262 BAB V KESIMPULAN A. Kesimpulan Dapat ditarik kesimpulan bahwa bentuk musikalisasi puisi khususnya karya Untung Basuki yang disebut dengan Lagu puisi adalah perkembangan dari bentuk yang terdahulu yaitu Art song yang pada waktu itu hanya diciptakan oleh seorang komposer dengan latar belakang pendidikan dan pengalaman musik yang memadai dan syair diambil dari penyair terkenal pada jaman tersebut. Seiring perkembangan jaman, ilmu pengetahuan, teknologi dan perubahan sosial politik, di Indonesia Art song berkembang menjadi sebuah genre baru dalam bidang seni pertunjukan yang disebut dengan musikalisasi puisi atau Lagu puisi menurut Untung Basuki. Pada uraian penjelasan Bab III, mengenai biografi singkat Untung Basuki dan pengalaman-pengalaman keseniannya, digunakan untuk mencapat pertanyaan nomor dua dalam rumusan masalah mengenai tema pokok apa saja yang muncul dalam karya lagu puisinya. Dari analisis karya-karyanya bahwa terdapat empat tema yang muncul pada karya lagu puisinya yaitu tema kritik sosial, percintaan, alam, perenungan hidup dan tema
263 ekspresi diri. Dari klarisifikasi tema-tema karya dapat disimpulkan bahwa tema yang sering dipakai dalam lagu puisi Untung Basuki sesuai dengan urutan banyaknya lagu puisi dengan tema tersebut yaitu tema perenungan hidup, alam, percintaan, kritik sosial dan ekpresi diri. Berdasar pada analisis struktur bentuk musik pada bab IV dapat disimpulkan bahwa Untung menyikapi hubungan puisi dan musik ini berdasar pada prinsip musik dibuat sesuai kemauan puisi, tidak ada kata-kata dalam puisi yang diubah maupun dihilangkan, sehingga hasil dari analisis tersebut menjelaskan bahwa musik di kalahkan oleh puisi dipandang dari segi struktur bentuk musiknya. Hal ini ditunjukkan dengan adanya banyak frase irregular, enlargement atau perluasan frase seperti extention atau penambahan frase dan contraction atau peringkasan frase yang terdapat pada karya lagu puisi sebagai akibat pemenuhan kata-kata dalam puisinya. Secara tidak langsung penggunaan frase irregular tersebut juga menunjukkan bahwa karya puisinya merupakan bentuk puisi modern dengan bentuk yang tidak beraturan. Bentuk struktur puisi dan bentuk struktur musiknya menjadi berbeda karena proses alih wahana, jika dilihat secara visual pembagian bait puisi Bunga-Bunga misalnya terdiri dari 3 bait, bait pertama berisi 4 baris, bait kedua berisi 3 baris dan bait ketiga berisi 3 baris, namun ketika sudah beralih wahana ke
264 media musik bentuk struktur lagunya menjadi hanya bentuk lagi satu bagian saja dengan adanya pengembangan di dalamnya yang ditandai dengan simbol A. Ini merupakan akibat dari alih wahana, karena setiap karya seni mempunyai medianya sendirisendiri, dan ketika beralih wahana ke media lain akan mempunyai struktur bentuk yang berbeda dari struktur bentuk awalnya. Jika dipandang dari segi penekanan kata dalam bentuk lagu, hasilnya adalah beberapa karya musikalisasinya yang mempunyai kesamaan penekanan suku kata pada puisinya jika dibaca secara terpisah tanpa iringan musik, dan sebagian dari karyanya mempunyai perbedaan penekanan kata dalam bentuk lagu dengan penekanan kata pada puisinya, namun demikian hal ini sama sekali tidak mempengaruhi penyampaian isi dan makna puisi kepada pendengar, karena penekanan suku kata, frase musik sama dengan frase puisinya, dan pemenggalan kata tidak mengalami perubahan yang dapat merubah pemaknaan dari puisi tersebut. inilah keunikan karya Untung Basuki. Akhirnya dengan melihat penjelasan dan realita tersebut diatas, Untung Basuki sebagai seniman multi talenta telah berhasil membuat karya-karya lagu puisi yang patut untuk dihargai, diperhitungkan dan diapresiasikan mengingat tidak mudah membuat lagu puisi dengan pengalaman dan pemahaman tentang musik yang tidak memadai, dibutuhkan pengalaman dan
265 pemahaman musik yang memadai dalam pembuatan lagu puisi, tetapi Untung Basuki berhasil mematahkan pendapat tersebut dengan karya-karya lagu puisinya yang mempunyai ciri khas tersendiri dan unik yang ia ciptakan dengan kemampuan bermusiknya yang ia pelajari secara otodidak. B. Saran Dibawah ini akan dipaparkan beberapa saran yang diusulkan penulis yang berhubungan dengan penelitian tentang Karya Musikalisasi Puisi Untung Basuki sebagai berikut: 1. Perlu digalakkan lagi sosialisasi musikalisasi puisi kepada masyarakat luas seperti pengadaan lomdan dan festival musikalisasi puisi maupun pementasan tunggal karya-karya musikalisasi puisi, mengingat sekarang ini musikalisasi puisi hanya memiliki penikmat di kalangan tertentu saja. 2. Perlu memberikan pemahaman kepada masyarakat bahwa karya musikalisasi puisi adalah sebuah karya yang patut dihargai dan di apresiasikan karena mempunyai bobot estetis yang tinggi. 3. Perlu memberikan pemahaman kepada masyarakat luas bahwa Lagu Puisi Karya Untung Basuki patut diperhitungkan dan diapresiasikan sebagai karya musik
266 yang berbobot estetis yang tinggi, bukan hanya bersyairkan puisi tetapi juga proses pembuatan dan ciri khas dan keunikan yang terdapat dalam setiap karya musikalisasi puisi karya Untung Basuki. 4. Untung Basuki patut diperhitungkan sebagai seniman multi talenta di Yogyakarta. Ia banyak mencipta karya seni baik seni rupa, seni teater dan seni musik. Mengingat sangat langka seorang seniman dapat berkarya dalam ketiga seni tersebut secara bersamaan. 5. Sebaiknya Untung Basuki mengadakan workshop-worshop mengenai musikalisasi puisi, agar sosialisasi musikalisasi puisi dapat terwujud dan terjadi tukar pikiran antara pelaku musikalisasi puisi dengan masyarakat luas. 6. Penelitian ini dapat menjadi referensi dan menambah informasi keilmuaan tentang penelitian tentang musikalisasi puisi selanjutnya. 7. Penelitian tentang musikalisasi puisi ini diharapkan dapat melengkapi penelitian-penelitian sebelumnya tentang musikalisasi puisi.
267 8. Dari Penelitian ini diharapkan ada penelitian-penelitian selanjutnya denga fokus yang berbeda, karena penelitian tentang musikalisasi puisi belum banyak dilakukan.