PENGARUH DIET BEBAS GLUTEN DAN KASEIN TERHADAP PERKEMBANGAN ANAK AUTIS DI SLB KHUSUS AUTISTIK FAJAR NUGRAHA SLEMAN, YOGYAKARTA

dokumen-dokumen yang mirip
PENELITIAN. Perbandingan Kemajuan Terapi Anak Autisme Dengan Diet CFGF Dan Tanpa Diet CFGF Pada Yayasan Pengembangan Potensi Anak (YPPA) Padang

HUBUNGAN ANTARA DIET BEBAS GLUTEN DAN KASEIN DENGAN PERILAKU HIPERAKTIF ANAK AUTIS

BAB 1 PENDAHULUAN. komunikasi, interaksi sosial dan aktivitas imajinasi. Gejalanya mulai nampak

Prosiding Pendidikan Dokter ISSN: X

BAB I PENDAHULUAN. Anak merupakan salah satu elemen yang penting untuk menentukan maju

Gambaran Mutu Makanan Pada Penderita Autisme Di Panti Asuhan Al-Rifdah Semarang

HUBUNGAN FREKUENSI KONSUMSI BAHAN MAKANAN SUMBER GLUTEN DAN KASEIN DENGAN PERILAKU AUTISTIK ANAK AUTIS USIA 5-12 TAHUN

Sandu Siyoto* *Progam Studi Pendidikan Ners STIKES Surya Mitra Husada Kediri Jl. Manila Sumberece No. 37 Kediri

BAB I PENDAHULUAN. Anak merupakan sumber kebahagiaan dan penerus dari suatu keluarga. Setiap

BAB I PENDAHULUAN. Permasalahan di seputar dunia autistik semakin banyak dan semakin

JUMAKiA Vol 3. No 1 Agustus 2106 ISSN

METODE PENELITIAN Desain, Waktu, dan Tempat Penelitian Jumlah dan Cara Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

SKRIPSI. Oleh : TITIK DWI LESTARI NIM:

PENGARUH TERAPI AUTIS TERHADAP KEMAJUAN ANAK AUTIS DI SEKOLAH KHUSUS AUTISME DI KOTA PADANG Rika Sabri,* Eti Yerizel,** Adisti Mira,***

BAB I PENDAHULUAN. interaksi sosial, tidak bisa mengamati dan mengolah informasi. Orang

GAMBARAN POLA PERILAKU ANAK PENYANDANG AUTISME DENGAN PENERAPAN DIET GLUTEN FREE-CASEIN FREE

BAB I PENDAHULUAN. faktor genetik yang menjadi potensi dasar dan faktor lingkungan yang. hambatan pada tahap selanjutnya (Soetjiningsih, 2009).

ABSTRACT. Objective: To find out association between timelines in food distribution and food intake of patients on rice diet at Atambua Hospital.

Kata kunci : Autisme, Kepatuhan Orang tua, Diet GFCF. Keywords : Autisme, Compliance of Parent, Diet GFCF

PERBEDAAN. NASKAH an. Diajukan oleh : J FAKULTAS

BAB I PENDAHULUAN. interaksi sosial (Sintowati, 2007). Autis merupakan gangguan perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1

Autisme merupakan suatu istilah yang masih

BAB 1 PENDAHULUAN. JOGJA.AUTISM.CARE Pusat Terapi Anak Autis di Yogyakarta

Fenomena-fenomena Anak-anak anak tuna grahita merupakan individu yang utuh dan unik yang pada umumnya juga memiliki potensi atau kekuatan dalam mengim

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Hasil survei Badan Pusat Statistik pada tahun 2010 menyatakan bahwa dari

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN KECUKUPAN PEMBERIAN OMEGA 3 DAN 6 PADA BALITA DI KANDANG SAPI JEBRES SURAKARTA KARYA TULIS ILMIAH

LUH PUTU MEITA PRIMAYUNI YADNYA

BAB I PENDAHULUAN. Meningkatnya jumlah anak autis baik di dunia maupun di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Komunikasi merupakan bagian dari kehidupan manusia sehari-hari, bahkan

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

LAPORAN PENELITIAN DOSEN MUDA

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Gangguan Pemusatan Perhatian dan Hiperaktivitas (GPPH) atau Attention

HUBUNGAN ANTARA KADAR HBA1C DENGAN KADAR TRIGLISERIDA PADA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 LAPORAN AKHIR HASIL PENELITIAN KARYA TULIS ILMIAH

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR MELALUI PERMAINAN BOLA BOCCE PADA ANAK AUTIS DI SLB INSAN MANDIRI DLINGO JURNAL SKRIPSI

PERSEPSI MAHASISWA TENTANG METODE PENGAJARAN DOSEN DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA KEPERAWATAN STIKES AISYIYAH SURAKARTA


BAB I PENDAHULUAN. perilaku, emosi, komunikasi, dan interaksi sosial. Gejalanya sudah. tampak sebelum anak mencapai usia tiga tahun (Priyatna, 2010).

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. inklusi penelitian. Subyek penelitian ini terdiri dari kelompok kasus dan

HUBUNGAN ANTARA POLA KONSUMSI MAKANAN YANG MENGANDUNG GLUTEN DAN KASEIN DENGAN PERILAKU ANAK AUTIS PADA SEKOLAH KHUSUS AUTIS DI YOGYAKARTA

Yelli Yani Rusyani 1 INTISARI

ABSTRAK KORELASI ANTARA TOTAL LYMPHOCYTE COUNT DAN JUMLAH CD4 PADA PASIEN HIV/AIDS

HALAMAN PENGESAHAN KTI HUBUNGAN OVEREKSPRESI HUMAN EPIDERMAL GROWTH FACTOR RECEPTOR 2 (HER-2) DENGAN GRADE HISTOLOGI PADA PASIEN KANKER PAYUDARA

BAB I PENDAHULUAN. Prevalensi anak yang menderita autism dan Attention Deficit

Penelitian Keperawatan Jiwa

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kebahagiaan terbesar orang tua adalah adanya kehadiran anak. Anak yang tumbuh sehat merupakan harapan

Hubungan Antara Tingkat Konsumsi Energi, Protein dan Daya Beli Makanan dengan Status Gizi pada Remaja di SMP Negeri 2 Banjarbaru

Oleh TIM TERAPIS BALAI PENGEMBANGAN PENDIDIKAN KHUSUS DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TENGAH

PHBS yang Buruk Meningkatkan Kejadian Diare. Bad Hygienic and Healthy Behavior Increasing Occurrence of Diarrhea

KEPATUHAN ORANG TUA TENTANG DIET GLUTEN FREE DAN CASEIN FREE DENGAN PERILAKU ANAK AUTIS

GAMBARAN PENYEBAB KESULITAN MAKAN PADA ANAK PRASEKOLAH USIA 3-5 TAHUN DI PERUMAHAN TOP AMIN MULYA JAKABARING PALEMBANG TAHUN 2009

Jurnal Keperawatan, Volume XI, No. 2, Oktober 2015 ISSN HUBUNGAN PEMBERIAN STIMULASI IBU DENGAN PERKEMBANGAN BALITA DI POSYANDU

PENDIDIKAN BAGI ANAK AUTIS. Mohamad Sugiarmin

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN GIZI KURANG PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PURWOKERTO SELATAN KABUPATEN BANYUMAS TAHUN 2012

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan di seluruh dunia. Jumlah penyandang autis di Indonesia naik delapan

HUBUNGAN ANTARA POLA MAKAN DENGAN STATUS GIZI PADA ANAK MURID USIA 9-12 TAHUN DI SEKOLAH DASAR ADVENT 2 DI KECAMATAN MEDAN SELAYANG

BAB I PENDAHULUAN. Dari hari ke hari istilah autisme semakin banyak diperbincangkan di

SISTEM PAKAR DIAGNOSA AUTISME PADA ANAK

TIME OUT : ALTERNATIF MODIVIKASI PERILAKU DALAM PENANGANAN ANAK ADHD (ATTENTION DEFICIT/HYPERACTIVITY DISORDER)

Rizki Putri Kurnianingsih, Dera Alfiyanti

Hubungan di antara merokok dengan tingkat kecemasan di kalangan mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada 2014

HUBUNGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DENGAN PERKEMBANGAN BAYI USIA 0-6 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PADANGSARI KOTA SEMARANG

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi analitik dengan desain studi cross-sectional.

Abstrak. iii. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK Program Magister Psikologi Universitas Kristen Maranatha

Kata kunci: Status Tempat Tinggal, Tempat Perindukkan Nyamuk, DBD, Kota Manado


BAB 1 PENDAHULUAN. kompleks pada anak, mulai tampak sebelum usia 3 tahun. Gangguan

METODE ABA (APPLIED BEHAVIOUR ANALYSIS) : KEMAMPUAN BERSOSIALISASI TERHADAP KEMAMPUAN INTERAKSI SOSIAL ANAK AUTIS

Pengetahuan, Sikap dan Tindakan Ibu dalam Pola Makan Anak Penderita Autis di Yayasan Tali Kasih

BAB I PENDAHULUAN. tersebut dapat berkembang secara baik atau tidak. Karena setiap manusia memiliki

ABSTRAK KORELASI ANTARA BENTUK WAJAH DAN BENTUK GIGI INSISIVUS SENTRAL MAKSILA PADA ETNIS TIONGHOA USIA TAHUN

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi. Kata Kunci : Pengetahuan,Pekerjaan,Pendidikan,Pemberian ASI Eksklusif

BAB I PENDAHULUAN. Indikator kesejahteraan suatu masyarakat atau suatu bangsa salah satunya dapat

Prosiding Pendidikan Dokter ISSN: X

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Untuk menjadi seseorang yang dewasa dengan motorik yang baik,

HUBUNGAN RIWAYAT ATOPIK ORANG TUA DAN KEJADIAN ASMA PADA ANAK USIA TAHUN DI SEMARANG LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH

Indonesian Journal of Early Childhood Education Studies

PENGARUH CARA DAN KEBIASAAN MEMBERSIHKAN WAJAH TERHADAP PERTUMBUHAN JERAWAT DI KALANGAN SISWA SISWI SMA HARAPAN 1 MEDAN.

HUBUNGAN KADAR HEMOGLOBIN DENGAN PRESTASI AKADEMIK SISWA-SISWI SD. NEGERI NO SUKA MAKMUR KECAMATAN SIBOLANGIT KABUPATEN DELI SERDANG TAHUN 2011

Ika Setyaningrum *), Suharyo**), Kriswiharsi Kun Saptorini**) **) Staf Pengajar Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro

HUBUNGAN KONSUMSI KOPI DAN HIPERTENSI PADA LANJUT USIA SKRIPSI. Untuk Memenuhi Persyaratan. Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran

HUBUNGAN ANTARA PERAN KELUARGA DENGAN PEMENUHAN KEBUTUHAN NUTRISI PADA ANAK USIA SEKOLAH (11-12 TAHUN) DI SDK NIMASI KABUPATEN TIMOR TENGAH

DAFTAR ISI LEMBAR PERSETUJUAN SURAT PERNY AT AAN ABSTRAK ABSTRACT

CHMK NURSING SCIENTIFIC JOURNAL Volume 1. No 2 OKTOBER Joni Periade a,b*, Nurul Khairani b, Santoso Ujang Efendi b

e-journal Keperawatan (e-kp) Volume 6 Nomor 1, Februari 2018


HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DAN POLA KONSUMSI DENGAN KEJADIAN ANEMIA GIZI PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS KASSI-KASSI

PERSEPSI ORANG TUA PENYANDANG AUTISME TERHADAP AUTISME DI WILAYAH BANDA ACEH

Ternyata Dimas Autis. Berawal dari Kontak Mata 1

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Penjelasan dari individu dengan gejala atau gangguan autisme telah ada

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1

HUBUNGAN PERAN ORANG TUA DENGAN TINGKAT PENGETAHUAN KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA DI SMP MUHAMMADIYAH 1 YOGYAKARTA TAHUN 2011 NASKAH PUBLIKASI

PENGARUH MENGUNYAH PERMEN KARET TERHADAP TINGKAT KECEMASAN MENGHADAPI UJIAN LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP ANAK SEKOLAH DENGAN KONSUMSI SAYUR DAN BUAH PADA ANAK SEKOLAH DASAR NEGERI GODEAN 1 KABUPATEN SLEMAN

HUBUNGAN ANTARA BEBAN KERJA MENTAL DENGAN KECEMASAN PADA GURU SEKOLAH LUAR BIASA (SLB) B-C BAGASKARA SRAGEN

ABSTRAK Program Magister Psikologi Universitas Kristen Marnatha

Transkripsi:

JKKI, Vol.6, No.2, Mei-Agustus 2014 PENGARUH DIET BEBAS GLUTEN DAN KASEIN TERHADAP PERKEMBANGAN ANAK AUTIS DI SLB KHUSUS AUTISTIK FAJAR NUGRAHA SLEMAN, YOGYAKARTA Dewanti, H.W., 1 Machfud, S. 2 1 Mahasiswa Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia 2 Departemen Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia ABSTRAK Latar Belakang Prevalensi anak autis di seluruh dunia, termasuk Indonesia, dalam satu dekade ini semakin meningkat. Perbandingan anak autisme dengan anak normal di seluruh dunia saat ini telah mencapai 1:100. Sehingga perlu dicari inovasi-inovasi baru sebagai terapi untuk memperbaiki perkembangan anak autis. Salah satu terapi yang disarankan untuk anak autis adalah terapi diet bebas gluten dan kasein (GF/CF). Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara diet bebas gluten dan kasein (GF/CF) terhadap perkembangan anak autis. Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode rancangan penelitian cross sectional. Dengan menggunakan data primer yaitu data perkembangan anak autis berdasarkan checklist perkembangan ATEC dimana subyek dalam penelitian ini merupakan anak autis yang berada di SLB Khusus Autistik Fajar Nugraha Sleman dengan jumlah sampel yang digunakan adalah 10 orang. Hasil Penelitian Didapatkan hasil bahwa seluruh anak dengan kategori diet GF/CF yang baik memiliki perkembangan yang baik. Sedangkan dari 5 anak dengan kategori diet GF/CF yang tidak baik, terdapat 2 orang anak dengan perkembangan yang baik dan 3 orang anak dengan perkembangan yang tidak baik. Dari hasil uji statistik diperoleh nilai p adalah 0,038 dengan kriteria uji α = 0,05. Terdapat empat sel (100%) yang memiliki nilai harapan (expected count) kurang dari 5. Berdasarkan hasil tersebut, interpretasi hasil uji adalah terdapat pengaruh yang signifikan diet bebas gluten dan kasein (GF/CF) terhadap perkembangan anak autisme. Kesimpulan Diet GF/CF mempengaruhi perkembangan anak autis. Kata kunci : anak autis, SLB Khusus Autistik Fajar Nugraha Sleman. perkembangan, diet bebas gluten dan kasein. 67

Dewanti, Machfudz. Pengaruh Diet Bebas Gluten dan Kasein terhadap Perkembangan Anak Autis ABSTRACT Background The prevalence of children with autism around the world, including Indonesia, in the last decade is increasing. Comparison of children with autism with normal children around the world is 1:100. So, nowadays, there are many new innovations as a therapy to improve the development of children with autism. One of the recommended therapy for children with autism is gluten free and casein free diet (GF/CF). Objectives This research aimed to find out the relationship among gluten-casein free diet and development of children with autism in SLB Autistic Fajar Nugraha Sleman, Yogyakarta. Methods This was a cross sectional descriptive study. The subjects in this research were children with autism who attended SLB Autistic Fajar Nugraha Sleman, Yogyakarta. Ten autism children were included in this study.the data analyses was done by Chi-square test. Result All children with good GF / CF had a good development. Two of Five children which with not good- GF / CF -categorical has well developed well and the rest has not well developed. The results of statistical test showed that there was a significant effect of gluten-casein free diet to development of autism ( P=0,038;95% Confidence interval 1,12 to 1,88; α=0,06 and RP>1) in SLB Autistic Fajar Nugraha Sleman, Yogyakarta. Conclusion Our result showed that gluten-casein free diet influenced developmental outcome of children with autism. Keywords : autism, SLB Autitics Fajar Nugraha Sleman, development, gluten free diet, casein free diet. PENDAHULUAN Dalam satu dekade terakhir, kejadian autisme sangat meningkat jumlahnya di seluruh penjuru dunia, begitu juga di Indonesia. Hasil penelitian terbaru menunjukkan satu dari 150 balita di Indonesia kini menderita autisme. Laporan terakhir badan kesehatan dunia (WHO) menyatakan perbandingan anak autisme dengan anak normal di seluruh dunia, termasuk Indonesia telah mencapai 1:100. 1 Autisme adalah suatu gangguan perkembangan yang kompleks yang menyangkut komunikasi, interaksi sosial dan aktivitas imajinasi. Adanya gangguan pada setiap tahap akan menyebabkan 68

JKKI, Vol.6, No.2, Mei-Agustus 2014 hambatan pada tahap selanjutnya, sehingga deteksi dini, monitor dan stimulasi pertumbuhan dan perkembangan serta intervensi dini merupakan upaya penting untuk mengoptimalkan pertumbuhan dan perkembangan. 2 Diketahui pada penderita autisme terdapat gangguan pencernaan yang disebut leaky gut syndrome. Hal ini menyebabkan proses pencernaan menjadi tidak sempurna karena adanya gangguan produksi enzim pencernaan sehingga mengakibatkan protein-protein kompleks, yaitu gluten dan kasein, tidak dapat tercerna sempurna dan berubah menjadi peptida. Peptida tersebut masuk ke dalam darah dan dapat meracuni otak karena dapat berfungsi sebagai false transmitter yang berikatan dengan reseptor opioid dan memberikan efek terganggunya fungsi otak (persepsi, kognisi, emosi dan perilaku) sama seperti efek morfin. 3 Diet bebas gluten dan kasein (GF/CF, Gluten Free Casein Free) adalah terapi bagi anak autis yang dilaksanakan dari dalam tubuh dan apabila dilaksanakan dengan terapi lain, seperti terapi perilaku, terapi wicara, dan terapi okupasi yang bersifat fisik akan lebih baik. Banyak anak autis yang mengalami perkembangan pesat dalam kemampuan bersosialisasi dan berkomunikasi setelah menjalani terapi GF/CF. 4 METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode rancangan penelitian cross sectional. Dengan menggunakan data primer yaitu data perkembangan anak autis berdasarkan checklist perkembangan ATEC dimana subyek dalam penelitian ini merupakan anak autis yang bersekolah di SLB Khusus Autistik Fajar Nugraha Sleman. Penelitian dilaksanakan di SLB Khusus Autistik Fajar Nugraha Sleman, Yogyakarta, pada bulan Desember 2012. Adapun kriteria inklusinya adalah : a. Siswa yang terdaftar di SLB Khusus Autistik Fajar Nugraha sejak awal sampai akhir semester ganjil tahun ajaran 2012/2013. b. Siswa dengan diagnosis autisme infantil. c. Sampel penelitian bersedia dijadikan subyek penelitian. Siswa yang baru terdaftar di SLB Khusus Autistik Fajar Nugraha pada pertengahan semester ganjil tahun ajaran 2012/2013 dan siswa dengan gangguan perkembangan pervasif selain autisme infantil tidak dimasukkan ke dalam penelitian. 69

Dewanti, Machfudz. Pengaruh Diet Bebas Gluten dan Kasein terhadap Perkembangan Anak Autis Data perkembangan anak autis diperoleh dari laporan perkembangan anak autis SLB Khusus Autistik Fajar Nugraha Sleman, baik dari kelompok yang menjalani terapi diet maupun tidak, oleh terapis yang sudah ahli melakukan diagnosis anak autis. Dikategorikan baik jika rata-rata skor perkembangan perilaku, komunikasi, akademik, motorik dan kemandirian meningkat daripada awal diagnosis, dan dikategorikan tidak baik jika rata-rata skor perkembangan perilaku, komunikasi, akademik, motorik dan kemandirian menurun daripada awal diagnosis. Anak kelompok diet baik dan kelompok diet tidak baik diberikan perlakuan yang sama, diluar perlakuan dietnya. Setiap anak mendapatkan terapi perilaku yang mengacu pada Applied Behavioral Analisys (ABA), terapi wicara, terapi okupasi, terapi fisik, sosial, bermain, dan terapi visual yang sama sesuai porsi masing-masing. Data yang dikumpul diolah dan ditabulasikan dalam bentuk table distribusi frekuensi. Untuk mengetahui hubungan terapi GF/CF terhadap perkembangan anak autis dilakukan analisa data dengan menggunakan uji Chi Square. HASIL PENELITIAN Sampel penelitian ini adalah seluruh siswa SLB Khusus Autistik Fajar Nugraha Sleman, Yogyakarta, yang berusia 3-15 tahun dengan diagnosis autisme infantil. Setelah dilakukan pengambilan data sampel selama bulan Desember 2012 di SLB Khusus Autistik Fajar Nugraha Sleman, Yogyakarta, terdapat 13 anak autis terdaftar. Terdapat 2 anak yang keluar pada pertengahan semester dan 1 anak yang baru masuk pada pertengahan semester. Sehingga total sampel yang didapatkan adalah 10 orang anak. 1. Karakteristik Sampel Siswa dibedakan menjadi dua kelompok usia yaitu kelompok usia < 5 tahun dan kelompok usia >5 tahun. Berdasar hasil pengolahan data diketahui bahwa sebagian besar anak autis yang bersekolah di SLB Khusus Autistik Fajar Nugraha Sleman, Yogyakarta adalah >5 tahun (70%). Dari data sampel yang didapatkan, usia sampel termuda adalah 3 tahun dan tertua berusia 15 tahun (Tabel 1). Dari 10 sampel anak autis di SLB Khusus Autistik Fajar Nugraha Sleman, Yogyakarta, 8 orang anak (80%) berjenis kelamin laki-laki dan hanya 2 orang anak 70

JKKI, Vol.6, No.2, Mei-Agustus 2014 (20%) yang berjenis kelamin perempuan (Tabel 2). Seluruh anak autis yang bersekolah di SLB Khusus Autistik Fajar Nugraha Sleman, Yogyakarta, didiagnosis autisme infantil pada usia 3 tahun (100%) (Tabel 3). Tabel 1. Distribusi sampel berdasarkan usia anak autis. Usia Jumlah (n) Persentase (%) 5 tahun 3 30 >5 tahun 7 70 Tabel 2. Distribusi sampel berdasarkan jenis kelamin anak autis Jenis Persentase Jumlah (n) Kelamin (%) Laki-laki 8 80 Perempuan 2 20 Tabel 3. Distribusi sampel berdasarkan usia pada awal diagnosis anak autis Usia Jumlah (n) Persentase (%) 3 tahun 10 100 >3 tahun 0 0 2. Analisis Univariat Berdasarkan dietnya, sampel dikelompokkan menjadi kelompok baik bagi yang menjalankan diet GF/CF, dan kelompok tidak baik bagi yang tidak menjalankan diet GF/CF atau hanya menjalankan salah satu diet bebas gluten saja atau bebas kasein saja. Pertimbangan diet GF/CF pada siswa SLB Khusus Autistik Fajar Nugraha berdasarkan kesepakatan dengan orang tua dan rekomendasi dokter. Didapatkan jumlah sama besarnya antara kelompok diet baik dan tidak baik, yakni masing-masing 5 orang anak (50%) (Tabel 4). Berdasarkan penilaian perkembangannya menggunakan ATEC, didapatkan 7 orang anak (70%) dengan kategori perkembangan yang baik (Tabel 5). Tabel 4. Distribusi sampel berdasarkan diet bebas gluten dan kasein (GF/CF) GF/CF Jumlah Persentase (n) (%) Baik 5 50 Tidak Baik 5 50 Tabel 5. Distribusi sampel berdasarkan perkembangan anak autis. Perkembangan Jumlah (n) Persentase (%) Baik 7 70 Tidak Baik 3 30 3. Analisis Bivariat Pada Tabel 6 dapat diketahui bahwa seluruh anak dengan kategori diet GF/CF yang baik memiliki perkembangan yang baik juga. Sedangkan dari 5 anak dengan kategori diet GF/CF yang tidak baik, terdapat 2 orang anak dengan 71

Dewanti, Machfudz. Pengaruh Diet Bebas Gluten dan Kasein terhadap Perkembangan Anak Autis perkembangan yang baik dan 3 orang anak dengan perkembangan yang tidak baik. Tabel 6. Hubungan diet bebas gluten dan kasein (GF/CF) terhadap perkembangan anak autis di SLB Khusus Autistik Fajar Nugraha Sleman, Yogyakarta. Perkembangan Anak Autis GF/CF Total Tidak Baik Baik Baik 5 0 5 Tidak Baik 2 3 5 Total 7 3 10 PEMBAHASAN Data yang telah didapatkan kemudian dianalisis dengan menggunakan analisa Chi Square dan hasil analisanya didapatkan hasil terdapat pengaruh yang signifikan diet bebas gluten dan kasein terhadap perkembangan anak autis dengan nilai p=0.038 (p<0,05), maka dengan hasil tersebut dapat diketahui bahwa hipotesis dari penelitian ini bermakna. Pada uji normalitas diketahui distribusi data yang tidak normal, sehingga uji korelasi digunakan uji Spearman, dan didapatkan hasil terdapat empat sel (100%) yang memiliki nilai harapan (expected count) kurang dari 5, 95% Confidence Interval 1,12-1,88, dan RP>1 (2,5), sehingga terbukti bahwa terdapat pengaruh yang signifikan diet bebas gluten dan kasein terhadap perkembangan anak autis. Atau dapat dikatakan bahwa diet bebas gluten dan kasein merupakan salah satu terapi yang cukup efektif bagi perkembangan anak autis. Hasil penelitian ini sesuai dengan teori-teori para ahli tentang diet GF/CF sebagai terapi bagi anak autis. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa sampel anak autis dengan terapi diet GF/CF cenderung memiliki perkembangan yang lebih baik daripada anak autis tanpa diet GF/CF. 5 Para ahli sepakat, penyandang autis sebaiknya berdiet gluten dan kasein yang dikenal diet GF/CF (gluten free casein free). Selain diyakini dapat memperbaiki gangguan pencernaan, juga bisa mengurangi gejala atau tingkah laku autistik anak. 6 Meski sama-sama keluarga protein, gluten dan kasein berbeda. Gluten adalah protein yang berasal dari keluarga gandum-ganduman, semisal terigu, wheat, oat, dan barley, sementara kasein berasal dari susu sapi. Yang jelas, kedua jenis protein ini sulit dicerna. 7 Karena banyak anak autis mengalami defisiensi DDP-IV (dipeptidil peptidase IV) dan disertai dengan leaky gut syndrome, maka sejumlah substansi peptida yang seharusnya tidak bisa diterima tubuh, seperti gluten dan kasein, dapat terabsorbsi 72

JKKI, Vol.6, No.2, Mei-Agustus 2014 masuk ke aliran darah. Peptida-peptida ini bila terbawa ke otak akan berfungsi sebagai false transmitter yang berikatan dengan reseptor opioid, dan memiliki efek seperti opioid dengan potensi berlipat dibanding morfin. Substansi alamiah yang serupa dengan morfin ini cenderung meracuni anak-anak tersebut dan mempengaruhi motivasi, emosi, persepsi, respon, dan perkembangan normal dari otak mereka. Opioid peptides menstimulasi sinaps saraf mereka secara berlebihan dan memblokir transmisi sinyal ke otak. 8 Diet bebas gluten dan kasein (GF/CF, Gluten Free Casein Free) adalah terapi bagi anak autis yang dilaksanakan dari dalam tubuh dan apabila dilaksanakan dengan terapi lain, seperti terapi perilaku, terapi wicara, dan terapi okupasi yang bersifat fisik akan lebih baik. Banyak anak autis yang mengalami perkembangan pesat dalam kemampuan bersosialisasi dan berkomunikasi setelah menjalani terapi GF/CF. 9 Diet GF/CF sebenarnya merupakan terapi penunjang yang tidak dapat bersifat langsung menyembuhkan autisme, namun diharapkan dapat mempercepat proses penyembuhan. Setiap anak autis memiliki derajat autisme yang berbeda, sehingga penerapan terapi diet GF/CF ini bersifat individual dan tidak bisa diseragamkan. 10 KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai pengaruh diet bebas gluten dan kasein terhadap perkembangan anak autis di SLB Khusus Autistik Fajar Nugraha Sleman, Yogyakarta, didapatkan hasil bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara diet bebas gluten dan kasein terhadap perkembangan anak autis berdasarkan nilai p<0,05 (0,038). Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh diet bebas gluten dan kasein terhadap perkembangan anak autis di SLB Khusus Autistik Fajar Nugraha Sleman, Yogyakarta. SARAN 1. Bagi instansi, perlu mengoptimalkan terapi diet bebas gluten dan kasein kepada siswa-siswi nya dan melakukan kontrol diet secara periodik dengan menggunakan Food Frequency Questioner. 2. Bagi instansi, dapat menggunakan Autism Treatment Evaluation Checklist (ATEC) dari Autism Research Institute (ARI) untuk menilai perkembangan siswa-siswi nya secara periodik. 73

Dewanti, Machfudz. Pengaruh Diet Bebas Gluten dan Kasein terhadap Perkembangan Anak Autis 3. Bagi peneliti, perlu dilakukan rancangan penelitian dengan metode Case Control dan Cohort dan dengan jumlah sampel yang lebih besar untuk mendapatkan hasil yang lebih mendalam mengenai pengaruh diet bebas gluten dan kasein terhadap perkembangan anak autis. 4. Bagi peneliti lain agar dapat mengkaji ulang variabel lain yang belum diteliti sebagai variabel tambahan yang kemungkinan berpengaruh terhadap perkembangan anak autis dan dapat melanjutkan penelitian terhadap faktorfaktor tersebut. Conditions?, Autism Insights 2010;(2):39 53. 7. Seroussi. Asupan Gluten dan Casien pada anak autism.jakarta, 2004. 8. Shatock P, Ariani E. Langkah Awal Menanggulangi Autisme dengan Memperbaiki Metabolisme Tubuh. Jakarta: Nirmala,2002. 9. Handojo Y. Petunjuk Praktis dan Pedoman Materi Untuk Mengajar Anak Normal, Autis dan Perilaku Lain. Jakarta: Bhuana Ilmu Populer, 2003. 10. Danuatmaja B. Menu Autis : Panduan Diit Tepat Untuk Anak Autis. Jakarta: Puspa Swara, 2004. DAFTAR PUSTAKA 1. American Psychiatric Association. Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorder, 4 th.ed. Washington, 2000. 2. Danuatmaja B. Terapi Anak Autis di Rumah. Jakarta : Puspa Swara, 2003. 3. Handojo Y. Autisme, Jakarta : PT. Buana Ilmu Populer Kelompok Gramedia, 2008. 4. Harumi J., et al. Evaluation of an association between gastrointestinal symptoms and cytokine production against common dietary proteins in children with autism spectrum disorders. J. Pediatrics 2005; 146. 5. Elizabeth S. Eating for Autism: The Revolutionary 10-Step Nutrition Plan to Help Treat Your Child's Autism, Asperger's, or ADHD. Massachusetts: Da Capo Press,2009. 6. Whiteley P., Shattock P, Carr K, Hooper M and Todd L. How Could a Gluten- and Casein-Free Diet Ameliorate. Symptoms Associated with Autism Spectrum 74