAS LAYANAN TERHADAP KEPUASAN NASABAH PT. BANK RAKYAT INDONESIA (Persero), Tbk UNIT SANGATTA LAMA

yang akan datang (Anderson et al.,1994). Menurut Hoffman dan Bateson (1997) kepuasan pelanggan dipengaruhi oleh kualitas layanan dari suatu

BAB II LANDASAN TEORI. pendukung dan acuan penelitian. Teori-teori ini menjadi bahan rujukan

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI. mempengaruhi segala aspek perusahaan. Tanpa pemasaran tidak ada satupun

II. TINJAUAN PUSTAKA. perusahaan baik itu perusahaan barang atau jasa dalam upaya untuk

BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

Diajukan Oleh: ILZA AJRIN ADZANIA B

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pembahasan yang dilakukan pada penelitian ini merujuk pada penelitianpenelitian

II. LANDASAN TEORI. penjualan, tetapi dipahami dalam pemahaman modern yaitu memuaskan

ANALISIS PENGARUH DIMENSI KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN AMIK CIPTA DARMA SURAKARTA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pada dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan perpindahan

Pengertian Kepuasan Konsumen

PENGARUH KUALITAS PRODUK FRUTANG TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN PADA PT TANG MAS TBK. Indra Jaya Dosen Tetap Fakultas Ekonomi Universitas Pakuan

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN NASABAH (STUDI KASUS PADA PD. BPR BKK BOJA CABANG PATEBON KENDAL)

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 1. Faizah, Nadia Rizqiyatul. & Suryoko, Sri. & Saryadi. Dengan judul Pengaruh

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. intangible (tidak berwujud fisik) dan tidak menghasilkan kepemilikan sesuatu

BAB II LANDASAN TEORI

ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP PADA RSUD KABUPATEN KARANGANYAR. Tutik Nuryanti 1),Slamet Djauhari 2) 1)

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PASIEN DI RUMAH SAKIT ISLAM KOTA MAGELANG

Kualitas produk atau jasa secara pokok dinilai dalam kerangka kepuasan pelanggan. Hal ini searah dengan upaya perusahaan dalam memenangkan persaingan,

MAKALAH MANAJEMEN KUALITAS DALAM PERUSAHAAN JASA. Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Manajemen Mutu Dosen Pengampu: Drs. Ketut Sudharma, M.

Jl. Sumatra Jember

Bisma, Vol 1. No. 10, Februari 2017 PENGARUH BRAND EQUITY TERHADAP LOYALITAS NASABAH TABUNGAN BISNIS PADA PT BANK PANIN, Tbk. CABANG UTAMA PONTIANAK

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan yang sangat cepat pada teknologi informasi dan. komunikasi telah membawa dan akan terus membawa perubahan yang sangat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui. Kotler, 2000) dalam bukunya (Tjiptono, 2007:2)

BAB I PENDAHULUAN. pesat seiring dengan semakin berkembangnya industri perbankan syariah.

BAB I PENDAHULUAN. Sektor jasa dewasa ini telah mengalami peningkatan yang cukup pesat. Dinamika

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pemasaran modern. Bauran pemasaran dapat didefinsikan sebagai serangkaian alat

BAB I PENDAHULUAN. tetapi karena budaya maka kebutuhan tersebut ikut berbeda. Dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Rara Ayu Riandari B ABSTRAK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Pengaruh Strategi Positioning Terhadap Perilaku Pascapembelian Handphone SAMSUNG Miftahul Fuad, Retna Ngesti S Abstrak: Kata Kunci:

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan pokok dan kebutuhan sehari hari dengan luas ruang penjualan ±

BAB I PENDAHULUAN. jenis produk yang di tawarkan dipasar oleh para pelaku bisnis. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. (performance), keistimewaan tambahan (features), keandalan (reliability),

BAB II URAIAN TEORITIS

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. 1.1 Pengertian Keputusan Pembelian

PENGARUH BIAYA DESAIN PRODUK DAN BIAYA KUALITAS PRODUK TERHADAP PROFITABILITAS (Studi Kasus Pada Perusahaan Sandal Sepvia Tasikmalaya)

Transkripsi:

PENGARUH KUALITAS PRODUK DAN PELAYANAN DALAM MENINGKATKAN VOLUME PENJUALAN MARISA MART DI MARISA Sulaiman STIE Ichsan Puwanto Abstrak Pengaruh Kualitas Produk dan Pelayanan dalam meningkatkan Volume Penjualan Marisa Mart di Marisa. Pokok permasalahan adalah Bagaimana pengaruh kualitas produk dan pelayanan secara dalam meningkatkan volume penjualan pada Marisa Mart di Marisa. Hasil analisis data primer, maka diperoleh hasil; (1) Kualitas produk secara parsial bepengaruh positif sebesar 0,300 meskipun tidak signifikan terhadap peningkatan volume penjualan Marisa Mart di Marisa. (2) Kualitas pelayanan sevara parsial berpengaruh positif dan signifikan sebesar 0,752 terhadap peningkatan volume penjualan Marisa Mart di Marisa. (3) Kualitas produk dan kualitas pelayanan secara simultan berpengaruh positif sebesar 0,250 dan signifikan terhadap peningkatan volume penjualan Marisa Mart di Marisa. Kata Kunci: Kualitas Produk, Pelayanan dan Volume Penjualan. Abstract Effect of Quality Products and Services to increase sales volume in Marisa Marisa Mart. How does the issue of concern is the quality of products and services are in increasing sales volume in Marisa Marisa Mart. The results of the analysis of the primary data, the obtained results; (1) Quality of products partially positive bepengaruh at 0.300 although not significant increase in sales volume in Marisa Marisa Mart. (2) Quality of partial imply a positive and significant effect of 0.752 to increased sales volume in Marisa Marisa Mart. (3) Quality of products and quality of service simultaneously positive effect of 0.250 and significant increase in sales volume in Marisa Marisa Mart. Keywords: Product Quality, Service and Sales Volume. PENDAHULUAN sebelum tahap proses menghasilkan A. Latar Belakang produk dipandang sebagai pemasok. Pelanggan perusahaan adalah Dalam pendekatan Total Quality orang yang membeli dan menggunakan Management ( TQM) pelanggan dan produknya. Pelanggan tersebut pemasok ada di dalam dan di luar merupakan orang yang berinteraksi perusahaan. Pelanggan eksternal atau dengan perusahaan-perusahaan setelah proses menghasilkan produk. Sedangkan pihak-pihak yang berinteraksi dengan perusahaan di luar perusahaan adalah orang yang membeli dan menggunakan produk perusahaan. Pemasok eksternal adalah orang di luar perusahaan yang menjual 169

barang mentah, informasi dan jasa kepada perusahaan. Pada hakekatnya tujuan suatu bisnis adalah untuk menciptakan dan mempertahankan para pelanggan. Oleh karena itu hanya dengan memahami proses produksi dan pelanggan yang ada, maka perusahaan dapat menyadari dan menghargai makna kualitas. Semua usaha manajemen diarahkan pada suatu tujuan utama, yaitu terciptanya kepuasan pelanggan sehingga dapat terjadinya peningkatan volume penjualan seperti yang diharapkan perusahaan. Dari beberapa teori dalam manajemen yang mengemukakan, bahwa pada dasarnya tujuan utama kegiatan pemasaran adalah untuk mendukung tercapainya tujuan perusahaan dengan cara memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen. Sedangkan tujuan tersebut dapat dicapai dengan menerapkan berbagai strategi pemasaran. Misalnya, sebelum produk atau jasa perusahaan digunakan atau dimanfaatkan oleh konsumen atau pelanggan, maka langkah pertama yang harus dilakukan adalah menciptakan transaksi jual beli. Transaksi jual beli ini dapat terjadi jika ada keseimbangan antara permintaan dan penawaran. Salah satu faktor utama perusahaan untuk dapat menciptakan transaksi jual beli adalah dengan melalui mutu atau kualitas. Melalui mutu atau kualitas merupakan salah satu daya tarik atau harapan bagi para pembeli atau konsumen. Oleh karena itu, seyogyanya suatu perusahaan berusaha menciptakan produk yang berkualitas untuk dapat tetap bersaing. Beberapa dimensi untuk produk yang berkualitas yaitu; kinerja (performance) operasi pokok dari produk inti, ciri-ciri atau keistimewaan tambahan (features), kehandalan (releability) yaitu kemungkinan kecil akan mengalami kerusakan atau gagal dipakai, kesesuaian dengan spesifikasi (conformance to specifications), daya tahan (durability) berkaitan dengan berapa lama produk tersebut dapat terus digunakan, serviceability, meliputi; kecepatan, kompetensi, kenyamanan, mudah direparasi, penanganan keluhan yang memuaskan, estetika yaitu daya tarik produk terhadap panca indera dan kualitas yang dipersepsikan (perceived quality), yaitu citra dan reputasi produk serta tanggung jawab perusahaan terhadapnya. Faktor lain yang dapat meningkatkan volume penjualan baik berupa jasa maupun barang adalah kualitas pelayanan. Di era persaingan sekarang strategi bauran pemasaran belum cukup untuk dapat bersaing. Oleh karena itu dibutuhkan suatu nilai tambah untuk memenangkan persaingan diantaranya adalah memberikan pelayanan yang maksimal. Adanya persaingan yang semakin kompleks, baik perusahaan jasa maupun barang peranan pelayanan tidak bisa diabaikan. Beberapa dimensi kualitas yang terkait dengan pelayanan yang dilakukan perusahaan meliputi; (1) Bukti langsung (tangibles) meliputi fasilitas fisik, perlengkapan, pegawai/karyanan, dan sarana komunikasi; (2) Kehandalan (releability), yakni kemampuan memberikan pelayanan yang dijanjikan dengan segera dan memuaskan; (3) Daya tanggap (responsiveness), yaitu keinginan para staf untuk membantu para pelanggan dan memberikan pelayanan dengan tanggap; (4) Jaminan (assurance), yaitu mencakup 170

kemampuan, kesopanan dan sifat dapat dipercaya yang dimiliki para staf, bebas dari bahaya, risiko atau keragu-raguan; (5) Empati, meliputi kemudahan dalam melakukan hubungan, komunikasi yang baik dan memahami kebutuhan para pelanggan. Di samping itu, faktor yang harus diperhatikan agar, baik menjual maupun negosiasi penjualan, peluang untuk memperoleh penjualan dapat ditingkatkan, di antaranya: pengetahuan produk dan manfaatnya, pengetahuan produk pesaing dan manfaatnya, perencanaan persentase penjualan, penetapan sasaran penjualan, dan memahami perilaku pembeli. B. Masalah Pokok Penelitian Permasalahan penelitian adalah Bagaimana pengaruh kualitas produk dan pelayanan dalam meningkatkan volume penjualan Marisa Mart di Marisa. C. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis kualitas produk dan pelayanan dalam meningkatkan volume penjualan Marisa Mart di Marisa. TINJAUAN PUSTAKA A. Manajemen Pemasaran Manajemen pemasaran merupakan suatu kegiatan sosial dan penerapan fungsi manajerial untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan manusia. Manajemen pemasaran secara umum tidak terlepas dari pembahasan manajemen, dimana terdapat fungsifungsi manajemen atau proses manajemen. Beberapa pengertian manajemen pemasaran menurut ahli. Kotler & Armstrong 1996 dalam Hartimbal Ginting (2011 :23), mendefinisikan manajemen pemasaran adalah analisis perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian atas program yang dirancang dalam menciptakan, membangun dan memelihara pertukaran yang menguntungkan dengan pembeli sasaran dengan maksud untuk mewujudkan tujuan organisasi. Sofjan Assauri (1987 : 13) menyatakan bahwa, manajemen pemasaran adalah mencakup seluruh falsafat, konsep, tugas, dan proses manajemen pemasaran. Philip Kotler dalam Buchory (2010 : 5) mengatakan Marketing (management) is the prosces of planning and executing the conception, pricing, promotion, and distribution of ideas, goods, and services to creates exchanges that satisty individual and organization goods. Artinya manajemen pemasaran adalah proses perencanaan dan pelaksanaan konsepsi penetapan harga, promosi, dan distribusi gagasan, barang dan jasa, untuk menghasilkan pertukaran yang memuaskan individu dan memenuhi tujuan organisasi. Pengertian lain manajemen pemasaran menurut Philip Kotler dalam terjemahan (1997 :13) mendefinisikan manajemen pemasaran adalah proses perencanaan dan pelaksanaan pemikiran, penetapan harga, promosi, serta penyaluran gagasan barang dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang memuaskan tujuan-tujuan individu dan organisasi. Definisi ini mengakui bahwa manajemen pemasaran adalah proses yang melibatkan analisis, perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian; yang mencakup barang, jasa, dan gagasan yang tergantung pada pertukaran dan dengan tujuan menghasilkan kepuasan bagi pihakpihak yang terlibat. 171

Kegiatan pemasaran yang dilakukan, diarahkan untuk dapat mencapai sasaran perusahaan yang dapat berupa tingkat laba yang diperoleh perusahaan dalam jangka panjang dan share pasar (pangsa pasar) tertentu serta total unit dan total volume penjualan tertentu dalam jangka waktu tertentu. Pengarahan kegiatan pemasaran tersebut hanya dapat dilakukan dengan menetapkan garisgaris besar pedoman atau patokan/panduan umum perusahaan dalam bidang pemasaran, yang dikenal dengan bidang pemasaran. Kebijakan pemasaran tentunya sejalan dengan konsep pemasaran, yang menekakukan pemberian pelayanan yang memuaskan kepada konsumen, melalui kegiatan dan strategi pemasaran yang terpadu dan memungkinkan diperolehnya laba/keuntungan dalam jangka panjang. Sofjan Assaury (1997 : 198) bahwa salah satu unsur dalam strategi pemasaran terpadu adalah bauran pemasaran, yang merupakan strategi yang dijalankan perusahaan yang berkaitan dengan penentuan bagaimana perusahaan menyajikan penawaran produk pada satu segmen pasar tertentu, yang merupakan sasaran pasarnya. B. Kualitas Layanan Strategi bauran pemasaran belum cukup untuk dapat tetap bersaing. Oleh karena itu dibutuhkan suatu nilai tambah atau nilai lebih untuk memenangkan persaingan di antaranya adalah memberikan pelayanan secara maksimal. Kualitas pelayanan yang optimal dapat memberikan kepuasan pelanggan perusahaan. Tingkat kualitas yang lebih tinggi akan menghasilkan kepuasan pelanggan yang lebih tinggi, sehingga para pemasar saat ini memandang tugas peningkatan kualitas terhadap produk dan jasa sebagai prioritas utama dalam memberikan nilai tambah bagi pelanggan. Terkait kualitas, Fandy Tjiptono dan Anastasia (2001:27) memberikan penjelasan, bahwa untuk perusahaan manufaktur terdapat beberapa dimensi kualitas, yaitu ; kinerja (performance) operasi pokok dari produk inti, ciri-ciri atau keistimewaan tambahan (features), kehandalan (releability) yaitu kemungkinan kecil akan mengalami kerusakan atau gagal dipakai, kesesuaian dengan spesifikasi (conformance to specifications), daya tahan (durability) berkaitan dengan berapa lama produk tersebut dapat terus digunakan, serviceability, meliputi; kecepatan, kompetensi, kenyamanan, mudah direparasi, penanganan keluhan yang memuaskan, estetika yaitu daya tarik produk terhadap panca indera dan kualitas yang dipersepsikan (perceived quality), yaitu citra dan reputasi produk serta tanggung jawab perusahaan terhadapnya. Sedangkan untuk perusahaan jasa dimensi kualitas meliputi : 1. Bukti langsung (tangibles), 2. Kehandalan (releability), 3. Daya tanggap (responsiveness), 4. Jaminan (assurance), 5. Empati, meliputi kemudahan dalam melakukan hubungan, komunikasi yang baik dan memahami kebutuhan para pelanggan. Pelayanan berhubungan erat dengan Kepuasan pelanggan dan profitabilitas. Tingkat kualitas yang lebih tinggi akan menghasilkan kepuasan pelanggan yang lebih tinggi. Munculnya perusahaan sebagai pesaing yang menawarkan produk dan jasa yang sama, maka konsumen memiliki pilihan yang semakin banyak, sehingga 172

kekuatan tawar menawar konsumen semakin besar. American Society For Quality Control dalam Lupiyodi (2006 : 144), kualitas adalah Keseluruhan ciri-ciri dan karakteristik-karakteristik dari suatu produk atau jasa dalam hal kemampuannya untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan yang telah ditentukan atau bersifat laten. Dalam meningkatkan pemasaran sangat diperlukan suatu kualitas yang mendukung, dimana definisi dari kualitas itu menurut Goets dalam Fandy Tjiptono (2007:51) merupakan suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk, jasa, manusia dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan. Konsep kualitas sendiri pada dasarnya bersifat relatif, yaitu tergantung dari perspektif yang digunakan untuk menentukan ciri-ciri dan spesifikasi. Fandy Tjiptono (2007 : 59) yang dimaksud dengan pelayanan adalah seberapa jauh perbedaan antara kenyataan dan harapan pelanggan atas layanan yang mereka terima atau peroleh. Zeithaml dalam Fandy Tjiptono (2007 : 28) Harapan pelanggan diyakini memiliki peranan yang besar dalam menentukan kualitas produk/jasa dan kepuasan pelanggan. Pada dasarnya ada korelasi yang erat antara penentuan kualitas dan kepuasan pelanggan. Dalam mengevaluasinya, pelanggan akan menggunakan harapannya sebagai standar atau acuan. Dengan demikian, harapan pelangganlah yang melatarbelakangi mengapa dua organisasi pada bisnis yang sama dapat dinilai berbeda oleh pelanggannya. Dalam konteks pelanggan, umumnya harapan merupakan perkiraan atau keyakinan pelanggan tentang apa yang diterimanya. Pengertian ini di dasarkan pada pandangan bahwa harapan merupakan standar prediksi. Selain standar prediksi, ada pula yang menggunakan harapan sebagai standar ideal. Jika kualitas jasa yang diterima melampaui harapan pelanggan, maka kualitas jasa dipersepsikan ideal. Sebaliknya apabila jasa yang diterima lebih rendah dari yang diharapkan, maka kualitas jasa dipersepsikan buruk. Dengan demikian baik tidaknya kualitas tergantung pada kemampuan penyedia jasa dalam memenuhi harapan pelanggannya secara konsisten. Kepuasan pelanggan pada hakikatnya adalah merupakan penilai terakhir dari kualitas kualitas suatu produk atau jasa. Kualitas dan kepuasan pelanggan berkaitan erat. Kualitas memberikan suatu dorongan kepada pelanggan untuk menjalin ikatan yang kuat dengan perusahaan. Dalam jangka panjang ikatan seperti ini memungkinkan perusahaan untuk memahami dengan seksama harapan penggan serta kebutuhan mereka. Dengan demikian perusahaan dapat meningkatkan volume penjualan dimana perusahaan memaksimumkan atau meniadakan pengalaman pelanggan yang kurang menyenangkan. C. Produk Produk meliputi jumlah barang/jasa yang akan ditawarkan perusahaan, pelayanan khusus yang ditawarkan perusahaan guna mendukung penjualan barang dan jasa, dan bentuk barang ataupun jasa yang ditawarkan kepada konsumen dan konsumen potensial. Produk merupakan elemen yang paling penting bagi perusahaan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen. Kotler & Armstrong 1997 dalam Hartimbal Ginting (2011 : 90) mendefinisikan produk adalah : segala sesuatu yang dapat dutawarkan ke pasar untuk perhatian, akuisi, penggunaan 173

dan konsumsi yang dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan. Jadi, produk lebih dari sekedar barang yang dapat diukur. Dalam arti luas produk mencakup barang fisik, jasa, orang, organisasi, gagasan atau gabungan dari semua itu. Perencana produk perlu memperhatikan produk dalam tiga tingkatan. Tingkatan paling dasar adalah produk inti (core product) yang dapat dinyatakan dalam pertanyaan : apa yang sesungguhnya dibeli? Yaitu pemecahan masalah atau inti manfaat yang sesungguhnya dicari oleh konsumennya. Tingkatan kedua, adalah produk aktual. Produk aktual ini setidaknya memiliki lima ciri, yakni: tingkat mutu, feature, desain, merek, dan bungkus. Sedangkan tingkatan ketiga augmented product) sekeliling produk inti dan produk aktual dengan menyediakan tambahan jasa dan manfaat. Kotler dan Keller (2009:4) mendefinisikan produk (product) adalah sesuatu yang dapat ditawarkan kepada pasar untuk memuaskan suatu keinginan atau kebutuhan, termasuk barang fisik, jasa, pengalaman, acara, orang, tempat, property, organisasi, informasi dan ide. Kotler dan Keller (2009 : 8) menjelaskan, bahwa bentuk produk dapat diferensiasikan berdasarkan bentuk (form) ukuran, bentuk atau struktur fisik produk. Intinya, diferensiasi produk meliputi; 1. Fitur, sebagian besar produk dapat ditawarkan dengan memvariasikan fitur ( feature) yang melengkapi fungsi dasar mereka. 2. Penyesuaian, pemasar dapat mendiferensiasikan produk dengan menyesuaikan produk tersebut dengan keinginan perorangan. 3. Kualitas kinerja, kualitas kinerja adalah tingkat dimana karakteristik utama produk beroperasi. Kinerja merupakan dimensi produk yang semakin penting untuk diferensiasi ketika perusahaan menerapkan sebuah model nilai dan memberikan dan memberikan kualitas yang lebih tinggi dengan uang yang lebih rendah. 4. Kualitas kesesuaian, pembeli mengharapkan produk mempunyai kualitas kesesuaian yang tinggi, yaitu tingkat dimana semua unit yang diproduksi identik dan memenuhi spesifikasi yang dijanjikan. 5. Ketahanan, ukuran umur operasi harapan produk dalam kondisi biasa atau penuh tekanan, merupakan atribut berharga untuk produkproduk tertentu. Pembeli biasanya akan membayar lebih untuk kendaraan dan peralatan dapur yang mempunyai reputasi mengagungkan karena tahan lama. 6. Keandalan, pembeli biasanya akan membayar lebih untuk produk yang lebih dapat diandalkan. Keandalan adalah ukuran probabilitas bahwa produk tidak akan mengalami malfungsi atau gagal dalam periode tertentu. 7. Kemudahan perbaikan, adalah ukuran kemudahan perbaikan produk ketika produk itu tidak berfungsi atau gagal. 8. Gaya, menggambarkan penampilan dan rasa produk kepada pembeli. 9. Desain, ketika persaingan semakin kuat, desain menawarkan satu cara potensial untuk mendiferensiasikan serta mempromosikan produk dan jasa perusahaan. 174

Fandy Tjiptono dan Anastasia (2001:27) penjelasan, bahwa untuk perusahaan manufaktur terdapat beberapa dimensi kualitas, yaitu; kinerja (performance) operasi pokok dari produk inti, ciri-ciri atau keistimewaan tambahan (features), kehandalan (releability) yaitu kemungkinan kecil akan mengalami kerusakan atau gagal dipakai, kesesuaian dengan spesifikasi (conformance to specifications), daya tahan (durability) berkaitan dengan berapa lama produk tersebut dapat terus digunakan, serviceability, meliputi; kecepatan, kompetensi, kenyamanan, mudah direparasi, penanganan keluhan yang memuaskan, estetika yaitu daya tarik produk terhadap panca indera dan kualitas yang dipersepsikan (perceived quality), yaitu citra dan reputasi produk serta tanggung jawab perusahaan terhadapnya. Kotler dalam Mursid (2010 :71) adalah hasil akhir yang mengandung elemen-elemen fisik, jasa dan lain-lain yang simbolis yang dibuat dan dijual oleh perusahaan untuk memberikan kepuasan dan keuntungan bagi pembelinya. Kotler (1997:52) mendefinisikan produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke suatu pasar untuk memenuhi keinginan atau kebutuhan. Sofjan Assauri (2004 :200) menjelaskan, bahwa faktor-faktor yang terkandung dalam suatu produk adalah mutu/kualitas, penampilan (features), pilihan yang (option), gaya (styles) merek (brand names), pengemasan (packaging), ukuran (sizes), jenis (product lines), macam (product items) jaminan (warranties), dan pelayanan (services). D. Penjualan Kegiatan menjual merupakan sebuah proses di mana kebutuhan pembeli dan kebutuhan penjualan di penuhi, melalui antar pertukaran informasi dan kepentingan. Kotler (1997 : 16) bahwa konsep penjualan menyatakan bahwa konsumen, jika diabaikan, biasanya tidak akan membeli produk organisasi dalam jumlah yang cukup. Karena itu, organisasi harus melakukan usaha penjualan dan promosi yang agresif. Buchory (201 0:228), bahwa sales force dapat diterjemahkan dalam beberapa istilah, seperti tenaga penjualan, karyawan penjualan, konsultan penjualan, teknisi penjualan, atau tenaga lapangan. Akan tetapi lebih cenderung menerjemahkan dengan istilah tenaga penjualan/wiraniaga. Lebih lanjut Buchory mendefinisikan bahwa tenaga penjualan atau wiraniaga adalah petugas yang ditunjuk perusahaan sebagai penghubung kepada konsumen, yang bertugas mencari dan memberikan informasi-informasi penting yang dibutuhkan mengenai konsumen. Kirbrandoko (2005 :106) menguraikan, bahwa banyak faktor yang harus diperhatikan agar, baik menjual maupun negosiasi penjualan, peluang untuk memperoleh penjualan dapat ditingkatkan, di antaranya : 1. Pengetahuan produk dan manfaatnya. 2. Pengetahuan produk pesaing dan manfaatnya. 3. Perencanaan persentase penjualan. 4. Penetapan sasaran penjualan. 5. Memahami perilaku pembeli. 175

METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian Dalam mengidentifikasi datadata yang dibutuhkan pada penelitian, maka terlebih dahulu ditentukan indikator-indikator untuk setiap variabel. Variabel penelitian dimaksud adalah kualitas produk, kualitas pelayanan dan kepuasan pelanggan. Operasionalisasi variabel mengindentifikasi variabel dan indikator-indikator penelitian: Kualitas Produk a. Tambahan (features), b. Kehandalan (releability) c. Kesesuaian dengan spesifikasi (conformance to specifications), d. Daya tahan (durability) e. Pelayanan (serviceability), meliputi; kecepatan, kompetensi, kenyamanan, mudah direparasi, penanganan keluhan yang memuaskan, f. Estetika yaitu daya tarik produk terhadap panca indera dan g. Kualitas yang dipersepsikan (perceived quality). Kualitas Pelayanan a. Bukti langsung b. Kehandalan c. Daya tanggap jaminan d. Empati Volume penjualan a. Pengetahuan produk dan manfaatnya. b. Pengetahuan produk pesaing dan manfaatnya. c. Perencanaan persentase penjualan. d. Penetapan sasaran penjualan. e. Memahami perilaku pembeli. B. Teknik Pengumpulan Data Untuk mengumpulkan data yang dibutuhkan maka dilakukan penelitian dengan cara kuisioner, yaitu penelitian yang dilakukan dengan cara menyebarkan angket kepada para calon responden. C. Metode Analisis Untuk memecahkan permasalahan yang telah dirumuskan pada penelitian ini, maka metode analisis regresi berganda dengan formulasi Y = a + b1ҳ1 + b2x2 + ԑ HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Analisis Regresi Pada tabel koefisien di lampiran, dapat dilihat hasil olahan data sehingga diperoleh persamaan regresi berganda adalah Y = - 0,203, + 0,300X 1 + 0,752 2 + Є. Bertitik tolak dari persamaan regresi ini, maka dapat diinterpretasikan bahwa volume penjualan di Marisa Mart tanpa dipengaruhi oleh harga jual dan kualitas pelayanan serta faktor-faktor lain yang dapat mempengeruhi volume penjualan yang tidak ditiliti. Sedangkan koefisien X 1 (harga jual) sebesar 0,300. Hal ini menggambarkan bahwa besarnya pengaruh variabel kualitas produk atau barang berpengaruh positif secara langsung terhadap peningkatan volume penjualan secara parsial di Marisa Mart. Artinya adalah jika kualitas produk atau barang yang ada di Marisa Mart ditingkatkan sebesar satu satuan, maka volume penjualan akan ikut meningkat sebesar 0,300. Dari uraian analisis data ini, maka dapat disimpulkan bahwa konsumen Marisa Mart memperhatikan atau menjadikan indikator kualitas produk atau barang yang akan menjadi pertimbangan. Sedangkan koefisien variabel X 2 (kualitas pelayanan) sebesar 0,752. Dari angka 0,752 ini, maka dapat dinterpretasikan bahwa kualitas pelayanan berpengaruh positif atau secara langsung terhadap peningkatan volume penjualan di marisa Mart. 176

Angka 0,752, juga menjelaskan bahwa jika kualitas pelayanan di Marisa Mart meningkat sebesar satu satuan, maka volume penjualan akan mengalami peningkatan sebesar 0,752 satuan. Analisis secara simultan antara variabel bebas (kualitas produk dan kualitas pelayanan) terhadap variabel terikat (penignkatan volume penjualan) dilambangkan oleh nilai koefiesien determinasi ( r 2 ). Hasil analisis data didapat nilai koefisien determinasi sebesar = 0,250. Koefisien determinasi atau koefisien penentu ini dijelaskan, bahwa kualitas produk dan kualitas pelayanan memiliki kontribusi atau pengaruh positif terhadap peningkatan volume penjualan di Marisa Mart adalah 25%. Artinya adalah jika kualitas produk dan kualitas pelayanan ditingkatkan oleh pihak Marisa Mart, maka volume penjualan ikut mengalami peningkatan sebesar 0,250 atau 25%. B. Analisis Korelasi dan Uji Signifikan Setelah dilakukan penelitian dan analisis data, maka hubungan antara variabel penelitian dapat diuraikan sebagai berikut: 1. Hubungan atau korelasi antara variabel kualitas produk dengan peningkatan volume penjualan di Marisa Mart sebagaibana yang tertera pada lampiran adalah sebesar 0,318. Artinya, hubungan atau korelasi antara variabel kualitas produk dengan peningkatan volume penjualan di Marisa Mart adalah sebesar 31,8%, dengan demikian, maka dapat dijelaskan bahwa hubungan antara kedua variabel tersebut lemah atau kecil. Hubungan antara variabel kualitas produk dan variabel peningkatan volume penjualan adalah 31,8% adalah tidak signifikan karena taraf kesalahan yang disyaratkan sebesar 0,05 < nilai sig sebesar 0,098, sehingga H0 diterima dan Ha alternatif ditolak (uji t). 2. Variabel kualitas pelayanan dan peningkatan volume penjualan di Marisa Mart memiliki keerata hubungan sebesar 0,453. Angka ini menggambarkan bahwa keertan hubungan antara variabel kualitas pelayanan dan peningkatan volume penjualan di Marisa Mart adalah 45,3% dan ini masuk dalam kategori suatu hubungan atau korelasi cukup erat atau cukup kuat. Hubungan antara kualitas pelayanan dengan peningkatan volume penjualan di Marisa Mart sebesar 45,3% adalah signifikan karena taraf kesalahan yang syaratkan sebesar 0,05 > nilai sig sebesar 0,004, sehingga H0 ditolak dan Ha diterima (uji t). 3. Hubungan atau korelasi antara variabel kualitas produk dan kualitas pelayanan dengan peningkatan volume penjualan di Marisa Mart sebagaimana yang tertera pada hasil olahan atau analisis data adalah sebesar 0,500. Dengan demikian, maka dapat dijelaskan bahwa hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat tersebut cuku kuat atau cukup erat. Hubungan antara variabel bebas (kualitas produk dan kualitas pelayanan) dengan variabel terikat (peningkatan volume penjualan) sebesar 50% adalah signifikan karena nilai taraf keslahan 0,05 > nilai sig sebesar 0,001 oleh karena itu H0 ditolak dan Ha diterima (uji F). SIMPULAN Hasil analisis atau uji hipotesis yang telah dilakukan, maka kesimpulan 177

hasil penelitian adalah kualitas produk dan pelayanan baik secara parsial maupun simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap peningkatan volume penjualan Marisa Mart di Marisa. DAFTAR PUSTAKA Assauri Sofjan, 2004. Manajemen Pemasaran, Edisi I, Cetakan 10, Penerbit PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta..., 2008. Manajemen Pemasaran, Edisi I, Cetakan 7, Penerbit PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta Buchory Achmad Herry, 2010. Manajemen Pemasaran, Cetakan Pertama, Penerbit Linda Karya Bandung. Ginting Nembah F. Hartimbul, 2011. Manajemen Pemasaran, Cetakan I, Penerbit CV. Yrama Widya, Bandung. Kirbrandoko, 2005. Teknik dan Manajemen Penjualan, Penerbit Bunarupa Aksara, Jakarta. Kotler Philip, 1997. Manajemen Pemasaran, Edisi Bahasa Indonesia, Edisi Revisi, Jilid 1, Penerbit PT. Prenhalindo, Jakarta. Kotler dan Keller, 2009. Manajemen Pemasaran, Edisi Ke Tiga Belas, Jilid 2, Penerbit Erlangga. Jakarta. Mursid M., 2010. Manajemen Pemasaran, Cetakan keenam, Penerbit Bumi Aksara, Jakarta. Riduwan, 2004. Metode Penelitian dan Teknik Penyusun Tesis, Penerbit Alfabeta Bandung. Sugiyono, 2007. Statistika Untuk Penelitian, Revisi terbaru, Cetakan Keduabelas, Penerbit Alfabeta, Bandung...., 2011. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif dan R & D, Cetakan Keduabelas, Penerbit Alfabeta, Bandung. Tjiptono Fandy, 2007. Strategi pemasaran, Edisi 3, Penerbit CV. Andi offset Yogyakarta Tjiptono Fandy dan Anastasia, 2001. Total Quality Management, Edisi Revisi, Penerbit Andi, Yogyakarta. Umar Husain, 2002. Studi Kelayakan Bisnis, Edisi 3 Cetakan 7 Penerbit PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. 178