BAB IV HASIL PENELITIN DAN PEMBAHASAN. kecamatan yang ada di lingkungan Pemerintah Kabupaten Gorontalo, Kecamatan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil Badan Kepegawaian dan Diklat

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Batam Nomor 11 Tahun 2007

Bab I P E N D A H U L U A N

PENGEMBANGAN KARIR PEGAWAI NEGERI SIPIL DALAM JABATAN STRUKTURAL DI DINAS SOSIAL PROVINSI JAWA TIMUR SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. dasawarsa terakhir ini, ternyata belum sepenuhnya mampu menjawab. kebutuhan dan tantangan nasional dan global dewasa ini.

2.1. TUGAS, FUNGSI, DAN STRUKTUR ORGANISASI SKPD

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Seorang pegawai jika tidak mendapatkan kepuasan dalam bekerja, akan

BAB 1 PENDAHULUAN. saja yang terjadi didunia pada era global dalam waktu yang sangat singkat

BAB I PENDAHULUAN. Bab I Pendahuluan. L K I P B K D K o t a B a n d u n g T a h u n LATAR BELAKANG

2.1 Tugas Pokok, Fungsi dan Struktur Organisasi SKPD

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kedudukan, Tugas Pokok, Fungsi dan Struktur Organisasi

BAB I PENDAHULUAN. khususnya pemerintah daerah adalah menampilkan aparatur yang profesional,

B a b I I G a m b a r a n P e l a y a n a n S K P D Tugas Pokok, Fungsi dan Struktur Organisasi SKPD

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. 1) kesimpulan, 2) implikasi dan saran hasil penelitian.

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 84 TAHUN 2011 TENTANG PERATURAN INTERNAL RUMAH SAKIT UMUM DAERAH dr. SOERATNO GEMOLONG KABUPATEN SRAGEN

BAB I PENDAHULUAN. manusianya (pegawai) dalam menjalankan tugas-tugas yang diberikan kepadanya.

LAPORAN KINERJA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN GRESIK TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. organisasi perusahaan. Sumber daya manusia merupakan asset utama bagi

PENDAHULUAN. Tujuan dan Keuntungan. Dasar Hukum Jabatan Fungsional Pranata Komputer

BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. disiplin merupakan kendala-kendala yang dihadapi dalam mencapainya.

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BAB I PENDAHULUAN. Seiring perkembangan ekonomi yang terus mengalami perubahan, maka

BAB I PENDAHULUAN. dalam pengelolaan Negara baik secara desentralisasi maupun secara otonomi

BAB I PENDAHULUAN. tanpa komunikasi tidak akan terjadi interaksi dan tidak terjadi saling tukar

BAB I PENDAHULUAN. diamati dan dikaji. Otonomi acap kali menjadi bahan perbincangan baik di

BAB I PENDAHULUAN. sudah bersifat global. Perubahan-perubahan kondisi ekonomi menyebabkan banyak

BUPATI SUMBAWA PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 70 TAHUN 2016

BUPATI BURU PROVINSI MALUKU PERATURAN BUPATI BURU NOMOR 75 TAHUN 2016 TENTANG

- 1 - PERATURAN WALIKOTA PONTIANAK NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Setiap perusahaan senantiasa membutuhkan manajemen yang berkaitan

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PELAYANAN LEGALISIR

BAB I PENDAHULUAN. oraang-orang yang dipilih secara khusus untuk melaksanakan tugas

BAB I PENDAHULUAN. diarahkan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Tujuan akan

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

LAPORAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH (SPIP) KANTOR LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN KULON PROGO TAHUN 2015

DAFTAR ISI. Kata Pengantar... Daftar Isi... Daftar Tabel... I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Maksud dan Tujuan... 1

BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : SERI : D PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 61 TAHUN 2014 TENTANG

PROFIL DINAS PERUMAHAN RAKYAT, KAWASAN PERMUKIMAN DAN PERTANAHAN KABUPATEN LAHAT

BUPATI PASER PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

BAB I PENDAHULUAN. bidang pemerintahan sekarang ini telah terjadi perubahan yang sangat besar. Salah

BAB I PENDAHULUAN. pada kemampuan bangsa itu sendiri dalam meningkatkan kualitas sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. fungsi controlling dalam rangka tercapainya kualitas pelayanan. Tinggi rendahnya

2012, No

PROFILE KECAMATAN JATISARI

PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS

PEMBINAAN TEKNIS TIM PENILAI PRANATA KOMPUTER - ADMINISTRASI

BAB I PENDAHULUAN. adanya quality controll yang mengawasi jalannya proses dan segala. Sekolah adalah sebuah people changing instituation, yang dalam

I. PENDAHULUAN. Organisasi merupakan kesatuan sosial yang dikoordinasikan secara sadar,

A. RENCANA STRATEGIS

IV. GAMBARAN UMUM. A. Sejarah Singkat Badan Kepegawaian Penddidikan dan Latihan. atas Undang-undang Nomor 8 tahun 1974 tentang Pokok-pokok kepegawaian

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Tujuan pembangunan Indonesia adalah mewujudkan visi pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. memungkinkan perusahaan untuk mampu bersaing dengan menghasilkan

BAB II BADAN PELAYANAN PERIJINAN TERPADU PROVSU. dengan sebutan Badan atau Kantor dan selanjutnya pada pasal 2 ayat 2

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan organisasi mengatasi berbagai tantangan dan berhasil

BAB I PENDAHULUAN. strategi organisasi yaitu pada saat membuat perencanaan, implementasi, dan evaluasi.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Kinerja birokrasi pada era reformasi dan otonomi daerah menjadi

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PELAYANAN PERMOHONAN DATA KEPENDUDUKAN

MENGULAS KEMAMPUAN MANAJERIAL KEPALA SEKOLAH. DI ERA OTONOMI Oleh: Dr. H. Yoyon Bahtiar Irianto, M.Pd. (FIP-UPI)

Lampiran 1 Pedoman Wawancara

Motto: Senyum Perizinan Page 1

GAMBARAN UMUM PELAYANAN DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL

PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN

I. PENDAHULUAN. dan keberlangsungan hidup organisasi karena budaya terkait dengan nilai-nilai

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAMUJU UTARA TAHUN 2005 NOMOR 04 PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAMUJU UTARA NOMOR : 04 TAHUN 2005

BAB II GAMBARAN UMUM INSTANSI

PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA GURU PADA SEKOLAH MENENGAH ATAS DI KABUPATEN ACEH BESAR

IV. GAMBARAN UMUM. kecamatan dan 84 kelurahan menjadi 13 kecamatan dan 98 kelurahan.

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 34 TAHUN 2009 TENTANG

DATA DIRI. 2. Fakultas/ Bagian/ Unit : 3. Jenis kelamin* : Laki-laki / Perempuan. 4. Masa kerja :..th

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH

BAB II GAMBARAN UMUM SKPD DINAS BINA MARGA DAN PENGAIRAN KOTA BOGOR

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 48 TAHUN 2016 TENTANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

MEMUTUSKAN PERATURAN PEMERINTAH TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 99 TAHUN 2000 TENTANG KENAIKAN PANGKAT PEGAWAI NEGERI SIPIL.

BAB I PENDAHULUAN. organisasi disamping modal, material, mesin, dan sumber daya lainnya. Oleh

DAFTAR JABATAN FUNGSIONAL TERTENTU YANG TELAH MENERIMA INSENTIF TUNJANGAN JABATAN BERDASARKAN KEPUTUSAN GUBERNUR

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BULUKUMBA NOMOR 93 TAHUN 2016 TENTANG

Weakness, Opportunity and Threath). Dengan hasil pada masing-masing

URAIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI JABATAN FUNGSIONAL PRANATA KOMPUTER BERDASARKAN POSISI DAN KEDUDUKAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

Kep. MENPAN No. 7/KEP/M.PAN/7/2003 Tentang JABATAN FUNGSIONAL PENGAWAS RADIASI

EFEKTIVITAS PELAYANAN PUBLIK DALAM BIDANG ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DI KECAMATAN TENGGARONG SEBERANG

BUPATI HULU SUNGAI SELATAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN NOMOR 14 TAHUN 2015 TENTANG

B AB 1 PENDAHULUAN. keimigrasian yang berada di jajaran Kementerian Hukum dan HAM yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan adalah suatu organisasi yang memiliki tujuan tertentu yang

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 39 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 28 TAHUN 2016 TENTANG

Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Lampung

PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN

BAB I PENDAHULUAN. mencapai sasaran atau serangkaian sasaran bersama (Robbins, 2006:4). Akibat

BAB I PENDAHULUAN. konsumen merasa tidak puas dapat melakukan keluhan yang dapat merusak citra

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi aktivitas yang berkaitan dengan pekerjaan dari anggota

BAB I PENDAHULUAN. berbagai dampak pada berbagai hal. Salah satu dampak perubahan itu adalah

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2010 NOMOR 21 SERI E PERATURAN BUPATI KABUPATEN BANJARNEGARA NOMOR 473 TAHUN 2010

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PERTAHANAN. Pola Karier. Pedoman.

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi dewasa ini, sebuah perusahaan bertaraf nasional maupun

Transkripsi:

BAB IV HASIL PENELITIN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Kecamatan Telaga Biru 4.1.1 Sejarah Singkat Lokasi Penelitian Kecamatan Telaga Biru Kabupaten Gorontalo merupakan salah satu kecamatan yang ada di lingkungan Pemerintah Kabupaten Gorontalo, Kecamatan Telaga Biru dibentuk pada tahun 2001 berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Gorontalo Nomor 25 tahun 2001 sebagai tindak lanjut dari pelaksanaannya Undang-undang Nomor 29 Tahun 1959 tentang Pembentukan Daerah-daerah Tingkat II di Sulawesi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1959 Nomor 74, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1822). Kecamatan Telaga Biru merupakan pemekaran dari Kecamatan Telaga Kabupaten Gorontalo yang pada awalnya adalah desa telaga biru. Pada awal pemekaran, Kecamatan Telaga Biru terdiri dari 10 desa, yaitu Desa Telumelito, Dumati, Pentadio Barat, Pentadio Timur, Ulapato A, Ulapato B, Lupoyo, Dulamayo Utara, Pantungo, dan Tuladenggi. Pada tahun 2002 Kecamatan Telaga Biru mendapat penambahan desa yaitu Desa Modeludu yang merupakan pemekaran dari Desa Ulapato B, kemudian pada tahun 2008 Desa Tinelo dan Timuato yang merupakan pemekaran dari Desa Ulapato A, Tahun 2010 Desa Tapaluluo yang merupakan pemekaran dari Desa Dulamayo Utara, dan pada tahun 2011 desa Tonala merupakan pemekaran dari Desa Modeludu. Sampai saat ini Kecamatan Telaga Biru terdiri Dari 15 Desa. 41

42 4.1.2 Visi dan Misi Pemerintah Kecamatan Telaga Biru Kabupaten Gorontalo Kecamatan Telaga Biru Kabupaten Gorontalo adalah merupakan salah satu instansi pemerintah yang ada di lingkungan Pemerintah Kabupaten Gorontalo, dan memiliki Visi dan Misi sebagai berikut : Visi : Terwujudnya Pemerintah Kecamatan Telaga Biru Yang Prosfektif, Professional, Responsif Efektif, dan Inovatif Misi : 1. Mewujudkan Peningkatan Pelayanan Prima (Exelent Service) 2. Menciptakan sistim Pemerintahan yang baik dan Demokratis 3. Mewujudkan Pengembangan Potensi Wilayah Berbasis Kelestarian Lingkungan Hidup. 4.1.3 Struktur Organisasi Suatu organisasi maupun suatu instansi dimana saja memiliki garis struktural yang mengatur sistem serta aturan yang ada dalam instansi tersebut. Semuanya itu ada dalam suatu struktur yang biasanya dipakai dalam periode tertentu. Struktur organisasi yang baik memungkinkan pimpinan mensosialisasikan segala yang ditempuh yang selanjutnya akan dilaksanakan oleh seluruh komponen organisasi. Kebijakan yang ditetapkan oleh pimpinan merupakan keputusan yang harus dilakukan bawahan secara operasional dilapangan. Dalam pelaksanaan kebijakan tersebut mendapatkan pengawasan dari pimpinan organisasi, sebagai bagian dari upaya yang menciptakan mekanisme kerja secara efektif dan efisien. Dalam organisasi terdapat tiga faktor atau unsur penting, yaitu : Adanya sekelompik orang Adanya hubungan dan pembagian kerja diantara mereka

43 Adanya tujuan yang ingin dicapai Dalam suatu organisasi dengan segala aktifitasnya, terdapat hubungan diantara orang yang menjalankan aktifitas tersebut. Makin banyak kegiatan yang dilakukan dalam suatu organisasi makin kompleks juga hubungan tersebut termasuk hubungan antara masing-masing dengan struktur organisasi, yang menjadi dasar adalah pembagian kekuasaan dan tanggung jawab. Dengan terbitnya Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi dan Tata Kerja Instansi Pemerintah Daerah, maka Struktur Organisasi Kecamatan Telaga Biru Kabupaten Gorontalo sebagai berikut : Struktur Organisasi Kecamatan Telaga Biru CAMAT YUDHI ABDULLATIEF, SE SEKCAM Yusuf UI Kasie Pemerintahan Hasan K. Harun,SE Kasie PMD Husen Haras, Se Kasie Trantib Maryam Kidu Kasie Umum Fauzia N. Adu, SE Kasie Kesos Rano Naki, M. Pd Staf Staf Staf Staf Staf Hartati Hulalata Yos Sudarso Ishak, S.Sos Hilda Hiola Kasnawati N. Pade, A.Md Ha. Ruiah Hilala Anis Widianti, S.Sos Rosman Huntua Fitry Djafar Zumriah Usu, S.IP Maya Lihawa, S.Sos Mahmudin, S.IP Aisha Tuu Kadir NurLaila Hiola, S.IP Djemi Dj. Ibrahim Zarman M. Alulu, ST Sarman Hasan Fatrah Abdul Wahid Husein Rahman Nakude Alvian Adju Iwan Tahir, S.IP

44 4.1.4 Keadaan Pegawai Pegawai Kantor Camat Telaga Biru saat ini berjumlah 31 orang yang terdiri dari 26 orang Pegawai Negeri Sipil dan 5 orang pegawai kontrak. Dari jumlah tersebut pegawai Kantor Camat Telaga Biru Daerah Kabupaten Gorontalo dapat diklasifikasikan menurut : a. Susunan Kepangkatan dan Golongan 1. Pegawai Negeri Sipil Pegawai Negeri Sipil berjumlah 26 orang terdiri dari : Golongan III/D : 3 orang, Golongan III/C : 2 orang, Golongan III/B : 3 orang, Golongan III/A : 5 orang, Golongan II/D : 1 orang, Golongan II/C : 1 orang, Golongan II/B : 1 orang, Golongan II/A : 9 orang, Golongan I/C : 1 orang 2. Tenaga Kontrak Tenaga Kontrak berjumlah 5 orang terdiri dari: Operator Komputer: 2 orang, Operator SSB : 1 orang, Sopir: 1 orang, Waker: 1 orang. b. Jenjang Pendidikan 1. Pegawai Negeri Sipil Pegawai Negeri Sipil pada Pemerintahan Kecamatan Telaga Biru berpendidikan sebagai berikut : Pasca (S2): 1 orang, Sarjana (S1): 3 orang, SMU/Sederajat: 20 orang, SMP/Sederajat : 1 orang 2. Tenaga Kontrak - D1 : 1 orang - SMU/Sederajat : 4 orang

45 Pejabat Struktural Kantor Camat Telaga Biru saat ini berjumlah 6 orang yang terdiri dari Pejabat Eselon III A sebanyak 1 orang telah mengikuti Diklat Pim/Sederajat dan Pejabat Eselon IV A sebanyak 5 orang, 1 orang telah mengikuti Diklat Pim/Sederajat dan 4 orang belum mengikuti Diklat Pim/Sederajat. 4.2 Deskripsi Hasil Penelitian Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan dengan Camat, Sekretaris Camat, Para Kepala Seksi serta Pegawai di lingkungan Kecamatan Telaga Biru, Kabupaten Gorontalo, maka dideskripsikan 3 (tiga) fokus penelitian sebagai berikut: 4.2.1 Efektivitas kerja pegawai di Kantor Camat Telaga Biru Untuk meningkatkan eksistensi organisasi baik di lingkungan kerja dan lebih khusus lagi dimata masyarakat, maka dibutuhkan potensi sumber daya manusia yang mampu melayani berbagai aktivitas dengan baik, sehingga bisa tercipta suasana yang menyenangkan dan kondusif, baik yang ada pada organisasi privat maupun organisasi pemerintah. Hal ini semakin disadari bahwa pegawai menjadi sumber daya terpenting bagi setiap organisasi dan efektivitas kerja pegawai sangat menentukan organisasi secara keseluruhan. Tanpa pegawai yang berkinerja tinggi, organisasi akan mengalami kegagalan guna mencapai tujuan dan mengembangkan tugas yang telah ditentukan. Berdasarkan hasil wawancara dengan camat Telaga Biru terungkap bahwa: Dengan langsung berhadapan dengan para masyarakat dan menyediakan berbagai kebutuhan administratif yang diperlukan oleh masyarakat, maka ketelitian pegawai terhadap pekerjaan yang

46 dilakukan dengan baik, Sebab dengan adanya masyarakat di Kantor Camat Telaga Biru yang menjadi kendala baik yang dialami oleh sebagai kelompok maupun individu mengatakan bahwa masalah dan atau kedala itu dengan segera dapat diatasi. (1.1/W/C.YA/25/11/2012) Hal tersebut didukung oleh pendapat salah seorang staf kasie Pemerintahan bahwa: Saya melakukan pekerjaan sesuai dengan permintaan masyarakat yang harus dilayani, dengan adanya masyarakat yang langsung datang ke kantor maka proses pekerjaan akan tepat sehingga ketelitian kerja terbangun dengan sendirinya. (1.1/W/S.KSP/25/11/2012) Dari penjelasan ini dapat diketahui persyaratan mutlak yang harus dilakukan oleh pelanggan dalam hal ini masyarakat untuk meminta layanan yaitu pemohon pelayanan harus datang langsung ke kantor Camat Telaga Biru sehingga ketelitian pekerjaan pegawai dapat lebih terarahkan. Berdasarkan wawancara dengan sekretaris Camat Telaga Biru bahwa: Ketelitian kerja pegawaipun dapat terwujud dengan adanya control dan monitoring dari saya maupun Ibu Camat, Saya selalu menghimbau kepada seluruh pegawai untuk selalu loyal dalam melakukan pekerjaan utamanya ketelitian agar tidak terdengar lagi keluhan dari masyarakat. (1.1/W/S.C/25/11/2012) Selain itu, salah seorang pegawai menjelaskan bahwa: Ibu camat sering memberikan pengarahan kepada kami tetang penting ketelitian kerja, bila suatu pekerjaan kami lakukan dengan teliti maka pekerjaan tersebut dapat dikerjakan dengan satu kali saja, namun bila tidak teliti maka tentunya pekerjaan tersebut dilakukan berulang-ulang agar lebih rampung dan sempurna (1.1/W/S.KST/25/11/2012) Berdasarkan hasil wawancara dengan seorang masyarakat yang pernah dilayani dalam mengurus data pengurusan surat izin usaha bahwa: Ketika melakukan pengurusan berkas di Kantor Camat Telaga Biru dalam pengurusahan surat Izin Usaha (SIU) maka seorang pegawai

47 segera melayani dan membuat berkas tersebut, hal ini dikarenakan pemberitahuan sebelumnya bahwa berkas tersebut akan segera dibutuhkan (1.1/W/M/25/11/2012) Hal tersebut didukung oleh seorang pegawai bahwa: Ketika memberikan pelayanan khususnya untuk pengurusan surat izin usaha lama pelayanan maksimal 30 menit dan mendahulukan data yang segera dibutuhkan, adapun ketelitian yaitu pelayanan yang kami berikan telah sesuai dengan apa yang pelanggan butuhkan. (1.1/W/S.KSP/29/11/2012). Sehingga dapat disimpulkan bahwa ketelitian kerja merupakan hal yang utama dilakukan pegawai dalam bekerja. Dengan adanya ketelitian maka pekerjaan dapat tuntas sekaligus dan tidak dilakukan dengan berulangulang karena memperbaiki masalah. Adapun keterampilan kerja pegawai di Kantor Camat Telaga Biru berdasarkan wawancara dengan beberapa informan ditemukan bahwa: Menurut camat Telaga Biru bahwa: Saya melihat keterampilan kerja pegawai umumnya, jarang dilakukan kecuali bila ada pekerjaan yang saya lihat harus segera dilakukan. Umumnya pegawai kurang terampil setiap waktu, mereka hanya menggunakan fasilitas yang ada, namun ada juga pegawai yang saya lihat terampil, sehingga menumbuhkan inovasi kerja dikalangan pegawai lainnya. (1.1/W/S.C/25/11/2012) Salah seorang pegawai menuturkan bahwa: Umumnya keterampilan pegawai di Kantor Camat Telaga Biru masih kurang hal ini dibuktikan dengan masih banyaknya pegawai yang masih mengandalkan tata usaha bila terjadi kesalahan dalam alat-alat kantor. (1.1/W/S.KSU/25/11/2012) Dari informasi tersebut dapat disimpulkan bahwa keterampilan kerja pegawai di Kantor Camat Telaga Biru masih kurang dari apa yang diharapkan. Karena umumnya pegawai menggunakan peralatan yang sudah

48 ada. Namun tidak menciptakan sesuatu misalnya bagan data kepedudukan kecamatan yang baru. Adapun berkaitan dengan kebersihan kerja pegawai kasie umum memberikan informasi bahwa: Kebersihan kerja pegawai di Kantor Camat Telaga Biru tidak diragukan lagi disebabkan umumnya para pegawai adalah wanita sehingga kebersihan akan kerja maupun tempat kerja menjadi yang utama. Bahkan ibu camat selalu memarahi para pegawai bila ruangan kerja berantakan. (1.1/W/KSU/25/11/2012) Saya selaku camat Telaga Biru sangat mementingkan kebersihan kerja diantara pegawai, selain kebersihan ruangan kerja, tata ruang kantor bahkan saya juga menganjurkan kebersihan pelayanan kepada masyarakat. (1.1/W/KSU/25/11/2012) Pendapat tersebut didukung oleh seorang informan bahwa: Perintah pimpinan tentang kebersihan kerja sangat tegas, sehingga kami para pegawai sangat penting melaksanakan kebersihan kerja. Bahkan surat-surat yang kami buat harus rapi. (1.1/W/S.KST/25/11/2012) Dari beberapa informasi tersebut dapat disimpulkan bahwa kebersihan kerja pegawai di Kantor Camat Telaga Biru merupakan hal yang urgen untuk dilaksanakan baik kebersihan lingkungan kerja maupun kebersihan dalam melayani masyarakat. Disisi lain pimpinan dengan tegas menekankan kebersihan kerja pegawai.

49 Sehingga dapat disimpulkan secara keseluruhan kualitas kerja di Kantor Camat Telaga Biru sudah baik, hal ini menandakan bahwa efektivitas kerja yang dilakukan baik dari segi ketelitian dan kebersihan kerja, namun temuan peneliti bahwa pegawai kurang terampil dalam melaksanakan pekerjaan. Adapun hasil kerja yang dicapai oleh para pegawai berdasarkan informasi dari camat Telaga Biru. Saya selaku pimpinan menyatakan bahwa output kerja atau hasil kerja yang dicapai oleh para pegawai di Kantor Camat Telaga Biru sudah baik, saya pun tidak menutupi kekurangan yang ada namun terbukti sampai pada saat ini belum ada masyarakat yang mengeluh akan kurangnya pelayanan yang pegawai berikan, berikut juga pemerintah kabupaten Gorontalo sampai pada saat ini tidak menemukan adanya indikasi kurangnya efektivitas kerja di Kantor Camat Telaga Biru. (1.1/W/C.YA/29/11/2012). Hal ini didukung oleh pendapat kepala seksi pemerintahan bahwa: Dalam sebulan kami menyelesaikan pekerjaan yang menjadi target kantor, disamping itu pimpinan selalu mengawasi pelaksanaan kerja yang kami lakukan sehingga seluruh pekerjaan dapat terselesaikan dengan baik. (1.1/W/S.KSP/29/11/2012). Berdasarkan informasi tersebut dapat diketahui bahwa output atau kuantitas kerja yang dilakukan oleh pegawai telah sesuai dengan target yang dicapai sehingga secara keseluruhan hasil kerja pegawai sangat baik. Hal ini mencirikan terciptanya iklim kerja yang baik antara pegawai yang tentunya sangat efektif dalam pekerjaan yang dilakukan.

50 Adapun ketepatan waktu kerja pegawai berdasarkan pernyataan sekretaris Camat bahwa: Ketepatan waktu kerja sangat relative kadang ada pegawai yang datang tepat waktu, begitu pula pegawai yang datang tepat waktu, namun umunya pekerjaan selalu tepat waktu dilaksanakan. (1.1/W/SC/29/11/2012). Hal tersebut didukung oleh kepala seksi Trantib bahwa: Untuk mewujudkan ketepatan waktu kerja pegawai dibuatkan daftar hadir tiba dan pulang kantor, sehingga dengan adanya daftar hadir ini diharapkan kedatangan pegawai di Kantor dapat diketahui dan kepulangannya pun dapat diketahui. (1.1/W/KST/29/11/2012). Seorang informan juga memberikan informasi bahwa ketepatan waktu kerja juga sangat ditekankan oleh seluruh kepala seksi di Kantor Camat Telaga Biru, pegawai selalu dikoordinir untuk datang ke kantor dan jam pulang dari kantor. (1.1/W/S.KST/29/11/2012). Seorang pegawaipun menambahkan bahwa setiap pekerjaan yang kami lakukan dapat terselesaikan sesuai waktu standar yang ditetapkan oleh kantor Camat Telaga Biru. (1.1/W/S.KST/29/11/2012). Dari informasi di atas dapat diketahui bahwa ketepatan waktu merupakan hal yang utama di Kantor Camat Telaga Biru selaku instansi Pemerintah yang melakukan pelayanan publik. Dengan adanya daftar hadir dan daftar pulang tentunya sangat membantu pimpinan untuk mengawasi ketepatan waktu kerja pegawai. Sehingga dapat disimpulkan bahwa kecepatan dan ketepatan pelayanan di Kantor Camat Telaga Biru dapat dilaksanakan berdasarkan

51 prosedur yang berlaku, akan tetapi pihak Kantor Camat Telaga Biru memberikan pelayanan lebih cepat terhadap kebutuhan masyarakat yang sangat mendadak. 4.2.2 Faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas kerja pegawai di Kantor Camat Telaga Biru Sikap pada budaya organisasi yang juga dipandang sebagai faktor yang memberi pengaruh terhadap peningkatan efektivitas organisasi. Budaya organisasi memiliki tujuan untuk mengubah sikap dan juga perilaku SDM yang ada agar dapat meningkatkan produktivitas kerja untuk menghadapi berbagai tantangan di masa yang akan datang. Budaya organisasi dapat dibentuk oleh mereka yang terlibat dengan organisasi dengan mengacu pada etika organisasi, peraturan kerja, dan struktur organisasi. Bersama-sama dengan struktur organisasi, budaya organisasi membentuk dan mengendalikan perilaku organisasi dan perilaku pegawainya. Berkaitan dengan nilai profesional yang dianut, maka pegawai seharusnya adaptif terhadap perubahanperubahan nilai budaya organisasi. Sikap terhadap budaya organisasi menjadi lebih bermakna dalam mempercepat atau memperlambat kemampuan adaptif ini. Apabila pegawai memiliki nilai individual yang bertentangan dengan budaya organisasi, hal ini menunjukkan tingkat afeksi yang rendah, demikian pula sebaliknya. Dalam hal ini harus ada fakta yang jelas bagaimana sikap pegawai terhadap budaya organisasi yang berlaku.

52 Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas kerja pegawai di Kantor Camat Telaga Biru berdasarkan wawancara dengan informan diperoleh hasil penelitian sebagai berikut: 1. Faktor Internal Faktor internal ini meliputi sebagai keseluruhan faktor yang ada dan berkaitan dengan organisasi itu sendiri terdapat sekelompok orang yang melakukan aktivitas kerjasama untuk mencapai tujuan tertentu, faktor-faktor itu saling mempengaruhi lebih jauh diuraikan pula bahwa terdapat azas-azas penting dalam faktor internal. Berdasarkan wawancara dengan camat Telaga Biru bahwa Saya yakin bahwa dalam memimpin dan menjalankan roda kepemerintahan tidak berjan dengan baik tanpa adanya satuan-satuan organisasi yang mendukung, hal ini menjadi alasan saya membentuk struktur organigram yang memuat kepala seksi dan seluruh stafnya dengan adanya hal tersebut tentunya masing-masing pegawai dapat memahami dan mengerti apa yang menjadi tupoksinya. (2.1/W/C.YA/15/12/2012). Hal ini didasarkan pada lembar dokumentasi yang penulis lakukan bahwa terdapat struktur organigram yang memuat tupoksi masing-masing pegawai, (2.1/D/16/12/2012). Seorang informan juga mendukung pernyataan tersebut dengan memberikan informasi bahwa: Dengan adanya penyusunan satuan-satuan tugas pada organisasi tersebut maka saya lebih tahu apa yang menjadi tanggung jawab saya di Kantor

53 disisi lain dengan adanya pembagian tersebut maka tidak akan terjadi tumpah tindih pekerjaan. (2.1/W/S.KSP/16/12/2012). Seorang informan juga memberikan informasi bahwa: Camat Telaga biru selalu mengarahkan kami agar selalu bekerja sesuai dengan satuan kerja yang ditetapkan, penyusunan tersebut juga telah disusun sesuai dengan kompetensi dan peran masing-masing. (2.1/W/S.KST/16/12/2012). Sehingga dapat disimpulkan bahwa untuk menyusun satuan-satuan organisasi dengan membentuk struktur organigram sebagai bentuk pembagian tupoksi yang ada di Kantor Camat Telaga Biru dan disesuaikan dengan kompotensi para pegawai. 2. Faktor eksternal. Berdasarkan wawancara dengan beberapa informan dapat diketahui bahwa Faktor eksternal mencakup suatu jaringan hubungan-hubungan pertukaran dengan sejumlah organisasi dan melibatkan diri dengan transaksi-transaksi dengan tujuan untuk memperoleh dukungan, mengatasi hambatan, melakukan pertukaran sumber daya, menata lingkungan organisasi yang konduktif dan proses transformasi nilai inovasi maupun norma sosial yang ada. Salah seorang informan selaku camat Telaga Biru menuturkan bahwa: Lingkungan kerja dalam suatu organisasi merupakan hal yang terpenting, dalam hal ini saya selaku pimpinan selalu menata lingkungan kerja Camat Telaga Biru. Disisi lain dalam bekerja juga Kantor Camat

54 Telaga Biru berada pada kondisi yang kondusif, Berada pada lingkungan Yonif AD, serta dalam pelaksanaan pekerjaan terdapat beberapa LSM yang turut andil dalam mengawasi keputusan dan kebijakan yang saya ambil. (2.1/W/C.YA/16/12/2012). Seorang informan juga menuturkan bahwa dalam melaksanakan pekerjaan didukung oleh linngkungan teknologi yang memadai adanya jaringan telekomunkasi dapat membantu pengawasan dan instruksi yang disampaikan oleh pimpinan, adanya jaringan internet dapat dengan mudah mengakses segala bentuk kebijakan yang diambil oleh pemerinta Kabupaten dan Pemerintah Provinsi. (2.1/W/SC/16/12/2012). Seorang informan selanjutkan memberikan keterangan bahwa pelaksanaan proses organisasi berjalan dengan baik, dengan adanya lingkungan yang kondusif, lingkungan teknologi yang memadai sangat mendukung pelaksanaan kerja di Kantor Camat Telaga Biru. (2.1/W/KSP/19/12/2012). Sehingga dapat disimpulkan bahwa faktor ekternal juga mempengaruhi juga efektivitas kerja pegawai di Kantor Camat Telaga Biru, namun berdasarkan hasil wawancara dapat diketahui bahwa lingkungan organisasi, dan lingkungan teknologi sangat membantu proses pelaksanaan kerja organisasi yang dilakukan.

55 4.2.3 Upaya yang dilakukan untuk meningkatkan efektivitas kerja pegawai di Kantor Camat Telaga Biru Mencapai tingkat efektivitas kerja yang tinggi, tentunya harus memperhatikan kriteria-kriteria efektivitas kerja baik yang berasal dari para karyawan itu sendiri dengan berbagai kemampuan dan kelemahannya maupun dari lingkungan mereka bekerja baik dengan teman sejawat ataupun dengan pimpinannya. Adapun upaya yang dilakukan dalam meningkatkan efektivitas kerja pegawai di Kantor Camat Telaga Biru berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa informan dapat diketahui bahwa: Dalam mengupayakan meningkatkan efektivitas kerja pegawai pengambilan keputusan sangatlah penting. Dengan adanya pengambilan keputusan berdasarkan musyawarah tentunya sangat membantu dalam pelaksanaan tugas. (3.1/W/SC/20/12/2012). Seorang informan selaku camat Telaga Biru juga menuturkan bahwa: Dalam pengambilan keputusan saya sering menanyakan terlebih dahulu kepada para pegawai apa keputusan yang saya ambil ini sangat membantu atau memberatkan dan sangat susah dikerjakan.(3.1/w/c.ya/20/12/2012). Beliau juga menuturkan bahwa: Saya sering memberikan insentif kepada pegawai yang kerjanya lebih baik dari pegawai lainnya, hal ini saya lakukan agar adanya motivasi dalam meningkatkan kinerjanya bagi kalangan pegawai. (3.1/W/C.YA/20/12/2012).

56 Beliau juga menambahkan bahwa: Disamping itu dengan memberikan motivasi kepada pegawai disela-sela apel pagi dengan harapan dapat menginspirasi pegawai dalam meningkatkan efektivitas kerjanya. (3.1/W/Y.A/20/12/2012). Sekertaris camat menuturkan bahwa: Segala upaya yang dilakukan oleh pimpinan dilakukan semata-mata untuk meningkatkan efektivitas kerja pegawai, Saya liat sering ibu camat memberikan penghargaan kepada pegawai yang kinerjanya baik dari pegawai lainnya. Hal ini tentunya menjadi kepuasan kerja pegawai itu sendiri. (3.1/W/SC/20/12/2012). Akhirnya dapat disimpulkan bahwa dalam melakukanupaya meningkatkan efektivitas kerja peran pimpinan sangat penting dari segi pengambilan keputusan, mempengaruhi para pegawai dengan pemberian insentif dan memberikan motivasi sehingga kepuasan kerja antara sesame pegawai dapat dirasakan tentunya hal ini dapat meningkatkan efektivitas kerja pegawai. 4.3 Pembahasan Praktek manajemen adalah strategi dan mekanisme kerja yang dirancang dalam mengkondisikan semua hal ada didalam organisasi. Kebijakan dan praktek manajemen ini harus memperhatikan juga unsur manusia sebagai individu yang memiliki perbedaan bukan hanya mementingkan strategi mekanisme kerja saja. Mekanisme kerja ini meliputi penetapan tujuan strategis, pencarian dan pemanfaatan sumber daya dan menciptakan lingkungan prestasi, proses komunikasi, kepemimpinan, dan pengambilan keputusan yang bijaksana, adaptasi terhadap perubahan lingkungan dan inovasi organisasi.

57 4.3.1 Efektivitas Kerja Pegawai di Kantor Camat Telaga Biru Kabupaten Gorontalo Persyaratan mutlak yang harus dilakukan oleh pelanggan dalam hal ini masyarakat untuk meminta layanan yaitu pemohon pelayanan harus datang langsung ke kantor Camat Telaga Biru sehingga ketelitian pekerjaan pegawai dapat lebih terarahkan. Ketelitian kerja merupakan hal yang utama dilakukan pegawai dalam bekerja. Dengan adanya ketelitian maka pekerjaan dapat tuntas sekaligus dan tidak dilakukan dengan berulang-ulang karena memperbaiki masalah. Keterampilan kerja pegawai di Kantor Camat Telaga Biru masih kurang dari apa yang diharapkan. Karena umumnya pegawai menggunakan peralatan yang sudah ada. Namun tidak menciptakan sesuatu misalnya bagan data kepedudukan kecamatan yang baru. Kebersihan kerja pegawai di Kantor Camat Telaga Biru merupakan hal yang urgen untuk dilaksanakan baik kebersihan lingkungan kerja maupun kebersihan dalam melayani masyarakat. Disisi lain pimpinan dengan tegas menekankan kebersihan kerja pegawai. Keseluruhan kualitas kerja di Kantor Camat Telaga Biru sudah baik, hal ini menandakan bahwa efektivitas kerja yang dilakukan baik dari segi ketelitian dan kebersihan kerja, namun temuan peneliti bahwa pegawai kurang terampil dalam melaksanakan pekerjaan Output atau kuantitas kerja yang dilakukan oleh pegawai telah sesuai dengan target yang dicapai sehingga secara keseluruhan hasil kerja pegawai sangat baik. Hal ini mencirikan terciptanya iklim kerja yang baik antara pegawai yang tentunya sangat efektif dalam pekerjaan yang dilakukan.

58 Ketepatan waktu merupakan hal yang utama di Kantor Camat Telaga Biru selaku instansi Pemerintah yang melakukan pelayanan publik. Dengan adanya daftar hadir dan daftar pulang tentunya sangat membantu pimpinan untuk mengawasi ketepatan waktu kerja pegawai. Kecepatan dan ketepatan pelayanan di Kantor Camat Telaga Biru dapat dilaksanakan berdasarkan prosedur yang berlaku, akan tetapi pihak Kantor Camat Telaga Biru memberikan pelayanan lebih cepat terhadap kebutuhan masyarakat yang sangat mendadak. Berdasarkan penjelasan di atas mengenai efektivitas kerja pegawai di Kantor Camat Telaga Biru dapat digambarkan sesuai dengan bagan dibawah ini: Efektivitas Kerja Pegawai Kualitas Kerja Kuantitas Kerja Ketepatan Waktu Sasaran yang dicapai Keterampilan Pegawai Kurang Memadai Ketepatan waktu Pegawai relative Berbeda (Gambar 4.1 Diagram Konteks Efektivitas Kerja Pegawai di Kantor Camat Telaga Biru Kabupaten Gorontalo) 4.3.2 Faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas kerja Pegawai di Kantor Camat Telaga Biru Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas kerja pegawai di Kantor Camat Telaga Biru terdiri dari faktor internal dan eksternal untuk menyusun satuan-satuan organisasi dengan membentuk struktur organigram

59 sebagai bentuk pembagian tupoksi yang ada di Kantor Camat Telaga Biru dan disesuaikan dengan kompotensi para pegawai. Faktor ekternal juga mempengaruhi juga efektivitas kerja pegawai di Kantor Camat Telaga Biru, namun berdasarkan hasil wawancara dapat diketahui bahwa lingkungan organisasi, dan lingkungan teknologi sangat membantu proses pelaksanaan kerja organisasi yang dilakukan. Berdasarkan kesimpulan di atas Faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas kerja Pegawai di Kantor Camat Telaga Biru dapat digambarkan sesuai dengan bagan dibawah ini: Faktor Internal Faktor-Faktor yang mempengaruhi efektivitas Kerja Pegawai Kepemimpinan Faktor Eksternal (Gambar 4.2 Diagram Konteks Faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas kerja Pegawai di Kantor Camat Telaga Biru) 4.3.3 Upaya yang dilakukan untuk meningkatkan efektivitas kerja pegawai di Kantor Camat Telaga Biru Adapun upaya yang dilakukan dalam meningkatkan efektivitas kerja pegawai di Kantor Camat Telaga Biru dalam melakukan upaya meningkatkan efektivitas kerja peran pimpinan sangat penting dari segi pengambilan keputusan, mempengaruhi para pegawai dengan pemberian insentif dan memberikan motivasi sehingga kepuasan kerja antara sesame pegawai dapat dirasakan tentunya hal ini dapat meningkatkan efektivitas kerja pegawai.

60 Berdasarkan kesimpulan di atas upaya yang dilakukan dalam meningkatkan efektivitas kerja pegawai di Kantor Camat Telaga Biru dapat digambarkan sesuai dengan bagan dibawah ini: Pengambilan Keputusan Mempengaruhi Pegawai Memberi dan Mencari Informasi Kepemimpinan Upaya yang dilakukan Kepuasan Kerja (Gambar 4.3 Diagram Konteks Upaya yang dilakukan untuk meningkatkan efektivitas kerja pegawai di Kantor Camat Telaga Biru)