Lampiran 1. Data Perhitungan Bintil Akar Efektif Tanaman Kedelai Pada Umur 35 hari

dokumen-dokumen yang mirip
LAMPIRAN-LAMPIRAN LAMPIRAN 1

Sumber : Suhartina Deskripsi varietas unggul kacang-kacangan dan umbiumbian. Balai Penelitian Tanaman Kacang-kacangan dan Umbiumbian,

V3G1 V3G4 V3G3 V3G2 V3G5 V1G1 V1G3 V1G2 V1G5 V1G4 V2G2 V2G5 V2G3 V2G4

PENGARUH KONSENTRASI DAN LAMA PENYIMPANAN KONSORSIUM PGPR HASIL ISOLASI TUMBUHAN PANTAI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL KEDELAI DI LAHAN PASIR PANTAI

FK = σ 2 g= KK =6.25 σ 2 P= 0.16 KVG= 5.79 Keterangan: * : nyata KVP= 8.53 tn : tidak nyata h= Universitas Sumatera Utara

BAB III METODE PENELITIAN. Kendalpayak, Kecamatan Pakisaji, Kabupaten Malang pada bulan Agustus

Lampiran 1. Hasil analisis tanah awal

Lampiran. Deskripsi Varietas Kedelai Anjasmoro

LAMPIRAN. A. Penanaman (Trapping) Kedelai Pada Tanah Gambut. Pengambilan sampel tanah gambut. Penanaman Kedelai. Pemanenan kedelai

Lampiran 1. Deskripsi Kedelai Varietas Grobogan

Lampiran 1. Bagan Penelitian a Keterangan : a (Jarak antar blok) = 50 cm. b (Jarak antar plot) = 30 cm. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN LAMPIRAN LAMPIRAN 1

Lampiran 1 : Deskripsi Varietas Kedelai

Lampiran 1. Deskripsi Tanaman Kedelai Varietas Argomulyo VARIETAS ARGOMULYO

Lampiran 1. Deskripsi Varietas Rajabasa

Lampiran 1. Deskripsi Varietas Kedelai. Varietas Anjasmoro

VII. LAMPIRAN-LAMPIRAN. Lampiran 1. Layout Penelitian di Laboratorium M1Z1 (1) M1Z1 (2) M1Z1 (3) M1Z3 (2) M0Z0 (1) M1Z2 (2) M0Z0 (3) M1Z3 (1) M1Z3 (3)

Lampiran 2 Pengaruh kombinasi varietas, aplikasi mulsa, serta aplikasi PGPR terhadap insidensi penyakit busuk pangkal

LAMPIRAN. Lampiran 1. Analisis Awal Contoh Tanah Inceptisol Kwala Bekala. Lampiran 2. Hasil Analisis Limbah Pabrik Industri Tempe

Lampiran 1. Deskripsi Tanaman Kedelai Varietas Argomulyo VARIETAS ARGOMULYO

LAMPIRAN. Penanaman Benih F 3 Hasil Hibridisasi Varietas Anjasmoro x Genotipa Tahan Salinitas. Pengamatan Berdasarkan Karakter Fisiologi daun

Lampiran 1. Deskripsi Kacang Tanah Varietas Jerapah

P0 P0 P0. 50 cm. 50 cm P5 P1 P2

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 169/Kpts/LB.240/3/2004 TENTANG

Kebutuhan pupuk kandang perpolibag = Kebutuhan Pupuk Kandang/polibag = 2000 kg /ha. 10 kg kg /ha. 2 kg =

Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN. Vatietas Kedelai Grobogan

Universitas Sumatera Utara

Daya hasil 1,6-2,5 t/ha 1,22 t/ha 1,6 t/ha Warna hipokotil Ungu Ungu Ungu

Lampiran 1. Hasil Pengamatan Pada Tanaman Mentimun

EFEKTIVITAS BEBERAPA FORMULA PUPUK HAYATI RHIZOBIUM TOLERAN MASAM PADA TANAMAN KEDELAI DI TANAH MASAM ULTISOL SKRIPSI

Lampiran 1 Deskripsi sifat varietas pembanding (Deptan 2011)

V2K1 V3K0 V2K3 V2K2 V3K2 V1K3 V2K1 V2K0 V1K1

KACANG TUNGGAK

LAMPIRAN Lampiran 1. Layout Tata Letak Penelitian. Blok II TS 3 TS 1 TS 3 TS 2 TS 1

Lampiran 1. Deskripsi Varietas Kedelai

LAMPIRAN Lampiran 1. Lay out Penelitian

Lampiran 1 Pengaruh perlakuan terhadap pertambahan tinggi tanaman kedelai dan nilai AUHPGC

Lampiran 1. Komposisi yang digunakan dalam penelitian

KACANG TUNGGAK

PENGENDALIAN TANAMAN TERPADU KEDELAI

BAHAN DAN METODE. Waktu dan Tempat

Lampiran 1. Bagan Percobaan

REKOMENDASI VARIETAS KEDELAI DI PROVINSI BENGKULU SERTA DUKUNGAN BPTP TERHADAP PENINGKATAN PRODUKSI KEDELAI TAHUN 2013.

P0V3 P2V4 P1V5. Blok II A B P1V2 P2V1 P0V5 P1V1 P0V1 P2V3

Lampiran 1. Deskripsi Tanaman Kedelai Varietas Argomulyo VARIETAS ARGOMULYO

Lampiran 1. Bagan penanaman pada plot. 100 cm. 15 cm. x x x x. 40 cm. 200 cm. Universitas Sumatera Utara

Lampiran 1: Data Mentah Pengamatan Sebelum Dianalisis. Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan, diperoleh data sebagai berikut:

Lampiran 1. Deskripsi Tanaman Kacang Hijau Varietas Vima 1

Varietas DB (%) KA (%) Walet Sriti Murai Kutilang Vima

BAB I PENDAHULUAN. di Indonesia, termasuk ke dalam jenis tanaman polong-polongan. Saat ini tanaman

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember Maret 2012,

RIWAYAT HIDUP. Anak ketiga dari empat bersaudara, putri pasangan Ayahanda Wiryoto dan

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Lahan Laboratorium Terpadu dan Laboratorium

Lampiran 1 T test Pengaruh Jenis Larutan Terhadap penurunan Kadar Logam Berat Timbal (Pb) Pada Kerang Bulu (Anadara antiquata)

Lampiran 1. Hasil Analisis Sampel Tanah Awal

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kedelai telah dibudidayakan sejak abad ke-17 dan telah ditanam di berbagai daerah di

Sifat-sifat lain : rendeman biji dari polong 60-70%

I. BAHAN DAN METODE. dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau Pekanbaru,

I. MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan di lahan percobaan Fakultas Pertanian

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Purwono dan Hartono (2012), kacang hijau termasuk dalam keluarga. tumbuhan dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

Lampiran 1. Deskripsi kacang hijau varietas Camar

2 TINJAUAN PUSTAKA Perkembangan dan Biologi Tanaman Kedelai

Diasumsikan kg/h adalah dosis maksimum bulu ayam = 100%

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman kedelai (Glycine max [L.] Merrill) merupakan salah satu tanaman

Universitas Sumatera Utara

KERAGAMAN KARAKTER TANAMAN

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 78/Kpts/SR. 120/2/2007 TENTANG

Lampiran 1. Deskripsi Tanaman Jagung Manis Varietas Bonanza. : Dikembangkan oleh Departemen Pendidikan dan Pengembangan PT. East West Seed Indonesia.

Tinggi tongkol : cm : Menutup tongkol cukup baik

Lampiran 1. Gambar Bagan Lahan Penelitian

Potensi Tumbuh Maksimum (%) Indeks Vigor (%) Wilis Grobogan

III. BAHAN DAN METODE. Selatan yang diketahui memiliki jenis tanah Ultisol dan Laboratorium Ilmu Tanah

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu

LAMPIRAN. Lampiran 1. Lay Out Penelitian Rancangan Acak Lengkap

Sumber : Lampiran SK Menteri Pertanian No.76/Kpts/SR.120/2/2007, tanggal 7 Pebruari 2007.

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kedelai merupakan tanaman pangan berupa semak yang tumbuh tegak. Kedelai

Kata kunci : Rhizobium, Uji VUB kedelai, lahan kering

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. Tanaman kedelai (Glycine max L. Merrill) memiliki sistem perakaran yang

III. BAHAN DAN METODE. Percobaan ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas

LAMPIRAN. : seleksi persilangan galur introduksi 9837 dengan wilis

VII. KEHARAAN DAN PEMUPUKAN

LAMPIRAN. Lampiran 1. Layout Penelitian

LAMPIRAN. Lampiran 1. Perhitungan. Dosis Pupuk Ureaa tanaman tomat 125 kg/ha. Perhitungan kebutuhan pupuk per tanaman sebagai berikut:

Lampiran 1. Bagan Penelitian. Letak tanaman dalam plot. Universitas Sumatera Utara P3M2. P0M2 1,5 m P2M0 P0M3 P1M1 P2M2 P0M3. 1,5 m P3M1 P0M1 P2M0

ampiran 1 Denah lokasi percobaan

Lampiran 1. Jadwal Kegiatan Penelitian

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Alat dan Bahan Metode Penelitian

Lampiran 1. Biodata PeneUti dan Usulan Biaya. Biodata Peneliti. : Koko Baskoro Siahaan NIM : Tempat/Tangga/ laht : Medan/27 Mei 1984

Umur 50% keluar rambut : ± 60 hari setelah tanam (HST) : Menutup tongkol dengan cukup baik. Kedudukan tongkol : Kurang lebih di tengah-tengah batang

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian Bahan dan Alat Metode Percobaan

BAHAN DAN METODE. Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau, Kelurahan

Lampiran 1. Perhitungan Kebutuhan Pupuk anorganik. : / 0,25 m. : tanaman. : g / tan.

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini merupakan penelitian lanjutan yang sebelumnya dilakukan oleh

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Lampiran 1. Bagan penelitian Ulangan I Ulangan II Ulangan III Ulangan IV

PENGARUH PENGOLAHAN TANAH DAN DOSIS PUPUK NPK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL KEDELAI

AgroinovasI. Edisi 3-9 Januari 2012 No.3476 Tahun XLIII. Badan Litbang Pertanian

A. Data Hasil Rata-Rata Kematian Larva Nematoda G. rostochiensis. Data hasil penelitian untuk rata-rata kematian larva nematoda G

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Bahan dan Alat

Transkripsi:

83 Lampiran 1. Data Perhitungan Bintil Akar Efektif Tanaman Kedelai Pada Umur 35 hari No Ulangan Rata- rata I II II,33 1 A1 14 18 20 52 15,33 2 A2 16 9 21 46,33 3 A3 21 12 19 52 13,00 4 B1 12 9 18 39 9,67 5 B2 7 10 12 29 6,33 6 B3 3 5 11 19 13,33 7 C1 11 13 16 40 12,33 8 C2 9 15 13 37 12,33 9 C3 11 8 18 37 12,00 10 D1 11 15 10 8,33 11 D2 4 10 11 25 9,00 12 D3 11 5 11 27 14,67 13 E1 15 11 18 44 12,00 14 E2 13 12 11 11,67 15 E3 13 16 6 35 3,33 16 F 2 6 2 10 7,00 G 5 7 9 21 1,67 18 H 2 2 1 5 180 183 227 590 196.7

84 Lampiran 2. Data Perhitungan Bintil Akar Tidak Efektif Tanaman Kedelai Pada Umur 35 hari No Ulangan Rata-rata I II III 1.0 A1 3 0 2 5 2 2.0 A2 1 2 0 3 1 3.0 A3 4 0 0 4 1 4.0 B1 2 2 10 14 5 5.0 B2 0 0 0 0 0 6.0 B3 0 1 0 1 0 7.0 C1 0 0 0 0 0 8.0 C2 2 0 1 3 1 9.0 C3 0 1 0 1 0 10.0 D1 1 0 1 2 1 11.0 D2 3 0 0 3 1 12.0 D3 1 0 0 1 0 13.0 E1 0 7 0 7 2 14.0 E2 1 0 0 1 0 15.0 E3 4 0 4 8 3 16.0 F 0 0 0 0 0.0 G 0 0 0 0 0 18.0 H 0 0 0 0 0 22 13 18 18

85 Lampiran 3. Kadar klorofil tanaman akibat perlakuan formula pupuk dan multi-isolat pada berbagai umur pengamatan NO Rata-Rata Umur 27 37 47 57 1 A1 33.5 29.5 41.0 38.5 2 A2 31.5 30.2 40.5 38.1 3 A3 31.9 29.9 37.9 38.9 4 B1 32.7 31.2 29.5.3 5 B2 34.5 32.3 29.0 37.5 6 B3 32.7 30.8 30.2 35.2 7 C1 34.1 31.5 30.4 37.1 8 C2 33.7 32.9 31.0.4 9 C3 35.2 34.3 29.5 37.8 10 D1 35.0 30.7 40.8 42.1 11 D2 34.3 29.8 37.7 34.8 12 D3 32.7 30.0 38.0 38.3 13 E1 35.0 32.4 37.7 38.9 14 E2 34.4 31.9 37.0.0 15 E3 33.4 32.8 38.1 39.4 16 F 33.0 30.6 40.0 39.8 G 37.3 29.7 37.7 37.3 18 H.8 29.9 38.6 40.0 638.6 597.5 691.6 739.5

86 Lampiran 4. Data Tinggi Tanaman Rata-Rata Umur NO 27 37 47 57 1 A1 22.2 33.0 47.5 47.7 2 A2 20.9 31.7 43.1 42.8 3 A3 20.3 31.1 45.1 43.8 4 B1 21.3 31.6 43.5 45.0 5 B2 22.9 33.9 44.4 49.5 6 B3 20.5 31.6 41.9 48.0 7 C1 21.0 33.7 45.2 45.5 8 C2 21.6 33.9 42.7 47.6 9 C3 22.7 33.6 46.3 47.7 10 D1 19.7 32.2 41.6 45.1 11 D2 19.6 28.7 43.3 44.9 12 D3 19.0 28.6 37.2 43.6 13 E1 20.1 32.9 44.8 44.8 14 E2 20.7 35.9 45.2 51.2 15 E3 19.7 31.8 45.3 46.0 16 F 18.7 30.1 40.4 40.5 G 19.3 32.5 43.3 43.6 18 H 19.5 34.4 44.5 44.3 396.8 618.1 832.3 878.8

87 Lampiran 5. Jumlah Cabang per Tanaman no ulangan Rata-rata I II III 1 A1 3 3 3 9 3.0 2 A2 3 4 4 11 3.7 3 A3 4 4 4 12 4.0 4 B1 2 2 2 6 2.0 5 B2 3 3 3 9 3.0 6 B3 2 3 3 8 2.7 7 C1 1 2 2 5 1.7 8 C2 4 3 3 10 3.3 9 C3 4 2 2 8 2.7 10 D1 3 2 2 7 2.3 11 D2 3 2 2 7 2.3 12 D3 3 3 3 9 3.0 13 E1 3 4 4 11 3.7 14 E2 4 4 4 12 4.0 15 E3 3 4 4 11 3.7 16 F 3 2 2 7 2.3 G 4 4 4 12 4.0 18 H 4 3 3 10 3.3 56 54 54 164 54.7

88 Lampiran 6. Jumlah Polong Isi no Ulangan I II III Rata-rata 1 A1 35 33 34 102 34.0 2 A2 33 37 49 119 39.7 3 A3 43 33 44 120 40.0 4 B1 32 32 100 33.3 5 B2 30 26 31 87 29.0 6 B3 30 35 35 100 33.3 7 C1 34 26 34 94 31.3 8 C2 37 34 30 101 33.7 9 C3 29 31 30 90 30.0 10 D1 38 35 41 114 38.0 11 D2 37 35 108.0 12 D3 37 45 118 39.3 13 E1 37 38 111 37.0 14 E2 34 41 39 114 38.0 15 E3 40 39 35 114 38.0 16 F 31 33 33 97 32.3 G 39 37 112 37.3 18 H 33 29 44 106 35.3 632 619 656 1907.0 635.7

89 Lampiran 7. Jumlah Polong Hampa per Tanaman no ulangan I II III Rata-rata 1 A1 0 0 0 0 0.0 2 A2 0 0 0 0 0.0 3 A3 6 3 1 10 3.3 4 B1 3 1 1 5 1.7 5 B2 1 0 3 4 1.3 6 B3 3 7 7 5.7 7 C1 0 2 0 2 0.7 8 C2 1 1 2 4 1.3 9 C3 0 0 0 0 0.0 10 D1 1 0 1 2 0.7 11 D2 1 0 0 1 0.3 12 D3 0 2 0 2 0.7 13 E1 0 0 0 0 0.0 14 E2 0 0 0 0 0.0 15 E3 3 0 3 6 2.0 16 F 0 0 0 0 0.0 G 2 0 0 2 0.7 18 H 3 2 0 5 1.7 24 18 18 20.0 54.7

90 Lampiran 8. Bobot Polong Kering Tanaman No Ulangan Rata-rata I II III 1 A1 18.1 167.8 13.2 199.1 66.4 2 A2 14.5 134.0 12.3 160.8.6 3 A3 19.6 148.2 16.6 184.4 61.5 4 B1 18.0 115.9 10.5 144.4 48.1 5 B2 12.4 135.8 10.6 158.8 52.9 6 B3 11.9 104.0 13.5 129.4 43.1 7 C1 19.3 116.5 13.9 149.7 49.9 8 C2 15.0 89.0 14.2 118.2 39.4 9 C3 18.0 98.5 12.4 128.9 43.0 10 D1 16.9 72.1.2 106.2 35.4 11 D2 24.9 73.6 14.5 113.1 37.7 12 D3 14.3 57.7 16.7 88.8 29.6 13 E1 11.8 61.8 15.1 88.7 29.6 14 E2 12.8 44.9.4 75.1 25.0 15 E3 21.4 40.4 14.1 75.9 25.3 16 F 13.6 31.4 11.7 56.6 18.9 G 21.4 19.0 16.8 57.2 19.1 18 H 13.8.6.2 48.6 16.2 297.7 1528.1 258.0 2083.8 694.6

91 Lampiran 9. Bobot Kering Biji per Tanaman no ulangan Rata-rata I II III 1 A1 7.4 6.2 5.7 19.4 6.5 2 A2 6.1 5.9 5.2.2 5.7 3 A3 8.5 6.9 7.0 22.4 7.5 4 B1 7.6 6.2 3.5.3 5.8 5 B2 5.3 4.9 4.1 14.3 4.8 6 B3 4.9 5.2 5.9 16.0 5.3 7 C1 8.2 5.0 5.8 18.9 6.3 8 C2 6.1 6.3 5.9 18.3 6.1 9 C3 7.6 6.6 5.0 19.1 6.4 10 D1 7.3 5.7 7.4 20.3 6.8 11 D2 7.5 5.2 6.3 19.0 6.3 12 D3 6.1 6.7 6.4 19.2 6.4 13 E1 4.9 7.9 6.4 19.3 6.4 14 E2 5.6 6.7 7.5 19.8 6.6 15 E3 9.1 5.8 5.9 20.7 6.9 16 F 5.7 6.9 4.6.1 5.7 G 9.1 8.0 7.2 24.2 8.1 18 H 5.8 7.3 7.1 20.1 6.7 122.5 113.4 106.6 342.5 114.2

92 Lampiran 10. Hasil analisis variansi 5 % a). Analisis variansi bintil akar efektif pada umur 35 hari setelah tanam (Usia panen) SK df JK KT F hit b F tabel 973,037 57,237 4,341* 1,87 474,667 13,185 1447,704 Keterangan : b * = nyata (signifikan) pada tingkat 5 % b). Analisis variansi bintil akar tidak efektif pada umur 35 hari setelah tanam (Usia panen) SK df JK KT F hit b F tabel 76,315 4,489 1,409* 1,87 114,667 3,185 190,981 Keterangan : F hit < F tabel (tidak berpengaruh nyata )

93 Lampiran 11. Hasil analisis variansi 5 % c). Analisis variansi kadar klorofil pada umur 27 hari setelah tanam SK Df JK KT F hitung F tabel 119,474 7,028 1,058 1,87 239,193 6,644 358,668 Keterangan : F hit < F tabel (tidak berpengaruh nyata ) d). Analisis variansi kadar klorofil pada umur 37 hari setelah tanam SK Df JK KT F hit b F tabel 96,484 5,676 2,666* 1,87 76,627 2,129 3,110 Keterangan : b * = nyata (signifikan) pada tingkat 5 % e). Analisis variansi kadar klorofil pada umur 47 hari setelah tanam SK Df JK KT F hit b F tabel 877,615 51,624 5,725* 1,87 324,640 9,018 1202,255 Keterangan : b * = nyata (signifikan) pada tingkat 5 %

94 Lampiran 12. Hasil analisis variansi 5 % (Lanjutan) f). Analisis variansi kadar klorofil pada umur 57 hari setelah tanam SK Df JK KT F hitung F tabel 1,168 10,069 1,849 1,87 196,000 5,444 7,168 Keterangan : : F hit < F tabel (tidak berpengaruh nyata g). Analisis variansi tinggi tanaman pada umur 27 hari setelah tanam SK Df JK KT F hit F tabel 77,425 4,554 1,686 1,87 97,247 2,701 4,672 Keterangan : F hit < F tabel (tidak berpengruh nyata ) h). Analisis variansi tinggi tanaman pada umur 37 hari setelah tanam SK Df JK KT F hit F tabel 184,957 10,880 1,327 1,87 295,067 8,196 480,024 Keterangan : F hit < F tabel (tidak berpengaruh nyata

95 Lampiran 13. Hasil analisis variansi 5 % (Lanjutan) i). Analisis variansi tinggi tanaman pada umur 47 hari setelah tanam SK Df JK KT F hit b F tabel 285,406 16,789 3,215* 1,87 187,987 5,222 473,393 Keterangan : b * = nyata (signifikan) pada tingkat 5 % j). Analisis variansi tinggi tanaman pada umur 57 hari setelah tanam SK Df JK KT F hit b F tabel 341,755 20,103 1,95* 1,87 371,580 10,322 713,335 Keterangan : b * = nyata (signifikan) pada tingkat 5 %

96 Lampiran 14. Hasil analisis variansi 5 % (Lanjutan) k). Analisis variansi jumlah cabang berpolong pada tanaman saat masak fisiologis (Usia panen) SK df JK KT F hit b F tabel 20,593 1,211 2,516* 1,87,333 0,481 37,926 Keterangan : b * = nyata (signifikan) pada tingkat 5 % l). Analisis variansi polong isi masak fisiologis (Usia panen) SK df JK KT F hit b F tabel 573,648 33,744 2,154* 1,87 564,00 15,667 1137,648 Keterangan : b * = nyata (signifikan) pada tingkat 5 %

97 Lampiran 15. Hasil analisis variansi 5 % (Lanjutan) m). Analisis variansi polong hampa masak fisiologis (Usia panen) SK df JK KT F hit b F tabel 108,000 6,3 4,455* 1,87 51,333 1,426 159,333 Keterangan : b * = nyata (signifikan) pada tingkat 5 % n). Analisis variansi bobot polong total SK df JK KT F hit b F tabel 1370.451 668,850 0,293 1,87 2166,398 2282,400 35,849 Keterangan : F hit < F tabel (tidak berpengaruh nyata ) o). Analisis variansi bobot kering biji tanaman SK df JK KT F hit b F tabel 29,134 1,714 1,3 1,87 46,844 1301 75,978 Keterangan : F hit < F tabel (tidak berpengaruh nyata )

98

98 Lampiran 16. Deskripsi Tanaman Kedelai Varietas Sinabung Tahun pelepasan : 22 Oktober 2001 Asal Hasil rata-rata Warna hipokotil Warna batang Warna bulu Warna bunga Warna kulit biji Warna polong tua Warna hylum Tipe tumbuh Umur berbunga Umur matang Tinggi tanaman Bentuk biji Bobot 100 biji : silang ganda 16 tetua : 2,16 t/ha : Ungu : Hijau : Coklat : Ungu : Kuning : Coklat : Coklat : Determinit : 35 hari : 88 hari : 66 cm : Oval, agak pipih : 10,68 gr Kandungan protein : 46,0% Kandungan lemak : 13,0% Kerebahan : Tahan rebah Ketahanan terhadap penyakit : Agak tahan karat daun. Sifat-sifat lain Wilayah adaptasi Pemulia : Polong tidak mudah pecah : Lahan sawah. : M. Muchlis Adie, Soegito, Darman MA. dan Arifin Suhartina (2005)

99 Lampiran. Kebutuhan Amelioran per Polybag 1. Bobot 1 hektar lapisan olah tanah (HLO) 1 Ha = 10.000 m 2 = 10 8 m 2 Bobot isi tanah = 1 g cm -3 Berat 1 HLO = 10 8 cm 2 x 20 cm x 1 g cm -3 = 2. 10 9 g = 2. 10 6 kg tanah ha -1 Kebutuhan pupuk per polibag = bobot tanah polibag -1 x keb pupuk per ha Bobot HLO Bobot tanah per polybag = 1 kg dan 5 kg Dolomit per ha = 1,5 ton Bokashi per ha = 2 ton Amonium hepta molibdat per ha = 2 kg Urea per ha = 50 kg 2. Kebutuhan dolomit per polybag Dolomit per polybag (1 kg) = 1 kg x 1500 kg = 0,75 g dolomit per polybag Dolomit per polybag (5 kg) = 5kg x 1500 kg = 3,75 g dolomit per polybag 3. Kebutuhan bokashi per polybag bokashi per polybag (1 kg) = 1 kg x 2000 kg = 1 g per polybag bokashi per polybag (5 kg) = 5kg x 2000 kg = 5 g per polibag

100 Lampiran 18. Kebutuhan amelioran per polybag (lanjutan) 4. kebutuhan amonium hepta molibdat per polybag Amonium hepta molibdat per polybag (1 kg) = 1 kg x 2 kg ha -1 = 0,000001 g per polybag Amonium hepta molibdat per polybag (5 kg) = 5 kg x 2 kg ha -1 = 0,000005 g per polybag Pengenceran : Jumlah Poli Bag Besar : 12 Jumlah Poli Bag Kecil : 12 Poli bag kecil (15) : 0.001x 15 = 0.015 diencerkan sebanyak 300 ml Kebutuhan perpolybag kecil : 0.005 ml Poli bag Besar (15) : 0.005 x 15 = 0.075 diencerkan sebayak Kebutuhan perpolibag besar : 20 ml 5. Kebutuhan urea per polybag Urea per polibag (1 kg) = 1kg x 50 kg ha -1 = 0,03 g Urea per polibag Urea per polibag (5kg) = 5 kg x 50 kg ha -1 = 0,03 g Urea per polibag

101 Lampiran 19. Kebutuhan pupuk dasar per polibag (lanjutan) Kebutuhan pupuk rekomendasi per ha KCl = 100 kg ha-1 SP = 100 kg ha-1 Bobot tanah per polybag = 0,7 kg dan 4 kg 1. Bobot 1 hektar lapisan olah tanah (HLO) 1 Ha = 10.000 m 2 = 10 8 m 2 Bobot isi tanah = 1 g cm -3 Berat 1 HLO = 10 8 cm 2 x 20 cm x 1 g cm -3 = 2. 10 9 g = 2. 10 6 kg tanah ha -1 2. Kebutuhan pupuk per polibag = bobot tanah polibag -1 x keb pupuk per ha Bobot HLO 2.1 KCl per polibag (1 kg) = 1 kg x 100 kg ha -1 = 0,04 g KCl per polibag KCl per polibag ( 5kg) = 5 kg x 100 kg ha -1 = 0,2 g KCl per polibag 2.2 SP per polibag ( 1 kg) = 1kg x 100 kg ha -1 = 0,04 g SP per polibag SP per polibag ( 1 kg) = 1kg x 50 kg ha -1 = 0,02 g SP per polibag SP per polibag (5 kg) = 5 kg x 100 kg ha -1

102 = 0,2 g SP per polibag SP per polibag (5 kg) = 5 kg x 50 kg ha -1s = 0,1 g SP per polibag

Lampiran 20. Analisis Tanah Ultisol Lampung 103

104 Lampiran 21. Gambar Hasil Penelitian Gambar 1. Tanaman Kedelai Usia 70 hst A1, A2, G dan F Gambar 2. Tanaman Kedelai Usia 70 hst B1, B2, G dan F

105 Lampiran 22. Gambar Hasil Penelitian Gambar 3. Tanaman Kedelai Usia 70 hst C1, B3, G dan F Gambar 4. Tanaman Kedelai Usia 70 hst C1, C3, G dan F

106 Lampiran 23. Gambar Hasil Penelitian Gambar 5. Tanaman Kedelai Usia 70 hst D1, D2, G dan F Gambar 6. Tanaman Kedelai Usia 70 hst D1,E1, G dan F

107 Lampiran 24. Gambar Hasil Penelitian Gambar 7. Tanaman Kedelai Usia 70 hst E2, E3, G dan F

DEPARTEMEN AGAMA RI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI Jl. Gajayana No. 50 Malang 65144 Telp. (0341) 551354 Nama : Perwita Sari BUKTI KONSULTASI NIM : 05520047 Fak/Jur : Sains dan Teknologi/ Biologi Pembimbing : Suyono, M.P. Judul : Efektifitas Beberapa Formula Pupuk Hayati Rizhobium Toleran Masam pada Tanaman Kedelai di Tanah Masam Ultisol No Tanggal Hal yang dikonsultasikan Paraf 1. 5 Agustus 2008 Pengajuan Judul 1. 2. 20 Agustus 2008 Pengajuan Proposal 2. 3. 28 Juli 2008 Revisi BAB I, II, III 3. 4. 7 Oktober 2009 ACC Proposal 4. 5. 25 Oktober 2009 Seminar Proposal 5. 6. 11 Agustus 2009 Revisi Proposal 6. 7. 21 Agustus 2009 Pengajuan Bab IV 7. 8. 20 Juni 2010 Revisi Bab IV dan V 8. 9. 9 Juli 2010 ACC Keseluruhan 9. Malang, 9 Juli 2010 Mengetahui, Ketua Jurusan Biologi Drs. Eko Budi Minarno, M.Pd NIP. 19630114 199903 1 001