BAB I PENDAHULUAN. sosialnya yang berbeda seperti yang dimiliki oleh bangsa lain. Dengan melakukan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi seperti sekarang ini, pembangunan kepariwisataan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Jawa Barat merupakan salah satu Provinsi terbesar di Indonesia yang letak

BAB I PERDAHULUAB. dilihat dari jumlah.wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Indonesia tiap tahunnya tidak kurang

BAB I PENDAHULUAN. tempat obyek wisata berada mendapat pemasukan dari pendapatan setiap obyek

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Latar Belakang Pengadaan Proyek

BAB I PENDAHULUAN. nafkah di tempat yang dikunjungi, tetapi semata- mata untuk menkmati

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pariwisata merupakan suatu kegiatan yang berkaitan dengan wisata untuk

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan salah satu sektor pembangunan yang tidak dapat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara kepulauan yang begitu kaya, indah dan

BAB I PENDAHULUAN. Jawa Barat boleh berbangga dengan Kota Bandungnya dimana baru-baru ini

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pariwisata pada saat ini, menjadi harapan bagi banyak negara termasuk

BAB I PENDAHULUAN. 2007). Indonesia merupakan salah satu Negara kepulauan terbesar yang memiliki

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan ekonomi nasional sebagai sumber penghasil devisa, dan membuka

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya wisata adalah kegiatan perjalanan yang dilakukan oleh

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Industri pariwisata saat ini semakin menjadi salah satu industri yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya alam hayati dan ekosistemnya yang berupa keanekaragaman

2016 KEMENARIKAN DAYA TARIK WISATA KAWASAN PANTAI UJUNG GENTENG KECAMATAN CIRACAP KABUPATEN SUKABUMI

BAB I PENDAHULUAN. Pantai Sanur Kaja terletak di pesisir utara (Kaja) kawasan Sanur dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

P A N G A N D A R A N B E A C H R E S O R T H O T E L D I P A N G A N D A R A N

KAJIAN PRIORITAS PENYEDIAAN KOMPONEN WISATA BAGI PENGEMBANGAN PARIWISATA DI PULAU NIAS TUGAS AKHIR. Oleh: TUHONI ZEGA L2D

BAB I PENDAHULUAN. npembangunan nasional. Hal ini dilakukan karena sektor pariwisata diyakini dapat

BAB I PENDAHULUAN. Itu terjadi tidak saja di hampir setiap negara di dunia ini, tetapi juga di dalam negeri sendiri, yang

BAB I PENDAHULUAN. berdiri dimasing-masing daerah yang tersebar di seluruh Indonesia. Sebagai

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. 5.1 Kesimpulan Bab ini berisikan kesimpulan dari hasil yang telah dijelaskan pada bab-bab

BAB I PENDAHULUAN. negara yang menerima kedatangan wisatawan (tourist receiving countries),

I-1 BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

2015 STRATEGI PENGEMBANGAN FASILITAS WISATA PANTAI SAWARNA DI KABUPATEN LEBAK BANTEN

BAB I PENDAHULUAN. terpanjang kedua di dunia setelah Kanada (Sastrayuda, 2010). Bentang alam yang

I. PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan sektor penunjang pertumbuhan ekonomi sebagai

BAB I PENDAHULUAN. artinya bagi usaha penanganan dan peningkatan kepariwisataan. pariwisata bertujuan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi,

BAB I PENDAHULUAN. Kepariwisataan dewasa ini sudah menjadi salah satu aktivitas sosial

V. KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan, dapat disimpulkan bahwa :

BAB I PENDAHULUAN. Sejak kepariwisataan menjadi suatu industri yang populer karena manfaat

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata di Indonesia telah mengalami perkembangan yang sangat pesat

BAB I PENDAHULUAN. agama islam, hindu, budha, katolik, protestan, dan konghucu, namun mayoritas

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

KAPO - KAPO RESORT DI CUBADAK KAWASAN MANDEH KABUPATEN PESISIR SELATAN SUMATRA BARAT BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pariwisata merupakan salah satu tujuan favorit bagi wisatawan. Untuk

I. PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan salah satu hal yang penting bagi suatu negara.

BAB I PENDAHULUAN. daerah pegunungan, pantai, waduk, cagar alam, hutan maupun. dalam hayati maupun sosio kultural menjadikan daya tarik yang kuat bagi

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia Timur. Salah satu obyek wisata yang terkenal sampai mancanegara di

BAB 1 PENDAHULUAN. dimana pariwisata dapat menunjang sektor lainnya. Dimana dari Pariwisata negara atau

I. PENDAHULUAN. kulinernya banyak orang menyebutkan bahwa Indonesia adalah surga dunia yang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara dengan hamparan landscape yang luas dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Seminar Tugas Akhir 1

DEFINISI- DEFINISI A-1

I. PENDAHULUAN. berkembangnya pembangunan daerah. Provinsi Lampung merupakan salah satu

I. PENDAHULUAN. untuk memotivasi berkembangnya pembangunan daerah. Pemerintah daerah harus berupaya

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Riverside Resort Hotel di Cijulang, Kabupaten Pangandaran 1

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan kepariwisataan merupakan kegiatan yang bersifat sistematik,

STUDI KEBUTUHAN PENGEMBANGAN KOMPONEN WISATA DI PULAU RUPAT KABUPATEN BENGKALIS TUGAS AKHIR. Oleh : M. KUDRI L2D

BAB I PENDAHULUAN. menjadikan Indonesia sebagai negara kepalauan terbesar di dunia. Kekayaan alam

BAB I PENDAHULUAN. sangat menjanjikan bagi negara Indonesia karena memiliki potensi kekayaan

BAB V PENUTUP. Bab ini berisi kesimpulan dari penelitian yang sudah dijelaskan pada bab

BAB I PENDAHULUAN. pemasukan bagi negara. Pariwisata memiliki peranan penting dalam membawa

BAB I PENDAHULUAN. menjadi komoditas yang mempunyai peran penting dalam pembangunan

berbagai macam sumberdaya yang ada di wilayah pesisir tersebut. Dengan melakukan pengelompokan (zonasi) tipologi pesisir dari aspek fisik lahan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. nusantara maupun wisatawan mancanegara. Hal ini dikarenakan. yang dapat dimanfaatkan sebagai kegiatan di bidang pariwisata.

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

2015 STRATEGI PENGEMBANGAN KAWASAN AGROWISATA DI PUNCAK DARAJAT DESA PASIRWANGI KABUPATEN GARUT

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam Rencana Induk Pengembangan Pariwisata Jawa Tengah, Cilacap

BAB I PENDAHULUAN. salah satu kemajuan ekonomi suatu negara adalah sektor pariwisata. Berdasarkan

BAB I PENDAHULUAN. Wisatawan. Tabel 1.1 Jumlah Pengunjung Taman Nasional Ujung Kulon

BAB I PENDAHULUAN. kepariwisataan internasional. Pergeseran pariwisata dari mass tourism ke

BAB I PENDAHULUAN. rutinitasnya masing-masing. Baik yang sudah bekerja atau yang masih

PERSEPSI WISATAWAN MANCANEGARA TERHADAP ATRAKSI PARIWISATA AIR DI KAWASAN GILI TRAWANGAN TUGAS AKHIR

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Sektor kelautan memiliki peluang yang sangat besar untuk dijadikan

BAB I PENDAHULUAN. multi dimensional baik fisik, sosial, ekonomi, politik, maupun budaya.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. disamping sektor lainnya seperti migas, perkebunan dan lain-lain. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. dapat dijadikan sebagai prioritas utama dalam menunjang pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. persaingan antar produsen untuk dapat memenuhi kebutuhan konsumen serta. pelayanan kepada konsumen dengan sebaik-baiknya.

BAB I PENDAHULUAN. promosi pariwisata ini berkembang hingga mancanegara. Bali dengan daya tarik

BAB I PENDAHULUAN. Tingkat mobilitas atau pergerakan manusia semakin tinggi pada era

BAB I PENDAHULUAN. Industri Pariwisata merupakan sektor terpenting dalam suatu negara karena dapat

mempertahankan fungsi dan mutu lingkungan.

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENGEMBANGAN TAMAN REKREASI DI LOKAWISATA BATURADEN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia mempunyai kekayaan alam dan keragaman yang tinggi dalam

Sarana Akomodasi Sebagai Penunjang Kepariwisataan. di Jawa Barat. oleh : Wahyu Eridiana

I. PENDAHULUAN. keanekaragaman kondisi fisik yang tersebar di seluruh Kabupaten, Hal ini menjadikan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 PENGERTIAN JUDUL Fasilitas Out Bound Pengembangan Obyek Wisata Suban

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara kepulauan yang sangat luas dan kaya akan potensi sumber daya

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. menarik wisatawan untuk berkunjung ke suatu daerah tujuan wisata. Salah satu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. obyek wisata yang apabila dikelola dengan baik akan menjadi aset daerah bahkan

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Melakukan perjalanan wisata sudah banyak sekali dilakukan oleh masyarakat modern saat ini, karena mereka tertarik dengan hasil kemajuan pembangunan suatu negara, hasil kebudayaannya, kekayaan alam atau tata cara kehidupan sosialnya yang berbeda seperti yang dimiliki oleh bangsa lain. Dengan melakukan perjalanan wisata itu, orang-orang lebih mudah mengetahui mengapa suatu bangsa berbeda dengan bangsan yang lainnya, hasil kebudayaannya, kekayaan alamnya atau teknologi yang dimilikinya. Dengan meningkatnya peradaban manusia dorongan untuk melakukan perjalanan semakin kuat sehingga kebutuhan yang harus dipenuhi semakin kompleks. Pada saat ini, melakukan perjalann wisata merupakan salah satu kebutuhan yang harus dipenuhi, terutama bagi penduduk dari negara-negara yang telah maju. Industri pariwisata saat ini merupakan industri terbesar didunia dan salah satu sektor yang tingkat pertumbuhannya paling pesat. Sektor pariwisata juga merupakan salah satu sektor yang memberikan devisa bagi negara. Undang-Undang RI No.10 Tahun 2009 tentang kepariwisataan menjelaskan pengertian wisata sebagai kegiatan perjalanan yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang dengan mengunjungi tempat tertentu untuk tujuan

2 rekreasi, pengembangan pribadi, atau mempelajari keunikan daya tarik wisata yang dikunjungi dalam jangka waktu sementara. Berkaitan dengan definisi yang sudah dijelaskan sebelumnya mengenai pengertian wisata, Indonesia adalah salah satu negara yang sangat berpotensi untuk pengembangan industri pariwisata. Karena Indonesia merupakan negara kepulauan yang terdiri dari 17.000 pulau dan memiliki panjang garis pantai 81.000 km yang merupakan garis pantai terpanjang kedua didunia setelah Kanada. Indonesia dengan garis pantai yang sangat panjang tersebut memiliki banyak sekali potensi untuk dikembangkan menjadi obyek wisata. Kekayaan alam dan budaya merupakan modal utama negara Indonesia untuk dapat menjadi destinasi wisata bagi para wisatawan berkunjung dari seluruh dunia. Terutama pengembangan obyek wisata berbasis alam seperti obyek wisata pantai yang paling banyak terdapat di Indonesia. Wisata Pantai menurut Sunarto (dalam Fandeli : 2000) adalah wisata yang obyek dan daya tariknya bersumber dari potensi bentang laut (seascape) maupun bentang-bentang darat pantai (coastal landscape). Salah satu pulau di Indonesia yang memang meiliki daya tarik wisata yang potensial adalah Pulau Jawa. Pulau Jawa merupakan salah satu pulau besar yang ada di Indonesia, pulau Jawa terbagi ke dalam 6 provinsi, dari 6 provinsi tersebut Jawa Barat merupakan provinsi terbesar dengan wilayah 34.669,11 km2. Jawa Barat terdiri dari 17 kabupaten dan 9 kota dan dari setiap kabupaten dan kota tersebut keseluruhannya memiliki potensi wisata yang berbeda serta beraneka

3 ragam jenisnya. Salah satunya adalah kabupaten Ciamis yang memiliki obyek daya tarik wisata unggulan yakni Pantai Pangandaran. Kabupaten Ciamis merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Jawa Barat yang memiliki luas wilayah 244.479 Ha. Prasarana wilayah tersedia di Kabupaten Ciamis meliputi transportasi dengan status jalan nasional 40.035 km, jalan provinsi 159,52 km, jalan kabupaten 771 km dan jalan desa 3.450 km. Potensi ini dilengkapi dengan potensi di bidang pariwisata yang sangat besar dan merupakan salah satu kawasan andalan Jawa Barat. Kabupaten Ciamis memiliki beberapa destinasi wisata pantai yang sering sekali dikunjungi oleh wisatawan. Baik itu wisatawan nusantara ataupun mancanegara. Destinasi itu antara lain adalah, Pantai Pangandaran sebagai objek wisata andalan, Pantai Batu Karas, Pantai Batu Hiu dan Pantai Karang Nini. Dari keempat destinasi pantai itu, Pantai Pagandaran adalah destinasi yang memiliki tingkat arus kunjungan paling tinggi dan sebagai tujuan wisata favorit. Karena pantai ini memiliki beberapa keistimewaan seperti dapat melihat matahari terbit (sunrise) dan matahari tenggelam (sunset) pada satu spot. Di tempat ini juga memiliki beberapa aktivitas wisata yang menarik seperti berperahu, berenang, dan aktivitas lain seperti jetski, banana boat dan juga atraksi buatan cagar alam.

4 Gambar 1.1 Peta Wisata Kabupaten Ciamis Namun selain pantai Pangandaran, kabupaten Ciamis juga memiliki destinasi pantai yang lain yakni pantai Batu Karas yang saat ini sudah mulai dikenal. Batu Karas merupakan salah satu pantai yang menjadi tujuan wisata di daerah Pangandaran, Ciamis, Jawa Barat. Objek wisata yang satu ini merupakan perpaduan nuansa alam antara objek wisata Pangandaran dan Pantai Batu Hiu dengan suasana alam yang tenang, gelombang laut yang bersahabat juga pantainya yang landai. Terletak di Desa Batukaras, Kecamatan Cijulang dengan jarak ± 34 km dari Pangandaran. Pantainya yang landai dengan air laut yang tenang nan biru untuk aktivitas berenang. Kegiatan wisata yang dapat dilakukan selain berenang antara lain: berperahu di bengawan, berkemah dan berselancar.

5 Akomodasi yang telah tersedia ditempat ini meliputi, pondok wisata yang dilengkapi dengan arena bermain dan rumah ibadah. Pondok wisata ini dikelola langsung oleh Diparda Kabupaten Ciamis. Fasilitas lainnya yang tersedia antara lain: Hotel, Camping Ground, Kios Cinderamata, sewaan papan selancar, banana boat, ban untuk berenang serta penyewaan peralatan untuk aktivitas wisata lainnya. Sampai saat ini nama pantai Batu Karas sudah cukup dikenal oleh para wisatawan nusatara ataupun mancanegara. Pertumbuhan angka kunjungan ke pantai ini pun setiap tahunnya terus mengalami kenaikan. Untuk lebih jelasnya, fenomena tersebut dapat dilihat pada tabel kunjungan wisatawan dibawah ini: Tabel 1.1 Jumlah Kunjungan Wisatawan Objek Wisata Pantai Batu Karas 2007-2011 Tahun Wisatawan Nusantara Mancanegara Jumlah 2007 17.375 128 17.534 2008 46.304 117 46.421 2009 53.561 1.492 55.043 2010 72.239 811 73.050 2011 148.954 1.058 140.012 Sumber : Dinas Pariwisata dan Kabupaten Kab. Ciamis 2012 Dari tabel diatas dapat dilihat bagaimana kunjungan wisatawan pada tahun 2007 yang hanya 17.534 kemudian pada tahun selanjutnya meningkat menjadi 46.304 atau sekitar dua kali lipatnya dan demikian setiap tahunnya sampai dengan tahun 2011 yang merupakan puncak kunjungan wisatawan terbanyak sebesar 140.012 wisatawan. Dari fenomena tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa objek wisata pantai Batu Karas memiliki daya tarik tersendiri sehingga orang semakin ramai untuk mengunjunginya. Dan apabila di gambarkan dalam grafik

6 peningkatan kunjungan wisatawan, maka dapat dilihat dengan jelas bagaimana peningkatannya yang sangat baik seperti pada grafik di bawah ini: Gambar 1.2 Grafik Arus Kunjungan Wisatawan Objek Wisata Pantai Batu Karas Grafik Arus Kunjungan Wisatawan Pantai Batu Karas 160.000 140.000 120.000 100.000 80.000 60.000 40.000 20.000 0 140.012 Kunjungan Wisatawan 73.050 55.043 46.421 17.534 2007 2008 2009 2010 2011 Secara keseluruhan berdasarkan hasil wawancara dengan dinas pariwisata setempat yang mengelola kawasan wisata pantai Batu Karas, sampai saat ini objek wisata ini cukup berkembang dan tertata rapi. Terbukti dengan adanya beberapa fasilitas dan aktivitas wisata yang melengkapi atraksi wisata yang disuguhkan. Penginapan, sarana untuk makan dan minum serta untuk berbelanja cindera mata juga sudah tersedia dengan baik. Begitupun dengan kerapihan kawasan yang dilengkapi toilet umum dan tempat sampah yang berjarak dekat disetiap ruas jalan. Pantai Batu karas sebagai bagian dari industri pariwisata tentunya tidak hanya mengandalkan keindahan atraksi wisata yang dimilikinya untuk menarik wisatawan dapat berkunjung. Tetapi disamping itu karena destinasi wisata ini

7 memiliki penunjang lainnya yang dibutuhkan wisatawan untuk bisa tinggal dan menikmati atraksi wisata yang disuguhkannya yang disebut dengan produk industri pariwisata. Seperti disebutkan oleh Middleton dalam Richardson & Fluker (2004:50) bahwa produk industri pariwisata itu adalah kombinasi dari semua elemen-elemen pelayanan yang dikonsumsi wisatawan semenjak ia meninggalkan tempat tinggalnya sampai dengan ia kembali ke tempat asalnya ia menetap. Pantai Batu Karas sebagai suatu objek wisata tentunya juga memiliki elemen-elemen yang dimaksudkan sehingga wisatawan tertarik untuk mengunjungi destinasi ini. Produk wisata diciptakan untuk memenuhi seluruh kebutuhan seorang wisatawan mulai dari dia meninggalkan tempat ia tinggal sampai dia kembali, dan sudah seharusnya produk pariwisata itu sendiri sesuai dengan kebutuhan wisatawan yang datang ke pantai Batu Karas. Berdasarkan uraian tersebut diatas, maka perlu diadakan kajian mengenai Analisis Produk Wisata Unggulan Pantai Batu Karas Berdasarkan Persepsi Wisatawan Sehingga dapat menjadi gambaran seperti apa penilaian aktual dari wisatawan terhadap produk pariwisata yang ada di pantai Batu Karas ini, sekaligus menggambarkan produk pariwisata apakah yang unggul berdasarkan persepsi wisatawan. B. Rumusan Masalah Bertolak dari latar belakang masalah yang sudah diuraikan sebelumnya, maka batasan permasalahan yang akan di kaji dalam penitian ini adalah, 1. Bagaimanakah penilaian wisatawan terhadap destinasi atraksi (tourist attractions of the destination) yang ada di pantai Batu Karas?

8 2. Bagaimanakah penilaian wisatawan terhadap fasilitas dan pelayanan (facilities and services of the destinations) destinasi di pantai Batu Karas? 3. Bagaimanakah penilaian wisatawan terhadap aksesibilitas (accessibility of the destination) destinasi pantai Batu Karas? 4. Bagaimanakah penilaian wisatawan terhadap citra (image of the destination) pantai Batu Karas? 5. Bagaimanakah penilaian wisatawan terhadap harga (price to the consumers) pantai Batu Karas? 6. Komponen produk pariwisata apa sajakah yang dinilai unggul berdasarkan persepsi wisatawan dan apa saja yang dinilai masih kurang di Pantai Batu Karas? C. Batasan Masalah Pembatasan penelitian hanya dari aspek penilaian wisatawan terhadap produk wisata yang ada di pantai Batu Karas, agar penelitian dapat berfokus sehingga diperoleh hasil yang akurat. Hasil analisis yang akan diperoleh dari penelitian ini tentulah belum cukup sehingga perlu dilakukan penelitian yang lebih lanjut dan mendalam. D. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah yang sudah dikemukakan sebelumnya, maka tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Menganalisa penilaian wisatawan terhadap atraksi destinasi (tourist attractions of the destination) pantai Batu Karas.

9 2. Menganalisa penilaian wisatawan terhadap fasilitas dan pelayanan (facilities and services of the destinations) pantai Batu Karas. 3. Menganalisa penilaian wisatawan terhadap akesibilitas destinasi (Accessibilities of the destinations) pantai Batu Karas. 4. Menganalisa penilaian wisatawan terhadap citra destinasi (Image of the destination) pantai Batu Karas. 5. Menganalisa penilaian wisatawan terhadap harga (price to the cinsumers) pantai Batu Karas. 6. Menganalisis keunggulan dan kelemahan dari komponen produk pariwisata yang ada di Pantai Batu Karas. E. Manfaat Penelitian berikut: Manfaat yang dicapai apabila penelitian ini tercapai adalah sebagai 1. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi Pemerintah Kabupaten Ciamis dalam perihal pengembangan dan pengelolaan kawasan pantai Batu Karas untuk pemenuhan kebutuhan dan kepuasan wisatawan yang datang ke pantai Batu Karas. 2. Diharapkan dapat memberikan sumbangan ilmu pengetahuan kepada pihak-pihak yang bergelut dibidang pariwisata dalam pengembangan konsep-konsep untuk diimplementasikan dalam segala kegiatan kepariwisataan, dalam usaha pengelolaan & pengembangan kawasan wisata yang berkelanjutan.

10 3. Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat berguna dan menambah perbendaharaan penelitian yang telah ada (bahan pustaka) serta dapat dijadikan sebagai bahan acuan bagi pengembangan penelitian-penelitian selanjutnya. F. Sistematika Penulisan Sistematika penulisan skripsi ini terdiri atas 5 (lima) bab. Untuk mempermudah pembaca dalam memahami isi penulisan, uraian yang akan disajikan pada setiap bab adalah sebagai berikut : BAB I : PENDAHULUAN Bab ini menguraikan gambaran dari keseluruhan proses penelitian, memuat tentang problematika dan dasar penelitian yang dilakukan tentang hal-hal yang berkaitan dengan permasalahan, serta manfaat dari penelitian. Bab ini mencakup Latar Belakang Masalah, Fokus Penelitian, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Kegunaan Penelitian, Definisi Operasional, dan Sistematika Penelitian. BAB II : TINJAUAN PUSTAKA Pada bab ini berisi teori-teori dan referensi yang diperoleh dari hasil penelitian kepustakaan yang berhubungan dengan variabel-variabel dalam kajian penelitian yang dijadikan sebagai landasan dalam penelitian beserta kerangka pemikiran. BAB III : METODE PENELITIAN

11 Pada bab ini menguraikan metode yang digunakan dalam penelitian meliputi jenis penelitian, operasionalisasi variabel penelitian, teknik penarikan sampel dan kriterianya (termasuk populasinya), teknik analisis data, teknik pengumpulan data. BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini berisi tentang gambaran hasil penelitian serta pembahasan secara rinci terhadap hasil penelitian. BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini merupakan bab penutup, berisi tentang kesimpulan dan saran terhadap semua hasil penelitian yang telah diperoleh.