BAB III METODE PENELITIAN. pengisian. Sampel apotek ditentukan berdasarkan metode purposive sampling,

dokumen-dokumen yang mirip
LAMPIRAN. PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP PERAN APOTEK SEBAGAI TEMPAT PELAYANAN INFORMASI OBAT DI KECAMATAN KETAPANG MADURA A. Identitas Responden

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap konsumen apotek di wilayah kecamatanbanjarnegara.data

BAB II METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. pendekatan kuantitatif. Menurut Mohammad Nazir (1998: 63), metode

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. pendekatan kuantitatif. Menurut Mohammad Nazir (1998: 63), metode

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah non eksperimen dengan metode penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

METODE PENELITIAN. hal ini adalah produk makanan dan minuman. Kepuasan merupakan suatu respon positif seseorang dimana hasil kinerja

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Martadinata No. 81, Malang. Adapun dasar dari pemilihan Bank Rakyat Indonesia

BAB III METODE PENELITIAN. menurut keadaan yang ditemukan di lapangan (facts finding) (Nawawi, 1998:73).

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah statistik deskriptif. Menurut Sugiyono

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. pengunjung 4 apotek yang berada di Kecamatan Ketapang. Jumlah tersebut

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu hal yang paling penting dalam

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI Model Rumusan Masalah dan Pengambilan Keputusan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik dengan

BAB III METODE PENELITIAN. survei deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. sebagaimana adanya yang ditemui di lapangan.

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di wilayah Malang Raya. Waktu dilaksanakan

III. METODOLOGI PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk membatasi dan memperjelas lingkup penelitian ini, maka

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

Bab III METODE PENELITIAN. pada satu waktu tertentu (Sastroasmoro, 2002).

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian deskriptif dan verifikatif. Sugiyono (2009:206) menyatakan bahwa

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain penelitian observasional analitik

BAB III METODE PENELITIAN. dengan pendekatan cross sectional. Penelitian ini menggunakan kuesioner

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang dapat menghasilkan barang atau jasa berkualitas yang mampu

BAB III METODE ANALISIS

PERSEPSI PASIEN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN JASA PADA RUMAH SAKIT ISLAM YARSI PONTIANAK Nurmalasari 1, Latifah 2

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. pelayanan yang terdiri dari bukti fisik (tangibles), empati (empathy),

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukannya penelitian adalah di Kota Semarang.

BAB III METODE PENELITIAN. Desain yang di gunakan dalam penelitian ini yaitu korelasi, karena menjelaskan hubungan antara dua variabel yaitu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 3 METODE PENELITIAN. sebab-akibat antara variable-variabel dalam penelitian ini, yaitu antara munculnya

BAB 3 METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari

BAB III METODE PENELITIAN. sehingga dapat memenuhi tujuan yang akan dicapai.

III. METODE PENELITIAN

III. BAHAN DAN METODE

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Apotek adalah sarana pelayanan kefarmasian tempat dilakukan praktek

BAB III METODE PENELITIAN. Sanjiwani yang berlokasi di Jalan Ciung Wanara Nomor 2, Kabupaten

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitik dengan pendekatan

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Agar penelitian dapat dijalankan sesuai dengan yang diharapkan, maka

BAB III METODE PENELITIAN. yaitu penelitian yang dilakukan untuk mengembangkan hubungan antar

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif korelasional. Desain korelasional dalam penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. dan rancangan yang digunakan adalah cross sectional, yaitu mengukur variabel

IV. METODE PENELITIAN

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan adalah Cross Sectional yaitu metode

BAB III METODE PENELITIAN. fungsi variabel dalam hubungan antar variabel, yaitu: Variabel Independen (Independent Variable)

Bab 3 METODE PENELITIAN

METODELOGI PENELITIAN. Jenis dan sumber data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah sebagai

BAB III METODE PENELITIAN. kader terhadap motivasi ibu untuk memberikan ASI eksklusif di wilayah kerja

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. membuat prediksi atau pun mencari implikasi.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB III METODE PENELITIAN. UMY sebelum dan sesudah mengikuti Early Pharmaceutical Exposure diblok

III. METODE PENELITIAN

PENILAIAN KONSUMEN TERHADAP PERAN APOTEK SEBAGAI TEMPAT PELAYANAN INFORMASI OBAT DI KABUPATEN KUDUS

III. METODE PENELITIAN

PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP PERAN APOTEK SEBAGAI TEMPAT PELAYANAN INFORMASI OBAT DI KECAMATAN KETAPANG MADURA. Maufiroh Ardillah M.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sebelumnya sesuai dengan tujuan penelitian ini. Berikut deskripsi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. PT. Logistic One Solution beralamat di jalan Palem Lestari A 11. No. 27 Cengkareng Jakarta Indonesia.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Tipe penelitian ini merupakan penelitian eksplanatori yang bersifat eksplanatory

Analisa Kepuasan Penumpang Angkutan Kota terhadap Sistem Pelayanan Angkutan Kota di Kota Sidoarjo ABSTRAK

BAB III LANDASAN TEORI. dirasakan dengan kinerja yang diharapkan. Kepuasan penumpang atau konsumen

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

IV. METODE PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING... LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI. LEMBAR PERNYATAAN... LEMBAR PERSEMBAHAN... LEMBAR MOTTO..

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian. B. Alat Dan Bahan

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini termasuk metode penelitian langsung, dimana terjadi interaksi langsung antara peneliti dengan responden disertai dengan penjelasan cara pengisian. Sampel apotek ditentukan berdasarkan metode purposive sampling, yakni suatu metode non probability sampling yang sasaran atau sampel telah ditentukan dengan syarat tertentu. Sampel konsumen apotek ditentukan dengan metode accidental sampling yakni jumlah sampel konsumen tiap apotek ditentukan dari banyaknya konsumen yang datang membeli obat di apotek B. Tempat dan Waktu. Penelitian dilakukan di empat apotek yang ada daerah di Kecamatan Ketapang pada bulan Juni-Juli 2015. Dan penentuan pengambilan sampel apotek telah di hitung menggunakan persamaan yang dikemukakan oleh Nazir, dan lebih jelasnya dapat dilihat pada sub bab sampel. C. Populasi dan Sampel. 1. Populasi. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh konsumen apotek di Kecamatan Ketapang 2. Sampel. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode non probability sampling yaitu teknik sampling yang tidak memberikan kesempatan yang sama kepada semua 23

24 anggota populasi untuk menjadi sampel. Penentuan sampel apotek dilakukan menggunakan teknik purposive sampling, yakni suatu metode non probability sampling yang sasaran atau sampel telah ditentukan dengan syarat tertentu.sampel konsumen apotek ditentukan dengan menggunakan teknik accidental sampling yakni jumlah sampel konsumen tiap apotek ditentukan dari banyaknya konsumen yang datang membeli obat di apotek. Jumlah apotek yang beroprasi di daerah Kecamatan Ketapang sebanyak sepupul apotek, sedangkan yang termasuk kriteria apotek sampel berjumlah empat apotek. Penentuan jumlah apotek sampel ini menggunakan persamaan yang dikemukakan oleh Nazir (1988) sebagai berikut : n= Dimana : Np (1 p) (N 1)D+P (1 P) n : Besar sampel N : Besar populasi p : Proporsi populasi 50% D : Estimasi terhadap mean besarnya B 2 4 dimana B adalah bound of error yaitu 0.25. 10.0,5 (1 0.5) n= (10 1)0.25+0.5 (1 0.5) 10 (0.5 0.25) 9. 0.25 + (0.5 0.25)

25 10.0.25 2.25 + 0.25 2.5 2.5 = 1 Berdasarkan perhitungan dengan persamaan di atas diperoleh jumlah minimal apotek sampel sebanyak satu apotek sampel. Pada penelitian digunakan apotek sampel sebanyak empat apotek sampel. Jumlah atau ukuran sampel (n) untuk konsumen apotek ditentukan menurut rumus seperti yang dikemukakan oleh Nawawi (1995) sebagai berikut : Keterangan : n pq [ z 1 2 α]² b n : jumlah sampel p : proporsi populasi presentase kelompok 1 yaitu 0.5 q : proporsi sisa di dalam populasi (1,00 - p) = 0.5 z 1 2 α : derajat koefisien taraf kepercayaan 95% 1.96 b : presentase perkiraan kemungkinan membuat kekeliruan 10% 0.1 0.5.0.5[ 1.96 ]² = [19.6]² 0.1 0.25 [384.6] = 96.04 Hasil perhitungan menunjukan bahwa jumlah minimal sampel konsumen yang dibutuhkan adalah 96 orang. Pada penelitian ini digunakan sampel konsumen sebanyak 96 orang.

26 D. Kriteria inklusi dan eksklusi. 1. Kriteria inklusi a. Pasien yang membeli obat di apotek. b. Pasien yang membeli obat dengan resep ataupun non resep. c. Pasien berumur 18-60 tahun. d. Pasien bisa berkomunikasi membaca, dan menulis dengan baik. e. Pasien bersedia mengisi kuesioner. 2. Kriteria eksklusi. a. Pasien yang berasal dari pegawai apotek tersebut. E. Identifikasi variabel penelitian dan definisi Operasional. 1. Variabel penelitian Variabel pada penelitian ini meliputi variabel bebas, variabel tergantung dan variabel kontrol, sebagai berikut : a. Variabel bebas : 1) Pelayanan informasi obat di apotek 2) Umur, jenis kelamin, penghasilan, pendidikan, pekerjaan. b. Variabel tergantung : Persepsi konsumen terhadap apotek. 2. Definisi opersional a. Apotek Tempat dimana dilakukan pekerjaan kefarmasian dan penyaluran perbekalan farmasi oleh Apoteker yang dibantu oleh Asisten Apoteker atau TTK (Tenaga Teknis Kefarmasian) di Kecamatan Ketapang.

27 b. Apotek sampel Apotek yang apotekernya selalu hadir setiap hari. Terdapat empat apotek. c. Apoteker Tenaga ahli yang melayani Pelayanan Informasi Obat di empat apotek sampel. d. Konsumen apotek. Orang yang membeli obat dengan resep ataupun obat non resep di apotek sampel. e. Informasi obat. Keterangan tentang obat yang dapat mendukung tercapainya tujuan pengobatan atau terapi, meliputi khasiat obat, dosis, cara pengguaan, frekuensi pemberian, waktu penggunaan, lama penggunaan, efek samping, penggunaan obat lain yang harus dihindari, makanan atau minuman yang harus dihindari, aktivitas yang harus dibatasi atau dihindari, cara penyimpanan, cara pembuangan obat sisa, dan cara penggunaan saat hamil atau menyusui. f. Kinerja (performance) Kesuksesan petugas apotek didalam melaksanakan pekerjaan kefarmasian yang dapat dilihat dari tercapainya pengobat yang rasional terhadap konsumen.

28 g. Kepuasan Kesenangan atau keinginan yang tercapai oleh konsumen dalam Pelayanan Informasi Obat di apotek sampel dan dapat dilihat bila ada tanggapan pelanggan untk datang kembali ke apotek sampel. h. Kepentingan. Suatu harapan yang ingin dipenuhi oleh konsumen dalam Pelayanan Informasi Obat. i. Persepsi Penilaian konsumen berupa pendapat atau pandangan terhadap Pealayanan Informasi Obat di apotek sampel berdasarkan pengalaman yang dirasakan, didengar maupun dilihat. j. Pelayanan informasi obat Pemberian informasi obat oleh petugas apotek kepada pasien atau konsumen apotek meliputi Obat bebas terbatas, Obat bebas, Obat Wajib Apotek serta Obat resep. k. Data primer Data yang diperoleh dari responden setelah mengisi kuesioner yang diberikan. F. Instrumen penelitian. Penelitian ini menggunakan kuesioner yang memuat sejumlah pertanyaan yang berhubungan dengan masalah yang diteliti dan ditujukan kepada konsumen atau pasien yang membeli obat di apotek. Kuesioner diadopsi dari kuesioner penelitian

29 sebelumnya, yaitu kuesioner yang dilakukan oleh Machali pada tahun 2004 dengan judul penelitian Penilaian Konsumen Terhadap Peran Apotek sebagai Tempat Pelayanan Informasi Obat di Kabupaten Sleman. Kuesioner yang diberikan kepada konsumen memuat 42 pertanyaan yang terbagi kedalam 4 kategori, yaitu : 1. Data identitas responden memuat 5 pertanyaan meliputi umur, jenis kelamin, pedidikan terakhir, pekerjaan, penghasilan perbulan (Lampiran hal.76) 2. Persepsi konsumen terhadap pelayanan informasi obat di apotek memuat 14 (Lampiran hal.76) pertanyaan mengenai penilaian konsumen terhadap pelayanan informasi obat yang diterima pada saat membeli obat di apotek. Jawaban diberi bobot sebagai berikut : Tabel I. Penilaian Materi Persepsi Konsumen No Jawaban Skor 1 STS (Sangat Tidak Setuju) 1 2 TS (Tidak Setuju) 2 3 S (Setuju) 3 4 SS (Sangat Setuju) 4 3. Penilaian kepentingan atau harapan pada faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan konsumen dalam pelayanan informasi obat yang memuat 12

30 pertanyaan (Lampiran hal. 78). Jawaban pertanyaan diberi bobot sebagai berikut : Tabel II. Penilaian Materi Kepentingan Konsumen No Jawaban Skor 1 STPg (Sangat Tidak penting) 1 2 TPg (Tidak Penting) 2 3 Pg (Penting) 3 4 SPg (Sangat Penting) 4 4. Penilaian kinerja pada faktor-faktor yang mempengaruhi kepuaan konsumen dalam pelayanan informasi obat yang memuat 12 pertanyaan (Lampiran hal. 79). Jawaban pertanyaan diberi bobot sebgai berikut : Tabel III. Penilaian Materi kinerja apotek. No Jawaban Skor 1 STPs (Sangat Tidak Puas) 1 2 TPs (Tidak Puas) 2 3 Ps (Puas) 3 4 SPs (Sangat Puas) 4

31 G. Cara Kerja 1. Tahap persiapan Meliputi pembuatan proposal dan perizinan penelitian. 2. Tahap pelaksanaan. Meliputi penyebaran kuesioner, pengelolahan dan analisis data. 3. Pembuatan laporan hasil penelitian. H. Skema langkah kerja Pembuatan proposal Tahap persiapan Perizinan penelitian Penyebaran kuesioner Tahap pelaksanaan Pengolahan dan analisis data Pembuatan laporan hasil dan penelitian Gambar 2. Skema Langkah Kerja

32 I. Analisis data. Data yang didapat selanjutnya diolah sebagai data primer. Analisis data dilakukan dengan metode statistik frekuensi untuk mengetahui distribusi frekuensi performasi (kinerja) apotek yang mempengaruhi kepuasan konsumen dalam pelayanan informasi obat. Disamping itu, dibuat juga suatu diagram Kartesius (Gambar 3) yang menunjukkan tingkat kesesuaian ini yang menentukan urutan prioritas peningkatan faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan konsmen. Semua analisi data dengan bantuan program data tentang karakteristik pribadi responden, persepsi konsumen terhadap pelayanan info obat di apotek, dan penilaian konsumen terhadap kepentingan (harapan) dan statistik SPSS 10.00. Dalam melakukan analisis data, data terlebih dahulu harus diolah dengan tujuan mengubah data menjadi informasi. Langkah-langkah yang harus ditempuh diantaranya: a. Editing adalah upaya untuk memeriksa kembali kebenaran data yang diperoleh atau data yang dikumpulkan. Mengedit kuesioner yang telah diisi meliputi mengecek nama dan kelengkapan identitas pengisi, mengecek kelengkapan data dan mengecek macam isisan data. b. Coding merupakan kegiatan pemberian kode angka terhadap data yang terdiri dari beberapa katagori. c. Entri data adalah kegiatan memasukkan data ke dalam data base komputer, kemudian membuat distribusi frekuensi sederhana atau dengan membuat tabel kontingensi.

33 d. Melakukan teknik analisis khususnya terhadap data penelitian akan menggunakan ilmu statisktik terapan yang disesuaikan dengan data yang akan dianalisis. Dalam penelitian ini menggunakan statistik deskriptif. Analiting data yang diperoleh dalam penelitian ini merupakan data ordinal sehingga teknik analisis statistik yang digunakan adalah teknik non parametrik. 1. Pengukuran skala Likert Pengukuran dilakukan terhadap variabel-variabel persepsi dan penilaian kepentingan komnsumen terhadap kinerja apotek yang dilanjutkan dengan analisis kuantitatif yang dilakukan dengan membandingkan data purata hasil perhitungan dengan sebuah standar penilaian. Standar penilaian itu merupakan tentang nilai yang didapatkan dengan membagi lima bagian yang sama dari total nilai yang ditentukan dengan menggunakan skala Linkert. Rentang nilai yang digunakan dalam penelian ini adalah : 1.0 x < 1.6 = sangat rendah 1.6 x < 2.2 = cukup rendah 2.2 x < 2.8 = sedang 2.8 x < 3.4 = cukup tinggi 3.4 x < 4.0 = sangat tinggi. Adapun untuk rentang jawaban mengenai macam informasi obat yang sangat dibutuhkan oleh konsumen, penilaian dengan skala likert dibedakan sebagai berikut :

34 1.0 x < 1.6 = sangat tidak dibutuhkan 1.6 x < 2.2 = tidak dibutuhkan 2.2 x < 2.8 = netral 2.8 x < 3.4 = cukup dibutuhkan 3.4 x < 4.0 = sangat dibutuhkan 2. Analisis tingkat kesesuain Tingkat kesesuain adalah hasil perbandingan skor kinerja/ pelaksanaan dengan skor kepentingan. Tingkat kesesuaian ini akan menentukan urutan prioritas peningkatan faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan pelanggan. Dalam penelitian ini ada dua buah variable yang diwakili oleh huruf X yang mewakili tingkat kinerja apotek yang dapat memberikan kepuasan pada konsumen dan huruf Y yang menunjukkan tingkat kepentingan konsumen. Rumus yang digunakan sebagai berikut : Tki = Xi Yi x 100 % Keterangan : Tki = tingkat kesesuaian responden Xi = skor penilaian kinerja apotek Yi = skor penilaian kepentingan konsumen Selanjutnya sumbu mendatar (X) akan diisi oleh skor tingkat kepuasan, sedangkan sumbu tegak (Y) akan diisi oleh skor tingkat kepentingan. Rumus

35 untuk setiap faktor yang mempengaruhi kepuasan dapat disederhanakan menjadi : X = Xi n atau Y = Yi n Di mana X = skor rata-rata tingkat kepuasaan Y = skor rata-rata tingkat kepentingan n = jumlah responden Diagram kartesius merupakan suatu bangun yang dibagi atas empat bagian yang dibatasi oleh dua buah garis yang berpotongan tegak lurus pada titik (X dan Y) dimana X merupakan rata-rata dari rata-rata skot tingkat kepuasan konsumen pada seluruh faktor atau atribut dan Y adalah rata-rata dari rata-rata skor tingkat kepentingan seluruh faktor yang mempengaruhi kepuasan pelanggan. Rumus yang digunakan :

36 Gambar 3. Diagram Kartesius Keterangan : 1. Menunjukan faktor atau atribut yang dianggap mempengaruhi kepuasan pelanggan, termasuk unsur-unsur jasa yang dianggap sangat penting, namun manajemen apotek belum melaksanakannya sesuai keinginan konsumen, sehingga masih mengecewakan/tidak puas 2. Menunjukkan unsur jasa pokok yang telah berhasil dilakukan oleh apotek dan wajib untuk dipertahankan. Konsumen menganggap unsur jasa tersebut sangat penting dan pelaksanaannya sangat memuaskan.

37 3. Menunjukkan unsur-unsur jasa yang dianggap kurang penting pengaruhnya bagi konsumen, sedangkan pelaksanaannya oleh apotek kurang memuaskan sehingga dianggap biasa-biasa saja. 4. Menunjukkan unsur-unsur jasa yang dianggap konsumen kurang penting, tapi pelaksanaannya sangat memuaskan sehingga dianggap berlebihan.