III. METODE PENELITIAN. Data yang dipakai untuk penelitian ini adalah data sekunder (time series) yang

dokumen-dokumen yang mirip
METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data sekunder tahunan Data sekunder

III. METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini data yang digunakan merupakan data sekunder tahunan

III. METODE PENELITIAN. Pendekatan kuantitatif adalah suatu penelitian yang menekankan analisisnya pada

METODE PENELITIAN. terhadap tingkat kemiskinan kabupaten/kota di Provinsi Lampung

METODOLOGI PENELITIAN. Data yang dipakai untuk penelitian ini adalah data sekunder (timeseries) yang

III. METODE PENELITIAN. sifat runtut waktu (time series) atau disebut juga data tahunan dan data antar

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Dalam

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang berasal dari

III. METODELOGI PENELITIAN. Data yang digunakan oleh penulis adalah data sekunder dalam bentuk tahunan dari tahun

III. METODE PENELITIAN. Jenis dan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai

III. METODE PENELITIAN. runtut waktu (time series) atau disebut juga data tahunan. Dan juga data sekunder

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian bersifat kuantitatif yaitu berupa data tahunan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data sekunder tahunan Data sekunder

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan kajian mengenai Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu data time series

III. METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini penulis menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu

METODE PENELITIAN. Data digunakan adalah data sekunder (time series) berupa data bulanan yang

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder deret waktu

METODE PENELITIAN. Data yang dipakai untuk penelitian ini adalah data sekunder (time series)

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data sekunder tahunan Data sekunder

III. METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Upah

III. METODE PENELITIAN. Kabupaten ini disahkan menjadi kabupaten dalam Rapat Paripurna DPR

III. METODE PENELITIAN. Pusat Statistik (BPS) Kota Bandar Lampung yang berupa cetakan atau publikasi

III. METODE PENELITIAN. Data yang dipakai dalam penelitian ini adalah data sekunder (time series) yang

III. METODOLOGI PENELITIAN. Data digunakan adalah data sekunder (time series) berupa data bulanan yang

METODOLOGI PENELITIAN. Data yang dipakai untuk penelitian ini adalah data sekunder (time series) yang

METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, rincian data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data time series tahunan Data

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penulisan ini adalah jenis sumber data sekunder

METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Untuk memperjelas dan memudahkan pemahaman terhadap variabelvariabel

III. METODE PENELITIAN. time series yang bersifat kuantitatif, yaitu data berbentuk angka-angka

METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang memiliki

METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam bab ini adalah dengan menggunakan

METODE PENELITIAN. Berdasarkan sifat penelitiannya, penelitian ini merupakan sebuah penelitian

BAB IV GAMBARAN UMUM. Bujur Timur sampai 105º50 (BT) Bujur Timur dan 3º45 (LS) Lintang Selatan

III. METODE PENELITIAN. antara data time series selama 6 tahun yaitu dari tahun dan cross

BAB III METODE PENELITIAN. Objek dari penelitian ini adalah perilaku prosiklikalitas perbankan di

BAB IV GAMBARAN UMUM. Provinsi Lampung dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 14

III. METODE PENELITIAN. Penelitian yang peneliti lakukan ini adalah kajian mengenai faktor-faktor yang

METODE PENELITIAN. deposito berjangka terhadap suku bunga LIBOR, suku bunga SBI, dan inflasi

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Provinsi Sumatera Utara, khususnya dalam

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data sekunder yang berupa data time

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data kuantitatif dengan

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang berasal dari

III METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang

BAB III METODE PENELITIAN. a. Data primer yaitu Willingness To Pay, Travel Cost, Umur, Pendidikan dan. sedang berkunjung ke objek wisata Teluk kiluan.

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif, jenis data yang

III. METODE PENELITIAN. dan yang tidak dipublikasikan. Data penelitian bersumber dari laporan keuangan

III. METODOLOGI PENELITIAN. A. Data dan Sumber Data Penelitian ini termasuk dalam tipe penelitian arsip yaitu suatu penelitian

III. METODE PENELITIAN. Pertumbuhan ekonomi mengukur prestasi dari perkembangan suatu perekonomian dari

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian dalam skripsi ini adalah deskriptif yaitu penelitian dilakukan

III. METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pertumbuhan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data sekunder tahunan Data sekunder

III. METODE PENELITIAN. model struktural adalah nilai PDRB, investasi Kota Tangerang, jumlah tenaga kerja,

III. METODOLOGI PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penulisan ini adalah data sekunder berupa data

BAB III METODE PENELITIAN. di peroleh dari Website Bank Muamlat dalam bentuk Time series tahun 2009

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

III. METODE PENELITIAN. Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian Analisis Pengaruh Tingkat

BAB III METODE PENELITIAN. dan tujuan penelitian seperti yang telah disampaikan sebelumnya, maka metode

III. METODE PENELITIAN. Data sekunder adalah data yang tersedia dan telah terproses oleh pihak pihak lain

BAB III METODE PENELITIAN. data PDRB, investasi (PMDN dan PMA) dan ekspor provinsi Jawa Timur.

III METODE PENELITIAN. dilakukan secara purposive, dengan pertimbangan provinsi ini merupakan wilayah

BAB III METODE PENELITIAN. penafsiran terhadap data tersebut, serta penampilan hasilnya. merupakan data tahunan dan hanya pada sektor industri.

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari

BAB III METODE PENELITIAN. tercatat secara sistematis dalam bentuk data runtut waktu (time series data). Data

III. METODOLOGI PENELITIAN. Pulau Pasaran terletak di kota Bandar Lampung berada pada RT 09 dan RT 10

III. METODE PENELITIAN. A. Daerah Penelitian dan definisi operasional variabel. Penelitian ini dilaksanakandi di Kota Bandar Lampung Provinsi Lampung.

3. METODE. Kerangka Pemikiran

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data sekunder bersifat runtun waktu (time series)

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Obyek dari penelitian yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah besarnya

III. METODE PENELITIAN. tingkat harga umum, pendapatan riil, suku bunga, dan giro wajib minimum. Data

III. METODE PENELITIAN. Modal Kerja, Inflasi, dan Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Lampung. Deskripsi

BAB II LANDASAN TEORI. Data merupakan bentuk jamak dari datum. Data merupakan sekumpulan

METODE PENELITIAN. Berdasarkan sifat penelitiannya, penelitian ini merupakan sebuah penelitian

BAB III METODELOGI PENELTIAN. Riau, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI. Yogyakarta, Jawa Timur,

III. METODE PENELITIAN. Berdasarkan sifat penelitiannya, penelitian ini merupakan sebuah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Statistik). Data yang diambil pada periode , yang dimana di dalamnya

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, time series triwulan dari

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Agriculture, Manufacture Dan Service di Indonesia Tahun Tipe

BAB III METODE PENELITIAN. A. Geografis dan Keadaan Penduduk Liwa Lampung Barat. Kota Bandar Lampung nerupakan ibukota Provinsi Lampung.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. berbentuk time series selama periode waktu di Sumatera Barat

BAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah menganalisis pengaruh antara upah

METODE PENELITIAN. keperluan tertentu. Jenis data ada 4 yaitu data NPL Bank BUMN, data inflasi, data

III. METODE PENELITIAN. Jenderal Pengelolaan Utang, Bank Indonesia dalam berbagai edisi serta berbagai

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN Gambaran Umum Kondisi Administrasi Kota Bandung

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. bentuk deret waktu (time series) selama 17 tahun, yaitu tahun Data

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1.Objek Penelitian Dalam penelitian ini terdiri dari varabel terikat dan variabel bebas. Dimana

METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Untuk memperjelas dan memudahkan pemahaman terhadap variabelvariabel

BAB 3 METODE PENELITIAN

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

DINAMIKA PEREKONOMIAN LAMPUNG

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, penulis akan melaksanakan langkah-langkah sebagai

III. METODE PENELITIAN. menggunakan data sekunder yang berasal dari instansi atau dinas terkait.

III. METODE PENELITIAN. yaitu infrastruktur listrik, infrastruktur jalan, infrastruktur air, dan tenaga kerja.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mempengaruhi Anggaran Pertahanan di Indonesia, yaitu :

BAB III METODE PENELITIAN. Objek dalam penelitian ini adalah ekspor kayu lapis Indonesia di pasar

III. METODE PENELITIAN. dari hasil penelitian maupun secara kuantitatif dengan melihat pengaruh

BAB III METODE PENELITIAN. (time series data). Dalam penelitiaan ini digunakan data perkembangan pertumbuhan ekonomi,

Transkripsi:

52 III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Data yang dipakai untuk penelitian ini adalah data sekunder (time series) yang didapat dari Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Lampung berupa publikasi resmi pemerintah dalam bentuk buku, DJPK, PT. PLN (Persero) Wilayah Lampung, Dinas PU bidang Bina Marga Provinsi Lampung serta sumber lainnya yang berhubungan dengan masalah penelitian. Dalam penelitian ini mengunakan data kurun waktu tahun 1998-2012. Tabel 6. Deskripsi Variabel Nama Variabel Variabel Satuan pengukuran Sumber Data PDRB Y Juta Rp BPS JALAN Km BPS LISTRIK MWh PLN PUSKESMAS Juta Rp DJPK SEKOLAH Juta Rp DJPK

53 B. Batasan Variabel 1. PDRB Dalam penelitian ini digunakan PDRB atas dasar harga konstan dari tahun 1998 sampai dengan tahun 2012 di Provinsi Lampung dalam juta rupiah yang sudah dibukukan yang tersedia di Badan Pusat Statistik Lampung dalam angka. 2. Jalan Jalan adalah panjang jalan yang tersedia di provinsi pada tahun yang bersangkutan (Km). Panjang jalan yang digunakan adalah jalan provinsi di Provinsi Lampung dari tahun 1998 sampai dengan 2012. 3. Listrik Jumlah produk listrik (MWh) yang dihasilkan di Provinsi Lampung yang digunakan konsumen pengguna jasa listrik baik rumah tangga, badan sosial, badan pemerintah, industri dan sebagainya yang tercatat oleh perusahaan listrik negara (PLN) Provinsi Lampung tahun 1998 sampai dengan 2012. 4. Puskesmas Anggaran kesehatan puskesmas yang ada di Provinsi Lampung tahun 1998 sampai dengan 2012. 5. Sekolah Anggaran pendidikan sekolah dasar sampai dengan sekolah menengah Provinsi Lampung tahun 1998 sampai dengan 2012.

54 C. Metode Pengolahan Data Data yang dipakai untuk penelitian ini adalah data sekunder (time series) yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi, PLN, serta sumber lainnya. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan program aplikasi E-Views 6. D. Metode Analisis Data Model analisis yang digunakan dalam menganalisis data adalah model ekometrika, sedangkan metode yang dipakai adalah motode OLS (Ordinary of Least Squares) atau Metode Kuadrat Terkecil Biasa. Data yang digunakan dianalisis secara kuantitaif dengan menggunakan analisis statistika yaitu persamaan regresi berganda. Model persamaan yang digunakaan sebagai berikut : Y = f (X 1, X 2, X 3, X 4 ) Dengan spesifikasi model sebagai berikut : Y = β 0 + β 1 X 1 + β 2 X 2 + β 3 X 3 + β 4 X 4 + ε Yang kemudian ditransformasikan kedalam persamaan logaritma natural. Pemilihan model persamaan ini didasarkan pada penggunaan model logaritma natural (Ln) yang memiliki keuntungan, yaitu meminimalkan kemungkinan terjadinya heterokedastisitas karena transformasi yang menempatkan skala untuk pengukuran variabel, dan koefisien kemiringan βi langsung dapat menunjukkan elastisitas Y terhadap Xi yaitu persentase perubahan dalam Y akibat adanya persentase perubahan dalam Xi (Gujarati, 2003). Bentuk model logaritma natural pada penelitian ini adalah:

55 Ln Y = β 0 + β 1 ln X 1 + β 2 ln X 2 + β 3 ln X 3 + β 4 ln X 4 + ε Dimana : Y β 0 β 1, β 2, β 3, β 4 X 1 X 2 X 3 X 4 ℇ Ln = PDRB juta rp = Intercept/konstanta = Koefisien regresi = Kilometer panjang jalan = Kapasitas MWh listrik = Jumlah anggaran kesehatan juta rp = Jumlah jumlah anggaran pendidikan juta rp = error term = logaritma natural E. Uji Asumsi Klasik Suatu model dikatakan baik untuk alat prediksi apabila mempunyai sifat-sifat tidak bias linear terbaik suatu penaksir. Disamping itu suatu model dikatakan cukup baik dan dapat dipakai untuk memprediksi apabila sudah lolos dari serangkain uji asumsi dasar yang melandasinya. Uji asumsi klasik dari dalam penelitian ini terdiri dari: 1. Uji Normalitas Uji Normalitas adalah untuk mengetahui apakah residual terdistribusi secara normal atau tidak, pengujian normalitas dilakukan menggunakan metode Jarque-Bera. Residual dikatakan memiliki distribusi normal jika Jarque Bera > Chi square, dan atau probabilita (p-value) > α = 5%. Ho : Jarque Bera stat > Chi square, p-value > 5%, residual berditribusi dengan normal Ha : Jarque Bera stat < Chi square, p-value < 5%, residual tidak berditribusi dengan normal.

56 2. Uji Multikolinearitas Multikolinearitas adalah hubungan linier yang terjadi diantara variabelvariabel independen, meskipun terjadinya multikolinearitas tetap menghasilkan estimator yang BLUE. Pengujian terhadap gejala multikolinearitas dapat dilakukan dengan menghitung Variance Inflation Factor (VIF) dari hasil estimasi. Menurut Studenmund (2001) jika VIF < 5 maka antara variabel independen tidak terjadi hubungan yang linier (tidak ada multikolinearitas). Ho: VIF > 5, terdapat multikolinearitas antar variabel independen Ha : VIF < 5, tidak ada multikolinearitas antar variabel independen 3. Uji Heteroskedastisitas Heteroskedastisitas adalah varian dari residual model regresi yang digunakan dalam penelitian tidak homokedastis atau dengan kata lain tidak konstan. Data yang diambil dari pengamatan satu ke lain atau data yang diambil dari observasi satu ke yang lain tidak memiliki residual yang konstan atau tetap. Untuk menguji ada tidaknya heteroskedastisitas maka dapat digunakan metode uji White. Uji keberadaan heteroskedastisitas dilakukan dengan menguji residual hasil estimasi menggunakan metode White Heteroskedasticity Test (No Cross Term) dengan membandingkan nilai Obs*R square dengan nilai Chi-square. Jika Obs*R square ( χ 2 - hitung) > Chi-square (χ 2 tabel), berarti terdapat masalah heteroskedastis didalam model. Dan jika Obs*R square ( χ 2 -hitung) < Chi-square (χ 2

57 tabel), berarti tidak ada masalah heteroskedastis. Dalam hal ini, hipotesis pendugaan masalah heteroskedastisitas adalah sebagai berikut : Ho : Obs*R square ( χ 2 -hitung ) > Chi-square (χ 2 tabel), Model mengalami masalah heteroskedastisitas. Ha : Obs*R square ( χ 2 -hitung ) < Chi-square (χ 2 tabel), Model terbebas dari masalah heteroskedastisitas. 4. Uji Autokorelasi Autokolerasi adalah keadaan dimana faktor-faktor pengganggu yang satu dengan yang lain tidak saling berhubungan, pengujian terhadap gejala autokorelasi dalam model analisa regresi dilakukan dengan pengujian Breusch-Godfrey Serial Correlation LM Test dengan membandingkan nilai Obs*R square dengan nilai Chi-square. Jika Obs*R square ( χ 2 -hitung) > Chi-square (χ 2 tabel), berarti hasil uji Breusch-Godfrey Serial Correlation LM Test mengindikasikan bahwa terdapat masalah autokolerasi didalam model. Dan jika Obs*R square ( χ 2 -hitung) < Chi-square (χ 2 tabel), berarti hasil uji Breusch-Godfrey Serial Correlation LM Test mengindikasikan bahwa tidak ada masalah autokolerasi. Dalam hal ini, hipotesis pendugaan masalah autokolerasi adalah sebagai berikut : Ho : Obs*R square ( χ 2 -hitung ) > Chi-square (χ 2 tabel), Model mengalami masalah autokolerasi. Ha : Obs*R square ( χ 2 -hitung ) < Chi-square (χ 2 tabel), Model terbebas dari masalah autokolerasi.

58 F. Uji Hipotesis Setelah uji asumsi klasik dan didapatkan model yang telah BLUE, langkah selanjutnya untuk mengetahui keakuratan data maka perlu dilakukan beberapa pengujian : 1. Uji F statistik F-statistic test yaitu merupakan uji ketetapan model atau yang biasa kita kenal dengan Goodness of fit di daerah hipotesis H 0. Semua paremater yang diganakan adalah nol (namun tidak melibatkan konstanta). Untuk metode ordinari least square nilai F-statistic didifinisikan sebagai: Nilai F akan mengikuti distribusi F dengan degree of fredoom (k-1) untuk pembilang dan (T-k) untuk penyebut. Nilai F-statistik yang besar lebih baik dibandingkan dengan nilai F-statistik rendah. Sedangkan nilai Prob-F merupakan tingkat signifikan marginal dari F-statistic. Dengan nilai prob-f kita dapat melakukan penolakan hipotesa H 0 jika nilai prob-f kurang dari nilai alpha (. Maka dengan tingkat keyakinan 1- kita dapat menyimpulkan bahwa seluruh parameter yang kita duga (tidak termasuk konstanta) adalah berbeda dengan nol atau model yang digunakan adalah model yang baik. Pengujian dengan menggunakan F-statistic disebut jiga dengan test keseluruhan (overall test).

59 2. Koefisien Determinasi (R 2 ) Pengujian ini kan memperlihatkan hubungan atau pengaruh antara variabel independen secara bersama-sama terhadap variabel dependen, yaitu dengan cara sebagai berikut : Ho : βi = 0, maka variabel independen secara bersama-sama tidak mempengaruhi variabel dependen. Ha : βi > 0, maka variabel independen secara bersama-sama berpengaruh positif terhadap variabel dependen. Hipotesis yg digunakan adalah : Ho diterima (tidak signifikan) jika F hitung < F tabel & Ho ditolak (signifikan) jika F hitung > F tabel. (df = n k) Dimana, K : Jumlah variabel dan N : Jumlah pengamatan. 3. Uji t-statistik Uji t statistik melihat hubungan atau pengaruh antara variabel independen secara individual terhadap variabel dependen (Parsial). Hipotesis yang digunakan : H 0 : β1 = 0 variabel bebas tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi (PDRB) H a : β2 > 0 variabel bebas berpengaruh positif terhadap pertumbuhan ekonomi (PDRB) Kriteria pengujiannya adalah: (1) Ho ditolak dan Ha diterima, jika t-hitung t-tabel ; t hitung t-tabel (2) Ho diterima dan Ha ditolak, jika t-hitung < t-tabel ; t-hitung > t-tabel

60 Jika Ho ditolak, berarti variabel bebas yang diuji berpengaruh nyata terhadap variabel terikat. Jika Ho diterima berarti variabel bebas yang diuji tidak berpengaruh nyata terhadap variabel terikat. G. Gambaran Umum Tempat Penelitian a. Sejarah Provinsi Lampung Provinsi Lampung lahir pada tanggal 18 maret 1964. Sebelum itu Provinsi Lampung merupakan Keresidenan Lampung yang bergabung dengan Sumatera Selatan, berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 3 tahun 1964. Kemudian menjadi Undang-Undang Nomor 14 tahun 1964 Keresidenan Lampung ditingkatkan menjadi Provinsi Lampung dengan ibukota Tanjung karang-teluk betung. Selanjutnya kotamadya Tanjung karang-teluk betung tersebut berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 24 tahun 1983 telah diganti namanya menjadi kotamadya Bandar Lampung terhitung sejak tanggal 17 juni 1983. Provinsi Lampung Secara administratif Provinsi Lampung dibagi dalam 15 (lima belas) kabupaten/kota, yang selanjutnya terdiri dari beberapa wilayah kecamatan dengan Perincian sebagai berikut : 1. Kabupaten Lampung Barat dengan Ibukota Liwa, luas wilayahnya 4.950,40 km 2 terdiri dari 17 (tujuh belas) kecamatan. 2. Kabupaten Tanggamus dengan Ibukota Kota Agung, luas wilayah 3.356,61 km 2 terdiri dari 28 (dua Puluh delapan) kecamatan. 3. Kabupaten Lampung Selatan dengan Ibukota Kalianda, luas wilayah 2.007,01 km 2 terdiri dari 17 (tujuh belas) kecamatan.

61 4. Kabupaten Lampung Timur dengan Ibukota Sukadana, luas wilayah 4.337,89 km 2 tetdiri dari 24 (dua puluh empat) kecamatan. 5. Kabupaten Lampung Tengah dengan Ibukota Gunung Sugih, luas wilayah 4.789,82 km 2 terdiri dari 28 (dua puluh delapan) kecamatan. 6. Kabupaten Lampung Utara dengan Ibukota Kotabumi, luas wilayah 2.725,63 km 2 terdiri dari 23 (dua puluh tiga) kecamatan. 7. Kabupaten Way Kanan dengan Ibukota Blambangan Umpu, luas wilayah 3.921,63 km 2 terdiri dari 14 (empat belas) kecamatan. 8. Kabupaten Tulang Bawang dengan Ibukota Menggala, Luas wilayah 4.385,84 km 2 terdiri dari 15 (lima belas) kecamatan. 9. Kabupaten Tulang Bawang Barat dengan Ibukota Panaragan Jaya, Luas wilayah 1.201 km 2 terdiri dari 8 (delapan) kecamatan. 10. Kabupaten Mesuji dengan Ibukota Mesuji, luas wilayah 2.184 km 2 terdiri dari 7 (tujuh) kecamatan. 11. Kabupaten Pringsewu dengan Ibukota Pringsewu, luas wilayah 625 km 2 terdiri dari 8 (delapan) kecamatan. 12. Kabupaten Pesawaran dengan Ibukota Gedong Tataan, luas wilayah 1.1173,77 km 2 terdiri dari 7 (tujuh) kecamatan. 13. Kabupaten Pesisir Barat dengan ibukota Krui luas wilayahnya 1.582,26 km 2 terdiri dari 11.(sebelas) kecamatan. 14. Kota Bandar Lampung dengan luas wilayah 192,96 km 2 terdiri dari 13 (tiga belas) kecamatan. 15. Kota Metro dengan luas wilayah 61,79 km 2 terdiri dari 5 (lima) kecamatan.

62 b. Letak Geografis Daerah Provinsi Lampung meliputi areal dataran seluas 35.288,35 km2 termasuk pulau-pulau yang terletak pada bagian sebelah paling ujung tenggara pulau sumatera, dan dibatasi oleh : 1. Provinsi Sumatera selatan dan Bengkulu, di Sebelah Utara 2. Selat Sunda, di Sebelah Selatan 3. Laut Jawa, di Sebelah Timur 4. Samudra Indonesia, di Sebelah Barat Gambar 3. Peta Provinsi Lampung Sumber : Profil Pembangunan Lampung

63 Provinsi Lampung dengan Ibukota Bandar Lampung, yang merupakan gabungan dari kota kembar Tanjung Karang dan Teluk Betung memiliki wilayah yang relatif luas, dan menyimpan potensi kelautan. Pelabuhan utama nya bernama Panjang dan Bakauheni serta pelabuhan nelayan seperti Pasar Ikan (Teluk Betung), Tarahan, dan Kalianda di Teluk Lampung. Sedangkan di Teluk Semangka adalah Kota Agung, dan di Laut Jawa terdapat pula pelabuhan nelayan seperti Labuhan Maringgai dan Ketapang. Di samping itu, Kota menggala juga dapat dikunjungi kapal-kapal nelayan dengan meyusuri sungai Way Tulang Bawang, adapun di Samudra Indonesia terdapat Pelabuhan Krui. Lapangan terbang utamanya adalah Radin Inten II, yaitu nama baru dari Branti, 28 km dari ibukota melalui jalan negara menuju Kotabumi, dan Lapangan Terbang AURI terdapat di Menggala yang bernama Astra Ksetra. Secara Geografis Provinsi Lampung terletak pada kedudukan : Timur-Barat berada antara : 103o 40 105o 50 Bujur Timur Utara Selatan berada antara : 6o 45 3o 45 Lintang Selatan (BPS Provinsi Lampung, 2012).