BAB III TINJAUAN PERUSAHAAN. PT. Bio Farma (Persero) adalah salah satu Perusahaan yang bergerak di

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III OBJEK DAN METODE TUGAS AKHIR

BAB III TINJAUAN PERUSAHAAN/ INSTANSI. a. 6 Agustus 1890 Biofarma berdiri dengan nama "Parc Vaccinogene" pada tanggal

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Sejarah dan Perkembangan PT Bio Farma (Persero) Farma (Persero) sebagai satu-satunya produsen vaksin untuk manusia di

BAB III METODOLOGI. Pemulaan Perencanaan. Definisi Kebutuhan CRM. Merancang GQM (Goal Quistions Metric) Analisis CRM yang sedang berjalan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Sejarah Dan Perkembangan PT. Bio Farma (Persero) seluruh masyarakat dunia. Dalam upaya pengembangan tersebut Indonesia tidak

Pengesahan Akta Pendirian Perusahaan dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia tanggal 16 Juli 2002 No. 57 Tambahan No.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Sejarah dan Perkembangan PT Bio Farma (Persero) mendukung program imunisasi nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat

Pendahuluan BAB I. 1.1 Sejarah Perusahaan. PT Bio Farma (Persero) adalah BUMN (Badan Usaha Milik

1.1.3 Visi dan Misi Klinik Bio Farma Adapun Visi dan Misi yang dimiliki Klinik Bio Farma yaitu sebagai berikut: Visi

BAB I PENDAHULUAN. Investasi kesehatan berperan penting dalam pembangunan ekonomi. Pada

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. sahamnya dimiliki sepenuhnya oleh pemerintah. Bio Farma adalah satu-satunya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Di tahun 1958 Pemerintah Republik Indonesia melakukan kebijaksanaan

DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI

BAB I PENDAHULUAN. Kerja Praktek dilaksanakan karena diambilnya mata kuliah kerja praktek

BAB II PROFIL DAN PROSES BISNIS PT PELINDO III (PERSERO) pendiriannya dituangkan dalam PP No.19 Tahun 1960.

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB III OBJEK PENELITIAN. pada pemerintahan Hindia Belanda tahun1817. Nama perusahaan ini awalnya adalah NV

BAB 1 PENDAHULUAN. berkualitas dan memiliki daya saing yang tinggi sehingga mampu menjadi energi

BAB III PROFIL PT PERTAMINA ( PERSERO ) MARKETING OPERATION REGION V. dari minyak dan gas. Namun saat itu, pengelolaan ladang-ladang minyak

BAB II RUANG LINGKUP PERUSAHAAN. Berdasarkan Sejarah Pos dan Telekomunikasi di Indonesia Kantor Pos

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. PT. Putra Kedung Turi merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dalam

BAB I PENDAHULUAN. produk baru bisa berlangsung dengan cepat. Kompetisi di pasar menjadi sangat ketat dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Landasan Hukum Keberadaan Perusahaan. Landasan Hukum perseroan terbaru menggunakan Anggaran Dasar

BAB I PENDAHULUAN. bergerak dalam bidang farmasi yang produksinya adalah vaksin dan serum. PT.

BAB I PENDAHULUAN Bentuk, Bidang, dan Perkembangan Usaha

NAMA PERUSAHAAN BERKEDUDUKAN PEMBENTUKAN AKTA PENDIRIAN MODAL DASAR MODAL DITEMPATKAN DAN DISETOR KOMPOSISI KEPEMILIKAN SAHAM BIDANG USAHA

BAB II GAMBARAN UMUM PT. PLN (PERSERO)

BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Dari hasil penelitian yang dilakukan di perusahaan PT. Jasaraharja Putra kota gorontalo

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II PROFIL PT. PLN (PERSERO) CABANG RANTAU PRAPAT. Sejarah kelistrikan di Sumatera Utara bukanlah hal baru. Jika listrik mulai

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II PROFIL PT. PLN (PERSERO) WILAYAH SUMATERA UTARA. 1. Keberhasilan yang dicapai Sebelum Kemerdekaan Sampai 1965

SIARAN PERS PT Bio Farma (Persero) - Jl. Pasteur No.28 Bandung T ; F ; E. F. Info Imunisasi; T.

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi yang ada sekarang ini telah memungkinkan

BAB I PENDAHULUAN. Didalam suatu badan usaha, baik itu badan usaha yang dimiliki oleh pihak swasta

BAB III DESKRIPSI LEMBAGA/ INSTANSI A. SEJARAH

BAB I PENDAHULUAN Bentuk, Bidang dan Perkembangan Usaha Bentuk PT. Pos Indonesia (Persero) 1. Pos sebagai Perusahaan Negara

BAB III PROFIL PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. bentuk dari logo perusahaan, visi dan misi perusahaan, serta budaya budaya

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

2015, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, dan huruf b di atas, perlu menetapkan Peraturan Menteri Badan Usa

BAB I PENDAHULUAN. atau lebih dikenal dengan Good Corporate Governance (GCG) menjadi isu yang

MENTERI NEGARA BADAN USAHA MILIK NEGARA

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. saatnya untuk diupayakan mempercepat pengembangan program. Selatan (misalnya) melalui Dekrit Presiden (1976) yang secara bertahap

BAB I PENDAHULUAN. Teknologi yang semakin cepat telah membawa perubahan-perubahan dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Bentuk, Bidang, dan Perkembangan Usaha Bentuk Usaha. PAM JAYA adalah Badan Usaha Milik Daerah yang

BAB II GAMBARAN UMUM PT. POS INDONESIA. 2.1 Sejarah dan Perkembangan PT. Pos Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. juga dituntut untuk memberikan kualitas yang terbaik dalam produk maupun jasa

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. pertama dan tertua di Indonesia. Goodyear Indonesia menjadi salah satu

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Pertenunan yang dikenal dengan nama Textiel Inrichting Bandoeng (TIB)

Kebijakan Corporate Governance. PT. Persero Batam. Tim GCG PT. Persero Batam Hal : 1 of 9

METODELOGI PENELITIAN. menjelaskan identifikasi masalah dan menjawab masalah secara ilmiah.

BAB 3 OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN

PEDOMAN PERILAKU Code of Conduct KEBIJAKAN

PT SUPREME CABLE MANUFACTURING & COMMERCE Tbk. Public Expose 23 Mei 2017

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Pembakuan Lambang Perusahaan Umum Listrik Negara. Sumber : Bagian SDM PT PLN Persero APD Jatim

BAB I PENDAHULUAN. kepercayaan para pemangku kepentingan perusahaan. penyelenggaraan diklat serta Pengelolaan pusat pelatihan.

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 1.1 Sejarah Singkat dan Masa Perkembangan Perusahaan

BAB II DESKRIPSI INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN. Secara historis, pasar modal telah hadir jauh sebelum Indonesia merdeka.

Pedoman Dan Standard Operational Procedure Laporan Harta Kekayaan Pejabat Perusahaan (LHKPP) PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)

PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 11 TAHUN 2012

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Tujuan Ruang Lingkup 2 BAB II KERANGKA UMUM PENYAJIAN 3 BAB III MATERI LAPORAN TAHUNAN 4

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN PT PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA TENGAH DAN D.I. YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia adalah makhluk sosial, artinya manusia memiliki kebutuhan dan kemampuan serta kebiasaan untuk

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. PT Dana Tabungan dan Asuransi Pegawai Negeri Persero atau PT TASPEN

BAB I PENDAHULUAN. korporasi tersebut menunjukkan bahwa organ-organ perusahaan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Mewujudkan Budaya Tata Kelola Sarinah yang Baik

Visi Menjadi Perusahaan Pelayaran yang Tangguh dan Pilihan Utama Pelanggan

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. untuk mempelancar arus surat menyurat selama era kolonial Belanda telah

KRITERIA PENILAIAN SNI AWARD 2017

BAB I PENDAHULUAN. tanggung jawab yang berpijak pada single bottom line, yaitu nilai perusahaan

Piagam Unit Audit Internal ( Internal Audit Charter ) PT Catur Sentosa Adiprana, Tbk

BAB II PROFIL PERUSAHAAN

BAB III PROFIL PERUSAHAAN

PROPOSAL MARI SIAPKAN DANA PENDIDIKAN PUTRA/PUTRI KITA, DANA HARI TUA KITA, DANA IBADAH, DANA BERLIBUR, DAN LAINNYA MELALUI PROGRAM INI

adalah dengan mengadakan kerja praktek di industri-industri yang berkaitan dengan bidang studi yang dipelajari di bangku kuliah.

BOARD MANUAL PT PERTAMINA GEOTHERMAL ENERGY

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. pada awalnya adalah NV Chemicalien Handle Rathkamp & Co. Berdasarkan

Lampiran 4 SK No /HK.01.01/02/ReINDO/12/2012 Tanggal 26 Desember 2012 PEDOMAN PENGENDALIAN GRATIFIKASI

Bab 3. Analisis Sistem yang Berjalan

BAB II TINJAUAN UMUM PT. PLN (PERSERO) UPJ BANDUNG UTARA

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Logo Angkasa Pura II. Sumber: Gambaran Umum PT Angkasa Pura II (Persero)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB III PROFIL PERUSAHAAN

BAB II PROFIL PERUSAHAAN ATAU INSTANSI. didirikan oleh Bapak Muhammad Ramli Abdul Syukur dan Bapak Suwandi Alain

BAB II PROFIL PERUSAHAAN

LAMPIRAN PT. PERTAMINA (PERSERO) A. Sejarah Singkat PT. Pertamina (Persero) 35

BAB 1 PENDAHULUAN. Perusahaan korporasi pada awalnya dibentuk agar badan usaha dapat

PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN BADAN USAHA MILIK DAERAH

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. industri beton pracetak di tahun 1977 dengan mengembangkan produk beton

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DIREKSI

Transkripsi:

BAB III TINJAUAN PERUSAHAAN 3.1 Profil Perusahaan PT. Bio Farma (Persero) adalah salah satu Perusahaan yang bergerak di bidang kesehatan yang pada beberapa puluh tahun lalu telah menetapkan untuk ikut serta dalam pencegahan penyakit menular khususnya di Indonesia dan umumnya di Dunia. Perusahaan ini memproduksi vaksin, serum dan antisera sebagai imunnisasi untuk pencegahan dari berbagai penyakit mematikan bagi manusia. PT. Bio Farma (Persero) menyediakan kebutuhan berbagai jenis vaksin dan serum untuk pemerintah melalui Kementerian Kesehatan. Sejarah PT. Bio Farma (Persero) terbagi kedalam beberapa periode. Periode tahun 1890 1894 tepatnya pada 6 Agustus 1890, dikeluarkan Surat Keputusan Pemerintah Hindia Belanda tentang pendirian Parc Vaccinogene atau Landskoepok Inrichting di rumah sakit tentara Weltevreden-Batavia. Peristiwa ini merupakan tonggak sejarah awal berdirinya perusahaan Vaksin dan sera di Indonesia. Periode tahun 1895 1901 ditandai dengan semakin meningkatnya kegiatan produksi, lembaga ini berubah menjadi Parc Vaccinogen Instituut Pasteur. Periode tahun 1902 1941. Setelah tahun 1923, lembaga ini menempati gedung di Jalan Pasteur, nomor 28 Bandung dan kembali mengubah namanya menjadi Landskoepok Inrichting en Instituut Pasteur. Pada tahun 1924-1942 lembaga ini dipimpin oleh L. Otten. Periode tahun 1942 1945 tepatnya pada saat 31

32 Jepang berkuasa, nama lembaga ini diubah menjadi Bandung Boeki Kenkyushoo dan kegiatannya dipusatkan di Gedung Cacar dan Lembaga Pasteur Bandung yang dipimpin Kikuo Kurauchi. Pada periode tahun 1946 1949, Kegiatan lembaga ini berpindah ke Klaten, selama Bandung di duduki Belanda, sehingga Bandung Boeki Kenkyushoo kembali berganti nama menjadi Landskoepok Inrichting en Instituut Pasteur. Pada periode ini lembaga dipimpin oleh R. M Sardjito (1945 1946) dan beliau merupakan orang Indonesia pertama yang memimpin lembaga ini. Periode tahun 1950 1954, Gedung Cacar dan Lembaga Pasteur di Bandung kembali menjadi tempat berlokasinya kegiatan produksi vaksin dan sera. Pada periode 1955 1960, seiring dengan terjadinya nasionalisasi berbagai Belanda, pemerintah Indonesia pada saat itu mengubah Landskoepok Inrichting en Instituut Pasteur menjadi Perusahaan Negara Pasteur. Periode tahun 1961 1977, melalui Peraturan Pemerintah No. 80 tahun 1961 (Lembaran Negara Tahun 1961 No. 101), Perusahaan Negara Pasteur berubah menjadi Perusahaan Negara Bio Farma. Pada periode tahun 1978 1996, setelah melalui dan penilaian, bentuk badan usaha Bio Farma resmi menjadi Perusahaan Umum Bio Farma dengan Peraturan Pemerintah RI No. 26 tahun 1978. Periode itu Prof.Dr.Konosuke Fukai telah mengawali upaya transfer teknologi produksi Vaksin Polio dan Campak. Setelah hampir dua puluh tahun berstatus sebagai Perum, melalui Peraturan Pemerintah No. 1 tahun 1997 perusahaan berubah menjadi Perseroan Terbatas

33 (PT) yang selanjutnya dikenal dengan PT. Bio Farma (Persero) sebagai Badan Usaha Milik Negara Republik Indonesia. 3.2 Visi Organisasi Menjadi produsen vaksin dan antisera yang berdaya saing global. 3.3 Misi Organisasi Memproduksi, memasarkan dan mendistribusikan vaksin dan antisera yang berkualitas internasional untuk kebutuhan Pemerintah, swasta nasional, dan internasional. Mengembangkan inovasi vaksin dan antisera sesuai dengan kebutuhan pasar. Mengelola perusahaan agar tumbuh dan berkembang dengan menerapkan prinsip-prinsip Good Corporate Governance. Meningkatkan kesejahteraan karyawan dan pemegang saham, dengan tetap memperhatikan kepentingan stakeholders lainnya. 3.4 Kebijakan Perusahaan 1. Berdaya Saing Global. 2. Kepuasan Pelanggan. 3. Produk Bermutu. 4. Produk Ramah Lingkungan. 5. Perbaikan Berkesinambungan. 6. Pengendalian Pencemaran.

34 7. Keselamatan dan Kesehatan Kerja Karyawan. 8. Penghematan Energi dan Sumber Daya Alam. 9. Patuh Peraturan Perundingan. 3.5 Logo Perusahaan Gambar 3.1 Logo PT. Bio Farma (Persero) Bio Farma adalah sebuah perusahaan kelas dunia yang adaptif dalam mengantisipasi trend bisnis dan teknologi di bidang vaksin dan serum. Logo merupakan adaptasi bentuk pencitraaan dari Crystal Protein dan Glicoprotein yang merefleksikan bahwa Bio Farma adalah sebuah perusahaan di bidang vaksin dan serum. Mencitrakan ilusi pendar bintang (sparkling). Dalam hal ini pendar bintang yang dimaknai sebagai semangat dan dinamika Bio Farma yang memiliki masa depan yang cemerlang. Warna dominan HIJAU secara psikologis menyiratkan suatu nilai higienitas dan kesehatan. JINGGA dan KUNING secara terpadu menyiratkan semangat progresif dan keberanian untuk berinovasi agar selalu menjadi yang terdepan.

35 3.6 Struktur Organisasi Bio Farma dipimpin oleh Dewan Komisaris dan Dewan Direksi, yang betanggung jawab dalam menjalankan Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance), aktivitas Perusahaan, strategi dan kinerja Perusahaan. Dewan Komisaris 1. Dr. Achmad Sujudi, MHA : Presiden Komisaris 2. Prof. Dr. Sam Soeharto, Sp.MK : Komisaris 3. Prof. Dr. Ahmad Ramli, S.H., MH., FCB Arb : Komisaris 4. DR. Ir. Chaizi Nasucha, MPKN : Komisaris 5. Prof. Triono Sundoro, Ph.D : Komisaris Dewan Direksi 1. Drs. Iskandar, Apt., MM. : Direktur Utama 2. Sarimuddin Sulaeman, SH., M.Hum. : Direktur Pemasaran 3. dr. Elvyn Fajrul Jaya Saputra : Direktur Perencanaan dan Pengembangan 4. Drs. Mohammad Sofie A. Hasan : Direktur Keuangan dan SDM 5. Drs. Mahendra Suhardono, Apt. : Direktur Produksi Untuk susunan struktur organisasi yang berkaitan dengan tempat pelaksanaan kerja praktek adalah sebagai berikut :

36 Kepala Divisi Corporate Secretary Kepala Divisi Sistem Informasi Manajemen Kepala Seksi Hardware Kepala Seksi Software Kepala Seksi Networking Gambar 3.2 Struktur Organisasi Divisi Sistem Informasi Manajemen