BAB 3 KERANGKA KONSEP

dokumen-dokumen yang mirip
*Yohanes Wahyu N, * Kristiana Puji P *) Dosen Akper GSH Wonogiri ABSTRAK

BAB 3 KERANGKA KONSEP dan DEFINISI OPERASIONAL

BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL. Gambar 3.1. Kerangka Konsep Penelitian

BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL

BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif-analitik dengan desain

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Glukosa merupakan sumber energi utama bagi seluruh manusia. Glukosa

BAB 4 Hasil Penelitian dan Interpretasi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

SKRIPSI. Oleh. Indah Kusuma Wardani

I. PENDAHULUAN. masalah utama dalam dunia kesehatan di Indonesia. Menurut American. Diabetes Association (ADA) 2010, diabetes melitus merupakan suatu

III. METODOLOGI PENELITIAN. one group design. Desain ini melibatkan satu kelompok dengan

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian observasional analitik dan dengan pendekatan cross sectional. Sakit Umum Daerah Dr.Moewardi Kota Surakarta.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan pretest dan posttest

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini bersifat analitik dengan pendekatan cross sectional yaitu suatu

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sebanyak 17 orang dari 25 orang populasi penderita Diabetes Melitus. darah pada penderita DM tipe 2.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Tempat Penelitian dan Subyek Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

FREKUENSI LATIHAN 3 KALI SEMINGGU PADA TARI BARIS MODERN DAPAT MENURUNKAN PRESENTASE LEMAK TUBUH

BAB 3 METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini mencakup bidang ilmu Gizi.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret-Mei 2016 dan dilaksanakan di

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian di bidang Ilmu Penyakit Dalam. Waktu: Waktu penelitian dilaksanakan pada Maret-Juli 2013.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian analitik-observasional dengan desain

BAB 3 KERANGKA KONSEP PENELITIAN DAN DEFENISI OPERASIONAL

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah Bagian Ilmu Kesehatan Anak khususnya bidang nutrisi,

Mendesain Pangan untuk Atlit Berdasarkan Indek Glikemik. Oleh : Arif Hartoyo HP :

BAB III METODE PENELITIAN. design dengan pendekatan One Group pretest-posttest. dilakukan pada pre-test (sebelum perlakuan) dan post-test (setelah

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian eksperimental dengan rancangan one-group

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian analitik-komparatif,

LAMPIRAN. Lembar Informed consent subyek. Saya yang bertanda tangan dibawah ini, Nama : Umur : Alamat :

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian pra-eksperimental dengan pendekatan one

BAB III METODE PENELITIAN. experimental) dengan pendekatan control group pretest postest design untuk

III. METODOLOGI PENELITIAN. Desain penelitian ini adalah penelitian deskriptif analitik dengan menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif-analitik dengan pendekatan

III. METODE PENELITIAN. penelitian eksperimental dengan desain penelitian (Pre-Post Test

I. PENDAHULUAN. sekaligus sebagai upaya memelihara kesehatan dan kebugaran. Latihan

BAB III METODE PENELITIAN

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN PASIEN DM DENGAN KEPATUHAN DALAM MENJALANI DIET KHUSUS DI RS STELLA MARIS MAKASSAR

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III KERANGKA TEORI DAN KERANGKA KONSEP

BAB I PENDAHULUAN. Diabetes mellitus dapat menyerang warga seluruh lapisan umur dan status

BAB III METODE PENELITIAN. experimental dengan pendekatan pre-test and post-test with control group

BAB I PENDAHULUAN UKDW. pada sel beta mengalami gangguan dan jaringan perifer tidak mampu

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan dilaksanakan adalah penelitian studi analitik,

BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL

III. METODE PENELITIAN. data sekaligus pada satu saat (Notoatmodjo, 2011). Penelitian ini dilaksanakan di Kantor Kelurahan Kecamatan Tanjung

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan adalah observasional analitik komparatif kategorik

BAB II METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

HUBUNGAN FAKTOR MAKANAN DENGAN KADAR GULA DARAH PRA LANSIA DI DESA PESUDUKUH KECAMATAN BAGOR KABUPATEN NGANJUK

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah descriptive correlative research, atau

III. METODOLOGI PENELITIAN. Hewan penelitian adalah tikus jantan galur wistar (Rattus Norvegicus), umur

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik noneksperimental

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Diabetes mellitus (DM) merupakan penyakit metabolik dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di 35 Fasyankes primer Klaten

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain quasi eksperimen dengan pre-test and

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang American Diabetes Association (ADA) menyatakan bahwa Diabetes melitus

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian survei observational potong lintang (cross

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif dan analitik dengan menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. pelaksanaan sebuah penelitian. Penggunaan sebuah metode dalam penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Minuman berkarbonasi (Coca-cola dan coca-cola zero)

BAB III KERANGKA KONSEP, HIPOTESIS DAN DEFINISI OPERASIONAL

BAB. IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. DESKRIPSIS DATA. 1. Gaya Hidup (X1) yang berasal dari data responden

BAB IV METODE PENELITIAN

REAKSI-REAKSI BIOKIMIA SEBAGAI SUMBER GLUKOSA DARAH

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan dilakukan di Klinik Penyakit Dalam Instalasi Rawat

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian observasional analitik dengan

BAB I PENDAHULUAN. diabetes mellitus semakin meningkat. Diabetes mellitus. adanya kadar glukosa darah yang tinggi (hiperglikemia)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. paparan masing masing subjek kasus dan kontrol. Penelitian ini merupakan

Rangkuman P-I. dr. Parwati Abadi Departemen biokimia dan biologi molekuler 2009

KUESIONER PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian eksperimen semu (Quasi Experiment) dengan pendekatan pre-test

BAB III METODE PENELITIAN. diobservasi hanya sekali pada saat yang sama (Arief, 2008).

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. menitikberatkan pada prevalensi terjadinya DM pada pasien TB di RSUP

BAB III METODE PENELITIAN. waktu penelitian di laksanakan selama 1 bulan dari tanggal 10 Mei sampai

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORI

Tabel 1. Distribusi Frekuensi Menurut Umur. Tabel 2. Distribusi Frekuensi Menurut Kadar Hemoglobin

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. 4.1 Ruang Lingkup, Tempat dan Waktu Penelitian. 2. Ruang lingkup tempat : Laboratorium Biologi Universitas Negeri

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. bagian tenggara. RSUD Dr. Moewardi memiliki beberapa program

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi analitik dengan desain studi cross-sectional.

ABSTRAK PERBANDINGAN PERUBAHAN KADAR GLUKOSA DARAH SETELAH PUASA DAN DUA JAM SETELAH SARAPAN SELAMA MELAKUKAN TREADMILL PADA LAKI-LAKI DEWASA MUDA

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan

III. METODOLOGI PENELITIAN

4. PEMBAHASAN 4.1. Isolasi Protein Spirulina platensis

BAB I PENDAHULUAN. penyakit degeneratif akan meningkat. Penyakit degeneratif yang sering

BAB III METODE PENELITIAN. dengan pre test and post test with control group design untuk mengetahui

BAB 3 KERANGKA TEORI DAN KERANGKA KONSEP. Kebersihan diri

BAB III METODE PENELITIAN. observasi analitik. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional atau

Transkripsi:

BAB 3 KERANGKA KONSEP 3.1 Kerangka Konsep Berdasarkan pada masalah dan tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini maka kerangka konsep dalam penelitian dapat digambarkan sebagai berikut : Variabel independen Variabel dependen Orang obesitas dengan riwayat: Yang rutin Yang tidak rutin Kadar gula darah 3.2 Defenisi Operasional 3.2.1. Kadar Gula Darah Kadar gula darah adalah suatu molekul terkecil dari karbohidrat yang telah dimetabolisme oleh tubuh dan berada didalam darah. Cara ukur dengan mengambil darah dari sampel dan diperiksa dengan mengunakan alat pengukur gula darah. Skala yang digunakan numerik rasio kontinu. 3.2.2. Olahraga Olahraga adalah intervensi yang dilakukan pada subjek penelitian berupa treadmill test dengan kecepatan 5km/jam.Cara ukur dengan mengunakan waktu yang ditentukan dengan skala nominal. Olahraga pada subjek adalah dengan frekuensi > 1 kali per minggu. Tidak olahraga pada subjek adalah subjek tidak melakukan kegiatan olahraga dengan frekuensi < 1 kali per minggu

3.2.3. Obesitas Obesitas adalah subjek penelitian dengan IMT > 25. Cara ukur dengan menghitung IMT dari sampel. Skala yang digunakan nominal. 3.2.3 KGD 30 menit KGD yang diambil responden selama 30 menit. Cara ukur dengan mengunakan Glucose meter. Skala numerik. 3.2.4 KGD 2 jam makan KGD yang diambil pasien makan 2 jam. Cara ukur dengan mengunakan Glucose meter. Skala numerik. 3.3 Hipotesa Penelitian ini bertujuan untuk melihat ada hubungan antara riwayat olahraga dan tidak dengan kadar gula darah 30 menit exercise pada orang yang obesitas

BAB 4 METODE PENELITIAN 4.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik dengan pendekatan intervensional (eksperimen). Yaitu penelitian yang memberi perlakuan terhadap subjek penelitian dan hasil perlakuan tersebut diamati, diukur, dan dianalisis dimana dalam penelitian ini perlakuan tersebut berupa olahraga. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kadar gula darah orang obesitas yang dan yang tidak di Fakultas Kedokteran Sumatera Utara 2010. 4.2. Waktu dan Tempat Penelitian 4.2.1. Waktu Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni sampai Oktober 2010. 4.2.2. Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan di gym yang berada dijalan Darusalam dan di Fakultas Kedokteran. Alasan memilih lokasi tersebut adalah 1. Karena populasi dan sample mudah didapat. 2. Karena mahasiswa Fakultas Kedokteran mempunyai ekonomi yang tinggi. 4.3 Populasi dan Sampel 4.3.1 Populasi Mahasiswa Fakultas Kedokteran Sumatera Utara angkatan 2007-2010. 4.3.2 Sampel Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan cara total sampling, dengan studi eksperimen. Yaitu semua subjek yang obesitas menjadi sampel dalam penelitian ini.

4.3.3. Faktor Inklusi dan Eksklusi Faktor Inklusi Mahasiswa yang mengalami obesitas yang berada di Fakultas Kedokteran. Faktor Eksklusi Tidak bersedia menjadi responden 4.4. Teknik Pengumpulan Data Data yang dikumpulkan berasal dari data primer. Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari responden yaitu data diri responden. Kemudian data diri yang diisi dikumpulkan dan dicek kelengkapanya untuk diolah dan diaanalisis. Data primer meliputi karateristik responden yaitu nama, jenis kelamin, berat badan dan tinggi badan. Dilakukan pengukuran IMT dari sample dengan mengunakan tinggi dan berat badan. Kemudian sample diberi makan untuk mengukur kadar gula 2 jam makan. Pre test atau pemeriksaan KGD 2jam makan dilakukan pada penelitian ini hanya untuk memulai pemeriksaan KGD selama 30 menit agar semua responden memiliki KGD 2 jam makan yang sama. Sampel melakukan olahraga makan selama 2 jam. Olahraga mengunakan treadmill dengan waktu 30 menit sebanyak satu kali perlakuan. Kemudian kadar gula orang yang diukur dengan mengunakan glucose meter sebanyak dua kali sebelum dan. 4.5. Analisa Data Pengolahan data pada penelitian ini menggunakan uji-t independent dan SPSS (Statistical Product and Service Solution). Uji-t independent digunakan untuk menganalisis data dengan variabel bebas nominal (obesitas yang dan tidak ) dengan variabel tergantung berskala numerik (kadar gula darah).

BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1. Hasil Penelitian 5.1.1. Deskripsi Lokasi Penelitian Responden diambil di fakultas kedokteran yang berlokasi di jalan dr. Mansyur no.5 Medan, Indonesia dimana fakultas ini merupakan salah satu fakultas kebanggaan di. Fakultas kedokteran, yang berlokasi di Kelurahan Padang Bulan, Kecamatan Medan Baru dengan batas wilayah: - Batas Utara : Jalan dr. Mansyur, Padang Bulan - Batas Selatan : Fakultas Kesehatan Masyarakat USU - Batas Timur : Jalan Universitas, Padang Bulan - Batas Barat : Fakultas Psikologi USU Kampus ini memiliki luas sekitar 122 Ha, dengan zona akademik seluas 100 Ha yang erada di tengahnya. Fakultas ini memiliki beberapa ruang kelas, ruang administrasi, ruang laboratorium, ruang skills lab, ruang seminar, perpustakaan, kedai mahasiswa, ruang PEMA, kantin, kamar mandi, dan mushola. Fakultas ini menerima mahasiswa baru sebanyak 400an orang setiap tahunnya yang dapat masuk melalui jalur UMB, PMP, SNMPTN, Kemitraan, Mandiri dan Internasional, dengan syarat-syarat yang telah ditetapkan oleh pihak Universitas. Pengukuran sampel dan olahraga dilakukan di gym yang berada dijalan Darusalam.

5.1.2. Deskripsi Karakteristik Responden Responden yang menjadi sampel dalam penelitian adalah semua mahasiswa yang obesitas dan masih berkuliah di fakultas kedokteran Universitas Sumatera Utara pada tahun 2010. Tabel 5.1. Distribusi Sampel Bedasarkan Angkatan Stambuk Frekuensi Persen 2007 2 6.7 2008 9 30 2009 7 23.3 2010 12 40 Total 30 100 Berdasarkan kelompok angkatan, distribusi sampel terbanyak pada penelitian ini berada dalam angkatan 2010, yaitu sebanyak 12 orang, diikuti oleh angkatan 2008 sebanyak 9 orang dan angkatan 2009 sebanyak 7 orang. Selanjutnya angkatan 2007 sebanyak 2 orang. Tabel 5.2. Distribusi Sampel Berdasarkan Berolahraga dan TidakBerolahraga Obesitas Frekuensi Persen Berolahraga 10 33.3 Tidak Berolahraga 20 66.7 Total 30 100.0 5.1.3. Hasil kadar gula darah responden

Tabel 5.1.3.1 Kadar gula darah responden 2jam makan Mean Modus Median STD Maximum Minimum KGD 2jam makan 117.57 120 118 4.659 124 99 pada semua responden KGD 2jam makan 114.4 114 116 6.203 120 99 pada riwayat olahraga KGD 2jam makan pada riwayat tidak olahraga 119.15 120 119 6.641 124 115 Tabel 5.1.3.2 Tabel kadar gula darah responden 30 menit olahraga

KGD 30menit pada semua responden KGD 30menit pada riwayat tidak rutin KGD 30menit pada riwayat rutin Mean Modus Median STD maximum Minimum 92.13 80 92.5 8.492 109 80 98.9 98 99 2.806 103 93 88.75 80 86.5 8.378 109 80 Tabel 5.1.3.3 Perbandingan kadar gula darah pada semua responden

Perbandingan KGD 2 jam makan dengan pada obesitas dengan riwayat olahraga dan tidak olahraga Perbandingan KGD dengan pada obesitas dengan riwayat olahraga dan tidak olahraga Dengan P =.005 Obesitas-KGD 2jam makan Obesitas-KGD olahraga Dengan P =.005 df mean square F Sig. 1 757.174 38.994.000 1 130.113 11.269.002 t df Sig. -142.850 29.000-56.462 29.000

Perbandingan KGD 2 jam makan dengan 30 menit olahraga pada obesitas dengan riwayat rutin.. Dari hasil hasil analisa dengan mengunakan SPSS didapatikan hasil output Hasil uji t adalah 57.802 dan p value 0.000 (tepatnya 0.0001). Hal ini berarti terdapat perbedaan rata-rata kadar 2 jam makan dan olahraga. Perbandingan KGD 2 jam makan dengan 30 menit olahraga pada obesitas dengan riwayat rutin. Dari hasil hasil analisa dengan mengunakan SPSS didapatikan hasil output Hasil uji t adalah 198.355 dan p value 0.000 (tepatnya 0.0001). Hal ini berarti terdapat perbedaan rata-rata kadar 2 jam makan dan olahraga. 5.2. Pembahasan 5.2.1. Perbandingan orang obesitas yang dengan yang tidak Glukosa darah merupakan homeostatis antara masukan dengan pengeluaran. Glukosa darah berasal dari makanan, glukoneogensis dan glikogenolisis. Pengeluaran glukosa terjadi akibat pengambilan glikosa darah oleh jaringan ekstrahepatik terutama otot rangka dan jaringan adiposa. (Mayes, 2003) Pada orang yang dewasa yang memerlukan energi maka orang dewasa memerlukan sekitar 2000 kkal/hari, sedangkan kebutuhan energi dengan pekerjaan mahasiswa hanya memerlukan 500kkal.(Ganong, 2003). Dapat dilihat pada stambuk 2010 pada mahasiswa FK USU sebanyak 20 orang memungkinkan untuk menjadi obesitas karena kurangnya aktifitas fisik, maka glukosa akan disimpan dalam bentuk lemak. Amilase ini menyebabkan pemecahan selang-seling pada ikatan α1-4 dalam pati metah atau matang. Amilosa terutama didegradasi menjadi maltosa dan maltotriosa serta dilepaskan sejumlah kecil glukosa. Amilopektin dipecah menjadi oligosakarida, yang kemudian didegradasi oleh enzim oligosakaridase spesifik yang terikat pada sel brush border dengan hasil akhirnya adalah glukosa. (Barasi, 2009) Sekelompok protein pengankut glukosa berada pada membran sel. Pada mulanya glukosa bergerak mengikuti penurunan gradient konsentrasi dari lumen

usus halus menuju sel apikal. Pengakut GLUT-1, yang berkaitan dengan natrium, memfasilitasi difusi ini. Ion natrium kemudian diangkut keluar secara aktif dari sel apikal. Molekul glukosa berpindah dari sel apikal menuju aliran darah, mengunakan molekul pengankut ke 2 GLUT-2 dan difusi yang terfasilitasi (Barasi, 2009). Rata-rata KGD 2 jam stelah makan semua responden masih dalam batas normal (80-120 mg/dl). Hal ini mungkin dikarenakan oleh tidak adanya masalah pencernaan dan enzim pencernaan pada semua responden. Rata-rata KGD 2jam makan pada obesitas yang rutin adalah 114,4 mg/dl sedangkan pada obesitas yang tidak rutin adalah 119,15. Nilai tertinggi pada obesitas dengan riwayat rutin adalah 120 mg/dl sedangkan pada obesitas dengan riwayat tidak rutin 124 mg/dl. Nilai terendah pada obesitas dengan riwayat rutin adalah 93 mg/dl sedangkan pada obesitas dengan riwayat tidak rutin adalah 115 mg/dl. Rata-rata KGD olahraga selama 30 menit pada semua responden adalah 92,13 mg/dl. Nilai tertinggi adalah 109 mg/dl dan nilai terendah adalah 80 mg/dl. Hal ini diakarenakan sejumlah hormon berperan dalam homeostatis glukosa darah, seperti insulin, glukagon, dan hormon pertumbuhan. Insulin dapat meningkatkan ambilan glukosa oleh jaringan ekstrahepatik sehingga mengakibatkan hipoglikemia seketika. Efek hipoglikemia diperkuat oleh efek insulin yang menghambat glikogenolisis dan glukoneogenesi. (Mayes, 2003) Kecepatan transportasi kedalam otot yang sedang digunakan selama intensitas sedang dapat meningkatkan sampai sepuluh kali lipat. Saat kadar insulin plasma menurun sehingga transportasi glukosa tersebut bersifat non-dependent insulin. Olahraga akan meningkatkan ketesediaan GLUT 4 membran plasma sel otot. Glukosa akan berdifusi kedalam otot sehingga glukosa darah akan menurun pada akhir olahraga. (Rose, 2005). Dapat dilihat rata-rata kadar gula darah orang yang obesitas yang rutin dengan yang tidak rutin adalah 98,9 dan 88.75 mg/dl. Nilai tertinggi pada kedua kelompok sebesar 103 dan 109 mg/dl. Nilai terndah pada kedua kelompok sebesar 93 dan 80 mg/dl. Didapati ada perbedaan rata-rata

kadar gula darah antara orang obesitas yang rutin dengan yang tidak rutin. Kadar gula darah orang obesitas yang tidak rutin lebih rendah dari obesitas yang rutin. Hal ini kemungkinan dikarenakan adanya perbedaan dari sistem respiratory, cardiovascular dan ketahanan saat.(sutton 1984). Bila glukosa darah sebelum dengan glukosa darah didapatkan perbedaan yang signifikan, baik pada obesitas yang maupun obesitas yang tidak.

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan Dari uraian-uraian yang telah dipaparkan sebelumnya, maka dalam penelitian ini dapat diambil beberapa kesimpulan, yaitu : 1. Terdapat perdedaan antara KGD 2 jam makan pada obesitas dengan riwayat rutin dengan riwayat yang tidaka rutin 2. Terdapat perbedaan antara KGD olahraga selama 30 menit antara obesitas dengan riwayat rutin dengan riwayat tidak. 6.2. Saran Dari seluruh proses penelitian yang telah dijalani oleh penulis dalam menyelesaikan penelitian ini, maka dapat diungkapkan beberapa saran yang mungkin dapat bermanfaat bagi semua pihak yang berperan dalam penelitian ini. Adapun saran tersebut, yaitu: 1. Berdasarkan penelitian ini, peneliti menyarankan untuk peneliti selanjutnya untuk memperbanyak sampel pada penelitian. 2. Berdasarkan penelitian ini, peneliti menyarankan untuk menentukan frekuesi dan jenis olahraga untuk sampel dengan riwayat rutin.