PENINGKATAN KREATIFITAS BELAJAR PESERTA DIDIK MENGGUNAKAN PENDEKATAN TEMATIK PADA SISWA KELAS RENDAH ARTIKEL. Oleh SRI ASTUTI F

dokumen-dokumen yang mirip
PENINGKATAN AKTIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK MENGGUNAKAN PENDEKATAN SAINTIFIK DI KELAS I SD

PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS PESERTA DIDIK KELAS 1 SD ARTIKEL PENELITIAN OLEH:

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR MELALUI PENDEKATAN TEMATIK ARTIKEL. Oleh SYARIFAH PAUJIAH F

PENINGKATAN AKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI PEMANFAATAN MEDIA LINGKUNGAN DI KELAS II SD

PENINGKATAN AKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN MEDIA REALISTIK DI KELAS III SD

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MELALUI PEMBELAJARAN TEMATIK ARTIKEL PENELITIAN OLEH NETTY ZULFITHRATANI NIM : F

PENINGKATAN KREATIVITAS PEMBELAJARAN TEMATIK PADA PESERTA DIDIK DI KELAS II SDS BUDI BAIK PONTIANAK SELATAN

PENINGKATAN AKTIVITAS MEMBACA PERMULAAN MENGGUNAKAN KARTU HURUF DI KELAS I SDN 37 SUNGAI KAKAP ARTIKEL PENELITIAN OLEH: SAPARIAH NIM.

PENINGKATAN AKTIVITAS PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM PADA PESERTA DIDIK MENGGUNAKAN METODE INQUIRY ARTIKEL. Oleh MARIYATI TELUMA F

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN TEMATIK DI KELAS I OLEH : SITI RUQAYAH NIM : F

PENINGKATAN AKTIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN MEDIA REALISTIK DI KELAS IV ARTIKEL PENELITIAN

PENINGKATKAN AKTIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR DI KELAS III SD

PENINGKATAN AKTIVITAS PEMBELAJARAN IPS TEKNIK LINGKARAN KECIL LINGKARAN BESAR KELAS III SEKOLAH DASAR ARTIKEL PENELITIAN

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI PEMBELAJARAN IPA UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS SISWA SD KELAS III

ISSN: Vol. 4, No. 1, Maret 2017

PENERAPAN PEMBELAJARAN TEMATIK DI KELAS III SEKOLAH DASAR SWASTA BRUDER DAHLIA PONTIANAK ARTIKEL PENELITIAN OLEH MARIA SOPIA NIM: F.

PENINGKATAN AKTIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI PENGGUNAAN MEDIA MODEL BALOK GARIS BILANGAN

Key Word : Students Math Achievement, Realistic Mathematics Education, Cooperative Learning Model of STAD, Classroom Action Research.

Kata kunci: Model, Pembelajaran Tematik, Pengalaman

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MENGGUNAKAN ALAT PERAGA TEROPONG KELAS IV SD

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MENGGUNAKAN COOPERATIVE LEARNING TIPE BAMBOO DANCING DI SEKOLAH DASAR PONTIANAK UTARA

PENINGKATAN PARTISIPASI AKTIF SISWA DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW

PENERAPAN MODEL GUIDED INQUIRY DENGAN SUMBER BELAJAR LINGKUNGAN DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SDN 1 SIKAYU TAHUN 2015/2016

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO ARTIKEL. Oleh HERI PRAMONO F

PENINGKATAN AKTIVITAS IPA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA TIGA DIMENSI DI KELAS IV SDN 01 RASAU JAYA KUBU RAYA ARTIKEL PENELITIAN

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS II SEKOLAH DASAR

PENERAPAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DENGAN MEDIA MUATAN DALAM PENINGKATAN

PENERAPAN GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA JURNAL. Oleh NI KOMANG MEGASARI SARENGAT MUNCARNO

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TEKNIK THINK PAIR SHARE DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS IV SD

PENINGKATAN AKTIVITAS MURID DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK MENGGUNAKAN MEDIA REALISTIK DI KELAS III SD

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE DISKUSI DIKELAS IV SEKOLAH DASAR

IMPROVING COMPREHENSION READING SKILL THROUGH PICTURE STORIES FOR ELEMENTARY STUDENTS

PENINGKATAN AKTIVITAS PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM DENGAN MENGGUNAKAN METODE DEMONTRASI PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MENGGUNAKAN METODE EVERYONE IS TEACHER HERE MADRASAH IBTIDAIYAH NURUL IHSAN

PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN DI KELAS V SDN 21 PONTIANAK UTARA ARTIKEL PENELITIAN

PENINGKATAN HASIL PEMBELAJARAN PERKALIAN MENGGUNAKAN MEDIA KOTAKMATIKA DI KELAS IV SEKOLAH DASAR ARTIKEL PENELITIAN OLEH MISLAH NIM F

PENERAPAN TEAMS GAMES TOURNAMENT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS KELAS IV SDN BLABAK 1 KANDAT KEDIRI

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR PESERTA DIDIK PEMBELAJARAN IPA MENGGUNAKAN METODE INQUIRY KELAS IV SEKOLAH DASAR

IMPLEMENTASI MODEL COOPERATIVE LEARNING

PENGGUNAAN METODE PENEMUAN TERBIMBING (GUIDED DISCOVERY) DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA KELAS IV SD

PENGGUNAAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS II SDN BENGKAYANG ARTIKEL PENELITIAN OLEH YUSPITA NIM.

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP GAYA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TWO STAY TWO STRAY (TSTS)

UPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI BERMAIN BALOK ASESORIS PADA KELOMPOK B USIA 3-4 TAHUN. Sri Rahayu Nurhenti Dorlina Simatupang

PEGGUNAAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS III SD NEGERI TANJUNGREJO TAHUN AJARAN 2012/2013

Riwa Giyantra *) Armis, Putri Yuanita **) Kampus UR Jl. Bina Widya Km. 12,5 Simpang Baru, Pekanbaru

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP MASALAH SOSIAL MELALUI STRATEGI LEARNING CELL

Keywords: Scientific, Concrete Media, Mathematics

Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau ABSTRACT

MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR OPERASI PENGURANGAN BILANGAN MENGGUNAKAN MEDIA REALIA SISWA KELAS II SDN 01 MENTEBAH

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN IPA MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN DENGAN GIVING REWARD AND PUNISHMENT

PENGGUNAAN MODEL OPEN ENDED LEARNING

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT CAHAYA MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) BERBASIS EKSPERIMEN PADA SISWA SEKOLAH DASAR

530 Penerapan Model Pembelajaran Tematik (Webbed)

PENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP GAYA

HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK MENCARI PASANGAN KELAS V SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN AKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN MEDIA GARIS BILANGAN DI KELAS IV SEKOLAH DASAR ARTIKEL PENELITIAN. Oleh

PENGGUNAAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING DENGAN MEDIA BENDA KONKRET

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN SEDERHANA MELALUI MODEL KOOPERATIF PICTURE AND PICTURE KELAS III SD

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN IPS DENGAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DI SD NEGERI 03 SUAYAN TINGGI

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SEARCH SOLVE CREATE SHARE (SSCS) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII-2 SMP NEGERI 13 PEKANBARU

PENINGKATAN AKTIVITAS MURID DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI DI KELAS II SD ARTIKEL PENELITIAN

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN MENGGUNAKAN METODE INKUIRI DI KELAS VI SD NEGERI 30 SUNGAI NANAM KABUPATEN SOLOK

Oleh: Asih Pressilia Resy Armis Zuhri D ABSTRACT

Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. XV, No. 2, Tahun 2017 Bagas Dwi Pratomo & Sukanti 92-99

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS V SD 1)

PENERAPAN METODE DISCOVERY LEARNING

PEMANFAATAN MEDIA VIDEO PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI BANGUN RUANG SISWA KELAS IV SD NEGERI MAGERSARI 2 MAGELANG

Keywords: Learning Results, Discussion Methods, Social Learning

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS PADA SISWA KELAS V SDN 1 PURWOGONDO TAHUN AJARAN 2013/2014

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN METODE KERJA KELOMPOK DALAM PEMBELAJARAN IPS DI SEKOLAH DASAR ARTIKEL PENELITIAN

PENERAPAN METODE GROUP INVESTIGATION DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS V SDN 3 DOROWATI TAHUN AJARAN 2014/2015

PENERAPAN MODEL RME DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP STRUKTUR BUMI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE ROTATING TRIO EXCHANGE (RTE) DALAM UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYATAKAN LAMBANG BILANGAN ROMAWI

PENINGKATAN AKTIVITAS PEMBELAJARAN IPS MENGGUNAKAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE GROUP INVESTIGATION DI SEKOLAH DASAR

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SNOWBALL THROWING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR STRUKTUR BUMI

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI ALAT PERAGA LINGKARAN SISWA KELAS IV SDN SOKA 1

Abstrak. Kata Kunci : Metode pembelajaran kooperatif tipe Think Pair and Share (TPS), aktivitas belajar siswa, hasil belajar siswa.

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS IV SDN 1 PANJER TAHUN AJARAN 2014/1015

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS IV SD NEGERI PUCANGAN

PROSIDING SEMINAR NASIONAL MIPA III ISBN

OLEH. : Sriyulyanti Mahadjani. Nim : : Pendidikan Ekonomi. : Pendidikan Ekonomi Perkantoran. : Dra. Hj. Salma Bouwtha, M.

PENGGUNAAN MEDIA TIGA DIMENSI UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

Oleh: Ririne Kharismawati* ) Sehatta Saragih** ) Kartini*** ) ABSTRACT

PENGGUNAAN POHON FAKTOR PADA MATERI KELIPATAN PERSEKUTUAN TERKECIL DAN FAKTOR PERSEKUTUAN TERBESAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA KELAS IV SD

PENGGUNAAN MEDIA DIORAMA UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF DESKRIPSI

Mukarromah et al., Penerapan Model Pembelajaran...

Indah Purnama *) Kartini dan Susda Heleni **) Progam Studi Pendidikan Matematika FKIP UR HP :

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE INKUIRI TERBIMBING DI KELAS V SD NEGERI TERBAHSARI ARTIKEL SKRIPSI

PENINGKATAN AKTIVITAS MURID MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD MATA PELAJARAN IPA DI SD ARTIKEL PENELITIAN OLEH RUSMITRIYANI F

PENGGUNAAN METODE COURSE REVIEW HORAY DENGAN MEDIA GRAFIS DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS PADA SISWA KELAS V SDN BANYUURIP TAHUN AJARAN 2014/2015

Widanti et al., Penerapan Teknik Mind Mapping...

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PORTOFOLIO PADA PEMBELAJARAN PKn DI SD NEGERI 22 LUBUK MINTURUN

BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI PENDEKATAN GUIDED DISCOVERY LEARNING SISWA KELAS XE SMA NEGERI1 TANJUNGSARI, GUNUNG KIDUL TAHUN AJARAN 2012/2013

PENINGKATAN AKTIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN DI SD

PENERAPAN MODEL QUANTUM TEACHING DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES IPA PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 4 KEDAWUNG

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI PADA SISWA KELAS II MIS NAHDATUL UMMAH

Rohmawati et al., Penerapan Metode Role Playing...

Transkripsi:

PENINGKATAN KREATIFITAS BELAJAR PESERTA DIDIK MENGGUNAKAN PENDEKATAN TEMATIK PADA SISWA KELAS RENDAH ARTIKEL Oleh SRI ASTUTI F34211058 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN PENDIDIKAN DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS TANJUNGPURA PONTIANAK 2013

PENINGKATAN KREATIFITAS BELAJAR PESERTA DIDIK MENGGUNAKAN PENDEKATAN TEMATIK PADA SISWA KELAS RENDAH Sri Astuti, Mastar Asran, Marzuki Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Tanjungpura, Pontianak Abstrak: Permasalahan pada penelitian ini adalah usaha untuk meningkatkan kreativitas belajar peserta didik menggunakan pendekatan tematik pada siswa kelas rendah di sekolah dasar Negeri 19 Sungai Kakap. Metode penelitian ini adalah metode deskriptif, bentuknya Penelitian Tindakan Kelas, dan sifat penelitian bersifat kolaboratif. Subjek penelitian guru dan peserta didik kelas I sekolah dasar negeri 19 Sungai kakap yang berjumlah 16 orang. Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik observasi langsung dan alat pengumpul data yang digunakan adalah pedoman observasi. Hasil penelitian berdasarkan dari observasi dengan menggunakan pendekatan tematik pada siswa kelas rendah dapat meningkatkan kreativitas belajar peserta didik. Hal ini menunjukkan bahwa hipotesis yang menyatakan penerapan model pembelajaran Kooperatif pada Mata Pelajaran Matematika di kelas I Sekolah Dasar Negeri 19 Sungai Kakap dapat meningkatkan kreativitas belajar peserta didik, diterima. Kata kunci : Kreatifitas Belajar, Pendekatan Tematik, Kelas Rendah Abstract: The problem of this research is an attempt to improve the creativity of learners by using thematic approach to the lower grade students in Public Elementary School Number 19, Sungai Kakap. This research method is descriptive, in the form of Classroom Action Research, and nature of the research is collaborative. The Research subjects were teachers and first grade learners of Public Elementary School Number 19, Sungai Kakap that consisted of 16 people. The technique used in this study was the technique of direct observation and data collection tool used was the observation guideliness. The result based on the observation by using thematic approach in the lower grade students can improve the creativity of learners. This shows that the hypothesis that stated the application of cooperative learning model on Mathematics Subject in the Grade I of Public Elementary School Number 19 Sungai Kakap can improve the creativity of learners, accepted. Keywords: Creativity Learning, Thematic Approach, Lower Grade Classes

I. PENDAHULUAN Kegiatan pembelajaran akan berhasil apabila terjadi perubahan tingkah laku pada anak didik sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Peserta didik dikatakan belajar bila adanya perubahan tingkah laku yang lebih baik dari pengalaman belajar yang diperoleh. Hal ini sejalan dengan pendapat Hamalik (2009: 28) menyatakan bahwa belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku individu melalui interaksi dengan lingkungannya. Perubahan tidak terlepas dari inovasi-inovasi yang tercipta sebagai hasil interaksi antara guru dan peserta didik, moto yang selayaknya dipegang oleh guru, yaitu: not only teach, but also touch. Bukan hanya mengajar, tetapi juga menyentuh hati mereka. Upaya untuk mewujudkannya dibutuhkan kreatifitas yang dialami oleh peserta didik sendiri dengan difasilitasi oleh guru. Menurut Sund dalam Daryanto (2009: 147) menyatakan bahwa individu dengan potensi kreatif dapat dikenal melalui pengamatan ciri-ciri sebagai berikut. a. Hasrat keingintahuan yang cukup besar b. Bersikap terbuka dengan pengalaman baru c. Panjang akal d. Keinginan untuk menemukan dan meneliti e. Cenderung lebih menyukai tugas yang berat dan sulit f. Bersemangat mencari jawaban yang luas dan memuaskan. Para peserta didik yang berada pada sekolah dasar terutama kelas rendah berada pada rentangan usia dini. Pada usia tersebut seluruh aspek perkembangan kecerdasan dapat tumbuh berkembang luar biasa. Pada umumnya tingkat perkembangan masih melihat segala sesuatu sebagian satu keutuhan serta mampu memahami hubungan diantara konsep secara sederhana. Proses pembelajaran masih bergantung kepada objek-objek konkrit dan pengalaman yang dialami secara langsung. Kegiatan pembelajaran di kelas rendah masih saja setiap mata pelajaran di pisah-pisahkan seperti IPS, IPA, MTK, PKn, BI sebagai mata pelajaran mendapat dua (2) jam pelajaran dengan demikian pembelajaran hanya mempelajari standar kompetensi dan kompetensi dasar yang berhubungan dengan mata pelajaran itu saja. Dengan demikian anak tidak dapat berpikir secara holistik dan membuat kesulitan peserta didik. Terutama anak murid kelas 1 SD No.19 Sungai Kakap jika hal ini berjalan terus akan mengakibatkan kelulusan dari Sekolah Dasar akan lebih berkurang dan dapat dilihat pada silabus tematik tingginya angka pengulangan dan kelulusan yaitu tahun 2011/2012 kelas satu sampai kelas tiga angka penulangan mencapai 24,70% sedangkan kelas empat sampai enam 8,02%. Pada tahun yang sama putus sekolah kelas satu diperkirakan sekitar 4,38% sedangkan kelas dua sampai enam diperkirakan 9,38% angka putus sekolah pada usia sekolah dalam satu provinsi. Permasalahan tersebut menunjukkan bahwa kesiapan pengelolan sekolah sebagian besar peserta didik kelas awal cukup rendah.

Sementara itu, hasil penelitian menunjukkan bahwa peserta didik yang telah masuk Taman Kanak-Kanak memiliki kesiapan bersekolah lebih dibandingkan dengan peserta didik yang tidak mengikuti pendidikan Taman Kanak-Kanak. Mungkin dengan modal pembelajaran tematik murid akan lebih bisa mandiri lebih kreatif terhadap pembelajarannya. Maka pembelajaran pada kelas rendah sekolah dasar lebih sesuai jika dikelola dalam pembelajaran terpadu melalui pendekatan pembelajaran tematik terutama pada kelas 1 Sekolah Dasar negeri 19 Sungai Kakap. Hal ini dapat memberikan suatu gambaran tentang pembelajaran tematik yang bisa menjadi acuan dan contoh konkret. Menurut Marzuki (2012) tematik adalah suatu pembelajaran yang merupakan strategi pembelajaran terpadu yang menggunakan tema untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga dapat memberikan pengalaman pelajaran yang bermakna kepada peserta didik. Pembelajaran tematik lebih menekan pada penerapan konsep belajar sambil melakukan sesuatu. Oleh karena itu guru perlu mengemas atau merancang pengalaman belajar yang akan mempengaruhi kebermaknaan belajar peserta didik. Pengalaman dan kegiatan belajar disesuaikan dengan tingkat perkembangan peserta didik, minat dan kebutuhan anak, kegiatan belajar bermakna bagi anak sehingga hasilnya bertahan lama, mengembangkan keterampilan berpikir anak, dan kegiatan pembelajaran sesuai dengan lingkungan anak. Berdasarkan dari hal tersebut, penulis tertarik untuk mengangkat judul Peningkatan Kreatifitas Belajar menggunakan Pendekatan Tematik pada Peserta Didik Kelas I Sekolah Dasar Negeri 19 Sungai Kakap. II. METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Menurut Asmani (2011: 192) metode deskriptif yaitu penelitian yang berusaha mendeskripsikan suatu gejala, peristiwa, kejadian yang terjadi pada saat sekarang. Bentuk penelitian ini adalah penelitian tindak kelas (Classroom Action Recearch) yang bersifat kolaboratif dengan teman sejawat yang dilakukan untuk meningkatkan kreatifitas pada peserta didik dalam pembelajaran pendekatan tematik untuk mengurangi kejenuhan dan kebosanan peerta didik dalam proses pembelajaran dikelas dilakukan dengan 2 siklus secara detail. Penelitian ini dilaksanakan di sekolah dasar negeri 19 Sungai Kakap dengan tempat pelaksanaan kegiatan di dalam kelas. Subjek penelitian adalah guru dan peserta didik kelas I Sekolah dasar Negeri 19 Sungai kakap yang berjumlah 16 orang, dengan peserta didik laki-laki yang berjumlah 6 orang, dan peserta didik perempuan berjumlah 10 orang. Penelitian tindakan ini dilakukan dalam kelas, jenisnya kualitatif, yaitu penelitian yang menekankan pada makna penalaran, definisi pada suatu situasi tertentu (dalam konteks tertentu) yang diutamakan adalah perihal yang berhubungan dengan kehidupan sehari-hari.

Sebelum penelitian dilaksanakan terlebih dahulu di persiapkan apa saja yang diperlukan dalam penelitian juga dalam memilih masalah yang akan diteliti dan dialami sendiri oleh penulis dalam mengajar. Untuk memilih masalah ini diperlukan kepekaan, karena dalam masalah tidak semuanya dapat diatasi dengan secepat mungkin, maka memerlukan penelitian. Dengan ini, memerlukan informasi agar masalah jelas agar dapat menentukan pendekatan apa yang akan digunakan. Disini peneliti akan menggunakan metode pendekatan tematik yang betujuan akan meningkatkan kreativitas murid kelas I Sekolah Dasar Negeri 19 Sungai Kakap Kabupaten Kubu Raya. Prosedur pelaksanaan penelitian tindakan kelas dengan menggunakan pendekatan tematik melalui empat (4) tahapan, yaitu: a) perencanaan, menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran, menyusun lembar kerja siswa (LKS), menyiapkan media, menyusun lembar observasi untuk peserta didik dan guru; b) pelaksanaan, Selama proses pembelajaran berlangsung, guru mengajar sesuai dengan RPP yang dirancang dengan pendekatan tematik; c) observasi, dilakukan untuk mengumpulkan informasi tentang proses pembelajaran yang dilakukan guru sesuai dengan tindakan yang telah disusun dan; d) refleksi, peneliti mendiskusikan dengan guru mengenai hasil pengamatan yang dilakukan, kekurangan maupun ketercapaian pembelajaran untuk menyimpulkan data atau informasi yang berhasil dikumpulkan sebagai pertimbangan perencanaan pembelajaran siklus berikutnya sampai ketercapaian berada pada titik jenuh. Menurut Wijaya Kusumah dan Dedi Dwitagama (2010: 4), tahapan pelaksanaan penelitian tindakan kelas (PTK) sebagai berikut. Perencanaan Refleksi (masih ada yang diperbaiki) Siklus I Pelaksanaan Pengamatan Perencanaan Refleksi (sudah jenuh) Siklus II Pelaksanaan Pengamatan Sumber Wijaya Kusumah dan Dedi Dwitagama (2010: 4)

Penelitian ini dilaksanakan sebanyak dua siklus, setiap siklus dilakukan dua kali pertemuan satu kali pertemuan dilaksanakan selama 3 jam pelajaran. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik observasi langsung, yakni cara pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti saat penelitian tindakan kelas berlangsung dalam pembelajaran dengan alat pengumpul datanya berupa lembar observasi baik untuk peserta didik maupun guru. Data kreativitas murid diambil dengan lembaran observasi kreativitas murid. Sebagaimana mereka saksikan selama pengamatan bersama ini observasi yang dilakukan guru. Perekaman dan hasil observasi dengan foto dokumentasinya. Indikator kinerja yang akan ditingkatkan adalah peserta didik memiliki rasa ingin bertanya, kemampuan menjawab pertanyaan guru, melakukan peragaan menggunakan lembar observasi peserta didik, peserta didik memiliki rasa berinteraksi dengan teman lainnya, peserta didik memiliki rasa keberanian mengeluarkan pendapatnya. Analisis data dilakukan dengan menghitung persentase yang kemudian dirata-ratakan dan disesuaikan dengan kriteria rata-rata persentase indikator kreativitas belajar peserta didik. III. HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN Objek pada penelitian ini adalah kreativitas belajar siswa sebagai bentuk tindakan dari penerapan pendekatan tematik di Kelas I Sekolah Dasar Negeri 19 Sungai Kakap. Data yang diperoleh dalam Penelitian Tindakan Kelas ini adalah data tentang kreatifitas belajar peserta didik. Pada siklus I mengenai tema lingkungan Kebersihan penulis mengembangkan mata pelajaran PKN, IPS, Matematika dan Bahasa Indonesia. Kegiatan siswa dalam tema Kebersihan pada pertemuan pertama adalah siswa menyebutkan cara Membersihkan Tempat Tidur dan Menolong Ibu Mencuci Piring dan lain juga ikut bercerita dirumah menolong ibunya. Memberikan contoh membersihkan kaca jendela rumah sambil menyanyikan lagu bangun tidur. Dalam tema ini siswa diminta untuk menghasilkan karya dengan menciptakan tarian. Kebebasan berkreasi ini sengaja dilakukan oleh peneliti untuk dapat melihat kemampuan dalam kreativitas siswa. Agar dapat untuk menghasilkan kekompakan pada peserta kelompok, maka setiap kelompok dapat berlatih dirumah teman-temannya sepulang sekolah karena rumah mereka tidak berjauhan satu sama lainnya. Dengan ini tari bisa diikuti dengan lagu di Hp dan juga pada kaset CD dirumah siswa. Dalam gerakan siswa dapat mengikuti gerakan yang sudah di latih kakak kelas V yang sudah terlatih. Dengan demikian latihan cepat dapat dan kompak dapat dilakukan dengan sesama diantara kelompok satu yang lainnya. Berdasarkan data yang diperoleh pada siklus I dari lembar observasi siswa tentang peningkatan kreativitas siswa, peningkatan rata-rata sebagai berikut. a. Peningkatan kreatifitas siswa yang ada hubungan dengan keterampilan bertanya: 58,33% sebelumnya pada pengamatan awal: 45,83% jadi mengalami peningkatan sebanyak 12,5%.

b. Peningkatan kreatifitas siswa yang ada hubungan dengan menjawab pertanyaan guru: 52,08% sebelum pada pengamatan awal: 50% jadi mengalami peningkatan sebanyak 2,08% c. Peningkatan siswa yang ada hubungannya dengan peragaan 60,41% sebelum pada pengamatan awal 58,33% jadi mengalami peningkatan sebanyak : 2,08% d. Peningkatan kreatifitas siswa yang ada hubungan dengan berinteraksi dengan : 72,91% sebelumnya pada pengamatan awal 61,5% jadi mengalami peningkatan sebanyak 11,41% e. Peningkatan kreatifitas siswa yang ada hubungan dengan mengeluarkan pendapat : 77,08% sebelumnya pada pengamatan awal : 50,45% jadi mengalami peningkatan sebanyak : 26,63% Pada siklus II tindakan yang dilakukan untuk memperbaiki kelemahan pada siklus I berdasarkan dari hasil refleksi, pada siklus ini pendekatan tematik yang digunakan bertemakan Gotong Royong. Siswa melakukan kegiatan royong dikebun sekolah dengan bersama-sama membersihkan halaman dan membuat kebun bunga. Berdasarkan data yang diperoleh pada siklus I dari lembar observasi siswa tentang peningkatan kreativitas siswa, peningkatan rata-rata sebagai berikut. a. Peningkatan kreatifitas siswa yang ada hubungan dengan keterampilan bertanya: 72,92% sebelumnya pada siklus I: 58,33%, jadi mengalami peningkatan sebanyak 14,6%. b. Peningkatan kreatifitas siswa yang ada hubungan dengan menjawab pertanyaan guru: 81, 24% sebelum pada siklus I: 52,08% jadi mengalami peningkatan sebanyak 29,16%. c. Peningkatan siswa yang ada hubungannya dengan peragaan 88,75% sebelum pada siklus I 60,41%, jadi mengalami peningkatan sebanyak : 28,34%. d. Peningkatan kreatifitas siswa yang ada hubungan dengan berinteraksi dengan temannya: 87,5% sebelumnya pada siklus I 72,91%, jadi mengalami peningkatan sebanyak 14,6%. e. Peningkatan kreatifitas siswa yang ada hubungan dengan mengeluarkan pendapat : 91,66% sebelumnya pada siklus I : 77,08% jadi mengalami peningkatan sebanyak : 14,58%. Berdasar dari data tersebut dengan menggunakan pendekatan tematik dapat meningkatkan kreatifitas peserta didik, yang mana antara siklus I dan siklus II mengalami peningkatan yang signifikan. Peserta didik mengalami sendiri dari pengalaman belajar yang mereka peroleh, seperti: membersihkan halaman sekolah, membuat kebun bunga, menari, dan lain sebagainya. Hal ini mencerminkan kegiatan yang dilakukan mengupayakan keterlibatan siswa secara penuh untuk menggali kreatifitas-kreatifitas peserta didik sehingga dapat menjadi bekal pengalaman yang bermakna untuk selalu dapat terekam di alam bawah sadarnya atas apa yang telah mereka lakukan bersama.

IV. PENUTUP Berdasarkan temuan dari hasil penelitian, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut. 1. Peningkatan kreatifitas bertanya pada siklus I sebesar 58,33% sedangkan pada siklus II sebesar 72,92%, jadi mengalami peningkatan sebesar 14,6%. 2. Peningkatan kretifitas murid yang ada hubungan dengan menjawab pertanyaan pada siklus I sebesar 52,08% sedangkan pada siklus II menjadi 81,24% jadi mengalami peningkatan sebesar 29,16%. 3. Peningkatan kreatifitas murid yang ada hubungannya dengan memperagakan pada siklus I sebesar 60,41% sedangkan pada siklus II sebesar 88,75% jadi mengalami peningkatan sebesar 28,34% 4. Peningkatan kreatifitas murid yang ada hubungannya dengan berinteraksi dengan teman yang lain pada siklus I sebesar 72,91% sedangkan pada siklus II sebesar 87,50% jadi mengalami peningkatan sebesar 14,6% 5. Peningkatan kreatifitas murid yang ada hubungan dengan mengeluarkan pendapat pada siklus I sebesar 77,08% pada siklus II sebesar 91,66% jadi mengalami peningkatan sebesar 14,58%. Beberapa saran yang dikemukakan terkait dengan hasil penelitian ini, yaitu: 1. Sebaiknya guru dikelas rendah menggunakan pendekatan tematik dalam pembelajarannya karenan pendekatan tematik sangat cocok untuk murid kelas rendah karena masih pada tahap operasional konkret (kemampuan untuk berfikir logis). 2. Pembelajaran tematik merupakan suatu wahana yang sesuai dengan tahap perkembangan peserta didik usia sekolah dasar yang berfikir secara holistik, pendekatan ini juga akan menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan. 3. Menyongsong kurikulum 2013 yang mana pembelajaran tidak lagi diajarkan secara terpisah melainkan secara tematik, mulai dari sekarang pahami dan praktekkanlah pendekatan ini dalam pembelajaran di kelas. 4. Guru hendaknya membuat rencana pelaksanaan pembelajaran dan media yang sesuai dengan materi ajar memberi pengalaman yang bermakna bagi murid, serta memilih tema yang menarik. DAFTAR PUSTAKA BSNP. 2008. Kurikulum tingkat satuan pendidikan sekolah dasar model silabus tematik 1. Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional Daryanto. 2009. Model pembelajaran terpadu. Jakarta : PT. Bumi Aksara. Jamal Ma mur Asmani. 2011. Penelitian Pendidikan. Yogyakarta : Diva Press. Hamalik. 2009. Proses Belajar Mengajar. Bandung: Bumi Aksara.

Marzuki. 2012. Hakikat Pendekatan Tematik. Pontianak: Universitas Tanjungpura Trianto. 2010. Model Pembelajaran Terpadu. Jakarta : PT. Bumi Aksara Utami Munandar. (1992). Mengembangkan Bakat dan Kreatifitas Anak Sekolah. Jakarta : Gramedia Widiasarana Indonesia Yudha Andi. 2009. Kenapa Guru Harus Kreatif. Bandung: Dar Mizan