SAMBUTAN. Jakarta, Nopember Kepala Pusat Penyuluhan Kelautan dan Perikanan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

SAMBUTAN. Jakarta, Nopember Kepala Pusat Penyuluhan Kelautan dan Perikanan

SAMBUTAN. Jakarta, Nopember Kepala Pusat Penyuluhan Kelautan dan Perikanan

Gambar 2. Konstruksi pancing ulur Sumber : Modul Penangkapan Ikan dengan Pancing Ulur

KAPAL IKAN PURSE SEINE

PURSE SEINE (PUKAT CINCIN)

PENDAHULUAN. yang lokasinya di pantai Timur Sumatera Utara yaitu Selat Malaka. Kegiatan

BEBERAPA JENIS PANCING (HANDLINE) IKAN PELAGIS BESAR YANG DIGUNAKAN NELAYAN DI PPI HAMADI (JAYAPURA)

Bentuk baku konstruksi jaring tiga lapis (trammel net)

PENGGUNAAN PANCING ULUR (HAND LINE) UNTUK MENANGKAP IKAN PELAGIS BESAR DI PERAIRAN BACAN, HALMAHERA SELATAN

5 HASIL DAN PEMBAHASAN

Jaring Angkat

II. TINJAUAN PUSTAKA Penangkapan Ikan. Ayodhyoa (1981) mengatakan bahwa penangkapan ikan adalah suatu usaha

Bentuk baku konstruksi jaring tiga lapis (trammel net ) induk udang

PERIKANAN TUNA SKALA RAKYAT (SMALL SCALE) DI PRIGI, TRENGGALEK-JAWA TIMUR

TINJAUAN PUSTAKA. mata jaring ke arah panjang atau ke arah horizontal (mesh length) jauh lebih

2 GAMBARAN UMUM UNIT PERIKANAN TONDA DENGAN RUMPON DI PPP PONDOKDADAP

TINJAUAN PUSTAKA. jenis merupakan sumber ekonomi penting (Partosuwiryo, 2008).

TINJAUAN PUSTAKA. dimana pada daerah ini terjadi pergerakan massa air ke atas

MODUL MENGOPERASIKAN JARING INSANG HANYUT (DRIFT GILLNET)

Alat bantu Gill net Pengertian Bagian fungsi Pengoperasian

TEKNIK PENANGKAPAN IKAN PELAGIS BESAR MEMAKAI ALAT TANGKAP FUNAI (MINI POLE AND LINE) DI KWANDANG, KABUPATEN GORONTALO

(Jaring Insang) Riza Rahman Hakim, S.Pi

2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perikanan Tangkap Kapal / Perahu

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 1. Jumlah Armada Penangkapan Ikan Cirebon Tahun Tahun Jumlah Motor

METODE PENANGKAPAN IKAN

Tingkah Laku Ikan Terhadap Alat Tangkap Statis. Oleh: Ririn Irnawati

5 KONDISI AKTUAL PENDARATAN DAN PENDISTRIBUSIAN HASIL TANGKAPAN DI PPI MUARA ANGKE

Bentuk baku konstruksi pukat hela arad

BAB III BAHAN DAN METODE

TEKNIK PENGOPERASIAN PANCING TENGGIRI DENGAN MENGGUNAKAN ALAT BANTU CAHAYA

Sistem Perikanan Tangkap Ramah Lingkungan sebagai Upaya Menjaga Kelestarian Perikanan di Cilacap

4 KEADAAN UMUM. 4.1 Letak dan Kondisi Geografis

II. TINJAUAN PUSTAKA Penelitian Terdahulu. Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Saskia (1996), yang menganalisis

MODUL MERAKIT RAWAI TUNA

BAB II KAJIAN PUSTAKA

2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pelabuhan Perikanan Nusantara 2.2 Kegiatan Operasional di Pelabuhan Perikanan

Bentuk baku konstruksi pukat tarik lampara dasar

Kesesuaian ukuran soma pajeko dan kapalnya di Labuan Uki Kabupaten Bolaang Mongondow

Penangkapan Tuna dan Cakalang... Pondokdadap Sendang Biru, Malang (Nurdin, E. & Budi N.)

Perbandingan hasil tangkapan tuna hand line dengan teknik pengoperasian yang berbeda di Laut Maluku

5 HASIL DAN PEMBAHASAN

Bentuk baku konstruksi pukat hela ikan

3 METODOLOGI PENELITIAN

TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sumberdaya Ikan Pelagis

PENGAMATAN ASPEK OPERASIONAL PENANGKAPAN PUKAT CINCIN KUALA LANGSA DI SELAT MALAKA

V. GAMBARAN UMUM PERAIRAN SELAT BALI

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL DIREKTORAT JENDERAL MANAJEMEN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

5 HASIL DAN PEMBAHASAN

5 HASIL DAN PEMBAHASAN

Bentuk baku konstruksi pukat tarik cantrang

4 KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

8 AKTIVITAS YANG DAPAT DITAWARKAN PPI JAYANTI PADA SUBSEKTOR WISATA BAHARI

BAB II DESKRIPSI (OBJEK PENELITIAN)

3.2.1 Spesifikasi alat tangkap Bagian-bagian dari alat tangkap yaitu: 1) Tali ris atas, tali pelampung, tali selambar

BAB III BAHAN DAN METODE

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUNGAN NOMOR 8 TAHUN 2011 TENTANG PENGGUNAAN ALAT PENANGKAPAN IKAN PUKAT HELA DI WILAYAH PERAIRAN KABUPATEN BULUNGAN

mungkin akan lebih parah bila tidak ada penanganan yang serius dan tersistem. Bukan tidak mungkin hal tersebut akan mengakibatkan tekanan yang luar

MAKALAH ALAT TANGKAP DRIVE IN NETS

KATA PENGANTAR. Jakarta, Nopember Penyusun

DESKRIPSI ALAT TANGKAP IKAN DI KECAMATAN BONTOMANAI KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR

G U B E R N U R SUMATERA BARAT

4 KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

STUDI PEMANFAATAN TEKNOLOGI RUMPON DALAM PENGOPERASIAN PURSE SEINE DI PERAIRAN SUMATERA BARAT. Oleh : Universitas Bung Hatta Padang

METODE PENANGKAPAN DI INDONESIA (STANDAR NASIONAL)

Fishing Technology: Longline. Ledhyane Ika Harlyan

KLASIFIKASI ALAT / METODE PENANGKAPAN DI INDONESIA (STANDAR NASIONAL)

Jumlah kapal (unit) pada ukuran (GT) >100

BAB III BAHAN DAN METODE

2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Klasifikasi Bubu ( Traps

TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR 11 TAHUN 2016 T E N T A N G PEMASANGAN DAN PEMANFAATAN RUMPON DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PENDAHULUAN. Sumberdaya perikanan di laut sifatnya adalah open acces artinya siapa pun

ANALISIS PERBANDINGAN PENDAPATAN NELAYAN PUKAT CINCIN (PURSE SEINE) DAN PANCING TONDA (TROLL LINE) DI PPP TAMPERAN PACITAN, JAWA TIMUR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PAPER TEKNIK PENANGKAPAN IKAN ALAT TANGKAP IKAN

Karamba jaring apung (KJA) kayu untuk pembesaran ikan kerapu di laut

4 HASIL DAN PEMBAHASAN

TINJAUAN PUSTAKA. Alat ini umumnya digunakan untuk menangkap ikan menhaden (Brevoortia

5 TINGKAT KEBUTUHAN ES UNTUK KEPERLUAN PENANGKAPAN IKAN DI PPS CILACAP

BUPATI JEMBRANA KEPUTUSAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 656 TAHUN 2003

Volume 6, No. 2, Oktober 2013 ISSN:

Fishing Methods: Gillnetting. By. Ledhyane Ika Harlyan

Lampiran 1 Peta PPN Palabuhanratu

2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Unit Penangkapan Payang Alat tangkap payang

6 PEMBAHASAN 6.1 Daerah Penangkapan Ikan berdasarkan Jalur Jalur Penangkapan Ikan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Potensi hasil laut di Kabupaten Malang di pesisir laut jawa sangatlah

Alat Tangkap Longline

1) The Student at Faculty of Fisheries and Marine Sciences, University of Riau.

2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Usaha Perikanan Tangkap

STRUKTUR ONGKOS USAHA PERIKANAN TAHUN 2014

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Sukses pengoperasian pukat cincin Sinar Lestari 04 dengan alat bantu rumpon yang beroperasi di Perairan Lolak Provinsi Sulawesi Utara

4 KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

I. PENDAHULUAN Visi

Program Bycatch: Pengembangan Teknologi Mitigasi

ASPEK OPERASIONAL PENANGKAPAN DAN KOMPOSISI JENIS IKAN HASIL TANGKAPAN PANCING ULUR NELAYAN TANJUNG PINANG DI LAUT CINA SELATAN

PENGOPERASIAN ALAT TANGKAP PANCING TONDA DI LAUT BANDA YANG BERBASIS DI KENDARI

Ukuran Mata Jaring. Judul desain. Ukuran Utama Kapa; Gross Tonase; Nama Alat tangkap; Kode klasifikasi;

Transkripsi:

SAMBUTAN Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat dan hidayahnya serta kerja keras penyusun telah berhasil menyusun Materi Penyuluhan yang akan digunakan bagi para penyuluh dan pelaku utama maupun pelaku usaha. Oleh karena itu, kami mengucapkan terima kasih kepada para penyusun yang telah mencurahkan pikiran, waktu, dan tenaganya, sehingga materi ini siap untuk digunakan. Materi Penyuluhan merupakan salah satu bagian yang penting dalam penyelenggaraan suatu penyuluhan agar pelaksanaan dapat berjalan dengan baik dan tujuan dapat tercapai. Kami berharap materi ini akan memberikan kontribusi yang positif terhadap pencapaian tujuan dari Penyelenggaraan Penyuluhan Kelautan dan Perikanan. Kami menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan materi penyuluhan ini masih banyak kekurangan. Kritik, usul, atau saran yang konstruktif sangat kami harapkan sebagai bahan pertimbangan untuk penyempurnaannya di masa mendatang. Jakarta, Nopember 2011 Kepala Pusat Penyuluhan Kelautan dan Perikanan i

KATA PENGANTAR Modul Penangkapan Ikan dengan Pancing Ulur ini disusun untuk mengembangkan keterampilan dan pengetahuan penangkapan ikan. Tujuan penulisan modul ini adalah untuk menjelaskan tentang teknologi penangkapan ikan dengan Pancing Ulur, serta informasi mengenai seluk beluk, perkembangan dan pengoperasiannya. Semoga buku ini bermanfaat bagi pembaca. Kritik dan saran yang membangun dari para pembaca sangat diharapkan untuk perbaikan dan meningkatkan mutu modul ini. Jakarta, Nopember 2011 Peyusun ii

DAFTAR ISI KATA SAMBUTAN.. i KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... iii DAFTAR GAMBAR... v BAB. 1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang... 1 1.2. Deskripsi Singkat... 1 1.3. Tujuan Pembelajaran... 2 1.4. Materi Pokok dan Sub Materi Pokok... 2 BAB 2. PERIKANAN PANCING ULUR... 4 2.1.Tujuan Pembelajaran... 4 Rangkuman (2)... 6 Test Formatif (2)... 7 Tugas / Lembar latihan (2)... 8 BAB 3. KONSTRUKSI PANCING ULUR 3.1. Tali Pancing ulur... 9 3.2. Matapancing... 10 3.3. Pemberat... 13 Rangkuman (3)... 13 Test Formatif (3)... 14 Tugas / Lembar Latihan (3)... 17 iii

BAB 4. OPERASI PENANGKAPAN DENGAN PANCING ULUR 4.1. Daerah Penangkapan... 18 4.2. Persiapan Operasi Penangkapan... 18 4.3. Waktu Penangkapan... 20 4.4. Penanganan Hasil Tangkap... 21 4.5. Perawatan Pancing ulur... 22 Rangkuman (4)... 23 Test Formatif (4)... 24 Tugas / Lembar Latihan (4)... 27 KUNCI JAWABAN... 28 DAFTAR PUSTAKA... 29 iv

DAFTAR GAMBAR Gambar 3.1. Konstruksi Pancing nulur tunggal... 10 Gambar 3.2. Sambungan mata pancing banyak... 11 Gambar 3.3. Mata pancing... 12 Gambar 3.4. Konstruksi Pancing ulur... 12 Gambar 4.1. Susunan Pancing ulur... 20 Gambar 4.2. Pancing ulur permukaan... 20 v

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi penangkapan ikan pada dewasa ini sudah mengalami perkembangan yang cukup bagus baik dari segi alat penangkapan ikan, alatalat bantu operasi penangkapan ikan dan teknik pengoperasian alat penangkap ikannya. Walaupun demikian alat penangkap jenis Pancing Ulur ini merupakan salah satu alat penangkap ikan yang sudah lama dan banyak digunakan oleh para nelayan tradisionil skala kecil. Pancing Ulur dapat ditemui hampir diseluruh Indonesia digunakan oleh para nelayan. Kontribusi hasil tangkapan Pancing Ulur terhadap produksi perikanan nasional cukup memadai untuk konsumsi setempat. 1.2 Deskripsi Singkat Modul ini menjelaskan penangkapan ikan dengan menggunakan alat penangkap ikan jenis Pancing Ulur yang dalam bahasa asingnya Hand line. Mulai dari jenis pancing, tali pancing dan susunan pada satu unit Pancing Ulur. Daerah penangkapan ikan yang biasa pancing ulur dioperasikan dan diinformasikan pula jenis ikan yang dapat tertangkap di daerah penangkapan ikan serta bagaimana menangani ikan hasil tangkapannya dapat dengan layak dikonsumsi oleh konsumen. 1

1.3 Tujuan Pembelajaran Tujuan penulisan materi pelatihan ini adalah untuk membantu pelaku utama dan para peserta diklat dapat memahami mengukuti materi ini yang berkaitan dengan penangkapan Ikan dengan Pancing Ulur. Setelah mempelajari Modul ini para peserta diklat diharapkan mampu menjelaskan dan malaksanakan kegiatan penangkapan ikan dengan menggunakan Pancing Ulur. 1.4 Materi Pokok dan Sub Materi Pokok Materi penangkapan ikan dengan Pancing Ulur disusun dalam beberapa bab sebagai berikut: Bab I Pendahuluan Bab II Perikanan Pancing Ulur; menjelaskan mengenai gambaran umum dan sejarah singkat Pancing Ulur di Indonesia, berbagai jenis kapal yang digunakan untuk mengoperasikan alat penangkap ikan ini. Bab III Konstruksi Pancing Ulur; menjelaskan konstruksi alat penangkap ikan serta bagian-bagian alat tangkap serta fungsi dari bagian-bagian tersebut. Bab IV Operasi penangkapan dengan Pancing Ulur; menjelaskan tentang teknik pengoperasian Pancing Ulur, daerah perairan tempat alat tangkap dioperasikan, kapal yang digunakan, jenis ikan hasil tangkapan, penanganan hasil tangkap di atas kapal. 2

Pada akhir dari setiap bab, disusun rangkuman materi dari bab yang bersangkutan dan juga disiapkan soal-soal untuk mengukur sejauh mana pemahaman peserta diklat menguasai materi yang sudah dipelajari. Sebagai acuan, jika minimal 80% pertanyaan dapat dijawab dengan benar diasumsikan peserta diklat sudah menguasai materi dan dapat melanjutkan pelajaran pada bab berikutnya. Jika jawaban yang benar masih kurang dari 80%, peserta diklat disarankan untuk mempelajari kembali bab yang bersangkutan sebelum mempalajari bab berikutnya. Kunci jawaban disediakan pada bagian akhir Modul. Semoga materi latihan ini bermanfaat bagi pembaca. Kritik dan saran yang membangun dari para pembaca sangat diharapkan untuk perbaikan dan meningkatkan mutu materi latihan ini. 3

BAB 2 PERIKANAN PANCING ULUR 2.1. Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari perikanan pancing ulur, para peserta diklat akan memahami tentang susunan pancing ulur, tempat pengoperasiannya dan jenis ikan yang tertangkap Pancing Ulur merupakan salah satu jenis alat penangkap ikan yang sering digunakan oleh nelayan tradisional untuk menangkap ikan di laut. Pancing Ulur termasuk alat penangkap ikan yang aktif, dan juga ramah lingkungan. Pengoperasian alat relatif sederhana, tidak banyak menggunakan peralatan bantu seperti halnya alat tangkap pukat ikan dan pukat cincin. Pancing Ulur dioperasikan diberbagai jenis perairan, seperti disekitar pantai, di samudera, di perairan dangkal, diperairan dalam bahkan di perairan sekitar karang. Jenis ikan yang tertangkap sangat bervariasi meliputi ikan-ikan pelagis untuk Pancing Ulur yang dioperasikan disekitar permukaan dan dilapisan kedalaman tertentu suatu perairan serta ikan demersal (dasar) untuk Pancing Ulur yang dioperasikan di dasar perairan. 4

Pancing Ulur berbentuk tali dan pancing yang dilengkapi dengan pemberat. Pada bagian atas Pancing Ulur dipasang pelampung dan bagian bawah dipasang pemberat. Pancing Ulur yang disebut dengan hand line biasanya dioperasikan secara aktif menunggu ikan yang berenang mendekat dan memakan umpan. Pancing Ulur dioperasikan secara sederhana dengan cara mengulur tali pancing sampai kedalaman perairan ditempat operasinya dan sambil diangkat dan diturunkan deengan tangan. Jenis ikan yang sering tertangkap dengan pancing ulur memiliki ukuran ikan yang tidak seragam seperti : tongkol, cakalang, kembung, layang, bawal, kakap, dan lain sebagainya. Namun kerap sekali ikan yang berukuran besar juga tertangkap seperti hiu, tuna, marlin dan lain sebagainya. Konstruksi Pancing Ulur relatif sederhana, terdiri dari mata pancing, umpan tali pancing ( line ) dan penggulung tali pancing. Ukuran mata pancing pada Pancing Ulur yang digunakan sangat bervariasi antara satu kapal dengan kapal yang lain. Pada kapal-kapal nelayan yang berukuran kecil (5 30 GT) biasanya membawa antara 10 sampai dengan 50 set Pancing Ulur. Pancing Ulur relatif mudah untuk membuatnya dan pada umumnya para nelayan, terutama nelayan dengan usaha skala kecil, sering membuat sendiri Pancing Ulur yang akan digunakannya. 5

Rangkuman (2) 1. Pancing Ulur terbuat dari bahan tali, mata pacing dan penggulung, dioperasikan di semua jenis perairan. 2. Pancing Ulur umumnya dioperasikan secara aktif (siafatnya menunggu ikan memakan umpan yang dipasang pada mata pancing). 3. Pancing Ulur termasuk alat tangkap yang banyak dioperasikan oleh nelayan tradisional dengan usaha skala kecil. 6

Test Formatif (2) Pilihlah salah satu kemungkinan jawaban yang menurut anda paling tepat dengan memberi tanda silang (X) pada huruf a, b, c, atau d. 1. Apa yang dimaksud dengan Pancing Ulur? a. Mata pancing yang berbentuk empat persegi panjang. b. Mata pancing yang berbentuk bulat. c. Mata pancing yang memiliki kantong. d. Salah semua. 2. Mengapa ikan bisa tersangkut pada Pancing Ulur? a. Ikan berenang menabrak Pancing Ulur. b. Ikan berenang memotong Pancing Ulur. c. Ikan berenang sejajar dengan mata pancing. d. Salah semua. 3. Mengapa ikan bisa lolos dari Pancing Ulur? a. Mata mata pancing terputus b. Keliling tubuh ikan lebih besar dari ukuran mata mata pancing. c. Ikan tidak memakan umpan pada mata pancing. d. Keliling tubuh ikan sama dengan ukuran mata mata pancing 7

4. Pancing Ulur termasuk alat tangkap yang... a. Aktif b. Pasif c. Dihela oleh kapal d. Betul semua 5. Pancing Ulur dioperasikan a. Di perairan sekitar pantai. b. Di perairan dangkal c. Di peraran laut dalam d. Betul semua Tugas/lembar latihan (2) Pergilah ke pelabuhan atau tempat pandaratan ikan terdekat, buatlah tulisan mengenai alat penangkap ikan jenis Pancing Ulur yang dititik beratkan pada : a. Perkembangan Pancing Ulur di pelabuhan tersebut. b. Dimana saja diopersikan. c. Ikan-ikan apa saja yang tertangkap. 8

BAB III KONSTRUKSI PANCING ULUR Pancing Ulur ( Hand lines ) adalah alat penangkap ikan jenis pancing yang sangat paling sederhana. Biasanya terdiri dari pancing, tali pancing dan pemberat serta dioperasikan oleh satu orang dan tali pancing langsung ke tangan. Dari semua kelompok alat tangkap maka hand lines merupakan pancing yang sederhana. Alat ini hanya terdiri dari tali pancing, pancing dan umpan. 3.1 Tali Pancing Ulur Konstruksi pancing ulur sangat sederhana. Pada satu tali pancing utama dirangkaikan 2-10 mata pancing secara vertikal. Sebagai ilustrasi dari pada pancing ulur, dapat dilihat pada gambar 3.1 dan gambar 3.2. Gambar 3.1 : Konstruksi Pancing Ulur tunggal 9

Gambar 3.2: Sambungan Mata pancing banyak 3.2. Mata Pancing Jumlah mata pancing bisa satu buah, juga lebih, dan dapat menggunakan umpan hidup maupun umpan palsu. Pemancingan dapat dilakukan di rumpon dan perairan lainnya. Ukuran tali pancing dan besarnya mata pancing tali disesuaikan dengan besarnya ikan yang menjadi tujuan penangkapan. Jika hand lines yang digunakan untuk menangkap ikan tuna tentu ukurannya lebih besar. Biasanya digunakan tali monofilament dengan diameter 1,5-2,5 mm dengan pancing nomor 5-1 dan ditambahkan pemberat timah. Berikut ini digambarkan contoh dari pada mata pancing seperti pada gambar 3.3 dan gambar 3.4. 10

Gambar 3.3 : Mata Pancing Gambar 3.4 : Konstruksi Pancing Ulur Pancing ulur termasuk kelompok alat tangkap yang selektif, ukuran minimum ikan yang menjadi target tangkapan dapat diatur dengan cara mengatur ukuran mata pancing yang digunakan. Ikan-ikan yang memakan umpan dan ukurannya (dimeter tubuhnya) lebih kecil dari ukuran mata pancing pada 11

dasarnya akan lolos dan tidak tertangkap. Ikan yang diameter tubuhnya lebih besar dari ukuran mata pancing akan tertangkap. Pancing ulur merupakan alat penangkap ikan yang bersifat aktif, menunggu ikan yang datang memakan umpan pada mata pancing. Alat penangkap ikan jenis pancing ulur dioperasikan disemua jenis perairan dan biasanya diulur sampai kedalaman yang dikehendaki. Sambil dipegang dengan tangan, tali pancing diturun-naikan sampai terasa ada sesuatu yang tersangkut dimata pancing. Kemudian ditarik atau diangkat ke kapal untuk melihat hasil tangkapan ikan yang tersangkut pada mata pancing. Handline atau pancing ulur dioperasikan pada siang hari. Konstruksi pancing ulur sangat sederhana. Pada satu tali pancing utama dirangkaikan 2-10 mata pancing secara vertikal. Pengoperasian alat ini dibantu menggunakan rumpon sebagai alat pengumpul ikan. Pada saat pemancingan, satu rumpon dikelilingi oleh lima unit kapal, masing-masing kapal berisi 3-5 orang pemancing. Umpan yang digunakan adalah ikan segar yang dipotong-potong. Hasil tangkapan utama pancing ulur adalah tuna (Thunnus spp.). 12

3.3. Pemberat Pemberat berfungsi sebagai pemberi daya tenggelam pada alat tangkap pancing ulur. Pemberat biasanya terbuat dari bahan timah. Namun dewasa ini para nelayan banyak yang menggunakan bahan lain, termasuk menggunakan besi mur bekas atau batu sebagai pemberat. Pemberat ditata sedemikian rupa pada ujung bawah tali pancing, sehingga memberikan daya tenggelam yang merata pada seluruh pancing. Rangkuman (3) 1. Bagian-bagian alat penangkap ikan jenis pancing ulur yaitu : penggulung tali, tali pancing yang terbuat dari bahan monofilament atau bahan lain, mata pancing yang pasangi umpan dan pemberat. 2. Konstruksi pancing ulur sangat sederhana. Pada satu tali pancing utama dirangkaikan 2-10 mata pancing secara vertikal. Pengoperasian alat ini dibantu menggunakan rumpon sebagai alat pengumpul ikan. 3. Jumlah mata pancing bisa satu buah, juga lebih, dan dapat menggunakan umpan hidup maupun umpan palsu. 4. Ukuran tali pancing dan besarnya mata pancing tali disesuaikan dengan besarnya ikan yang menjadi tujuan penangkapan. 5. Pemberat berfungsi sebagai pemberi daya tenggelam pada alat tangkap pancing ulur. Pemberat biasanya terbuat dari bahan timah. Namun dewasa ini para nelayan banyak yang menggunakan bahan lain, termasuk menggunakan besi mur bekas atau batu sebagai pemberat. 13

Test formatif (3) Pilihlah salah satu kemungkinan jawaban yang menurut anda paling tepat dengan memberi tanda silang (X) pada huruf a, b, c, atau d. 1. Sebutkan bagian-bagian dar pancing ulur? a. Penggulung, tali pancing, mata pancing, umpan, dan pemberat. b. Badan jaring, tali ris atas, swivel, pelampung dan pemberat. c. Badan jaring, tali slambar, sayap, tali ris bawah, pelampung dan pemberat. d. Badan jaring, tali ris atas, tali ris bawah, tali guci, pelampung dan pemberat. 2. Apakah fungsi dari pada Penggulung pada pancing ulur? a. Untuk menggantungkan pancing dan memasang pelampung. b. Untuk memasang pemberat. c. Untuk menggulung tali pancing. d. Untuk meluruskan alat tangkap. 3. Apa fungsi dari pada pemberat? a. Untuk memasang pancing dan penggulung. b. Untuk memasang pancing dan pemberat. c. Untuk menggantungkan pancing agar pancing tidak melayang. d. Untuk menghubungkan umpan ke kapal. 14

4. Apakah fungsi dari pada umpan? a. Untuk memasang pancing dan memasang pemberat. b. Untuk memasang pancing dan tali pancing. c. Untuk memasang badan penggulung. d. Untuk memikat ikan agar memakan umpan yang dpasang di pancing. 5. Untuk memudahkan para nelayan memancing ikan sebaiknya dibantu dengan... a. Memasang rumpon. b. Mengikat tali pancing pada kapal. c. Menghayutkan alat tangkap. d. Memasang bendera tanda. 6. Berikut ini adalah jenis-jenis bahan untuk pemberat pancing ulur, kecuali... a. Timah b. Kayu c. Mur atau baut bekas d. Batu. 7. Beriku ini adalah bukan jenis umpan yang dapat biasa digunakan pada pancing ulur, kecuali... a. Pelet b. Umpan hidup maupun umpan palsu. c. Daging rucah d. Dedak padi. 15

8. Seberapa besarkan ukuran mata pancing digunakan pada pancing ulur? a. Disesuaikan dengan jenis ikan yang menjadi tujuan penangkapan. b. Harus besar c. Harus kecil d. Semuanya salah 9. Jika hand lines yang digunakan untuk menangkap ikan tuna tentu ukurannya lebih besar. Biasanya tali monofilament yang digunakan dengan diameter berapa? 1,5-2,5 mm dengan pancing nomor 5-1 dan ditambahkan pemberat timah. a. 1,5 sampai 2,5 mm b. 0,1 sampai 0,5 mm c. 15 sampai 25 mm d. Semuanya benar 10. Pada satu rangkai pancing ulur dapa dipasang berapa mata pancing? a. Satu mata pancing. b. Dua mata pancing. c. Dua sampai sepuluh mata pancing. d. Semuanya benar. 16

Tugas/lembar latihan (3) Setelah anda membaca dan memahami konstruksi pancing ulur serta bagianbagianya, cobalah anda kerjakan latihan di bawah ini. 1. Carilah satu unit alat penangkap ikan jenis pancing ulur ( hand line ) yang digunakan oleh nelayan di tempat pendaratan ikan yang terdekat dengan saudara. 2. Setelah saudara mendapatkan unit pancing ulur tersebut, ukurlah panjang tali, besarnya mata pancing dan berat pemberatnya. 3. Buatlah satu unit pancing ulur yang biasa digunakan oleh nelayan di tempat pendaratan ikan terdekat dengan saudara. 17

BAB IV OPERASI PENANGKAPAN DENGAN PANCING ULUR 4.1. Daerah Penangkapan Daerah penangkapan ikan (fishing ground) untuk mengoperasikan pancing ulur cukup terbuka dan bervariasi karena pancing ulur dapat dioperasikan disekitar permukaan sampai dengan di dasar perairan, disekitar perairan pantai maupun di laut dalam. Limitasi daerah penangkapan untuk pancing ulur adalah : Daerah perairan yang dilarang sebagai areal penangkapan ikan (perairan tempat meliter melakukan latihan). Pada alur pelayaran umum karena akan mengganggu kapal bernavigasi, terutama untuk pancing ulur yang dioperasikan pada sekitar permukaan. 4.2. Persiapan operasi penangkapan Sebelum alat tangkap dioperasikan beberapa persiapan operasi penangkapan yang perlu dilakukan adalah meliputi : Mempersiapkan pancing, tali pancing dan penggulung pada tempatnya (dengan susunan pancing ulur yang siap untuk diturunkan ke air). Persiapan peralatan yang akan digunakan untuk menurunkan dan menaikkan alat tangkap pancing ulur ke dan dari air. Menentukan posisi atau lokasi alat tangkap akan dioperasikan. 18

Pengoperasian pancing ulur di atas kapal disesuaikan dengan bentuk atau tipe kapal yang dipergunakan, serta ruangan yang tersedia untuk menyusun (meletakkan) pancing ulur di dek kapal. Pada sisi lambung kiri kapal dan sisi lambung kanan kapal. Penyusunan tali seperti diuraikan diatas (lihat gambar) bertujuan agar pada saat penurunan tali pancing tidak terjadi kekusutan. Gambar 4.1. Susunan Pancing Ulur 19

Gambar 4.2. Pancing Ulur Permukaan 4.3. Waktu Penangkapan Pada prinsipnya pancing ulur dapat dioperasikan waktu kapan saja, baik pada siang hari maupun pada malam hari. Pancing ulur yang sering dioperasikan pada siang hari adalah pancing ulur yang terbuat dari monofilament, dengan warna pancing transparan. Para nelayan juga mengoperasikan alat tangkap pancing ulur pada malam hari, terutama pancing ulur yang terbuat dari multyfilament. Agar tidak mudah terlihat oleh ikan dan menghindari adanya pantulan cahaya dari pancing, warna pancing ulur yang digunakan biasanya adalah biru, hitam, abu-abu atau warna lain yang relatif gelap didalam air laut. Alat tangkap yang dioperasikan pada malam hari biasanya diturunkan ke air setelah matahari tenggelam dan dinaikkan ke kapal dari air sebelum matahari terbit. 20

Pada saat pancing ulur dioperasikan di perairan tertentu, misalnya pancing ulur dioperasikan disekitar perairan berkarang atau pada perairan yang sempit (di dalam atau dekat selat dimana arus perairan biasanya kuat), kapal pancing ulur dilengkapi dengan jangkar, sehingga posisinya tetap. Jangkar digunakan untuk mengikat pancing ulur dengan dasar perairan, sehingga kapal tidak hanyut dan dapat mengenai karang yang bisa mengakibatkan badan pancing ulur putus karena tersangkut pada karang. 4.4. Penanganan hasil tangkap Ikan-ikan yang tertangkap pada pancing ulur terdapat pada sepanjang tali pada beberapa mata pancing. Setiap ikan yang tertangkap harus dilepaskan dengan hati-hati, tanpa mengakibatkan tubuh ikan menjadi rusak dan juga tidak mengakibatkan mata pancing menjadi putus. Jika ABK kapal jumlahnya memadai, sebaiknya sebagian dari mereka segera melepaskan ikan yang terjerat pada pancing setelah pancing ulur berada diatas geladak kapal dan sebagian yang lain tetap melakukan tugas untuk menarik pancing dari air ke geladak kapal. Makin cepat ikan dilepaskan dari pancing ulur dan segera ditangani adalah semakin baik, sehingga proses penurunan mutu ikan dapat dihambat. Ikan-ikan yang sudah dilepas segera di sortir, dikelompokkan (menurut ukuran dan jenisnya). Ikan yang sejenis dan seukuran dikumpulkan dalam satu wadah, biasanya keranjang, untuk diturunkan suhunya (menggunakan es maupun alat pendingin yang ada di kapal) dan sesegera mungkin disimpan didalam palka. 21

Pada saat proses penanganan ikan (melepaskan ikan dari pancing ulur maupun pada saat sortir) agar dihindari ikan secara langsung terkena sinar matahari (bekerja pada suhu rendah) sehingga mutu ikan tetap baik. Jika geladak kapal tempat mengoperasikan alat tangkap dan penanganan ikan terbuka, maka sebaiknya geladak tersebut ditutup dengan tenda agar sinar matahari tidak langsung mengenai ikan yang sedang ditangani. 4.5. Perawatan pancing ulur Seluruh ikan yang terjerat pada mata pancing harus dilepaskan, karena jika pada badan pancing masih ada ikan yang menempel akan menjadi busuk dan menimbulkan aroma yang tidak sedap. Ikan yang dibiarkan membusuk pada badan pancing akan mempercepat kerusakan pancing karena menyebabkan mata pancing menjadi mudah putus. Apabila ada bagian pancing yang putus pada saat alat tangkap dioperasikan atau mata pancing yang putus pada saat melepaskan ikan yang terjerat, bagian yang rusak segera di perbaiki. Setelah seluruh ikan yang tertangkap dilepaskan dari badan pancing, alat tangkap pancing ulur dicuci dengan air laut sampai bersih sehingga tidak ada ikan atau serpihan daging ikan yang melekat pada pancing. Selanjutnya pancing disusun kembali di geladak kapal untuk siap dioperasikan. 22

Rangkuman (4) 1. Operasi penangkapan ikan dengan menggunakan pancing ulur pada dasarnya dapat dilakukan sepanjang hari. 2. Pada saat pengoperasian biasanya pancing ulur disusun di atas dek kapal pada sisi lambung kanan kapal atau sisi lambung kiri kapal. 3. Seluruh ikan yang tersangkut pada pancing ulur dilepaskan satu per satu. Penanganan ikan hasil tangkap harus segera dilakukan, segera setelah ikan berada di atas kapal. 4. Pada saat melakukan penanganan hasil tangkapan di upayakan bekerja pada suhu rendah. 5. Pancing ulur yang sudah digunakan dicuci dengan bersih terlebih dahulu sebelum digunakan kembali. 23

Test formatif (4) Pilihlah salah satu kemungkinan jawaban yang menurut anda paling tepat dengan memberi tanda silang (X) pada huruf a, b, c, atau d. 1. Berikut ini merupakan penyusunan alat tangkap pancing ulur di atas kapal kecuali: a. Samping kiri kapal atau samping kanan kapal. b. Buritan kapal. c. Di anjungan kapal. d. Di dalam palka. 2. Fishing ground adalah : a. Tempat untuk mendaratkan ikan. b. Daerah penangkapan ikan. c. Daerah pembesaran ikan. d. Daerah perlindungan ikan. 3. Apa fungsi tali pancing? a. Sebagai tempat pelampung. b. Sebagai tempat pemberat. c. Sebagai pengikat ujung pancing. d. Sebagai tanda kedua ujung pancing. 24

4. Agar pancing tidak melayang di air, maka pada ujung tali pancing dipasangi : a. Pelampung. b. Tali ris. c. Pancing d. Pemberat. 5. Penurunan alat tangkap ke laut disebut : a. Hauling. b. Setting. c. Towing. d. Semua salah. 6. Pengangkatan/menaikan alat tangkap ke atas kapal disebut : a. Hauling. b. Setting. c. Towing. d. Semua betul. 7. Ikan hasil tangkapan setelah dilepaskan dari mata pancing harus segera ditangani agar : a. Dilepaskan lagi b. Tidak mudah membusuk c. Langsung diolah d. Dibiarkan saja di atas dek kapal 25

8. Alat bantu yang digunakan untuk menentukan daerah penangkapan: a. Rumpon. b. Fish finder. c. Radar. d. Radio direction finder. 9. Tali pancing ulur multy filamen biasanya dioperasikan pada : a. Siang hari. b. Siang dan malam hari. c. Malam hari. d. Daerah karang. 10. Pancing ulur mono filamen biasanya dioperasikan pada : a. Siang hari. b. Malam hari. c. Daerah karang. d. Salah semua. 26

Tugas/lembar latihan (4) Susunlah karya tulis mengenai pancing ulur, fokuskan tulisan saudara pada metode penangkapan yang meliputi : 1. Sebelum operasi penangkapan apa saja yang harus dipersiapkan. 2. Penyusunan pancing ulur pada saat menjelang setting. 3. Syarat-syarat yang harus dipenuhi sehingga suatu perairan dapat dikatakan sebagi daerah penangkapan (fishing ground). 4. Penanganan hasil tangkapan. 5. Perawatan pancing ulur. 6. Peralatan yang digunakan pada pengoperasian pancing ulur. 27

KUNCI JAWABAN Test formatif (2) 1. d 2. d 3. c 4. a 5. d Test formatif (3) 1. a 2. c 3. c 4. d 5. a 6. b 7. b 8. a 9. a 10. d Test formatif (4) 1. a 2. b 3. c 4. d 5. b 6. a 7. b 8. a 9. b 10. a 28

DAFTAR PUSTAKA Kristjonson, H. 1959. Modern Fishing Gear of the World I, II dan III. Fishing News Book. London. Nomura, M and T., Yamazaki. 1975. Fishing Techniques I, Japan International Cooperation Agency, Tokyo, 1975. Nomura, M. 1985. Fishing Techniques, Japan International Cooperation Agency, Tokyo Von Brandt, A. 1984. Fish Catching Methods of the World. Fishing News Books. London. Sudirman dan Mallawa Achmar, 2004, Teknik Penangkapan Ikan, Rineka Cipta, Jakarta Balai Besar Penyuluhan Perikanan Indonesia, 2008, Klasifikasi Alat Penangkap Ikan Indonesia, Semarang 29