PENGEMBANGAN MODEM AFSK UNTUK TELEMETRI MUATAN ROKET UHF

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV PENGUKURAN DAN ANALISIS SISTEM. diharapkan dengan membandingkan hasil pengukuran dengan analisis. Selain itu,

POLITEKNIK NEGERI JAKARTA

ON-BOARD FUNDAMENTAL FREQUENCY ESTIMATION OF ROCKET FLIGHT EXPERIMENTS USING DSP MICROCONTROLLER AND ACCELEROMETER

LABORATORIUM SISTEM TELEKOMUNIKASI SEMESTER III TH 2015/2016

BAB I PENDAHULUAN. 500 KHz. Dalam realisasi modulator BPSK digunakan sinyal data voice dengan

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA. serta pengujian terhadap perangkat keras (hardware), serta pada bagian sistem

Sinkronisasi Sinyal RADAR Sekunder Untuk Multi Stasiun Penerima Pada Sistem Tracking 3 Dimensi Roket

BAB II DASAR TEORI. Modulasi adalah proses yang dilakukan pada sisi pemancar untuk. memperoleh transmisi yang efisien dan handal.

Arie Setiawan Pembimbing : Prof. Ir. Gamantyo Hendrantoro, M. Eng, Ph.D.

1. PENGERTIAN PEMANCAR RADIO

BAB 1 PENDAHULUAN. Melakukan pengukuran besaran fisik di dalam penelitian, mutlak

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

RANCANG-BANGUN SISTEM FLIGHT-RECORDER SEDERHANA UNTUK PELUNCURAN ROKET

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III PERANCANGAN SISTEM

Dalam sistem komunikasi saat ini bila ditinjau dari jenis sinyal pemodulasinya. Modulasi terdiri dari 2 jenis, yaitu:

BAB III PERANCANGAN DAN CARA KERJA SISTEM. Pada bab ini diterangkan tentang langkah dalam merancang cara kerja

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN DAN REALISASI

DATA ANALOG KOMUNIKASI DATA SUSMINI INDRIANI LESTARININGATI, M.T. Transmisi Analog (Analog Transmission) Data Analog Sinyal Analog DATA ANALOG

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Telekomunikasi telah menempati suatu kedudukan yang penting

BABII TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

TEE 843 Sistem Telekomunikasi. 7. Modulasi. Muhammad Daud Nurdin Jurusan Teknik Elektro FT-Unimal Lhokseumawe, 2016

MODULATOR DAN DEMODULATOR. FSK (Frequency Shift Keying) Budihardja Murtianta

METODE TRACKING KECEPATAN ROKET MENGGUNAKAN TRANSPONDER DOPPLER DUA-FREKUENSI (ROCKET SPEED TRACKING METHOD USING TWO-FREQUENCY DOPPLER TRANSPONDER)

DAFTAR ISI. Abstrak... Abstract... Kata Pengantar... Daftar Isi... Daftar Gambar... Daftar Tabel... BAB I Pendahuluan Latar Belakang...

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA. Oleh : Nila Feby Puspitasari

BAB III PERANCANGAN ALAT. Pada perancangan alat untuk sistem demodulasi yang dirancang, terdiri dari

ITS-SAT. Rancang Bangun Demodulator FSK pada Frekuensi 145,9 MHz untuk Perangkat Receiver. Seminar Tugas Akhir. Respati Loy Amanda NRP.

Rancang Bangun Demodulator FSK 9600 Baud untuk Perangkat Transceiver Portable Satelit IiNUSAT - 1

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI SISTEM. Dalam tugas akhir ini dirancang sebuah modulator BPSK dengan bit rate

I. ANALISA DATA II. A III. A IV. A V. A

OPTIMASI RERATA DALAM PROSES KORELASI SILANG UNTUK MENENTUKAN LOKASI RADIO TRANSMITTER

Rancang Bangun Demodulator FSK pada Frekuensi 145,9 MHz untuk Perangkat Receiver Satelit ITS-SAT

1.2 Tujuan Penelitian 1. Penelitian ini bertujuan untuk merancang bangun sirkit sebagai pembangkit gelombang sinus synthesizer berbasis mikrokontroler

No Output LM 35 (Volt) Termometer Analog ( 0 C) Error ( 0 C) 1 0, , ,27 26,5 0,5 4 0,28 27,5 0,5 5 0, ,

BAB IV PENGUKURAN DAN ANALISA. Pengukuran dan analisa dilakukan bertujuan untuk mendapatkan

PENGENDALIAN ROBOT MENGGUNAKAN MODULASI DIGITAL FSK (Frequency Shift Keying )

APLIKASI MICROKONTROLLER UNTUK DETEKSI FREKUENSI DOPPLER RADIO TRACKING

BAB III PERANCANGAN SISTEM. untuk efisiensi energi listrik pada kehidupan sehari-hari. Perangkat input untuk

PENGEMBANG AN DETEKTOR SIGNAL RADIO MULT I CHANNEL UNTUK RADIO TRACKING ROKET MENGGUNAKAN LOGARITMIK AMPLIFIER

III. METODE PENELITIAN

ALGORITMA TDOA UNTUK PENGUKUR JARAK ROKET MENGGUNAKAN TEKNOLOGI UHF

BAB II DASAR TEORI Suara. Suara adalah sinyal atau gelombang yang merambat dengan frekuensi dan

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini perkembangan bidang telekomunikasi sangat cepat, penggunaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENGUJIAN

RANCANG BANGUN SISTEM TELEMETRI NIRKABEL UNTUK PERINGATAN DINI BANJIR DENGAN MODULASI DIGITAL FSK- MODULASI FREKUENSI

TEE 843 Sistem Telekomunikasi. Modulasi. Muhammad Daud Nurdin

PERANCANGAN MODULATOR QPSK DENGAN METODA DDS (DIRECT DIGITAL SYNTHESIS) BERBASIS MIKROKONTROLLER ATMEGA8535 ABSTRAK

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB IV PENGUKURAN DAN ANALISIS

BAB II DASAR TEORI. Modulasi adalah pengaturan parameter dari sinyal pembawa (carrier) yang

Perancangan dan Realisasi Sistem Pentransmisian Short Message dan Sinyal Digital pada

Teknik Pengkodean (Encoding) Dosen : I Dewa Made Bayu Atmaja Darmawan

Untuk pensinyalan digital, suatu sumber data g(t) dapat berupa digital atau analog yang di encode menjadi suatu sinyal digital x(t)

KOMUNIKASI DATA VIA JALA JALA LISTRIK

KOMUNIKASI DATA SAHARI. 5. Teknik Modulasi

BAB II KONSEP DASAR SISTEM MONITORING TEKANAN BAN

JOBSHEET 9 BAND PASS FILTER

BAB III PERANCANGAN DAN PENGUKURAN

DAFTAR ISI. ABSTRAK. i ABSTRACT.. ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI...v DAFTAR GAMBAR...ix DAFTAR TABEL... xi

Teknik modulasi dilakukan dengan mengubah parameter-parameter gelombang pembawa yaitu : - Amplitudo - Frekuensi - Fasa

BAB IV SINYAL DAN MODULASI

BAB III PERANCANGAN ALAT. Gambar 3.1 Diagram Blok Pengukur Kecepatan

(b) Gambar 3.1 (a) Blok Diagram Sistem Telemetri Bagian Pengirim Data. (b) Blok Diagram Sistem Telemetri Bagian Penerima Data

Gambar 2.1 Perangkat UniTrain-I dan MCLS-modular yang digunakan dalam Digital Signal Processing (Lucas-Nulle, 2012)

PROTOTYPE PENDETEKSI TSUNAMI DI DAERAH PESISIR PANTAI BERBASIS RADIO FREQUENCY SEBAGAI PERINGATAN TSUNAMI DINI

BAB IV PENGUKURAN DAN ANALISIS

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI. Blok diagram carrier recovery dengan metode costas loop yang

MODULASI. Adri Priadana. ilkomadri.com

DASAR TELEKOMUNIKASI ARJUNI BP JPTE-FPTK UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA. Arjuni Budi P. Jurusan Pendidikan Teknik Elektro FPTK-UPI

UNIVERSITAS PGRI SEMARANG

Tipe op-amp yang digunakan pada tugas akir ini adalah LT-1227 buatan dari Linear Technology dengan konfigurasi pin-nya sebagai berikut:

Rancang Bangun Modulator FSK 1200 Baud untuk Perangkat Transceiver Portable Satelit Iinusat-01

Perancangan dan Pembuatan Transmitter untuk Satelit ITS-SAT pada Frekuensi 436,9 MHz

TUGAS KELOMPOK 4 SOFYAN AGU YESSICA RATTU YULINA JEUJANAN FRIDEAL HORMAN YEFTA SUPIT

Transmisi Suara dan Pengendalian Penyuara melalui Jala-Jala berbasis IC LM1893

Latihan Soal dan Pembahasan SOAL A

Modulasi Digital. Levy Olivia Nur, MT

Sistem Telekomunikasi

MODUL PRAKTIKUM RANGKAIAN ELEKRONIKA Bagian II

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT. modulator 8-QAM seperti pada gambar 3.1 berikut ini: Gambar 3.1 Blok Diagram Modulator 8-QAM

BAB 4 MODULASI DAN DEMODULASI. Mahasiswa mampu memahami, menjelaskan mengenai sistem modulasi-demodulasi

KOMUNIKASI DATA Teknik Pengkodean Sinyal. Fery Antony, ST Universitas IGM

PRINSIP UMUM. Bagian dari komunikasi. Bentuk gelombang sinyal analog sebagai fungsi waktu

MULTIPLEXING. Frequency-division Multiplexing (FDM)

Penguat Oprasional FE UDINUS

BAB III STUDI KOMPONEN. tugas akhir ini, termasuk fungsi beserta alasan dalam pemilihan komponen. 2. Sudah memiliki Kecepatan kerja yang cepat

SINYAL & MODULASI. Ir. Roedi Goernida, MT. Program Studi Sistem Informasi Fakultas Rekayasa Industri Institut Teknologi Telkom Bandung

TELEMETRI Abstrak I. Pendahuluan

BAB V PENGUJIAN SISTEM DAN ANALISIS

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III METODOLOGI PENULISAN

BAB III TEORI PENUNJANG. Microcontroller adalah sebuah sistem fungsional dalam sebuah chip. Di

KOMUNIKASI DATA PROGRAM STUDI TEKNIK KOMPUTER DOSEN : SUSMINI I. LESTARININGATI, M.T

MODUL 06 RANGKAIAN FILTER PASIF

MAKALAH LOW PASS FILTER DAN HIGH PASS FILTER

Transkripsi:

ii PENGEMBANGAN MODEM AFSK UNTUK TELEMETRI MUATAN ROKET UHF Wahyu Wldada Penelltl BldangTelemetri dan Muatan Roket. LAPAN ABSTRACT I Modem is an important component in the telemetry data system of the rocket. The telemetry data based on an amateur radio is usually used an AFSK modem. This paper describes the development of AFSK modem using a microcontroller which the speed can be set to the maximum bandwidth of the radio. The prototype is use a 16 MHz of microcontroller and the speed can be set to 2.4 kbps that available to the standard bandwidth of an amateur radio. ABSTRAK Modem merupakan komponen yang sangat penting untuk sistem telemetri data muatan roket Telemetri ini berbasis UHF yang memerlukan modem AFSK [Audio Frekuensi Shift Keying) untuk komunikasi data. Tulisan ini membahas mengenai pengembangan modem AFSK berbasis microcontroller dengan kecepatan transfer data yang dapat diatur sesuai dengan kemampuan bandwith radio yang digunakan. Prototip modem ini menggunakan sebuah microcontroller dengan kecepatan 16 Mhz dan dapat menghasilkan kecepatan modem sampai 2.4 kbps yang sesuai dengan standar bandwidth UHF. Kata kunci: AFSK modem. Band-rate, Telemetri, Roket, Telemetri, UHF 1 PENDAHULUAN Komunikasi data antara muatan roket dengan stasiun penerima dapat menggunakan sebuah UHF yang dilengkapi dengan perangkat modem. Pada dekade ini telah berkembang dengan pesat komunikasi data dengan radio yang dikhususkan untuk komunikasi data, pada awalnya menggunakan radio suara dengan sebuah modem audio. Untuk melakukan komunikasi data jarak jauh, frekuensi radio yang paling optimal adalah frekuensi rendah, bisa VFH atau UHF. Jika menggunakan frekuensi yang lebih tinggi, maka daya jangkaunya menjadi berkurang jauh. Pada peluncuran sebuah roket yang mempunyai daya jangkau rendah, maka radio dengan frekuensi tinggi dan kecepatan transfer tinggi dapat digunakan secara optimal. Akan tetapi untuk roket dengan daya jangkau yang jauh, penggunaan radio frekuensi lebih rendah lebih optimal, walaupun jumlah data yang dapat dikirim menjadi terbatas. Akan tetapi masih dalam batas jumlah data yang memadai untuk digunakan sebagai bahan analisa terbang roket tersebut. Kecepatan transfer data dapat ditingkatkan dengan memodifikasi modem dan bandwidth radio. Komunikasi data melalui UHF telah banyak dikembangkan pada awal tahun 80an dan masih digunakan sampai sekarang. Akan tetapi karena UHF digunakan juga sebagai alat komunikasi suara, maka pengiriman data via radio suara ini masih diperlukan dan lebih optimal untuk aplikasi-aplikasi tertentu yang memerlukan komunikasi data dan suara. Modem untuk radio suara {Audio Frequency Shift Keying] seperti tipe standar tidak mudah diperoleh serta mempunyai kecepatan yang terbatas, yaitu 1200 bps dan dapat ditingkatkan

32 jut nut ickjiuuryt'uuguiitaiu von * J*u. J juni UVU;JJ-JO menjadi 2400 bps. Akan tetapi bandwidth UHF masih mampu untuk mengirim data dengan kecepatan yang lebih tinggi lagi. Sehingga pengembangan modem jenis AFSK dengan sebuah microcontroller menjadi sangat penting untuk keperluan komunikasi peluncuran roket. Dalam tulisan ini memuat mengenai pengembangan modem berbasis microcontroller dengan membuat modulasi pulsa dan sebuah lowpass filter. Dalam percobaan kali ini menggunakan microcontroller tipe AT90S2313 buatan ATMEL dengan kecepatan kristal 16 MHz. Input data ke modem ini dapat berupa data digital pada level TTL maupun serial RS232. Modem ini sangat sederhana dan mempunyai kemampuan kecepatan transfer data yang dapat diubah-ubah sampai dengan kecepatan 2.4 kbps sesuai dengan lebar pita UHF. Selain mudah diintegrasikan dengan sistem muatan, juga mempunyai kecepatan yang lebih tinggi, sampai batas kemampuan radio dan dapat menghemat biaya dibandingkan dengan menggunakan modem standar dipasaran. Hasil pegembangan modem ini masih sederhana, tetapi dapat membuka peluang pegembangan selanjutnya. 2 TEORI DASAR AFSK MODEM Sesuai dengan namanya, modulasi pengiriman data digital ini adalah memodulasi dua buah frekuensi untuk mengirim data digital high dan low, yang biasa disebut 'mark' dan 'space' frekuensi. Secara standar modem seperti Bell202, frekuensi untuk modem dengan kecepatan 1200 bps adalah, 1200 Hz (space) dan 2200 Hz (mark), dengan tone frekuensi 1000 Hz. Signal tone ini digunakan untuk mendeteksi ada tidaknya komunikasi sehingga mempermudah pendeteksian frekuensi. Pada Gambar 2-1 di bawah terlihat sebuah contoh signal data yang berupa pulsa dengan lebar tertentu untuk mengirim data binari "01100". Kemudian pada gambar bagian tengah, menunjukkan data yang dimodulasikan ke signal sinusoidal. Bagian paling bawah menunjukkan perubahan ketiea frekuensi vane dieunakan. Gambar 2-1: Modulasi frekuensi untuk modem AFSK dengan data binary "01100" Kecepatan data maksimum yang dapat dikirim melalui AFSK modem (maximum keying speed in bauds) terhadap modulasi adalah (2 1) f s adalah frekuensi 'space' dalam Hz dan Baud dalam bit/detik. Sehingga jumlah karakter ascii yang dapat dikirim adalah Baud/8 tiap detik. Dengan keterangan lain bahwa satu buah data binary akan diwakili dengan sebuah gelombang sinusoidal atau satu byte diwakili dengan delapan gelombang sinus. Microcontroller secara mudah dapat digunakan untuk membuat signal pulsa dengan lebar yang dapat diubah-ubah. Sehingga data yang akan lata modulasikan diubah menjadi data binary dan kemudian membuat pulsa dengan lebar sebuai dengan frekuensi yang digunakan. Signal yang berupa pulsa ini tidak dapat dikirim dengan baik pada UHF. Karena signal pulsa ini mengandung frekuensi tinggi, sehingga harus kita gunakan lowpass filter agar dapat berbentuk signal sinusoidal dan dapat didengar dan dikirim melalui radio. Sebaliknya pada sistem penerima, keluaran suara dari radio harus dapat dihitung frekuensinya. Sehingga proses yang mudah dilakukan adalah menghitung lebar pulsa signal tersebut. Proses ini dapat dilakukan dengan mudah dengan fasilitas

komparator signal pada microcontroller. Input signal sinusoidal dari radio, kita bandingkan dengan signal dengan besaran tertentu pada pertengahan tegangan minimal dan maksimal keluaran tegangan suara radio. Penjelasan metodayang lebih detail akan dibahas pada bab berikut. 3 RANCANG-BANGUN MODEM AFSK Sistem komunikasi via modem ini terdiri dari dua bagian. Bagian transmitter dengan menggunakan modulator dan sebuah radio. Bagian receiver dengan menggunakan demodulator dan sebuah radio sebagai penerima. Masing-masing bagian modem tersebut dijelaskan sebagai berikut. disamakan dengan kecepatan transfer data atau baudrate, sehingga satu panjang gelombang sinus memuat satu data binary. Kecepatan transfer data ini sebenarnya dapat diatur seoptimal mungkin sesuai dengan lebar pita radio dan kebutuhan pada sistem telemetri, walaupun menggunakan kecepatan dan frekuensi sinyal yang tidak standar. Dalam percobaan kali ini kita menggunakan 3 buah kecepatan transfer data, 1200 dan 2400 bps yang masih dapat ditransfer melalui UHF yang masih standar (belum dimodifikasi). Tabel 3-1: KECEPATAN DAN FREKUENSI UNTUK MODULASI 3.1 Modulator Modulasi deret data binari menjadi signal suara dapat dilakukan pada salah satu port sebuah microcontroller. Lebar pulsa masing-masing frekuensi dapat diatur dengan timer pada prosesor tersebut. Data digital yang masuk langsung dirubah menjadi pulsa. Pulsa ini akan melalui lowpass filter agar berubah menjadi gelombang sinus dan dapat dikirim dengan baik melalui gelombang radio. Bagan modulator komunikasi radio suara dapat dilihat pada Gambar 3-1, yang terdiri dari rangkaian elektronik yang sangat sederhana, seperti sebuah microcontroller AT90S2313 dengan kecepatan 16 MHz dan lowpass fiter dengan menggunakan komponen beberapa resistor dan kapasitor. Gambar 3-1: Skema modulator data menjadi suara Pada bagian lowpass filter, makin banyak order yang digunakan, bentuk gelombang yang diinginkan semakin baik. Sehingga frekuensi yang dihasilkan menjadi semakin tajam terhadap nilai yang diinginkan. Jika bentuk signal masih berbentuk mendekati pulsa, maka frekuensi signal yang dihasilkan menjadi lebih lebar yang mengandung frekuensi yang banyak. Pada prototip modulator kali ini, digunakan lowpass filter order 4 dan hasil signal yang diperoleh cukup baik. Pada Gambar 3-1 nilai resistor untuk masing-masing kecepatan transfer berbeda-beda agar sesuai dengan frekuensi yang digunakan. Tabel 3-2 adalah nilai resistor yang digunakan pada percobaan kali ini. Penggunaan variabel resistor akan menjadi lebih praktis dalam percobaan maupun saat merubah kecepatan modulasi, misalnya dengan 1 Ohm variabel resistor. Tabel 3-2: NILAI TAHANAN DAN KAPASI TOR UNTUK MASING-MASING BAUDRATE Frekuensi signal yang digunakan untuk modulasi data seperti pada Tabel 3-1. Frekuensi 'tone' sedikit lebih rendah dari frekuensi 'space'. Frekuensi signal 'space' 33

34 Metoda lain yang dapat digunakan untuk memodulasi signal adalah dengan menggunakan rangkaian digital-to-analog converter berbasis network resistor yang biasa disebut R2R ladder. Akan tetapi metoda ini sedikit memerlukan komponen yang lebih dan program yang lebih komplek, sehingga metoda yang dipilih menggunakan lowpass filter. BAUDRATE vs KRISTAL Untuk mengganti kecepatan baudrate modulator dapat melalui program pada microcontroller atau dengan mengganti kecepatan kristal yang dipakai (memakai jumper dengan beberapa macam kristal). Hubungan antara kecepatan kristal dan baudrate adalah linier, seperti terlihat pada Gambar 3-2. Komunikasi dengan kecepatan baudrate yang tidak standar dapat dilakukan antar modem dan juga antara modem dan komputer. Sehingga penggunaan kecepatan baudrate ini sangat fleksibel dan dapat disesuaikan dengan bandwidth UHF yang digunakan. Untuk memperoleh hasil signal yang baik, penggunaan kristal kecepatan tinggi (16 MHz) sangat diperlukan. Agar eksekusi perintah menjadi lebih cepat, sehingga memperoleh frekuensi signal modulasi yang lebih akurat. 3.2 Demodulator Gambar 3-3 adalah rancangan demodulator untuk modem AFSK. Input berupa signal suara dari radio, dan keluarannya berupa serial data. Gambar 3-4: Skema demodulator suara menjadi data digital Gambar 3-3: Hubungan kecepatan kristal dan baudrate dengan parameter fix Rancangan rangkaian elektronik untuk demodulator ini harus dapat menghasilkan signal yang cukup bagus agar dapat mendeteksi data yang dikirim.

Sehingga memerlukah pengkondisian sinyal yang baik. Bandpass filter merupakan hal yang sangat penting untuk mengeliminasi sinyal-sinyal yang tidak dikehendaki. Prosesor AT90S8515 mempunyai analog comparator secara internal yang dapat membandingkan tegangan input pada positif pin AINO dan pada negatif pin AIN1 (Gambar 3-5). Ketika tegangan pada positif pin AINO lebih tinggi dari tegangan pada negatif pin AIN1, maka analog comparator output dalam keadaan set atau high. Keluaran komparator ini dapat digunakan untuk melakukan triggering sebuah timer atau counter untuk menghitung lebar signal. Rangkaian prototip demodulator pada Gambar 3-5 di bawah. Output signal dari radio masuk ke pin positif komparator dan tegangan input pada negatif komparator. Input tegangan komparator AIN1 tersebut dapat ditulis dengan persamaan berikut. A(t) adalah output signal suara dari radio receiver, Qt) adalah tegangan untuk komparator terhadap signal radio receiver. Pada persamaan 3-1 diharapkan dapat menghitung lebar satu buah gelombang sinus secara akurat dengan memotong pada bagian tengah. Signal A{t) yang diterima mengandung noise yang tidak diperlukan, sehingga perlu dihilangkan dengan sebuah bandpass filter. Perhitungan frekuensi yang terdeteksi ini dapat kita beri nilai toleransi sebesar kira-kira ±10% dari frekuensi modulasi (seperti pada persamaan 3-2 di bawah), sehingga jika masuk dalam wilayah nilai itu akan dianggap telah terdeteksi. fd adalah frekuensi modulasi yang terdeteksi dan fu adalah frekuensi modulasi. BAND-PASS FILTER RADIO RECEIVER Desain JUter untuk receiver modem ini kami gunakan tipe butterworth dengan rangkaian Sallen-Key, baik untuk lowpass maupun highpass filter. Alasan penggunaan tipe ini adalah agar respon frekuensi yang diinginkan lebih mendatar. Makin banyak order filter yang digunakan, dapat membuat respon frekuensi mendekati yang diinginkan. Akan tetapi untuk optimasi komponen perlu dibatasi sesuai dengan jumlah opamp yang dipakai. Dalam prototip kali ini kita gunakan dua buah quadopamp, sehingga selain untuk sebuah amplifier, dapat pula dipakai 4 order untuk lowpass dan highpass filter. Gambar 3-6 bagian atas adalah desain highpass filter. Penentuan nilai tahanan, kapasitor, dan cutq/ffrekuensi adalah dapat kita temukan diberbagai literatur-literatur pada bidang signal prosesing. Gambar 3-6 bagian bawah adalah desain lowpass filter. Metodanya mirip dengan di atas, hanya posisi tahanan dan kapasitor saling tertukar. Sebelum membuat prototipnya kami juga telah menghitung nilai-nilai komponen tersebut dengan ramus yang telah ada, dan juga telah melakukan simulasi rangkaian filter tersebut dengan perangkat lunak seperti Spice. Sehingga hasil yang akan kita peroleh dapat kita prediksi. Selain itu, pengamatan langsung pada output radio receiver dengan menggunakan osiloskop yang juga mampu menghitung spectrum frekuensinya sangat penting. Kami menggunakan perangkat lunak yang dapat mengakusisi data melalui sound-card komputer dan menganalisa frekuensifrekuensi yang didapat. Kemudian melakukan filtering secara digital untuk memperoleh parameter cutoff frekuensi yang tepat pada prototip rangkaian elektronik modem. Sehingga secara keseluruhan desain rangkaian elektronik receiver modem ini terdiri dari bagian highpass filter, lowpass filter, amplifier, komparator signal, dan prosesing digital dengan microcontroller. Hasil percobaan yang kami peroleh akan dibahas lebih mendetail pada bagian berikutnya. Untuk memilih kecepatan baudrate untuk demodulator, perlu digunakan jumper untuk pemilihan kecepatan kristal dan rangkaian filtering agar sensitivitas receiver tetap dalam kondisi baik. 35

Gambar 3-6: Skema bandpass filter 4 order untuk demodulator 4 PERCOBAAN DAN ANALISA Percobaan dilakukan dengan membuat rangkaian prototip baik untuk transmitter dan receiver yang dilengkapi dengan dua buah UHF. Mula-mula kita analisa signal tone, apakah stabil untuk membuat frekuensi yang dihasilkan. Kemudian mengecek frekuensi mark dan space apakah sudah sesuai dengan 36 rencana. Perhitungan spectrum frekuensi signal tersebut dilakukan dengan menggunakan program MATLAB yang terhubung pada sound-card. Untuk menganalisa bandpass filter yang telah dirancang, kita cek respon frekuensinya dengan menggunakan signal generator yang dimodulasikan dari nol sampai 6 khz. Kemudian dimasukkan beberapa data yang dikirim dan diterima dengan receiver yang telah

terhubung pada sebuah terminal komputer via rs232. Radio yang digunakan mempunyai bandwidth yang cukup respon pada frekuensi 500 Hz sampai dengan 3500 Hz. Sehingga kecepatan baudrate yang ideal adalah antara 1200 bps dan 2400 bps. Untuk kecepatan yang lebih tinggi memerlukan radio yang lebih lebar bandwidth. Hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan radio yang khusus dirancang untuk modem cepat atau dapat dimodifikasi sendiri. Gambar 4-2 sampai Gambar 4-4 menunjukkan signal tone yang dihasilkan oleh transmitter, masing-masing dengan frekuensi 2000, 2400, 3330 Hz. Sehingga dengan modulasi frekuensi ini dapat digunakan untuk mengirim data maksimal 2400 bps. Contoh signal pengiriman data dengan data huruf /A/ dapat dilihat pada Gambar 4-4. Signal terlihat dua kali mengirim data. Pada spektrum di bawah menunjukkan frekuensi tone yang paling dominan. Analisa signal ini dilakukan dengan menggunakan sound-card sebuah PC sebagai data akuisisi. Kecepatan sampling maksimum sampai 44 khz, sehingga cukup untuk mendeteksi signal dari modulator. Gambar 4-2: Signal space dengan frekuensi 2400 Hz Gambar 4-4: Signal pengiriman data /A/

5 KESIMPULAN Pengembangan modem tipe AFSK berbasis microcontroller dengan kecepatan transfer sampai 2400 bps untuk komunikasi telemetri muatari roket dengan UHF. Pengujian dilakukan dengan dua buah UHF dengan frekuensi UHF dan memperoleh kualitas komunikasi data dengan baik. Kecepatan modem ini dapat ditingkatkan lebih cepat lagi sesuai dengan bandwidth radio yang dipergunakan. Kestabilan modulasi dapat diperoleh dengan lebih baik menggunakan kecepatan kristal yang lebih cepat Modem ini akan diintegrasikan dengan sistem muatan roket baiistik untuk mengjrim data sensor gerak inersia [Inertial Measurements Unify dan data GPS. D AFT AR RUJUKAN Bob Watson, FSK: Signals and Demodulation Technical Note, www.wj.com. www.tcm3105.com; Data sheet modem TCM3105.pdf. www.atmel.com; Data sheet Microcontroller AT90S2313.pdf, AT90S8515.pdf.