BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan pada masa sekarang dan masa yang akan datang. satu dari komponen tersebut maka tidaklah akan terjadi proses pendidikan.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. secara adil dan makmur, maka diperlukan suatu pendidikan. Hal ini. ditegaskan pada pembukaan Undang-Undang Dasar Tahun 1945 yang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perkembangannya istilah pendidikan atau paedagogie berarti

BAB I PENDAHULUAN. Islam dari sumber utamanya yaitu Al-Qur an dan Hadits, melalui kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. social sebagai pedoman hidup. Dapat disimpulkan bahwa pendidikan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang berwawasan, hal ini tentu dilatarbelakangi oleh mutu Pendidikan. yang terus berkembang sesuai tuntutan zaman.

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan kemajuan yang tergantung dari bakat dan lingkungan. 2

BAB I PENDAHULUAN. ( Jakarta: Indeks, 2009), hlm. 6. Islami, (Jogjakarta: Darul Hikmah, 2009), hlm. 83

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA PEDOMAN OBSERVASI

EKSISTENSI MANUSIA. Disampaikan pada perkuliahan PENDIDIKAN AGAMA ISLAM. MUHAMMAD ALVI FIRDAUSI, S.Si, MA. Modul ke: Fakultas TEHNIK

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. bisa memahami aksara hijaiyah. Maka dari itu, pemberantasan buta aksara

BAB I PENDAHULUAN. mempersiapkan peserta didik agar meraih cita-citanya dimasa yang akan

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia yang beriman dan bertakwa

Barangsiapa yang mengamalkan suatu amalan yang bukan urusan kami (tidak ada contohnya) maka (amalan tersebut) tertolak (Riwayat Muslim)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Hidup tidak bisa lepas dari pendidikan karena manusia diciptakan

BAB I PENDAHULUAN. dengan surat al-fatihah dan di akhiri dengan surat al-anas. 1

BAB IV ANALISIS TANGGUNG JAWAB ORANG TUA DALAM PENDIDIKAN KELUARGA PADA Q.S. AT- TAHRIM AYAT 6

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Kultum Ramadhan: Menjalin Cinta Abadi Dalam Rumah Tangga

BAB I PENDAHULUAN. semua pihak terhadap pendidikan anak-anak, karena anak adalah amanah yang

BAB I PENDAHULUAN. tercapainya potensi biologik seorang remaja merupakan hasil interaksi antara

BAB I PENDAHULUAN. tidak ada proses pembelajaran di dalamnya, proses pembelajaran meliputi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Potensi sumber daya manusia merupakan aset nasional sekaligus

Di antaranya pemahaman tersebut adalah:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan Agama Islam

STUDY TENTANG DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP ANAK TUNAGRAHITA DI SLB KUNCUP MAS BANYUMAS

BAB I PENDAHULUAN. Bintang, hlm Zakiah Daradjat, Ilmu Jiwa Agama, cet-17; Jakarta, PT Bulan

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan keterampilan yang berguna dalam menjalani hidup. terbentuknya kepribadian utama menurut ukuran-ukuran Islam.

BAB I PENDAHULUAN. peserta didik. Meliputi pemahaman terhadap peserta didik, perancang dan

BAB I PENDAHULUAN. tuntutan di dalam hidup tumbuhnya anak-anak, adapun maksudnya, pendidikan yaitu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

DAMPAK FULL DAY SCHOOL TERHADAP PERKEMBANGAN SOSIAL ANAK DI SEKOLAH DASAR ISLAM INTERNASIONAL AL ABIDIN SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2010/2011

Hakikat Hidup Sukses: Tafsir QS. Ali Imran 185

BAB I PENDAHULUAN. Kualitas akhlak seseorang sangat dipengaruhi oleh kondisi iman dalam

BAB I PENDAHULUAN. sebab pendidikan merupakan proses perubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok

REVIEW. Disampaikan pada perkuliahan PENDIDIKAN AGAMA ISLAM kelas PKK. Dr. Dede Abdul Fatah, M.Si. Modul ke: Fakultas EKONOMI. Program Studi AKUNTANSI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. merupakan perwujudan tanggung jawab orang tua dalam membina anak sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Muhammad yang tertulis di dalam mushaf-mushaf, yang diriwayatkan. dengan jalan mutawātir, dan yang membacanya dipandang beribadah.

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat yang semakin canggih ini diakibatkan oleh majunya dunia

BAB I PENDAHULUAN. memberikan dasar pembentukan tingkah-laku, watak, moral dan pendidikan

Kata Mutiara Sebaik-baik orang adalah membaca Al-Qur an dan sekaligus mengamalkannya (H.R. Bukhari Muslim)

BAB I PENDAHULUAN. Hadist di atas menunjukkan bahwa peran keluarga khususnya orang tua sangat penting dalam membentuk karakter

Tauhid Yang Pertama dan Utama

BAB I PEDAHULUAN. Pendidikan juga mengarahkan pada penyempurnaan potensi-potensi yang

BAB I PENDAHULUAN. potensi dirinya untuk memiliki kecakapan spiritual keagamaan, kepribadian,

BAB I PENDAHULUAN. Allah swt menganugerahi akal. Dan hal tersebut tidak dimiliki oleh makhluk lain.

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Disusun Oleh : : SITI BADRIYAH : A 53B090252

BAB I PENDAHULUAN. ibu dan anak. Dalam suatu keluarga, arus kehidupan ditentukan oleh orang

BAB I PENDAHULUAN. dan internalisasi ilmu pengetahuan dan nilai-nilai pada diri peserta didik

Kelompok Azizatul Mar ati ( ) 2. Nur Ihsani Rahmawati ( ) 3. Nurul Fitria Febrianti ( )

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. panjang. Ini adalah kesempatan yang paling penting bagi seorang

BAB I PENDAHULUAN. dan juga dipersiapkan untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang pendidikan yang lebih

PELAKSANAAN PERHITUNGAN DAN PENYETORAN PPH PRIBADI PADA PT TELKOM KOTA YOGYAKARTA

Lampiran 1 Surah dan Ayat Hal Terjemah

BAB I PENDAHULUAN. pada masa ini adalah masa pembentukkan fondasi dan dasar pembentukkan kepribadian

LAMPIRAN TERJEMAH. No Bab Surah/Hadis Terjemah. 1 I QS. al-baqarah: 132 Dan Ibrahim telah mewasiatkan ucapan

Menggapai Ridha Allah dengan Birrul Wâlidain. Oleh: Muhsin Hariyanto

PENGARUH PEMAHAMAN AJARAN ISLAM DAN KONSEP DIRI TERHADAP PARTISIPASI DALAM KULIAH MAHASISWA AKUNTANSI FKIP UMS ANGKATAN 2007 / 2008

BAB I PENDAHULUAN. sebagaimana sempurnanya Islam. Islam adalah agama yang lengkap dan sempurna,

TAWASSUL. Penulis: Al-Ustadz Muhammad As-Sewed

UPAYA ORANG TUA DALAM PEMBELAJARAN AL-QUR AN ANAK USIA KANAK-KANAK DI LINGKUNGAN KELUARGA DI DESA BRONGKAL, PAGELARAN, KABUPATEN MALANG

BAB I PENDAHULUAN. yang harus mempersiapkan dan menghasilkannya. 1. membuat anak sanggup ekstra keras untuk mencapai tujuan sesuatu.

Disebarluaskan melalui: website: TIDAK untuk tujuan KOMERSIL

Engkau Bersama Orang Yang Kau Cintai

PEDOMAN DOKUMENTER PEDOMAN OBSERVASI

Ceramah Singkat Kultum Ramadhan: Menjalin Cinta Abadi Dalam Rumah Tangga. Oleh: Ustadz Abdullah bin Taslim al-buthoni MA

PERAN ORANG TUA DALAM MEMBINA AKHLAK ANAK DI DUKUH TANON RT 07/RW 03 KELURAHAN MANJUNG KECAMATAN SAWIT KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2014

MOTIVASI WALI MURID MEMASUKKAN ANAKNYA DI TPQ AL- ANWAR DESA DADAPAYAM KECAMATAN SURUH, SEMARANG TAHUN 2013/2014

BAB I PENDAHULUAN. berbagai pihak sebagai alat ampuh untuk melakukan perubahan terhadap

BAB I PENDAHULUAN. Amzah, 2010), hlm Samsul Munir Amin, Bimbingan dan Konseling Islam, (Jakarta:

BAB I PENDAHULUAN. Peraturan Pelaksanaannya (Bandung: Citra Umbara, 2010), h. 6.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keluarga sebagai unit sosial terkecil dalam masyarakat (Muchtar, 2005:

KORELASI ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN FORMAL ORANG TUA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VIII PADA MATA PELAJARAN PAI DI SMPN 1 NGUNUT TAHUN 2014/2015

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah adalah salah satu lembaga pendidikan formal sebagai tempat

BAB I PENDAHULUAN. mempersiapkan generasi muda yang memiliki potensi dan kecerdasan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Penyelenggaraan pendidikan berfungsi sebagai upaya sistematik untuk

BAB I PENDAHULUAN. sampai mencapai kedewasaan masing-masing adalah pendidikan. Pengalaman

BAB I PENDAHULUAN. ia berkenalan dengan dunia sekitarnya, ia berkenalan terlebih dahulu dengan

RIWAYAT HIDUP PENULIS

Bab 4 Belajar Mendirikan Shalat Berlatih Akhlak Mulia Membangun Kesejahteraan Umat

BAB II LANDASAN TEORI. 1. Pengertian Metode Make a Match (Mencari Pasangan) digunakan oleh pendidik dalam proses pembelajaran agar peserta

BAB I PENDAHULUAN. dan menciptakan suasana kondusif yang mendorong siswa untuk melaksanakan

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN TINGKAT AGRESIVITAS SISWA SMA MUHAMMADIYAH BANTUL SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. unik. Koswara Sjarkawi menjelaskan bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. proses pembelajaran peserta didik untuk meningkatkan mutu pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. untuk membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai di dalam masyarakat dan

BAB I PENDAHULUAN. Suroso Abdussalam, Arah & Asas Pendidikan Islam, Sukses Publising, Bekasi Barat, 2011, hlm. 38.

BAB I PENDAHULUAN. sebagai manusia pertama, sebagaimana al-qur an menyatakan. berkembang sesuai dengan kondisi dan konteks lingkungannya.

BAB I PENDAHULUAN. sebagaimana dirumuskan dalam tujuan pendidikan nasional dalam

Pendidikan Agama Islam

BAB I PENDAHULUAN. tujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik.

PENDIDIKAN ANAK USIA 0-10 TAHUN (TELAAH BUKU ISLAMIC PARENTING KARYA SYAIKH JAMAL ABDURRAHMAN)

BAB I PENDAHLUAN. A. Latar Belakang Masalah. Shalat adalah salah satu rukun Islam yang kedua. Shalat merupakan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan sarana untuk pembinaan dan pengembangan diri manusia untuk mencapai tujuan yang diharapkan, baik oleh pendidik maupun peserta didik, oleh karena itu dibutuhkan usaha agar seluruh potensi dan ilmu pengetahuan yang dimiliki dapat dimanfaatkan sesuai dengan kebutuhan pada masa sekarang dan masa yang akan datang. Di dalam dunia pendidikan, pasti ada yang dinamakan pendidik dan yang dididik, semua itu merupakan komponen yang harus ada yang merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.apabila tidak ada salah satu dari komponen tersebut maka tidaklah akan terjadi proses pendidikan. Orang dewasa yang mempunyai tanggung jawab utama terhadap anak adalah orang tuanya. Orang tua disebut pendidik kodrat karena mereka mempunyai hubungan darah dengan anak.namun orang tua kurang memiliki kemampuan, waktu dan sebagainya memberikan pendidikan yang diperlukan anaknya, maka mereka menyerahkan sebagian tanggung jawabnya kepada orang dewasa lain untuk membimbingnya seperti guru di sekolah, guru agama di mesjid, pemimpin pramuka, dan tokoh-tokoh masyarakat. Berdasarkan hal di atas, Bukhari umar menjelaskan bahwa menjadi pendidik yang pertama dan terutama bagi anak-anaknya. Ia harus menerima, mencintai, mendorong, dan membantu anak aktif dalam kehidupan bersama (kekerabatan) agar anak memiliki nilai hidup, jasmani, nilai keindahan, nilai 1

2 kebenaran, nilai moral, nilai keagamaan, dan bertindak sesuai dengan nilainilai tersebut sebagai perwujudan dan peran mereka sebagai pendidik. 1 Orang tua sebagai pendidik kodrat menerima amanah dan tugas mendidik langsung dari Allah. Hal ini dapat dipahami dari firman Allah: Artinya : Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan. 2 Berdasarkan ayat di atas Muhammad Nasib ar-rifa I menafsirkan bahwa Allah Swt berfirman, Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka, yaitu kamu perintahkan dirimu dan keluarganya yang terdiri dari istri, anak, saudara, kerabat sahaya wanita dan sahaya lakilaki untuk taat kepada Allah. Dan kamu larang dirimu beserta semua orang yang berdaa di bawah tanggung jawabmu untuk tidak melakukan kemaksiatan kepada Allah. Kamu ajari dan didik mereka serta pimpin mereka dengan perintah Allah. Kamu perintahkan mereka untuk melaksanakannya dan kamu bantu mereka dalam merealisasikannya. Bila kamu melihat ada yang bermaksiat kepada Allah maka cegah dan larang mereka. Ini merupakan 1 Bukhari Umar, ilmu pendidikan Islam, (Jakarta : Amzah, 2010), h. 83-84 2 Al-Quran, Surat at-tahrim ayat 6

3 kewajiban setiap muslim, yaitu mengajarkan kepada orang yang berada di bawah tanggung jawabnya segala sesuatu yang telah diwajibkan dan dilarang oleh Allah Swt kepada mereka. Allah berfirman, Yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu, yaitu yang kayu bakarnya terdiri atas manusia dan jin. Al-Hijarah dalam ayat ini ada yang mengatakan sebagai patung-patung yang mereka disembah. Ibnu Mas ud dan yang lainnya mengatakan, Batu belerang. Dan ditambahkan oleh Mujahid, Batu yang baunya lebih busuk dari bangkai. Demikian diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim. Firman Allah Swt, Pejaganya malaikat-malaikat yang kasar, yaitu yang tabiatnya kasar. Allah telah mencabut dari hati-hati mereka rasa kasih sayang terhadap orang-orang kafir. Yang keras, yaitu susunan tubuh mereka sangat keras, tebal, dan penampilannya yang mengerikan. Wajah-wajah mereka hitam dan taring-taring mereka menakutkan. Tidak tersimpan dalam hati masing-masing mereka rasa kasih sayang terhadap orang-orang kafir, walaupun sebesar biji dzarah. Allah berfirman, Yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan. Yaitu mereka tidak pernah menangguhkan bila datang perintah dari Allah walaupun sekejap mata, padahal mereka bisa saja melakukan hal itu dan mereka tidak mengenal lelah. 3 3 Muhammad Nasib ar-rifa i, Ringkasan Tafsir ibnu Katsir jilid IV, ( Jakarta : Gema Insani Press, 2000) hal. 751-752

4 97-100 Berdasarkan tafsir ayat di atas dapat disimpulkan bahwa orang tua memilki tangung jawab yang besar terhadap anaknya untuk mendidik mereka, dan akan diminta pertanggung jawaban atas apa yang diperbuat karena merupakan amanah yang diberikan oleh Allah. Dalam proses belajar mengajar motivasi belajar dari pihak siswa sangat penting karena siswa yang mampu menggerakkan motivasi yang ada di dalam dirinya untuk terus berkembang. Motivasi dapat dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar dan yang memberikan arah pada kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subjek belajar itu tercapai. Dikatakan keseluruhan, karena pada umumnya ada beberapa motif yang bersama-sama menggerakkan siswa untuk belajar.motivasi belajar merupakan faktor psikis yang bersifat non intelektual. Peranannya yang khas adalah dalam penumbuhan gairah, merasa senang dan semangat untuk belajar. 4 Unsur-unsur yang mempengaruhi motivasi belajar siswa antara lain cita-cita, kemampuan siswa, kondisi lingkungan siswa, unsur-unsur dinamis dalam belajar dan pembelajaran, dan upaya guru dalam membelajarkan siswa 5 Salah satu unsur yang mempengaruhi motivasi belajar di atas adalah kondisi lingkungan siswa.kondisi ekonomi orang tua termasuk ke dalam kondisi lingkungan siswa. Kondisi ekonomi orang tua yang kuat memungkinkan terpenuhinya kebutuhan-kebutuhan belajar siswa dan itu akan mempengaruhi motivasi belajar siswa dan demikian sebaliknya. Untuk memenuhi kebutuhan belajar siswa, maka siswa perlu memperoleh pembinaan melalui proses pembelajaran, yang dapat diperoleh di 4 Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta : Rajawali Pers, 2011)h. 75 5 Dimiyati dan Mujiono, Belajar dan pembelajaran, (Jakarta : Rhineka Cipta, 2009), h.

5 sebuah lembaga pendidikan. SMK Negeri 4 merupakan lembaga pendidikan yang telah menyiapkan berbagai mata pelajaran untuk kebutuhan siswa salah satunya adalah mata pelajaran pendidikan agama Islam. Pendidikan agama Islam adalah usaha secara sadar untuk menyiapkan peserta didik dalam meyakini, menghayati, mengimani, dan mengamalkan ajaran-ajaran Islam yang telah diyakininya secara menyeluruh, serta menjadikan ajaran agama Islam itu sebagai suatu pandangan hidup demi keselamatan dan kesejahteraan hidup di dunia maupun di akhirat kelak. 6 Tujuan pendidikan agama Islam adalah untuk meningkatkan keimanan, pemahaman, penghayatan, dan pengalaman peserta didik tentang agama Islam sehingga menjadi manusia-manusia muslim yang beriman dan bertakwa kepada Allah Swt serta berakhlak mulia dalam kehidupan pribadi, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. 7 Mengingat begitu pentingnya pendidikan agama Islam, serta besarnya pengaruh orang tua dalam dunia pendidikan untuk memenuhi kebutuhan anaknya agar termotivasi untuk belajar namun masih ada anak yang kurang memiliki motivasi dalam belajar.berdasarkan pengamatan awal penulis di SMK Negeri 4 Pekanbaru bahwa ditemukan gejala-gejala: 1. Ada siswa dengan tingkat ekonomi orang tua yang tinggi terlambat datang ke sekolah. 2. Ada siswa dengan tingkat ekonomi orang tua yang tinggi tidak mengerjakan tugas. 86. 6 Zakiah Darajat, dkk, Ilmu Pendidikan Islam,(Cet. IV : Jakarta : Bumi Aksara,2000), h. 7 Ibid, h. 88

6 3. Ada siswa dengan tingkat ekonomi orang tua yang rendah tidak bisa menjawab pertanyaan yang diberikan guru. Berdasarkan dari latar belakang dan gejala-gejala yang penulis kemukakan di atas, untuk mengetahui pengaruh tingkat ekonomi orang tua dengan motivasi belajar, penulis tertarik untuk mengambil judul: Pengaruh Tingkat Ekonomi Orang Tua Terhadap Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam di SMK Negeri 4 Pekanbaru. B. Penegasan Istilah Untuk menghindari kesalahpahaman tentang istilah-istilah yang ada dalam penelitian ini, di bawah ini akan penulis jelaskan pengertian dari istilahistilah tersebut antara lain : 1. Tingkat ekonomi orang tua Tingkat ekonomi yang penulis maksud disini adalah tingkat penghasilan orang tua per-bulannya di SMK Negeri 4 Pekanbaru. 2. Motivasi belajar Menurut Purwa Atmaja Prawira motivasi belajar adalah segala sesuatu yang ditujukan untuk mendorong atau memberikan semangat kepada seseorang untuk melakukan kegiatan belajar agar menjadi lebih giat lagi dalam belajarnya untuk memperoleh prestasi yang lebih baik lagi. 8 2014), h. 320 8 Purwa Atmaja, Psikologi Pendidikan dalam Perspektif Baru, (Jogjakarta : Ar-ruz media,

7 Bertitik tolak dari pengertian di atas, maka yang dimaksud dengan judul penelitian ini adalah upaya untuk mengetahui apakah ada pengaruh antara tingkat ekonomi orang tua dengan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan agama Islam di SMK Negeri 4 Pekanbaru. C. Permasalahan 1. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang dan gejala-gejala di atas maka dapat dikemukakan masalah yang terdapat dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : a. Bagaimana tingkat ekonomi orang tua terhadap motivasi belajar siswa pada mata pelajaran pendidikan agama islam di SMK Negeri 4 Pekanbaru? b. Apa faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat ekonomi orang tua terhadap motivasi belajar pada mata pelajaran pendidikan agama islam siswa di SMK Negeri 4 Pekanbaru? c. Bagaimana motivasi belajar siswa pada mata pelajaran pendidikan agama Islam di SMK Negeri 4 Pekanbaru? d. Apa faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi belajar siswa pada mata pelajaran pendidikan agama islam di SMK Negeri 4 Pekanbaru? e. Apakah ada pengaruh yang signifikan antara tingkat ekonomi orang tua dengan motifasi belajar siswa pada mata pelajaran pendidikan agama islam di SMK Negeri 4 Pekanbaru?

8 2. Batasan Masalah Dari beberapa masalah di atas, untuk lebih terfokusnya penelitian ini serta mengingat kemampuan penulis, maka penulis membatasi penelitian pada pengaruh tingkat ekonomi orang tua terhadap motivasi belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di SMK Negeri 4 Pekanbaru. 3. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah, maka penulis dapat merumuskan masalahnya yaitu apakah ada pengaruh yang signifikan tingkat ekonomi orang tua terhadap motivasi belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di SMK Negeri 4 Pekanbaru? D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian 1. Tujuan Penelitian Berdasarkan topik permasalahan yang dikemukakan di atas, maka tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah untuk mengetahui signifikansi pengaruh tingkat ekonomi orang tua terhadap motivasi belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di SMK Negeri 4 Pekanbaru. 2. Kegunaan Penelitian a. Sebagai salah satu syarat yang harus dilengkapi penulis dalam rangka mengakhiri perkuliahan program Sarjana Strata Satu (S1) b. Bagi penulis sendiri, bahwa hasil penelitian ini dapat memperluas cakrawala atau wawasan penulis tentang tingkat ekonomi orang tua

9 terhadap motivasi belajar siswa pada mata pelajaran pendidikan agama Islam di SMK Negeri 4 Pekanbaru. 3. Manfaat Penelitian a. Bagi orang tua penelitian ini dapat dijadikan salah satu bahan pertimbangan terutama dalam hal memenuhi kebutuhan terhadap pendidikan anak-anaknya. b. Bagi siswa untuk dapat memanfaatkan fasilitas-fasilitas yang tersedia, sehingga akan membantu dalam pencapaian motivasi belajar yang memuaskan c. Bagi sekolah untuk meningkatkan kerjasama baik dengan orang tua maupun siswa demi terwujudnya visi dan misi dari sekolah.