BAB I PENDAHULUAN. Sepuluh tahun belakangan ini, perkembangan otomotif di tanah air sangat

dokumen-dokumen yang mirip
PUSAT MODIFIKASI MOBIL BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

2016 BANDUNG SPORTS CLUB

Latar Belakang Eksistensi Proyek. rumah tangga, industri, dan sebagainya.

BAB I PENDAHULUAN. Pendahuluan

BAB III METODE PERANCANGAN. dalam mengembangkan ide sebuah rancangan. Langkah-langkah ini meliputi

BAB II. ONE STOP CAR MODIFICATION AND SHOWROOM

BAB I PENDAHULUAN. RUMAH SAKIT UMUM TARUTUNG [Pick the date] 1.8. Latar Belakang. ARSITEKTUR FUNGSIONAL Page 11

BAB III METODE PERANCANGAN. Ide perancangan ini muncul dikarenakan tidak adanya suatu tempat untuk

BAB I PENDAHULUAN. memiliki teknologi yang bagus. Jenis mainan di bedakan menjadi 2 yaitu

BAB III METODE PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. wilayah Sumatera Utara dan sekitarnya, khususnya kota Medan sebagai Ibukota

BAB V KONSEP DAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan utama yang mutlak dari setiap individu-individu di bumi ini.

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. modifikasi sepeda motor untuk medan non-aspal atau off road. Pamor motor trail

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi komputer (pc) sangat maju dengan pesat di era

BENGKEL MODIFIKASI MOBIL TERPADU DI SEMARANG Dengan Penekanan Desain Konsep Arsitektur Hi-Tech

Medan_Electronic_Mall

AUTO MALL DI YOGYAKARTA

BAB I. PENDAHULUAN. umat manusia tanpa termakan oleh waktu. Bentuk tertulis ini membutuhkan sebuah media,

BAB III METODE PERANCANGAN. dilakukan berbagai metode perancangan yang bersifat analisa yang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Eksistensi Proyek. kota besar di Indonesia. Hal ini disebabkan oleh pertumbuhan jumlah

Universitas Sumatera Utara

BAB 3 METODE PERANCANGAN. Metode perancangan yang digunakan dalam perancangan Convention and

MILIK UKDW BAB 1 PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB III METODE PERANCANGAN. dengan objek perancangan. Kerangka rancangan yang digunakan dalam proses

ENTERTAINMENT CENTER DI PURWODADI

BAB III. Ide Rancangan. pengganti material kayu yang semakin susah diperoleh dan semakin mahal harga

MILIK UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB III METODE PERANCANGAN

ONE STOP TOYOTA AUTOMOBILE SHOPPING DI SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. Service), serta media alam sebagai media pembelajaran dan tempat. school melalui penyediaan fasilitas yang mengacu pada aktivitas

BAB I PENDAHULUAN ROSE MILLIA LESTARI

1.9 Kerangka Proses Parancangan 13

BAB I PENDAHULUAN INDEPENDENT CAR SHOWROOM DI YOGYAKARTA BAB 1 PENDAHULUAN. Arvin Dovan Sulaksono

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PERANCANGAN

BAB III METODE PERANCANGAN. Pengembangan Seni Rupa Kontemporer di Kota Malang ini menggunakan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

PENGENALAN OBJEK. SIDANG TUGAS AKHIR SEKOLAH TINGGI MODE SURABAYA Tema HAUTE COUTURE Cherry Candsevia Difarissa

BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB 1 PENDAHULUAN BAB 1 PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Kemunculan berbagai komunitas otomotif khususnya komunitas mobil

-BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. baru, maka keberadaan seni dan budaya dari masa ke masa juga mengalami

Perancangan gedung rawat inap rumah sakit dengan pendekatan Green Architecture khususnya pada penghematan energi listrik. Penggunaan energi listrik me

BAB I PENDAHULUAN I.1

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG PROYEK Gagasan Awal. Dalam judul ini strategi perancangan yang di pilih adalah

BAB III METODE PERANCANGAN. Metode tersebut berisi tentang penjelasan atas fenomena-fenomena yang terjadi dan

5. HASIL RANCANGAN. Gambar 47 Perspektif Mata Burung

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang.

Please purchase PDFcamp Printer on to remove this watermark.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PERANCANGAN Ruang Lingkup Penelitian Untuk Rancangan. Penelitian tentang upaya Perancangan Kembali Pasar Karangploso

SEMINAR TUGAS AKHIR 2015 BAB I PENDAHULUAN

BAB III METODE PERANCANGAN. kualitatif. Dimana dalam melakukan analisisnya, yaitu dengan menggunakan konteks

BAB III METODE PERANCANGAN. memudahkan perancang dalam mengembangkan ide rancangannya. Salah satu

BAB III. Metode Perancangan. Perancangan sentra industri batu marmer di Kabupaten Tulungagung

BAB III METODE PERANCANGAN. atas permasalahan dan potensi yang bersumber dari dari data data dan isu-isu

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara. 1 Koentjaranigrat (seniman). Majalah Versus Vol 2 edisi Februari 2009

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB III METODE PERANCANGAN. Ide perancangan muncul setelah melihat potensi kebudayaan di Madura

REDESAIN SHOWROOM DAN BENGKEL TOYOTA NASMOCO TERPADU DI SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Presentase Jumlah Pecinta Seni di Medan. Jenis Kesenian yang Paling Sering Dilakukan Gol. Jumlah

BAB III METODE PERANCANGAN

WAHANA RADIO SIARAN SWASTA DI SURABAYA

BAB III METODE PERANCANGAN

PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG


RUMAH SUSUN DAN PASAR DI JAKARTA BARAT

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PERANCANGAN. proses merancang, disertai dengan teori-teori dan data-data yang terkait dengan

SEMINAR TUGAS AKHIR KATA PENGANTAR

BAB I PENDAHULUAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

GEDUNG PAMER DAN LAYANAN PURNA JUAL

BAB III METODE PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang. Jakarta merupakan Ibukota dari Indonesia, oleh sebab itu industri dan

BAB I PENDAHULUAN. :Bangunan untuk tempat tinggal. (

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

masjidlah Rasulullah membina generasi pertama Islam. Maka pertanyaan tentang keterlibatan masjid kampus dalam pusat perkembangan Islam, adalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Masyarakat dan gaya hidupnya dewasa ini semakin berkembang. Hal

PUSAT PELAYANAN RESTORASI DAN REPARASI DI YOGYAKARTA

5.1 Konsep macam dan besaran ruang

BAB III METODOLOGI PERANCANGAN. Dalam proses rancangan terdapat beberapa langkah antara lain; data, metode analisis). Langkah-langkah tersebut

BAB III METODE PERANCANGAN

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sepuluh tahun belakangan ini, perkembangan otomotif di tanah air sangat pesat. Hal ini ditandai dengan banyak digelarnya even otomotif dari mulai pameran, lomba modifikasi, hingga kejuaraan balap atau reli. Dari sekian even maka yang paling menarik minat kaum muda adalah lomba modifikasi. Hal ini tidak mengherankan karena melalui modifikasi seluruh ide dan kreatifitas dapat tersalur secara positif. Yogyakarta sebagai salah satu kota besar di Indonesia tidak mau ketinggalan, pada 21 Februari 2004 Sumber Berkat Audio menyelenggarakan Jogja Auto SPL Contest. 1 Perkembangan teknologi otomotif semakin memperkuat popularitas modifikasi otomotif, karena dengan kemajuan teknologi, otomotif telah berkembang menjadi benda yang begitu menarik dan menghibur dengan menyentuh nilai-nilai kesenangan, hobi dan bakat manusia. Ini terbukti dengan kecenderungan kaum muda untuk memodifikasi kendaraannya daripada menggunakan kendaraan dengan spesifikasi standar pabrikan. Jumlah pengunjung dan angka penjualan yang tercipta setiap kali diselenggarakan pameran atau kontes modifikasi otomotif, menjamurnya bengkel-bengkel modifikasi dan diselenggarakannya training didunia otomotif dan teknologi modifikasi 1 Banjir Daily SPL, MOTOR, edisi 222/xii/20 Maret-02 April 2004 PUSAT MODIFIKASI MOBIL DI YOGYAKARTA 1

membuktikan bahwa prospek dan minat masyarakat terhadap modifikasi otomotif ditengah mereka sangat tinggi. Geliat bisnis otomotif di D.I.Yogyakarta ditandai dengan banyaknya bengkel modifikator di Yogyakarta. Salah satu bengkel yang menjadi pelopor modifikasi adalah Gran Prix, yang berdiri tahun 1983 di Jalan Diponegoro 2. Bengkel-bengkel ini mempunyai spesifikasi masing-masing dan bukan merupakan pusat modifikasi. GranPrix misalnya, adalah bengkel tune up ringan dan service umum, Atalanta memiliki spesifikasi pada pengecatan, Vega dengan spesialisasi pada body kit dan masih banyak lagi. Dengan pertimbangan inilah maka disimpulkan bahwa di Yogyakarta diperlukan suatu bangunan yang dapat mengampu sebagian besar event di Yogyakarta. Gambar 1.1 GrandPrix Variasi 2 One Stop Market, MOTOR, edisi 185/x/19 Oktober-01 November 2002 PUSAT MODIFIKASI MOBIL DI YOGYAKARTA 2

1.2 Latar Belakang Permasalahan Yogyakarta memiliki beberapa potensi yang cukup prospektif untuk pengembangan dunia modifikasi otomotif baik sebagai hobi maupun investasi. Hal ini dapat dilihat dari makin menjamurnya keberadaan bengkel-bengkel modifikasi otomotif yang memiliki spesifikasi tertentu seperti tampak pada tabel 1.1 dibawah ini. Tabel ini hanya menampilkan bengkel-bengkel modifikasi yang cukup besar dan memiliki nama besar di antara penggemar modifikasi mobil di Yogyakarta, masih banyak bengkel-bengkel lain modifikasi lain dalam skala yang lebih kecil. Tabel 1.1 Jumlah Bengkel Modifikasi Mobil di Kota D.I.Yogyakarta 3 Spesifikasi Jumlah Tune up ringan dan service umum 1 Pengecatan 1 Body Kit 3 Audio 1 Aksesoris dan Tune up 3 Audio dan Tune up 1 Tune up 2 Aksesoris dan service 3 Aksesoris 3 Aksesoris dan AC 2 Aksesoris, Tune up dan AC 1 Fenomena ini menunjukkan kebutuhan masyarakat pencinta otomotif akan informasi dan praktisi modifikasi otomotif. Tetapi kebutuhan masyarakat ini tidak 3 Referensi Pribadi PUSAT MODIFIKASI MOBIL DI YOGYAKARTA 3

dapat terpenuhi secara bersamaan pada satu tempat saja karena fasilitas yang disediakan pada suatu tempat modifikasi yang sudah ada tidak selengkap dengan apa yang dibutuhkan, sehingga mereka harus menggunakan lebih dari satu tempat yang menyediakan kebutuhan mereka lainnya. Ini menyebabkan orang menjadi malas melakukan kegiatan tersebut. Disamping itu juga dengan keadaan ini orang juga lebih menghabiskan waktu dan biaya. Hal inilah yang kemudian melahirkan pemikiran tentang perlunya wadah atau fasilitas yang mampu memberikan semua informasi dan layanan tentang modifikasi otomotif dan dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat seperti produk yang sesuai dengan keinginan, fasilitas yang diperoleh dari produk tersebut, dan sebagainya yang menyangkut produk layanan modifikasi otomotif. Wadah ini merupakan sebuah bangunan yang diberi nama Pusat Modifikasi Mobil. Pusat Modifikasi Mobil ini memiliki pengertian sebagai pusat kegiatan modifikasi mobil mulai dati tune up mesin, body kit sampai dengan modifikasi audio visual. Bangunan ini direncanakan tidak hanya memiliki kemampuan pelayanan modifikasi tetapi juga memiliki kemampuan pelayanan pembelian aksesori dan ruang pamer. Sebagai penunjang fungsi bangunan ini juga tersedia coffe shop. Pusat Modifikasi Mobil ini direncanakan pula memiliki fungsi sebagai fasilitas pameran/ promosi sehingga harus bersifat komunikatif dan komersial. Sufat komunikatif yang komersial diikuti oleh karakter sebagai berikut 4. 1. Mempunyai kesan terbuka. 4 Eko Putro Novianto, OTOMOTIF CENTRE, 2001 PUSAT MODIFIKASI MOBIL DI YOGYAKARTA 4

2. Mempunyai kesan menerima. 3. Terdapat hubungan langsung (connection-visual) antara konsumen dan produsen. 4. Terdapat poros dengan kutub magnet sebagai pengikat massa, dalam hal ini tampilan dari bangunan Pusat Modifikasi Mobil berperan besar. Bangunan ini memiliki lingkup kerja yang mencakup aktivitas indoor dan outdoor. Aktivitas indoor yang bakal ditampung oleh bangunan ini adalah tune up, modifikasi audio visual, body kit. Aktivitas indoor lain termasuk pameran, toko aksesori dan coffe shop. Aktivitas yang dlakukan secara outdoor adalah kontes audio visual. Aktivitas ini dilakukan secara outdoor karena memang membutuhkan ruang/space yang luas untuk keamanan dan kenyamanan. 1.3 Perlunya Pendekatan Arsitektur Hijau Pada Bangunan Bangunan pusat modifikasi cenderung memberi kesan sebagai bangunan yang kumuh, panas, bising, dan sangat membosankan. Disamping itu bangunan tersebut sangat memberi kesan tidak ramah dengan lingkungan. Dengan keadaan seperti itu orang menjadi enggan berlama-lama berada untuk melakukan kegiatan didalamnya. Untuk itu dengan pendekatan arsitektur hijau diharapkan dapat mengubah penilaian orang terhadap keadaan bangunan pusat modifikasi atau bengkel modifikasi yang kumuh, bising, panas tersebut. Istilah arsitektur hijau adalah suatu gaya bangunan yang menerapkan prinsip hemat energi dan ramah lingkungan pada suatu bangunan. Gaya ini dilakukan PUSAT MODIFIKASI MOBIL DI YOGYAKARTA 5

dengan cara menggunakan material bangunan yang ramah lingkngan seperti dengan cara menggunakan material kayu, batu, dan bambu dan menggunakan vegetasi serta mengusahakan penggunaan pencahayaan dan penghawaan yang alami. 1.4 Rumusan Permasalahan Bagaimana merancang suatu bangunan yang difungsikan sebagai Pusat Modifikasi Mobil dengan pendekatan arsitektur hijau. 1.5 Tujuan dan Sasaran 1.5.1 Tujuan Merancang bangunan untuk difungsikan sebagai Pusat Modifikasi Mobil dengan pendekatan arsitektur hijau. 1.5.2 Sasaran Studi Perancangan ini memiliki beberapa sasaran antara lain: 1. Melakukan studi tentang perkembangan teknologi modifikasi. 2. Melakukan studi tentang Pusat Modifikasi Mobil dengan mengacu pada bengkel modifikasi, gedung pameran, toko aksesori dan coffee shop. 3. Melakukan studi event Modifikasi Mobil di Yogyakarta. 4. Melakukan studi tentang arsitektur hijau dan ramah lingkungan. PUSAT MODIFIKASI MOBIL DI YOGYAKARTA 6

1.6 Lingkup Perancangan Lingkup kajian proyek ini adalah rencana pengembangan lahan di tepi jalan ringroad utara. Sedangkan lingkup perancangannya meliputi perancangan sebuah fasilitas modifikasi mobil dengan kelengkapan berupa fasilitas-fasilitas yang mewadahi fasilitas bengkel otomotif, audio visual otomotif, bengkel cat otomotif, ruang pamer hasil modifikasi, toko-toko accessories otomotif dan coffee shop yang bersifat akomodatif dan komersial. 1.7 Metode Pengumpulan Data Pendekatan dilakukan melalui studi seperti : 1. Studi Literatur Mempelajari media cetak (buku, majalah, surat kabar, dll) dan media elektronik (Internet) tentang perkembangan modifikasi otomotif dan arsitektur hijau. 2. Survey Lapangan Studi dilakukan selain berupa pengamatan lingkungan juga pengamatan kasus secara langsung. Pengamatan secara langsung diupyakan untuk mendapatkan gambaran konkret tentang situasi, kondisi kawasan, maupun tapak dan memahami potensi-potensi yang ada di dalam skala pandang manusia. 3. Studi banding tema dan proyek sejenis Untuk melihat karakter dan perlakuan fungsi-fungsi sejenis serta usaha untuk menerapkan prinsip transformasi dari arsitektur hijau kepada fungsi baru. PUSAT MODIFIKASI MOBIL DI YOGYAKARTA 7

1.8 Sistematika Pembahasan Pembahasan laporan ini disusun berdasarkan urutan : BAB I PENDAHULUAN Berisi tentang penjelasan latar belakang proyek ini didirikan, maksud dan tujuan perencanaan, lingkup kajian dan perancangan, pendekatan yang dilakukan, metode pengumpulan data, permasalahan perancangan, dan sistematika pembahasan. BAB II TINJAUAN PUSAT MODIFIKASI MOBIL Menjelaskan tentang pengertian modifikasi mobil, perkembangan modifikasi, program kegiatan,dan target pengunjung, BAB III TINJAUAN TEORI PERANCANGAN ARSITEKTUR HIJAU Menjelaskan latar belakang tema, tinjauan teori, interpretasi tema, studi banding tema sejenis, dan aplikasi tema pada perancangan BAB IV PENDEKATAN KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN Berisi analisis secara umum tentang kriteria pemilihan lokasi, penzoningan, gubahan massa, orientasi dan tata letak massa, eksisting lahan, pola sirkulasi, pendekatan arsitektur hijau, pendekatan ruang dalam, pendekatan ruang luar pendekatan struktur dan utilitas BAB V KONSEP PERANCANGAN Menjelaskan konsep dasar perancangan, konsep perencanaan tapak dan konsep perancangan bangunan, konsep struktur dan konstruksi. PUSAT MODIFIKASI MOBIL DI YOGYAKARTA 8