BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Air merupakan senyawa kimia yang sangat penting bagi kehidupan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. transportasi baik di sungai maupun di laut. Air juga dipergunakan untuk. meningkatkan kualitas hidup manusia (Arya W., 2001).

KERANGKA PEMIKIRAN. akan digunakan dalam penelitian ini. Tahapan-tahapan metode CVM akan

ANALISIS WILLINGNESS TO PAY

III. KERANGKA PEMIKIRAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Air merupakan unsur yang penting di dalam kehidupan.tidak ada satu pun makhluk

BAB I PENDAHULUAN. Air merupakan senyawa kimia yang sangat penting bagi kehidupan makhluk

BAB I PENDAHULUAN. dibutuhkan adalah air bersih dan hygiene serta memenuhi syarat kesehatan yaitu air

BAB I PENDAHULUAN. bertahan hidup tanpa air. Sebanyak 50 80% di dalam tubuh manusia terdiri

III. KERANGKA PEMIKIRAN. Contingent Valuation Method (CVM), eksternalitas, biaya produksi dan metode

KERANGKA PEMIKIRAN P 1 0 Q 1. Kurva Opportunity Cost, Consumers Surplus dan Producers Surplus Sumber : Kahn (1998)

II. TINJAUAN PUSTAKA. Sumberdaya air adalah bagian dari sistem Daerah Aliran Sungai (DAS) yang

MAKALAH PENGANTAR ILMU LINGKUNGAN JENIS DAN SUMBER DAYA AIR

BAB I PENDAHULUAN. Air merupakan sumber daya alam yang menjadi kebutuhan dasar bagi

BAB I PENDAHULUAN. Air merupakan komponen yang sangat penting dalam kehidupan. Bagi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. masyarakat, karena air merupakan salah satu media dari berbagai macam

III. KERANGKA PEMIKIRAN Asumsi dalam Pendekatan Willingness to Accept Responden. nilai WTA dari masing-masing responden adalah:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Air bersih adalah salah satu jenis sumberdaya berbasis air yang bermutu baik

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. makhluk hidup, baik manusia, hewan, maupun tumbuhan. Akses terhadap air

( khususnya air minum ) cukup mengambil dari sumber sumber air yang ada di

I. PENDAHULUAN. di muka bumi. Tanpa air kehidupan tidak dapat berlangsung. Manusia sebagai

PPM PELATIHAN PENJERNIHAN AIR SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN KUALITAS HIDUP MASYARAKAT DESA BOKOHARJO

BAB I PENDAHULUAN. Air merupakan kebutuhan yang paling utama bagi makhluk hidup. Manusia

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. manusia berkisar antara % dengan rincian 55 % - 60% berat badan orang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

SUMBER AIR SESUATU YANG DAPAT MENGHASILKAN AIR (AIR HUJAN, AIR TANAH & AIR PERMUKAAN) SIKLUS AIR

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR

BAB I PENDAHULUAN. berasal dari lapisan tanah yang relatif dekat dengan permukaan tanah, oleh karena

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA. bersih dan sehat tanpa persediaan air yang cukup, mustahil akan tercapai. Kondisi

BAB 1 PENDAHULUAN. Faktor-faktor yang..., Muhammad Fauzi, FE UI, 2010.

BAB I PENDAHULUAN. digunakan oleh manusia untuk keperluan sehari-harinya yang memenuhi

II. TINJAUAN PUSTAKA. Air merupakan sumber daya alam yang melimpah, dapat ditemukan disetiap tempat di

I. PENDAHULUAN. bagi manusia. Bagi kelangsungan hidupnya, manusia membutuhkan air baik

VI. POLA DAN PERILAKU PENGGUNAAN AIR BERSIH OLEH PENDUDUK. 6.1 Pola Penggunaan Air Bersih oleh Penduduk

BAB I PENDAHULUAN. untuk keperluan hidup manusia sehari-harinya berbeda pada setiap tempat dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Air bersih merupakan salah satu dari sarana dasar yang paling dibutuhkan oleh masyarakat.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Derajat kesehatan masyarakat merupakan salah satu indikator harapan

DESAIN SISTEM JARINGAN DAN DISTRIBUSI AIR BERSIH PEDESAAN (STUDI KASUS DESA WAREMBUNGAN)

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Bohulo. Desa Talumopatu memiliki batas-batas wilayah sebelah Utara berbatasan

III. KERANGKA PEMIKIRAN

BAB 1 PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Air adalah zat yang sangat dibutuhkkan oleh semua makhluk hidup termasuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan Negara kepulauan terbesar di dunia. Indonesia memiliki 17,504 pulau dengan luas wilayah

BAB II KERANGKA PENDEKATAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. yang dimasak, kini masyarakat mengkonsumsi air minum isi ulang (AMIU).

ANALISIS WILLINGNESS TO PAY

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sehingga tidak akan ada kehidupan seandainya di bumi tidak ada air. Ada tiga

PEMENUHAN KEBUTUHAN AIR BERSIH BAGI MASYARAKAT DI PERUMNAS PUCANGGADING TUGAS AKHIR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dikarenakan agar mudah mengambil air untuk keperluan sehari-hari. Seiring

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Air adalah sebutan untuk senyawa yang memiliki rumus kimia H 2 O. Air. Conference on Water and the Environment)

BAB I PENDAHULUAN. sangat penting bagi kehidupan dan perikehidupan manusia, serta untuk

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Biologi. Disusun Oleh:

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu sumber daya alam yang paling penting bagi kehidupan manusia

BAB I PENDAHULUAN. bersih, cakupan pemenuhan air bersih bagi masyarakat baik di desa maupun

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Limbah adalah sampah cair dari suatu lingkungan masyarakat dan

BAB I PENDAHULUAN. Sumberdaya air bersifat dinamis dalam kualitas dan kuantitas, serta dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. selama hidupnya selalu memerlukan air. Tubuh manusia sebagian besar terdiri dari air.

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Pemanfaatan tersebut apabila

BAB I PENDAHULUAN % air. Transportasi zat-zat makanan dalam tubuh semuanya dalam

I. PENDAHULUAN. kayu, rotan, getah, dan lain-lain, tetapi juga memiliki nilai lain berupa jasa

BAB I PENDAHULUAN. sanitasi dan air untuk transportasi, baik disungai maupun di laut (Arya, 2004: 73).

BAB 1 PENDAHULUAN. Air merupakan komponen lingkungan yang penting bagi kehidupan. Air

Contingent Valuation Method (CVM)

BAB 1 PENDAHULUAN. karena itu air berperan penting dalam berlangsungnya sebuah kehidupan. Air

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA. digunakan sebagai air minum, memasak makanan, mencuci, mandi, dan. Ketersedian air bersih merupakan hal yang selayaknya

Bab III Metodologi Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sebagai usaha mencari keseimbangan atau keserasian dan kebahagian dengan

KAJIAN POLA KONSUMSI AIR BERSIH RUMAH TANGGA DI KELURAHAN SETIAMANAH, KOTA CIMAHI SEBAGAI MASUKAN BAGI UPAYA KONVERSI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Air merupakan kebutuhan dasar bagi kehidupan. Tanpa air kehidupan di

PENDAHULUAN. Latar Belakang. karena peluang pasar yang cukup terbuka. Peternakan sapi potong ini

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Air merupakan kebutuhan yang sangat pokok bagi kehidupan. Semua makhluk

IV. METODE PENELITIAN. Penelitian ini mengambil lokasi di Jalan Raya Kasomalang Kabupaten

LEMBAR KUESIONER UNTUK PENJAMAH MAKANAN LAPAS KELAS IIA BINJAI. Jenis Kelamin : 1.Laki-laki 2. Perempuan

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB II LANDASAN TEORI. mengukur kepuasan pelanggan, yaitu sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN. Air merupakan salah satu sumber energi yang sangat penting di dunia sebagai

KEBUTUHAN DAN KETERSEDIAAN AIR DOMESTIK PENDUDUK DESA GIRIMOYO, KECAMATAN KARANGPLOSO, KABUPATEN MALANG

BAB I PENDAHULUAN. gizi dan mempunyai bentuk yang menarik, akan tetapi juga harus aman dalam arti

BAB IV TINJAUAN AIR BAKU

I. PENDAHULUAN. sumber daya alam yang bersifat mengalir (flowing resources), sehingga

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

PENGARUH JARAK ANTARA SUMUR DENGAN SUNGAI TERHADAP KUALITAS AIR SUMUR GALI DI DESA TALUMOPATU KECAMATAN MOOTILANGO KABUPATEN GORONTALO

BAB 1 PENDAHULUAN. kelangsungan hidup manusia. Untuk itu diperlukan suatu instalasi pengolahan air

VII. ESTIMASI NILAI KERUGIAN EKONOMI PENDUDUK AKIBAT PENCEMARAN AIR TANAH. air tanah dengan sumber air bersih lainnya yakni air PDAM.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Air merupakan komponen utama untuk kelangsungan hidup manusia

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Definisi

Transkripsi:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sumber Daya Air 2.1.1 Karakteristik Sumber Daya Air Air merupakan senyawa kimia yang sangat penting bagi kehidupan makhluk di bumi ini. Sumber daya air merupakan sumber daya yang vital bagi kehidupan manusia. Di beberapa wilayah, air masih dianggap sebagai free goods sehingga dapat digunakan oleh siapapun. Sumber daya memiliki sifat terbuka dan masih dianggap milik umum, karena itu air mudah mengalami perubahan dalam kuantitas dan kualitasnya sebagai akibat ketidakjelasan hak-hak atas pengelolaan dan pemanfaatannya. Menurut Sanim (2003) Air sebagai sumber daya alam dapat berupa persediaan dan sekaligus sebagai aliran. Air tanah, misalnya merupakan persediaan yang biasanya memerlukan aliran dan pengisian kembali oleh air hujan. Pemasukan air tergantung pada topografi dan kondisi meteorologi, karena keduanya mempengaruhi proses peresapan dan penguapan air. Akibatnya, maka pengambilan keputusan dalam mengembangkan sumber daya air didasarkan atas distribusi kemungkinan. 2.1.2 Pentingnya Air Bagi Kehidupan Fungsi air bagi kehidupan tidak dapat digantikan oleh senyawa lain. Penggunaan air yang utama dan sangat vital bagi kehidupan adalah sebagai air minum. Selain itu air dimanfaatkan untuk berbagai keperluan, diantaranya adalah:

1. Untuk kebutuhan rumah tangga (cuci pakaian, memasak dan lain-lain) 2. Untuk konservasi sumber baku PAM 3. Taman rekreasi (tempat-tempat pemandian, tempat cuci tangan) 4. Pusat perbelanjaan (khususnya untuk kebutuhan yang dikaitkan dengan proses kegiatan bahan-bahan/minuman, WC dan lain-lain) 5. Perindustrian (untuk bahan baku yang langsung dikaitkan dalam proses membuat makanan, minuman) 6. Pertanian/irigasi 7. Perikanan 8. Dan untuk keperluan lainnya Begitu pentingnya air bagi kehidupan namun dimasa sekarang keberadaan air kurang mencukupi untuk kebutuhan manusia. Sudah seringkali terjadi kelangkaan air di beberapa daerah di Indonesia maka kebijakan pemerintah sangat diharapkan untuk mengatasi masalah kelangkaan air ini. 2.1.3 Sumber Air di Alam Sumber air di alam terdiri atas air laut, air atmosfir (air metereologik), air permukaan, dan air tanah (Sutrisno,2004) 1. Air laut Air laut mempunyai sifat asin, karena mengandung garam NaCl. Kadar garam dalam air tidak memenuhi syarat untuk air minum. 2. Air Atmosfir, Air Metereologik Dalam kehidupan sehari-hari air ini dikenal sebagai air hujan. Air hujan memiliki sifat agresif terutama terghadap pipa-pipa penyalur maupun bak-bak

reservoir, sehingga hal ini akan mempercepat terjadinya kotoran (karatan). Disamping itu air hujan ini mempunyai sifat lunak sehingga akan boros terhadap sabun, sehingga untuk menjadikan air hujan sebagai sumber air minum hendaknya dilakukan pembersihan terhadap air. 3. Air Permukaan Air permukaan seringkali merupakan sumber air yang paling tercemar, baik karena kegiatan manusia, fauna, flora, dan zat-zat lainnya. Air permukaan meliputi : a. Air Sungai Air sungai memiliki derajat pengotoran yang tinggi sekali. Hal ini karena selama pengalirannya mendapat pengotoran, misalnya oleh lumpur, batang-batang kayu, daun-daun, kotoran industri kota dan sebagainya. Oleh karena itu dalam penggunaanya sebagai air minum haruslah mengalami suatu pengolahan yang sempurna. b. Air Rawa Kebanyakan air rawa berwarna kuning coklat yang disebabkan oleh adanya zat-zat organis yang telah membusuk. 4. Air Tanah Menurut Chandra (2006) dalam buku Pengantar Kesehatan Lingkungan, air tanah merupakan sebagian air hujan yang mencapai permukaan air dan menyerap ke dalam lapisan tanah dan menjadi air tanah. Sebelum mencapai lapisan tempat air tanah, air hujan akan menembus beberapa lapisan tanah dan menyebabkan air mengandung zat-zat mineral.

2.1.4 Karakteristik Air yang Layak Konsumsi Berdasarkan Permenkes RI No.416/MENKES/PER/IX/1990 tentang syarat-syarat pengawasan kualitas air, air minum adalah air yang kualitasnya memenuhi syarat dan dapat diminum langsung. Air bersih adalah air yang digunakan untuk keperluan sehari-hari yang kualitasnya memenuhi syarat kesehatan dan dapat diminum apabila telah masak. Menurut Litbang Departemen Kesehatan dalam Petra (2008) ciri-ciri air layak minum adalah : 1. Jernih tidak berbau, tidak berasa, dan tidak berwarna. 2. Bebas unsur-unsur kimia yang berbahaya, seperti besi (Fe), seng (Zn), raksa (Hg), dan mangan (Mn). 3. Tidak mengandung unsur mikrobiologi yang membahayakan seperti koliform. 4. Suhu sebaiknya sejuk dan tidak panas sesuai dengan suhu tubuh manusia. 2.1.5 Barang Publik dan Barang Privat Barang publik (public goods), yaitu barang yang dapat dikonsumsi tanpa mengurangi tersedianya barang tersebut bagi orang lain atau ada tingkat rivalrous yang rendah sehingga sulit menghindari konsumen. Barang privat (private goods), yaitu barang yang hanya dikonsumsi pada waktu tertentu dan barang tersebut akan mengurangi ketersediaannya bagi orang lain disamping sangat mudah untuk memantau dan mengidentifikasi biaya konsumen.

Pandangan tradisional menganggap air sebagai barang publik yang tersedia di alam dengan bebasnya dapat dikonsumsi. Namun kelangkaan air pada saat ini, air menjadi barang yang memiliki nilai ekonomi yang bersifat privat. Hal ini terjadi akibat kelangkaan keberadaan air. 2.1.6 Peran Masyarakat dalam Pengelolaan Air Ada empat kelompok masyarakat yang terlibat langsung dalam pembangunan pengairan atau pengelolaan air, yaitu masyarakat pemanfaat air, masyarakat pengusaha, masyarakat secara umum dan masyarakat cendekiawan dan pemerhati. Masing-masing kelompok tersebut mempunyai andil dan peran serta yang berbeda dalam pengelolaan air. Hal ini juga ditegaskan dalam RUU sumber daya air Pasal 10, yaitu Pola pengelolaan sumber daya air ditetapkan dengan melibatkan masyarakat seluas-luasnya dan dunia usaha. Pengelolaan sumber daya air yang dimaksud disini adalah pemenuhan kebutuhaan air baku untuk air bersih rumah tangga, pertanian, industri, pertambangan, dan kebutuhan lainnya (Sanim, 2003). Peran serta masyarakat yang aktif dalam pengelolaan air sangat diharapkan agar kerjasama yang baik antara produsen (PDAM Tirta Madina) dan konsumen (Masyarakat). Diharapkan para konsumen dapat menggunakan air secara efektif dan efisiesn, ikut berkontribusi membayar iuran air secara teratur untuk biaya perawatan dan administrasi air yang disediakan PDAM Tirta Madina kepada para konsumen.

2.2 Kerangka Konseptual dan Hipotesis Penelitian 2.2.1 Konsep Kesedian Untuk Membayar (Willingness to Pay) Willingness to pay atau kesediaan untuk membayar adalah kesediaan individu untuk membayar terhadap suatu kondisi lingkungan atau penelitian terhadap suatu kondisi lingkungan atau penilaian terhadap sumber daya alam dan jasa alami dalam rangka memperbaiki kualitas lingkungan. Dalam Willingness to pay dihitung seberapa jauh kemampuan setiap individu atau masyarakat secara agregat untuk membayar atau mengeluarkan uang dalam rangka memperbaiki kondisi lingkungan agar seusai dengan kondisi yang diinginkan. Willingness to pay merupakan nilai kegunaan potensial dari sumber daya alam dan jasa lingkungan (Hanley dan Spash, 1993) Menurut Yakin (1997) definisi dari willingness to pay/willingness to accept adalah nilai dari perubahan kondisi lingkungan atau biaya dari kerusakan lingkungan yang ditentukan oleh semua individu baik secara langsung maupun tidak langsung yang bisa dinyatakan dalam bentuk uang. Kesediaan membayar atau kesediaan menerima merefleksikan preferensi individu, kesediaan membayar dan kesediaan menerima adalah bahan mentah dalam penilaian ekonomi (Pearce dan Moran, 1994 dalam Djijono, 2002) Beberapa pendekatan yang digunakan dalam perhitungan Willingness to pay untuk menghitung peningkatan atau kemudahan kondisi lingkungan adalah : 1. Menghitung biaya yang bersedia dikeluarkan oleh individu untuk mengurangi dampak negatif pada lingkungan karena adanya suatu kegiatan pembangunan. 2. Menghitung pengurangan nilai atau harga dari suatu barang akibat semakin menurunnya kualitas lingkungan.

3. Melalui suatu survei utnuk menentukan tingkat kesediaan masyarakat untuk membayar dalam rangka mengurangi dampak negatif pada lingkungan yang lebih baik. Perhitungan Willingness to paay dapat dilakukan secara langsung (direct method) dengan melakukan survey, dan secara tidak langsung (indirect to pay), yaitu perhitungan nilai terhadap nilai penurunan kualitas lingkungan yang telah terjadi. Dalam penelitian ini perhitungan Willingness to pay dilakukan secara langsung (direct method), dengan cara survey dan melakukan wawancara dengan masyarakat. 2.3.2 Metode Perhitungan Nilai Willingness to Pay Terdapat empat metode untuk memperoleh penawaran besarnya nilai Willingness to Pay responden (Hanley dan Spash, 1993), yaitu : 1. Metode tawar menawar (Bidding Game) Metode ini dilaksanakan dengan menanyakan kepada responden apaka bersedia membayar/menerima sejumlah uang tertentu yang diajukan sebagai titik awal (starting point). Jika Ya makin besarnya nilai uang yang diturunkan/dinaikkan sampai ke tingkat yang disepakati. 2. Metode pertanyaan terbuka (Open-Ended Question) Metode ini dilakukan dengan menanyakan langsung kepada responden berapa jumlah maksimal uang yang ingin dibayarkan atau jumlah minimal uang ingin diterima akibat perubahan kualitas lingkungan. Kelebihan metode ini adalah responden tidak perlu diberi petunjuk yang bisa mempengaruhi nilai yang

diberikan dan metode ini tidak menggunakan nilai awal yang ditawarkan sehingga tidak akan timbul akan timbul bias titik awal. Sementara kelemahan metode ini adalah kurangnya akurasi nilai yang diberikan dan terlalu besar variasinya. 3. Metode kartu pembayaran (Payment Card) Metode ini menawarkan kepada responden satu kartu yang terdiri dari berbagai nilai kemampuan untuk membayar atau kesediaan untuk menerima dimana responden tersebut dapat memilih nilai maksimal atau nilai minimal yang sesuai dengaan preferensinya. Pada awalnya, metode ini dikembangkan untuk mengatasi bias titik awal dari metode tawar-menawar. Untuk meningkatkan kualitas metode ini terkadang diberikan semacam nilai patokan yang menggambarkan nilai yang dikeluarkan oleh orang dengan tingkat pendapatan tertentu bagi orang di lingkungan yang lain. Kelebihan metode ini adalah memberikan semacam stimulan untuk membantu responden berpikir lebih leluasa tentang nilai tertentu, seperti pada teori tawar-menawar. Untuk menggunakan metode ini, diperlukan pengetahuan statistik yang relatif baik. 4. Metode Pertanyaan Pilihan Dikotomi (Close-Ended Referendum) Metode ini menawarkan responden jumlah uang tertentu dan menanyakan apakah responden mau membayar atau tidak sejumlah uang tersebut untuk memperoleh kualitas lingkungan tertentu apakah responden mau menerima atau tidak sejumlah uang tersebut sebagai kompensasi atau diterimanya penurunan kualitas lingkungan.

Fungsi Willingness to Pay yang diperoleh dalam penelitian ini terdiri dari beberapa variabel yang diduga akan mempengaruhi nilai Willingness to Pay masyarakat jika ada peningkatan pelayanan di Kabupaten Mandailing Natal. Beberapa variabel yang digunakan adalah : 1. Umur Responden Masyarakat pengguna air bervariasi umurnya karena itu perlu diteliti apakah umur responden berpengaruh terhadap besarnya iuran air yang ingin dibayarkan masyarakat setelah adanya peningkatan pelayanan dalam pengelolaan sumber daya air yang berasal dari PDAM Tirta Madina. Asumsi yang berlaku untuk variabel ini adalah semakin tua umur responden maka semakin tinggi iuran yang akan dibayarkan karena masyarakat yang umurnya lebih muda cenderung lebih muda mencari sumber mata air lain yang umumnya lebih jauh dari pemukiman masyarakat. 2. Tingkat Pendapatan Responden Tingkat pendapatan responden sangat berpengaruh terhadap besarnya nilai Willingness to Pay yang ingin dibayarkan oleh masyarakat untuk iuran air. Asumsi yang berlaku adalah semakin tinggi pendapatan responden maka semakin besar pula nilai Willingness to Pay yang akan dibayarkan oleh responden tersebut. Satuan yang digunakan adalah Rupiah. 3. Tingkat Pendidikan Responden Tingkat pendidikan sangat mempengaruhi pola pikir masyarakat terhadap sumber daya alam yang umumnya digunakan secara bebas dan tidak memerlukan biaya. Variabel ini dinilai berpengaruh karena umumnya

masyarakat dengan tingkat pendidikan lebih baik cenderung lebih memahami nilai ekonomi dari sumber daya yang semakin terbatas jumlahnya dan menjadi barang ekonomi akibat kelangkaan yang terjadi. Asumsi yang berlaku adalah semakin tinggi tingkat pendidikan responden, maka besar pula Willingness to Pay yang akan dibayarkan untuk iuran air. Dalam analisis data kuantitatif dengan analisis regresi berganda, tingkat pendidikan responden disajikan dalam bentuk numerik dengan menetapkan skor-skor sebagai berikut : a. Skor 0 untuk responden yang tidak bersekolah b. Skor 1 untuk responden dengan pendidikan terakhir SD/Sederajat c. Skor 2 untuk responden dengan pendidikan terakhir SMP/Sederajat d. Skor 3 untuk responden dengan pendidikan terakhir SMA/Sederajat e. Skor 4 untuk responden dengan pendidikan terakhir Perguruan Tinggi 4. Tingkat Pelayanan PDAM Tirta Madina Pelayanan PDAM Tirta Madina untuk melayani kebutuhan air masyarakat Kabupaten Mandailing Natal dapat dinilai oleh masyarakat dalam menentukan kualitas pelayanan. Semakin baik pelayanan yang dilakukan utuk mendistribusi air ke masyarakat, maka semakin baik pula pandangan, masyarakat akan PDAM Tirta Madina. Asumsi yang berlaku adalah semakin baik penilaian masyarakat akan pelayanan PDAM Tirta Madina dalam pengelolaan air maka makin tinggi pula nilai Willingness to Pay yang bersedia dibayarkan.

Dalam sanalisi berganda, tingkat penilaian masyarakat terhadap pelayanan PDAM Tirta Madina disajikan dalam bentuk numerik dengan skor-skor. Variabel ini merupakan variabel penjelas yang memiliki skor satu untuk pelayanan yang dipandang baik dan skor nol untuk pelayanan yang tidak baik. Tingkat pelayanan dimasukkan dalam kategori baik jika distribusi air berjalan baik ke seluruh masyarakat yang menggunakan air, kualitas air baik (kejernihan dan sanitasi air), dan debit air yang mengalir ke masyarakat dapat mencukupi kebutuhan masyarakat sehari-hari. 5. Jumlah Tanggungan Keluarga Jumlah tanggungan keluarga dalam tiap rumah tangga sangat mempengaruhi jumlah pemakaian air. Maka kesediaan membayar dalam tiap rumah tangga keluarga berbeda karena faktor jumlah tanggungan keluarga atau jumlah anggota keluarga yang berbeda-beda. Dalam jumlah tanggungan ini digunakan satuan jumlah angka. Asumsi yang berlaku dalam variabel ini adalah semakin tinggi atau semakin kecil angka tanggungan keluarga masyarakat pengguna air maka semakin besar pula nilai Willingness to Pay yang rela dibayarkan oleh masyarakat. Berdasarkan uraian diatas dapat lebih dipahami pada alur kerangka konseptual penelitian dibawah ini :

X1 X2 X3 Y X4 X5 Gambar 2.1. Kerangka Konsep Penelitian Keterangan : X1 : Umur Responden X2 : Tingkat Pendapatan X3 : Tingkat Pendidikan X4 : Tingkat Pelayanan X5 : Jumlah Tanggungan Y : WTP (Willingness to pay) 2.3.3 Hipotesis Penelitian Berdasarkan uraian pada kerangka konseptual penelitian dan diformulasikan hipotesis sebagai berikut : 1. Masyarakat yang bersedia membayar biaya air yang berasal dari PDAM Tirta Madina akan merasakan manfaat langsung dari penyediaan air yang dilakukan PDAM Tirta Madina. 2. Pilihan masyarakat untuk membayar biaya atas pemakaian air yang berasal dari PDAM Tirta Madina diduga akan dipengaruhi oleh umur, tingkat pendapatan, tingkat pendidikan, tingkat pelayanan PDAM Tirta Madina dan jumlah tanggungan keluarga.

2.3 Hasil Peneliti Terdahulu Tabel 2.1. Tabel Hasil Penelitian Terdahulu Nama/Tahun/ No Judul Penelitian 1 Arifah (2008), Analsis Wellingness to Pay petani terhadap peningkatan pelayanan irigasi 2 Putri (2007), Penelitian kebijakan tarif air PDAM Kota Bandung serta responden pelanggan terhadap peningkatan tarif 3 Kusuma (2006), Analisis ekonomi pengelolaan sumber daya air dan kebijakan tarif air PDAM Kota Madiun. Perumusan Masalah Apakah produktivitas lahan, tingkat pendidikan, jumlah tanggungan keluarga, dan tingkat pendapatan berpengaruh terhadap pembayaran iuran pengelolaan irigasi. Bagaimana pengaruh kebijakan tarif air PDAM kota bandung terhadap kesediaan membayar iuran masyarakat kepada PDAM Apakah faktorfaktor yang mempengaruhi kebijakan tarif air. Model Analisis Pengelolaan data dilakukan secara manual dan menggunakan komputer Microsoft Excel dan Minitab for Windows Release 14. Analisis data yang dilakukan dengan analisi kuantitatif dari biaya produksi air oleh PDAM Analisis yang digunakan adalah analisi regresi berganda dan variabelvariabel yang mempengaruhi kebijkan tarif air. Hasil Penelitian Varibel yang berpengaruh positif adalah produktivitas lahan dan tingkat pendidikan, sedangkan variabel lain tidak berpengruh terhadap nyata. Jumlah anggota keluarga, tingkat pendapatan dan jumlah air yang dikonsumsi berpegaruh nyata terhadap nilai Wellingness to Pay yang dibayarkan pelanggan Kebijakan tarif air dipengaruhi oleh harga beli listrik per kwh, harga bahan bakar minyak, dan tingkat inflasi. Kebijakan tarif air berdampak positif yaitu meningkatakan penerimaan dan keuntungan PDAM kota Madiun.