BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang dan Tujuan Permasalahan. Pada dasarnya, alat transportasi di Indonesia terbagi dua, yaitu alat

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. mengalami peningkatan yang sangat pesat yaitu sebesar 1035 unit per harinya atau

BAB 1. Pendahuluan. untuk kendaraan-kendaraan pribadi baik beroda dua maupun beroda empat.

BAB I PENDAHULUAN. Kepadatan lalu lintas yang terjadi di kota Bandung dari hari ke hari

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan kendaraan bermotor di Indonesia khususnya dikota-kota besar

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

BAB I PENDAHULUAN. Dalam wilayah suatu negara akan ada kota yang sangat besar, ada kota

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia tingkat penjualan kendaraan bermotor baik yang beroda empat atau pun

: Nuri Eka Wahyumiati NPM : Pembimbing : Edy Prihantoro, SS., MMSI

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi saat ini harus di akui hampir semua kalangan masyarakat,

BAB I PENDAHULUAN. 1.

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam era perdagangan bebas setiap perusahaan menghadapi persaingan yang

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan di dunia Industri otomotif membawa pengaruh yang besar dalam

BAB I PENDAHULUAN. Sepeda motor merupakan alat transportasi yang sangat banyak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Selama periode tiga tahun belakangan ini, produksi sepedah motor

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai salah satu kota di dunia dengan kondisi kemacetan terparah

BAB I PENDAHULUAN. penggunaan mobil tidak lebih efisien dibandingkan dengan sepeda motor. Hal

BAB I PENDAHULUAN. Penggunaan bahan bakar diperlukan untuk kebutuhan sehari-hari seperti

BAB I PENDAHULUAN. yang paling favorit disebabkan karena keunggulan sepeda motor itu sendiri dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada bab ini akan dibahas mengenai pendahuluan yang terdiri dari latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan nasional yang dilaksanakan oleh bangsa Indonesia dewasa. Untuk menunjang pembangunan tersebut salah satu sarana yang di

BAB I PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

ULANGAN HARIAN MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS X TAHUN AJARAN 2016/2017

Lampiran 1: Keterangan Telah Melakukan Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Jenis kendaraan roda dua ini begitu diminati kerena dianggap mudah untuk

TIPS MUDIK DARI YAMAHA INDONESIA

1) Panduan Keselamatan... i

Lampiran 1. A. Kuesioner Nordic Body Map Nama : Umur : Pendidikan terakhir : Masa kerja :...tahun

BAB I PENDAHULUAN. karena dengan memiliki dan menggunakan sepeda motor dapat mendukung

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. berbagai sebab, menempati urutan kesepuluh penyebab semua kematian dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Indonesia merupakan negara hukum, dengan jumlah penduduk Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. kematian tiap hari di seluruh dunia. Berdasarkan laporan POLRI, angka

BAB I PENDAHULUAN. negeri harus diimbangi dengan pengembangan kualitas sumber daya manusia. dibidang industri otomotif yang semakin maju dan canggih.

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan dunia industri yang semakin pesat dan bersifat global

BAB 7 KESIMPULAN. 7-1 Universitas Kristen Maranatha

ANALISIS KEPUASAN PELANGGAN KENDARAAN BERMOTOR RODA 2 DI SURAKARTA (Studi Kasus Sepeda Motor Bebek Merk Honda)

BAB I PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. ada pada produk yang telah di berikan perusahaan kepada konsumen. Sepeda

BAB 1 PENDAHULUAN. Produsen mobil asal Jerman, yang dikenal dengan merk dagang BMW (Bayerische

BAB I PENDAHULUAN. dalam memproduksi barang yang dibutuhkan, karena selain memasarkan

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini perkembangan industri otomotif semakin menunjukan peningkatan

BAB I PENDAHULUAN. yang sering mengalami kemacetan. Awal mula masuknya sepeda ke Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. transportasi lebih baik, tidak hanya pada mesinnya yang irit bahan bakar

BAB 1 PENDAHULUAN. bagi kelangsungan hidup manusia. Jika pada zaman dahulu manusia lebih terbiasa

BAB I PENDAHULUAN. Di tengah mobilitas manusia yang makin tinggi, keberadaan alat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

MUDIK BERLEBARAN MERUPAKAN FENOMENA TERBESAR MASYARAKAT MUSLIM DIDUNIA DAN ADA DI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN

PRAKTEK GAYA HIDUP BERWAWASAN LINGKUNGAN PADA KOMUNITAS PENGGUNA SEPEDA, KRL, DAN TRANSJAKARTA DI METROPOLITAN JAKARTA TUGAS AKHIR

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Perancangan

BAB 1 PENDAHULUAN. (ojek), kini telah hadir ojek online (GO-JEK), GO-JEK adalah perusahaan berjiwa

BAB I PENDAHULUAN. Berkembangnya kehidupan modern masyarakat kota saat ini membawa

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi secara langsung sehingga transportasi mempunyai peranan yang penting

BAB I PENDAHULUAN. cara menunjukkan keunggulan-keunggulan yang dimilki produk tersebut. Bisnis

BAB I PENDAHULUAN. tersebut dalam beberapa sisi memiliki dampak positif maupun negatif.

BAB I PENDAHULUAN. mempercepat jarak tempuh adalah dengan menggunakan sepeda motor.

Analisis Dampak Pelaksanaan Program Low Cost Green Car Terhadap Pendapatan Negara

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. perjalanan pulang-pergi dengan menggunakan sepeda motor setiap harinya.

BAB I PENDAHULUAN. meningkatnya pembangunan fisik kota dan pusat-pusat industri, kualitas udara

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pertumbuhan industri otomotif khususnya sepeda motor di Indonesia saat ini begitu

BAB 1 PENDAHULUAN. Analisis Penggunaan Venturi..., Muhammad Iqbal Ilhamdani, FT UI, Universitas Indonesia

TEKNOLOGI KOPLING SENTRIFUGAL

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan eksistensinya dalam dunia bisnis. Jadi manusia dalam hal ini para

BAB I PENDAHULUAN. bidang otomotif khususnya sepeda motor, menimbulkan persaingan di antara

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan segala sesuatunya menuntut efisiensi dan efektivitas yang

BAB I PENDAHULUAN. Kendaraan di era modern saat ini memiliki teknologi-teknologi canggih dan lebih

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia maupun di negara-negara lainnya baik dari segi technology, style,

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. persaingan di segala bidang. Dengan adanya persaingan ini menuntut setiap

Inter and Intra City Aquatic Transport

BAB I PENDAHULUAN. dan sektor transportasi berjalan sangat cepat. Perkembangan di bidang industri

BAB I PENDAHULUAN. setiap perusahaan harus menempatkan orientasi pada kepuasan pelanggan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Industri otomotif motor di tanah air terbilang menjanjikan dengan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang (Antony Rahardi, 2008).

BAB I PENDAHULUAN. Bajo, kabupaten Manggarai Barat Nusa Tenggara Timur. Perkembangan yang. sektor, salah satunya yang sangat pesat ialah pariwisata.

BAB I PENDAHULUAN. alat vital keselamatan roda dua. Fakta saat ini fenomena yang terjadi bahwa helm

Lampiran 7: Tes Pengetahuan Awal. 7. Penjualan termasuk kegiatan.. a. produksi b. distribusi c. intensifikasi d. konsumsi

BAB I PENDAHULUAN. konsekuensi berubahnya gaya hidup yang mereka jalani. Perubahan gaya hidup

I. PENDAHULUAN. Administrasi (2010), Jakarta mempunyai luas 7.659,02 km 2. penduduk sebesar jiwa. Jakarta juga mempunyai kepadatan penduduk

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. di Indonesia. Semakin berkembangnya teknologi kendaraan bermotor saat ini

BAB I PENDAHULUAN. pertahanan keamanan. Pertumbuhan sektor ini akan mencerminkan pertumbuhan

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

I. PENDAHULUAN. Merek merupakan asset tak berwujud yang dimiliki oleh sebuah perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. yang tinggi. Banyak aktifitas yang harus dilakukan dari satu tempat ke

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Tujuan Permasalahan Pada dasarnya, alat transportasi di Indonesia terbagi dua, yaitu alat transportasi pribadi dan umum. Dan ternyata masyarakat lebih memilih menggunakan kendaraan pribadi dibandingkan kendaraan umum. Mengingat masalah yang sering terjadi pada kendaraan umum misalnya berdesak-desakan, tidak tepat waktu, faktor keamanan, factor kenyamanan, dan lain-lain. Sedangkan dengan kendaraan pribadi masyrakat akan merasa lebih nyaman, tepat waktu, factor keamanan lebih baik. Bila menggunakan mobil kelebihannya adalah faktor kenyamanan dan keamanan. Tapi kekurangannya adalah biaya perawatannya mahal, biaya bahan bakarnya mahal terlebih lagi akibat harga bahan bakar minyak yang terus naik. Di sisi lain alat transportasi motor sedang sangat diminati saat ini. Pengendara motor di Indonesia semakin meningkat. Hal ini akibat kondisi jalan yang semakin macet dan harga bahan bakar minyak yang terus melambung tinggi. Oleh sebab itulah masyarakat lebih memilih motor sebagai alat transportasi karena lebih praktis, murah perawatannya, murah bahan bakarnya, dan lain sebagainya. Dengan pasar penjualan motor yang terus meningkat, otomatis pasar barang-barang perlengkapan berkendara juga ikut meningkat. Mulai dari helm, masker, jaket, jas hujan, sepatu, kaca mata, sarung tangan, dan lain-lain. Produsen alat-alat perlengkapan bermotor ini saling bersaing dengan menawarkan

2 bermacam-macam desain dan fungsi sesuai kebutuhan pelanggan. Konsumen pun tidak berkeberatan untuk mengeluarkan biaya yang cukup besar untuk membeli perlengkapan-perlengkapan tersebut demi mengutamakan keamanan dan kenyamanan berkendara. Tetapi persentasi kebutuhan akan perlengkapan berkendara tersebut berbeda-beda. Seperti contohnya jaket, tidak semua pengendara motor menggunakan jaket pada saat berkendara. Karena mungkin untuk sebagian orang hal tersebut tidak terlalu penting. Contoh lain adalah masker. Pada dasarnya masker sangat penting untuk digunakan, mengingat polusi udara yang semakin parah. Tetapi beberapa pengendara menganggap ini tidak terlalu penting karena mungkin tidak terbiasa menggunakan masker atau mengganggu kenyaman. Di sisi lain ada perlengkapan berkendara yang sangat penting sekali sehingga pengendara wajib menggunakannya. Misalnya helm, karena merupakan alat yang dapat melindungi bagian tubuh yang sangat vital yaitu kepala. Selain karena merupakan peraturan lalu lintas yang diwajibkan untuk memakainya. Perlengkapan lain contohnya adalah jas hujan. Jas hujan juga merupakan satu perlengkapan berkendara yang sangat penting, di mana para pengendara sepeda motor pada dasarnya hampir semua memilikinya. Hal ini disebabkan karena fungsinya yang sangat penting yaitu melindungi tubuh pada saat terkena hujan. Karena tidak alat lain yang dapat menggantikan fungsinya. Dengan ini maka dapat diasumsikan bahwa pasar jas hujan akan selalu ada dan berkembang.

3 1.2 Identifikasi dan Perumusan Masalah Keberadaan jas hujan sudah menjadi hal yang umum dalam kaitannya dengan penggunaannya sebagai pelindung pada saat hujan. dalam kehidupan sehari-hari. Pada umumnya jas hujan lebih banyak digunakan oleh para pengendara motor, di mana pada saat hujan pengendara motor membutuhkan perlindungan secara menyeluruh terhadap tubuhnya dari ujung rambut hingga ujung kaki agar tidak basah. Tetapi apa yang terjadi ternyata jas hujan yang ada sekarang belum bisa memberikan kepuasan kepada para pengendara motor. Hal ini disebabkan oleh fungsinya tidak banyak, tidak praktis, atau bahkan tidak aman digunakan. Dapat dilihat dari model-model jas hujan sekarang ada yang berupa setelan ataupun ponco. Jas hujan yang berupa setelan mungkin dapat menutupi, tubuh dari bagian badan sampai lutut, tetapi bagian kaki tidak terlindungi. Hal ini menjadi masalah bagi pengendara motor yang menggunakan sepatu yang tidak anti air, sehingga sepatu menjadi basah. Dari segi penggunaan juga kurang praktis, sedangkan biasanya pengendara motor menginginkan jas hujan yang dapat dipakai dengan praktis sehingga mereka dapat memakainya dalam waktu yang singkat. Selain itu desainnya tidak menarik sehingga hanya pantas digunakan pada saat hujan saja, tidak dapat berfungsi sebagai jaket pengendara motor. Yang model ponco juga lebih banyak kekurangannya. Dari mulai faktor keamanannya yang sangat kurang, karena pada saat motor mengendarai motor ponco akan terkembang karena tertiup angin, hal ini membahayakan pengendara karena bisa tersangkut atau masuk ke poros roda motor yang sedang berputar.

4 Bentuknya tidak menutupi tubuh dengan rapat sehingga tentu saja tidak dapat melindungi seluruh tubuh dari hujan, hanya bagian badan sampai pinggang saja yang pasti terlindungi. Desainnya sudah tentu tidak menarik, sehingga tidak mungkin digunakan sebagai jaket pengendara motor. Tetapi dari segi penggunaan ponco lebih praktis dibandingkan model setelan. Dari kekurangan-kekurangan itulah maka saya memiliki ide untuk membuat sebuah jas hujan yang dapat menutupi kekurangan-kekurangan tersebut sehingga dapat memberikan kepuasan kepada pengendara motor. Banyak perbedaan jas hujan yang ingin saya buat ini dibandingkan jas hujan yang sudah ada sebelumnya. Baik dari segi desain, fungsi, bahan maupun cara penggunaannya. Jas hujan ini didesain dengan menarik sehingga memiliki fungsi ganda yaitu sebagai jas hujan dan sebagai jaket pengendara motor. Bahan yang digunakan kuat dan tahan lama. Fungsinya pun bertambah dengan adanya sarung tangan yang menyatu dengan jaket sehingga dapat melindungi tangan, juga dengan desain celana yang menutupi pinggang hingga telapak kaki sehingga terlindungi dari hujan sekaligus. Cara penggunaanya juga lebih praktis. Untuk bagian baju karena sudah dipakai dari awal baik hujan atau tidak sehingga pada saat hujan pengendara motor tinggal memakai bagian celananya saja.. Bgi pengendara motor yang bersepatu tidak perlu melepas sepatunya terlebih dahulu, hanya tinggal dimasukkan ke bagian bawah celana, lalu dengan dilengkapi resleting praktis tinggal ditutup dari bagian bawah sampai pinggang.

5 Dengan desain jas hujan baru yang belum ada sebelumnya, saya yakin produk jas hujan ini dapat bersaing dengan jas hujan yang sudah ada di pasaran sekarang. 1.3 Ruang Lingkup Saat ini, persentase jumlah pengguna kendaraan bermotor roda dua lebih banyak dibandingkan mobil. Sehingga hal ini merupakan sebuah peluang yang baik untuk meluncurkan sebuah produk perlengkapan bermotor yaitu jas hujan. Mengingat hingga sekarang belum ada jas hujan di pasaran yang benar-benar memberikan keamanan dan kenyamanan kepada pengendara. Melalui penulisan inilah dilakukan penelitian yang pada akhirnya dapat mengeluarkan sebuah produk jas hujan seperti yang diharapkan di atas. Batasan- batsan dari penelitian ini adalah : 1. Wilayah penelitian hanya dilakukan di daerah Bekasi Barat saja. 2. Tahap penelitian hanya sampai tahap ekonomi pengembangan produk. 1.4 Tujuan dan Manfaat Tujuan dari penulisan skripsi ini adalah : Membuat sebuah jas hujan multifungsi yang belum ada di pasaran. Adapun manfaaat yang diharapkan dari penulisan ini adalah : 1. Jas hujan ini diharapkan dapat memberikan kemudahan yang selama ini diharapkan oleh pengendara motor dan pelaku aktivitas outdoor lainnya. 2. Meningkatkan keamanan dan kenyamanan dalam berkendara. 3. Membuat sebuah inovasi baru dalam hal perlengkapan berkendara.

6 1.5 Gambaran Umum Objek Jas hujan merupakan perlengkapan berkendara yang sangat penting. Karena fungsinya melindungi tubuh dari hujan pada saat mengendarai motor, fungsi alat ini tidak dapat tertantikan oleh alat lain. Sehingga pada umumnya pengendara motor memilikinya. Alat ini sudah digunakan sejak lama baik dalam hal berkendara maupun aktivitas outdoor lainnya. Namun inovasi yang dilakukan dari dulu hingga sekarang tidak terlalu berbeda. Biasanya perubahan dilakukan pada bahan dari jas hujan. Ataupun bentuk atau desain yang mengikuti perkembangan fashion. Seiring dengan peningkatan jumlah penjualan sepeda motor di Indonesia. Jumlah penjualan perlengkapan berkendara juga ikut meningkat. Salah satunya yaitu pasar hujan. Akibatnya produsen jas hujan saling bersaing. Inovasi yang dilakukan semakin berkembang, mengikuti kebutuhan konsumen.