PERTEMUAN KE-6 M.K. DAERAH PENANGKAPAN IKAN HUBUNGAN SUHU DAN SALINITAS PERAIRAN TERHADAP DPI ASEP HAMZAH

dokumen-dokumen yang mirip
Migrasi Ikan Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya

hujan, penguapan, kelembaban udara, suhu udara, kecepatan angin dan intensitas

ADAPTASI FISIOLOGI. Ani Rahmawati Jurusan Perikanan Fakultas Pertanian UNTIRTA

1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

4. HUBUNGAN ANTARA DISTRIBUSI KEPADATAN IKAN DAN PARAMETER OSEANOGRAFI

Daerah Penangkapan Ikan (fishing ground) Oleh: Ririn Irnawati

PENGARUH SUHU PERMUKAAN LAUT TERHADAP HASIL TAGKAPAN IKAN CAKALANG DI PERAIRAN KOTA BENGKULU

2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Oksigen Terlarut Sumber oksigen terlarut dalam perairan

Gambar 1. Diagram TS

TINJAUAN PUSTAKA. Laut Belawan merupakan pelabuhan terbesar di bagian barat Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. memiliki jumlah pulau yang sangat banyak. Secara astronomis, Indonesia terletak

Praktikum M.K. Oseanografi Hari / Tanggal : Dosen : 1. Nilai SUHU DAN SALINITAS. Oleh. Nama : NIM :

2 TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 YellowfinTuna. Menurut Saanin (1984) ikan Yellowfin Tuna dapat diklasifikasikan sebagai. berikut: : Percomorphi

2.2. Parameter Fisika dan Kimia Tempat Hidup Kualitas air terdiri dari keseluruhan faktor fisika, kimia, dan biologi yang mempengaruhi pemanfaatan

Keberadaan sumber daya ikan sangat tergantung pada faktor-faktor. yang sangat berfluktuasi dari tahun ke tahun. Kemungkinan ini disebabkan karena

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Horizontal. Kedalaman. Laut. Lintang. Permukaan. Suhu. Temperatur. Vertikal

5 PEMBAHASAN 5.1 Sebaran SPL Secara Temporal dan Spasial

2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kondisi Umum Perairan Selat Bali

2.1. Ikan Kurau. Klasiflkasi ikan kurau (Eleutheronema tetradactylum) menurut. Saanin (1984) termasuk Phylum chordata, Class Actinopterygii, Genus

TINJAUAN PUSTAKA. tahapan dalam stadia hidupnya (larva, juwana, dewasa). Estuari merupakan

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

4 HASIL DAN PEMBAHASAN

PENENTUAN DAERAH PENANGKAPAN IKAN TONGKOL (Euthynnus affinis) BERDASARKAN SEBARAN SUHU PERMUKAAN LAUT DI PERAIRAN IDI RAYEUK KABUPATEN ACEH TIMUR

TINJAUAN PUSTAKA. Pantai Sei Nypah adalah salah satu pantai yang berada di wilayah Desa

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kondisi Umum Selat Bali Bagian Selatan

I. PENDAHULUAN. besar di perairan. Plankton merupakan organisme renik yang melayang-layang dalam

2. TINJAUAN PUSTAKA. sebaran dan kelimpahan sumberdaya perikanan di Selat Sunda ( Hendiarti et

V ASPEK EKOLOGIS EKOSISTEM LAMUN

PERTEMUAN KE-5 M.K. DAERAH PENANGKAPAN IKAN SIRKULASI MASSA AIR (Bagian 2) ASEP HAMZAH

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. permukaan dan mengalir secara terus menerus pada arah tertentu. Air sungai. (Sosrodarsono et al., 1994 ; Dhahiyat, 2013).

DAERAH PERAIRAN YANG SUBUR. Riza Rahman Hakim, S.Pi

b) Bentuk Muara Sungai Cimandiri Tahun 2009

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Makanan merupakan salah satu faktor yang dapat menunjang dalam

4. HASIL DAN PEMBAHASAN. Kultur Chaetoceros sp. dilakukan skala laboratorium dengan kondisi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. disebut arus dan merupakan ciri khas ekosistem sungai (Odum, 1996). dua cara yang berbeda dasar pembagiannya, yaitu :

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kehidupan Plankton. Ima Yudha Perwira, SPi, Mp

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Udang adalah hewan kecil tak bertulang belakang (invertebrata) yang

TINJAUAN PUSTAKA. Estuari oleh sejumlah peneliti disebut-kan sebagai area paling produktif,

YUDI MIFTAHUL ROHMANI

BY: Ai Setiadi FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UNIVERSSITAS SATYA NEGARA INDONESIA

MANAJEMEN KUALITAS AIR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. disebut arus dan merupakan ciri khas ekosistem sungai. Secara ekologis sungai

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

TANGGAPAN TERHADAP VARIASI LINGKUNGAN. 23/03/2009 Retno Peni/Ilmu lingkungan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Kehidupan bergantung kepada air dalam berbagai bentuk. Air merupakan

2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1.Mangrove

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

2. TINJAUAN PUSTAKA. berflagel. Selnya berbentuk bola berukuran kecil dengan diameter 4-6 µm.

I. PENDAHULUAN. limbah dari pertanian dan industri, serta deforestasi ilegal logging (Nordhaus et al.,

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dan selalu terbawa arus karena memiliki kemampuan renang yang terbatas

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Kelangsungan Hidup Ikan Nila Nirwana Selama Masa Pemeliharaan Perlakuan Kelangsungan Hidup (%)

4. HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Distribusi Klorofil-a secara Temporal dan Spasial. Secara keseluruhan konsentrasi klorofil-a cenderung menurun dan

TINJAUAN PUSTAKA. manusia atau oleh proses alam, sehingga kualitas lingkungan turun sampai

TINJAUAN PUSTAKA. sangat kuat terjadi dan terbentuk riak-riakan pasir besar (sand ripples) yang

4 HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 3 Data perubahan parameter kualitas air

KEANEKARAGAMAN PLANKTON PADA HUTAN MANGROVE DI KEPULAUAN TOGEAN SULAWESI TENGAH. Halidah

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Faktor Pembatas (Limiting Factor) Siti Yuliawati Dosen Fakultas Perikanan Universitas Dharmawangsa Medan 9 April 2018

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Karakteristik Air. Siti Yuliawati Dosen Fakultas Perikanan Universitas Dharmawangsa Medan 25 September 2017

Ima Yudha Perwira, S.Pi, MP, M.Sc (Aquatic)

Rochmady Staf Pengajar STP - Wuna, Raha, ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang s

KAJIAN SPASIAL FISIKA KIMIA PERAIRAN ULUJAMI KAB. PEMALANG

4. HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pola Sebaran Suhu Permukaan Laut dan Salinitas pada Indomix Cruise

PERANAN MIKROORGANISME DALAM SIKLUS UNSUR DI LINGKUNGAN AKUATIK

IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA

TINJAUAN PUSTAKA. Keadaan Umum Perairan Pantai Timur Sumatera Utara. Utara terdiri dari 7 Kabupaten/Kota, yaitu : Kabupaten Langkat, Kota Medan,

II. TINJAUAN PUSTAKA Penangkapan Ikan. Ayodhyoa (1981) mengatakan bahwa penangkapan ikan adalah suatu usaha

2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teluk Palabuhanratu

KAJIAN SEBARAN SPASIAL PARAMETER FISIKA KIMIA PERAIRAN PADA MUSIM TIMUR DI PERAIRAN TELUK SEMARANG

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

TINJAUAN PUSTAKA. kesatuan. Di dalam ekosistem perairan danau terdapat faktor-faktor abiotik dan

Suhu rata rata permukaan laut

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Panduan Wisata Edukasi Kelautan Kualitas Air Laut

TINJAUAN PUSTAKA. Sungai merupakan suatu bentuk ekosistem akuatik yang mempunyai

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMANFAATAN PAKAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Tingkat Kelangsungan Hidup Benih Ikan Patin Siam

HIDROMETEOROLOGI Tatap Muka Ketiga (ATMOSFER)

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

POLA DISTRIBUSI SUHU DAN SALINITAS DI PERAIRAN TELUK AMBON DALAM

SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 8. FOTOSINTESISLatihan Soal ph (derajat keasaman) apabila tidak sesuai kondisi akan mempengaruhi kerja...

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

4. HASIL DAN PEMBAHASAN. kaca, dan air. Suhu merupakan faktor eksternal yang akan mempengaruhi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan yang dialami ekosistem perairan saat ini adalah penurunan kualitas air akibat pembuangan limbah ke

ARUS ENERGI DALAM EKOSISTEM

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Hasil Laju Pertumbuhan Spesifik Benih Ikan Mas (SGR)

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

RESPON ORGANISME AKUATIK TERHADAP VARIABEL LINGKUNGAN (ph, SUHU, KEKERUHAN DAN DETERGEN)

Transkripsi:

PERTEMUAN KE-6 M.K. DAERAH PENANGKAPAN IKAN HUBUNGAN SUHU DAN SALINITAS PERAIRAN TERHADAP DPI ASEP HAMZAH

Hidup ikan Dipengaruhi lingkungan suhu, salinitas, oksigen terlarut, klorofil, zat hara (nutrien) Membentuk pola hidup 1) Berdasarkan posisi (ikan pelagis besar, ikan pelagis kecil dan ikan demersal) 2) Berdasarkan tempat berkembangbiak, dsb. Pengaruh suhu secara langsung terhadap kehidupan di laut adalah dalam hal laju fotosintesa tumbuh-tumbuhan dan proses fisiologi hewan, khususnya aktivitas metabolisme dan siklus reproduksi. Secara tidak langsung suhu berpengaruh terhadap daya larut oksigen yang digunakan untuk respirasi biota laut. Daya larut oksigen berkurang, jika suhu naik, dan sebaliknya kandungan kabondioksida bertambah

S U H U SUHU ukuran energi gerakan molekul Di samudera, suhu bervariasi secara horizontal sesuai garis lintang dan juga secara vertikal sesuai dengan kedalaman. Suhu merupakan salah satu faktor penting dalam mengatur proses kehidupan dan penyebaran organisme. Metabolisme hanya berfungsi pada kisaran suhu 0-40 C, ganggang biru sampai 85 C.

BEBERAPA AHLI MENGEMUKAKAN TENTANG SUHU Nontji (1987), menyatakan suhu merupakan parameter oseanografi yang mempunyai pengaruh sangat dominan terhadap kehidupan ikan khususnya dan sumber daya hayati laut pada umumnya. Hela dan Laevastu (1970), hampir semua populasi ikan yang hidup di laut mempunyai suhu optimum untuk kehidupannya, maka dengan mengetahui suhu optimum dari suatu spesies ikan, kita dapat menduga keberadaan kelompok ikan, yang kemudian dapat digunakan untuk tujuan perikanan. Nybakken (1988), sebagian besar biota laut bersifat poikilometrik (suhu tubuh dipengaruhi lingkungan) sehingga suhu merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam mengatur proses kehidupan dan penyebaran organisme.

SUHU DIPENGARUHI Musim, lintang (latitude), ketinggian dpl, waktu harian, sirkulasi udara, awan, arus, kedalaman air Suhu meningkat 10 o C Konsumsi O2 oleh organisme akuatik 2 3 kali lipat, Juga terjadi penurunan DO Akibatnya terjadi hypoxia bahkan anoxia MENINGKAT Reaksi kimia, Kelarutan gas menurun, Metabolisme, Penyerapan oksigen meningkat (hypoxia), Dekomposisi bahan organik

SUHU & TINGKAH LAKU IKAN SCHCOOLING Kelimpahan ikan (e.g. Upwelling) Pertumbuhan larva, ketersediaan makanan larva ikan GROWTH SUHU RUAYA Arah ruaya e.g. ke kutub (musim panas), ke khatulistiwa (musim dingin). (Metabolisme, cara makan), ketersediaan makanan siklus plankton musim AKTIVITAS MAKAN PEMIJAHAN e.g. ikan cakalang memijah pada suhu 28 29 o C

SUHU OPTIMUM Suhu optimum adalah suhu terbaik bagi suatu organisme dalam melaksanakan seluruh fungsi hidup. Pengaruh suhu terhadap ikan adalah dalam proses metabolisme, seperti pertumbuhan dan pengambilan makanan, aktivitas tubuh, seperti kecepatan renang, serta dalam rangsangan syaraf. Pengaruh suhu air pada tingkah laku ikan paling jelas terlihat selama pemijahan. Ikan mendeteksi perubahan suhu 0,03 o C

Penyebaran Cakalang di Indonesia

Penyebaran Madidihang (Yellowfin tuna)

CAKALANG Daerah penyebaran : 40-30 LS DPI terbesar : sepanjang katulistiwa 10-11 LS Lintasan : perairan Indonesia menuju kepulauan Filipina dan Jepang Ikan cakalang : temperatur tinggi 26-28 C sepanjang tahun dijumpai di perairan Indonesia

MADIDIHANG (Yellowfin tuna) Hidup pada suhu 17 31 c Suhu optimumnya 19 23 c Suhu yang paling baik untuk daerah penangkapan 17 27 c Suhu optimum penangkapan 21 22 c. Daerah penangkapan madidihang yang terbaik di indonesia laut flores Laut banda Irian jaya

Tuna Membentuk schooling (bergerombol) Perenang cepat (good swimmer) Selain migrasi musiman, madidihang juga melakukan ruaya vertikal dan horizontal harian Umumnya tuna hidup pada daerah perairan seperti : pertemuan antara dua arus atau terjadinya upwelling, konvergensi dan divergensi.

SUHU & FISHING GROUND Fluktuasi suhu dan perubahan geografis merupakan faktor penting yang merangsang dan menentukan pengkonsentrasian serta pengelompokan ikan. Suhu akan mempengaruhi proses metabolisme, aktifitas gerakan tubuh dan berfungsi sebagai stimulus saraf. Contoh: suhu permukaan yang disukai ikan cakalang berkisar 16 0-26 0 C, sedangkan suhu tinggi merupakan faktor penghambat bagi ikan salmon untuk bermigrasi (pada suhu 24 0 C tidak ada ikan salmon yang bermigrasi).

SALINITAS Salinitas: konsentrasi total ion yang terdapat di perairan. Menggambarkan padatan total dalam air, setelah semua karbonat dikonversi menjadi oksida, Br & I menjadi Cl, BO dioksidasi Satuan g/kg atau promil ( o / oo ) atau tanpa satuan PSU (practical salinity unit) Perairan Tawar: < 0,5 PSU, payau (0,5 30 PSU), hyperhaline (40 80 PSU).

SALINITAS PERAIRAN Salinitas juga didefinisikan sebagai jumlah berat garam yang terlarut dalam 1 liter air, biasanya dinyatakan dalam satuan 0/00 (per mil, gram perliter). Di perairan samudera, salinitas berkisar antara 340/00 350/00. Tidak semua organisme laut dapat hidup di air dengan konsentrasi garam yang berbeda. Secara mendasar, ada 2 kelompok organisme laut, yaitu organisme euryhaline, yang toleran terhadap perubahan salinitas, dan organisme stenohaline, yang memerlukan konsentrasi garam yang konstan dan tidak berubah Salinitas 0,02 PSU bisa dideteksi ikan

SEBARAN SALINITAS DI LAUT (Nontji, 1993) : POLA SIRKULASI ALIRAN AIR SUNGAI SALINITY PENGUAPAN CURAH HUJAN

Salinitas Ikan cenderung memilih medium dengan salinitas yang lebih sesuai dengan tekanan osmotik tubuh mereka masing-masing. Perubahan salinitas akan merangsang ikan untuk melakukan migrasi ke tempat yang memiliki salinitas yang sesuai dengan tekanan osmotik tubuhnya. Contoh: Seriola quinqueradiata (japanese amberjack/yellowtail) menyukai medium dengan salinitas 19 ppt, sedangkan ikan cakalang menyukai perairan dengan kadar salinitas 33-35 ppt.

Ikan cakalang hidup pada perairan dengan kadar salinitas antara 33-35 o/oo. Cakalang banyak ditemukan pada perairan dengan salinitas permukaan berkisar antara 32-35 o/oo dan jarang ditemui pada perairan dengan salinitas rendah. 18-38 o/oo untuk madidihang dan tuna sirip biru, 33-35 o/oo untuk tuna albakor

MERCI