\
MENGHAYATI PERAN SUAMI Siapa yang tak mengenal sosok Rasulullah saw, sebagai suami terbaik sepanjang masa. Dalam banyak hadits diceritakan bagaimana mulianya akhlak Rasulullah saw. dalam menggauli para istrinya. Sungguh terdapat tauladan terbaik pada diri Rasulullah saw. Begitupun teladan sebagai seorang suami, semuanya tergambar jelas dalam kehidupan rumah tangganya.
Oleh karena itu tak usah jauh-jauh mencari referensi menjadi suami terbaik, teladani Rasulullah saw. karena sosoknya begitu dekat dan sangat terpercaya. Jika sekarang kita sudah diamanahi menjadi seorang suami maka sudah sepantasnya kita menyadari bahwa suami adalah pemimpin bagi istri dan keluarganya. Suami sebagai pasangan istri bukan hanya pelengkap, namun juga pengarah dan pembimbing istri dan keluarganya. Ketahuilah wahai para suami, tanggungjawabmu begitu besar Melindungi keluarga dari bahaya yang mengancam seperti radar Membimbing keluarga berkarakter baik bukan hanya pintar
Menjadi contoh dan teladan baik yang kuat dan mengakar Menyelamatkan keluarga dari api neraka yang penjaganya begitu kasar.. Oleh karena itu menghayati peran suami adalah hal yang sangat penting sebelum mengetahui dan melaksanakan kewajiban sebagai suami. Suami pula hendaknya menyadari bahwa istri adalah ujian dalam menjalankan kehidupan agama. Seorang istri dalam Al Qur an digambarkan dapat menjadi musuh bagi suami, seperti kisah istri Nabi Nuh yang durhaka. Maksudnya terkadang dalam mentaati perintah Allah dan RasulNya, istri menjadi ujian atau bahkan penghalang. Maka seorang suami harus terus berdoa agar mendapatkan istri yang shalehah. Selain itu seorang suami harus memiliki ilmu yang lebih banyak dan luas dibanding istrinya.
Selain untuk membimbing istrinya juga agar lebih bijak dalam menghadapi persoalan rumah tangga. Tidak terbayang jika suami tidak mengetahui ilmu apalagi ilmu agama, bagaimana dapat membimbing istri dan keluarganya. Hal terpenting lainnya yang harus dihayati oleh para suami adalah peran sebagai pencari nafkah. Suami harus menyadari bahwa peran utama nya adalah menanggung seluruh kebutuhan istri dan keluarganya, baik urusan pangan, sandang dan papan. Oleh karena itu sebelum menikah sebaiknya hal ini dipersiapkan dengan baik dan matang. Karena banyak juga permasalahan terjadi karena suami tidak bertanggungjawab atas tugas sebagai pemberi nafkah dan penanggung kehidupan keluarganya.
Maka semangatlah wahai para suami, surgamu begitu dekat jika kau memuliakan istrimu! HAK DAN KEWAJIBAN SUAMI TERHADAP ISTRI HAK SUAMI Ditaati dan diikuti oleh istrinya Diberikan pelayanan yang terbaik Dihormati dan dihargai keputusannya --------------------------------------------------------- KEWAJIBAN SUAMI Membayar mahar Memberi nafkah yang halal - Memberi makan apa yang ia makan - Tidak berlaku kikir atau pelit
- Memberi pakaian dan tempat tinggal yang layak Menggauli istri dengan baik - Berlaku lemah lembut dan penuh kasih sayang - Bersikap ramah dan tidak kasar - Bersabar jika ada hal yang tak disukai - Tidak menghinanya - Tidak membiarkannya - Tidak memisahkan ranjangnya Berlaku adil Jika istri nusyuz (durhaka dalam hal ketaatan pd Allah) maka tahapan menghadapinya: 1. Memberi nasehat 2. Jika tak menerima nasehat maka memisahkan kamar
3. Jika masih durhaka maka memukul dengan pukulan yang tidak menyakitkan (tindakan ini pilihan terakhir) 4. Tidak memukul wajahnya Berwasiat sebelum meninggal dunia kepada istrinya HAK ISTERI YANG HARUS DIPENUHI SUAMI
SUAMI HARUS MELAKUKAN ISTERI DENGAN CARA YANG BAIK Yaitu, dengan memberinya makan apabila ia juga makan dan memberinya pakaian apabila ia berpakaian. Mendidiknya jika takut ia akan durhaka dengan cara yang telah diperintahkan oleh Allah dalam mendidik isteri, yaitu dengan cara menasihatinya dengan nasihat yang baik tanpa mencela dan menghina maupun menjelek-jelekannya. Sikap lemah lembut terhadap isteri merupakan indikasi sempurnanya akhlak dan bertambahnya keimanan seorang mukmin, SUAMI HARUS BERSABAR a. Suami harus bersabar dari celaan isteri serta mau memaafkan kekhilafan yang dilakukan olehnya, karena Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda :
b. Berilah nasihat kepada wanita (isteri) dengan cara yang baik. Karena sesungguhnya wanita itu diciptakan dari tulang rusuk laki-laki yang bengkok. Sesuatu yang paling bengkok ialah sesuatu yang terdapat pada tulang rusuk yang paling atas. Jika hendak meluruskannya (tanpa menggunakan perhitungan yang matang, maka kalian akan mematahkannya, sedang jika kalian membiarkannya), maka ia akan tetap bengkok. Karena itu berilah nasihat kepada isteri dengan baik. [8] SUAMI HARUS MENJAGA DAN MEMELIHARA ISTERI a. Suami harus menjaga dan memelihara isteri dari segala sesuatu yang dapat merusak dan mencemarkan kehormatannya, yaitu dengan melarangnya dari bepergian jauh (kecuali dengan suami atau mahramnya).
Melarangnya berhias (kecuali untuk suami) serta mencegahnya agar tidak berikhtilath (bercampur baur) dengan para lelaki yang bukan mahram. b. Suami berkewajiban untuk menjaga dan memeliharanya dengan sepenuh hati. Ia tidak boleh membiarkan akhlak dan agama isteri rusak. Ia tidak boleh memberi kesempatan baginya untuk meninggalkan perintah-perintah Allah ataupun bermaksiat kepada-nya, karena ia adalah seorang pemimpin (dalam keluarga) yang akan dimintai pertanggungjawaban tentang isterinya. Ia adalah orang yang diberi kepercayaan untuk menjaga dan memeliharanya.
SUAMI HARUS MENJAGA ISTERI TERKAIT PERKARA AGAMA Suami harus mengajari isteri tentang perkara-perkara penting dalam masalah agama atau memberinya izin untuk menghadiri majelis-majelis ta lim. Karena sesungguhnya kebutuhan dia untuk memperbaiki agama dan mensucikan jiwanya tidaklah lebih kecil dari kebutuhan makan dan minum yang juga harus diberikan kepadanya. SUAMI HARUS MENJAGA SHALATNYA Suami harus memerintahkan isterinya untuk mendirikan agamanya serta menjaga shalatnya, berdasarkan firman Allah Subhanahu wa Sa ala : Dan perintahkanlah kepada keluargamu mendirikan shalat dan bersabarlah kamu dalam mengerjakannya. [Thaahaa: 132]
SUAMI MENGIZINKAN ISTERI UNTUK KEPERLUAN TERTENTU Suami mau mengizinkan isteri keluar rumah untuk keperluannya, seperti jika ia ingin shalat berjama ah di masjid atau ingin mengunjungi keluarga, namun dengan syarat menyuruhnya tetap memakai hijab busana muslimah dan melarangnya untuk tidak bertabarruj (berhias). SUAMI MENUTUPI KEJELEKAN ISTERI DI DEPAN ORANG LAIN Suami tidak boleh menyebarkan rahasia dan menyebutkan kejelekan-kejelekan isteri di depan orang lain. Karena suami adalah orang yang dipercaya untuk menjaga isterinya dan dituntut untuk dapat memeliharanya.
BERMUSYAWARAH BILA ADA MASALAH Suami mau bermusyawarah dengan isteri dalam setiap permasalahan, terlebih lagi dalam perkara-perkara yang berhubungan dengan mereka berdua dan anak-anak, SUAMI HARUS SEGERA PULANG KE RUMAH SETELAH ISYA Suami harus segera pulang ke rumah isteri setelah shalat Isya. Janganlah ia begadang di luar rumah sampai larut malam. Karena hal itu akan membuat hati isteri menjadi gelisah. Apabila hal tersebut berlangsung lama dan sering berulangulang, maka akan terlintas dalam benak isteri rasa waswas dan keraguan. Bahkan di antara hak isteri atas suami adalah untuk tidak begadang malam di dalam rumah namun jauh dari isteri walaupun untuk melakukan shalat sebelum dia menunaikan hak isterinya.
SUAMI BERLAKU ADIL BILA MEMILIKI LEBIH DARI SATU ISTERI Suami harus dapat berlaku adil terhadap para isterinya jika ia mempunyai lebih dari satu isteri. Yaitu berbuat adil dalam hal makan, minum, pakaian, tempat tinggal dan dalam hal tidur seranjang. Ia tidak boleh sewenang-wenang atau berbuat zhalim karena sesungguhnya Allah melarang yang demikian. KEISTIMEWAAN SEORANG SUAMI Saat Ku-ciptakan Laki-laki, aku membuatnya sebagai pemimpin keluarga serta sebagai tiang penyangga dari bangunan keluarga, dia senantiasa akan berusaha untuk menahan setiap ujungnya, agar keluarganya merasa aman, teduh dan terlindungi.
. Ku-ciptakan bahunya yang kekar dan berotot untuk membanting-tulang menghidupi seluruh keluarganya dan kegagahannya harus cukup kuat pula untuk melindungi seluruh keluarganya. Ku-berikan kemauan padanya agar selalu berusaha mencari sesuap nasi yang berasal dari tetes keringatnya sendiri yang halal dan bersih, agar keluarganya tidak terlantar, walaupun seringkali dia mendapat cercaan dari anak-anaknya. Ku-berikan keperkasaan dan mental baja yang akan membuat dirinya pantang menyerah, demi keluarganya dia merelakan kulitnya tersengat panasnya matahari, demi keluarganya dia merelakan badannya berbasah kuyup kedinginan karena tersiram hujan dan dihembus angin, dia relakan tenaga perkasanya terkuras demi keluarganya, dan yang selalu dia ingat, adalah disaat semua orang
menanti kedatangannya dengan mengharapkan hasil dari jerih payahnya. Kuberikan kesabaran, ketekunan serta keuletan yang akan membuat dirinya selalu berusaha merawat dan membimbing keluarganya tanpa adanya keluh kesah, walaupun disetiap perjalanan hidupnya keletihan dan kesakitan kerapkali menyerangnya. Ku-berikan perasaan keras dan gigih untuk berusaha berjuang demi mencintai dan mengasihi keluarganya, didalam kondisi dan situasi apapun juga, walaupun tidaklah jarang anak-anaknya melukai perasaannya, melukai hatinya. Padahal perasaannya itu pula yang telah memberikan perlindungan rasa aman pada saat dimana anak-anaknya tertidur lelap.
Serta sentuhan perasaannya itulah yang memberikan kenyamanan bila saat dia sedang menepuk-nepuk bahu anak-anaknya agar selalu saling menyayangi dan saling mengasihi sesama saudara. Ku-berikan kebijaksanaan dan kemampuan padanya untuk memberikan pengertian dan kesadaran terhadap anak-anaknya tentang saat kini dan saat mendatang, walaupun seringkali ditentang bahkan dilecehkan oleh anak-anaknya. Ku-berikan kebijaksanaan dan kemampuan padanya untuk memberikan pengetahuan dan menyadarkan, bahwa Isteri yang baik adalah Isteri yang setia terhadap Suaminya, Isteri yang baik adalah Isteri yang senantiasa menemani, dan bersama- sama menghadapi perjalanan hidup baik
suka maupun duka, walaupun seringkali kebijaksanaannya itu akan menguji setiap kesetiaan yang diberikan kepada Isteri, agar tetap berdiri, bertahan, sejajar dan saling melengkapi serta saling menyayangi. Ku-berikan kerutan diwajahnya agar menjadi bukti, bahwa Laki-laki itu senantiasa berusaha sekuat daya pikirnya untuk mencari dan menemukan cara agar keluarganya bisa hidup didalam keluarga sakinah dan badannya yang terbungkuk agar dapat membuktikan, bahwa sebagai Laki-laki yang bertanggung jawab terhadap seluruh keluarganya, senantiasa berusaha mencurahkan sekuat tenaga serta segenap perasaannya, kekuatannya, keuletannya demi Kelangsungan hidup keluarganya. Ku-berikan kepada Laki-laki tanggung- jawab penuh sebagai pemimpin keluarga, sebagai tiang
penyangga,agar dapat dipergunakan dengan sebaik- baiknya. Dan hanya inilah kelebihan yang dimiliki oleh Laki-laki, walaupun sebenarnya tanggung-jawab ini adalah amanah di dunia dan akhirat. Nah itu dia pembahasan tentang hak, kewajiban, dan bagaimana caranya menjadi suami idaman. Mudah mudahan kelak Anda bisa terapkan agar tercipta keluaga sakinah, mawaddah dan warrahmah ya Semoga Bermanfaat, Setia Furqon Kholid