TINGKAT KECEMASAN ATLET BOLA PON ACEH TAHUN 2016 ABSTRAK

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. manusia menjadi sehat dan kuat secara jasmani maupun rohani atau dalam istilah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Dea Gardea, 2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. diperhatikan, seperti waktu latihan, waktu makan, dan waktu istirahat pun diatur

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Olahraga adalah sebuah aktivitas olah tubuh yang memiliki banyak sisi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Olahraga merupakan suatu fenomena yang tidak dapat dilepaskan dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. pertandingan serta banyak atlet yang mengikuti sejumlah pertandingan yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. sportifitas dan jiwa yang tak pernah mudah menyerah dan mereka adalah

HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSI DENGAN KECEMASAN SEBELUM MENGHADAPI PERTANDINGAN PADA ATLET FUTSAL NASKAH PUBLIKASI

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Metode penelitian adalah cara atau jalan yang ditempuh untuk mencapai

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mohammad Zepi Prakesa, 2016

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. subyek, nama subyek, usia subyek dan subyek penelitian berjumlah 70 sampel ibu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. setiap individu. Berbagai jenis olahraga dari yang murah dan mudah dilakukan,

BAB I PENDAHULUAN. FIDE (Federation Internasional Des Echecs). Hingga sekarang FIDE. mencapai 156 federasi dari seluruh dunia.

HUBUNGAN KEKUATAN OTOT LENGAN DENGAN HASIL SERVIS ATAS BOLAVOLI PADA SISWA PUTRA EKSTRAKULIKULER MTs PEMBANGUNAN PACITAN TAHUN 2015 SKRIPSI

FAKTOR PENDUKUNG PEMBELAJARAN PERMAINAN BOLAVOLI DI SMK MUHAMMDIYAH 1 PRAMBANAN KLATEN TAHUN AJARAN 2015/2016

BAB I PENDAHULUAN. sifat yang berbeda. Mereka yang ekstrim adalah yang sangat rendah emosinya.

PELAKSANAAN KEGIATAN PENGEMBANGAN DIRI SEPAK BOLA SEKOLAH MENENAH PERTAMA (SMP) NEGERI 2 RAMBATAN KECAMATAN RAMBATAN KABUPATEN TANAH DATAR JURNAL

TINGKAT KECEMASAN ATLET SEBELUM, PADA SAAT ISTIRAHAT DAN SESUDAH PERTANDINGAN

BAB I PENDAHULUAN. SEA Games, Asian Games dan Olimpiade. Berdasarkan data dari KONI, PON terakhir

BAB I PENDAHULUAN. Permainan bola basket di Indonesia telah berkembang sangat pesat. Event kejuaraan olahraga

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap data serta penampilan dari hasilnya.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

ABSTRAK... KATA PENGANTAR... UCAPAN TERIMA KASIH... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan dunia olahraga khususnya pada olahraga prestasi saat ini semakin

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. berbunyi mens sana en corpore sano yang artinya dalam tubuh yang sehat

Serambi Akademica, Vol. II, No. 2, November 2014 ISSN :

TINGKAT MOTIVASI ATLET MENGIKUTI LATIHAN DI UNIT KEGIATAN MAHASISWA (UKM) ATLETIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. waktu ke waktu baik tingkat daerah propinsi maupun nasional dan internasional. Hal

BAB I PENDAHULUAN. negara di kancah International. Nama-nama besar kini telah lahir seperti Ferry

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan jasmani pada hakekatnya merupakan usaha pembentukan

Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Pendidikan Jasmani Edisi ke Tahun 2016

BAB I PENDAHULUAN. tingkat anak-anak sampai orang dewasa, baik pria maupun wanita. Pada awal

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KECEMASAN DENGAN PELAKSANAAN TES DALAM PENDIDIKAN JASMANI DI SMP NEGERI 1 CISARUA KABUPATEN BANDUNG BARAT.

ARTIKEL ILMIAH PENGARUH LATIHAN SPEED PLAY TERHADAP HASIL LARI SPRINT 60 METER PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 14 TEBO PROPINSI JAMBI

2016 HUBUNGAN ANTARA KECEMASAN SEBELUM BERTANDING DENGAN PERFORMA ATLET PADA CABANG OLAHRAGA BOLA BASKET

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. sebelumnya. Data itu disampaikan pengelola liga, PT Deteksi Basket Lintas

BAB I PENDAHULUAN. tidak hanya menyediakan kegiatan pendidikan intrakurikuler. Sekolah juga

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Olahraga telah menjadi gejala sosial yang tersebar di seluruh dunia.

PERAN GURU PENDIDIKAN JASMANI DALAM MEMBENTUK KARAKTER SISWA PADA MTs SE-BANDA ACEH TAHUN PELAJARAN 2016/2017

BAB I PENDAHULUAN. yang tidak dapat dipisahkan dari masyarakat dunia saat ini. Tujuan seseorang

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PJKR OLEH:

TINGKAT MINAT SISWA TERHADAP PEMBELAJARAN GULING DEPAN KELAS VIII TAHUN AJARAN 2016/2017 DI SMP NEGERI 7 KOTA MAGELANG

2015 HUBUNGAN TINGKAT PEND IDIKAN PELATIH D ENGAN PERFORMA ATLET SEKOLAH SEPAK BOLA D I KOTA BAND UNG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. National Basket League (NBL) terjadi peningkatan jumlah penonton sebanyak 30% pada tahun

DAFTAR ISI ABSTRAK... KATA PENGANTAR... UCAPAN TERIMA KASIH... iii DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... vii. DAFTAR GAMBAR... viii. DAFTAR DIAGRAM...

TINGKAT KEAKTIFAN SISWA KELAS V DALAM MENGIKUTI PEMBELAJARAN TONNIS DI SD N 01 REJOSARI KABUPATEN KUDUS TAHUN AJARAN 2015/2016

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Zakaria Nur Firdaus, 2013

HUBUNGAN POWER OTOT LENGAN DENGAN KETERAMPILAN BERMAIN TENIS MEJA PADA KLUB ATLET INDONESIA MUDA TAHUN 2013

EVALUASI UNSUR FISIK PADA ATLET BOLA VOLI

BAB I PENDAHULUAN. sebelumnya. Kemajuan olahraga dipengaruhi oleh kemajuan ilmu pengetahuan

Bab 1 PENDAHULUAN. Di Indonesia kegiatan psikologi olahraga belum berkembang secara meluas.

Perilaku Konsumen Pengguna GOR Desa Pondokrejo Kecamatan Tempel dalam Bermain Bulutangkis

Hubungan Antara Motivasi Belajar Dengan Prestasi Mata Pelajaran Ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. internasional dan membangkitkan rasa kebangaan nasional. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Bara Yusuf Saeful Putra, 2013

MOTIVASI INSTRINSIK MASYARAKAT DALAM MENGIKUTI SENAM AEROBIK DI STADION HARAPAN BANGSA BANDA ACEH TAHUN 2015 ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. G. Morgan pada tanggal 9 Februari 1895 di Holyoke Massachusetts (Amerika

Pengembangan Model Permainan Futsal Siswa SMA Se-Kota Metro Lampung Tahun Riyan Jaya Sumantri. Universitas Negeri Semarang.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Wawan Candy, 2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Perubahan pola hidup manusia adalah akibat dari dampak era

BAB I PENDAHULUAN. ini terbukti dari pertandingan dan perlombaan olahraga bola voli yang telah

TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP PESERTA UKM TENIS LAPANGAN UNY TERHADAP PERMAINAN TONNIS

BAB I PENDAHULUAN. belajar sesungguhnya tidak ada pendidikan. Demikian pentingnya arti belajar,

HUBUNGAN POWER OTOT LENGAN DAN PANJANG TUNGKAI TERHADAP KEMAMPUAN SMASH BOLA VOLI PADA KLUB PJVC PUNGE JUROENG TAHUN

BAB 1 PENDAHULUAN. kompetisi kemenangan merupakan suatu kebanggaan dan prestasi. serta keinginan bagi setiap orang yang mengikuti pertandingan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus 2016 tanggal 18 20

IN PRAMBANAN STATE SENIOR HIGH SCHOOL KLATEN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Profil kondisi fisik adalah keadaan atau potensi dan gambaran dalam diri

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kuantitatif sesuai dengan namanya banyak dituntut menggunakan

ARTIKEL SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan Penjaskesrek OLEH :

BAB I PENDAHULUAN. Jika kita membicarakan olahraga, tidak akan terlepas dari persoalan

PROGRAM STUDI ILMU KEOLAHRAGAAN PROGRAM PASCA SARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Hakekat olahraga merupakan kegiatan teknik yang mengandung sifat permainan

BAB I PENDAHULUAN. khususnya olahraga prestasi. Olahraga prestasi yang dimaksud dalam

PENGARUH METODE PERMAINAN TRADISIONAL TERHADAP KESEGARAN JASMANI SISWA KELAS IV DAN V SDN PELEM II TAHUN AJARAN 2014/2015 SKRIPSI

HUBUNGAN KECEMASAN TERHADAP HASIL TES KETEPATAN JUMP SERVE BOLAVOLI. (Studi Pada Tim Bolavoli Putra SMK PGRI 3 Kediri Tahun Ajaran )

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BERPRESTASI DENGAN KETERAMPILAN BERMAIN BOLA BASKET

YADY SUPRIYATNA, 2014 KONTRIBUSI TINGKAT VO2 MAX TERHADAP KEPERCAYAAN DIRI DALAM OLAHRAGA BULUTANGKIS

Okta Setiani, Hastaning Sakti. Fakultas Psikologi Universitas Diponegoro. ABSTRAK

KONTRIBUSI KELINCAHAN DAN KECEPATAN TERHADAP KETERAMPILAN MENGGIRING BOLA DALAM PERMAINAN BOLA BASKET

TANGGAPAN PESERTA DIDIK TERHADAP PEMBELAJARAN KEBUGARAN JASMANI DI KURIKULUM 2013 KELAS X SMK N 1 DEPOK SLEMAN

BAB I PENDAHULUAN. potensi jasmani, rohani dan sosial (Toho dan Ali, 2007: 2). Dari pengertian

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. merupakan olahraga beregu yang terdiri atas satu tim yang beranggotakan lima

FAKTOR-FAKTOR PENDUKUNG SISWA DALAM MENGIKUTI EKSTRAKURIKULER BOLA VOLI DI MI. MUTTABIUL HUDA PETIYIN WADENG SIDAYU GRESIK TAHUN PELAJARAN 2015/2016

PENGARUH LATIHAN BEBAN SQUAT TERHADAP POWER TENDANGAN MAWASHI GERI PADA ATLET KEMPO ACEH TAHUN Awaluddin

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

SURVEI TINGKAT KETERAMPILAN BERMAIN SEPAKBOLA SISWA USIA TAHUN SSB BINA SATRIA PURWOREJO PACITAN TAHUN 2015 SKRIPSI

TINGKAT KESULITAN BELAJAR PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN SISWA KELAS V SD NEGERI SE KECAMATAN KOTAGEDE YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016

BAB I PENDAHULUAN. penguasaan teknik dasar awalnya. Karena itu penguasan teknik dasar dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. didik kelas VII di SMP Negeri 2 Pariaman, maka dalam penelitian ini

BAB I PENDAHULUAN. menerus merupakan aspek yang harus dibina dalam olahraga. sampai sasaran perilaku. McClelland dan Burnham (2001), motivasi

Bab 5 SIMPULAN, DISKUSI, DAN SARAN. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan antara

Hubungan Antara Dukungan Sosial Terhadap Kecemasan Menghadapi Pertandingan Pada Atlet Jet Kune Do. Gesia Asyara 3Pa12

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Arief Sabar Mulyana, 2013

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian agar peneliti memperoleh data yang tepat dan sesuai dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Transkripsi:

TINGKAT KECEMASAN ATLET BOLA PON ACEH TAHUN 2016 Ikhsan *, Razali, Alfian Rinaldy Program Studi Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan Rekreasi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh 23111 * Corresponding Email: Ikhsannapoleon73@gmail.com ABSTRAK Penelitian yang berjudul: Tingkat Kecemasan Atlet Bola Voli PON Aceh Tahun 2016. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kecemasan pada atlet bola voli PON Aceh tahun 2016. Jenis pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif dengan jenis deskriptif yaitu data yang diperoleh berbentuk angkaangka, di mana penulis mengungkapkan fakta-fakta dan data berupa persentase pada saat penelitian dilakukan. Populasi dalam penelitian ini adalah atlet bola voli PON Aceh tahun 2016 yang berjumlah 11 orang atlet. Mengingat jumlah populasi yang relatif sedikit maka semua anggota populasi dijadikan sampel penelitian (total sampling). Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan angket. Teknik analisis data menggunakan kategorisasi jenjang dengan tujuan untuk mendapatkan tingkat kecemasan dan selanjutnya menghitung persentase. Berdasarkan hasil analisis data dapat disimpulkan bahwa tingkat kecemasan atlet bola voli PON Aceh tahun 2016 dengan rata-rata 84,8% berada pada kategori sedang dengan rincian sebagai berikut: (1) sebanyak 2 responden (18,1%) berada pada kategori rendah dan (2) sebanyak 9 responden (81,9%) berada pada kategori sedang. Dengan demikian, tingkat kecemasan atlet bola voli PON Aceh tahun 2016 rata-rata menyatakan mengalami kecemasan sebelum bertanding yaitu sedang. Disarankan kepada pengurus atau pelatih agar dapat memberikan pengetahuan tentang psikologi pada semua atlet. Kata kunci: Kecemasan PENDAHULUAN Olahraga merupakan usaha manusia unttuk mengembirakan diri sambil memelihara kesegaran jasmani. Olahraga adalah sarana bagi manusia untuk mempertahankan kesehatan dan kebugaran. Melalui olahraga dapat dibentuk manusia yang sehat jasmani, rohani serta mempunyai kepribadian disiplin, oleh karena itu olahraga ini dijadikan sebagai sarana untuk menjaga kesehatan maka olahraga secara terus-menerus selalu di upayakan keberadaannya. Dalam perkembangannya olahraga telah dijadikan sebagai suatu profesi bagi sebagian manusia bahkan mampu meningkatkan harkat martabat suatu bangsa. Oleh karena itu peran yang begitu besar dalam diri olahraga maka olahraga mutlak memerlukan sumber daya manusia yang mampu dan tangguh melaksanakannya dan secara terus menerus untuk mempertahankan keberadaannya. Soekarman (1989:1) menyatakan bahwa peran olahraga dalam peningkatan kesehatan badan, pembinaan mental, maupun watak 304

bertambah lama bertambah memegang peran penting, dengan adanya olahraga maka keharuman nama bangsa dapat ditingkatkan. Dalam perkembangannya olahraga bola voli merupakan olahraga yang cukup populer di Indonesia ini terbukti dengan banyaknya di selenggarakannya event-event atau kompetisi olahraga bola voli baik di tingkat daerah Pekan olahraga daerah (PORDA) maupun ditingkat nasional seperti Pekan Olahraga Nasional (PON). PON merupakan pesta olahraga nasional di Indonesia yang diadakan setiap empat tahun sekali dan diikuti seluruh provinsi di Indonesia. Sebagai suatu ajang pekan olahraga yang bergengsi di Indonesia maka setiap provinsi yang ada di Indonesia tidak terkecuali Provinsi Aceh berlomba-lomba untuk mempersiapkan atletnya untuk berlaga diajang bergengsi tersebut untuk meraih prestasi di berbagai cabang olahraga dalam hal ini olahraga bola voli, untuk meraih prestasi di ajang yang besar seperti ini perlu di lakukan persiapan-persiapan yang matang pada setiap atlet sehingga prestasi yang diinginkan dapat tercapai sesuai dengan yang diinginkan. Permainan bola voli di Indonesia merupakan salah satu olahraga yang banyak diminati oleh masyarakat sehingga banyak atlet-atlet muncul dan terkenal dengan permainan bola volinya dan olahraga ini pula menjadi salah satu tontonan permainan yang sangat menarik di hati masyarakat. Sebagai salah satu tontonan permainan olahraga yang menarik olahraga bola voli ini diharapkan agar dapat menampilkan suatu tontonan yang sangat menarik agar penonton tidak merasa bosan dengan permainan yang ditampilkan. Untuk menampilkan itu semua di perlukan suatu keterpaduan dari berbagai pihak yang terlibat didalamnya. Baik itu pelatih, wasit, atlet, dalam hal ini atlet merupakan salah satu bagian yang sangat penting didalam tontonon itu karena atlet merupakan pelaku olahraga langsung di dalam lapangan tersebut. Sebagai bagian yang sangat penting dalam sebuah tontonan maka kiranya sebagai seorang atlet diharapkan dapat menampilkan permainan yang menarik dan menjunjung tinggi sportifitas dalam sebuah pertandingan. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi permainan dalam hal ini permainan bola voli faktor yang dimaksud antara lain: fisik, teknik, taktik dan mental. Faktor-faktor tersebut sangat mempengaruhi permainan seorang atlet didalam lapangan, sehingga setiap atlet yang menguasai faktor-faktor tersebut memberikan keuntungan sendiri baginya sehingga para atlet lebih siap didalam lapangan, fisik memberikan ketahanan bagi tubuh pada saat atlet bermain atau bertanding dalam sebuah kompetisi, sedangkan teknik mempermahir gerakan pada saat melakukan serta taktik memberikan cara pada saat bermain dan mental memberikan ketahanan psikis baginya. Dari beberapa faktor-faktor tersebut memiliki peranan penting bagi seorang atlet untuk meraih suatu prestasi yang optimal sesuai dengan apa yang diinginkan. Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh Sajoto (1995:7), yang menyatakan bahwa: Pada prinsipnya, untuk mencapai tujuan prestasi yang obtimal dalam tiap-tiap cabang olahraga haruslah berdasar pada prinsipprinsip pengembangan fisik, pengembangan teknik, pengembangan mental, dan kematangan juara. Dari penjelasan kutipan diatas dapat disimpulkan bahwa peningkatan suatu prestasi tidak lepas dari dukungan beberapa komponen-komponen yang tercantum diatas yang berperan demi tercapainya suatu prestasi, semua itu tidak terlepas dari prinsip dasar pengetahuan cabang olahraga yang ditekuni yang meliputi keseluruhan aspek komponen fisik, teknik, taktik, dan mental. Apabila komponen-komponen ini telah diberikan kepada para pelaku olahraga maka prestasi akan dapat dicapai dengan mudah karena dengan 305

adanya kelengkapan yang diberikan kepada para atlet, sehingga memberikan penampilan yang optimal bagi pemain pada saat bertanding dalam sebuah kompetisi olahraga dalam hal ini olahraga bola voli. Keberhasilan tim dalam sebuah event atau pertandingan olahraga di Indonesia seperti olahraga bola voli sangat di tentukan oleh kemampuan yang dimiliki oleh seorang atlet. Atlet merupakan pelaku olahraga yang terjun langsung kearena pertandingan yang memiliki kemampuan yang cukup memumpuni atau tangguh dalam suatu cabang olahraga. Walaupun memiliki kemampuan yang sedemikian rupa, manusia tidak terlepas dari suatu perasaan yaitu rasa kecemasan dalam hal ini seorang atlet. Kecemasan merupakan reaksi emosional individu terhadap kejadian atau situasi yang tidak pasti, maka akan timbul perasan kecemasan. Setiap orang pasti pernah merasakan cemas dalam menghadapi sesuatu. Perasaan yang muncul pada diri seseorang dalam menghadapi apa yang ingin dicapainya adalah sebuah hal yang wajar karena untuk mencapai suatu keberhasilan terkadang selalu diikuti dengan gejolak psikologi perasaan tersebut dapat menimbulkan ketengangan atau stress sehingga dalam perkembangan lebih lanjut menimbulkan perasaan kecemasan. Pada seorang atlet kecemasan dapat menjadi masalah yang serius terhadap performa permainan dilapangan dalam sebuah pertandingan. Terkadang seorang atlet akan merasa cemas ketika saat bertanding melawan tim-tim besar yang memiliki kemampuan yang hampir sama bahkan bisa melebihi kemampuan tim yang dia perjuangkan. Setiap atlet tentu saja selalu berhadapan dengan pertandingan yang menimbulkan suatu kondisi kompetisi, dan dalam setiap kompetisi atau pertandingan tersebut kecemasan selalu hadir dalam diri atlet. Karena memang pada dasarnya setiap atlet ingin mencapai hasil yang terbaik berdasarkan kemampuan-kemampuan yang diamiliki dalam mencapai prestasi. Hal inilah yang menimbulkan kondisi dimana atlet merasa cemas akan keberhasilan untuk satu pencapaian tersebut. Perasaan atau kesan seperti ini akan menimbulkan rasa kecemasan yang sangat berpengaruh konsentrasi di lapangan sehingga kemampuan-kemampuan yang ada pada seorang atlet tidak akan keluar atau muncul secara maksimal dalam sebuah pertandingan. Dalam hal ini Nevid (2003:163) berpendapat bahwa, Kecemasan (Anxiety) adalah suatu keadaan aprehensi atau kadaan khawatir yang mengeluh bahwa sesuatu yang buruk akan segera terjadi yang dapat menimbulkan suatu perasaan yang menunjukkan seseorang berada dalam keadaan was-was, khawatir dan cemas. Berbicara mengenai aspek psikologis seorang atlet banyak hal yang perlu di perhatikan diantaranya percaya diri, emosi, motivasi, kecemasan dan lain sebagainya. Kecemasan merupakan respon terhadap situasi tertentu yang mengacam suatu keadaan yang akan terjadi. Dalam suatu kegiatan dalam hal ini kegiatan olahraga kecemasan merupakan hal yang sangat penting karena kecemasan ini dapat di pengaruhi berbagai faktor, diantaranya prediksi berlebihan dalam sebuah pertandingan. Seorang atlet yang akan melakukan pertandingan harus mempersiapkan diri dari segala sesuatu hal yang berkaitan berkaitan dengan pertandingan hal ini dilakukan untuk mencegah berbagai hal kemungkinan yang akan terjadi dilapangan. Karena terkadang dalam suatu pertandingan tersebut akan memungkinkan sporter yang lebih besar. Dengan begitu peningkatan kecemasan semakin tinggi dan dalam kondisi ini pula konsentrasi seorang atlet bisa terganggu dalam bertanding. Banyak faktor yang dapat mempengaruhi kecemasan seorang atlet yang akan melangsungkan pertandingan baik itu yang berasal dari dalam diri sendiri maupun faktor 306

yang timbul dari luar seperti lingkungan pertandingan, maupun keramaian sporter pada saat bertanding. Oleh karena itu kesiapan-kesiapan seorang atlet dalam mengikuti kompetisi perlu di persiapkan dengan matang, sehingga tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan di dalam lapangan. Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul: Tingkat Kecemasan Atlet Bola Voli PON Aceh Tahun 2016. METODE PENELITIAN Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 29 Mei 2016. Tempat pelaksanaan penelitian ini dilaksanakan digedung olahraga KONI Aceh. Pendekatan dan Jenis Penelitian Berdasarkan permasalahan dan tujuan penelitian, maka jenis pendekatan yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif dengan jenis deskriptif yaitu data yang diperoleh berbentuk angka-angka, di mana penulis mengungkapkan faktafakta dan data berupa persentase pada saat penelitian dilakukan. Menurut Sunarno dan Sihombing (2011:51). Rancangan penelitian deskriptif pada dasarnya bertujuan untuk memberikan deskripsi dengan maksud untuk menjawab pentanyaan-pertanyaan penelitian. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi merupakan keseluruhan subjek penelitian yang akan diselidiki, hal ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh Arikunto (1996:115) yaitu: Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Sedangkan sampel merupakan bagian kecil dari populasi yang dijadikan subjek penelitian. Hal ini sesuai dengan pendapat yang dikemukakan oleh Arikunto (1996:117) bahwa: Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah atlet PON Aceh Tahun 2016 yang berjumlah 11 orang atlet. Mengingat populasi yang elative sedikit, maka semua anggota populasi dijadikan sempel penelitian (total sampling). Hal ini sesuai dengan pendapat yang dikemukakan oleh Arikunto (1996:107) yang menyatakan bahwa. Apabila subjeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitian populasi. Tabel 1. Jumlah Populasi dan Sampel Atlet Voli PON Aceh Tahun 2016 No Nama Posisi Ket 1 2 3 4 1 M.Ravi Quiker 2 M. Ilman Spiker 3 Suryadi Jaya Putra Libero 4 M. Fadhil Tosser 5 As Ari Spiker 6 Mahmunir Spiker 7 Ibrar Safana Spiker 8 Wahyudi Spiker 307

1 2 3 4 9 Misbah Alsah Spiker 10 Ikhlas Spiker 11 Salda Kamal Spiker Sumber: Pelatih Bola Voli PON Aceh Tahun 2016 Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data merupakan salah satu langkah penting dalam sebuah penelitian. Untuk memperoleh data yang sesuai dalam penelitian ini, maka penulis melakukan pengumpulan data dengan mengunakan intrumen atau alat berupa kuisioner yaitu berupa daftar pernyataan tertulis yang akan diberikan kepada responden untuk di jawab secara tertulis. Angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal yang ia ketahui (Arikunto, 2006:128). Koesioner yang akan disusun oleh peneliti dengan mengacu pada kajian teori dari berbagai pendapat para ahli, kemudian dituangkan dalam kisi-kisi intrumen peneliti yang dijabarkan dalam bentuk pernyataan-pernyataan dengan menggunakan skala likert.jenis angket yang penulis gunakan dalam penelitian ini angket tertutup. Angket tertutup yaitu angket yang jawabannya telah ditentukan, responden hanya diminta untuk memberikan tanda terhadap jawaban yang telah disediakan. Jumlah pernyataan sebanyak 35 butir dengan 5 alternatif jawaban. Adapun kisi-kisi instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Tabel 2. Kisi-Kisi Angket Variabel Indikator Butir Pernyataan Positif Negatif Ket Kecemasan Keluhan Somatik 10 1, 5, 7 4 Takut Gagal 8 6 2 Rasa Bersalah 32 9 2 Kehilangan Kendali 6, 15, 16 3 Diperhatikan Orang Lain 2, 23 4, 33 4 Kegelisahan Yang Berlebihan 9 2, 13,28 4 Cedera 25 14, 21 3 Kegagalan pada pertandingan yang lalu 27, 35 30 3 Peran Pelatih 17 24 2 Pengalaman Bertanding 20, 29 2 Wasit 34 31 2 Lawan 18 22 2 Lingkungan Keluarga 11 26 2 Jumlah 35 Setelah pengumpulan data dilakukan, mula-mula peneliti mentabulasikan semua hasil dari jawaban responden dengan menggunakan skor penelitian seperti tabel di bawah ini: 308

Tabel 3. Penilaian Instrument Kecemasan Kategori Jawaban dan Skor Pernyataan Kadangkadang Tidak pernah Selalu Sering Jarang Positif 1 2 3 4 5 Negatif 5 4 3 2 1 Kemudian data dianalisis dengan menggunakan kategorisasi jenjang dengan tujuan untuk mendapatkan tingkat kecemasan atlet dengan mengunakan rumus yang di kemukakan oleh Azwar (2010:106) yaitu sebagai berikut: : Rendah X < (µ - 1,0σ) (µ - 1,0σ) X < (µ + 1,0σ) : Sedang X < (µ - 1,0σ) X : Tinggi Selanjutnya, menghitung presentase dengan rumus Soedjiono (2005:43) adalah sebagai berikut: P = F N x100% Keterangan: P = Persentase yang diberikan simbol % F = Frekuensi N = Jumlah sampel 100% = Bilangan tetap HASIL PENELITIAN Hasil Penelitian Berdasarkan hasil jawaban angket atlet bola voli PON Aceh Tahun 2016, diperoleh data penelitian yang selanjutnya pada bab ini akan di kemukakan rekapitulasi dari hasil penelitian seperti pada tabel berikut ini: Tabel 4. Rekapitulasi Hasil Penelitian Tingkat Kecemasan Atlet Bola Voli PON Aceh Tahun 2016 No Nama Total Skor Kecemasan 1 2 3 1 M. Rafi 95 2 M. Ilman 96 3 Suryadi Jaya Putra 84 4 M.Fadhil 72 5 As ari 87 6 Mahmunir 83 7 Ibrar Safana 79 8 Wahyudi 86 309

1 2 3 9 Misbah Alsah 82 10 Ikhlas 86 11 Salda Kamal 83 Jumlah total 933 Rata-rata 84,8 Instrumen penelitian tingkat kecemasan atlet bola voli PON Aceh tahun 2016 yang penulis gunakan berbentuk angket dengan skala liket. Jumlah pernyataan yang penulis gunakan sebanyak 35 item pernyataan dengan menggunakan 5 alternatif jawaban dalam bentuk tabel, yaitu: (1) Selalu, (2) Sering, (3) Kadang-Kadang, (4) Jarang, (5) Tidak Pernah. Selanjutnya data kecemasan atlet bola voli PON Aceh tahun 2016 dianalisis dengan menggunakan kategorisasi jenjang untuk mendapatkan kategori tingkat kecemasan atlet bola voli PON Aceh Tahun 2016. Azwar (2010:106) dengan langkah langkah sebagai berikut: 1. Rentang maksimum : Nilai Tertinggi x Jumlah Butir : 5 x 35 : 175 2. Rentang minimum : Nilai Terendah x Jumlah Butir : 1 x 35 : 35 3. Luas arah sebarah (µ) : Rentang maksimum rentang minimum : 175 35 : 140 4. Standar bernilai (σ) : 140 6 : 23,3 5. Mean teoritis : Skor Maksimum + Skor Minimun 2 : 175 + 35 2 : 210 2 : 105 6. Menggolongkan subjek ke dalam 3 kategori diagnosis tingkah kecemasan, maka ke 6, satuan standar di bagi kedalam 3 kategori: X < (µ - 1,0σ) : Rendah (µ - 1,0σ) X < (µ + 1,0σ) : Sedang X < (µ - 1,0σ) X : Tinggi Selanjutnya, memasukan nilai µ dan σ ke dalam kategorisasi tersebut di atas. 1. Untuk kategori rendah (kecemasan rendah) X < (105-1,0 x 23,3) X < (105 23,3) 310

X < (81,7) ( 0 80 ) 2. Untuk kategori sedang (Kecemasan sedang) (105 1.0 x 23,3) X < (105 + 1.0 x 23,3) (105 23,3) X < (105 + 23,3) 81,7 X < 128,3 ( 81-127 ) 3. Untuk kategori tinggi (kecemasan tinggi) (105 + 1,0 x 23,3) x (105 + 23,3) x 128 x ( 128 keatas ).. 80 128....X Rendah Sedang Tinggi Berdasarkan analisis kategori jenjang diatas, maka pada tabel 5 dapat dilihat klasifikasi / kategori skor tingkat kecemasan atlet bola voli PON Aceh tahun 2016 sebelum bertanding. Tabel 5. Klasifikasi / Kategori Skor Tingkat Kecemasan Atlet Bola Voli PON Aceh Tahun 2016 Sebelum Bertanding No Nama Total Skor Kecemasan Kategori 1 M. Rafi 95 Sedang 2 M.Ilman 96 Sedang 3 Suryadi Jaya Saputra 84 Sedang 4 M. Fadhil 72 Rendah 5 As Ari 87 Sedang 6 Mahmunir 83 Sedang 7 Ibrar Safana 79 Rendah 8 Wahyudi 86 Sedang 9 Misbah Alsah 82 Sedang 10 Ikhlas 86 Sedang 11 Salda Kamal 83 Sedang Jumlah Total 933 Rata-rata 84,8 Tabel 6. Klasifikasi Kecemasan No Kategori Jumlah Persentase 1 Tinggi - - 2 Sedang 9 orang 81,9% 3 Rendah 2 orang 18,1% Jumlah 11 orang 100% Berdasarkan hasil penelitian diatas menunjukkan bahwa tingkat kecemasan atlet bola voli PON Aceh tahun 2016 sebelum bertanding dengan rata-rata 84,8% berada pada 311

kategori sedang. Dengan rincian sebagai berikut (1) sebanyak 2 responden (18,1%) berada pada kategori rendah, (2) sebanyak 9 responden (81,9%) berada pada kategori sedang. Selanjutnya dapat dilihat pada diagram persentase tingkat kecemasan atlet bola voli PON Aceh tahun 2016 sebelum bertanding. Gambar 1. Diagram Persentase Tingkat Kecemasan Atlet Bola Voli PON Aceh Tahun 2016 RENDAH 18,1% SEDANG 81,9% PEMBAHASAN Kecemasan merupakan suatu perasaan yang berhubungan dengan rasa takut terhadap sesuatu hal yang akan terjadi pada dirinya yang ditandai dengan kekhawatiran, kurang percaya diri, kegelisahan yang berlebihan yang kadang kala dapat mengganggu kinerja fisiologis tubuh seseorang, sehingga segala sesuatu hal yang ingin dilakukan menjadi tegang dan dapat menganggu kemampuan kinerja fisik dan psikis seseorang yang menggalaminya. Besar kecilnya tingkat kecemasan seseorang dapat mempengaruhi beberapa hal seperti diri sendiri dan lingkungan tempat melakukan kegiatan, kecemasan juga dapat mempengaruhi semangat para atlet didalam lapangan pertandingan yang akan berdampak pada kurang baiknya penampilan seorang atlet didalam lapangan pertandingan. Berdasarkan hasil penelitian diatas menunjukkan bahwa tingkat kecemasan atlet bola voli PON Aceh Tahun 2016 sebelum bertanding dengan rata-rata 84,8%berada pada kategori sedang. Dengan rincian (1) sebanyak 2 responden (18,1%) berada pada kategori rendah, (2) sebanyak 9 responden (81,9%) berada pada kategori sedang. Seseorang yang mengalami kecemasan dapat menunjukkan keadaan dimana seseorang mengalami perasaan gelisah atau cemas akibat dari bekal pengalaman hidup manusia yang universal, suatu respon emosional yang tidak baik dan penuh kekhawatiran. Suatu rasa yang tidak terekpresikan dan tidak terarah karena suatu sumber ancaman atau pikiran sesuatu yang akan datang tidak jelas dan tidak terindentifikasi dari mana munculnya perasaan tersebut. Begitu pula dengan atlet bola voli PON Aceh, dengan timbulnya kecemasan dari diri mareka sendiri, maka penampilan sesungguhnya dalam setiap pertandingan tidak akan maksimal seperti penampilan pada saat waktu latihan akibat yang ditimbulkan dari kecemasan yang dialami setiap atlet. Dengan mengetahui 312

kecemasan seorang atlet maka diharapkan dapat menggatasi gejala-gejala yang dapat menimbulkan kecemasan pada diri seorang atlet sehingga prestasi yang diinginkan dapat tercapai dengan semestinya. PENUTUP Simpulan Berdasarkan hasil penelitian diatas menunjukkan bahwa tingkat kecemasan atlet bola voli PON Aceh tahun 2016 sebelum bertanding dengan rata-rata berada pada kategori sedang. Dengan rincian sebagai berikut: (1) sebanyak 2 responden (18%) berada pada kategori rendah dan (2) sebanyak 9 responden (81.9%) berada pada kategori sedang. Dengan demikian, tingkat kecemasan atlet bola voli PON Aceh tahun 2016 sebelum bertanding rata-rata yang menyatakan menggalami kecemasan sebelum bertanding yaitu sedang. Saran Sehubungan dengan kesimpulan dari hasil penelitian diatas, maka peneliti menyampaikan beberapa saran sebagai berikut: 1. Kepada pelatih dan pengurus tim dengan adanya kecemasan pada atlet bola voli PON Aceh tahun 2016 sebelum bertanding diharapkan bagi pengurus dan pelatih atlet bola voli PON Aceh agar lebih mengedepankan pengetahuan psikologis pada seorang atlet dan untuk kedepannya dalam mencari bibit atlet PON kedepan nya harus dilihat dari berbagai aspek tidak hanya aspek fisik dan kemampuan tetapi mental seorang atlet, sehingga para atlet PON Aceh ini lebih siap dalam menghadapi berbagai gangguan psikologis yang dapat mengganggu kemampuan seorang atlet pada saat pertandingan sedang berlangsung. 2. Kepada para atlet, sehubungan dengan adanya perasaan kecemasan pada sebagian atlet maka diharapkan para atlet untuk lebih dapat meninggatkan latihan, jam terbang pertandingan dan cara mengatasi kecemasan. Agar kematangan secara psikologis semakin meningkat, sehingga pada saat menjalani pertandingan dapat menampilkan permainan yang terbaik. 3. Bagi peneliti lain, kiranya penelitian ini dapat dilanjutkan pada atlet lainya, sehingga dapat memberikan sumbangan pemikiran kepada pelatih dan pengurus olahraga lainnya. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, 1996. Manajemen Penelitaian. Jakarta: Rineka Cipta. Azwar, Saifuddin. 2010. Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Belajar Nevid, Dkk. 2003. Psikologi Abnormal. Jilid I, Jakarta: Erlangga. Sajoto, M. 1995. Peningkatan/Pembinaan Kondisi Fisik Dalam Olahraga. Edisi Revisi. Dahara Prize: Semarang Soedjiono, Anas. 2005. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada Sunarno, Agung dkk. 2011. Metode Penelitian Keolahragaan. Surakarta Yuma Pustaka 313