DESKRIPSI TRAJEKTORI BERPIKIR SISWA DALAM MENYELESAIKAN MASALAH LITERASI MATEMATIKA

dokumen-dokumen yang mirip
KEMAMPUAN LITERASI MATEMATIKA DALAM MENYELESAIKAN MASALAH TURUNAN FUNGSI TRIGONOMETRI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indrie Noor Aini, 2013

1. Soal tidak serupa PISA : Latihan 1.3 uraian no. 2 hal. 35

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. depan yang lebih baik. Melalui pendidikan seseorang dapat dipandang terhormat,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. teknologi tidak dapat kita hindari. Pengaruh perkembangan ilmu pengetahuan

BAB I PENDAHULUAN. pola pikir siswa adalah pembelajaran matematika. Hal ini sesuai dengan yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. penyelenggaraan pendidikan. Kurikulum digunakan sebagai acuan

BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Intan Cahyaningrum, 2015

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Purnama Adek, 2014

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi dan kreativitasnya melalui kegiatan belajar. Oleh

I. PENDAHULUAN. dengan pendidikan. Oleh karena itu, pendidikan merupakan salah satu sasaran

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan menjadi salah satu fokus dalam penyelenggaraan negara. Menurut

2014 PENGEMBANGAN BUKU AJAR KIMIA SUB TOPIK PROTEIN MENGGUNAKAN KONTEKS TELUR UNTUK MEMBANGUN LITERASI SAINS SISWA SMA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kemampuan pemecahan masalah dalam pembelajaran matematika

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), tujuan yang

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. memiliki kemampuan atau skill yang dapat mendorongnya untuk maju dan terus

diselenggarakan secara internasional dapat dijadikan acuan guna mengetahui sejauh mana daya saing siswa Indonesia secara global (Fatmawati dan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan matematika merupakan salah satu unsur utama dalam. mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi. Hakikatnya matematika

BAB II TINJAUAN PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan di era globalisasi seperti saat ini. Pemikiran tersebut dapat dicapai

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dedi Abdurozak, 2013

BAB I PENDAHULUAN. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.c.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Helen Martanilova, 2014

BAB I PENDAHULUAN. Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan

2014 PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE KUIS TIM UNTUK ENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN MATEMATIS DAN SELF-CONFIDENCE SISWA SMP

Desain Disaktis Persamaan Garis Lurus pada Pembelajaran Matematika di Sekolah Menengah Pertama

I. PENDAHULUAN. siswa memiliki kemampuan matematis yang baik. Adapun tujuan pembelajaran

KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA SMP MELALUI PENGAJUAN MASALAH MATEMATIKA

BAB I PENDAHULUAN. mencapai tujuan tertentu. Agar siswa dapat mencapai tujuan pendidikan yang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memegang peranan penting dalam menciptakan manusiamanusia

Perangkat Pembelajaran Berbasis Masalah untuk Mendukung Kemampuan Literasi Matematika Siswa Kelas VIII

BAB I PENDAHULUAN. Pergeseran pandangan terhadap matematika akhir-akhir ini sudah hampir

I. PENDAHULUAN. pendidikan. Pendidikan merupakan salah satu aspek kehidupan yang penting

BAB I PENDAHULUAN. pesat terutama dalam bidang telekomunikasi dan informasi. Sebagai akibat dari

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah upaya memanusiakan manusia. Salah satu upaya untuk

I. PENDAHULUAN. untuk mengembangkan bakat dan kemampuannya seoptimal mungkin. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Wita Aprialita, 2013

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan kemampuan untuk memperoleh informasi, memilih informasi dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dilaksanakan dalam kegiatan pembelajaran.

(universal) sehingga dapat dipahami oleh orang lain.

I. PENDAHULUAN. menjadi kebutuhan mendasar yang diperlukan oleh setiap manusia. Menurut UU

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Ika Citra Wulandari, 2015

BAB I PENDAHULUAN. 1 Evy Yosita, Zulkardi, Darmawijoyo, Pengembangan Soal Matematika Model PISA

LITERASI MATEMATIS SISWA PADA KONTEN QUANTITY DI SMP NEGERI 02 PONTIANAK

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA MATERI BANGUN RUANG SISI DATAR

2015 PENERAPAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN MATEMATIS SISWA KELAS III SD

Siti Chotimah Pendidikan Matematika, STKIP Siliwangi Bandung

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

Melatih Literasi Matematika Siswa dengan Soal PISA Nabilah Mansur Pascasarjana, Universitas Negeri Malang, Malang

Geometri Siswa SMP Ditinjau dari Kemampuan Matematika. (Surabaya: PPs UNESA, 2014), 1.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pada dasarnya menggunakan prinsip-prinsip matematika. Oleh karena itu,

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah penalaran Nurbaiti Widyasari, 2013

KESALAHAN SISWA SMP DALAM MENYELESAIKAN SOAL MATEMATIKA BERBASIS PISA PADA KONTEN CHANGE AND RELATIONSHIP

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Wajib belajar 9 tahun menjadi kebutuhan mendasar bangsa Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di dunia secara global dan

I. PENDAHULUAN. Perkembangan zaman dan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) menghadapi persaingan khususnya dalam bidang IPTEK. Kemajuan IPTEK yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Masalah Rini Apriliani, 2013

I. PENDAHULUAN. dibandingkan secara rutin sebagai mana dilakukan melalui TIMSS (the Trends in

BAB I PENDAHULUAN. permasalahan yang sedang dihadapinya. Oleh karena itu, kemampuan pemecahan

PENGARUH PENERAPAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA SMP PADA MATERI GARIS DAN SUDUT

BAB I PENDAHULUAN. ketidakpastian. Pendidikan sebagai sumber daya insani sepatutnya mendapat

I. PENDAHULUAN. berperan penting dalam upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia.

KEMAMPUAN ABSTRAKSI MATEMATIS SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) KLS VIII

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan informasi atau mengkomunikasikan ide-ide melalui lisan, tulisan,

BAB I PENDAHULUAN. yang unsur-unsurnya logika dan intuisi, analisis dan konstruksi, generalitas

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Etika Khaerunnisa, 2013

BAB I PENDAHULUAN. dengan potensi yang ada pada manusia tersebut. Pendidikan adalah usaha sadar

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PROFIL BERPIKIR KRITIS MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FKIP UNCP YANG BERKEMAMPUAN LOGIKA TINGGI DALAM PEMECAHAN MASALAH OPEN ENDED

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Roheni, 2013

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,

BAB I PENDAHULUAN. mendatangkan berbagai efek negatif bagi manusia. Penyikapan atas

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan memegang peranan penting dalam kehidupan manusia.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Matematika pada awalnya adalah ilmu tentang pola dan urutan yang

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu kebutuhan, sebab tanpa pendidikan manusia akan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Siska Sintia Depi, 2014

EFEKTIVITAS PENDEKATAN PROBLEM POSING SETTING KOOPERATIF TERHADAP KEMAMPUAN LITERASI MATEMATIS

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dunia. Khususnya di Indonesia matematika sudah diajarkan sejak dalam. pendidikan anak usia dini hingga sekolah menengah.

BAB I PENDAHULUAN. Hani Handayani, 2013

A. LATAR BELAKANG MASALAH

I. PENDAHULUAN. Ilmu pengetahuan dan teknologi telah berkembang secara pesat sehingga cara berpikir

dalam pembelajaran matematika mencakup pemahaman konsep, penalaran

BAB I PENDAHULUAN. daya manusianya (SDM) dan kualitas pendidikannya. Tingkat pendidikan di

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Eka Rachma Kurniasi, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang memegang peranan

Transkripsi:

Prosiding Seminar Nasional Volume 0, Nomor ISSN - DESKRIPSI TRAJEKTORI BERPIKIR SISWA DALAM MENYELESAIKAN MASALAH LITERASI MATEMATIKA Andi Jusmiana, Sumarni Susilawati, Fahrul Basir Universitas Pejuang Republik Indonesia Makassar,, Universitas Cokroaminoto Palopo andijusmiana@gmail.com Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif yang bertujuan untuk mendeskripsikan trajektori(lintasan) berpikir siswa dalam menyelesaikan masalah literasi matematika. Penelitian ini dilakukan pada kelas VIII SMP Negeri Makassar tahun pelajaran 0/0 dengan subjek penelitian orang yakni RIF dan AGP. subjek dipilih berdasarkan pada kemampuan dalam menyelesaikan soal literasi. Instrumen dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri yang dipandu oleh instrumen tugas pemecahan masalah literasi dan pedoman wawancara. Prosedur pelaksanaan penelitian mengikuti () tahap persiapan yakni dengan pengkajian teori yang sesuai, orientasi lapangan dan pengembangan instrumen, () tahap pelaksanaan meliputi pengambilan subjek berdasarkan hasil tes literasi, melakukan pengumpulan data, pemeriksaan keabsahan data, menelaah seluruh data, melakukan validasi data dengan memverifikasi data berdasarkan triangulasi waktu, pemaparan data serta menafsiran data atau menarik kesimpulan penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam menyelesaikan masalah literasi matematika yang terdiri dari empat konten soal yakni quantity, change and relationship, share and shape dan uncertainty and data, kedua subjek memiliki lintasan berpikir yang berbeda dalam menyelesaikan masalah. Kedua subjek melalui tiga tahapan utama dalam berpikir literasi yakni merumuskan, melaksanakan dan menafsirkan. Kata kunci : Trajektori berpikir, Pemecahan masalah, Literasi matematika. Pendahuluan Hasil studi PISA (Program for International Student Assessment) dan TIMSS (Trends in International Mathematics and Science Study) menunjukkan siswa Indonesia berada pada ranking amat rendah dalam kemampuan () memahami informasi yang komplek, () teori, analisis dan pemecahan masalah, () pemakaian alat, prosedur dan pemecahan masalah dan () melakukan investigasi. Dalam rangka merespon hasil studi International tersebut maka dalam penyempurnaan kurikulum yang dilakukan Depdiknas pada tahun 0 termuat kompetensi inti mata pelajaran matematika yakni kemampuan memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata (Kurikulum 0, 0). Kemampuan-kemampuan yang diharapkan dari kurikulum tersebut disesuaikan dengan keperluan siswa mengingat bahwa dewasa ini ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang sangat pesat. Untuk mencapai hal tersebut Halaman dari

Andi Jusmiana, Sumarni Susilawati, Fahrul Basir maka diperlukan lintasan/alur belajar (Learning Trajektory) yang tepat sehingga para siswa mampu mengolah, menilai dan megambil informasi serta mengambil keputusan yang dibutuhkan dengan cepat dan tepat. Pada lintasan belajar terdapat tingkatan-tingkatan berpikir, mulai dari yang mudah sampai yang rumit, untuk membawa siswa agar dapat mencapai tujuan pembelajaran matematika yang telah ditetapkan. Kemajuan perkembangan siswa dalam belajar menggambarkan sebuah lintasan tertentu yang mereka lalui dalam proses belajar itu sendiri. Demikian pula dalam hal berpikir, siswa melalui lintasan-lintasan tertentu untuk mengembangkan pemahaman dan kemampuan mereka tentang suatu topik matematika sehingga mereka dapat menemukan solusi atau pemecahan dari suatu masalah yang dihadapi. Dalam Podium Sastra dinyatakan bahwa berpikir itu adalah lintasan untuk menemukan jawaban dari setiap pertanyaan atau mengasah kreasi untuk melahirkan sebuah ciptaan. Para ahli meyakini kemampuan berpikir kreatif sebagai level bepikir tingkat tinggi hanya dimiliki oleh orang-orang berbakat namun Torrance (dalam Alimuddin, 0) mengatakan bahwa potensi kreatif dimiliki oleh semua orang dan dapat ditingkatkan melalui latihan secara kontinu. semua individu memiliki potensi untuk menjadi kreatif. Berpikir kreatif selalu berkembang, dapat dipelajari, dan dapat dilatihkan. Dalam latihan tersebut membutuhkan langkah-langkah atau lintasan(trajektory) yang baik dalam berpikir. Demikian pula dengan soal-soal berstandar Internasional termasuk didalamnya soal tentang literasi matematika. Seseorang dianggap memiliki tingkat literasi matematika apabila ia mampu menganalisis, memberi alasan dan mengkomunikasikan pengetahuan dan keterampilan matematikanya secara efektif, serta mampu memecahkan dan menginterpretasikan permasalahan matematika dalam berbagai situasi yang berkaitan dengan penjumlahan, bentuk dan ruang, probabilitas, atau konsep matematika lainnya (Suhendra, 00). Dengan demikian dalam menyelesaikan soal literasi matematika membutuhkan trajektori atau lintasan-lintasan berpikir yang baik dalam memecahkan masalah sehingga dapat diperoleh solusi penyelesaian yang tepat. Halaman dari

Deskripsi Trajektori Berpikir Siswa dalam Menyelesaikan Masalah Literasi Matematika Berdasarkan latar belakang diatas, peneliti tertarik untuk Mendeskripsikan Trajektori Berpikir Siswa Sekolah Menengah Petama (SMP) Dalam Pemecahkan Masalah Literasi Matematika. Dalam penelitian ini diharapkan peneliti mampu mengungkapkan lintasan/alur bepikir siswa dalam memahami serta memecahan masalah matematika ditinjau dari soal-soal literasi matematika.. Metode Penelitian a. Jenis dan Subjek Penelitian Penelitian ini termasuk jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Subjek penelitian ini diperoleh dari siswa-siswi Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang paling mampu menyelesaikan soal literasi matematika. Selanjutnya ditetapkan sebanyak orang sebagai subjek penelitian. Peneliti sebagai instrumen utama yang dibantu dengan pedoman wawancara dan instrument tugas berupa tes literasi matematika berbentuk soal cerita kontekstual. b. Teknik Analisis Data Analisis data dilakukan dengan cara mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri atau oleh orang lain. Proses analisis data dimulai sejak pengumpulan data sampai pada saat peneliti menyelesaikan tugas di lapangan. c. Teknik dan Prosedur Pelaksanaan Penelitian Dalam penelitian ini, pelaksanaan penelitian diawali dengan melakukan orientasi lapangan, merancang instrumen, validasi instrumen observasi di tempat penelitian. selanjutnya adalah memilih satuan pendidikan, Setelah itu melakukan tes pemecahan masalah matematika berupa soal literasi. Pada saat memberikan tes pemecahan masalah matematika ini, peneliti akan siap menunggu jawaban dari setiap siswa agar jawaban siswa tidak dipengaruhi oleh perilaku peneliti Setelah itu, hasil tes kemudian dianalisis dan akan diperoleh subjek penelitian yaitu siswa yang memiliki kemampuan menyelesaikan soal literasi minimal dua komponen yang tediri dari empat komponen konten yang tersedia. Selanjutnya mewawancarai subjek setelah diberi tes. Wawancara dilakukan untuk keabsahan data. Hasil tes tersebut dianalisis berdasarkan lintasan berpikir siswa dalam memberikan jawaban pada aspek proses.. Hasil Penelitian Dan Pembahasan a. Deskripsi Trajektori Berpikir Subjek RIF dalam Menyelesaikan Masalah Literasi Matematika pada Konten Quantity Halaman dari

Andi Jusmiana, Sumarni Susilawati, Fahrul Basir Pada konten quantity subjek RIF memformulasikan situasi secara matematika (merumuskan) dimana subjek memulai pemikirannya dengan memahami struktur matematika yang terdapat dalam permasalahan atau situasi kemudian subjek melanjutkan pemikirannya untuk memahami aspek-aspek yang telah diketahui, konsep matematika, fakta atau prosedur. Selanjutnya RIF menerapkan konsep, fakta, prosedur dan penalaran matematika(melaksanakan) dengan mula-mula merancang dan mengimplementasikan strategi untuk menemukan solusi matematika kemudian menerapkan aturan-aturan matematika. Selanjutnya subjek kembali merancang dan mengimplementasikan strategi serta menerapkan kembali aturan matematika ketika mencari solusi. Setelah itu dilanjutkan dengan membuat generalisasi berdasarkan jawaban yang diperoleh. Selanjutnya subjek berpikir untuk mengulangi kembali merancang dan mengimplementasikan strategi kemudian mengkonstruksi informasi matematika lalu menerapkan aturan-aturan matematika yang sesuai. Pada tahap menginterpretasi, menggunakan dan mengevaluasi hasil matematika (menafsirkan), subjek memahami penerapan dari solusi yang didapatkan, lalu merefleksikan pendapat, menjelaskan dan memberikan penguatan hasil matematika. Subjek juga menginterpretasikan kembali hasil ke dalam masalah nyata dan mengevaluasi alasan-alasan yang masuk akal serta memahami perluasan dan batasan dari solusi matematika. 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 b. Deskripsi Trajektori Berpikir Subjek RIF dalam Menyelesaikan Masalah Literasi Matematika pada Konten Change and Relationship Dalam merumuskan masalah pada konten change and relationship subjek RIF terlebih dahulu memahami aspek-aspek yang telah diketahui, memahami dan menjelaskan hubungan antara bahasa, simbol dan konteks sehingga dapat disajikan secara matematika, lalu merepresentasikan masalah dengan cara yang berbeda yaitu menyederhanakan situasi nyata untuk memudahkan analisis matematika kemudian Halaman dari

Deskripsi Trajektori Berpikir Siswa dalam Menyelesaikan Masalah Literasi Matematika berpikir untuk mengubah masalah menjadi bahasa matematika atau model matematika yang mudah dipahami. Selanjutnya dalam menerapkan konsep atau melaksanakan subjek terlebih dahulu berpikir untuk merancang lalu mengimplementasikan strategi. Selanjutnya subjek mengkonstruksi informasi yang ada kemudian menerapkan aturan pembagian dalam matematika lalu memanipulasi bilangan dan kembali menerapkan aturan dan struktur matematika ketika mencari solusi. Kemudian subjek membuat generalisasi berdasarkan pada prosedur dan hasil matematika untuk mencari solusi. Dalam menafsirkan, subjek awalnya memahami penerapan dari solusi yang didapatkan kemudian berpikir untuk menginterpretasikan kembali hasil ke dalam masalah nyata. Subjek selanjutnya merefleksikan pendapat, menjelaskan dan memberikan penguatan hasil matematika. 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 c. Deskripsi Trajektori Berpikir Subjek RIF dalam Menyelesaikan Masalah Literasi Matematika pada Konten share and shape Pata tahap merumuskan masalah pada konten share and shape subjek terlebih dahulu memahami aspek-aspek yang telah diketahui, memahami struktur matematika dalam permasalahan atau situasi kemudian mengidentifikasi variabel yang penting, mengidentifikasi aspek-aspek matematika dalam permasalahan konteks nyata kemudian menyederhanakan situasi nyata untuk memudahkan analisis matematika Dalam menerapkan konsep (melaksanakan) subjek mula-mula merancang dan mengimplementasikan strategi untuk menemukan solusi matematika selanjutnya menerapkan fakta, aturan, algoritma dan struktur matematika ketika mencari solusi selanjutnya subjek memanipulasi informasi geometri yang diketahui kemudian kembali menerapkan aturan-aturan matematika kemudian membuat generalisasi berdasarkan pada prosedur dan hasil matematika untuk mencari solusi Tahap menginterpretasi hasil yang diperoleh dimulai oleh subjek dengan memahami penerapan dari solusi yang didapatkan sehingga mampu Halaman dari

Andi Jusmiana, Sumarni Susilawati, Fahrul Basir menginterpretasikan kembali hasil ke dalam masalah nyata. Subjek juga merefleksikan pendapat, menjelaskan dan memberikan penguatan hasil matematika serta mengevaluasi alasan-alasan yang masuk akal dari solusi matematika ke dalam masalah nyata. 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 d. Deskripsi Trajektori Berpikir Subjek RIF dalam Menyelesaikan Masalah Literasi Matematika pada Konten Uncertainty and data Pada masalah dalam konten Uncertainty and data subjek merumuskan dengan terlebih dahulu mengidentifikasi variabel yang penting kemudian memahami aspek-aspek yang telah diketahui. Subjek juga memahami struktur matematika dalam permasalahan atau situasi serta memahami dan menjelaskan hubungan antara bahasa, simbol dan konteks sehingga dapat disajikan secara matematika Dalam melaksanakan, subjek terlebih dahulu berpikir untuk merancang dan mengimplementasikan strategi untuk menemukan solusi matematika kemudian memanipulasi data statistik untuk memperoleh solusi lalu menerapkan aturan matematika berupa penjumlahan dan selanjutnya membuat generalisasi berdasarkan solusi matematika yang telah ditemukan. Dalam menafsirkan, subjek memahami penerapan dari solusi yang diperoleh, sehingga mampu menginterpretasikan kembali hasil ke dalam masalah nyata lalu memahami perluasan dan batasan solusi matematika. Subjek merefleksikan pendapat, menjelaskan dan memberikan penguatan hasil matematika. Subjek juga mengevaluasi alasan-alasan yang masuk akal dari solusi matematika ke dalam masalah nyata. 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 e. Deskripsi Trajektori Berpikir Subjek AGP dalam Menyelesaikan Masalah Literasi Matematika pada Konten quantity Halaman dari

Deskripsi Trajektori Berpikir Siswa dalam Menyelesaikan Masalah Literasi Matematika Dalam merumuskan situasi pada konten quantity subjek mengawali pemikirannya dengan mengidentifikasi aspek-aspek matematika dalam permasalahan konteks nyata, kemudian memahami dan menjelaskan hubungan antara bahasa, simbol dan konteks sehingga dapat disajikan secara matematika serta memahami aspek-aspek yang telah diketahui, konsep matematika, fakta atau prosedur. Pada bagian menerapkan konsep atau melaksanakan, subjek mula-mula merancang dan mengimplementasikan strategi untuk menemukan solusi matematika kemudian menerapkan aturan-aturan matematika ketika mencari solusi, kemudian membuat generalisasi berdasarkan pada prosedur dan jawaban yang diperoleh Kemudian dalam menafsirkan, subjek memahami penerapan dari solusi yang didapatkan sehingga mampu menginterpretasikan kembali hasil ke dalam masalah nyata. Subjek selanjutnya memahami bagaimana realita memberikan dampak terhadap hasil dan perhitungan dari prosedur atau model matematika. Subjek juga merefleksikan pendapat, menjelaskan dan memberikan penguatan hasil matematika serta mengevaluasi alasan-alasan yang masuk akal dari solusi matematika ke dalam masalah nyata. 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 f. Deskripsi Trajektori Berpikir Subjek AGP dalam Menyelesaikan Masalah Literasi Matematika pada Konten change and relationship Pada konten change and relationship subjek merumuskan permasalahan dengan mengidentifikasi aspek-aspek matematika yang terdapat dalam permasalahan konteks nyata, kemudian memahami dan menjelaskan hubungan antara bahasa, simbol dan konteks sehingga dapat disajikan secara matematika. Subjek juga memahami struktur matematika dalam permasalahan atau situasi kemudian memahami aspek-aspek yang telah diketahui, konsep matematika, fakta atau prosedur kemudian Merepresentasikan permasalahan dengan cara berbeda. Pada bagian penerapan konsep (melaksanakan) subjek mula-mula merancang dan mengimplementasikan strategi untuk menemukan solusi matematika kemudian mengkonstruksi informasi matematika lalu menerapkan aturan-aturan matematika yang sesuai. Setelah itu subjek membuat generalisasi berdasarkan pada Halaman dari

Andi Jusmiana, Sumarni Susilawati, Fahrul Basir prosedur dan jawaban yang diperoleh. Subjek selanjutnya kembali menerapkan aturan-aturan matematika lalu mengeneralkan berdasarkan jawaban tersebut. Selanjutnya subjek berpikir untuk kembali merancang dan mengimplementasikan strategi untuk menemukan solusi matematika kemudian subjek kembali menerapkan aturan-aturan yang sesuai. Dalam menginterpretasikan hasil yang diperoleh subjek memahami penerapan dari solusi yang didapatkan. Subjek kemudian menginterpretasikan kembali hasil ke dalam masalah nyata serta mengevaluasi alasan-alasan yang masuk akal dari solusi matematika ke dalam masalah nyata 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 g. Deskripsi Trajektori Berpikir Subjek AGP dalam Menyelesaikan Masalah Literasi Matematika pada Konten share and shape Subjek AGP merumuskan masalah pada konten share and shape dengan mengawali pemikirannya untuk mengidentifikasi variabel yang penting kemudian memahami aspek-aspek yang telah diketahui, konsep matematika, fakta atau prosedur dan memahami struktur matematika dalam permasalahan atau situasi Dalam melaksanakan subjek berpikir untuk merancang dan mengimplementasikan strategi untuk menemukan solusi matematika serta menerapkan aturan-aturan matematika kemudian membuat generalisasi berdasarkan pada prosedur dan jawaban yang diperoleh. Subjek kemudian mengkonstruksi kembali serta memanipulasi informasi yang diperoleh dan kembali menerapkan aturan-aturan matematika. Selanjutnya subjek membuat generalisasi berdasarkan pada prosedur dan jawaban yang diperoleh. Pada bagian menafsirkan subjek memahami penerapan dari solusi yang didapatkan kemudian menginterpretasikan kembali hasil ke dalam masalah nyata. Subjek selanjutnya memahami bagaimana realita memberikan dampak terhadap hasil dan perhitungan dari prosedur atau model matematika. Subjek juga merefleksikan pendapat, menjelaskan dan memberikan penguatan hasil matematika serta Halaman dari

Deskripsi Trajektori Berpikir Siswa dalam Menyelesaikan Masalah Literasi Matematika mengevaluasi alasan-alasan yang masuk akal dari solusi matematika ke dalam masalah nyata. 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 h. Deskripsi Trajektori Berpikir Subjek AGP dalam Menyelesaikan Masalah Literasi Matematika pada Konten uncertainty and data Subjek mengawali pemikirannya dengan merumuskan permasalahan yang dihadapi dengan memahami aspek-aspek yang telah diketahui, konsep matematika, fakta atau prosedur kemudian mengidentifikasi variabel yang penting. Subjek selanjutnya merepresentasikan permasalahan dengan cara yang berbeda serta memahami struktur matematika dalam permasalahan atau situasi Dalam melaksanakan subjek mula-mula merancang dan mengimplementasikan strategi untuk menemukan solusi kemudian menerapkan fakta, aturan, dan algoritma matematika ketika mencari solusi, selanjutnya subjek membuat diagram matematika, grafik, dan mengkonstruksi informasi matematika. Dalam menafsirkan subjek memahami penerapan dari solusi yang didapatkan, kemudian subjek merefleksikan pendapat, menjelaskan dan memberikan penguatan hasil matematika serta menginterpretasikan kembali hasil ke dalam masalah nyata. 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan, maka diperoleh kesimpulan dalam penelitian ini bahwa trajektori berpikir kedua subjek pada soal literasi pada umumnya melalui tiga tahap yakni merumuskan, melaksanakan dan menafsirkan. Dalam menyelesaikan soal literasi yang terdiri dari empat konten yaitu konten quantity,change and relationship, share and shape dan uncertainty and data, Halaman 0 dari

Andi Jusmiana, Sumarni Susilawati, Fahrul Basir kedua subjek memiliki lintasan-lintasan pemikiran yang berbeda meskipun terdapat beberapa kesamaan. Adapun lintasan pemikiran subjek sebagai berikut:. Subjek RIF dalam merumuskan semua soal dipikirkan dengan memahami aspekaspek yang diketahui, konsep matematika, fakta atau prosedur-prosedur yang sesuai. Selain itu, subjek juga memahami struktur matematika yang terdapat dalam situasi atau permasalahan. Dalam melaksanakan, subjek cenderung melakukan perancangan strategi kemudian mengimplementasikan strategi untuk memperoleh penyelesaian. Setelah itu subjek cenderung menerapkan fakta, aturan-aturan atau algoritma matematika untuk menemukan solusi. Terkadang pula subjek melakukan manipulasi bilangan grafik dan statistic bentuk aljabar, informasi, persamaan dan bentuk geometri. Subjek RIF cenderung mengakhiri proses melaksanakan dengan mengeneralkan hasil yang diperoleh. Dalam menafsirkan, pada umumnya subjek memahami penerapan dari solusi yang diperoleh sehingga mampu menginterpretasi kembali hasil ke dalam masalah nyata. Subjek juga merefleksikan pendapat menjelaskan dan memberikan penguatan-penguatan dari jawaban yang diperoleh berupa alasan-alasan yang masuk akal sesuai dengan konteks nyata.. Sedangkan subjek AGP dalam merumuskan cenderung mengawali pemikirannya dalam menyelesaikan masalah dengan memahami aspek-aspek yang diketahui, konsep matematika, fakta, atau prosedur-prosedur yang sesuai. Selanjutnya subjek cenderung berpikir untuk merancang strategi kemudian mengimplementasikan strategi untuk memperoleh penyelesaian. Setelah itu subjek cenderung menerapkan fakta, aturan-aturan atau algoritma matematika untuk menemukan solusi. Terkadang pula subjek membuat diagram matematika, grafik dan mengkonstruksi informasi untuk memudahkan penyelesaian lalu membuat generalisasi berdasarkan pada prosedur dan jawaban yang diperoleh. Penyelesaian masalah diakhiri dengan menafsirkan solusi matematika yang telah ditemukan. pada umumnya subjek memahami penerapan dari solusi yang diperoleh sehingga subjek mampu menginterpretasi solusi ke dalam masalah nyata. Subjek juga merefleksikan pendapat, menjelaskan dan memberikan penguatan-penguatan dari jawaban yang diperoleh berupa alasan-alasan yang masuk akal sesuai dengan masalah nyata. Daftar Pustaka [] Alimuddin. 0. Proses Berpikir Kreatif Matematika Mahasiswa Calon Guru Kreatif dalam Pemecahan Masalah Matematika berdasarkan Gender. Disertasi. Surabaya: UNESA. Halaman dari

Deskripsi Trajektori Berpikir Siswa dalam Menyelesaikan Masalah Literasi Matematika [] Kamus Bahasa Indonesia Online. 0. http://kamusbahasaindonesia.org/pikir. Diakses Maret 0. [] Kohar, Ahmad wachidul. 0. Literasi Matematika dalam PISA(Online). http://bangqohar.wordpress.com/0//literasi-matematika-dalam-pisa/. Diakses juli 0. [] Kurikulum 0. 0. Dokumen Kurikulum 0. Jakata : Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. [] Kurikulum 0. 0. kompetensi dasar Sekolah Menengah Pertama (SMP)/ Madrasah Tsanawiyah (Mts). Jakarta : Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. [] Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PPPPTK) Matematika. 0. Instrumen hasil penilaian belajar matematika SMP, belajar dari PISA dan TIMSS. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan Penjaminan Mutu Pendidikan. [] Slavin, Robert E. 00. Psikologi Pendidikan Teori dan Praktek. Jakarta Barat: PT Indeks [] Somakim. 00. Pengembangan Berpikir Matematika Tingkat Lanjut Melalui Pembelajaran Matematika Realistik. Makalah disajikan pada Seminar Nasional Pendidikan Matematika. Universitas Negeri Yogyakarta. Yogyakarta Nopember 00. [] Suhedra Yusuf. 00. Analisis Tes PISA. (Online), (file:///g:/trajektorydanliterasi/forumliterasi.html, diakses Maret 0) [] Sugiyono. 0. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta Halaman dari