PENERAPAN TEAMS GAMES TOURNAMENT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS KELAS IV SDN BLABAK 1 KANDAT KEDIRI

dokumen-dokumen yang mirip
ARTIKEL PENELITIAN. Oleh RANTI EFRIZAL NPM

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV A PADA PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL SCRAMBLE DI SDN 03 KOTO PULAI PESISIR SELATAN.

LINDA ROSETA RISTIYANI K

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI PERISTIWA ALAM MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau ABSTRACT

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V-A DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DI SD NEGERI 09 KAYU ARO KOTA PADANG

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE INKUIRI PADA SISWA KELAS IV SDN 27 SAGO PESISIR SELATAN

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN IPS DENGAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DI SD NEGERI 03 SUAYAN TINGGI

Amelia dan Syahmani. Meningkatkan Keterampilan Proses Sains dan Hasil Belajar Melalui Pendekatan Scientific 32

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MELALUI THINK PAIR SHARE (TPS) DI SEKOLAH DASAR

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV DALAM PEMBELAJARAN

PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL WORD SQUARE DI SDN 26 PELANGAI KECIL KABUPATEN PESISIR SELATAN

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS IV SD NEGERI PUCANGAN

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV A DENGAN MENGGUNAKAN MODEL GROUP INVESTIGATION DALAM PEMBELAJARAN IPS DI SDN 08 SURAU GADANG SITEBA PADANG

OLEH: JULWITA ANDANI PUTRI NPM.

ARTIKEL PENELITIAN. PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PEMBELAJARAN PKn DENGAN STRATEGI INDEX CARD MATCH DI SDN 06 KECAMATAN IV JURAI

ARTIKEL PENELITIAN OLEH: RAHAYU OCTAVIA NPM PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE STAD DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SDN BOROWETAN TAHUN AJARAN 2012/2013

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR NEGERI 003 KOTO PERAMBAHAN

Keywords: Teams Games Tournament (TGT), visual media, social science

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE EXAMPLES NON EXAMPLES SISWA KELAS II B

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN IPS DENGAN PENDEKATAN PETA KONSEP DI SDN 07 GURUN LAWEH NANGGALO PADANG

PENGGUNAAN MODEL TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) DENGAN IRINGAN MUSIK KLASIK DALAM MENINGKATKAN PEMBELAJARAN IPA UNTUK SISWA KELAS V SD

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS V DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED TEACHING

PENGGUNAAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS V SD

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD)

PENERAPAN PAIKEM PADA MATERI MENJELANG PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA (UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR)

Akbar et al., Peningkatan Minat dan Hasil Belajar...

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN IPS MELALUI STRATEGI GUIDED TEACHING DI SDN 09 AIR PACAH PADANG

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA SISWA KELAS IV DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING

PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA MELALUI METODE LATIHAN SISWA KELAS IV SD NEGERI 009 AIR EMAS KECAMATAN UKUI

Linda Syarif 1, Zulfa Amrina 1, Syafni Gustina Sari 1. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta

Afriyenti, Hendri Marhadi, Lazim N HP:

PEGGUNAAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS III SD NEGERI TANJUNGREJO TAHUN AJARAN 2012/2013

PENERAPAN MODEL TGT UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP DAUR AIR

Devi Yuniar 16, Hobri 17, Titik Sugiarti 18

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V DENGAN MODEL GUIDED TEACHING DI SD NEGERI 23 TAMPUNIK PESISIR SELATAN

Rahayu 6, Chumi Z F 7, Ika L R 8

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MEMBACA PETA MENGGUNAKAN MEDIA PETA PUZZLE JURNAL. Oleh CICA ANGGUN LESTARI NGADIMUN SYAIFUDDIN LATIF

PENERAPAN MODEL RME DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR PADA MATA PELAJARAN IPA MELALUI STRATEGI PAILKEM METODE GALLERY WALK

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PORTOFOLIO PADA PEMBELAJARAN PKn DI SD NEGERI 22 LUBUK MINTURUN

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS IV MELALUI MODEL THINK PAIR AND SHARE

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA DENGAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSESDI KELAS IV SD NEGERI 22 SALIMPATKABUPATEN SOLOK

Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Mail Handling dengan Penerapan Model Pembelajaran Time Token Arends

Rahmawati et al., Metode Problem Solving...

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V-B PADA TEMA EKOSISTEM MELALUI MODEL DISCOVERY LEARNING DI SDN 19 KAMPUNG BARU KOTA PARIAMAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI TEKNIK EXAMPLES NON EXAMPLES

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR IPA MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER PADA SISWA KELAS V SDN 26 PASAMAN

UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR IPS MELALUI PENGGUNAAN MEDIA CD. Ustadiyatun Program Pascasarjana PIPS Universitas PGRI Yogyakarta

530 Penerapan Model Pembelajaran Tematik (Webbed)

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS IV DENGAN MENGGUNAKAN MODEL JIGSAW DI SDN 17 PINTI KAYU KETEK SOLOK SELATAN

PENERAPAN MODEL ARIAS

Penerapan Numbered Heads Together untuk Meningkatkan Keaktifan dan Prestasi Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Entrepreneurship

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE TGT DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKASISWA KELAS V SDN 2 KEDUNG MENJANGAN TAHUN AJARAN 2013/2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SCIENCE, ENVIRONMENT, TECHNOLOGY, AND SOCIETY (SETS) UNTUK MENINGKATKAN SIKAP ILMIAH PADA PEMBELAJARAN IPA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

hidup; e) membekali anak didik dengan kemampuan mengembangkan pengetahuan dan ilmu IPS sesuai dengan

PENGGUNAAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS IV SD. 1 Mahasiswa PGSD FKIP UNS 2,3 Dosen PGSD FKIP UNS

warga dunia yang cinta damai. Oleh karena itu, banyak yang beranggapan bahwa mata pelajaran IPS merupakan

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IVA DALAM PEMBELAJARAN IPS DENGAN MENGGUNAKAN STRATEGI GUIDED NOTE TAKING

Hannaning dkk : Penerapan pembelajaran Berbasis Inkuiri untuk Meningkatkan Kemampuan

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A

Yusra Guru Matematika SMP Negeri 30 Pekanbaru ABSTRAK ABSTRACT

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN

PENGGUNAAN METODE ROLE PLAYING DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS DI KELAS V SD

MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN COURSE REVIEW HOREY PADA SISWA KELAS IV DI SDN 17 SUNGAI GERINGGING PARIAMAN

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATERI PESAWAT SEDERHANA DI SMP

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN MENGGUNAKAN METODE INKUIRI DI KELAS VI SD NEGERI 30 SUNGAI NANAM KABUPATEN SOLOK

Kata Kunci: aktivitas belajar siswa, hasil belajar siswa, model kooperatif tipe CIRC (Cooperative Integrated Reading and Composition)

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V.B PADA TEMA ORGAN TUBUH MANUSIA DAN HEWAN MELALUI METODE DISCOVERY LEARNING

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TPS PADA PEMBELAJARAN IPS DI KELAS IV/A SDN 10 PARIT BATU KABUPATEN PASAMAN

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENDEKATAN INKUIRI PADA PEMBELAJARAN IPA KELAS V SDN 07 TUIK BATANG KAPAS

Anna Hartati MTs Negeri Barabai Abstract

PENERAPAN MODEL VISUALIZATION AUDITORY KINESTETIC (VAK) DENGAN MULTIMEDIA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH

Kata Kunci: Aktivitas Belajar, Hasil Belajar, Metode Bermain Peran (Role Playing), Penelitian Tindakan Kelas.

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME DI SEKOLAH DASAR

ARTIKEL PENELITIAN. Oleh: RAJU IKHBAISYAH NPM :

Kata kunci : Macromedia flash, sains teknologi masyarakat, IPA

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMELAJARAN IPS MELALUI METODE PROBLEM SOLVING DI SD NEGERI 03 KOTO KACIAK MANINJAU

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN PKN MENGGUNAKAN MODEL KOOPERATIF TIPE TGT DI SEKOLAH DASAR. Oleh. Ramadhani

PENERAPAN MODEL TEAMS GAMES TOURNAMENT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR FISIKA DI SMP

STRATEGI PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL MELALUI CONCEPT MAPPING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA JURNAL. Oleh ADI PRASETYO ASMAUL KHAIR SISWANTORO

Murniati 1,sainab 2. Kata Kunci : Hasil Belajar Kognitif, IPA Terpadu, Model Pembelajaran Aktif, dan Quiz Team

ARTIKEL. Oleh AGUSMAWATI NPM

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL KOOPERATIF TIPE TGT PADA PEMBELAJARAN IPS DI KELAS IV/B SDN 10 PARIT BATU, KABUPATEN PASAMAN

MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V DALAM PEMBELAJARAN PKn DENGAN MODEL GROUP INVESTIGATION DI SDN 05 PADANG PASIR KOTA PADANG

PENERAPAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SD NEGERI 105 PEKANBARU

PENERAPAN TEAM GAME TOURNAMENT (TGT) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR JURNAL. Oleh MEYLISA EFRILIYANTI SARENGAT SITI RACHMAH SOFIANI

IMPLEMENTATION OF CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING MODEL FOR SOCIAL IN FIVE GRADERS AT SDN 4 PEKANBARU

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SD N 1 LEMBUPURWO TAHUN AJARAN 2012/2013

ARTIKEL PENELITIAN. Oleh: MURTI NPM

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENTS TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION

ARTIKEL PENELITIAN OLEH: REPSA YUNITA NPM

Mebtan Dwi Permana, Imam Muchtar, Chumi Zahroul Fitriah 1)

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW DALAM PENINGKATAN PROSES DAN HASIL BELAJAR IPS PADA SISWA KELAS V SD

Transkripsi:

Tersedia secara online EISSN: 2502-471X Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, dan Pengembangan Volume: 1 Nomor: 9 Bulan September Tahun 2016 Halaman: 1869 1873 PENERAPAN TEAMS GAMES TOURNAMENT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS KELAS IV SDN BLABAK 1 KANDAT KEDIRI Moh. Adnan Khohar, Ruminiati, Munzil Pendidikan Dasar Pascasarjana-Universitas Negeri Malang Jalan Semarang 5 Malang. E-mail: adnankho82@gmail.com Abstract: The purpose of this research is to improve the social studies grade IV SDN Blabak 1 Kandat Kediri through the implementation Teams Games Tournament (TGT). This type of research is the Classroom Action Research (PTK). This research is located at Jalan Kediri, Blitar, Kediri Kandat. The subjects in this study were students of class IV SDN Blabak 1 Kandat Kediri totaling 29 children, with the number of students 12 and older schoolgirls 17 children. This study was conducted in 2 cycles and each cycle consisting of 3 meetings. The instrument used was observation completely learning activities by students and teachers. Observation assessment of affective and psychomotor, and cognitive abilities test. Assessment of cognitive cycle students achieve mastery gained 72.23% and cycle II reached 82.75% in psychomotor in the first cycle and reach 69.4% in the second cycle reaches 87.92% for affective students in the first cycle and the second to reach complete 67.23% and 74.13%. The conclusion of this study reveal that through the implementation of TGT in the learning process at school are able to improve learning outcomes IPS fourth grade students at SDN 1 Blabak Kandat Kediri year 2015/2016 on the development of material production technology, communications, and transportation. Keywords: application TGT, the social studies, students Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar IPS siswa kelas IV SDN Blabak 1 Kandat Kediri melalui penerapan Teams Games Tournament (TGT). Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Lokasi penelitian adalah di Jalan Kediri-Blitar Kandat Kediri. Kemudian subjek dalam penelitian ini adalah siswa-siswa kelas IV SDN Blabak 1 Kandat Kediri yang berjumlah 29 anak, dengan jumlah siswa 12 anak dan siswi 17 anak. Penelitian ini dilaksanakan dalam 2 siklus dan setiap siklus terdiri atas 3 pertemuan. Instrumen yang digunakan adalah lembar observasi keterlaksanaan aktivitas pembelajaran oleh siswa dan guru. Lembar observasi penilaian afektif dan psikomotor anak, serta soal tes kemampuan kognitif. Penilaian kognitif siklus I diperoleh ketuntasan siswa mencapai 72,23% kemudian siklus II mencapai 82,75% pada ranah psikomotor pada siklus I mencapai 69,4% kemudian pada siklus II mencapai 87,92% untuk ranah afektif siswa pada siklus I dan II mencapai ketuntasan 67,23% dan 74,13%. Kesimpulan dari hasil penelitian ini menunjukkna bahwa melalui penerapan TGT dalam proses pembelajaran di SD mampu untuk meningkatkan hasil belajar IPS siswa kelas IV SDN Blabak 1 Kandat Kediri tahun 2015/2016 pada materi perkembangan teknologi produksi, komunikasi, dan transportasi. Kanta kunci: penerapan TGT, hasil belajar IPS, aktivitas siswa Belajar adalah proses dari tidak bisa menjadi bisa. Ketercapaian hasil belajar perlu diukur agar dapat diketahui tingkat pencapaian hasil belajar tersebut. Keberhasilan pembelajaran tidak terlepas dari peran guru dalam proses pembelajaran. Guru hanya sebagai fasilitator dan motivator belajar. Guru yang dapat memosisikan diri dalam proses pembelajaran akan mampu mendorong dan membentuk pengetahuan siswa melalui proses belajar. Sumber bahan ajar yang disesuaikan dengan karakteristik materi dan siswa perlu menjadi pertimbangan guru untuk mendesain pembelajaran yang tepat. Hasil belajar siswa yang rendah mencerminkan bahwa keberhasilan dalam proses pembelajaran kurang maksimal atau perlu adanya perbaikan masalah di kelas. Kondisi kelas yang efektif adalah kondisi kelas dimana guru mampu untuk memusatkan pembelajaran dengan mengaktifkan dan melibatkan siswa dalam proses belajarnya. Menurut Hamalik (2013:201) pengajaran yang berpusat pada siswa adalah pengajaran yang dilaksanakan dengan mempertimbangkan minat dan kebutuhan belajar siswa. Proses pembelajaran ini didasarkan atas perkembangan dan karakteristik belajar siswa, serta lingkungan belajarnya. Peran guru lebih bersifat hanya sebagai penunjang dalam proses pembelajaran. Berdasarkan hasil pengamatan peneliti di SN Blabak 1 Kandat Kediri pada tahun ajaran 2015/2016, ditemukan adanya pencapaian hasil belajar yang masih rendah. Selain itu, ketuntasan belajar hanya mencapai 25,3% atau 7 siswa dari 29 siswa. Hal ini menjadi masalah yang perlu adanya sebuah tindakan dari guru. Kondisi pembelajaran yang dilaksanakan pada jam-jam siang cenderung membuat pembelajaran menjadi jenuh karena pada proses pembelajaran guru masih menggunakan metode ceramah. 1869

1870 Jurnal Pendidikan, Vol. 1, No. 9, Bln September, Thn 2016, Hal 1869 1873 Usaha yang dilakukan untuk dapat menyelesaikan masalah tersebut adalah melalui penerapan model dan metode belajar yang bervariasi. Pemilihan model dan metode yang bervariasi perlu adanya pertimbangan guru dalam memilih model/metode pembelajaran yang tepat. Pada proses pembelajaran kontekstual guru akan mengaitkan materi dengan lingkungan belajar siswa. Dalam menerapkan pembelajaran kontekstual di SDN Blabak 1 Kandat Kediri terkendala lingkungan belajar yang kurang relevan dengan materi yang disampaikan. Efektivitas dan efisiensi waktu dalam proses pembelajaran kontekstual menjadi kendala yang dapat timbul dengan menerapkan pembelajaran tersebut. Salah satu alternatif pembelajaran yang dapat diterapkan oleh guru adalah model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament. Pada proses pembelajaran kooperatif, siswa belajar dalam kelompok dan mengaktifkan tubuh siswa dalam proses pembelajarannya. Proses pembelajaran dalam TGT sangat menyenangkan karena pada proses pembelajaran adanya tahap games dan tournament sehingga diharapkan siswa aktif dan mampu bersaing secara sportif untuk memperoleh pemahaman. Oleh karena itu, peneliti melakukan penelitian tindakan kelas (PTK) dan memilih untuk menerapkan pembelajaran kooperatif tipe TGT ini dalam mengatasi masalah pada pembelajaran IPS yang terjadi di kelas IV SDN Blabak 1 Kandat Kediri. Adapun judul penelitian adalah Penerapan TGT untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPS Kelas IV SDN Blabak 1 Kandat Kediri. METODE Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian tindakan kelas. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV SDN Blabak 1 Kandat Kediri yang berjumlah 29 orang, yang terdiri atas 12 anak laki-laki dan 17 anak perempuan. Objek dalam penelitian ini adalah aktivitas belajar siswa. Penelitian ini terdiri atas 2 siklus dan tiap siklus terdiri atas 3 pertemuan. Alat pengumpulan data yang digunakan adalah lembar observasi untuk mengetahui keterlaksanaan penerapan pembelajaran kooperatif TGT oleh siswa dan guru. Tahapan PTK yang digunakan adalah bentuk tahapan dalam PTK yang dikembangkan oleh Hopkin dalam Supardi (2014:105) yang terdiri atas 4 tahapan proses tindakan. Tahapan tindakan tersebut, meliputi (1) tahap perencanaan (planning), (2) tahap tindakan dan pengamatan (acting dan observing), dan (3) tahap refleksi (reflecting). Pada tahap proses perencanaan guru menyiapkan perangkat pembelajaran yang meliputi silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Pada tahapan ini guru juga menyusun kelompok belajar dengan memerhatikan heterogenitas anggota kelompok. Pertimbangan guru dalam menyusun kelompok belajar melalui pertimbangan tingkat nilai akademik, ras, etnisitas, dan karakter belajar siswa. Diharapkan dalam proses pembelajaran kelompok dapat terlaksana dengan baik. Selain itu, guru juga menyusun jadwal tindakan yang akan dilaksanakan dalam 1 siklus tersebut. Tahap selanjutnya adalah tindakan dan pengamatan. Pada tahap ini, tindakan dan pengamatan adalah sebuah satu bentuk tahapan yang berlangsung secara bersama-sama. Selain itu, selama tindakan dalam proses pembelajaran observer juga melakukan penilaian dan pengamatan berdasarkan lembar observasi. Kemudian tahapan terakhir dalam 1 siklus adalah melakukan refleksi. Pada tahap ini akan dilakukan diskusi bersama guru dan observer terkait keberhasilan tindakan yang telah dilaksanakan. Apabila hasil pembelajaran yang telah dilaksanakan kurang dari apa yang ditetapkan pada tahap perencanaan maka peneliti dapat meneruskan pada siklus 2. Untuk lebih jelasnya coba perhatikan Gambar 1 berikut. Gambar 1. Alur PTK yang dikembangkan oleh Hopkin (dalam Supardi, 2014:105)

Khohar, Ruminiati, Munzil, Penerapan Teams Games 1871 Analisis Data Penelitian ini menggunakan analisis data berdasarkan data yang diperoleh di lapangan, antara lain (1) lembar observasi, (2) catatan lapangan, (3) lembar wawancara, (4) tes hasil belajar kognitif, dan (5) dokumentasi lapangan sebagai data pendukung kegiatan tindakan. Adapun analisis data yang dilakukan peneliti adalah sebagai berikut. Pertama, pada proses pelaksanaan tindakan, observer akan mengamati tindakan berdasarkan lembar observasi tindakan yang telah disusun. Hasil observasi tersebut akan dikonversi ke dalam tabel skala tingkat keberhasilan pelaksanaan pembelajaran baik oleh guru maupun oleh siswa. Kedua, pada tingkat keterlaksanaan pembelajaran diharapkan pencapaian skor oleh guru maupun siswa dapat mencapai skor 80, sehingga pembelajaran dapat dikategorikan baik. Skala tingkat keberhasilan pembelajaran oleh guru dan siswa (Tabel 1) dan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) siswa dalam proses pembelajaran (Tabel 2). Tabel 1. Skala Tingkat keberhasilan Pembelajaran oleh Guru dan Siswa Rentang Skor Keterangan 80 100 Sangat baik 65 79 Baik 55 64 Cukup 40 54 Kurang 40 Sangat kurang Tabel 2. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) siswa dalam proses pembelajaran Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) Keterangan 75 Tuntas 75 Belum Tuntas Dari skala tingkat keberhasilan pelaksanaan pembelajaran oleh guru dan siswa pada Tabel 1 di atas, peneliti dapat menentukan kriteria keberhasilan guru, yaitu pembelajaran dapat dikatakan berhasil apabila tingkat keberhasilan pelaksanaan pembelajaran mencapai skor 80, sebaliknya jika guru mendapatkan skor di bawah 80 maka pembelajaran dapat dikatakan belum berhasil. Kemudian untuk mengukur hasil belajar siswa dalam proses pembelajaran guru melakukan observasi pada saat tindakan untuk menilai keberhasilan proses pembelajaran siswa pada ranah sikap dan keterampilan, kemudian pada ranah pemahaman siswa, keberhasilan siswa diukur melalui kegiatan tes pada akhir siklus. Berdasarkan Tabel 2 dapat dikatakan siswa tuntas dalam proses pembelajaran, baik sikap keterampilan maupun pengetahuannya, yakni memperoleh nilai di atas KKM, yaitu 75. Selain itu, ketuntasan belajar di kelas dapat dikatakan berhasil apabila siswa memperoleh persentase ketuntasan belajar mencapai 80% dari jumlah siswa. HASIL DAN PEMBAHASAN Keterlaksanaan pembelajaran Kooperatif TGT oleh Guru dan Siswa Berdasarkan hasil pengamatan oleh 2 orang observer pada saat proses pembelajaran berlangsung bahwa keterlaksanaan pembelajaran oleh guru sangat baik. Hampir seluruh komponen pembelajaran pada siklus 1 dan 2 terlihat muncul dan dilaksanakan oleh guru. Akan tetapi, ada beberapa hal yang kurang menjadi perhatian guru, yaitu masih ditemukan beberapa siswa yang cenderung kehilangan fokus saat pembelajaran sedang berlangsung. Tabel 3. Hasil Observasi Keterlaksanaan Pembelajaran Siswa dan Guru Siklus I No Pertemuan Skor Siswa Guru. maks. 1 Pertemuan 1 76 67,5% 73,75% 2 Pertemuan 2 76 71,25% 71,25% 3 Pertemuan 3 70 73,7% 75% Rata-rata skor 70,82% 73,33% Berdasarkan Tabel 3 dapat disimpulkan bahwa tingkat keterlaksanaan pembelajaran oleh siswa mencapai skor 70,82% dan pencapaian kriteria keterlaksanaan pembelajaran adalah baik. Kemudian pada pencapaian keterlaksanaan pembelajaran oleh guru mencapai 73,33%. Pada siklus 1 masih diperoleh keterlaksanaan pembelajaran yang perlu ditingkatkan oleh gusu dan siswa agar pencapaian aktivitas dan hasil belajar IPS dapat dicapai lebih maksimal.

1872 Jurnal Pendidikan, Vol. 1, No. 9, Bln September, Thn 2016, Hal 1869 1873 Tabel 4. Hasil Observasi Keterlaksanaan Pembelajaran Siswa dan Guru Siklus II No Pertemuan Skor Siswa Guru maks. 1 Pertemuan 1 56 81,6% 83,33% 2 Pertemuan 2 56 83,6% 83,6% 3 Pertemuan 3 52 86,6% 86% Rata-rata skor 83,93% 84,31% Berdasarkan Tabel 4, tingkat keterlaksanaan pembelajaran oleh siswa mencapai skor 83,93 dan pencapaian kriteria keterlaksanaan pembelajaran adalah sangat baik. Kemudian pada pencapaian keterlaksanaan pembelajaran oleh guru mencapai 84,31% sehingga pada proses pembelajaran ini juga sudah terlaksana dengan sangat baik. Hasil pada siklus I dan II terdapat peningkatan skor keterlaksanaan baik oleh siswa atau guru. Pada siklus I keterlaksanaan pembelajaran oleh siswa hanya mencapai skor rata-rata 70,82% dan pada siklus 2 mencapai skor 83,93% sehingga terjadi peningkatan sebesar 13,11%. Kriteria keterlaksanaan pembelajaran siswa dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan pembelajaran oleh siswa sudah sangat baik. Kemudian untuk keterlaksanaan pembelajaran oleh guru diperoleh data bahwa pada siklus 1 diperoleh skor pencapaian 73,33% dan pada siklus 2 mencapai 84,31%. Berdasarkan data tersebut kriteria keterlaksanaan pembelajaran oleh siswa dan guru sudah sangat baik. Peningkatan Hasil Belajar IPS Hasil belajar IPS di SDN Blabak 1 Kandat Kediri pada penelitian ini akan dipaparkan ke dalam tiga ranah pencapaian hasil belajar. Ranah tersebut meliputi pengetahuan/pemahaman, sikap, dan keterampilan siswa. Pada ranah pengetahuan diperoleh data bahwa pada siklus 1 ketuntasan belajar siswa mencapai 21 siswa atau sebesar 72,23% dari jumlah keseluruhan siswa. Perhatikan tabel 5 berikut ini. Tabel 5. Hasil Belajar Kognitif Siklus I No KKM Hasil Belajar Kognitif 1 75 21 2 < 75 8 Rata-rata 70,83 Persentase Ketuntasan 72,23% Tabel 5 menunjukkan hasil belajar kognitif pada siklus 1. Siswa yang memperoleh nilai diatas KKM mencapai 21 siswa atau ketuntasan belajar mencapai 72,23%. Berdasarkan hasil pra tindakan pencapaian hasil belajar sebelumnya hanya mencapai 25,3% atau hanya 7 anak yang memperoleh nilai di atas KKM yang ditetapkan. Sehingga perbandingan peningkatan hasil belajar pra tindakan dan siklus 1 mencapai 46,93%. Selanjutnya pada siklus 2 diperoleh data sebagaimana termuat pada tabel 6 berikut. Tabel 6. Hasil Belajar Afektif dan Psikomotor Siklus I No KKM Hasil Belajar Afektif Psikomotor Pertemuan 1 Pertemuan 2 Pertemuan 1 Pertemuan 2 1 75 19 20 11 21 2 < 75 10 18 9 Rata-rata skor 72,13 74,43 69,35 79,31 Persentase Ketuntasan 65,51% 68,95% 37,93% 72,41% Berdasarkan Tabel 6, perolehan nilai hasil belajar hasil observasi selama proses pembelajaran penilaian ranah sikap (afektif) didapatkan hasil yang masih kurang pada pertemuan 1, yaitu hanya mencapai 65,51%. Kemudian mengalami kenaikan pada pertemuan 2 sebesar 68,95%. Pencapaian ini merupakan bentuk pengalaman belajar siswa dalam proses belajar melalui interaksi sosial pada pembelajaran kooperatif. Siswa mulai memahami tentang bentuk-bentuk kerjasama dalam kelompok belajar. Kemudian perolehan hasil belajar pada ranah keterampilan anak diperoleh skor tiap pertemuan, yaitu pada pertemuan 1 mencapai ketuntasan pembelajaran 37,93% dengan skor rata-rata siswa 69,35. Kemudian ketuntasan belajar pada pertemuan 2 mengalami kenaikan dengan memperoleh skor ketuntasan belajar 72,41% dengan skor rata-rata siswa 79,31. Kemudian untuk siklus 2 terjadi peningkatan hasil belajar IPS siswa kelas IV SDN Blabak 1 Kandat Kediri. Perhatikan pada tabel 7 berikut ini Tabel 7. Perolehan Hasil Belajar Kognitif Siklus 2 No KKM Hasil Belajar Kognitif 1 75 24 2 < 75 5 Rata-rata 78,41 Persentase Ketuntasan 82,75%

Khohar, Ruminiati, Munzil, Penerapan Teams Games 1873 Tabel 7 menunjukkan hasil belajar kognitif pada siklus 2. Siswa yang memperoleh nilai di atas KKM mencapai 23 siswa atau ketuntasan belajar mencapai 79,31%. Berdasarkan hasil siklus 1 pencapaian hasil belajar sebelumnya masih mencapai 72,41% atau hanya 21 anak yang memperoleh nilai di atas KKM yang ditetapkan sehingga peningkatan hasil belajar siklus 1 dengan siklus 2 mencapai 6,9%. Tabel 8. Hasil Belajar Afektif dan Psikomotor Siklus 2 No KKM Hasil Belajar Afektif Psikomotor Pertemuan 1 Pertemuan 2 Pertemuan 1 Pertemuan 2 1 75 20 23 25 26 2 < 75 9 6 4 3 Rata-rata 77,01 83,33 79,15 81,61 Persentase ketuntasan 68,96% 79,3% 86,2% 89,65% Berdasarkan pada Tabel 8 perolehan nilai hasil belajar berdasarkan hasil observasi selama proses pembelajaran penilaian ranah sikap (afektif) didapatkan hasil rata-rata ketuntasan mencapai 74,13. Hal ini dapat dikatakan bahwa pembelajaran afektif siswa baik. Kemudian perolehan hasil belajar pada ranah keterampilan anak diperoleh skor tiap pertemuan, yaitu rata-rata ketuntasan belajar mencapai 87,93%. Berdasarkan pada data yang diperoleh dengan menerapkan pembelajaran TGT pada mata pelajaran IPS di kelas IV mampu meningkatkan hasil belajar baik pada ranah pengetahuan, sikap, dan keterampilan siswa. Oleh karena itu, model pembelajran ini dapat menjadi alternatif solusi guru dalam menggunakan model pembelajaran yang bervariasi. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Penerapan pembelajaran kooperatif TGT terbukti mampu untuk meningkatkan hasil belajar IPS. Hal ini dapat menjadi pertimbangan guru dalam memilih model pembelajaran yang tepat. Pada penerapan model pembelajaran kooperatif TGT ini perlu mengacu pada sintaks model pembelajaran kooperatif TGT agar proses pemahaman siswa dapat terbentuk melalui proses interaksi siswa dalam belajar kelompok sehingga pencapaian hasil belajar dapat maksimal. Penerapan kooperatif TGT perlu memerhatikan tingkat perkembangan siswa dan karakteristik materi serta sumber belajar yang akan dipelajari. Penerapan pembelajaran kontekstual lebih dibutuhkan siswa apabila sumber/bahan materi ajar cukup tersedia di lingkungan sekitar siswa. Kemampuan dan kompetensi guru harus dipertimbangakan dalam pemilihan model pembelajaran kooperatif TGT tersebut. Saran Seharusnya pembelajaran yang diberikan kepada siswa SD adalah pembelajaran yang lebih mengutamakan proses belajar, yaitu melibatkan siswa agar lebih aktif dalam belajar. Kemudian siswa perlu diberikan model-model pembelajaran yang bervariasi agar proses pembelajaran lebih menyenangkan agar siswa tidak merasa bosan dalam belajar dan dapat mendukung siswa untuk terlibat dalam pembelajaran yang lebih nyaman dan rileks. Selain itu, guru perlu mengembangkan model pembelajaran yang dapat memberikan nilai positif dalam meningkatkan aktivitas belajar siswa, seperti model pembelajaran yang diterapkan oleh peneliti. Terlebih guru sebagai pembimbing hendaknya selalu mengolah kreativitas, kinerja, dan profesionalitasnya untuk dapat menjaga komunikasi dengan siswa terutama dalam pembelajaran matematika agar siswa merasa lebih dekat dengan guru dan tidak merasa takut dengan guru. Seiring perkembangan zaman guru perlu untuk mengembangkan Penelitian Tindakan Kelas (PTK), mengingat PTK sangat berguna untuk meningkatkan keterampilan guru dalam memecahkan masalah yang ada di kelas sehingga meningkatkan profesionalitas, kreativitas, dan inovasi untuk merealisasikan ide-ide baru dalam proses belajar mengajar. DAFTAR RUJUKAN Hamalik, O. 2013. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara. Prastowo, A. 2013. Pengembangan Bahan Ajar Tematik. Yogyakarta: Diva Press. Prastowo, A. 2014. Bahan Ajar Innovatif. Yogyakarta: Diva Press. Rusman. 2014. Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Sanjaya, W. 2015. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Kencana Prenadamedia.