BAB I PENDAHULUAN. Rekam medis menurut Permenkes No. 269/MENKES/PER/III/2008. tentang Rekam Medis adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi, sarana pelayanan kesehatan merupakan elemen

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Kesehatan (BPJS Kesehatan) dibentuk untuk menyelenggarakan jaminan kesehatan bagi seluruh rakyat Indonesia. Menurut Permenkes RI No

BAB I PENDAHULUAN. internasional memasuki pasar pelayanan medis di Indonesia. Setiap

BAB I PENDAHULUAN. penting guna menunjang aktifitas sehari-hari. Demi terpenuhinya. kesehatan. Undang Undang Nomor 44 tahun 2009 mendefinisikan

BAB I PENDAHULUAN. diantaranya yang dinilai mempunyai peranan cukup penting adalah penyelenggara

BAB I PENDAHULUAN. 269/Menkes/Per/III/2008 adalah tempat penyelenggaraan upaya pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. 269/Menkes/Per/III/2008 adalah tempat penyelenggaraan upaya pelayanan

PENDAHULUAN INTISARI MUFLIH

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dalam menerima pelayanan kesehatan. Pelayanan kesehatan merupakan suatu aktivitas yang dalam

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Rumah sakit merupakan salah satu industri jasa pemberi pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan

BAB 1 : PENDAHULUAN. dan swasta semakin menuntut pelayanan yang bermutu. Tidak dapat dipungkiri pada

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan di berbagai instansi kesehatan dengan dukungan dari

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan kepada masyarakat dan memiliki peran sangat strategis dalam

BAB I PENDAHULUAN. merupakan pusat latihan tenaga kesehatan, serta untuk penelitian biososial.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB 1 : PENDAHULUAN. orang mempunyai hak yang sama dalam memperoleh akses atas sumber daya di bidang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sangat berkaitan erat dengan pelayanan kesehatan. pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan yang adil dan merata. Salah satu pelayanan kesehatan adalah

BAB I PENDAHULUAN. Badan Penyelenggara Jaminan Sosial atau BPJS merupakan. lembaga yang dibentuk untuk menyelenggarakan Program Jaminan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. memenuhi kebutuhan dasar kesehatan yang diberikan kepada setiap orang yang

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan pembangunan kesehatan menuju Indonesia Sehat 2010 adalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kepuasan pasien adalah suatu perasaan pasien yang timbul akibat kinerja

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. telah membayar iuran atau iurannya dibayar oleh pemerintah. Badan hukum yang

IR PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB IV PENUTUP

BAB V PEMBAHASAN. A. Kecepatan Pelayanan Pendaftaran Rawat Jalan. responden yang mendapatkan pelayanan tidak cepat yaitu sebanyak 62

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. dapat mewujudkan derajat pelayanan kesehatan yang bermutu dan merata,

BAB 1 PENDAHULUAN. pentingnya kesehatan sebagai hak azasi manusia. Sehat merupakan kebutuhan dasar

Tingkat Kepuasan Pasien Jamkesmas Terhadap Pelayanan Rawat Jalan Pusat Kesehatan Masyarakat Ampenan Tahun 2013

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah untuk memenuhi hak masyarakat terkait dengan apa yang sudah

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. bidang termasuk bidang Kesehatan yang semakin ketat. Untuk. mempertahankan eksistensinya, setiap organisasi pelayanan Kesehatan dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. hal yang harus mendapat perhatian dari pemerintah sebagai salah satu upaya

BAB 1 PENDAHULUAN. Mewujudkan pelayanan prima rumah sakit di Indonesia tertuang dalam Keputusan

BAB 1 : PENDAHULUAN. dan bermutu serta berorientasi pada kepuasan pasien. (2)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kesehatan merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia untuk dapat

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. termasuk dalam kriteria inklusi pada penelitian ini, 15 responden untuk

I. PENDAHULAN. Puskesmas merupakan suatu unit organisasi yang bergerak dalam bidang

SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP PESERTA JAMKESMAS DI RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH KARANGANYAR

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit merupakan suatu tempat untuk melakukan upaya peningkatan

BAB I PENDAHULUAN. peran yang sangat strategis dalam upaya mempercepat peningkatan derajat

BAB 1 PENDAHULUAN. menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang

BAB I PENDAHULUAN. Peran utama pemerintah terhadap rakyat adalah memberikan. pelayanan dalam rangka memenuhi kebutuhan yang diinginkan oleh

BAB I PENDAHULUAN. penyakit dan pemulihan kesehatan yang dilaksanakan secara serasi dan

sakit, sehingga tidak ada pengelolaan sediaan farmasi, bahan medis habis pakai di

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang

BAB I PENDAHULUAN Sistem pelayanan kesehatan yang semula berorientasi pada pembayaran

BAB 1 PENDAHULUAN. berbentuk pelayanan bio-psiko-sosial-spritual yang komprehensif ditunjukan pada

BAB 1 PENDAHULUAN. menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. dan Undang-undang No. 36 tahun 2010 tentang kesehatan, membawa

BAB I PENDAHULUAN. menimbulkan peluang bagi rumah sakit itu sendiri (Luck, 2000 dalam

BAB I PENDAHULUAN UKDW. tersebut mempengaruhi kondisi perkembangan dunia bisnis. Setiap

BAB I PENDAHULUAN. memperhatikan kualitas pelayanan yang ditawarkan kepada konsumen dalam. merasakan kepuasan terhadap kualitas yang ditawarkan.

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan secara optimal. Setiap rumah sakit harus menyelenggarakan

BAB I PENDAHULUAN. disediakan oleh pemerintah. Menurut Kepmenkes RI No. 128/Menkes/SK/II/2004 Puskesmas adalah unit pelaksanaan teknik dinas

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. keinginan dan harapan pelanggan dapat terpenuhi melalui produk yang dikonsumsi.

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Dalam prakteknya rumah sakit digunakan sebagai tempat untuk

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. layanan kesehatan mau tidak mau harus berlomba untuk memberikan pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia Nomor : 240/MENKES/PER/III/2010 merupakan intitusi. rawat jalan pasien lama dan gawat darurat.

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit sebagai salah satu fasilitas pelayanan kesehatan. merupakan bagian dari sumber daya kesehatan yang sangat diperlukan

BAB I PENDAHULUAN. bermutu, dan terjangkau. Hak warga negara dijamin oleh pemerintah dalam

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat penting dalam upaya memberikan pelayanan informasi kesehatan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pelanggan terbagi menjadi dua jenis, yaitu: fungsi atau pemakaian suatu produk. atribut yang bersifat tidak berwujud.

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia pada tahun 2004 sebagai bagian dari kewajiban pemerintah yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENGARUH KUALITAS LAYANAN TERHADAP KEPUASAN MAHASISWA SEBAGAI PENGGUNA JASA KESEHATAN DI POLIKLINIK UKM BANDUNG. Florence Megawati NRP:

BAB I PENDAHULUAN. profesional yang terorganisir, serta sarana kedokteran yang permanen

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. beragam macamnya, salah satunya ialah puskesmas. Puskesmas adalah unit

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 1 : PENDAHULUAN. dan mencegah penyakit dengan masyarakat sebagai sasaran utamanya. (1) Berdasarkan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan bangsa Indonesia sebagaimana tercantum dalam Pembukaan

BAB I PENDAHULUAN. membuka peluang dan tantangan bisnis baru bagi perusahaan. Setiap. dalam perekomian. Kebutuhan konsumen pada sektor jasa semakin

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PASIEN PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SRAGEN

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat. Unsur terpenting dalam organisasi rumah sakit untuk dapat mencapai

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, fasilitas kesehatan telah mengalami pergeseran paradigma, dari

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dewasa ini kesehatan merupakan hal yang mutlak diperlukan di

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN JASA TERHADAP LOYALITAS PASIEN DI RUMAH SAKIT BHAKTI KARTINI. Rosmawati

BAB I PENDAHULUAN. menunjang aktivitas sehari-hari. Kesehatan adalah kondisi yang terus

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang. Di Indonesia Rumah Sakit adalah sistem pelayanan kesehatan kepada masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. padat modal dan padat teknologi, disebut demikian karena rumah sakit memanfaatkan

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Kepuasan pasien sebagai pengguna jasa merupakan salah satu indikator dalam

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan jasa yang sama secara berulang dan membuat komitmen untuk. merekomendasikannya secara positif kepada orang terdekatnya.

BAB I PENDAHULUAN. adalah berkas berisi catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain yang telah

BAB I PENDAHULUAN. 269/Menkes/Per/III/2008 adalah tempat penyelenggaraan upaya. pelayanan kesehatan yang dapat digunakan untuk praktek

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rekam medis menurut Permenkes No. 269/MENKES/PER/III/2008 tentang Rekam Medis adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien. Dijelaskan pula bahwa catatan adalah tulisan yang dibuat oleh dokter atau dokter gigi tentang segala tindakan yang dilakukan kepada pasien dalam rangka pemberian pelayanan kesehatan. Rekam medis harus dibuat secara tertulis, lengkap dan jelas. Rekam medis memiliki peran yang sangat penting dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada pasien. Rekam medis bertujuan menunjang tercapainya tertib administrasi dalam rangka upaya meningkatan pelayanan kesehatan di rumah sakit. Tertib administrasi merupakan salah satu faktor dalam upaya pelayanan kesehatan di rumah sakit (Depkes RI,1997). Kualitas jasa merupakan salah satu faktor yang penting dalam usaha mencapai keunggulan bersaing. Untuk mencapai kualitas jasa yang diinginkan, pengelola jasa memerlukan upaya pemenuhan keinginan konsumen serta penyampaian yang tepat untuk memenuhi keinginan konsumen. Salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik sebagaimana yang tercantum dalam Undang-undang Indonesia Nomor 25 Tahun 2000 tentang Program Pembangunan Nasional adalah perlu diadakan tindakan untuk mengetahui tingkat kepuasan pasien sebagai tolok ukur untuk menilai tingkat kualitas pelayanan. Data indeks kepuasan masyarakat dapat 1

menjadi bahan penilaian terhadap unsur pelayanan yang masih perlu perbaikan dan pendukung untuk meningkatkan kualitas pelayanan. Sistem pelayanan yang diterapkan kepada para konsumen perlu didukung oleh kualitas pelayanan, fasilitas yang memadai dan etika/sopan santun. Tujuan dalam memberikan pelayanan untuk memberikan kepuasan kepada pelanggan, sehingga berakibat dengan adanya nilai tambah bagi unit pelayanan kesehatan. Kualitas pelayanan merupakan keunggulan yang dirasakan oleh konsumen dari perbandingan antara apa yang diinginkan konsumen dengan apa yang diterima oleh konsumen setelah melakukan pembelian jasa. Pada era globalisasi, pelayanan prima merupakan elemen utama di unit pelayanan kesehatan.unit pelayanan kesehatan dituntut untuk memberikan pelayanan kesehatan yang memenuhi standar pelayanan yang optimal. Memahami kebutuhan dan keinginan konsumen dalam hal ini pasien adalah hal penting yang mempengaruhi kepuasan pasien. Pasien yang puas merupakan aset yang sangat berharga karena apabila pasien puas mereka akan terus melakukan pemakaian terhadap jasa pilihannya. Untuk menciptakan kepuasan pasien suatu pelayanan kesehatan harus menciptakan dan mengelola suatu sistem untuk memperoleh pasien yang lebih banyak dan kemampuan untuk mempertahankan pasiennya. Kepuasan pasien sebagai konsumen tidak hanya ditentukan oleh tindakan medis, ada banyak dimensi atau aspek mutu lain yang mempengaruhi seperti administratif. Untuk pelayanan instansi kemasyarakatan sudah terdapat pedoman untuk melakukan survey kepuasan pasien, tercantum dalam Kepmenpan 2

Nomor: KEP/25/M.PAN/2/2004 tentang Pedoman Umum Penyusunan Indeks Kepuasan Masyarakat Unit Pelayanan Instansi Pemerintah. Pedoman ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kinerja unit pelayanan secara berkala sebagai bahan untuk menetapkan kebijakan dalam rangka peningkatan kualitas pelayanan publik selanjutnya. Berdasarkan studi pendahuluan Klinik Dokter Keluarga Korpagama Yogyakarta (KDKK) memiliki tipe klinik dokter keluarga pratama. Klinik Dokter Keluarga Pratama adalah klinik yang menyelenggarakan pelayanan medik dasar. Pelayanan medik di klinik tersebut adalah klinik pratama dilaksanakan dalam bentuk rawat jalan, home care, home visit. Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 28/MENKES/PER/I/2011 tentang klinik menyebutkan bahwa bangunan paling sedikit terdiri dari ruang pendaftaran serta ruang tunggu, ruang administrasi, ruang konsultasi dokter, ruang tindakan, ruang farmasi, kamar mandi/wc, ruang lainnya sesuai kebutuhan pelayanan. Sedangkan pada Klinik Dokter Keluarga Korpagama ruang pelayanannya terdiri dari pelayanan dokter umum, dokter gigi, dokter spesialis, serta KIA. Layanan yang disediakan Klinik Dokter Keluarga Korpagama antara lain layanan kesehatan bagi pasien pemegang kartu ASKES dan memberikan rujukan. Disamping itu juga dibuka layanan konsultasi dokter spesialis, layanan penyuluhan. Untuk layanan kesehatan Gigi dibuka hari Selasa, Kamis dan Sabtu pukul 08.00-10.00 wib meliputi konsultasi gigi, cabut gigi (exo), tambal gigi dan scaling (membersihan karang gigi). Pelayanan di klinik juga dilengkapi dengan adanya pelayanan prolanis yaitu program penyakit kronis. Layanan Kesehatan Umum dibuka setiap hari meliputi konsultasi, pemeriksaan kesehatan umum dan pengobatan/tindakan 3

primer. Sedangkan untuk layanan Kesehatan Ibu dan Anak dibuka hari Senin dan Kamis, Pukul 08.00-11.00 wib meliputi konsultasi, pemeriksaan ibu hamil, imunisasi dasar, KB dan Posyandu. Kemudian di hari Jum'at pukul 06.30-08.00 diadakan senam kebugaran. Berdasarkan wawancara kepada petugas rekam medis di Klinik Dokter Keluarga Korpagama Yogyakarta, tempat pendaftaran pasien di sana merupakan tempat yang pertama kali dituju oleh pasien sebelum mendapatkan pelayanan kesehatan. Ketanggapan, keramahan, ketrampilan, dan kejelasan petugas merupakan hal yang harus diperhatikan oleh petugas pendaftaran dalam melayani pasien. Selain itu, kinerja, kecepatan dan ketepatan serta mengerti kebutuhan pasien berpengaruh terhadap kepuasan pasien berdasarkan pelayanan yang diberikan. Klinik Dokter Keluarga Korpagama merupakan pelayanan medik dasar yang memberikan pelayanan kesehatan kepada pegawai (dosen dan kependidikan) dan masyarakat sekitar klinik serta dilengkapi dengan adanya pelayanan prolanis yaitu program pelayanan penyakit kronis. Klinik Dokter Keluarga Korpagama Yogyakarta belum pernah melakukan survey kepuasan pasien. Mulai tanggal 1 April 2014 Klinik Dokter Keluarga Korpagama akan menjadi Klinik Pratama, sesuai dengan visi klinik yaitu menjadi organisasi yang mampu meningkatkan rasa kekeluargaan, kebersamaan, dan kesejahteraan pegawai (dosen dan kependidikan) untuk mendukung tercapainya tujuan luhur Universitas Gadjah Mada, sehingga perlu adanya evaluasi mutu pelayanan melalui survey kepuasan pasien untuk memperbaiki maupun meningkatkan mutu pelayanan terhadap masyarakat. 4

Berdasarkan informasi tersebut, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang indeks kepuasan pasien terhadap pelayanan pendaftaran di Klinik Dokter Keluarga Korpagama Yogyakarta. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dari penelitian ini adalah Bagaimana kepuasan pasien terhadap pelayanan pendaftaran di Klinik Dokter Keluarga Korpagama Yogyakarta? C. Tujuan Penelitian Mengetahui indeks kepuasan pasien berdasarkan 14 unsur dasar pengukuran indeks kepuasan di Klinik Dokter Keluarga Korpagama Yogyakarta. D. Manfaat Penelitian 1. Bagi Mahasiswa Dapat belajar mengidentifikasi masalah sekaligus mencoba memberi solusi bagi pemecahan masalah agar berguna kedepannya. 2. Bagi Klinik Sebagai bahan evaluasi dalam meningkatkan kualitas pelayanan pendaftaran pasien. 3. Bagi Peneliti lain Menambah pengetahuan tentang kepuasan pasien di Klinik Dokter Keluarga Korpagama Yogyakarta dan sebagai bahan referensi peneliti lain yang akan melakukan penelitian yang sama. 5

E. Keaslian Penelitian ini belum pernah dilakukan. Akan tetapi, ada beberapa penelitian yang hampir sama dengan penelitian ini yaitu: 1. Farida (2012) Tingkat Kepuasan Pasien Pada Pelayanan Petugas TPP di Gadjah Mada Health Center. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini menunjukan dari 30 responden berdasarkan lima dimensi kualitas data, (3,38) cukup puas realibilitas (realibility), daya tanggap (responsiveness) cukup puas (3,14), jaminan (assurance) cukup puas (3,14), empati (emphaty) cukup puas (3,29), bukti fisik atau bukti langsung (tangible) puas (3,57). Persamaan dalam penelitian ini terletak pada objek penelitian sama-sama tentang kepuasan pasien dengan rancangan penelitian cross sectional. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian Farida adalah jenis penelitian, waktu, dan tempat penelitian. Penelitian yang dilakukan oleh Farida merupakan jenis penelitian deskriptif kuantitatif sedangkan penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian Farida dilaksanakan pada tahun 2012 dan bertempat di Gadjah Mada Health Center dan penelitian ini dilaksanakan pada tahun 2014 dan bertempat di Klinik Dokter Keluarga Korpagama Yogyakarta. Penelitian Farida bertujuan untuk mengetahui tingkat kepuasan pasien berdasarkan 5 dimensi kualitas jasa sedangkan penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kepuasan pasien berdasarkan 14 unsur dasar pengukuran kepuasan. 6

2. Noviandine (2013) Kepuasan Pasien Jamkesmas terhadap Pelayanan Petugas di Tempat Pendaftaran Pasien Rawat Jalan RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini menunjukan dari 100 responden pasien jamkesmas 11% responden menyatakan sangat puas, 86% responden menyatankan puas, dan 3% responden menyatakan cukup puas. Tidak ada responden yang menyatakan tidak puas maupun sangat tidak puas. Tingkat kepuasam tertinggi adalah dimensi empathy (67%) dan tingkat kepuasan terendah adalah dimensi assurance (56%).Ada perbedaan yang signifikan pada tingkat kepuasan berdasarkan jenis pekerjaan dan pendidikan pasien. Persamaan dalam penelitian ini terletak pada objek penelitian yaitu tentang kepuasan pasien dengan rancangan penelitian cross sectional. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian Novandie terdapat pada jenis penelitian, subjek penelitian, waktu dan tempat. Penelitian yang dilakukan oleh Novandie jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitaif, pada penelitian ini jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Subjek penelitian Novandie adalah pasien jamkesmas dan subjek penelitian ini adalah semua pasien. Penelitian Novandie dilaksanakan pada tahun 2013 dan bertempat di RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten dan penelitian ini dilaksanakan pada tahun 2014 dan bertempat di Klinik Dokter Keluarga Korpagama Yogyakarta. Tujuan penelitian adalah mengetahui tingkat kepuasan pasien jamkesmas dan mengetahui perbedaan tingkat kepuasan pasien jamkesmas berdasarkan karakteristik pasien. Penelitian ini bertujuan untuk 7

mengetahui kepuasan pasien berdasarkan 14 unsur dasar pengukuran kepuasan. 3. Kamseno (2010) Tingkat Kepuasan Pasien Terhadap Pelayanan Petugas Pendaftaran Pada Pasien Rawat Jalan Di RSUD Panembahan Senopati Bantul Hasil yang diperoleh dari penelitian ini menunjukkan dari 15 responden pasien rawat jalan pada dimensi reliability 90% pasien merasa puas, dimensi responsiveness 80% pasien merasa puas, dimensi assurance 50% pasien merasa puas, Dimensi empathy 86,67% pasien merasa puas, dan dimensi tangibles 66,67% pasien merasa puas. Persamaan penelitian ini terletak pada objek penelitian dan jenis penelitian. Objek penelitian sama-sama tentang kepuasan pasien dan jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Perbedaan penelitian ini terletak pada subjek yang diteliti, waktu, dan tempat penelitian. Pada penelitian Kamseno, subjek yang diteliti adalah pasien rawat jalan di RSUD Panembahan Senopati Bantul pada tahun 2010 sedangkan pada penelitian ini subjek penelitian adalah semua pasien di Klinik Dokter Keluarga Korpagama Yogyakarta pada tahun 2014. Tujuan penelitiankamseno adalah mengetahui tingkat kepuasan pasien berdasarkan 5 dimensi kualitas jasa sedangkan penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kepuasan pasien berdasarkan 14 unsur dasar pengukuran kepuasan. 8