BAB I PENDAHULUAN. Belajar 9 Tahun Dalam Sastra Dayak Ngaju, (Jakarta: Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, 2003), 20.

dokumen-dokumen yang mirip
PELESTARIAN KARUNGUT SENI TRADISI LISAN KLASIK DAYAK NGAJU DI KALIMANTAN TENGAH

BAB II LANDASAN TEORI

yang menjelaskan data-data secara verbal atau pendekatan deskriptif kualitatif

BAB I PENDAHULUAN. dan seloka. Sedangkan novel, cerpen, puisi, dan drama adalah termasuk jenis sastra

BAB I PENDAHULUAN. Diantaranya seni tari, batik, ornamen, cerita rakyat, musik dan lagu daerah, motif

BAB I PENDAHULUAN. menarik. Dalam memenuhi kebutuhan-kebutuhan keindahan, manusia

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Prima Suci Lestari, 2013

BAB III METODE PENELITIAN. sedangkan pedoman wawancara (semi terstruktur) dan pengamatan langsung menyangkut

PELAKSANAAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT BIDANG KEBUDAYAAN

BAB I PENDAHULUAN. yang sesuai dengan fungsi dan tujuan yang diinginkan. Kesenian dapat

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Karo merupakan merupakan salah satu etnis di provinsi Sumatera Utara yang

A. Latar Belakang Kegiatan pembelajaran di sekolah dilaksanakan dalam rangka untuk meningkatkan kemampuan siswa, baik pada aspek pengetahuan, sikap

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN. fenomena tentang apa yang dialami oleh subyek penelitian, misalnya perilaku, dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sastra adalah salah satu saluran kreativitas yang penting dalam kehidupan

FUNGSI DAN BENTUK PENYAJIAN INSTRUMEN MUSIK KARUNGUT DI KALIMANTAN TENGAH

PENDAHULUAN A. Latar Belakang. Indonesia merupakan negara yang memiliki kekayaan budaya yang sangat luar biasa.

BAB I PENDAHULUAN. dengan bangsa lainnya. Kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat suatu bangsa

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. karakteristik populasi tertentu atau bidang tertentu secara faktual dan cermat.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara yang kaya kebudayaan. Kebudayaan tersebut

BAB I PENDAHULUAN. disepakati oleh adat, tata nilai adat digunakan untuk mengatur kehidupan

BAB III METODE PENELITIAN. latar dan individu secara holistic yang disebut dengan kualitatif.

BAB I PENDAHULUAN. Sastra merupakan suatu bagian dari kebudayaan. Bila kita mengkaji kebudayaan

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat Indonesia merupakan suatu masyarakat majemuk yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Kabupaten Belitung Timur merupakan bagian dari wilayah Provinsi

BAB III METODE PENELITIAN. kerja yang harus dilaksanakan. Hal ini karena metode penelitian merupakan

BAB V KESIMPULAN. batatamba. instrumen yang masih sederhana terdiri dari tiga jenis instrumen

BAB I PENDAHULUAN. Minangkabau. Tradisi ini dapat ditemui dalam upacara perkawinan, batagak gala

BAB I PENDAHULUAN. Negara Indonesia merupakan salah satu Negara yang kaya akan sumber daya

BAB III METODE PENELITIAN. lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta atau

BAB III METODE PENELITIAN. dapat membantu memudahkan peneliti dalam menjalankan proses penelitian

PENANAMAN NILAI-NILAI KREATIF DAN CINTA TANAH AIR PADA SENI TARI. Polokarto Kabupaten Sukoharjo) NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan

BAB III METODE PENELITIAN. makna asal dari bahasa inggris. Metode sendiri berasal dari kata methode,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. (2008:24) penelitian deskriptif merupakan penelitian yang bermaksud membuat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. perhitungan dengan angka-angka (kuantitas). 1 Penelitian kualitatif disebut juga

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat adalah kesatuan hidup manusia yang berinteraksi menurut

BAB I PENDAHULUAN. pada masyarakat Pesisir adalah pertunjukan kesenian Sikambang di Kelurahan

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Masyarakat Indonesia dikenal dengan keberagaman tradisinya, dari

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB II METODE PENELITIAN. tidak mengadakan perhitungan. Menurut Lexy J. Moleong, 26

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian hukum sosiologis atau empiris. Pada

BAB III METODE PENELITIAN. mengenai dunia alam ataupun dunia sosial. memprioritaskan pada gambaran kejadian-kejadian yang berlangsung pada

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu kebanggaan nasional (national pride) bangsa Indonesia adalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia merupakan negara kepulauan yang terdiri dari berbagai suku

BAB I PENDAHULUAN. rumah adat yang menjadi simbol budaya daerah, tetapi juga tradisi lisan menjadi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Toko-toko tersebut adalah toko Any, toko Setiawan, dan toko Yanie. Adapun maksud

BAB I PENDAHULUAN. seseorang. Ekspresi ini akan mengikuti perkembangan kemajuan ilmu

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis komunikasi nonverbal pada klub

BAB III METODE PENELITIAN. Kahayan Tradisional Modern Palangka Raya, akan dilaksanakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. dihadirkan mempunyai tujuaan dan manfaat di samping menyampaikan buah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1980an. Pemikirannya dinamai post-positivisme. Paham ini menentang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian adalah ajaran mengenai metode-metode yang digunakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang pelanggaran prosedur perceraian bagi PNS di

BAB III METODE PENELITIAN

Bab 3. Metode Penelitian. 1. Pendekatan dan Jenis Penelitian

BAB V PENUTUP. hasil dari kreatufutas masyarakat di Desa Ngalang, kecamatan gedangsari,

PEMBELAJARAN SASTRA YANG KONTEKSTUAL DENGAN MENGADOPSI CERITA RAKYAT AIR TERJUN SEDUDO DI KABUPATEN NGANJUK

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat Indonesia dikenal dengan keberagaman tradisinya, dari

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang kaya keanekaragaman seni dan budaya.

UPACARA ADAT LEGU DOU GAM DJAI DI TIDORE. Pembimbing : Drs. Joni Apriyanto M.Hum*, H. Lukman D. KATILI S.Ag.,M.ThI* Oleh: Sofyan S.A.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dengan daerah lain menunjukan ciri khas dari daerah masing-masing.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) yang dilakukan

BAB III METODE PENELITIAN. memberikan panduan kepada peneliti tentang urutan-urutan bagaimana penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dipengaruhi atau ditentukan oleh tepat tidaknya penelitian atau penentuan metode

BAB III METODE PENELITIAN. beberapa masjid di Surabaya, sebagaimana seseorang peneliti dalam kegiatan

Tembang Batanghari Sembilan Pusat Data dan Statistik Pendidikan dan Kebudayaan Setjen, Kemendikbud

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Museum Budaya Dayak Di Kota Palangka Raya Page 1

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

2015 PEWARISAN NILAI-NILAI BUDAYA SUNDA PADA UPACARA ADAT NYANGKU DI KECAMATAN PANJALU KABUPATEN CIAMIS

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. merupakan deskripsi dari objek penelitian. Metodologi penelitian merupakan

BAB I PENDAHULUAN. 1 Sumber buku karangan Nirwabda Wow Building, 2014 : 88 2 Ibid : 88

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Kelurahan Watulea, Kecamatan Gu, Kabupaten Buton Tengah, Sulawesi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pada dasarnya, dalam penelitian apa pun sangat diperlukan sebuah

BAB I PENDAHULUAN. Pengaruh kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya yang

BAB III METODE PENELITIAN. dengan berusaha melaksanakan pengkajian data deskriptif yang akan dituangkan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Keberagaman budaya tersebut mempunyai ciri khas yang berbeda-beda sesuai

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Suku Dayak Ngaju merupakan suku Dayak yang berdomisili di Provinsi Kalimantan Tengah. Umumnya, suku Dayak Ngaju tinggal di sepanjang sungaisungai besar seperti Kapuas. Kata Dayak sendiri berarti sedikit atau kecil dan Ngaju berarti udik atau hulu. 1 Suku Dayak Ngaju adalah suku yang suka melakukan segala bentuk pekerjaan bersama-sama atau gotong royong dan biasa menggunakan musik dalam setiap kegiatan yang mereka lakukan. Musik digunakan antara lain sebagai sarana upacara adat (ritual), pengiring tarian, sarana hiburan, bahkan sebagai sarana komunikasi. Kesenian Karungut merupakan salah satu dari kebudayaan yang diwariskan turun-temurun dalam komunitas suku Dayak Ngaju, yang berbentuk sastra lisan (oral poetry). 2 Karungut memiliki syair-syair yang berisi tentang ajaran-ajaran mengenai kebajikan. Secara umum karungut digunakan dalam upacara penyambutan tamu. 3 Dewasa ini pengetahuan mengenai kesenian Karungut mulai memudar di kalangan masyarakat Dayak Ngaju. Pada satu sisi terdapat upaya pengembangan dan pengaktualisasian Karungut di tengah masyarakat, sedangkan di sisi lain generasi muda khususnya di perkotaan mempunyai kecenderungan kurang menguasai Karungut. 4 Hal ini sangat disayangkan karena Karungut sendiri memiliki syair yang dapat menjadi wahana yang efektif dalam menanamkan nilai-nilai luhur yang bisa 1 Dunis Iper, dkk. Legenda dan Dongeng dalam Sastra Dayak Ngaju, (Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1998), 16. 2 Sastra Daerah di Kalimantan (Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Timur), Analisis Tema, Amanat, dan nilai Budaya, (Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan,1994), 8. 3 Wawancara dengan putra daerah, Daniel Kristian Kunjan, tanggal 8 Maret 2015. 4 Dunis Iper, Karimun Nyamat, Montoi. Tema, Amanat, dan Nilai Budaya Karungut Wajib Belajar 9 Tahun Dalam Sastra Dayak Ngaju, (Jakarta: Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, 2003), 20. 1

diterapkan dan berguna dalam kehidupan setiap generasi, terutama generasi muda dalam komunitas suku Dayak Ngaju. Karungut sebagai bagian dari musik daerah yang perlu diperkenalkan keberadaan dan fungsinya kepada masyarakat di luar suku Dayak Ngaju yang pada umumnya belum mengenal kesenian ini. Sayangnya pendokumentasian non lisan atau tertulis tentang syair dan melodi Karungut sulit ditemukan. Dalam kondisi seperti ini, masyarakat semakin sulit untuk mendapatkan bahan acuan atau referensi dari hasil pendokumentasian kesenian Karungut secara tertulis. B. Rumusan Masalah Berangkat dari latar belakang di atas maka dirumuskan permasalahan sebagai berikut: 1. Bagaimana penggolongan tema Karungut berdasarkan analisis liriknya? 2. Bagaimana pencatatan notasi melodi Karungut dengan notasi balok? 3. Bagaimana analisis struktural dari komposisi Karungut? C. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk : 1. Menggolongkan tema Karungut berdasarkan analisis lirik 2. Melakukan pencatatan notasi melodi Karungut dengan notasi balok. 3. Mengetahui analisis struktural dari komposisi Karungut. D. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi: 2

1. Peneliti dalam mempelajari kesenian Karungut 2. Masyarakat luas, terutama dalam lingkup suku dayak Ngaju, untuk melestarikan dan memupuk kecintaan terhadap kesenian Karungut. 3. Masyarakat lingkup suku Dayak Ngaju dan pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah dalam pendokumentasian notasi balok kesenian Karungut. 4. Para pendidik khususnya di Provinsi Kalimantan Tengah sebagai acuan metode pengajaran melalui lirik Karungut dalam proses belajar mengajar. 5. Masyarakat di luar lingkup suku Dayak Ngaju untuk mengenal Karungut. 6. Mahasiswa seni musik yang tertarik dengan penelitian Karungut sebagai referensi untuk mengawali pengembangan komposisi Karungut. E. Batasan Masalah Peneliti membatasi permasalahan dengan pengkajian penggolongan tema Karungut berdasarkan analisis lirik yang termasuk dalam kesusastraan. Selanjutnya dilakukan pengkajian terhadap tangga nada Karungut, untuk melakukan penotasian Karungut. Hal terakhir dilakukan analasis struktural yang mencakup elemen-elemen musikal dalam Karungut. F. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan tekstual dan kontekstual. Pendekatan tekstual mencakup analisis isi yang terkandung dalam teks, sedangkan pendekatan kontekstual mencakup analisis hubungan sebab akibat yang ditimbulkan dari teks tersebut. Berdasarkan alasan di atas maka penelitian ini dilakukan dengan metode 3

penelitian kualitatif yang membutuhkan kekuatan inderawi untuk merefleksikan fenomena budaya dan bersifat fleksibel atau mengikuti kondisi yang ada. Penelitian kualitatif berakar pada latar alamiah sebagai keutuhan, mengandalkan manusia sebagai alat penelitian, mengadakan analisis data secara induktif, mengarahkan sasaran penelitiannya pada usaha menemukan teori-teori dasar, bersifat deskriptif, lebih mementingkan proses daripada hasil, membatasi studi dengan fokus, memiliki seperangkat kriteria untuk memeriksa keabsahan data, rancangan penelitian bersifat sementara, dan hasil penelitiannya disepakati oleh kedua belah pihak: peneliti dan subjek penelitian. 5 Metode penelitian kualitatif yang dilakukan terbagi dalam beberapa tahapan, yaitu pengumpulan data, pengolahan data, analisis data, dan laporan akhir berupa penulisan. a. Pengumpulan Data Pengumpulan data bertujuan untuk menciptakan hasil penelitian yang sesuai dengan tujuan penelitian. Tahap pengumpulan data dapat dilakukan dengan berbagai cara, antara lain observasi lapangan maupun studi dokumentasi. Observasi lapangan dilakukan di tempat kesenian tersebut berasal guna melengkapi data-data yang dibutuhkan untuk penelitian ini. Observasi lapangan dilakukan dengan cara pendokumentasikan audio visual pelantunan Karungut secara langsung di lokasi penelitian maupun wawancara terhadap narasumber atau informan terpilih yang memiliki sejumlah pengetahuan dan keahlian terbaik mengenai hal-hal yang berkaitan dengan permasalahan penelitian 6, seperti Dinas Pariwisata Kalimantan Tengah, pemuka-pemuka adat, putra daerah Kalimantan Tengah, dan para budayawan Dayak Ngaju Kalimantan Tengah khususnya yang berdomisili di Palangka Raya dan Kabupaten Katingan sebagai lokasi 5 Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif. (Bandung: PT.Remaja Rosdakarya Offset, 2001), 27. 6 Koentjaraningrat, Bunga Rampai Kebudayaan Mentalitas dan Pembangunan. (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 1993), 130. 4

penelitian. Wawancara dapat dibagi menjadi dua golongan, yatu wawancara berencana (standartized interview) dan wawancara tak berencana (unstandartized interview). 7 Dalam wawancara berencana (standartized interview) peneliti mengadakan wawancara yang besifat formal dan terikat dengan pertanyaan-pertanyaan yang sudah dipersiapkan sebelumnya, sedangkan wawancara tak berencana (unstandartized interview) merupakan wawancara yang bersifat bebas tanpa harus menetapkan pertanyaan-pertanyaan yang akan ditanyakan terlebih dahulu. Studi dokumentasi dilakukan dengan cara mengumpulkan informasi dari media-media yang sudah ada, seperti buku-buku referensi maupun laporan penelitian tentang Karungut, dan rekaman audio visual. b. Pengolahan Data Setelah proses pengumpulan data selesai, peneliti melakukan tahap pengolahan data. Tahap pengolahan data dilakukan dengan cara menginventaris data-data tentang Karungut yang telah didapatkan dari tahap pengumpulan data, baik itu berdasarkan catatan lapangan, hasil wawancara, buku-buku referensi maupun rekaman audio visual. Kemudian data-data tersebut dipetakan sesuai dengan kategori agar mempermudah proses analisis data. Peneliti tidak lupa untuk melakukan uji keabsahan dengan melakukan konfirmasi atas data yang terkumpul kepada narasumber atau informan. Konfirmasi dilakukan untuk memastikan bahwa data benar-benar faktual atau merupakan fakta, sesuai dengan kenyataan. c. Analisis Data Tahap analisis data dilakukan setelah proses pengumpulan dan pengolahan data selesai. Dalam tahap analisis data peneliti menggunakan 7 Setya Yuwana Sudikan, Ragam Metode Pengumpulan Data dalam Metodologi Penelitian Kualitatif, ed Burhan Bungin. (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,2001), 62. 5

metode analisis isi yang terbagi dua, yaitu analisis isi komunikasi dan analisis isi laten. Analisis isi komunikasi menjurus kepada analisis pesan yang terkandung sebagai akibat komunikasi yang terjadi, yaitu analisis lirik dari Karungut. Analisis lirik akan merefleksikan hubungan naskah dengan konsumen atau lingkungan. Analisis isi laten merupakan isi yang terkandung dalam naskah atau dokumen, sebagaimana dimaksudkan oleh penulis. Analisis isi laten mencakup penulisan melodi Karungut dalam notasi balok, bentuk, pola ritme, dan harmonisasi akor Karungut. d. Laporan Penelitian Setelah semua proses tahapan penelitian di atas telah dilakukan maka selanjutnya peneliti menuliskan hasil penelitian tersebut dalam bentuk laporan akhir penelitian dengan sistematika: Bab I Pendahuluan Bab II Landasan Teori Bab III Deskripsi Lokasi Penelitian Bab IV Analisis Data Bab V Kesimpulan dan Saran Peneliti berharap laporan penelitian ini dapat berguna untuk melengkapi kajian pustaka referensi tentang kesenian Karungut suku Dayak Ngaju Kalimantan Tengah. 6