BAB IV HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER MATERI KETENTUAN QURBAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

Hasil analisis perhitungan validitas butir soal ( pbis. Berdasarkan hasil analisis perhitungan validitas butir soal diperoleh data sebagai berikut:

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Hasil Penelitian Untuk mengetahui ada tidaknya efektifitas pemenfaatan laboratorium alam

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilakukan melalui beberapa tahap:

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV DESKRIPSI ANALISIS DATA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan pada penelitian ini adalah metode quasi eksperimen. Menurut

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Data Hasil Penelitian 1. Persiapan Pelaksanaan Penelitian Deskripsi data dalam penelitian ini

BAB IV EFEKTIVITAS PERMAINAN BAHASA SHUNDUQ AL-ASY YA (KOTAK BARANG) TERHADAP HASIL BELAJAR BAHASA ARAB

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

III. METODE PENELITIAN. Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013 yang berjumlah 262 siswa dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE SYNERGETIC

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah quasi experiment dengan dua

BAB IV PENGGUNAAN STRATEGI JOEPARDY GAME

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV DESKRIPSI ANALISIS DATA

III. METODE PENELITIAN. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Muhammadiyah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Suatu pendekatan metode penelitian digunakan untuk memecahkan

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan untuk menentukan cara yang digunakan untuk menjawab pertanyaan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pembelajaran dengan metode konvensional sebagai kelas control. Teknik

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 7 Bandarlampung.

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif menekankan analisisnya pada

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Perlakuan dalam penelitian ini adalah pembelajaran matematika dengan model

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 8 Bandarlampung. Populasi dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode quasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. eksperimen. Pada penelitian ini peneliti melakukan satu macam perlakuan yang

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan di SMP Negeri 31 Bandar Lampung. Populasi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. tempat penelitian dilaksanakan di Madrasah Tsanawiyah Negeri Kampar

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bab IV ini penulis akan membahas hasil penelitian tentang

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada tanggal 03 Februari 2014 sampai dengan 7 Juli 2014

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN

Transkripsi:

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER MATERI KETENTUAN QURBAN A. Deskripsi Data Penelitian ini menggunakan model pembelajaran eksperimen dengan menempatkan subyek penelitian ke dalam dua kelompok (kelas) yang dibedakan menjadi kelas eksperimen dan kelas kontrol. Kelas eksperimen diberi perlakuan dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together dan kelas kontrol diberi perlakuan dengan menggunakan pembelajaran konvensional. Kelompok pertama sebagai eksperimen yaitu kelas V A yang berjumlah 30 peserta didik dan kelompok kedua sebagai kontrol yaitu kelas V B yang berjumlah 3 peserta didik. Sebelum diberi perlakuan, kedua kelompok dipastikan berangkat dari kemampuan yang seimbang. Oleh karena itu dilakukan uji kesamaan dua varians atau sering disebut uji homogenitas, yang diambil dari nilai ulangan pada materi sebelumnya, setelah kelas eksperimen dan kelas kontrol melaksanakan pembelajaran yang berbeda, kemudian diberikan post test untuk memperoleh data akhir penelitian. Intrumen post test yang diberikan tersebut telah diuji cobakan kepada peserta didik yang pernah menerima materi ketentuan Qurban yaitu kelas V Madrasah Ibtidaiyah Infarul Ghoy

Plamongansari Pedurungan Semarang dan hasilnya diuji validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran dan daya pembeda. B. Analisis Data. Analisis Tahap Awal a. Uji Normalitas nilai awal kelas kontrol dan eksperimen Berdasarkan peran dari nilai hasil ulangan pada bab sebelum materi ketentuan Qurban maka diperoleh hasil peran normalitas dan homogenitas masing-masing kelompok. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam distribusi frekuensi berikut: Tabel 4. Daftar distribusi frekuensi nilai awal kelas eksperimen (V A) No Interval rekuensi rekuensi Kelas relatif (%) 48 5 6,67 53 57 4 3,33 3 58 6 8 6,67 3 63 67 0 33,33 4 68 7 5 6,66 5 73 77 3,33 6 Jumlah 30 00 Tabel 4. Daftar distribusi frekuensi nilai awal kelas kontrol (V B) No Interval Kelas rekuensi rekuensi relatif (%) 48 5 6,5 53 57 4,5 3 58 6 7,87

No Interval Kelas rekuensi rekuensi relatif (%) 4 63 67 37,5 5 68 7 5 5,6 6 73 77 6,5 Jumlah 3 00 Dengan kriteria pengujian H 0 diterima jika. Pada taraf = 5% dan dk = k- = 6 - = 5 di dalam distribusi Chi kuadrat diperoleh =,07. Di bawah ini hasil peran uji normalitas awal dari kedua kelas tersebut. Tabel 4.3 Uji normalitas kelas kontrol dan eksperimen No Kelas Keterangan Eksperimen 0,7868,07 Normal (VA) Kontrol (VB),66,07 Normal b. Uji kesamaan rata-rata (Homogenitas) nilai awal kelas kontrol dan eksperimen. Untuk mencari homogenitas data awal dari kelompok kontrol dan eksperimen, digunakan rumus: Varians Varians Hipotesis yang di uji adalah: terbesar terkecil H 0 = varians homogen, σ = σ H a = varians tidak homogen, σ σ

menghasilkan Kedua kelompok memiliki varians yang sama apabila a( nb):( nk) Dari hasil peran diperoleh: s = 38,98 s = 44, Maka dapat di : 44, =,3 38,98 Dengan taraf signifikansi 5% = 0,05 dan dk pembilang = nb = ( 3 - ) = 3, dk penyebut = nk = ( 30 ) = 9, maka diperoleh 0,05(3):(9) =,85. Karena artinya kedua kelompok homogen.. Analisis Uji Coba Instrumen = a( nb):( nk) a( nb):( nk), maka H 0 diterima, Berdasarkan hasil uji coba instrumen tes, maka diperoleh hasil sebagai berikut: a. Analisis validitas soal Peran validitas soal: r pbis M p M S t t p q

Keterangan: r pbis = koefisien korelasi biserial M p = rerata skor dari subjek yang menjawab betul M t = rerata skor total S t = standar deviasi dari skor total p = proporsi peserta didik yang menjawab benar q = proporsi peserta didik yang menjawab salah (q = -p) Kriteria : Apabila di r r dengan = 5% maka butir soal valid. Berdasarkan hasil peran validitas butir soal diperoleh hasil sebagai berikut: Tabel 4.4 Hasil validitas butir soal No Kriteria No. Soal Jumlah Valid,,3,4,5,6,7,9,,,3, 5,9,,5,6,7,8,9, 30,3,3,33,34,35 5 Invalid 8,0,4,6,7,8,0 0,,3,4 Jumlah 35 b. Analisis Reliabilitas Soal ) Analisis Reliabilitas Tes Setelah uji validitas dilakukan, selanjutnya dilakukan uji reliabilitas pada instrumen tersebut. Uji

reliabilitas digunakan untuk mengetahui tingkat konsistensi jawaban tetap atau konsisten untuk diujikan kapan saja instrumen tersebut disajikan. Harga r yang diperoleh dikonsultasikan dengan harga r dengan taraf signifikan 5 %. Soal dikatakan reliabilitas jika harga r > r. Berdasarkan hasil peran, koefisien reliabilitas butir soal diperoleh r = 0,906 sedang r biserial dengan taraf signifikan 5 % dan n = 8 diperoleh r = 0,374, karena r > r artinya koefisien reliabilitas butir soal uji coba memiliki kriteria pengujian yang tinggi (reliabel). ) Analisis Tingkat Kesukaran Uji tingkat kesukaran digunakan untuk mengetahui tingkat kesukaran soal tersebut apakah sukar, sedang, atau mudah. Tingkat kesukaran soal pilihan ganda dapat ditentukan dengan menggunakan rumus: P B JS P Keterangan: B JS = Indeks kesukaran soal = Banyaknya peserta didik yang menjawab benar = Jumlah seluruh peserta didik

Berdasarkan hasil peran koefisien tingkat kesukaran butir soal diperoleh. Tabel 4.5 Prosentase tingkat kesukaran butir soal No Kriteria No. Soal Jumlah Sedang,,5,9,0,,5,9,, 4,5,7,8,9,30,3,3 8 3,35, Mudah 3,4,6,7,8,,3,4,6, 7,8,0,,3,6,,3,34 7 Jumlah 35 3) Analisis Daya Beda Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan antara peserta didik yang berkemampuan tinggi dengan peserta didik yang berkemampuan rendah. Soal dikatakan baik, bila soal dapat dijawab dengan benar oleh peserta didik yang berkemampuan tinggi. Adapun rumusnya sebagai berikut: D P Keterangan: D P A P B B A A P B B J = indeks daya beda A A B J B B = proporsi peserta tes kelompok atas yang menjawab benar = proporsi peserta tes kelompok bawah yang menjawab benar = banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal dengan benar

B B J A J B = banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal dengan benar = jumlah peserta tes atas = jumlah peserta bawah Berdasarkan hasil peran daya beda butir soal pada lampiran diperoleh hasil sebagai berikut. 3. Analisis Tahap Akhir Tabel 4.6 Prosentase daya beda butir soal No Kriteria No. Soal Jumlah Baik,,4,7,7,8,9,3,3, 9 Cukup 3,5,6,9,,,3,5,9,0,,5,6,30,33,34,35 7 3 Jelek 4,7,3,4 4 4 Sangat Jelek 8,0,6,8, 5 Jumlah 35 a. Uji normalitas nilai akhir kontrol dan eksperimen Pada uji normalitas tahap kedua ini yang digunakan adalah nilai post test peserta didik setelah melakukan proses pembelajaran. Dalam penelitian peserta didik yang mengikuti post test sebanyak 6 anak terbagi menjadi dua kelas yaitu kelas kontrol 3 peserta didik dan kelas eksperimen 30 peserta didik. Dari hasil penelitian diperoleh nilai dari masing-masing kelompok yang disajikan dalam berikut:

Tabel 4.7 Distribusi frekuensi nilai akhir kelas eksperimen (V A) No Interval Kelas rekuensi rekuensi relatif (%) 68 7 6,66 73 77 4 3,33 3 78 8 8 6,67 4 83 87 8 6,67 5 88 9 7 3,33 6 93 97 3,33 Jumlah 30 00 Tabel 4.8 Distribusi frekuensi nilai akhir kelas kontrol (V B) No Interval Kelas rekuensi rekuensi relatif (%) 56 60 3, 6 65 4,5 3 66 70 8 5 4 7 75 34,37 5 76 80 6 8,75 6 8 85 6,5 Jumlah 3 00 Dengan kriteria pengujian H 0 diterima jika Pada taraf = 5% dan dk = k- = 6 - = 5 di dalam distribusi Chi kuadrat diperoleh =,07. Di bawah ini hasil peran uji normalitas awal dari kedua kelas tersebut.

Tabel 4.9 Uji normalitas kelas kontrol dan eksperimen No. Kelas Keterangan Eksperimen,346,07 Normal (V A) Kontrol (V B) 0,489,07 Normal b. Uji kesamaan rata-rata (Homogenitas) nilai awal kelas kontrol dan eksperimen. Untuk mencari homogenitas data awal dari kelompok kontrol dan eksperimen, digunakan rumus: Varians Varians Hipotesis yang di uji adalah: terbesar terkecil H 0 = varians homogen, σ = σ H a = varians tidak homogen, σ σ menghasilkan Kedua kelompok memiliki varians yang sama apabila a( nb):( nk) Dari hasil peran diperoleh: s = 46,5 s = 33,79 Maka dapat di : Varians terbesar = Varians terkecil 44,5 =,376 33,79

Dengan taraf signifikansi 5% = 0,05 dan dk pembilang = nb = ( 30 - ) = 9, dk penyebut = nk = ( 3 ) = 3, maka diperoleh 0,05(9):(30) =,83. Karena artinya kedua kelompok homogen. = a( nb):( nk) a( nb):( nk), maka H 0 diterima, c. Uji perbedaan rata-rata ( uji t ) kelas eksperimen dan kontrol Dari penelitian yang diperoleh bahwa rata-rata kelompok eksperimen X = 8,80 dengan n kelompok kontrol X = 7, dengan n 5% dan dk = 60 diperoleh t =,00. = 3 dan rata = 30 dengan Untuk menguji perbedaan rata-rata digunakan statistik uji t. Hipotesis yang digunakan adalah: H 0 : H a : = rata-rata kelompok eksperimen = rata-rata kelompok kontrol Untuk menguji hipotesis tersebut digunakan rumus: t S X X n n

dimana Keterangan: s ( n ) ( ) = s n s n n X = Nilai rata-rata dari kelompok eksperimen X = Nilai rata-rata dari kelompok kontrol s = Varians dari kelompok eksperimen s = Varians dari kelompok kontrol s = Standar deviasi n = Jumlah subyek dari kelompok eksperimen n = Jumlah subyek dari kelompok kontrol Kriteria pengujian adalah terima H 0 jika -t (-/a) < t < t (-/a)(n+n-) dimana -t -/a didapat dari daftar distribusi t dengan derajat kebebasan ( n + n - ) dan peluang ( / ). Untuk harga lainnya H 0 ditolak. Dari data diperoleh hasil peran: n = 30 s = 46,5 n = 3 s = 33,79 dk = 30 + 3 = 60 -t -/a =,00

X = 8,80 X = 7,3 s ( n ) ( ) = s n s n n s (30 )46,5 (3 )33,79 = 30 3 s = 6,3 t S X X n n 6,3 8,80 7,3 t t = 7,69 30 3 Berdasar hasil peran di atas yaitu t = 7,69 dengan t -/a =,000. Dari kriteria tersebut maka H o ditolak dan H a diterima artinya bahwa rata-rata hasil belajar peserta didik kelas eksperimen terdapat perbedaan lebih tinggi daripada rata-rata kelas kontrol. 4. Pembahasan Hasil Penelitian a. Skor kemampuan awal (nilai awal) Sebelum penelitian dilakukan perlu diketahui terlebih dahulu kemampuan awal kedua populasi penelitian apakah sama atau tidak. Oleh karena itu peneliti menggunakan nilai

pre test atau nilai sebelum materi ketentuan Qurban, yang kemudian data tersebut peneliti sebut dengan data nilai awal. Berdasarkan peran uji normalitas dan uji kesamaaan varians data pada kemampuan awal (nilai awal) dari kedua kelas yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol adalah berdistribusi normal dan homogen. Dengan kata lain bahwa kondisi kemampuan kedua kelas sebelum diberi perlakuan adalah sama. Pengujian normalitas kelas eksperimen x = 0,7868 dan kelas kontrol x =,66 dengan masing-masing mempunyai k = 6 maka dk = k = 6 = 5 sehingga x masing-masing kedua kelas adalah,07. Dengan demikian kedua kelas tersebut berdistribusi normal. Sedangkan uji kesamaan varians (homogenitas) diperoleh hasil =,3 < =,85 maka kedua kelas adalah homogen. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa kondisi kemampuan awal peserta didik sebelum dikenai perlakuan dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together memiliki kemampuan yang setara atau sama. b. Skor kemampuan akhir (nilai akhir) Setelah penelitian dilakukan maka akan dilakukan analisis hipotesis data hasil belajar kelas eksperimen dan kelas kontrol pada materi pokok ketentuan Qurban yang sudah mendapatkan perlakuan yang berbeda. Dari hasil Post test yang dilakukan diperoleh nilai rata-rata post test nilai kelas

eksperimen mempunyai rata-rata nilai 8,80 sedangkan kelas kontrol mempunyai rata-rata nilai 7,3. Pengujian normalitas kelas eksperimen diperoleh x =,346 dan kelas kontrol x = 0,489 dengan masing-masing mempunyai k = 6 maka dk = k = 6 = 5 sehingga x masingmasing kedua kelas adalah,07. Dengan demikian kedua kelas tersebut berdistribusi normal. Sedangkan uji kesamaan varians (homogenitas) diperoleh hasil =,376 < =,83 maka kedua kelas homogen. Untuk hipotesis perbedaan rata-rata diperoleh t = 7,69 > t =,00 maka rata-rata dari kelompok eksperimen terdapat perbedaan lebih tinggi dari pada kelompok kontrol. Dari hasil uraian di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar peserta didik dengan menggunakan pembelajaran Numbered Head Together lebih baik dari hasil belajar peserta didik dengan yang tidak menggunakan pembelajaran Numbered Head Together pada materi pokok ketentuan Qurban peserta didik kelas V Madrasah Ibtidaiyah Infarul Ghoy Plamongansari Semarang. Sehingga Kelas yang diberi perlakuan pembelajaran Numbered Head Together dengan kelas yang tidak diberi perlakuan terdapat perbedaan terhadap hasil belajar peserta didik pada materi pokok ketentuan Qurban peserta didik kelas V Madrasah Ibtidaiyah Infarul Ghoy Plamongansari Semarang.

C. Keterbatasan Penelitian Penelitian ini dapat dikatakan sangat jauh dari sempurna, sehingga pantas apabila dalam penelitian yang dilakukan ini terdapat keterbatasan. Berdasarkan pengalaman dalam penelitian ada keterbatasan-keterbatasan dalam melaksanakan penelitianadalah waktu yang digunakan peneliti sangat terbatas. Peneliti hanya memiliki waktu sesuai keperluan yang berhubungan dengan peneliti saja. Walaupun waktu yang peneliti gunakan cukup singkat akan tetapi sudah dapat memenuhi syarat-syarat dalam penelitian ilmiah. Selain itu peneliti tidak lepas dari teori, oleh karena itu peneliti menyadari keterbatasan kemampuan yang berkaitan dengan penelitian ini. Tetapi peneliti berusaha semaksimal mungkin untuk menjalankan penelitian dengan kemampuan keilmuan dari beberapa referensi yang peneliti kutip serta bimbingan dari dosen-dosen pembimbing.