STUDI RUANG PARKIR UNIVERSITAS SULTAN FATAH (UNISFAT) DEMAK

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kendaraan itu harus berhenti, baik itu bersifat sementara maupun bersifat lama atau

BAB III LANDASAN TEORI

PERHITUNGAN DAYA TAMPUNG KAWASAN PARKIR BANK SUMSEL BABEL JAKABARING DI KOTA PALEMBANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS PENATAAN RUANG PARKIR PASAR CENTRAL KOTA GORONTALO. Lydia Surijani Tatura Fakultas Teknik Universitas Gorontalo

BAB III LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III LANDASAN TEORI

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

HOTEL RESORT DI DAGO GIRI, BANDUNG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERANCANGAN TAPAK II DESTI RAHMIATI, ST, MT

KAJIAN AREA PARKIR SEPEDA MOTOR PLAZA SIMPANGLIMA SEMARANG DITINJUA DARI PERILAKU PENGUNJUNG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bahwa fasilitas parkir menjadi bagian yang sangat penting dari sistem transportasi.

BAB V KONSEP PERANCANGAN

ANALISIS PENATAAN RUANG PARKIR PASAR CENTRAL KOTA GORONTALO. Lydia Surijani Tatura Fakultas Teknik Universitas Gorontalo

BAB 3 METODOLOGI PERANCANGAN. Dalam kajian perancangan ini berisi tentang penjelasan dari proses atau

BAB I PENDAHULUAN. menjadi daerah yang memiliki daya tarik tersendiri yang mampu menarik minat

TINJAUAN KAPASITAS PARKIR TERHADAP VOLUME PARKIR PADA AREAL DINAS BINA MARGA DAN CIPTA KARYA KABUPATEN ACEH BARAT.

ANALISIS KARAKTERISTIK DAN KEBUTUHAN PARKIR DI KABUPATEN JEMBRANA (Studi Kasus Parkir Tepi Jalan Pasar Umum Negara) TUGAS AKHIR BAB II

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. karakteristik masing-masing kendaraan dengan disain dan lokasi parkir. (Direktorat Jendral Perhubungan Darat, 1998).

Pengembangan RS Harum

Terdapat 3 (tiga) metode dalam memarkir kendaraan, diantaranya adalah:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV ANALISA PERENCANAAN

BAB VI HASIL PERANCANGAN. apartemen sewa untuk keluarga baru yang merupakan output dari proses analisis

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III LANDASAN TEORI. Menurut Departemen Jendral Perhubungan Darat (1998), Satuan ruang

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB II LANDASAN TEORI. 1. Parkir adalah menghentikan mobil beberapa saat lamanya (Departemen

PERANCANGAN KOTA BAB IV ANALISA ALUN ALUN KABUPATEN WONOGIRI MENURUT 8 ELEMEN KOTA HAMID SHIRVANI. 4.1 Analisa Tata Guna Lahan Alun alun Wonogiri

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Konsep dasar perancangan beranjak dari hasil analisis bab sebelumnya yang

EVALUASI KINERJA PARKIR DI RSU HAJI SURABAYA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III LANDASAN TEORI. memperkirakan kebutuhan parkir di masa yang akan datang.

BAB V KONSEP PERENCANAAN

TERMINAL BANDAR UDARA INTERNASIONAL DI YOGYAKARTA DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR HIJAU

BAB III: GAMBARAN UMUM LOKASI STUDI

ANALISIS KEBUTUHAN DAN PENATAAN RUANG PARKIR KENDARAAN (Studi Kasus Pada Lahan Parkir Kampus II Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Metro)

Rancangan Sirkulasi Pada Terminal Intermoda Bekasi Timur

BAB 1 PENDAHULUAN. daerah maka akan bertambah pula taraf hidup masyarakat di daerah tersebut. Hal

BAB VI HASIL PERANCANGAN

BAB III PROGRAM PERANCANGAN

BAB III DATA DAN ANALISA

BAB VI KONSEP RANCANGAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS KAPASITAS PARKIR KENDARAAN PADA RUMAH SAKIT UMUM MUHAMMADIYAH METRO

BAB IV : KONSEP. 4.1 Konsep Dasar. Permasalahan & Kebutuhan. Laporan Perancangan Arsitektur Akhir

BAB VI KONSEP PERENCANAAN

BAB VI HASIL PERANCANGAN. terdapat pada konsep perancangan Bab V yaitu, sesuai dengan tema Behaviour

INTISARI. Kata kunci : Volume parkir, kapasitas parkir, Kebutuhan Ruang Parkir(KRP).

II. TINJAUAN PUSTAKA. desain taman dengan menggunakan tanaman hias sebagai komponennya

Dalam pedoman teknis penyelenggaraan fasilitas parkir (Ditjen Hubdat,

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. alami maupun buatan manusia, yang merupakan total dari bagian hidup manusia

BAB VII RENCANA. 7.1 Mekanisme Pembangunan Rusunawa Tahapan Pembangunan Rusunawa

KATA PENGANTAR. Denpasar, Juni 2016 Penulis. Perdana Putra NIM

Lampiran 7: Pertanyaan Kuesioner dan Wawancara

Jl. Tamansari No.1 Bandung

BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN

negara kita sebagai negeri bahari yang kuat. Trend masa kini ternyata tidak hanya terjadi pada gaya hidup dan mode tetapi juga olah raga. Saat ini ola

BAB II TINJAUAAN PUSTAKA. A. Pengertian Parkir

BAB 6 HASIL PERANCANGAN. konsep Hibridisasi arsitektur candi zaman Isana sampai Rajasa, adalah candi jawa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Jendral Perhubungan Darat (1996), ada beberapa pengertian tentang perparkiran.

BAB 5 KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. dengan lingkungannya yang baru.

RESORT DENGAN FASAILITAS MEDITASI ARSITEKTUR TROPIS BAB V KONSEP PERANCANGAN. 5.1 Konsep dasar perancanagan. 5.2 Konsep perancangan

KAJIAN ARSITEKTUR HEMAT ENERGI SECARA PASIF PADA PERUMAHAN DI MALANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. (Direktorat Jendral Perhubungan Darat, 1998). Parkir merupakan suatu kebutuhan bagi pemilik kendaraan dan

BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN SHOPPING CENTER DI YOGYAKARTA

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Tapak perancangan merupakan area yang berada jauh dari kota. Lokasi ini

ELEMEN FISIK PERANCANGAN ARSITEKTUR KOTA

BAB III LANDASAN TEORI

ANALISIS SITE LAHAN/TAPAK RELATIF DATAR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

International Fash on Institute di Jakarta

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VI HASIL RANCANGAN. terdapat pada Bab IV dan Bab V yaitu, manusia sebagai pelaku, Stadion Raya

BAB VI KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB III TINJAUAN KHUSUS

BAB III LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Mata Kuliah Manajemen Lalu Lintas Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan, FT UGM

PERANCANGAN KOTA. Lokasi Alun - Alun BAB III

BAB II LANDASAN TEORI. pengertian yang berkaitan dengan parkir, diantaranya yaitu : atau tidak tetap disebut parkir.


BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V. KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut:

IDENTIFIKASI PENGARUH PARKIR DI BADAN JALAN TERHADAP TINGKAT PELAYANAN JALAN KI SAMAUN TANGERANG

Canopy: Journal of Architecture

SEKOLAH MENENGAH TUNANETRA BANDUNG

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

PERANCANGAN KAWASAN PERMUKIMAN MELALUI PENDEKATAN SUSTAINABLE URBAN DRAINAGE SYSTEMS DI SRENGSENG JAKARTA BARAT LAPORAN TUGAS AKHIR.

Transkripsi:

STUDI RUANG PARKIR UNIVERSITAS SULTAN FATAH (UNISFAT) DEMAK Mohhamad Kusyanto Program Studi Teknik Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Sultan Fatah (UNISFAT) Jl. Sultan Fatah No. 83 Demak Telp. (0291) 681024 Abstrak : Ruang parkir sangat dibutuhkan dalam perencanaan sebuah kampus. UNISFAT yang merupakan salah satu perguruan tinggi di Demak dalam masa-masa yang akan datang akan berkembang pesat sehingga membutuhkan pemikiran yang serius akan pengadaan fasilitas ruang parkir tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran ruang parkir Universitas Sultan Fatah (UNISFAT) dalam menampung semua pengguna parkir. Disamping itu untuk mengidentifikasi faktor-faktor penyebab tidak memadainya areal parkir UNISFAT. Kondisi saat ini ruang parkir yang ada di UNISFAT berdasarkan penelitian ternyata sudah tidak dapat menampung kendaraan civitas akademika terutama sepeda motor bahkan sudah memakai sebagian ruang terbuka lainnya. Kata kunci : Ruang luar, kampus, parkir. PENDAHULUAN Universitas Sultan Fatah (UNISFAT) adalah sebuah universitas yang menjadi andalan Kabupaten Demak. Universitas yang didirikan oleh Yayasan Sultan Fatah PEMDA Demak hampir tiga tahun yang lalu ternyata mampu memberikan andil yang cukup signifikan dalam mencetak generasigenerasi intelektual yang berakhlaqul karimah. Meskipun masih muda ternyata antusias mahasiswa yang ingin kuliah di UNISFAT cukup besar. Untuk awal gebrakan perkuliahan, UNISFAT menggunakan bangunan Sekolah Kegiatan Bersama (SKB) milik PEMDA yang tata ruangnya telah ada sebelumnya. Artinya SKB yang telah ada langsung diseting menjadi sebuah kampus baru. Seting ruang kampus yang telah ada ini, dalam perkembangan proses belajar mengajar memberikan dampak dalam penyediaan ruang parkir bagi mahasiswa dan civitas akademika kampus. Apalagi dengan pertambahan jumlah mahasiswa setiap tahunnya, menuntut tersedianya ruang parkir yang memadai dan dapat menampung semua kendaraan yang akan menggunakan fasilitas tersebut. TUJUAN PENELITIAN Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran ruang parkir Universitas Sultan Fatah (UNISFAT) dalam menampung semua pengguna 12

parkir dan untuk mengidentifikasi faktor-faktor penyebab tidak memadainya areal parkir UNISFAT. MANFAAT PENELITIAN Adapun manfaat dari penelitian ini adalah memberikan masukan sebagai pertimbangan bagi perencanaan kampus UNISFAT yang akan datang dan bagi peneliti, diharapkan dapat memberikan pengalaman dan pengetahuan yang berharga dalam meneliti agar mampu melakukan penelitian yang lebih baik dimasa depan. Kesan ruang dipengaruhi oleh hujan, angin atau terik matahari (Yoshinobu Ashihara dalam bukunya Exterior Design in Architecture, 1970). Ruang dalam pengertian arsitektur dibedakan menjadi dua, yaitu : 1. Ruang Dalam 2. Ruang Luar Elemen-elemen pembentuk ruang meliputi bidang atas, bidang dinding dan bidang dasar. Bidang Atas METODE PENELITIAN Penelitian dilakukan dengan : 1. Studi literatur, studi yang dilakukan dengan mengambil bahan dari bukubuku literatur yang berhubungan dengan ruang parkir. 2. Studi observasi, studi yang dilakukan dengan mengamati langsung di lapangan. 3. Wawancara,mengadakan wawancara langsung kepada pengguna. TINJAUAN PUSTAKA Ruang terjadi oleh adanya hubungan objek dengan manusia melalui penglihatan, pendengaran dan perabaan. Bidang Dinding Bidang Dasar Gambar 01 : Elemen Pembentuk Ruang Fungsi ruang luar dikaitkan dengan lingkungannya : 1. Ruang luar sebagai pengikat massa 2. Ruang luar sebagai jarak antar bangunan 3. Ruang luar sebagai continous space (ruang yang menerus) 4. Ruang luar sebagai introduction space (ruang penerima) Studi Ruang Parkir Universitas Sultan Fatah (UNISFAT) Demak-Mohhamad Kusyanto 13

Ruang luar merupakan salah satu unsur arsitektur yang dapat terbentuk karena : 1. Sengaja direncanakan dengan suatu tujuan atau maksud tertentu yang mencakup kualitas yang dikehendaki dan fungsi yang akan berperan didalamnya. 2. Merupakan sisa ruang dari kelompok bangunan yang direncanakan. Pengertian parkir menurut Warpani dalam bukunya yang berjudul, Merencanakan Sistem Pengangkutan, adalah suatu saat dimana kendaraan harus berhenti untuk sementara (menurunkan muatan) atau berhenti cukup lama. Sehingga tempat parkir harus ada pada saat terakhir atau apabila tujuan perjalanan sudah tercapai sebab suatu kendaraan tidak mungkin berjalan terus menerus. Menurut macamnya, parkir dibedakan menurut cara penempatan yang dikenal dalam dua type yaitu : (DEE CHIARA - LEE KOPELMAN, 1975) a. Parkir Tepi (On Street Parking) Parkir tepi adalah jenis parkir yang mengambil tempat di sepanjang badan jalan dengan maupun tidak melebarkan jalan untuk fasilitas parkir. Parkir dengan sistem ini dapat ditemui di kawasan perumahan maupun di pusat kegiatan, dan juga di kawasan lama yang pada umumnya tidak siap menampung perkembangan jumlah kendaraan. Parkir tepi menguntungkan bagi pengunjung yang menginginkan dekat dengan tempat yang dituju. Tetapi idealnya parkir sistem ini harus dihindari karena akan mengurangi lebar efektif jalan yang seharusnya diperlukan untuk kendaraan bergerak. Pengaturan cara parkir tepi dapat bervariasi dengan cara : - Parkir sejajar dengan poros jalan - Bersudut (30-45 ) terhadap poros jalan - Tegak lurus terhadap poros jalan. b. Parkir di luar jalan (off street parking) Parkir di luar jalan adalah jenis parkir yang mengambil tempat pada suatu area di luar badan jalan. Parkir jenis ini pada umumnya mengambil tempat di pelataran parkir umum, tempat parkir khusus yang terbuka untuk umum dan tempat parkir khusus yang terbatas untuk 14

keperluan sendiri seperti pada perkantoran, hotel, bank dan sebagainya. Ada dua sistem parkir diluar jalan : - Pelataran parkir (parkir halaman atau taman parkir) - Gedung parkir Faktor Penentu Parkir Bagi masyarakat yang menggunakan kendaraan pribadi, tentunya memerlukan tempat parkir yang sedekat mungkin dengan tempat tujuannya.untuk itulah dibutuhkan tempat parkir. Apabila kebutuhan parkir tidak dapat dipenuhi, maka pada umumnya akan memarkir kendaraannya di pinggir jalan. Untuk menentukan jenis atau cara parkir yang sesuai pada suatu lokasi atau wilayah perlu dipertimbangkan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi perkembangan fasilitas tersebut, yaitu : - Tingkat motorisasi adalah pengelompokkan mengenai tinggi rendahnya angka kepadatan kendaraan. - Faktor lokasi sangat berpengaruh sebagai penentu jenis dan cara parkir. Suatu kawasan yang difungsikan sebagai pusat kegiatan akan membutuhkan sarana parkir yang lebih besar daripada kawasan lainnya. Standar Penyediaan Parkir Standar penyediaan fasilitas parkir ditinjau dari komposisi penggunaan tanah dan menurut kapasitas kebutuhan adalah sebagai berikut : - Komposisi penggunaan tanah, jenis transportasi yang dipergunakan masyarakat mempengaruhi dalam penyediaan fasilitas parkir - Komposisi penggunaan lahan. TABEL PERBANDINGAN PENGGUNAAN LUAS RUANG AKTIVITAS KEBUTUHAN LUAS /orang (m2) Perdagangan eceran Kantor 20 s/d 55 2 s/d 15 Parkir Halaman 4 s/d 16 Dalam Publik Quasi Publik 1 s/d 3.5 1 s/d 3.5 3 s/d 15 Perdagangan Besar Industri 2 s/d 15 200 s/d 400 Hunian Sumber : Gallion-Eisner, Urban Pattern, Van Nostrand Company Inc, New York, 1963 Melalui tabel ini dapat dilihat bahwa UNISFAT masuk dalam golongan aktivitas kantor dengan Studi Ruang Parkir Universitas Sultan Fatah (UNISFAT) Demak-Mohhamad Kusyanto 15

kebutuhan luas parkir per orang adalah 2-15 m2. Dengan mengacu pada tabel perbandingan penggunaan luas ruang dan data Arsitek (Neufert), maka diambil kebutuhan luas parkir mobil per orang adalah : 5 m x 2,5 m = 12,5m2. Sedangkan kebutuhan luas parkir untuk sepeda motor per orang adalah : 1x1,5 m = 1,5 m2. MOBIL : 5,00 2,50 SEPEDA MOTOR : 1,50 1.00 Gambar 02 : Kebutuhan Luas Parkir Kapasitas Parkir Standar kebutuhan parkir adalah berbeda-beda untuk kawasan yang berlainan aktifitasnya. Di bawah ini adalah standar kapasitas parkir yang dikutip dari buku Urban Pattern. TABEL STANDART KAPASITAS PARKIR JENIS PEMAKAIAN Hunian : - Perumahan tunggal - Apartemen Hotel - Hotel dan Klum Shoping centre - Lingkungan - Kota (Community) Perkantoran : - Bank, Kantor dan pelayanan umum - Bangunan Umum - Gereja Tempat Rekreasi - Amusement Centre (Ruang parkir untuk setiap kebutuhan) STANDART MINIMUM 2r. park/rumah 1r. park/unit 1r. park/kamar 1r. park/2 kamar utk lebih dari 40 kamar 6r. park/100 kaki² 3r. park/1000 kaki² 1r. park/250 kaki² 1r. park/5 tp. penduduk 1r. park/3 tp. penduduk 26r. park/1000 kaki² Sumber : Gallion-Eisner, Urban Pattern, Van Nostrand Company Inc, New York, 1963 Dalam hal ini kampus dimasukkan dalam jenis pemakaian kantor dan pelayanan umum dengan standar minimum ruang parkir adalah 1 (satu) ruang untuk setiap 250 kaki² (1 kaki² : 0,09 m2 250 kaki² : 23 m²). DATA DAN ANALISA Aktifitas Gedung Aktifitas yang ada meliputi : 1. Gedung A, untuk kegiatan administrasi, rektorat dan laboratorium komputer. 16

2. Gedung B, untuk aula atau perkuliahan dalam jumlah besar dan perpustakaan. 3. Gedung C, untuk perkuliahan 4. Gedung D, untuk perkuliahan 5. Gedung E, untuk perkuliahan dan ruang dosen 6. Kantor SKB dan TK 7. Gedung untuk kafetaria 8. Open space, areal parkir dan taman. Gambar 04 : Parkir Motor Di samping Rektorat - Ruang parkir dengan penutup atap berbentuk limasan yang terbuat dari bahan asbes berada di dekat lapangan bola voli dengan luas ± 50 m 2. Gambar 03 : Site Plan Kampus UNISFAT Tinjauan Kondisi Areal Parkir UNISFAT Parkir pada site plan kampus UNISFAT terdiri dari : 1. Parkir sepeda motor sebanyak 4 (empat) buah parkir dimana 3 (tiga) buah parkir untuk civitas akademika meliputi : - Ruang parkir dengan penutup atap berbentuk limasan yang terbuat dari bahan seng berada di samping rektorat dengan luas areal ± 68 m 2. Gambar 05 : Parkir Motor Di Dekat Lapangan Voli - Ruang parkir terbuka tanpa penutup atap yang terletak di depan gedung C dengan luas ± 45 m 2. Gambar 06 : Parkir Motor Di Depan Gedung C Studi Ruang Parkir Universitas Sultan Fatah (UNISFAT) Demak-Mohhamad Kusyanto 17

Sedangkan 1 (satu) buah ruang parkir khusus digunakan karyawan SKB (tidak akan dibahas dalam penelitian ini) 2. Parkir mobil pada areal site plan kampus terdiri dari 2 (dua) buah, dimana 1 (satu) buah sebagai ruang parkir mobil civitas akademika UNISFAT yang luasnya ± 478 m 2, sedangkan 1 (satu) buah untuk parkir karyawan SKB (tidak dibahas) langsung berhubungan dengan ruang parkir mobil. Kondisi Areal Parkir yang Ada Untuk mengetahui kondisi areal parkir yang ada, maka dibutuhkan data pengamatan jumlah kendaraan yang parkir di kawasan kampus pada hari yang paling banyak terjadi aktivitas belajar mengajar, yakni hari Sabtu (tanggal 21 Mei 2005) mulai dari pukul 07.00 15.00. Tabel Jumlah kendaraan roda empat Jenis Pengguna Waktu 07.00-09.00-11.00-09.00 11.00 13.00 Mahasiswa 3 3 3 2 13.00-15.00 Dosen 5 2 1 - Gambar 07 : Parkir Mobil TINJAUAN KONDISI AREAL PARKIR CIVITAS AKADEMIKA Tinjauan Site Plan Areal Parkir Areal parkir yang ada pada awalnya direncanakan untuk keselarasan terhadap kompleks kampus secara kesuluruhan. Dari hasil survei dapat dilihat bahwa sirkulasi utama menggunakan jalan masuk melalui entrance yang berupa pintu gerbang dan Karyawan 1 - - - Tamu - - - - Total 9 5 4 2 Berdasarkan Hasil Survei Tabel Jumlah kendaraan roda dua Jenis Waktu Pengguna 07.00-09.00 09.00-11.00 11.00-13.00 13.00-15.00 Mahasiswa 210 201 75 42 Dosen 3 3 2 1 Karyawan 5 5 5 2 Tamu - - - - Total 218 209 81 45 Berdasarkan Hasil Survei 18

Dari data diatas dapat dilihat bahwa jumlah pengguna parkir pada jam-jam sibuk tidak tertampung di areal parkir yang tersedia, bahkan sudah memakai sebagian areal terbuka lain yang penataannya tidak teratur dengan pertimbangan : - Mencari tempat parkir yang teduh - Mencari tempat parkir yang mudah untuk keluar dari kampus. - Mencari tempat parkir aman dan mudah dilihat dari tempat kuliah - Mencari tempat parkir yang lokasinya terdekat dari ruang kuliah. Gambar 10 : Parkir Motor Antara Gedung D dan TK SKB Gambar 11 : Parkir Motor Memakai Sebagian Parkir Mobil Gambar 08 : Parkir Motor antara BAAK dan Gedung D Gambar 12 : Parkir Mobil Di Belakang TK SKB Yang Teduh Gambar 09 : Parkir Motor Di Jalan Menuju Gedung C Pola Sirkulasi Pola sirkulasi dan pencapaian semua kendaraan melalui satu pintu/ entrance yakni sebuah pintu gerbang. Kecuali untuk parkir karyawan SKB yang memiliki pintu gerbang tersendiri Studi Ruang Parkir Universitas Sultan Fatah (UNISFAT) Demak-Mohhamad Kusyanto 19

yang berada pada pagar samping site plan kampus. Elemen Perabot Tata Ruang Luar dan Tata Hijau Untuk area parkir mobil sudah diatur pembatas parkir dengan pot bunga. Tetapi belum diimbangi dengan pohon peneduh sehingga terasa panas sekali. Pohon-pohon peneduh hanya ada di ruang terbuka/taman yang lain di sekitar areal parkir. Disamping itu belum adanya perabot tata ruang luar seperti lampu jalan (yang ada hanya lampu taman, jumlahnya masih sangat kurang guna mendukung ruang parkir), tempat sampah, dan lain-lain. motor. Namun dalam kenyataan saat ini luas areal parkir yang ada tidak memenuhi dari jumlah pengguna parkir yang ada. Padahal perkembangan UNISFAT pada masa - masa yang akan datang akan semakin berkembang dan bertambah jumlah mahasiswanya, sehingga untuk masa yang akan datang perlu diperhatikan areal parkir yang dapat menampung kendaraan civitas akademika dan perletakkannya sesuai dengan master plan kampus. Parkir motor 75 95 20 Gambar 13 : Elemen Tata Hijau Parkir ANALISA Analisa Permasalahan Di kawasan kampus sebenarnya sudah tersedia area parkir mobil dan Parkir Mobil Gambar 14 : Letak Parkir Yang Ada Analisa Teori 1. Teori Ruang Luar Ruang terjadi oleh adanya hubungan antara obyek dengan manusia melalui penglihatan, pendengaran dan perabaan. Fungsi ruang luar dikaitkan dengan lingkungannya : 20

1. Ruang luar sebagai pengikat massa kampus sehingga menyatukan bangunan yang ada. 2. Ruang luar sebagai jarak antar bangunan. 3. ruang luar sebagai continous space (ruang yang menerus). 4. Ruang luar sebagai introduction space (ruang penerima). Untuk areal parkir yang ada di kampus UNISFAT sebenarnya sudah memenuhi dari teori ruang luar, tetapi kapasitas / daya tampung yang kurang memadai. 2. Proses Terbentuknya Ruang Luar Ruang luar dapat dibentuk karena : 1. Sengaja direncanakan dengan suatu tujuan / maksud tertentu 2. Merupakan sisa ruang dari kelompok bangunan yang direncanakan. Situasi pada kampus UNISFAT, ruang luar dibentuk karena sengaja direncanakan dengan suatu tujuan tertentu bukan merupakan sisa ruang dari kelompok bangunan yang direncanakan. 3. Elemen Pembentuk Ruang Luar Elemen-elemen pembentuk ruang luar meliputi : - Elemen pembatas dapat berupa bentuk yang pasti seperti ruang diantara kelompok bangunan, atau pohon. Semua elemen tersebut telah terdapat pada areal kampus, sehingga dapat dikelola sesuai dengan yang direncanakan. - Elemen pembentuk suatu pemandangan atau lingkungan tempat kita berada. Elemen yang ada sekarang seperti pot bunga disekitar ruang parkir mobil perlu ditata dan diberikan pohon peneduh sehingga lebih bisa memberikan pemandangan yang asri. Untuk parkir motor, penataan elemen yang ada perlu disinergiskan dengan master plan kampus. 4. Sistem Parkir Sistem parkir yang dipakai dalam kampus UNISFAT menggunakan sistem parkir diluar jalan ( off street parking) yakni berupa pelataran parkir / parkir halaman. Sistem ini diterapkan pada parkiran kampus karena lahan sudah tersedia yang telah direncanakan sejak Studi Ruang Parkir Universitas Sultan Fatah (UNISFAT) Demak-Mohhamad Kusyanto 21

awal. Dengan demikian parkir sebagai ruang penerima (introduction space). Keuntungannya adalah dekat dengan lokasi gedung / ruang kuliah sehingga memudahkan dalam pencapaian ke ruang yang dituju. Analisa Tapak Dimensi tapak yang direncanakan untuk zona parkir di kawasan kampus sangat menentukan dalam pengolahan lahan parkir yang ada. Tujuan pengolahan tidak seluruhnya untuk zona parkir, tapi memperhatikan elemen tata hijau yang akan digunakan. Untuk menganalisa lahan parkir yang akan digunakan diperlukan perbandingan antara luas lahan parkir yang tersedia dengan luasan parkir yang dibutuhkan. Luasan lahan parkir yang tersedia sekarang berdasarkan hasil survei adalah 641 m 2 terdiri dari : - Parkir motor : 68 m 2 - Parkir motor : 50 m 2 - Parkir motor : 45 m 2 - Parkir mobil : 478 m 2 Total : 641 m 2 Kebutuhan luas ruang parkir : - Parkir mobil L = 5x2,5 = 12,5 m2 (89%) - Parkir sepeda motor L = 1x1,5 = 1,5 m2 (11%) Perhitungan berdasarkan luas lahan yang ada : 1. Parkir sepeda motor : 68 m2 Luas = 68 m2 Sirkulasi 50% = 34 m2 Sisa Lahan = 34 m2 Kapasitas sepeda motor = 34 m2 / 1,5 m2 = 23 sepeda motor 2. Parkir sepeda motor : 50 m2 Luas = 50 m2 Sirkulasi 50% = 25 m2 Sisa Lahan = 25 m2 Kapasitas sepeda motor = 25 m2 / 1,5 m2 = 17 sepeda motor 3. Parkir sepeda motor : 45 m2 Luas = 45 m2 Sirkulasi 50% = 22,5 m2 Sisa Lahan = 22,5 m2 Kapasitas sepeda motor = 22,5 m2 / 1,5 m2 = 15 sepeda motor Total kapasitas sepeda motor pada ruang parkir = 55 sepeda motor. 22

4. Parkir mobil : 478 m2 Luas =478 m2 Sirkulasi 50% = 239 m2 Sisa Lahan = 239 m2 Kapasitas mobil = 239 m2 / 12,5 m2 = 19 mobil Dari perhitungan diatas didapat kapasitas kendaraan yang dapat ditampung dilahan parkir yang tersedia yaitu 55 motor dan 19 mobil. Sedangkan pada kenyataan berdasarkan hasil pengamatan yang ada pada hari dan jam tersibuk yaitu : 218 motor dan 9 mobil. KESIMPULAN : Kesimpulan yang dapat diambil : 1. Berdasarkan hasil perhitungan kapasitas ruang parkir UNISFAT berdasarkan luas lahan parkir yang ada sekarang belum dapat menampung seluruh kendaraan civitas akademika terutama sepeda motor. 2. Berdasarkan pengamatan user / pengguna yang terdekat selalu memilih tempat parkir yang terdekat menuju tujuan. Hal ini akan menjadi masukan/acuan dalam perencanaan ruang parkir untuk masa-masa yang akan datang. 3. Untuk memudahkan alur sirkulasi dan penempatan jenis kendaraan sesuai fungsinya, penataan ruang parkir dibagi menjadi : - Parkir untuk mahasiswa - Parkir untuk dosen, kaeryawan dan tamu. 4. Dalam perencanaan ruang parkir nantinya perlu mempertimbangkan elemen ruang terbuka. Sebab berdasarkan analisa, elemen-elemen ini masih belum diperhatikan dan dianggap kurang : - Elemen keras : Penggunaan jenis material jalan masuk dan areal parkir yang dapat menyerap sinar matahari dan tidak membuat pantulan serta peresapan air hujan yang baik. - Elemen lunak : Penggunaan elemen lunak / elemen hijau lengkap ruang parkir yang akan direncanakan : a. Palm raja (pengarah untuk jalan masuk) b. Cemara (pengarah dan estetika) c. Biola cantik (peneduh) d. Teh-tehan (pembatas dan estetika) e. Perdu (pembatas dan estetika) Studi Ruang Parkir Universitas Sultan Fatah (UNISFAT) Demak-Mohhamad Kusyanto 23

5. Dalam perencanaan nanti perlu memperhatikan perabot jalan seperti lampu jalan, tempat sampah, telepon umum, sign board, lampu parkir dan sebagainya. DAFTAR PUSTAKA Ernest Neufert, Data Arsitek Jilid 1, Penerbit Erlangga, Jakarta, 1995 Francis D. K. Ching, Architecture Form, Space and Order, Van Nostrand Reinhold Company Gallion Eisner, Urban Pattern, Van Nostrand Company Inc, New York, 1963 Joseph de Chiara, Lee Koppelmen, Plannning Design Criteria, 1975 Yoshinobu Ashihara, Exterior Design in Architecture, Van Nostrand, Reinhold Company, 1970 24