I REALITAS SOSIO-KULTURAL

dokumen-dokumen yang mirip
Tujuan Instruksional Khusus

NORMA-NORMA MENGALAMI PROSES

BAB II LANDASAN TEORI. Dengan demikian, istilah ilmu jiwa merupakan terjemahan harfiah dari

MODUL PERKULIAHAN Kapita Selekta Ilmu Sosial Sistem Sosial

Modul ke: Sosiologi INSTITUSI SOSIAL. Fakultas Psikologi. Farah Rizkiana Novianti, M.Psi.T. Program Studi Psikologi.

STRATIFIKASI SOSIAL DAN DIFERESIASI SOSIAL

ASAL MULA & PERKEMBANGAN SOSIOLOGI. Fitri Dwi Lestari

MASALAH SOSIAL BUDAYA DITINJAU DALAM BERBAGAI NUR ENDAH JANUARTI, MA

SOSIOLOGI DALAM KEPARIWISATAAN

STUDI MASYARAKAT INDONESIA

Tidak ada proses penelitian yang benar-benar memiliki fokus yang sama dengan penelitian kebijakan atau berorientasi tindakan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian tentang interaksi sosial sangat berguna di dalam memperhatikan dan

Pengertian/Definisi Politik Terkait dengan masalah Kekuasaan/Pengaruh Terkait pula dengan negara Menentukan tujuan, pengambilan keputusan, dan impleme

TUGAS SOSIOLOGI KEAS X PK MAN 1 SURAKARTA MATERI : NILAI DAN NORMA SOSIAL

BAB V STRATIFIKASI SOSIAL

TEORI KONFLIK DAN INTEGRASI SOSIAL

PERSPEKTIF SOSIOLOGI-MAKRO (MACROSOCIOLOGICAL) TENTANG PENYIMPANGAN SOSIAL

MASALAH SOSIAL. Dosen Pembimbing: Drs. Suwito Hadi

ULANGAN HARIAN SEMESTER GANJIL MATA PELAJARAN SOSIOLOGI KELAS X TAHUN AJARAN 2016/2017

August Comte Selo Soemardjan Soelaeman Soemardi

Lembaga Kemasyarakatan. Yesi Marince, S.IP., M.Si

Inisiasi 3 INDIVIDU DAN MASYARAKAT: KEDUDUKAN DAN PERAN INDIVIDU SEBAGAI PRIBADI DAN SEBAGAI ANGGOTA MASYARAKAT

PENGERTIAN MOBILITAS SOSIAL

BAB II KERANGKA TEORI. dan bangsa, dalam semua tempat dan waktu, yang dibuat oleh sang pencipta alam

VII KONFLIK DAN INTEGRASI

SMA JENJANG KELAS MATA PELAJARAN TOPIK BAHASAN X (SEPULUH) SOSIOLOGI SOSIOLOGI: ILMU MASYARAKAT

Kapita Selekta Sosial

Bab 5. Ringkasan. suka berkelompok, dan sebagainya. Kehidupan berkelompok dalam masyarakat Jepang

HUBUNGAN INDIVIDU, KELUARGA, DAN MASYARAKAT

Kelopok Sosial. Fitri dwi lestari

SISTEM SOSIAL (SOCIAL SYSTEM)

BAB I SOSIOLOGI SEBAGAI ILMU

Wulansari Budiastuti, S.T., M.Si.

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Transmigrasi merupakan salah satu bentuk upaya pemerintah dalam mengambil

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Teori Parson Tentang Perubahan Sosial. Perubahan Sosial dalam soejono soekanto (2003), adalah segala

BAB II TALCOTT PARSONS: TEORI STRUKTURAL FUNGSIONAL. A. Teori Struktural Fungsional Talcott Parsons

HUKUM SEBAGAI MEKANISME PENGINTEGRASI

MATERI 1 HAKIKAT PERILAKU MENYIMPAG

BAB I PENDAHULUAN. sesuatu yang ada pada dirinya. Tuhan telah memberikan kekurangan dan

BAB II LANDASAN TEORI TENTANG PERKAWINAN

SISTEM SOSIAL (SOCIAL SYSTEM)

Perilaku Sosial dan Kontrol Sosial. Lolytasari, M.Hum

KELOMPOK SOSIAL DI MASYARAKAT

2 Kebiasaan (Folksway) Norma yang menunjukan perbuatan yang dilakukan secara berulang-ulang dalam bentuk yang sama

Facebook :

STRATIFIKASI SOSIAL fitri dwi lestari

F. Ringkasan dan Masalah

Pendekatam Teoritik dalam Memahami Sistem Sosial Budaya Indonesia. Disampaikan pada Kuliah Sistem Sosial Budaya Indonesia, Pertemuan Ke-4

PERILAKU MENYIMPANG: DEFINISI PENYIMPANGAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Devi Eryanti, 2013

INDIVIDU, KELUARGA DAN MASYARAKAT

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kumpulan kegiatan yang ditujukan ke arah pemenuhan kebutuhan tertentu atau

HAKIKAT ILMU SOSIAL. Sifat sifat hakikat sosiologi sehingga dinyatakan sebagai ilmu pengetahuan:

: Pendahuluan KATA PENGANTAR. E. Mazhab-marhab dan Spesialisasi ddam Sosiologi F. Perkembangan Sosjologi di Indonesia

Oleh : Lia Aulia Fachrial, M.Si

BAB II TEORI FUNGSIONALISME STRUKTURAL DAN TEORI SOLIDARITAS. Solidaritas Dan Stratifikasi Antar Petani Tambak Di Dusun Dukuan Desa

SOSIOLOGI. Oleh: Anton Budiarto, S.H., M.H.

KONFLIK HORIZONTAL DAN FAKTOR PEMERSATU

untuk SMA/MA Kelas XI Semester 1

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan kemajuan zaman banyak dampak yang dialami manusia

SOSIOLOGI KOMUNIKASI

BAB II PERSELINGKUHAN DAN KONTROL SOSIAL - DURKHEIM

BAB II TEORI TINDAKAN SOSIAL-MAX WEBER. Setiap manusia mempunyai naluri untuk berinteraksi dengan

PERTEMUAN KE 7 POKOK BAHASAN

PERKEMBANGAN SOSIOLOGI DAN ANTROPOLOGI

LEMBAGA SOSIAL. Oleh : Lia Aulia Fachrial, M.Si

BAB I PENDAHULUAN. juga adalah apa yang dikerjakan oleh organisme tersebut, baik dapat diamati secara langsung

INTERAKSI SOSIAL DAN INSTITUSI SOSIAL

PENDEKATAN MASALAH NUR ENDAH JANUARTI, MA

BAB II KONFLIK DALAM PERSPEKTIF DAHRENDORF. melekat dalam setiap kehidupan sosial. Hal-hal yang mendorong timbulnya

BAB I PENDAHULUAN. menyangkut hubungan antara orang-perorangan, antara kelompok-kelompok

KONFLIK SOSIAL Pengertian Konflik

BAB I PENDAHULUAN. perempuan di Indonesia. Diperkirakan persen perempuan di Indonesia

NORMA & LEMBAGA SOSIAL. fitri dwi lestari

MATERI 1 HAKEKAT PERUBAHAN SOSIAL BUDAYA

KONTROL PENGENDALIAN SOSIAL

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR

SOLUSI PR ONLINE MATA UJIAN: SOSIOLOGI (KODE: S05)

BAB I PENDAHULUAN. Seluruh kegiatan politik berlangsung dalam suatu sistem. Politik, salah

BAB I PENDAHULUAN. Perkawinan pada hakikatnya secara sederhana merupakan bentuk

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR

Kegiatan Belajar VI. 1. Hakekat, Kriteria, dan Definisi Perilaku Menyimpang

Matakuliah : L0094-Ilmu Sosial Untuk Psikologi Tahun : Pertemuan 14

BAB I PENDAHULUAN. didalam mewujudkan suatu tujuan bersama-sama diantara masyarakat. anggotanya, dibandingkan dengan penduduk diluar batas wilayahnya.

BAB VIII KELUARGA 8.1 Pengantar 8.2 Pengertian Keluarga

Objek : Memahami hubungan manusia dalam menentukan kegiatan ekonomi, sosial, maupun politik dalam upaya memenuhi kebutuhan hidupnya.

BAB I PENDAHULUAN. individu dan sebagai makhluk sosial. Manusia memiliki kebutuhan dan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Istilah yang paling lazim dipakai untuk menyebut kesatuan kesatuan hidup

Pert. 6 KELOMPOK-KELOMPOK SOSIAL DAN KEHIDUPAN MASYARAKAT

MATERI 6 HUBUNGAN INTERAKSI DAN DINAMIKA SOSIAL

BAB I PENDAHULUAN. Keberagaman etnik yang ada di Indonesia dapat menjadi suatu kesatuan

BAB II. Tinjauan Pustaka. Teori Peran (Role Theory) adalah teori yang merupakan perpaduan

BAB I PENDAHULUAN. norma yang mengatur kehidupannya menuju tujuan yang dicita-citakan bersama

BAB II LANDASAN TEORI

Ciri dan Syarat Kelompok Sosial

PRINSIP DASAR MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK INDIVIDU DAN MAKHLUK SOSIAL DI MASYARAKAT

BAB II : KAJIAN TEORITIK. mengajar di tingkat universitas memberikan khusus sosiologi pertama kali di

Gumgum Gumilar, S.Sos., M.Si.

PERTEMUAN KE 8 POKOK BAHASAN

BAB II TEORI KONFLIK DAN KONSENSUS

Transkripsi:

I REALITAS SOSIO-KULTURAL Obyek Pembahasan Sosiologi Sosiologi cabang dari ilmu sosial yang memiliki obyek kajian manusia yang hidup dalam suatu kelompok yang disebut masyarakat dengan menekankan pada gejala-gejala sosial yang di dalamnya terdapat; kelompok sosial pelapisan sosial lembaga sosial interaksi sosial perubahan sosial dan gejala-gejala sosial lainnya secara empiris rasional. Realitas sosio-kultural (sosial budaya) kenyataan-kenyataan atau keadaan sosial budaya yang menempati daerah atau lingkungan sekitar kehidupan masyarakat. Masyarakat sebagai suatu sistem Emile Durkheim Karl Marx M.J. Herskovits J.L. Gillin dan J.P. Gillin Max Weber Selo Seomardjan Paul B. Horton Komponen masyarakat; masyarakat sebagai suatu kenyataan obyektif individu-individu yang merupakan anggota-anggotanya masyarakat sebagai suatu struktur yang terdapat ketegangan sebagai akibat pertentangan antar kelas sosial sebagai akibat pembagian nilai-nilai ekonomi yang tidak merata di dalamnya masyarakat sebagai kelompok individu yang diorganisasikan dan mengikuti suatu cara hidup tertentu masyarakat sebagai kelompok yang tersebar dengan perasaan persatuan yang sama masyarakat sebagai suatu struktur atau aksi yang pada pokoknya ditentukan oleh harapan dan nilai-nilai yang dominan pada warganya masyarakat sebagai orang-orang yang hidup bersama dan menghasilkan kebudayaan masyarakat sebagai sekumpulan manusia yang secara relatif mandiri, yang hidup bersama-sama cukup lama, yang mendiami suatu wilayah tertentu, memiliki kebudayaan yang sama dan melakukan sebagian besar kegiatan dalam kelompomk tersebut. Di lain pihak ia mengatakan masyarakat adalah suatu organisasi manusia yang saling berhubungan satu dengan lainnya a. sejumlah orang yang jumlahnya relatif besar, saling berinteraksi, b. menjadi struktur dan sistem sosial budaya, baik dalam skala kecil (mikro) maupun dalam skala besar/luas (makro) antar kelompok, c. menempati kawasan tertentu dan hidup di dalam kawasan tersebut dalam waktu yang relatif lama hingga antar generasi. Ciri-ciri kehidupan masyarakat menurut Soerjono Seokamto; a. hidup bersama-sama sekurang-kurangnya terdiri atas dua orang individu, b. bercampur atau bergaul dalam waktu yang cukup lama, Realitas Sosiokultural 1

c. kesadaran akan satu kesatuan, d. merupakan suatu sistem bersama yang menimbulkan kebudayaan. Kriteria masyarakat menurutmarion Levy; a. kemampuan bertahan yang melebihi masa hidup seseorang anggota, b. perekrutan seluruh atau sebagian anggotanya melalui reproduksi atau kelahiran, c. adanya sistem tindakan utama yang bersifat swasembada, d. kesetiaan pada suatu sistem tindakan utama secara bersama-sama, yang kemudian ditambah oleh Talcott Parson yaitu; e. melakukan sosialisasi terhadap generasi berikutnya. Masyarakat adalah sekelompok manusia yang bertempat tinggal di suatu daerah tertentu dalam waktu yang relatif lama, memiliki norma-norma yang mengatur kehidupannya menuju tujuan yang dicita-citakan bersama Sistem Sosial hubungan saling terkait antara bagian satu dengan bagian lainnya yang berfungsi melakukan suatu mekanisme kerja untuk mencapai tujuan tertentu. sistem sosial hubungan antara bagian-bagian (elemen-elemen) di dalam kehidupan masyarakat terutama; tindakan-tindakan manusia lembaga sosial, dan kelompok-kelompok sosial yang saling mempengaruhi yang menghasilkan produk interaksi sosial yang dinamis. Pendekatan dalam sistem sosial 1. Pendekatan Fungsional (Talcott Parson); nilai-nilai dan norma-norma Kehidupan sosial itu terdiri dari gabungan-gabungan atau elemen-elemen yang saling berhubungan antara satu dengan lainnya, Hubungan antar elemen tersebut bersifat saling pengaruh mempengaruhi, Sistem sosial selalu bergerak ke arah keseimbangan yang dinamis, artinya menanggapi perubahan yang terjadi akibat pengaruh yang datang dari luar demi mencapai integritas sosial, Integritas sosial yang terjadi dilakukan melalui proses adaptasi, institusionalisasi (pelembagaan), dan proses-proses lainnya, Perubahan sistem sosial terjadi secara gradual, artinya melalui penyesuaian antar unsur, Perubahan sistem sosial disebabkan oleh adanya penemuan-penemuan baru di dalam masyarakat, Daya integrasi sosial dari suatu sistem sosial akibat terjadinya konsensus (kesepakatan) nilai dan norma sosial, yang merupakan prinsip dan tujuan yang ingin dicapai warga masyarakatnya. Menurut Cohen; Nilai dan norma sosial merupakan unsur yang mendasari kehidupan sosial, Sistem sosial terbentuk karena ada komitmen, Sistem sosial didasari oleh solidaritas warga masyarakatnya, Sistem sosial didasari oleh adanya kerja sama, Sistem sosial cenderung bertahan lama, Realitas Sosiokultural 2

Sistem sosial selalu bertahan pada konsensus, Sistem sosial cenderung untuk berintegrasi, Dalam suatu sistem sosial menuntut adanya otoritas (kewenangan) dan legitimasi (pengakuan). Dari konsep tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa; 1. Hakikat manusia sebagai mahluk sosial, maka ia selalu hidup dalam keadaan saling ketergantungan dan saling mempengaruhi satu sama lainnya, 2. Adanya saling ketergantungan tersebut mendorong manusia untuk berhubungan dan berinteraksi dengan orang lain, 3. Manusia tidak akan dapat hidup sendiri tanpa bantuan orang lain melalui interaksi sosial untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya, 4. Akibat interaksi sosial, maka muncullah nilai-nilai dan norma-norma sosial, adat istiadat, ilmu pengetahuan, tehnologi, dan kebudayaan. 2. Pendekatan Konflik Konflik keadaan anggota-anggota masyarakat yang saling bertikai, bertentangan, saling bersaing yang antara satu dengan lainnya memiliki keinginan untuk saling menyingkirkan, menjatuhkan, mengalahkan, memusnahkan hingga pada upaya-upaya melalui kekerasan. Beberapa asumsi pendekatan ini adalah; 1. kenyataan yang tidak dapat diingkari adalah suatu kelompok lebih berkuasa dari kelompok lainnya, 2. masyarakat merupakan suatu arena terjadinya konflik-konflik baik bersifat nyata (konflik manifes) dan yang tidak nyata (laten), 3. kelompok yang berkuasa mempergunakan sistem kepercayaan yang ada, media massa dan sistem pendidikan untuk mempertahankan dan mengembangkan kekuasaannya, 4. dalam konsensus bisa dicapai tetapi bentuk pencapaian itu tetap saja bersifat semu atau samar sebab di dalamnya tersimpan konflik laten (konflik yang terpendam), 5. walaupun di dalam kehidupan sosial terdapat nilai dan norma, setiap langkah hidup manusia punya kecenderungan untuk melanggar, sehingga ketaatan masing-masing anggota masyarakat bersifat terpaksa. Struktur Sosial mencakup susunan status dan peranan yang ada di dalam satuan sosial yang di dalamnya terdapat nilai-nilai dan norma-norma yang mengatur perilaku antara status dan peranan di dalam masyarakat. Unsur-unsur pokok dalam struktur sosial; kaidah-kaidah sosial, lembaga-lembaga sosial, kelompok-kelompok sosial, dan lapisan-lapisan sosial yang tidak dapat dipisah-piashkan keberadaaanya. sistem sosial adalah cara suatu kehidupan masyarakat ditata, diatur, sedangkan struktur sosial merupakan komponen-komponen yang bersifat struktural yang antara satu dengan lainnya memiliki hubungan keterkaitan Realitas Sosiokultural 3

Unsur-unsur yang membentuk komponen sosial diantaranya adalah; Status dan Peranan Kedudukan Kedudukan diartikan sebagai tempat atau posisi seseorang dalam suatu kelompok sosial, sehubungan dengan orang-orang lainnya dalam kelompok tersebut atau tempat suatu kelompok sehubungan dengan kelompok-kelompok lainnya di dalam kelompok yang lebih besar. Kedudukan Sosial artinya tempat seseorang secara umum dalam masyarakatnya sehubungan orang-orang lain, di dalam lingkungan pergaulannya, prestise (harga diri) dan hak-hak serta kewajibannya. arti kedudukan, 1. kedudukan berarti tempat seseorang dalam suatu pola tertentu. Misalnya Wardiman, sebagai warga masyarakat, sebagai guru, ketua RT, sebagai suami, sebagai ayah dalam rumah tangganya dan lain sebagainya. 2. kedudukan diartikan sebagai kumpulan hak dan kewajiban seperti, kedudukan antara manager perusahaan dan para pekerja terdapat perbedaan antara hak dan kewajiban. Proses memperolehnya, kedudukan dibedakan; 1. kedudukan seseorang yang diperoleh dari bawaan (ascribed status) yang diantaranya adalah kedudukan yang bersifat biologis seperti gender, dan kedudukan yang bersifat historis seperti keturunan pejabat tinggi, keturunan raja dan sebagainya, 2. kedudukan yang diperoleh melalui usaha atau dengan disengaja (achieved status), seperti seseorang yang karena kegigihannya ia berhasil meraih gelar sarjana dari gelar tersebut menyebabkan ia diterima bekerja di sebuah perusahaan besar dengan gaji yang tinggi. Peranan Peranan merupakan pola tindakan atau prilaku yang diharapkan dari orang yang memiliki status tertentu, artinya jika seseorang melakukan hak-hak dan kewajibannya sesuai dengan kedudukannya maka ia telah menjalankan suatu peranan. hubungan sosial yang ada dalam masyarakat adalah hubungan antar peranan-peranan individu di dalam kehidupan kelompok Institusi (lembaga) Sosial 1. Charles H. Page; lembaga kemasyarakatan (lembaga sosial/institusi sosial) sebagai tata cara (prosedur) yang telah diciptakan untuk mengatur hubungan antar manusia yang berkelompok dalam suatu kelompok kemasyarakatan yang disebut asosiasi. 2. Leopold von Wiese dan Howard Becker; lembaga sosial dari sudut fungsinya, sehingga lembaga sosial adalah suatu jaringan proses-proses hubungan antar manusia dan antar kelompok manusia yang berfungsi untuk memelihara hubungan-hubungan tersebut serta pola-polanya sesuai dengan kepentingan-kepentingan manusia dan kelompoknya. 3. Sumner lembaga sosial dari sudut kebudayaan; lembaga sosial adalah perbuatan, cita-cita, sikap dan perlengkapan kebudayaan, yang mempunyai sifat kekal serta yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan masyarakat. Fungsi lembaga sosial adalah: 1. memberikan pedoman pada anggota-anggota masyarakat untuk bertingkah laku dan bersikap, 2. menjaga keutuhan dari masyarakat yang bersangkutan, 3. sistem pengendalian sosial (social control) atas tingkah pekerti anggota-anggota masyarakat, Realitas Sosiokultural 4

Nilai merupakan sesuatu yang dianggap layak, patut, baik yang selalu dicita-citakan dalam kehidupan masyarakat sehingga sifat nilai sendiri adalah abstrak. Norma merupakan patokan, ukuran, standar atau indikator tentang perilaku yang dianggap baik dan perilaku yang dianggap menyimpang. Stratifikasi (pelapisasn) Sosial; pelapis-lapisan atau tingkatan-tingkatan manusia dalam kehidupan sosial. Kelompok-kelompok Sosial (Social group); merupakan jaringan hubungan antar warga-warga masyarakat yang bersangkutan di dalam suatu tempat dan dalam waktu yang relatif lama. Naluri manusia untuk hidup bersama dalam suatu kelompok disebut gregoriusnese yang meliputi; 1. keinginan untuk menjadi satu dengan manusia, 2. keinginan untuk menjadi satu dengan suasana alam sekelilingnya. Himpunan manusia dibedakan menjadi tiga macam, yaitu; 8 1. Kerumunan manusia (crowding, riot), yaitu kumpulan manusia di tempat tertentu dalam waktu yang tidak lama dan biasanya bersifat spontan. Seperti; pertemuan antara penjual dan pembeli di pasar, penonton layar lebar, kerumunan manusia yang ngantri tiket kereta api dan sebagainya. 2. Publik, yaitu merupakan kelompok manusia tetapi tidak merupakan kesatuan seperti kehidupan masyarakat, seperti; kelompok musik Dewa, Peter Pan, Gigi, kelompok pembaca surat kabar, pendengar radio dan sebagainya dengan alat komunikasi publik seperti surat kabar, radio, televisi, internet dan sebagainya. 3. kelompok sosial, yaitu merupakan kesatuan hidup manusia yang terhimpun dalam suatu wilayah tertentu, dalam waktu yang lama di terorganisir secara jelas. Kriteria kelompok sosial; kesadaran akan kekelompokkannya, terdapat hubungan timbal balik antar anggota satu dengan angota lainnya, ikatan kekelompokkan sebagai alat untuk memperat antar anggota kelompok, berstruktur, berkaidah dan memiliki pola-pola perilaku. timbulnya perasaan antara kelompok keanggotaan (in group) dan bukan anggota kelompok (out group). Dinamika Sosial Pembahasan tentang perubahan-perubahan yang terjadi di dalam kehidupan sosial yang meliputi; 1. Pengendalian sosial (social control), yaitu cara atau proses pengawasan baik yang direncanakan maupun yang tidak direncanakan untuk mengajak, mendidik, bahkan memaksa warga masyarakat agar para anggota masyarakat mematuhi norma dan nilai yang berlaku. 2. Penyimpangan sosial (role expectation), yaitu perilaku sejumlah besar orang yang dianggap tidak sesuai dengan norma dan nilai yang berlaku sehingga penyimpangan tersebut menimbulkan reaksi-reaksi tertentu seperti celaan, cemoohan, gunjingan masyarakat hingga menimbulkan hukuman. 3. Mobilitas sosial (social mobility), yaitu merupakan peristiwa sosial dimana individu atau kelompok bergerak atau berpindah kelas sosial satu ke lapisan sosial lainnya baik 8 Dapat dilihat pada bab Kelompok Sosial dalam Ibid; hal 126. Realitas Sosiokultural 5

pergerakan itu mengarah pada gerak sosial dari lapisan sosial bawah bergerak ke atas atau sebaliknya, yaitu bergerak ke bawah. 4. Perubahan sosial (social change), yaitu pergeseran nilai-nilai, norma-norma sosial, polapola perilaku organisasi, susunan lembaga kemasyarakatan, pelapisan sosial, kekuasaan dan wewenang, interaksi sosial dan sebagainya. Masalah sosial Tolok ukur gejala pentimpangan sosial menjadi masalah sosial atau tidak tergantung respon masyarakat terhadap gejala tersebut. membuat kriteria masalah sosial menurut Sorjono Soekamto adalah; 1. faktor ekonomi tedapat masalah kemiskinan, yang dalam hal ini kemiskinan dibedakan menjadi dua, yaitu kemiskinan struktural dan kemiskinan absolut. 2. faktor biologis yang di dalamnya terdapat persoalan yang harus dipecahkan seperti masalah endemis atau penyakit menular sebagaimana terjadi dewasa ini yaitu kasus flue burung, virus SARS, HIV, penyakit kelamin yang menyerang di beberapa daerah, 3. faktor psikologis, seperti depresi, stress, gangguan jiwa, gila, tekanan batin, kesejahteraan jiwa dan sebagainya, 4. faktor sosial dan kebudayaan, seperti perceraian, masalah kriminal, pelecehan seksual, kenakalan remaja, konflik ras, krisis moneter dan sebagainya. Beberapa Contoh Masalah Sosial 1. Kemiskinan, ketimpangan ekonomi seringkali menimbulkan tindak kejahatan manusia, sebab kemiskinan sering mendorong manusia untuk melakukan penyimpangan seperti mencuri, mencopet, merampok hingga sampai dalam bentuk pembunuhan. 2. Kejahatan, tingkah laku atau tingkah pekerti seseorang atau sekelompok orang yang menyakiti atau merugikan orang atau kelompok lain saja, tetapi gejala korupsi, pemalsuan, penipuan yang merugikan kehidupan seseorang atau sekelompok orang adalah termasuk kejahatan. 3. Disorganisasi Keluarga, antar anggota keluarga sudah menyimpang dari norma-norma dan nilai-nilai yang berlaku di dalam keluarga tersebut. 4. Masalah Remaja, masa transisi anak dihadapkan pada permasalahan pencarian akan jati diri yang di dalam jiwa terdapat perasaan ingin mencari diperhatikan oleh lingkungan masyarakatnya. 5. Peperangan, yaitu salah satu gejala sosial dimana kelompok manusia satu dan kelompok manusia lainnya sama-sama memiliki ambisi untuk saling menyerang, saling menyakiti hingga membunuh yang tujuan utamanya adalah untuk memperoleh kemenagan. 6. Kelainan seksual, kecenderungan manusia untuk lebih tertarik kepada lawan jenis. Kelainan seksual berbeda dengan penyimpangan seksual. 7. Masalah Kependudukan, berhubungan dengan jumlah produksi yang harus dipenuhi untuk mencukupi kebutuhan hidup. Realitas Sosiokultural 6

Realitas Sosiokultural 7