Meningkatkan Hasil Belajar Ips Mengenai Keragaman Suku Bangsa Dan Budaya Dengan Menggunakan Media Gambar di Kelas V SD Inpres 5

dokumen-dokumen yang mirip
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Belajar Kelompok (Learning Group) Pada Pembelajaran PKn Kelas V SDN 1 Palasa

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas I Pada Pembelajaran IPA di SDN 2 Terpencil Eeya Dengan Menggunakan Metode Tanya Jawab Berbantu Media Gambar

Penerapan Experiential Learning

Ismiyatun, Ritman Ishak Paudi, dan Dewi Tureni Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Dengan Menggunakan Media Gambar di Kelas II SD Inpres 2 Mepanga Kecamatan Mepanga

Penerapan Metode Kerja Kelompok Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPS Pada Siswa Kelas III di SDN 15 Biau

Upaya Guru Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran PKn Dengan Menggunakan Peta Konsep Di Kelas IV SDN 1 Bale

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV Pada Mata Pelajaran IPS Melalui Penerapan Diskusi di SDN Siney

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPS Dengan Menggunakan Media Gambar Di Kelas IV SD Inpres 2 Ambesia Kecamatan Tomini

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN 10 Karamat Melalui Media Gambar Pada Pembelajaran IPA Materi Tentang Alat-Alat Indera

Peningkatan Hasil Belajar Siswa dalam Pembelajaran IPA Melalui Metode Inquiri di Kelas IV SD Inpres 4 Kasimbar

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Kelas V SDN 9 Bokat Dengan Memanfaatkan Lingkungan Sekolah

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 2 ISSN X

Meningkatkan Hasil Belajar IPA Khususnya Materi Energi dan Perubahannya Melalui Pembelajaran Quantum Teaching di Kelas V SDN Inpres Matamaling

Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Melalui Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Pair Share

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Kelas V SDN Tatarandang Pada Materi FPB Dan KPK

Roi Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SD Negeri 2 Tatura

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Organ Tubuh Manusia Melalui Model Pembelajaran Langsung di Kelas IV SDN 02 Karamat

Penerapan Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Sains (Sifat Benda) di Kelas IV SDN 2 Karamat

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 3 No. 3 ISSN X. Ni Ketut Mirniati

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pelajaran IPA Melalui Media Gambar Di Kelas II SDN 03 Lakea Kab. Buol

Penggunaan Media Gambar Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas III Pada Mata Pelajaran PKn di SDN 05 Lakea Kabupaten Buol

Meningkatkan Hasil Belajar Mata Pelajaran Ips Dengan Menggunakan Metode Diskusi Pada Siswa Kelas IV SD Inpres Laemanta

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPS MELALUI METODE PENUGASAN DI KELAS V SD INPRES MATANTIMALI KEC. MARAWOLA BARAT JURNAL PENELITIAN

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV SDN 9 MAMBORO PADA MATA PELAJARAN IPA MELALUI METODE DEMONSTRASI. Oleh WAHDANIA* ABSTRAK

MENINGKATKAN KEMAMPUAN LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK MELALUI METODE PEMBELAJARAN PENJELAJAHAN GERAK PADA SISWA KELAS V SDN 19 BOKAT KABUPATEN BUOL

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 10 Biau

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Model Kooperatif Learning Tipe STAD di Kelas 3 SD Inpres 1 Siney

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Dengan Metode Demonstrasi Dikelas V SDN 10 Biau

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN METODE PROBLEM SOLVING (PEMECAHAN MASALAH) PADA PEMBELAJARAN PKn DI KELAS VIIIA SMP NEGRI 1 LABUAN

Meningkatkan Hasil Belajar Ipa Melalui Model Siklus Belajar Dengan Pemanfaatan Lingkungan Alam Sekitar Pada Siswa Kelas IV SD Negeri 9 Ampana

BAB III METODE PENELITIAN. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas V SDN 3 Sukadadi Kabupaten

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Energi Panas di Kelas IV SD Inpres Siuna

BAB III METODE PENELITIAN

Meningkatkan Hasil Belajar Melalui Media Benda Asli Pembelajaran IPA di Kelas IV SD Negeri Tingkulang Kecamatan Tomini Kabupaten Parigi Moutong

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV Pada Mata Pelajaran PKn Melalui Pemberian Tugas di SDN Silampayang

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 6 No. 8 ISSN X. Musjin, Sarjan N. Husain, dan Ritman Ishak Paudi

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas V SDN Santigi Mata Pelajaran IPA Melalui Metode Inquiri

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPA Kelas V Melalui Model Kooperatif Tipe STAD di SD Inpres 1 Ongka

III. METODE PENELITIAN. ganjil tahun pelajaran 2012/2013, yaitu sekitar bulan Juli sampai dengan bulan

Elistina. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN

Pemanfaatan Lingkungan Alam Sekitar Sebagai Sumber Belajar Dalam Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas III SDN 10 Gadung

Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses Dalam Pembelajaran IPA Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN 1 Binangga Kecamatan Marawola Palu

Meningkatkan Hasil Belajar Melalui Metode Demonstrasi Pada Pembelajaran IPA di Kelas V SDN Taopa Kabupaten Parigi Moutong

Meningkatkan Pemahaman Siswa Pada Kompetensi Dasar Tentang Jual Beli Melalui Metode Diskusi Untuk Pelajaran IPS Di Kelas V SD Inpres 2 Kasimbar

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Meggunakan Alat Peraga Pada Pembelajar Gerak Benda Bidang Studi IPA Di Kelas 1 SDN No 3 Siboang

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Alat Peraga IPA Kelas IV SD Inpres 1 Siney

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI GLOBALISASI DI KELAS IV SDN NO.

Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 04 Lakea

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 3 No. 3 ISSN X. Rosita, Jamaludin, dan Yusdin Gagaramusu

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Metode NHT (Numbered Head Together) Pada Pokok Bahasan Gaya Kelas V SDN 6 Tambun

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Pembelajaran PKn Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif STAD di Kelas IV SDN 2 Siney

Peningkatan Kemampuan Menulis Permulaan Melalui Kartu Huruf Kelas I SDN No. 1 Alindau

Meningkatkan Hasil Belajar IPA Melalui Pendekatan Kontekstual (CTL) Pada Perubahan Sifat Benda Siswa Kelas V SDN 3 Ogotua

Meningkatkan Hasil Belajar IPA Kelas V SDN Doda Melalui Media Gambar Pada Materi Sistem Pernapasan Pada Manusia

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pelajaran IPA Materi Perpindahan Energi Panas Melalui Metode Demonstrasi di Kelas IV SDN 2 Salungkaenu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. bertujuan untuk memperbaiki proses pembelajaran.

Oleh: Wildan, Muhammad Ali, Fatma Dhafir. Abstrak

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 5 No. 2 ISSN X. Lisnawati, Achmad Ramadhan, dan Bustamin

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 4 ISSN X. Maspupah SDN Inpres 1 Birobuli, Sulawesi Tengah

Sarina. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENUMBUHKAN SIKAP POSITIF SISWA PADA PEMBELAJARAN PKn DI KELAS VIII A SMPN 2 MARAWOLA ABSTRAK

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research. (Trianto 2011:30), berpendapat bahwa :

Lia Agustin. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

Saida M. Oden Tau, Irwan Said, dan Anang Wahid. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

BAB III METODE PENELITIAN

Ritna. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

Penggunaan Metode Demontrasi Dalam Meningkatkan Kemampuan Membaca Puisi Murid Kelas II SD Taba

Penerapan Metode Teknik Tugas Individual Dalam Pembelajaran PKn Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN Inpres 2 Ampibabo

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA IPA KELAS V SD. Nurlianah SD Negeri Lengkongwetan I

Penerapan Metode Jigsaw Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV Pada Mata Pelajaran IPS di SDK Despot Petunasugi Kecamatan Bolano Lambunu

PENINGKATAN KEMAMPUAN SISWA MENGGUNAKAN KALIMAT TANYA PADA SISWA KELAS V SDN 1 LABEAN MELALUI METODE LATIHAN

Viky Warsito Universitas Tadulako Jln. Soekarno Hatta Km 9 PALU-SULAWESI TENGAH

Meningkatkan Hasil Belajar IPA Melalui Pendekatan Sains Teknologi Masyarakat Di Kelas III SDN No. 2 Sikara Kecamatan Sindue Tobata

Meningkatkan Kemampuan Menulis Permulaan Siswa Kelas II SDN Lalong Melalui Media Gambar Seri

Penerapan Metode Demonstrasi Dapat Meningkatkan Hasil Belajar IPA Pada Siswa Kelas IV SD Inpres I Sidole

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Eksperimen dalam Pembelajaran IPA di Kelas V SDN Meselesek

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 2 No. 4 ISSN X

Penerapan Model Pembelajaran Paikem Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Di Kelas V SDN 3 Tompoh

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 6 No. 8 ISSN X. Nurliani, Ritman IshakPaudi, dan Dewi Tureni

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPS Melalui Penerapan Metode Inkuiri di Kelas IV SDN Inpres Luksagu

Andriani, Mestawaty, AS.A. dan Ritman Ishak Paudi. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran PKn Melalui Pendekatan Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Kelas IV SD Inpres Koyoan

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 8 ISSN X. Budianti, Vanny Maria, dan Ratman

Cindra Dewi, Muchlis Djirimu, dan Lestari Alibasyah. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN No. 1 Enu Pada Pembelajaran IPS Dengan Menggunakan Metode Diskusi Kelompok

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pelajaran IPA Melalui Pemanfaatan Lingkungan Alam Sekitar di Kelas IV SDN 9 Bunobogu

Peningkatan Keterampilan Siswa Menulis Permulaan Melalui Metode SAS di Kelas I SDN Raranggonau

Penggunaan Alat Peraga Konkrit Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Pada Siswa Kelas IV SDN No. 3 Ogoamas I Kecamatan Sojol Utara Kabupaten Donggala

Peningkatan Kemampuan Membaca Melalui Metode SAS Siswa Kelas II SDN No.2 Alindau

PENGGUNAAN GARIS BILANGAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN BULAT DI KELAS V SD INPRES 3 BESUSU

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas IV SDK Siendeng Melalui Metode Diskusi

Penggunaan Metode Inquiri Dalam Pembelajaran IPS Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Kelas IV SD Inpres Apal

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pelajaran IPA Melalui Penerapan Metode Demonstrasi di Kelas III SD Inpres Laemanta

Trisnawati Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE TANYA JAWAB PADA PEMBELAJARAN PPKN DI KELAS VIIB SMP NEGERI 10 PALU ABSTRAK

Transkripsi:

Meningkatkan Hasil Belajar Ips Mengenai Keragaman Suku Bangsa Dan Budaya Dengan Menggunakan Media Gambar di Kelas V SD Inpres 5 Kalsum, Imran, dan Charles Kapile Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK Masalah dalam kelas adalah rendahnya hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPS. Dimana mengatasi masalah ini peneliti menerapkan pendekatan dengan media gambar sehingga di harapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas V SD Inpres 5 Palasa dalam pembelajaran IPS. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas dengan alur perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi. Subyek penelitian adalah siswa kelas V SD Inpres 5 Palasa. Materi yang diajarkan pada siklus I yaitu Aneka Ragam Suku Bangsa, dan siklus II yaitu Keanekaragaman Budaya. Pengumpulan data dilakukan dalam setiap siklus. Data yang dikumpulkan berupa data kualitatif dan data kuantitatif. Data dikumpulkan dengan tiga cara yakni tes, observasi, wawancara. Hasil yang diperoleh pada siklus I yaitu dari 20 orang siswa 14 siswa mengalami ketuntasan belajar dengan persentase ketuntasan klasikal 70% dan persentase daya serap klasikal 77,75%, hasil ini masih dalam kategori cukup sehingga masih ada kekurangan-kekurangan yang harus di perbaiki. Hasil yang diperoleh pada siklus II mengalami peningkatan, semua siswa mengalami ketuntasan belajar, dengan persentase tuntas klasikal 100 % dan persentase daya serap klasikal 86 %. Nilai rata-rata aktivitas guru pada siklus I masih berada pada kategori baik dan siklus II sangat baik, serta nilai rata-rata aktivitas siswa pada siklus I cukup dan siklus II berada pada kategori baik. Berdasarkan indikator yang telah ditentukan sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan model belajar kelompok penguasaan siswa terhadap materi terus meningkat sehingga berdampak pada meningkatnya hasil belajar IPS siswa kelas V SD Inpres 5 Palasa. Kata Kunci: Meningkatkan Hasil Belajar, Media Gambar, Pembelajaran IPS I. PENDAHULUAN Kondisi kesulitan dalam meningkatkan hasil belajar siswapun dialami peneliti pada saat membelajarkan materi pelajaran IPS dikelas V SD Inpres 5 Palasa yakni pada materi Keragaman Suku Bangsa dan Budaya di Indonesia. Tercatat selama 2 tahun terakhir hasil evaluasi ulangan harian siswa pada materi ini rata-rata pencapaian daya serapnya masih dibawah 70 %. Hal ini menarik perhatian peneliti untuk dijadikan sebagai rencana penelitian oleh karena itu 81

peneliti mencoba melakukan observasi awal guna mencari tahu mengapa siswa mengalami kesulitan dalam mempelajari materi ini sehingga ditemukanlah beberapa indikator penyebap yaitu: (1) Penyajian materi pembelajaran kurang menarik minat dan perhatian siswa sehingga siswa cenderung merasa bosan. (2) Pemikiran siswa lebih banyak dibawah kehal-hal yang abstrak dari pada halhal yang kongkret. Berkaitan dengan hasil observasi awal diatas maka peneliti melakukan diskusi dengan beberapa teman guru guna mencari solusi sehingga masaalah diatas dapat teratasi. Dari diskusi tersebut ditemukanlah satu kesimpulan bahwa faktor utama penyebap sulitnya siswa memahami materi yang diberikan karena pada saat proses belajar mengajar pemilihan dan pemanfaatan media pembelajaran tidak dipersiapkan dengan baik oleh peneliti karenanya peneliti perlu merancang pembelajaran dengan menggunakan media yang lebih menarik sehingga dapat menumbuhkan minat dan perhatian siswa dalam belajar. Mengatasi masaalah tersebut Peneliti mencoba untuk menggunakan media gambar. Alasan pemilihan media gambar adalah karena media gambar dianggap dapat menarik perhatian siswa dalam belajar dan lebih dapat membawa siswa ke alam berfikir yang kongkret. Oleh karena itu perlu diadakan penelitian tindakan kelas tentang penggunaan media gambar dalam pembelajaran materi memahami keragaman suku bangsa dan budaya di indonesia. Dengan serangkaian tindakan, mulai dari perencanaan, pelaksanaan, sampai dengan evaluasi, diharapkan dapat meningkatkan pemahaman siswa dalam memahami materi keragaman suku bangsa dan budaya di Indonesia. II. METODE PENELITIAN Desain Penelitian Pelaksanaan penelitian ini, mengikuti model penelitian bersiklus yang mengacu pada desain penelitian tindakan kelas yang dikemukakan oleh Kemmis dan Mc Taggart (Depdiknas, 1999; 21) seperti yang terlihat pada gambar. 82

Keteragan: O: Orientasi/pra tindakan 1 : Rencana siklus I 2 : Pelaksanaan siklus I 3 : Observasi siklus I 4 : Refleksi siklus I 5: Rencana siklus I 6 : Pelaksanaan siklus II 7 : Observasi siklus II 8 : Refleksi siklus II a : Siklus I b : Siklus II Gambar 1. Alur Penelitian Tindakan Kelas model Kemmis dan Mc Taggart Lokasi Penelitian. Penelitian dilaksanakan di SD Inpres 5 Palasa Kecamatan Palasa Kabupaten Parigi Moutong. dengan obyek penelitian 20 orang siswa yang terdaftar pada tahun ajaran 2013/2014. Waktu Penelitian. Penelitian ini dilaksanakan pada pada bulan Februari sampai dengan April 2014. Tahap-Tahap Penelitian terdiri dari dua Siklus - Siklus I Siklus Pertama terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi sebagai berikut. Perencanaan (1) Menentukan pokok bahasan yang akan dipergunakan dalam pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas. (2) Menyusun rencana pembelajaran yang akan digunakan dalam pelaksanaan tindakan siklus I. (3) Mempersiapkan perangkat dan bahan yang diperlukan untuk melaksanakan tindakan. 83

(4) Mempersiapkan lembar pengamatan observasi. (5) Menyusun lembar kerja siswa. (6) Menyusun soal-soal tes akhir siklus. Pelaksanaan Tindakan. a. Kegiatan Awal. Peneliti mengawali proses pembelajaran dengan menggali pengetahuan prasyarat yang dimiliki oleh siswa yang berhubungan dengan meteri yang akan dibahas. memberikan motivasi serta menyampaikan ruang lingkup pembelajaran. b. Kegiatan Inti. (1) Dengan bantuan media gambar yang telah disiapkan peneliti mengangkat beberapa contoh suku bangsa yang ada di Indonesia untuk membantu menjelaskan pengertian suku bangsa. (2) Dengan bantuan media gambar yang telah disiapkan peneliti menjelaskan bagaimana cara untuk mengenal ciri suatu suku bangsa. (3) Dengan bantuan media gambar yang telah disiapkan peneliti menjelaskan faktor penyebap keragaman suku bangsa. (4) Dengan bantuan media gambar peneliti menjelaskan persebaran suku bangsa di Indonesia. (5) Untuk lebih memantapkan pemahaman siswa tentang materi Peneliti membagi siswa kedalam 5 kelopok kemudian setiap kelompok dibagikan LKS yang dikerjakan siswa secara kelompok. (6) Setelah selesai mengerjakan LKS setiap kelompok diminta untuk mempersentasekan hasil pekerjaannya. c. Kegiatan Akhir. (1) Peneliti membimbing siswa untuk membuat kesimpulan. (2) Siswa mengerjakan tes evaluasi. Pengamatan (observation) (1) Situasi kegiatan belajar mengajar. (2) Keaktifan siswa. (3) Aktivitas siswa dalam belajar kelompok. Refleksi 84

Dalam tahapan refleksi peneliti melakukan analisis data dengan melakukan kategorisasi dan penyimpulan data yang telah terkumpul dalam tahap pengamatan. Dalam tahapan refeksi peneliti juga melakukan evaluasi terhadap kekurangan atau kelemahan dari implementasi tindakan sebagai bahan dan pertimbangan untuk perbaikan pada siklus berikutnya. Siklus II. Seperti halnya siklus pertama siklus keduapun terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. a. Perncanaan (planing) Membuat rencana pembelajaran berdasarkan hasil refleksi pada siklus pertama. b. Pelaksanaan (Acting) Guru melaksanakan pembelajaran dengan pendekatan media gambar berdasarkan rencana pembelajaran hasil refleksi pada siklus pertama. c. Pengamatan (observation) Tim peneliti (guru dan teman sejawat melakukan pengamatan terhadap aktivitas pembelajaran dengan media gambar. d. Refleksi (Reflecting) Tim peneliti melakukan refleksi terhadap pelaksanaan siklus kedua dan menganalisis untuk membuat kesimpulan atas pelaksanaan pembelajaran dengan bantuan media gambar dalam peningkatan dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran PKn. Jenis Data. Jenis data yang didapatkan dalam penelitian ini adalah data kualitatif dan data kuantitatif. a. Data kualitatif yaitu data yang diperoleh dari aktivitas siswa dan aktivitas guru berupa hasil observasi dan hasil wawancara. b. Data kuantitatif yaitu data yang diperoleh dari hasil tes yang diberikan kepada siswa. Teknik Pengumpulan Data. Pengumpulan data dilakukan dengan tiga cara, yaitu : 85

a). Tes siswa. b). Observasi. Tes menggunakan butir soal/instrumen soal untuk mengukur hasil belajar Observasi dilakukan selama kegiatan pembelajaran berlangsung. Observasi menggunakan lembar observasi untuk mengukur aktifitas guru dan aktifitas siswa dalam proses belajar mengajar PKn. c). Wawancara Wawancara menggunakan panduan wawancara untuk mengetahui pendapat atau sikap siswa dan teman sejawat tentang pembelajaran kelompok. Analisis Data a. Analisis Data Kuanlitatif. Analisis data kualitatif penelitian ini dilakukan sesudah pengumpulan data. Adapun tahap-tahap analisis data kualitatif adalah 1) mereduksi data, 2) menyajikan data, 3) verifikasi data (penyimpulan). - Mereduksi Data Pada tahap ini dilakukan proses pengumpulan dan penyeleksian data yang telah diperoleh mulai dari awal sampai akhir pengumpulan data. - Penyajian Data. Penyajian data dilakukan dengan cara menyusun data secara sederhana kedalam tabel, sehingga memudahkan dalam penarikan kesimpulan. - Verifikasi Data (Penyimpulan) Pada tahap ini dilakukan penarikan kesimpulan berdasarkan data yang diperoleh yang disajikan pada tahap penyajian data. Analisis Data Kuantitatif. Teknik analisa data yang digunakan dalam menganalisa data kuantitatif yang diperoleh dari hasil tes belajar siswa dan menentukan persentase ketuntasan belajar siswa dengan menggunakan rumus ebagi berikut: Menentukan daya serap individu dapat dilakukan dengan menggunakan rumus: 1). DSI (daya serap individu) = Skor yang diperoleh siswa Skor maksimum soal 100% 86

Presentase ketuntasan belajar secara individu dikatakan tuntas apabila daya serap individu sekurang-kurangnya 70 % (KKM Kelas V SD Inp.5 Palasa) 2). Sedangkan untuk menentukan ketuntasan belajar klasikal dapat dilakukan dengan menggunakan rumus: KBK (ketuntasan belajar klasikal) = Jumlah siswa yang tuntas 100% Jumlah siswa seluruhnya Suatu kelas dikatakan tuntas jika presentase klasikal yang dicapai minimal 70% (KKM Kelas V SD Inp.5 Palasa) 3). Menentukan daya serap Klasikal dapat dilakukan dengan menggunakan rumus: DSK (daya serap klasikal) = Skor yang diperoleh siswa Skor ideal seluruh siswa 100% Suatu kelas dikatakan tuntas belajar jika persentase daya serap klasikal sekurang-kurangnya 70 % (KKM Kelas V SD Inp.5 Palasa). 4). Data hasil observasi aktivitas guru mengelola pembelajaran dan aktivitas siswa mengikuti pembelajaran dianalisis dengan tehnik persentase dengan rumus sebagai berikut: Presentase Nilai Rata Rata (NR) = Kriteria taraf keberhasilan tindakan: 90% NR < 100% : Sangat baik 70% NR < 90%` : Baik 50% NR < 70%` : Cukup 30% NR < 50%` : Kurang Jumlah Skor Nilai Indikator Skor Maksimal 100% 0% NR < 30%` : Sangat kurang Masyitah (Razak 2010:14) Indikator Kinerja. Keberhasilan tindakan kelas pada pembelajaran ini apabila : a. Keaktifan siswa dan guru mencapai lebih dari atau sama dengan 70 %. b. Daya serap individu mencapai lebih atau sama dengan 70%. c. Daya serap klasikal mencapai lebih dari atau sama dengan 70% d. Ketuntasan klasikal mencapai lebih dari atau sama dengan 70%. 87

III. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil penelitian di uraikan dalam tahapan yang berupa siklus-siklus pembelajaran yang akan dilakukan dalam proses belajar mengajar di kelas. Dalam penelitian ini pembelajaran di lakukan dalam dua siklus sebagaimana pemaparan berikut ini. Pra Tindakan Untuk mengetahui sejauh mana penguasaan siswa terhadap materi keragaman suku bangsa dan budaya di Indonesia maka dilakukan kegiatan pra tindakan. Untuk mengukur pemahaman siswa pada materi maka diberikan tes evaluasi pra tindakan sebanyak 5 nomor soal. Tes ini juga berguna untuk membandingkan hasil perolehan siswa sebelum dan sesudah menggunakan media gambar. Hasil evaluasi tes yang diberikan pada kegiatan pra tindakan memberikan gambaran bahwa hasil belajar siswa masih jauh dari harapan, dengan perolehan daya serap klasikal sebesar 49,17 %, serta ketuntasan belajar klasikal sebesar 35 %, untuk itu perlu diadakan perbaikan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan media gambar dalam rangka meningkatkan hasil belajar siswa. Pelaksanaan Tindakan Siklus Pertama Berdasarkan hasil evaluasi belajar kegiatan pra tindakan peneliti melakukan diskusi dengan teman sejawat membicarakan persiapan pelaksanaan tindakan siklus I meliputi : Menentukan pokok bahasan yang akan dipergunakan dalam pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas, menyusun rencana pembelajaran yang akan digunakan dalam pelaksanaan tindakan siklus I, mempersiapkan perangkat dan bahan yang diperlukan untuk melaksanakan tindakan, Mempersiapkan lembar pengamatan observasi, Menyusun lembar kerja siswa, Menyusun soal-soal tes akhir siklus. Tindakan siklus pertama dilaksanakan dengan satu kali pertemuan. Kegiatan belajar mengajar dilaksanakan pada hari Selasa, 3 Maret 2014 dengan pokok bahasan Keraganman Suku Bangsa di Indonesia. Pada proses belajar mengajar diterapkan pembelajaran dengan media gambar dengan mengikuti skenario pembelajaran dan rencana pelaksanaan pembelajaran. 88

Selama pelaksanaan tindakan dilakukan observasi aktivitas siswa dan guru. Observasi dilakukan oleh observer yang merupakan teman sejawat disekolah tersebut dengan cara mengamati kegiatan siswa dan guru untuk mengisi lembar observasi yang telah disediakan. Hasil Observasi Aktivitas Siswa dan guru Data hasil observasi diperoleh dengan melakukan pengamatan terhadap siswa kelas V, yaitu pada tanggal 03 Maret 2014, tindakan siklus ini diterapkan pembelajaran kooperatif dengan menggunakan media gambar. Materi yang diangkat pada siklus I adalah Keragaman Suku Bangsa di Indonesia, hasil observasi siswa untuk pertemuan pada siklus I dapat dilihat pada tabel 1 Tabel 1. Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa Siklus I No Indikator yang diamati Skor 1 Siswa mendengarkan tujuan pembelajaran yang disampaikan 3 guru 2 Siswa memperhatikan informasi yang disampaikan guru 2 3 Siswa memperhatikan materi yang disampaikan oleh guru 2 4 Siswa mengajukan pertanyaan 3 5 Siswa belajar dalam kelompok 2 6 Siswa mengerjakan LKS 2 7 Siswa menjawab tugas yang diberikan guru dan aktif dalam diskusi kelompok 2 8 Siswa berusaha untuk memperoleh hasil belajar yang lebih baik dan menerima penghargaan dari guru baik secara 4 individu maupun kelompok Jumlah Skor 20 Skor Maksimal 31 Persentase 64,51 Berdasarkan data observasi aktivitas siswa pada Tabel 1 dapat dilihat bahwa hasil yang diperoleh pada pertemuan pertama mengidentifikasi aktivitas siswa dalam pembelajaran masih dalam kategori cukup, dengan jumlah skor sebesar 20 dari skor maksimal 31 sehingga persentase yang diperoleh 64,51%. Data hasil observasi kegiatan guru saat pembelajaran pada pertemuan pertama, dapat dilihat pada tabel 2. 89

Tabel 2. Hasil Observasi KBM Guru Siklus I No Indikator yang diamati Skor 1 Menyampaikan tujuan pembelajaran 2 2 Memotivasi siswa 3 3 Menjelaskan materi pelajaran dan menyampaikan materi 3 Keragaman Suku Bangsa di Indonesia dengan Media Gambar 4 Memberikan kesempatan bertanya kepada siswa 3 5 Membagikan LKS dan membimbing siswa dalam mengisi 3 LKS 6 Memberikan evaluasi kepada seluruh siswa 4 7 Memberikan penghargaan kepada siswa baik upaya maupun hasil belajar individu dan kelimpok 4 Jumlah Skor Nilai Indikator 21 Jumlah Skor Maksimal 28 Persentase Nilai Rata-Rata (NR) 75 % Berdasarkan tabel 2 hasil observasi tersebut menunjukkan bahwa pada pertemuan pertama siklus I, skor yang diperoleh sebesar 21 dengan skor maksimal 28, sedangkan persentase yang diperoleh sebesar 75%. Dengan demikian, hasil observasi aktivitas guru pada pertemuan siklus I masih dalam kategori cukup. Hasil Tes Evaluasi Siklus I Pada akhir pelaksanaan tindakan siklus I dilakukan kegiatan untuk memberikan tes akhir. Tes ini berupa tes uraian dengan jumlah soal 5 nomor dalam bentuk isian. Waktu yang diberikan untuk menyelesaikan 20 menit. Hasil tes analisis siklus I dapat dilihat pada tabel 4.4. Tabel 3. Hasil Analisis Tes Siklus I No Hasil Tes Data Siklus I 1 Nilai Tertinggi 100 (3 siswa) 2 Nilai Terendah 45 (1 siswa) 3 Banyaknya siswa yang tuntas 14 ( siswa) 4 Persentase Ketuntasan klasikal 70 % 5 Persentase Daya serap klasikal 77,75% Berdasarkan tabel 3 diketahui bahwa dari hasil tes 20 siswa yang diperoleh pada siklus I skor tertinggi adalah 100 dan skor terendah 45. Banyaknya siswa 90

yang tuntas belajar yakni 14 siswa dengan persentase ketuntasan klasikal 70% dan daya serap 77,75%. Berdasarkan hasil analisis data tersebut menunjukkan bahwa pemberian tindakan dengan menerapkan pendekatan melalui media gambar belum berhasil. Pembahasan Berdasarkan hasil observasi aktivitas siswa dan guru dan hasil analisis tes formatif siklus I terjadi peningkatan yang baik jika dibandingkan dengan hasil analisis tes pra tindakan. Hasil ini bisa mengindikasikan bahwa penerapan media gambar dalam pembelajaran cukup efektif dalam meningkatkan aktivitas dan antusiame siswa dalam belajar. Pada pembelajaran dengan menggunakan media gambar siswa dilatih untuk mengeksplorasi kemampuan berfikirnya sendiri serta dapat menyampaikan gagasan kepada siswa lain dengan mudah. Media gambar dapat membuat siswa merasakan secara langsung peristiwa atau keadaan yang dijelaskan sehingga lebih mudah bagi siswa untuk memahami materi yang diberikan. Respon siswa ketika uru menerapkan media gambar sangat baik, secara umum pada aktifitas siswa terjadi peningkatan namun ada beberapa hal yang masih perlu ditingkatkan. Hasil observasi aktivitas guru pada siklus I telah berada pada kategori baik, meski demikian masih ada beberapa indikator yang perlu diperbaiki sehingga bisa mendapatkan hasil yang lebih baik. Hasil observasi aktivitas siswa pada siklus I masih berada pada kategori cukup, ini dikarenakan ada beberapa indikator pada aktivitas guru dalam menerapkan pembelajaran dengan media gambar yang belum terlaksanan dengan maksimal sehingga berdampak pada belum maksimalnya aktivitas siswa. Kelemahan kelemahan yang terjadi pada siklus I, mempengaruhi hasil tes formatif siswa dimana pencapaian daya serap klasikal siswa terhadap materi yang diberikan baru mencapai 77,75 % dengan tingkat ketuntasan klasikal sebesar 70 %. Namun jika dibandingkan dengan hasil tes formatif pada kegiatan pra tindakan, daya serap klasikal siswa meningkat sebesar 28,85 % dan ketuntasan klasikal meningkat sebesar 35 %. 91

a. Pelaksanaan Tindakan Siklus II. Seperti pada siklus pertama siklus kedua terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Untuk memperbaiki kelemahan dan mempertahankan keberhasilan yang telah di capai pada siklus pertama, maka pelaksanaan siklus kedua dapat dibuat perencanaan sebagai berikut. (1) Melibatkan siswa dalam pembuatan atau penyiapan media gambar yang akan digunakan dalam pembelajaran dengan cara meminta kepada setiap kelompok untuk menyiakan satu buah gambar yang ada hubungannya dengan materi keanekaragaman budaya di Indonesia.. (2) Lebih maksimal dalam mengelola kegiatan awal terutama dalam memilih dan menyajikan apersepsi. (3) Lebih maksimal dalam memberikan motivasi dan penghargaan terhadap hasil kerja siswa sehingga rasa percaya diri siswa dapat terbangun. (4) Menanamkan pentingnya kerja sama sehingga setiap siswa memiliki rasa tanggung jawab terhadap tugas yang dibebankan secara kelompok. Tindakan siklus kedua dilaksanakan dengan satu kali pertemuan. Kegiatan belajar mengajar dilaksanakan pada hari Selasa, 17 Maret 2014 dengan pokok bahasan. Keanekaragaman Budaya di Indonesia. Pada proses belajar mengajar diterapkan pembelajaran dengan menggunakan media gambar dengan mengikuti skenario pembelajaran dan rencana pelaksanaan pembelajaran. Pembahasan Berdasarkan hasil observasi aktivitas siswa dan guru dan hasil analisis tes formatif siklus II terjadi peningkatan jika dibandingkan dengan hasil analisis tes siklus I. Peningkatan mengindikasikan bahwa penggunaan media gambar dalam pembelajaran sangat efektif dalam meningkatkan aktivitas dan antusiame siswa dalam belajar. Pada pembelajaran dipertemuan siklus kedua, peneliti selalu berupaya agar kekurangan-kekurangan yang tertuang pada hasil refleksi siklus pertama tidak terulang pada siklus kedua. Adapun upaya-upaya yang dilakukan peneliti antaralain : Membuat perangkat pembelajaran yang lebih menarik, Melibatkan 92

siswa dalam pembuatan atau penyiapan media gambar yang akan digunakan dalam pembelajaran dengan cara meminta kepada setiap kelompok untuk menyiakan satu buah gambar yang ada hubungannya dengan materi yang diajarkan serta lebih maksimal dalam mengelola kegiatan pembelajaran mulai dari kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan akhir. Upaya-upaya yang dilakukan peneliti dalam memaksimalkan pembelajaran disiklus kedua memberikan hasil dimana berdasarkan hasil observasi aktivitas guru dan siswa pada siklus II, keduanya berada pada kategori sangat baik. Kodisi ini dapat diakibatkan oleh : (1). Peneliti berhasil meningkatkan gairah siswa dalam belajar dengan cara melibatkan siswa dalam menyiapkan media pembelajaran sehingga berdampak pada meningkatnya motivasi dan konsentrasi siswa dalam mengikuti pelajaran. (2). Media semakin atraktif dalam menyajikan materi dengan media gambar sehingga meningkatkan minat dan gairah siswa dalam belajar. (3). Peneliti semakin baik dalam mengelola kegiatan pembelajaran mulai dari kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan akhir Usaha-usaha yang dilakukan pada siklus kedua juga berdampak pada hasil tes formatif siswa dimana pencapaian daya serap klasikal siswa terhadap materi yang diberikan pada siklus kedua mencapai 86 % dengan tingkat ketuntasan klasikal sebesar 100 %. Jika dibandingkan dengan hasil tes formatif padasiklus I, daya serap klasikal siswa meningkat sebesar 8,25 % dan ketuntasan klasikal meningkat sebesar 30 %. Peningkatan hasil belajar siswa dari kegiatan pra tindakan, siklus I sampai siklus II dapat digambarkan pada tabel berikut. Kegiatan Daya Serap Klasikal Ketuntasan Klasikal Pra Tindakan 49,17 % 35 % Siklus I 77,75 % 70 % Siklus II 86 % 100 % 93

IV. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Penguasaan siswa terhadap materi pembelajaran terus meningkat. Hasil ini dapat ditunjukan dengan rata-rata formatif tes pada siklus satu 77,75% dengan tingkat ketuntasan belajar siswa 70% dan rata-rata formatif tes siklus kedua mencapai 86% dengan tingkat ketuntasan belajar siswa 100%, maka disimpulkan pembelajaran dengan menggunakan media gambar dapat meningkatkan hasil belajar siswa Kelas V dalam mempelajari materi Keragaman Suku Bangsa dan Budaya di SD Inpres 5 Palasa. Sasaran Telah terbukti penggunaan media gambar dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam mata pelajaran IPS maka kami sarankan hal-hal sebagai berikut : 1. Dalam kegiatan pembelajaran diharapkan menjadikan media gambar sebagai suatu alternatif dalam mata pelajaran IPS untuk meningkatkan hasil belajar siswa 2. Bagi semua pihak yang berkompeten diharapkan untuk mengembangkan penelitian ini sehingga lebih memperkaya media pembelajaran yang berkembang di dunia pendidikan kita ini. DAFTAR PUSTAKA Depertemen Pendidikan nasional.1999. Penelitian Tindakan Action Research. Jakarta: Direktorat Pendidikan Menengah Umum Ditjen Dikdasmen Depdiknas. Razak. 2011. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V SDN INTI Tondo pada Mata Pelajaran IPA. Proposal tidak diterbitkan. Palu Strata Satu Universitas Tadulako. SD Inpres 5 Palasa. 2013. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) Tapel 2013/2014 94