PENGARUH LINGKUNGAN SULFAT TERHADAP BETON DENGAN PENAMBAHAN LIMBAH MARMER

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

PENGARUH SULFAT TERHADAP KUAT TEKAN BETON DENGAN VARIASI BUBUK KACA SUBSTITUSI SEBAGIAN PASIR DENGAN W/C 0,4 DAN 0,5

BAB I PENDAHULUAN. berkembang, beton merupakan salah satu bahan elemen struktur bangunan yang

PENGARUH SULFAT TERHADAP KUAT TEKAN BETON DENGAN VARIASI BUBUK KACA SUBSTITUSI SEBAGIAN SEMEN DENGAN w/c 0,60 DAN 0,65

BAB I PENDAHULUAN. beton, minimal dalam pekerjaan pondasi. Semakin meluasnya penggunaan beton

PENGARUH SULFAT TERHADAP KUAT TEKAN BETON DENGAN VARIASI BUBUK KACA SUBSTITUSI SEBAGIAN PASIR DENGAN w/c 0,60 DAN 0,65

BAB I PENDAHULUAN. campuran tertentu. Beton merupakan satu kesatuan yang homogen. Beton

BAB I PENDAHULUAN I 1

BAB I PENDAHULUAN. dipakai dalam pembangunan. Akibat besarnya penggunaan beton, sementara material

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. mencampurkan semen portland, air, pasir, kerikil, dan untuk kondisi tertentu

BAB 1 PENDAHULUAN. digunakan bahan tambah yang bersifat mineral (additive) yang lebih banyak bersifat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENGARUH PENAMBAHAN SILICA FUME DAN SUPERPLASTICIZER TERHADAP KUAT TEKAN BETON MUTU TINGGI DENGAN METODE ACI (AMERICAN CONCRETE INSTITUTE)

PENGARUH PERSENTASE BATU PECAH TERHADAP HARGA SATUAN CAMPURAN BETON DAN WORKABILITAS (STUDI LABORATORIUM) ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. Beton merupakan salah satu bahan material yang selalu hampir digunakan pada

BAB III LANDASAN TEORI

PERBANDINGAN PEMAKAIAN AIR KAPUR DAN AIR TAWAR SERTA PENGARUH PERENDAMAN AIR GARAM DAN AIR SULFAT TERHADAP DURABILITAS HIGH VOLUME FLY ASH CONCRETE

Jurnal Teknik Sipil No. 1 Vol. 1, Agustus 2014

PENGARUH PERSENTASE BAHAN RETARDER TERHADAP BIAYA DAN WAKTU PENGERASAN CAMPURAN BETON

BAB III METODE PENELITIAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Hasil Pemeriksaan Bahan

BAB I PENDAHULUAN. portland atau semen hidrolik yang lain, dan air, kadang-kadang dengan bahan tambahan

PENGARUH SULFAT TERHADAP KUAT TEKAN BETON DENGAN VARIASI BUBUK KACA SUBSTITUSI SEMEN DENGAN W/C 0,4 DAN 0,5

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB III DASAR TEORI Semen. Semen adalah suatu bahan pengikat yang bereaksi ketika bercampur

PENGUJIAN KUAT TEKAN BETON YANG DIPENGARUHI OLEH LINGKUNGAN ASAM SULFAT

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian M. Sando Herawan, 2014 Pengaruh Penambahan Abu Sekam Padi (Rice Husk Ash) Pada Pervious Concrete

STUDI EKSPERIMENTAL KUAT TEKAN BETON SELF COMPACTING CONCRETE (SCC) DENGAN MENGGUNAKAN MATERIAL PASIR LAUT DAN AIR LAUT.

BAB III LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Semakin meningkatnya suatu proses produksi dapat berpengaruh juga akan

PEMANFAATAN LIMBAH ASPAL HASIL COLD MILLING SEBAGAI BAHAN TAMBAH PEMBUATAN PAVING. Naskah Publikasi

Pengaruh Variasi Jumlah Semen Dengan Faktor Air Yang Sama Terhadap Kuat Tekan Beton Normal. Oleh: Mulyati, ST., MT*, Aprino Maramis** Abstrak

4. Gelas ukur kapasitas maksimum 1000 ml dengan merk MC, untuk menakar volume air,

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Batako merupakan salah satu alternatif bahan dinding yang murah dan

HALAMAN PENGESAHAN LAPORAN TUGAS AKHIR

STUDI PEMANFAATAN ABU SEKAM PADI SEBAGAI PENGISI DALAM PEMBUATAN BETON

BAB III PERENCANAAN PENELITIAN

Desember 2012 JURNAL TUGAS AKHIR. REANATA KADIMA GINTING ( )

AULIA AL FAHMI

: STUDI PENELITIAN HUBUNGAN KEKUATAN TEKAN BETON DENGAN SLUMP GUNAWAN NIM :

BAB IV METODE PENELITIAN. A. Bahan atau Material Penelitian

Dalam struktur beton biasa agregat menempati kurang lebih 70 sampai

BAB I PENDAHULUAN. lentur (flexible pavement) dan perkerasan kaku (rigid pavement). Secara struktural

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERBANDINGAN KINERJA BETON YANG MENGGUNAKAN SEMEN PORTLAND POZZOLAN DENGAN YANG MENGGUNAKAN SEMEN PORTLAND TIPE I

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi akan pembangunan secara

BAB 1 PENDAHULUAN. menjadi unsur utama bangunan. Kelebihan beton antara lain memiliki kuat tekan

PENGARUH MASA PERAWATAN (CURING) MENGGUNAKAN AIR LAUT TERHADAP KUAT TEKAN DAN ABSORPSI BETON

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BARtl TINJAUAN PUSTAKA. Teknologi beton terns berkembang seiring dengan tuntutan kebutuhan

PENGARUH SUBTITUSI ABU SERABUT KELAPA (ASK) DALAM CAMPURAN BETON. Kampus USU Medan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. dibentuk dengan harga yang relatif murah dibandingkan dengan bahan

BAB II STUDI PUSTAKA

PENGARUH PENAMBAHAN ABU SEKAM TERHADAP KUAT TEKAN DAN POROSITAS BETON DENGAN MENGGUNAKAN AGREGAT HALUS BATU KAPUR KRISTALIN TUGAS AKHIR PROGRAM SI

KAJIAN OPTIMASI KUAT TEKAN BETON DENGAN SIMULASI GRADASI UKURAN BUTIR AGREGAT KASAR. Oleh : Garnasih Tunjung Arum

Tugas Akhir STUDI PENGARUH KADAR LUMPUR PADA BETON NORMAL DAN MUTU TINGGI

BAB 1 PENDAHULUAN. Beton sebagai salah satu bahan konstruksi banyak dikembangkan dalam

BAB III METODE PENELITIAN. Metodelogi penelitian dilakukan dengan cara membuat benda uji (sampel) di

BAB II STUDI PUSTAKA

PENGARUH VARIASI SUHU PADA PERAWATAN ELEVATED TEMPERATURE TERHADAP KUAT TEKAN DAN KUAT TARIK BELAH BETON

PENGARUH LIMBAH MARMER SEBAGAI BAHAN PENGISI PADA BETON (175S)

BAB III LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG. Kemajuan teknologi telah berdampak positif dalam bidang konstruksi di

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENGARUH KUAT TEKAN BETON DENGAN PENAMBAHAN SIKAMENT NN

STUDI EKSPERIMENTAL PENGARUH PENGGUNAAN PASIR DARI BEBERAPA DAERAH TERHADAP KUAT TEKAN BETON. Abstrak

BAB III LANDASAN TEORI. untuk bangunan gedung, jembatan, jalan, dan lainnya baik sebagai komponen

Perencanaan Campuran Beton WINDA TRI WAHYUNINGTYAS

PENGGUNAAN PASIR SILIKA DAN PASIR LAUT SEBAGAI AGREGAT BETON The Use of Sea and Silica Sand for Concrete Aggregate

V. HASIL PENELITIAN. Tabel V-1 Hasil analisa fly ash Analisis kimia Satuan Fly ash Pasaran

PERBANDINGAN KUAT TEKAN ANTARA BETON DENGAN PERAWATAN PADA ELEVATED TEMPERATURE & PERAWATAN DENGAN CARA PERENDAMAN SERTA TANPA PERAWATAN

LAMPIRAN 1 DATA HASIL PEMERIKSAAN AGREGAT

BAB 2 TINJAUAN KEPUSTAKAAN. membentuk masa padat. Jenis beton yang dihasilkan dalam perencanaan ini adalah

BAB I PENDAHULUAN. bidang konstruksi, pemakaian beton yang cukup besar memerlukan usaha-usaha

PERUBAHAN KUAT TEKAN SELF COMPACTING CONCRETE

TINJAUAN KUAT TEKAN, KUAT TARIK BELAH DAN KUAT LENTUR BETON MENGGUNAKAN TRAS JATIYOSO SEBAGAI PENGGANTI PASIR UNTUK PERKERASAN KAKU (RIGID PAVEMENT)

BAB III LANDASAN TEORI. Belanda. Kata concrete dalam bahasa Inggris berasal dari bahasa Latin concretus

BAB I PENDAHULUAN. penelitian ini merupakan hasil limbah olahan besi-besi bekas produksi dari PT. Inti General Yaja

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Hipotesis. Penentuan Bahan Material. Pengujian Bahan Material. Sesuai. Mix Desain. Sesuai. Pembuatan Benda Uji

Sifat Kimiawi Beton Semen Portland (PC) Air Agregat bahan tambah peristiwa kimia PC dengan air hidrasi pasta semen

ANALISA KUAT LENTUR PADA BETON K-300 YANG DICAMPUR DENGAN TANAH KOHESIF

PENGARUH PENGGUNAAN ZEOLIT DAN SIKAMENT-520 TERHADAP KUAT TEKAN BETON MENGGUNAKAN PORTLAND POZZOLAND CEMENT (PPC)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. Yufiter (2012) dalam jurnal yang berjudul substitusi agregat halus beton

ANALISA PENGARUH PENGGUNAAN KAWAT BENDRAT, SILICA FUME, DAN SUPERPLASTICIZER TERHADAP KUAT TEKAN DAN KUAT TARIK PADA BETON MUTU TINGGI*

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

PENGGUNAAN LIMBAH BAJA (KLELET) SEBAGAI PENGGANTI AGREGAT KASAR PADA BETON. Hanif *) ABSTRAK

BAB III LANDASAN TEORI. adalah campuran antara semen portland atau semen hidraulik yang lain, agregat

BAB I PENDAHULUAN. dibidang konstruksi. Dalam bidang konstruksi, material konstruksi yang paling disukai dan

STUDI EKSPERIMENTAL PENGGUNAAN PECAHAN BETON RECYCLE SEBAGAI AGREGAT KASAR PADA BETON DENGAN MUTU RENCANA f c = 25 MPa

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Beton adalah campuran antara semen Portland atau semen hidraulik yang lain, agregat halus, agregat kasar dan air dengan atau tanpa bahan tambah membentuk massa padat, (SNI 03-2834-2000). Beton menjadi bahan bangunan yang paling banyak digunakan di dunia. Beberapa alasan yang mendasari hal tersebut adalah: [1] beton merupakan material yang kedap air; [2] beton mudah dibentuk; dan [3] beton relatif murah dan mudah disediakan, (Retno Susilorini dan Kusno Adi Sambowo, 2011). Salah satu kelemahan beton adalah beton lemah terhadap perusak kimiawi. Perusak kimiawi bisa ditemukan pada lingkungan agresif, yaitu lingkungan yang banyak mengandung unsur-unsur garam sulfat, klorida atau asam lainnya. Andriati Amir Husin (2010) menyebutkan bahwa garam-garam sulfat yang umum terdapat secara alami dalam tanah merupakan garam-garam sulfat yang merugikan karena merupakan kontaminasi sulfat akibat adanya reaksi kimia yang ditimbulkan dengan semen atau beton. Garam- garam tersebut adalah Natrium Sulfat dan Magnesium Sulfat, yang banyak terkandung dalam tanah. Magnesium sulfat merupakan garam yang paling agresif dan bersifat reaktif pada beton, karena mudah bereaksi dengan Kalsium Hidroksida yang merupakan sisa hasil hidrasi antara semen dengan air yang menghasilkan gypsum dan ettringite yang bersifat menambah volume sehingga terjadi pengembangan dan akhirnya dapat merusak beton. Penelitian dari Nety dan Gunawan Tanzil (2013), Fanisa Eki G.P. dan Gunawan Tanzil (2013), Fikkriansyah dan Gunawan Tanzil (2013), Hidayat F dan Gunawan Tanzil (2013), keempat penelitian ini menyimpulkan bahwa beton dengan perendaman dalam larutan MgSO 4 5% memiliki kuat tekan yang lebih kecil dibandingkan dengan beton tanpa perendaman sulfat. 1

2 Berdasarkan bahan ajar Dr. Ing. T. Budi Aulia, beton harus mampu menghadapi segala kondisi dimana dia ditempatkan, tanpa mengalami kerusakan (deteriorate) selama jangka waktu layanannya (service ability). Beton yang demikian disebut mempunyai ketahanan yang tinggi (durable). Beton dengan durabilitas tinggi memiliki kepadatan struktur tinggi, porositas rendah, permeabilitas rendah, tahan terhadap pengaruh lingkungan, dan masa layan struktur panjang, (Juliana Fisaini, 2012). Beton dengan durabilitas tinggi mempunyai porositas rendah. Untuk menurunkan nilai porositas beton, dibutuhkan suatu bahan untuk mengisi poripori yang ada pada beton. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Agil Fitri Handayani, Agoes Soehardjono M.D dan Achfas Zacoeb (2014), disimpulkan bahwa [1] serbuk marmer lebih tepat digunakan sebagai bahan pengisi atau filler dari pada sebagai pengganti semen dan [2] penggunaan serbuk marmer pada beton memberikan keuntungan karena butirannya yang halus dapat mengisi ruang antar agregat dan menjadikan beton semakin kohesif dan meningkatkan kerapatan beton. Kemudian pada penelitian lainnya, disimpulkan bahwa [1] penambahan limbah marmer meningkatkan kuat tekan pada persentase 10-20% dan [2] porositas dan densitas beton dengan limbah marmer mengalami kenaikan yang signifikan pada penambahan limbah sebesar 10-20%, (Istiqomah dan Shanti Kurnia, 2013). Berdasarkan penelitian-penelitian tersebut, penulis akan mencoba untuk menemukan kadar optimum penambahan limbah marmer antara persentase 10-20%, kemudian dilanjutkan dengan melakukan perendaman beton pada air yang mengandung sulfat. Pada teorinya, reaksi dari sulfat akan menyebabkan penurunan kuat tekan dan pengembangan beton yang akan menimbulkan retakretak dengan pola tak teratur. Untuk mengetahui pengaruh perlakuan ini terhadap beton marmer, penulis tertarik untuk melakukan penelitian skripsi dengan judul PENGARUH LINGKUNGAN SULFAT TERHADAP BETON DENGAN PENAMBAHAN LIMBAH MARMER.

3 1.2. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang tersebut, permasalahan penelitian diidentifikasi menjadi beberapa hal yaitu: 1) Merancang beton dengan kemudahan pengerjaan yang baik. 2) Mencari kadar optimum penambahan limbah marmer 3) Pengaruh lingkungan sulfat terhadap beton dengan penambahan limbah marmer. 1.3. Rumusan Masalah Rumusan masalah yang diangkat dari penelitian ini adalah: 1) Bagaimana merancang beton dengan kemudahan pengerjaan yang baik. 2) Berapakah kadar optimum penambahan limbah marmer 3) Bagaimana pengaruh lingkungan sulfat terhadap beton dengan penambahan limbah marmer 1.4. Batasan Masalah Agar penelitian terlaksana dengan efektif, maka pembahasan akan dibuat lebih fokus dengan pembatasan sebagai berikut: 1) Campuran beton dengan mix design untuk f c 25 Mpa. 2) Mix Design memakai metode SNI 03-2834-2000 Tata Cara Pembuatan Beton Normal 3) Pengujian material metode ASTM (American Standard for Testing Material) dan SNI (Standar Nasional Indonesia) dari dinas Departemen Umum yang dirangkum dalam pedoman pelaksanaan praktikum beton laboratorium struktur dan bahan DPTS FPTK UPI. 4) Campuran beton dengan tambahan limbah marmer berbentuk serbuk sebagai bahan pengisi dengan proporsi limbah marmer sebagai berikut: a. 0 % dari semen, b. 10 % dari semen, c. 12,5 % dari semen,

4 d. 15 % dari semen, e. 17,5 % dari semen, f. 20 % dari semen. 5) Setelah dilakukan curing dengan air biasa selama 28 hari, beberapa sampel beton akan direndam dalam air yang mengandung sulfat. Sulfat yang digunakan adalah Magnesium Sulfat dengan kadar 5% dari berat air rendaman. 6) Melakukan pengujian pada beton, yang terdiri dari: a. Pengujian slump pada beton segar dengan batas nilai slump sebesar 6-18 cm. b. Pengujian kuat tekan beton umur 28, 45 dan 60 hari. 1.5. Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai betikut: 1) Mengetahui kadar optimum penambahan limbah marmer. 2) Mengetahui pengaruh lingkungan sulfat terhadap kuat tekan beton dengan penambahan limbah marmer. 1.6. Manfaat Penelitian Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1) Dapat mengetahui kadar optimum penambahan limbah marmer. 2) Dapat mengetahui pengaruh lingkungan sulfat terhadap kuat tekan beton dengan penambahan limbah marmer, sehingga bisa dijadikan acuan untuk penelitian selanjutnya. 3) Memenuhi syarat memperoleh gelar sarjana program studi teknik sipil S1. 1.7. Sistematika Penulisan Sistematika penulisan ini berdasarkan urutan kegiatan yang dibagi menjadi beberapa bab dan di beberapa bab terdapat sub bab yang menjadi rincian pembahasan. Dalam Tugas Akhir yang berjudul Pengaruh Lingkungan Sulfat

5 Terhadap Beton Dengan Penambahan Limbah Marmer terdiri dari lima bab yaitu : Bab I Pendahuluan Berisi latar belakang, identifikasi masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, batasan serta sistematika penulisan. Bab II Tinjauan Pustaka Membahas landasan teori, dasar-dasar dari pelaksanaan penelitian dan penelitian terdahulu. Bab III Metodologi Penelitian Berisi tentang alur penelitian dan metode pengujian. Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan Membahas tentang hasil dan analisa pengujian beton. Bab V Penutup Memuat simpulan dan saran-saran terhadap hasil penelitian.