I. PENDAHULUAN. Tanaman hias khususnya bunga merupakan salah satu komoditas hortikultura

dokumen-dokumen yang mirip
I. PENDAHULUAN. Bunga Gladiol (Gladiolus hybridus L) merupakan bunga potong yang menarik

II. TINJAUAN PUSTAKA. Genus Gladiolus yang tergolong dalam famili Iridaceae ini mempunyai 180 jenis

I. TINJAUAN PUSTAKA. Gladiol (Gladiolus hybridus L) tergolong dalam famili Iridaceae yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Pisang (Musa paradisiacal Linn) merupakan jenis buah yang paling umum

I. PENDAHULUAN. Gladiol merupakan tanaman bunga hias berupa tanaman semusim berbentuk herba

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pisang adalah tanaman herba yang berasal dari kawasan Asia Tenggara

PENGARUH PEMUPUKAN N, P, DAN K TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI DUA KULTIVAR GLADIOL (Gladiolus hybridus L.)

TINJAUAN PUSTAKA. Dracaena adalah tanaman yang tumbuh tegak dengan bentuk batang bulat dan

16. Uji kesamaan ragam untuk jumlah tunas tanaman gladiol umur

I. PENDAHULUAN. Nanas (Ananas comosus [L.] Merr) merupakan komoditas andalan dalam perdagangan buah

TINJAUAN PUSTAKA. Gladiol berasal dari bahasa latin Gladius yang berarti pedang kecil, menunjukkan

I. PENDAHULUAN. keunggulan dalam penggunaan kayunya. Jati termasuk tanaman yang dapat tumbuh

II. TINJAUAN PUSTAKA. Anggrek termasuk dalam famili Orchidaceae. Orchidaceae merupakan famili

TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Morfologi dan Taksonomi Tanaman Gerbera. Gerbera merupakan tanaman bunga hias yang berupa herba. Masyarakat

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Gladiol merupakan salah satu komoditas hortikultura sebagai penghasil bunga potong

BAB I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Gladiol (Gladiolus hybridus L.) merupakan salah satu bunga potong yang sudah

Usaha Perbanyakan Subang Gladiol (Gladiolus hibridus L) dengan Menggunakan Benziladenin (BA)

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman gladiol termasuk ke dalam famili Iridaceae dan memiliki daun yang

BAB I PENDAHULUAN. mudah diperbanyak dan jangka waktu berbuah lebih panjang. Sedangkan

I. PENDAHULUAN. Anggrek merupakan salah satu tanaman hias yang mempunyai nilai estetika

IV. HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Air leri merupakan bahan organik dengan kandungan fosfor, magnesium

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. Ubi kayu merupakan tanaman perdu yang berasal dari Benua Amerika, tepatnya

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Hasil pengatnatan terhadap parameter saat muncul tunas setelah dianalisis. Saat muncul tunas (hari)

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman manggis merupakan tanaman tropis yang berasal dari Asia Tenggara,

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. yang sesuai untuk perkecambahan pada biji Phalaenopsis amabilis (L.) Bl.

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kedudukan tanaman gladiol dalam taksonomi tumbuhan sebagai berikut :

I. PENDAHULUAN. Kedelai (Glycine max [L.] Merrill.) merupakan salah satu komoditas pangan

I. PENDAHULUAN. Manggis (Garcinia mangostana L.) merupakan salah satu komoditas buah tropis

PENGARUH KONSENTRASI BAWANG MERAH (Alium cepa L.) TERHADAP PERTUMBUHAN SETEK GAHARU (Aquilaria malaccencis OKEN)

II. TINJAUAN PUSTAKA. Anggrek tanah merupakan salah satu tumbuhan dari famili Orchidaceae yang

KAJIAN PENGARUH AUKSIN TERHADAP PERKECAMBAHAN BENIH DAN PERTUMBUHAN TANAMAN

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. berbagai macam tanaman hias. Pengembangan komoditi tanaman hias dilakukan

I. PENDAHULUAN. penggemarnya. Selain itu bunga anggrek memiliki variasi bentuk, warna dan ukuran

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pada awalnya kedelai dikenal dengan beberapa nama botani yaitu Glycine soja

TINJAUAN PUSTAKA Botani, Penyebaran dan Manfaat Tanaman Jarak Pagar ( Jatropha curcas L.) Kultur Jaringan Tanaman

I. PENDAHULUAN. Indonesia mempunyai aneka ragam tanaman hias, baik tanaman hias daun maupun

Pengaruh Pemberian Hormon Giberellin Terhadap Perkecambahan Benih Tanaman

I. PENDAHULUAN. Kedelai (Glycine max [L] Merr.) adalah salah satu komoditas utama kacangkacangan

PENGARUH PEMBERIAN ZPT DAN KOMPOSISI PUPUK TUNGGAL (Urea, TSP, KCl) PADA PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN GLADIOL (Gladiolus hybridus L.

I. PENDAHULUAN. Padi (Oryza sativa L.) merupakan salah satu tanaman budidaya penting dalam

TINJAUAN PUSTAKA. Sansevieria

I. PENDAHULUAN. Bunga anggrek memiliki pesona yang menarik penggemar baik di Indonesia

II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 21 hari setelah tanam. Sedangkan analisis pengaruh konsentrasi dan lama perendaman

I. PENDAHULUAN. Pisang merupakan salah satu buah yang digemari oleh sebagian besar penduduk

I. PENDAHULUAN. Kedelai (Glycine max [L.] Merril) merupakan salah satu komoditas pangan yang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

II. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Gunung Terang, Gang Swadaya VI,

TINJAUAN PUSTAKA Padi Sawah

PENGARUH KONSENTRASI BAWANG MERAH (Alium cepa L.) TERHADAP PERTUMBUHAN SETEK GAHARU (Aquilaria malaccencis OKEN)

MANIPULASI TUMBUHAN MENGGUNAKAN HORMON PERTUMBUHAN TANAMAN

PENGARUH PERTUMBUHAN TANAMAN ANGGREK Dendrobium phalaenopsis Fitzg TERHADAP PEMBERIAN IBA DAN KINETIN SECARA IN VITRO

PENGARUH KONSENTRASI DAN LAMA PERENDAMAN DENGAN ZAT PENGATUR TUMBUH (ZPT) INDOLEBUTYRIC ACID (IBA) TERHADAP PERTUMBUHAN STEK TANAMAN JERUK

I. PENDAHULUAN. Ubi kayu merupakan salah satu sumber pangan penting di Indonesia dan di dunia,

I. PENDAHULUAN. sebagai penghias meja kerja dalam bentuk vas bunga, dan dapat dikombinasikan

EFEKTIVITAS KONSENTRASI GIBERELIN (GA3) PADA PERTUMBUHAN STEK BATANG KOPI (Coffea canephora) DALAM MEDIA CAIR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Nurhasybi, Hero, Zanzibar, Dede, Agus, Buharman, Sudrajat

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN. diminati orang (Widiastoety dkk, 2010). Tingginya minat akan bunga anggrek

47 Tabel 3. Rata-rata Persentase kecambah Benih Merbau yang di skarifikasi dengan air panas, larutan rebung dan ekstrak bawang merah Perlakuan Ulangan

BAB I PENDAHULUAN. anggrek yang mendominasi pasar adalah anggrek impor, yaitu Dendrobium dan

HASIL DAN PEMBAHASAN. eksplan hidup, persentase eksplan browning, persentase eksplan kontaminasi,

BAB I PENDAHULUAN. ada sekitar jenis anggrek spesies tersebar di hutan-hutan Indonesia

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman Jeruk Besar (Pamelo)

KALIN merangsang pembentukan organ. Rhizokalin Filokalin Kaulokalin Anthokalin

BAB I PENDAHULUAN. tumbuhan di Indonesia merupakan sumber plasma nutfah yang sangat potensial

HASIL DAN PEMBAHASAN. Kerontokan Bunga dan Buah

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Anggrek Tebu (Grammatophyllum speciosum) Anggrek tebu (Grammatophyllum speciosum) merupakan anggrek yang

HASIL DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN. Tanaman melon (Cucumis melo L.) merupakan tanaman semusim yang saat ini

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga BAB I PENDAHULUAN. dataran tinggi, termasuk puncak gunung yang bersalju (Sugeng, 1985)

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. masyarakat dan perekonomian Indonesia baik sebagai kebutuhan pokok maupun

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan konsentrasi IBA (Indole Butyric Acid)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. hingga setinggi 5-10 m dengan daun-daunan yang membentuk serupa spiral pada

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. untuk dikembangkan di Indonesia, baik sebagai bunga potong maupun tanaman

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Penanaman tanaman kacangan penutup tanah (Legume Cover Crop/LCC)

I. PENDAHULUAN. energi utama umat manusia diperoleh dari bahan bakar fosil. Masalahnya

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kedudukan kacang tanah dalam sistematika (taksonomi) tumbuhan

I. PENDAHULUAN. Ubikayu (Manihot esculenta Crantz) merupakan salah satu tanaman pangan yang

(benih kecambah tanaman muda tanaman dewasa)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Widdy Hardiyanti, 2013

TINJAUAN PUSTAKA. tumbuhan, termasuk klasifikasi sebagai berikut; divisio : spermatophyta;

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Selada (Lactuca sativa L.) merupakan salah satu tanaman sayur yang dikonsumsi

I. PENDAHULUAN. spesies) Indonesia yang ditetapkan sebagai maskot Sumatera Barat. Sumatera Barat erat kaitannya dengan budaya dan adat istiadat

I. PENDAHULUAN. karbohidrat sehingga dapat dijadikan alternatif makanan pokok. Selain

Gambar 3. Tanaman tanpa GA 3 (a), Tanaman dengan perlakuan 200 ppm GA 3 (b)

I. PENDAHULUAN. Asia Tenggara, dan telah tersebar ke seluruh dunia termasuk Indonesia. Tanaman

II. TINJAUAN PUSTAKA. Gladiol (Gladiolus hybridus) berasal dari bahasa latin Gladius yang berarti

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

TINJAUAN PUSTAKA Kultur Jaringan Tanaman Eksplan

Transkripsi:

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Tanaman hias khususnya bunga merupakan salah satu komoditas hortikultura yang cukup diperhitungkan. Selain memiliki fungsi estetika, bunga juga mendatangkan keuntungan dari segi ekonomis. Salah satu bunga yang memiliki permintaan tinggi di masyarakat adalah bunga potong khususnya gladiol. Gladiol sangat populer sebagai bunga potong dan tanaman taman. Bunganya bervariasi dalam hal warna, bentuk maupun ukuran. Bunga gladiol ini dapat meliputi semua warna kecuali biru murni, hitam, dan cokelat (Herlina, 1991). Gladiol adalah bunga potong yang termasuk dalam famili Iridaceae (Suardi,1999). Tanaman ini berasal dari Afrika Selatan dan sebagian kecil spesies lainnya berasal dari Eurasia (Rukmana, 2000). Julukan lain dari bunga gladiol ini adalah sword lily atau pedang kecil dikarenakan bentuknya yang menyerupai. Tanaman gladiol akan berbunga sekitar 60-90 hari setelah tanam. Kelebihan dari bunga potong yang satu ini adalah kesegarannya yang bisa bertahan sampai sekitar satu minggu dan dapat berbunga sepanjang waktu.

Rangkaian bunga gladiol yang berwarna cerah mampu memikat hati para pencinta bunga baik dalam maupun luar negeri. Rangkaian bunga gladiol tersusun dari banyak bunga yang disebut floret (Herlina, 1991). Manfaat dari bunga gladiol ini adalah untuk keperluan agama, ritual-ritual tertentu dan upacara kenegaraan. Bunga gladiol merupakan bunga potong yang paling banyak dicari orang, baik sebagai bunga hias atau untuk keperluan tanaman kebun karena bunga ini sangat menarik perhatian dengan bentuk dan warna bunga yang menarik serta tangkai bunga yang panjang. Hal ini yang menyebabkan banyaknya penjual bunga menjual bunga gladiol sebagai sumber pendapatan. Namun permintaan masyarakat terhadap bunga potong gladiol yang semakin meningkat, tidak didukung oleh produksi subang baru yang dihasilkan, sehingga diperlukan suatu teknik yang tepat dalam perbanyakan tanaman ini. Tanaman gladiol dapat diperbanyak secara generatif dan vegetatif. Anggraeni (1994) mengatakan bahwa perbanyakan secara generatif menggunakan biji, banyak dilakukan untuk tujuan pemuliaan sedangkan perbanyakan gladiol secara vegetatif dilakukan dengan menggunakan subang dan anak subang (kormel). Kendala utama pada pembiakan vegetatif adalah diperlukan waktu yang cukup lama untuk mendapatkan subang produksi dalam jumlah yang lebih besar pada waktu musim tanam berikutnya, karena dari setiap subang pada umumnya hanya menghasilkan satu sampai dua subang baru (Andalasari dkk., 2010).

Produksi gladiol Indonesia dapat dilihat pada Tabel 1 Tabel 1. Produksi gladiol Indonesia dari tahun 2007 2009. Tahun Gladiol (tangkai) 2007 11,271,385 2008 8,524,252 2009 9,775,500 Sumber : BPS (2011) Dari data Badan Pusat Statistik dapat dilihat bahwa hasil produksi pada tahun 2008 mengalami penurunan, hal ini diduga karena faktor yang memungkinkan tanaman tidak dapat berproduksi seperti serangan hama dan penyakit dan tidak adanya teknik perbanyakan untuk memproduksi gladiol karena jumlah tunas yang dihasilkan pada subang sebelumnya sedikit. Menurut Badriah dkk. (1998), perbanyakan gladiol dalam masing-masing subang dan anak subang hanya dapat menghasilkan satu tanaman. Sedangkan pada tahun 2009 terjadi kenaikan produksi gladiol. Hal ini terlihat bahwa teknik perbanyakan gladiol sudah dilakukan namun belum maksimal. Masalah dalam perbanyakan tunas dan produksi subang pada gladiol adalah subang yang akan dijadikan bibit tidak dapat segera tumbuh bila ditanam meskipun pada lingkungan tumbuh yang cocok dan optimal, karena memerlukan masa dormansi dimana pada masa dormansi subang mengaktifkan mata-mata tunas. Lama dormansi berkisar 3,5 5 bulan tergantung pada varietasnya (Andalasari dkk, 2004). Dormansi pada subang gladiol disebabkan oleh ABA. ABA yang terdapat dalam subang dapat menghambat pembentukan enzim-enzim amylase dan hidrolisis lainnya (Salisbury dan Ross, 1992). Hal yang dapat dilakukan untuk mengatasi permasalahan ini yaitu dengan pemberian zat pengatur

tumbuh untuk dapat mempercepat masa dormansi dan dapat mengaktifkan seluruh mata tunas gladiol pada saat subang mengalami dormansi. Menurut Moore (1979) dalam Gunawan (1987), zat pengatur tumbuh adalah persenyawaan organik selain dari Nutrient yang dalam jumlah sedikit dapat merangsang, menghambat atau mengubah pola pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Menurut Yusnita (2003), zat pengatur tumbuh adalah semua senyawa, baik alami maupun sintetik yang dalam konsentrasi rendah dapat mengatur (merangsang/menghambat) pertumbuhan tanaman. Beberapa zat pengatur tumbuhan adalah auksin, giberelin, sitokinin, etilen dan asam absisat. Salah satu zat pengatur tumbuh yang banyak digunakan untuk mempercepat pertumbuhan tunas adalah sitokinin. Menurut Harjadi (2009), sitokinin merupakan senyawa pengganti adenine yang meningkatkan pembelahan sel dan fungsi pengaturan pertumbuhan. Salah satu jenis sitokinin sintetik adalah benziladenin. Benziladenin merupakan jenis sitokinin yang efektif dan stabil untuk merangsang pembentukan tunas adventif dan menghambat pembentukan akar. Jumlah subang baru yang terbentuk tergantung pada jumlah tunas yang muncul dari subang induk (Andalasari, 2005). Sehingga, pemberian benziladenin pada subang gladiol diharapkan dapat menghasilkan tunas yang banyak dan pada akhirnya mampu menghasilkan subang yang banyak pula.

Penelitian ini dilakukan untuk menjawab masalah seperti yang dirumuskan dalam pertanyaan sebagai berikut : 1. Varietas gladiol manakah yang mampu menghasilkan produksi subang lebih banyak? 2. Pada beberapa konsentrasi benziladenin yang digunakan, konsentrasi manakah yang mampu menghasilkan produksi subang lebih banyak terhadap dua varietas gladiol? 3. Bagaimanakah pengaruh masing-masing konsentrasi benziladenin terhadap masing-masing varietas dalam meningkatkan produksi subang gladiol? 1.2 Tujuan Penelitian Berdasarkan identifikasi masalah dan perumusan masalah, tujuan penelitian disusun sebagai berikut : 1. Mengetahui varietas gladiol yang menghasilkan produksi subang lebih banyak. 2. Mengetahui konsentrasi benziladenin terbaik yang dapat meningkatkan produksi subang gladiol. 3. Mengetahui pengaruh masing-masing konsentrasi benziladenin terhadap masing-masing varietas dalam meningkatkan produksi subang gladiol.

1.3 Landasan Teori Gladiol merupakan tanaman hias semusim berbentuk herba dan termasuk dalam famili Iridaceae, gladiol memiliki keunikan dibandingkan tanaman hias lainnya, karena subang gladiol memiliki masa dormansi yang cukup lama, dimana pada masa dormansi subang mengaktifkan mata-mata tunas. Subang gladiol mempunyai banyak mata tunas. Akan tetapi mata tunas yang aktif hanya dapat satu sampai dua mata tunas. Oleh karena itu diberi perlakuan zat pengatur tumbuh sitokinin jenis benziladenin guna memaksimalkan tumbuhnya tunas-tunas yang ada pada dua varietas subang gladiol. Zat pengatur tumbuh pada tanaman (plant regulator) adalah senyawa organik yang bukan hara (nutrient), yang dalam jumlah sedikit dapat mendukung (promote), menghambat (inhibit), dan dapat merubah proses fisiologi tumbuhan (Abidin, 1989). Zat pengatur tumbuh memiliki peran pengendalian yang sangat penting dalam dunia tumbuhan. Zat pengatur tumbuh terdiri dari lima kelompok, yaitu auksin, giberellin, sitokinin, etilen dan inhibitor. Kelima zat tersebut mempunyai ciri dan pengaruh yang berbeda terhadap proses fisiologi tumbuhan, serta mempunyai aksi yang mirip dengan fitohormon endogen (Lakitan,1995). Menurut Wattimena (1988), zat pengatur tumbuh yang dihasilkan tanaman disebut fitohormon, sedangkan yang disintesis disebut zat pengatur tumbuh sintesis. Salah satu zat pengatur tumbuh yang banyak digunakan untuk mempercepat pertumbuhan tunas adalah sitokinin. Sitokinin mempengaruhi berbagai proses fisiologi di dalam tanaman, aktivitas yang terutama ialah mendorong pembelahan

sel dan aktivitas ini menjadi kriteria utama untuk menggolongkan suatu zat ke dalam sitokinin (Wattimena, 1988). Salisburry dan Ross (1992) menyatakan bahwa fungsi utama sitokinin adalah memacu pembelahan sel dan selanjutnya dapat merangsang terbentuknya tunas, berpengaruh dalam metabolisme sel dan merangsang pemecahan dormansi. Jenis sitokinin antara lain kinetin, 2-ip (2-isopentenyladenin), zeatin dan benziladenin (BA). Golongan sitokinin jenis benziladenin mampu mendorong perkecambahan benih, pembentukan tunas adventif, tetapi menghambat pembentukan akar (George dan Sherrington, 1984 dalam Susanti, 2007). Hasil penelitian Susanti (2007) menunjukkan bahwa pemberian konsentrasi benziladenin 30 ppm dapat meningkatkan produksi subang gladiol varietas Kaifa yang ditunjukkan jumlah dan diameter subang terbaik tetapi pemberian benziladenin tidak dapat meningkatkan jumlah anak subang dan bobot anak subang gladiol. Hasil penelitian Doni (2008) menunjukkan bahwa pemberian konsentrasi benziladenin 150 ppm menghasilkan jumlah subang gladiol dan bobot subang terbaik pada varietas Kaifa. 1.4 Kerangka Pemikiran Berdasarkan landasan teori yang telah dikemukakan, disusun kerangka pemikiran sebagai berikut :

Gladiol yang mempunyai nilai ekonomis tinggi ini semakin digemari masyarakat. Permintaan masyarakat terhadap bunga potong gladiol semakin besar, namun hal ini tidak sebanding dengan produksi dari produksi subang dan anak subang yang dihasilkan tanaman gladiol, karena umumnya tanaman gladiol memproduksi 1-2 subang. Sehingga untuk memenuhi permintaan masyarakat diperlukan upaya atau teknik yang tepat bagi perbanyakan tanaman gladiol. Salah satu upaya untuk memperoleh perbanyakan tunas digunakan zat pengatur tumbuh. Zat pengatur tumbuh yang dimaksud untuk pertumbuhan tunas pada gladiol ini adalah zat pengatur tumbuh jenis benziladenin dari golongan sitokinin. Benziladenin merupakan jenis sitokinin yang efektif dan stabil untuk merangsang pertumbuhan tunas adventif dan menghambat pembentukan akar. Pengaruh sitokinin pada jaringan mata tunas menyebabkan sel pada mata tunas aktif membelah sehingga mata-mata tunas dapat tumbuh menjadi tunas baru. Sehingga tunas-tunas baru yang terbentuk akan menjadi tanaman baru dan membentuk subang dan anak subang yang nantinya dapat digunakan sebagai tanaman baru. Pemberian sitokinin sintetik tambahan diharapkan dapat mendukung kandungan sitokinin yang terdapat dalam subang gladiol, sehingga mampu merangsang proses pembelahan sel secara aktif pada sel-sel maristem terutama pada mata tunas yang terdapat pada subang gladiol. Konsentrasi benziladenin yang digunakan untuk penelitian ini adalah konsentrasi rendah, yaitu konsentrasi benziladenin dibawah 40 ppm. Hal ini diharapkan subang gladiol dapat memberi respon yang baik pada penggunaan benziladenin dengan konsentrasi 0 ppm, 10 ppm, 20 ppm dan 30 ppm.

Pada penelitian ini pun digunakan dua varietas gladiol yaitu varietas Fatimah dan Hunaena, dimana pada masing-masing varietas memiliki karakteristik yang mungkin berbeda-beda secara genetik, walaupun secara morfologi bentuknya subang varietas Fatimah dan Hunaena hampir sama yaitu membulat berkerut rapat dan kulitnya keras. Hasil pengukuran diameter dan bobot diketahui bahwa varietas Fatimah memiliki bobot dan diameter sedikit lebih besar dibandingkan varietas Hunaena. Sehingga, setiap varietas gladiol pun diduga memiliki memiliki tanggapan yang berbeda-beda terhadap pemberian benziladenin. Selain itu varietas gladiol ini diduga pula memerlukan konsentrasi benziladenin yang berbeda-berbeda dalam memperbanyak tunas dan membentuk subang nantinya. 1.5 Hipotesis Berdasarkan landasan teori dan kerangka pemikiran yang telah dikemukakan maka dirumuskan hipotesis sebagai berikut : 1. Terdapat varietas gladiol yang mampu menghasilkan produksi subang lebih banyak. 2. Terdapat konsentrasi benziladenin terbaik yang dapat meningkatkan produksi subang. 3. Terdapat pengaruh masing-masing konsentrasi benziladenin terhadap masing-masing varietas dalam meningkatkan produksi subang gladiol.