BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. suatu variabel berkaitan dengan variasi pada satu atau lebih variabel lain,

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini termasuk dalam penelitian komparasi, di mana penelitian komparasi

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan teknik korelasi.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan antara dua variabel. B. Variabel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. tingkat hubungan antara dua variabel atau lebih, tanpa melakukan perubahan,

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. B. Variabel Penelitian. keluarga tidak lengkap, dan variabel (Y) identitas vokasional.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. komparatif, yaitu suatu penelitian yang bersifat membandingkan atau perbedaan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. yaitu dukungan sosial teman sebaya sebagai variabel bebas (X) dan kebahagiaan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Pada penelitian ini penulis ingin mengetahui ada tidaknya hubungan antara

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. B. Identifikasi Variabel Penelitian. Variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. kejadian dengan melihat penyebab-penyebabnya. Teknik analisis komparasional

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. maka penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. B. Identifikasi Variabel Penelitian. C. Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. ada tidaknya hubungan antara dua atau beberapa variabel. Alat ukur yang

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini merupakan penelitian korelasional yang bertujuan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Kemudian mendeskripsikan secara sistematis sifat-sifat atau gejala-gejala dari

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menekankan pada analisis data-data numerikal (angka) yang diolah dengan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. antara komunikasi interpersonal anak-orangtua (X) dengan manajemen konflik

BAB III METODE PENELITIAN. A. DesainPenelitian. Metode penelitian yang cocok digunakan ialah deskriptif korelasional. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. dengan tujuan penelitian. Dalam penelitian ini tidak

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menggunakan statistik untuk menjawab pertanyaan atau hipotesis penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. hubungan antara dua atau beberapa variabel. Dengan teknik korelasional seorang

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. hubungan antara sikap terhadap iklan rokok (X1) dan konformitas teman sebaya

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. variasi-variasi pada suatu faktor berkaitan dengan variasi-variasi pada satu atau lebih

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. korelasional yang menggunakan teknik analisa nonparametric. Penelitian ini akan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini merupakan satu bentuk penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. korelasional bertujuan untuk menemukan ada tidaknya hubungan antara dua atau

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini termasuk jenis penelitian kuantitatif (komperatif). Desain

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menghubungkan antara variabel X dan variabel Y. Penelitian dengan. B. Variabel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap data serta penampilan dari hasilnya.

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap hasil penelitian. Kegiatan penelitian harus mengikuti langkah-langkah

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. kuantitatif yaitu penelitian yang melakukan penelitian hipotesis untuk menjelaskan hubungan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini menggunakan tekhnik korelasional yang bertujuan untuk mencari

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dalam bentuk penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dengan teknik korelasional merupakan penelitian menyelidiki sejauhmana

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menekankan analisis pada data-data numerikal (angka) yang diolah dengan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini termasuk dalam penelitian korelasional yang meneliti

BAB III METODE PENELITIAN. bertujuan untuk menemukan ada tidaknya hubungan antara dua atau beberapa. berarti atau tidak hubungan itu (Arikunto, 2002).

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. mengetahui ada atau tidaknya hubungan antara dua variabel, yaitu syukur sebagai

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. maka penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif deskriptif dengan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. untuk menjawab masalah penelitian (Setiadi dkk, 2005 ). Penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. (komperatif).menekankan analisisnya pada data-data numerikal (angka) yang

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap hasil penelitian. Kegiatan penelitian harus mengikuti langkah-langkah

BAB III METODE PENELITIAN. yang lama dengan menggunakan metode ilmiah serta aturan-aturan yang berlaku

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini termasuk dalam penelitian Komparatif yang

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. hubungan antara dua atau beberapa variabel. Teknik korelasional memungkinkan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. mengetahui ada tidaknya hubungan Kontrol diri (variabel bebas) dan Perilaku

BAB III METODE PENELITIAN. numerikal (angka) yang diolah dengan metode statistika (Azwar, 1996). Dalam

BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian. kecerdasan spiritual pada mahasiswa aktivis kerohanian islam

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. digunakan peneliti serta kegiatan yang akan dilakukan selama proses penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. duavariable yaitu rasa bersalah sebagai variabel (X) dan perilaku

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. yang lama dengan menggunakan metode ilmiah serta aturan-aturan yang berlaku.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. konsumtif remaja ditinjau dari status sosial ekonomi orangtua di SMKN 4. B. Variabel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang menekankan analisisnya

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menggunakan teknik korelasi. Menurut Arikunto (2002 ) penelitian kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini merupakan bentuk penelitian korelasional dengan. B. Variabel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. datanya berupa angka-angka, Sedangkan korelasional adalah meneliti hubungan

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, yaitu kepribadian, yang terdiri dari:

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini menggunakan pendekatan korelasi bivariat ( bivariate

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. mengetahui ada tidaknya hubungan sikap warga terhadap peran polisi dengan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. berkaitan dengan variabel lain, berdasarkan koefisien korelasi (Azwar, 2013)

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. korelasional. Penelitian ini mengukur hubungan kepercayaan diri (X) dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian. populasi atau mengenai bidang tertentu. Penelitian ini berusaha menggambarkan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara dua atau beberapa variabel.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara dua atau beberapa variabel

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini termasuk dalam penelitian komparatif. Menurut Sudjud

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini menggunakan pendekatan korelasi ganda. Penelitian korelasi

BAB III METODE PENEITIAN. A. Desain Penelitian. Pada penelitian ini peneliti ingin mengetahui ada tidaknya perbedaan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. antara Prestasi Akademik (Y) dengan Self-Efficacy (X1) dan Optimisme (X2).

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. (X) dengan perilaku caring perawat sebagai variabel terikat (Y). Alat ukur yang

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap hasil penelitian. Kegiatan penelitian harus mengikuti langkah-langkah

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan. B. Variabel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menghubungkan antara kelekatan pada guru ( X) dengan motivasi menghafal al-

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Subjective Well-being ditinjau dari faktor demografi pada petani sawit di Desa Rawa Bangun

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif deskriptif korelasional

BAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. 1) Variabel Terikat (Dependent): Konflik Kerja (Y)

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. melakukan kajian expost factor yang bertujuan untuk melihat hubungan antara

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Dalam penelitian penulis menggunakan pendekatan kuantitatif dengan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menggunakan analisis regresi ganda atau regresi linear, yaitu merupakan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. korelasional yang menggunakan teknik analisa Multiple Regresi (Regresi Ganda).

BAB III METODE PENELITIAN. antara dua atau beberapa variabel. dengan teknik korelasi seorang peneliti

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap hasil penelitian. Kegiatan penilitian harus mengikuti langkah-langkah

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini menggunakan pendekatan korelasional yang bertujuan untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menekankan analisis pada data-data numerikal (angka) yang diolah

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. kuantitatif jenis ex post facto atau disebut juga penelitian non-eksperimen, dimana

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam rancangan penelitian ini menggunakan metode Kuantitatif, seperti

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. berdasarkan koefisien korelasi (Azwar, 2009). B. Identifikasi Variabel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian korelasional merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan teknik korelasi. Penelitian dengan teknik korelasi bertujuan menyelidiki sejauh mana variasi pada suatu variabel berkaitan dengan variasi pada satu atau lebih variabel lain, berdasarkan koefisien korelasi (Azwar, 2010). Pen elitian ini bermaksud untuk mengetahui ada tidaknya hubungan stres (X) dengan perilaku agresi verbal (Y). B. Identifikasi Variabel Penelitian Penelitian ini menggunakan dua variabel yaitu: 1. Variabel bebas (X) : Stres. 2. Variabel terikat (Y) : Perilaku agresi verbal. C. Definisi Operasional 1. Stres Stres adalah gangguan psikologis yang ditandai dengan adanya perubahan perasaan, pikiran, perilaku, dan fisiologis (tubuh) individu sehingga menimbulkan perilaku yang tidak wajar. Adapun beberapa gejala stres tersebut sebagai berikut: a) Perasaan (feeling) yang meliputi: 1. Merasa khawatir 33

34 2. Merasa ketakutan 3. Merasa mudah marah 4. Merasa suka murung 5. Merasa tidak mampu b) Pikiran (thought) yang meliputi: 1. Penghargaan atas diri yang rendah 2. Takut gagal 3. Tidak mampu berkonsentrasi 4. Cemas akan masa depan 5. Mudah lupa 6. Emosi tidak stabil c) Perilaku (behaviour) meliputi: 1. Kesulitan berkomunikasi, 2. Sulit bekerjasama 3. Tidak mampu rileks 4. Menangis tanpa alasan yang jelas 5. Mudah terkejut atau kaget d) Tubuh (body) meliputi: 1. Berkeringat 2. Jantung berdebar-debar 3. Mudah letih 4. Mempunyai persoalan dengan tidur 5. Diare

35 6. Sakit kepala, 7. Sakit leher atau punggung Tinggi rendahnya stres pada orang tua ditunjukkan oleh skor pada skala stres. Semakin tinggi skor yang diperoleh menunjukkan semakin tingginya stres pada orang tua. Sebaliknya semakin rendah skor yang diperoleh menunjukkan semakin rendah stres yang dialami orang tua. 2. Perilaku agresi verbal Perilaku agresi verbal merupakan suatu perilaku yang dilakukan untuk menyakiti, mengancam atau membahayakan individu-individu atau objek-objek yang menjadi sasaran tersebut secara verbal atau melalui kata-kata dan secara ataupun tidak, seperti memaki, menolak berbicara, menyebar fitnah, tidak memberi dukungan. Perilaku agresi verbal diukur dengan menggunakan skala perilaku agresi verbal Buss (dalam Dayakisni & Hudaniah, 2009) yaitu: a) Agresi verbal aktif, yaitu tindakan agresi verbal yang dilakukan oleh individu atau kelompok dengan cara berhadapan secara dengan individu atau kelompok lain seperti menghina, memaki, marah, mengumpat. b) Agresi verbal pasif, yaitu tindakan agresi verbal yang dilakukan oleh individua atau kelompok dengan cara berhadapan dengan individu atau kelompok lain namun tidak terjadi kontak verbal secara, seperti menolak bicara, bungkam.

36 c) Agresi verbal aktif tidak, yaitu tindakan agresi verbal yang dilakukan oleh individu atau kelompok dengan cara tidak berhadapan secara dengan individu atau kelompok lain yang menjadi targetnya, seperti menyebar fitnah, mengadu domba. d) Agresi verbal pasif tidak, yaitu tindakan agresi verbal yang dilakukan oleh individu atau kelompok dengan cara tidak berhadapan dengan individu atau kelompok lain yang menjadi targetnya dan tidak terjadi kontak verbal secara, seperti tidak memberi dukungan, tidak menggunakan hak suara. Tinggi rendahnya perilaku agresi verbal orang tua ditunjukkan oleh skor pada skala perilaku agresi verbal. Semakin tinggi skor yang diperoleh menunjukkan semakin tingginya perilaku agresi verbal orang tua. Sebaliknya semakin rendah skor yang diperoleh menunjukkan semakin rendah perilaku agresi verbal orang tua. D. Subyek penelitian Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah populasi, yaitu ibu dari anak pra sekolah di Raudhatul Athfal Griya Bina Widya yang berjumlah 45 orang ibu. Jumlah sampel penelitian yang sedikit dikarenakan adanya keterbatasan peneliti dalam melakukan penelitian.

37 E. Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data dalam kegiatan penelitian mempunyai tujuan mengungkapkan fakta mengenai variabel yang diteliti. Tujuan haruslah dicapai dengan menggunakan metode atau cara-cara yang efisien dan akurat (Azwar, 2010). Data yang diperlukan dalam penelitian ini diperoleh dengan menggunakan skala terhadap masing-masing variabel penelitian yang disusun berdasarkan skala likert. Penelitian ini menggunakan dua alat ukur yaitu skala stres dan skala perilaku agresi verbal. 1. Alat ukur a. Skala stres Instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala stres modifikasi Alfimahtin. Skala stres ini disusun berdasarkan teori Davis dan Newstrom (dalam Amin & Al -Fandi,2007). Skala ini disusun dengan metode skala Likert yang terdiri dari empat alternatif jawaban, yaitu Sangat Sesuai (SS), Sesuai (S), Tidak Sesuai (TS), Sangat Tidak Sesuai (STS). Nilai bergerak dari 4 sampai 1 untuk aitem yang favorabel dan 1 sampai 4 untuk aitem yang unfavorabel. Pemberian nilai 1, 2, 3, dan 4 dimaksudkan untuk mempermudah dalam analisa penelitian. Sistem penilaian skala dalam penelitian ini dapat dijelaskan sebagai berikut: a. Aitem Favorabel: Sangat Sesuai (4), Sesuai (3), Tidak Sesuai (2), Sangat Tidak Sesuai (1). b. Aitem Unfavorabel: Sangat Sesuai (1), Sesuai (2), Tidak Sesuai (3), Sangat Tidak Sesuai (4).

38 Tabel 3.1 Blue Print Skala Stres (Sebelum Try Out) No Indikator Jumlah Item Favorable Sebaran Aitem Unfavorable 1 Perasaan 12 1,6,7,11,12,13, 53 3,4,10,14, 16 2 Pikiran 12 2,8,9,23,29,34 5,15,17,20, 21, 55 3 Perilaku 15 18,19,24,35,41, 42,45 4 Tubuh 16 27,36,37,40,43, 46,48,54 25,26,30,33, 38,39,49,52 22,28,31,32, 44,47,50,51 Jumlah 55 28 27 b. Skala perilaku agresi verbal Instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala perilaku agresi verbal. Skala perilaku agresi verbal ini disusun berdasarkan teori Buss (dalam Dayakisni & Hudaniah, 2009). Skala ini disusun dengan metode skala Likert yang terdiri dari empat alternatif jawaban yaitu, Selalu (SL), Sering (SR), Jarang (JR), Tidak Pernah (TP). Nilai bergerak dari 4 sampai 1 untuk aitem yang favorabel dan 1 sampai 4 untuk aitem yang unfavorabel. Pemberian nilai 1, 2, 3, dan 4 dimaksudkan untuk mempermudah dalam analisa penelitian. Sistem penilaian skala dalam penelitian ini dapat dijelaskan sebagai berikut: a. Aitem Favorabel: Selalu (4), Sering (3), Jarang (2), Tidak Pernah (1). b. Aitem Unfavorabel: Selalu (1), Sering (2), Jarang (3), Tidak Pernah (4).

39 Tabel 3.2 Blue Print Skala Perilaku Agresi Verbal (Sebelum Try Out) No Indikator Jumlah Sebaran Aitem item Favorable Unfavorable 1 Agresi verbal aktif 12 1,3,6,7,8,11,12 4,5,10,14,16 2 Agresi verbal pasif 5 9,13,17 2,15 3 Agresi verbal aktif tidak 5 18,19, 20,23,26 4 Agresi verbal pasif tidak 8 21,24,25,27,30 22,28,29 Jumlah 30 17 13 2. Uji coba alat ukur Sebelum alat ukur penelitian digunakan dalam penelitian yang sebenarnya, peneliti terlebih dahulu melakukan uji coba (try out) kepada orang tua dari anak pra sekolah TK Aisyiyah Bustanul Athfal II. Uji coba alat ukur bertujuan untuk mengetahui daya beda aitem, validitas dan reliabilitas guna mendapatkan aitemaitem yang layak sebagai alat ukur. Menentukan sampel uji coba, tidak ada ketentuan pasti mengenai jumlahnya. Azwar (200 3) mengatakan secara statistik jumlah sampel yang lebih dari 60 orang sudah cukup banyak. Berdasarkan konsep tersebut, peneliti menggunakan jumlah subjek uji coba sebanyak 63 subjek. Aitem yang diuji cobakan berjumlah 85 aitem, dengan rincian 55 aitem stres dan 30 aitem perilaku agresi verbal.

40 3. Indeks daya beda aitem Indeks daya beda merupakan koefisien yang menunjukkan bahwa fungsi aitem selaras dengan fungsi tes. Aitem yang memiliki indeks daya beda yang baik merupakan aitem yang konsisten karena mampu menunjukkan perbedaan antar subjek pada aspek yang diukur dengan skala bersangkutan (Azwar, 2010). Teknik yang digunakan untuk melihat daya beda aitem adalah korelasi Product Moment dari Pearson dengan menggunakan program SPSS 16,0 for windows. Penentuan pemilihan aitem dalam penelitian ini berdasarkan koefisien korelasi (rix) aitem total dengan batasan rix 0,30. Semua aitem yang mencapai koefisien korelasi minimal 0,30 maka dianggap memuaskan. Aitem yang koefisien kurang dari 0,30 dinyatakan gugur. Namun, apabila jumlah aitem yang valid ternyata masih belum mencukupi jumlah yang diinginkan, maka dapat menurunkan sedikit kriteria dari 0,30 menjadi 0,25 ( Azwar, 2010). Standar yang digunakan dalam penelitian ini adalah 0,25. Uji coba penelitian dilaksanakan pada tanggal 31 Mei 2014 7 Juni 2014. Subjek uji coba adalah ibu dari anak pra sekolah di TK Aisyiyah Bustanul Athfal II. Skala disebarkan secara acak sebanyak 85 skala pada 63 ibu. Namun skala yang kembali berjumlah 60 skala. Setelah diuji cobakan pada subjek penelitian, dari 55 aitem yang terdapat pada skala stres, terdapat 21 aitem yang dinyatakan gugur yaitu aitem 1,2,3,4,5,6,14,17,21,28,31,35,41,44,46,47,48,50,51,52,54. Hasil uji coba skala stres menunjukkan koefisien korelasi aitem total yang bergerak dari 0,275 0,589. Rincian aitem-aitem yang gugur dapat dilihat pada tabel.

41 Tabel 3.3 Blue Print skala Stres setelah Try Out No Indikator Aitem yang diterima Aitem yang gugur F UF F UF 1. Perasaan 7,11,12, 10,16 1,6 3,4,14 13,53 2. Pikiran 8,9,23,29, 15,20,55 2 5,17,21 34 3. Perilaku 18,19,24, 25,26,30, 35,41 52 42,45 33,38,39, 49 4. Tubuh 27,36, 37,40,43 22,32 46,48,54 28,31,44, 47,50,51 Jumlah 20 14 8 13 Seperti yang terlihat pada tabel 3.3, diketahui bahwa dari 55 aitem setelah diuji cobakan diperoleh 34 aitem yang memenuhi koefisien korelasi aitem total 0,25 sedangkan sisanya berjumlah 21 aitem dianggap gugur dan tidak dimasukkan ke dalam skala penelitian. Peneliti menggunakan 34 aitem yang lulus seleksi tersebut untuk skala penelitian, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada blue print skala stres yang disajikan pada tabel 3.4 berikut. Tabel 3.4 Blue Print Skala Stres untuk Penelitian No. Indikator Jumlah Sebaran aitem aitem F UF 1. Perasaan 7 7,11,12,13,53 10,16 2. Pikiran 8 8,9,23,29,34 15,20,55 3. Perilaku 12 18,19,24, 42,45 25,26,30,33, 38,39,49 4. Tubuh 7 27,36,37,40,43 22,32 Jumlah 34 20 14

42 Pada variabel perilaku agresi verbal setelah diuji cobakan pada subjek penelitian, dari 30 aitem yang terdapat pada skala perilaku agresi verbal terdapat 1 aitem yang dinyatakan gugur yaitu aitem 7. Hasil uji coba skala perilaku agresi verbal menunjukkan koefisien korelasi aitem total bergerak dari 0,254 0,782. Rincian aitem-aitem yang gugur dapat dilihat pada tabel 3.5 berikut. Tabel 3.5 Blue Print Skala Perilaku Agresi Verbal Setelah Try Out No Indikator Aitem yang diterima Aitem yang gugur 1. Agresi verbal aktif 2. Agresi verbal pasif 3. Agresi verbal aktif tidak F UF F UF 1,3,6,8, 4,5,10,14, 7-11,12 16 9,13,17 2,15 - - 18,19 20,23,26 - - 4. Agresi verbal pasif tidak 21,24,25, 27,30 22,28,29 - - Jumlah 16 13 1 - Seperti yang terlihat pada tabel 3.5, diketahui bahwa dari 30 aitem setelah diuji cobakan diperoleh 29 aitem yang memenuhi koefisien korelasi aitem total 0,25 dan 1 aitem dianggap gugur tidak dimasukkan ke dalam skala penelitian. Peneliti menggunakan 29 aitem yang lulus seleksi tersebut untuk skala penelitian. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada blue print skala perilaku agresi verbal yang disajikan pada tabel 3.6.

43 Tabel 3.6 Blue Print Skala Perilaku Agresi Verbal untuk Penelitian No. Indikator Jumlah Sebaran aitem aitem F UF 1. Agresi verbal aktif 11 1,3,6,8, 4,5,10,14,16 11,12 2. Agresi verbal pasif 5 9,13,17 2,15 3. Agresi verbal aktif tidak 5 18,19 20,23,26 4. Agresi verbal pasif tidak 8 21,24,25, 22,28,29 27,30 Jumlah 29 16 13 F. Reliabilitas dan Validitas 1. Reliabilitas Reliabilitas merupakan suatu teknik yang digunakan untuk melihat seberapa jauh skala dapat memberikan hasil yang konstan dalam suatu pengukuran. Reliabilitas mengacu pada konsistensi atau kepercayaan hasil pengukuran suatu alat ukur. Reliabilitas dinyatakan dalam koefisien reliabilitas, yang angkanya berada dalam rentang dari 0,00 sampai 1,00 koefisien reliabilitas yang mendekati angka 1,00 menunjukkan realibilitas alat ukur yang semakin tinggi. Sebaliknya alat ukur yang rendah reliabilitas ditandai dengan koefisien realibilitas yang mendekati angka 0,00 (Azwar, 2009). Untuk mengetahui koefisien alat ukur dalam penelitian ini, maka peneliti menggunakan rumus Koefisien Reliabilitas Alpha sebagai berikut : = [ + ] keterangan : S 2 2 1 dan S 2 : varians skor belahan 1 dan varians skor belahan 2 SX 2 : varians skor skala

44 Selanjutnya reliabilitas dihitung dengan proses komputerisasi yaitu program SPSS 16,0 for windows. Berdasarkan uji reliabilitas terhadap aitem pada skala stres diperoleh koefisien reliabilitas (α) sebesar 0.892, sedangkan koefisien reliabilitas (α) pada skala perilaku agresi verbal diperoleh sebesar 0.939, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa koefisien reliabilitas (α) kedua skala dalam penelitian ini tergolong tinggi. 2. Validitas Validitas berasal dari kata validity yang mempunyai arti sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya. Suatu tes atau instrumen pengukur dapat dikatakan mempunyai validitas yang tinggi apabila alat ukur tersebut menjalankan fungsi ukurnya, atau memberikan hasil ukur yang sesuai dengan maksud dilakukannya pengukuran tersebut ( Azwar, 2009). Penelitian ini menggunakan validitas isi, yaitu validitas yang menunjukkan sejauh mana aitem-aitem dalam skala mencangkup keseluruhan kawasan isi objek yang hendak diukur oleh skala itu ( Azwar, 2010). Validitas isi merupakan validitas yang diestimasi lewat pengukur terhadap isi tes dengan analisis rasional oleh narasumber. Validitas isi tidak saja menunjukkan bahwa tes tersebut komprehensif isinya, akan tetapi harus pula memuat hanya isi yang relevan dan tidak keluar dari batasan tujuan ukur (Azwar, 2010).

45 E. Analisis Data Analisa data bertujuan untuk mengkaji hipotesa data yang diperoleh dari penelitian. Analisa data yang digunasskan adalah teknik analisa data korelasi Product Moment Pearson, yaitu teknik statistik parametrik untuk mencari korelasi dua variabel. Teknik ini digunakan bila data bersifat kontinyu, homogen dan regresinya linier (Hartono, 2 012). Teknik analisis statistik parametrik yang digunakan untuk uji analisis data dilakukan dengan bantuan perangkat lunak sstatistical Product and Service Solutions (SPSS) For Windows versi 16.0. F. Jadwal Penelitian Rincian kegiatan dan jadwal penelitian ini dapat dilihat dari tabel berikut: Tabel 3.7 Rincian dan Jadwal Penelitian No. Kegiatan Waktu Pelaksanaan 1. Pengajuan Sinopsis 03 Maret 2014 2. Seminar Proposal 07 Mei 2014 3. Uji Coba Alat Ukur 31 Mei 2014 7 Juni 2014 4. Pelaksanaan Penelitian 10 Juni 2014 21 Juni 2014 5. Seminar Hasil 26 Agustus 2014 6. Ujian Munaqasyah 24 September 2014