BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang World Travel and Tourism Council mencatat bahwa Australia memiiki pertumbuhan ekowisata paling cepat di dunia sehingga mendapatkan devisa Negara yang tinggi. Sejak tahun 2005, total pendapatan ekowisata meningkat dari A$ 250 juta (U$ 164 juta) hingga A$ 7 miliar 1. Sementara Indonesia, hampir seluruh penerimaan negara berasal dari pajak padahal sektor pariwisata memiliki potensi yang besar untuk dikembangkan. Aselina Endang Trihastuti, seorang pengamat pariwisata mengungkapkan jika Menkeu mampu membangun kebijakan yang berpihak pada pengembangan sektor pariwisata di Tanah Air maka sektor tersebut akan mampu memberikan kontribusi yang besar pada pendapatan pemerintah 2. Indonesia merupakan Negara kepulauan dengan ribuan pulau yang memiliki kawasan wisata pegunungan hingga laut, maka seharusnya Indonesia memiliki potensi besar untuk mengelolanya sebagai Negara tujuan wisata. Namun, upaya 1 Anderton, Anthony. Lead And Let Live. Silver Kris Magazine Edisi Juli, 2003, 50. 2 Yossihara, Anita. (2010, 26 Mei), Kompas [online]. Diakses pada tanggal 28 Agustus 2010 dari http://travel.kompas.com/read/2010/05/26/15470327/optimalkan.pemasukan.pariwisata. 1
ini membutuhkan komitmen dari pemerintah di tingkat kabupaten/kota yang mengelola secara langsung potensi wisata tersebut Pemerintah Propinsi Jawa Tengah bahkan menyatakan bahwa mereka masih belum siap dalam menerima wisatawan karena pengelolaan obyek wisata yang belum maksimal dan rendahnya infrastruktur pendukung. Hanya terdapat dua obyek wisata di Banjarnegara yang dapat diandalkan untuk menarik wisatawan untuk datang dan meningkatkan perekonomian daerah. Hal ini disebabkan karena infrastruktur dan fasilitas penunjang di obyek wisata lainnya dalam lima tahun terakhir belum menunjukkan peningkatan, sehingga belum mampu mendorong perekonomian masyarakat lokal. 3 Padahal, potensi yang dimiliki oleh propinsi ini cukup besar untuk mengembangkan berbagai jenis pariwisata. Pariwisata religi dapat dikembangkan di berbagai candi yang bertebaran di sekitar propinsi tersebut. Kabupaten Jepara yang masih termasuk propinsi Jawa tengah juga dapat dikembangkan sebagai kota kelahiran RA. Kartini yang merupakan tokoh wanita Indonesia yang membawa harkat dan martabat wanita Indonesia tidak kalah dari lelaki. Masih termasuk Kabupaten Jepara, Kepulauan Karimunjawa juga merupakan potensi pariwisata yang belum dikembangkan secara maksimal. Kepulauan Karimunjawa ini terletak kira-kira 45 mil laut dari kota Jepara atau 60 mil laut dari Semarang dan terdiri dari 27 pulau dengan luas daratan 3 Den, Han, Egi. (2010, 17 Mei). Pariwisata Belum Jadi Prioritas. Kompas [online] Diakses pada tanggal 28 Agustus 2010 dari http://travel.kompas.com/read/2010/05/17/15304083/pariwisata.belum.jadi.prioritas. 2
111.625 Ha. 4 Keindahan pantai dan keanekaragaman terumbu karang serta fauna lautnya yang indah merupakan potensi wisata yang belum dikembangkan secara maksimal. Taman Nasional Laut yang sejak tanggal 22 Februari 1999 dilakukan perubahan fungsi dari Cagar Alam menjadi Taman Nasional Karimunjawa 5 telah dimanfaatkan untuk kegiatan pariwisata, pendidikan, penelitian dan pelatihan. Keanekaragaman hayati yang tinggi menjadikan kawasan ini sebagai laboratorium alam yang ideal bagi pengembangan ilmu pengetahuan di Jawa Tengah. Berbagai lembaga penelitian, civitas akademika maupun pelajar baik dari mancanegara maupun nusantara memanfaatkan kawasan ini sebagai obyek penelitiannya 6. Sebagai salah satu daerah tujuan wisata di Jawa Tengah, kawasan Karimunjawa telah menerima wisatawan domestik maupun mancanegara.. Sampai dengan tahun 2009, jumlah wisatawan yang berkunjung ke kawasan Karimunjawa adalah sekitar 9.280 orang. 7 Berdasarkan asal pengunjung, secara umum terdapat 8.584 orang pengunjung nusantara dan 696 orang pengunjung mancanegara. Sedangkan berdasarkan tujuan kunjungan, terdapat 579 kunjungan untuk penelitian, 8.156 untuk rekreasi, dan 545 untuk lain-lain. Jika dibandingkan 4 Database Taman Nasional Karimunjawa. Semarang. 2009. hal 15 5 Ibid. hal 1 6 Laporan Monitoring & Evaluasi Kegiatan Karimunjawa. Semarang. 2009. hal 8 7 Ibid. hal 14 3
Laporan Monitor & Evaluasi Kegiatan Balai Taman Nasional Karimujawa dengan kunjungan tahun sebelumnya maka terlihat adanya peningkatan kunjungan dari tahun 2007. Data pengunjung Balai Taman Nasional Karimunjawa diperoleh dengan melakukan pendataan jumlah pengunjung di tiap-tiap homestay, hotel maupun resort yang ada di wilayah Taman Nasional Karimunjawa setiap bulannya. Grafik 1: Kunjungan ke Taman Nasional Karimunjawa berdasarkan tujuan berkunjung Sumber: Laporan Monitoring & Evaluasi Kegiatan BTN Karimunjawa 2009 Berdasarkan data pengunjung pada enam tahun terakhir, terungkap bahwa Taman Nasional Karimunjawa memiliki daya tarik bagi baik dengan tujuan rekreasi maupun penelitian. Lautnya yang masih sangat bersih, dan lingkungannya sangat jauh dari hiruk pikuk pembangunan, sehingga dapat dikatakan bahwa kawasan ini belum tereksploitasi oleh para wisatawan seperti Bali. Masyarakat di Karimunjawa banyak menggantungkan diri kepada mata 4
pencarian sebagai nelayan, meskipun sekarang beberapa orang telah berusaha mengabdikan diri untuk mengelola potensi pariwisata Karimunjawa. Pernah dilakukan penelitian terhadap Karimunjawa oleh Tim Peneliti Badan Penelitian dan Pengembangan Jawa Tengah mengenai peluang dan kendalanya dengan tujuan dapat memberikan informasi tentang kondisi sarana dan prasarana pendukung obyek wisata Karimunjawa serta gambaran mengenai pengembangan potensi pariwisata oleh semua pihak sehingga dapat mengidentifikasi apa saja kegiatan yang dapat dilakukan di Karimunjawa. Penelitian tersebut telah dilakukan pada tahun 2006, namun pengembangan dan perbaikan kendala yang diperlukan belum dilakukan secara signifikan. Oleh karena itu, Peneliti ingin mengetahui program komunikasi yang disusun oleh Humas Pemerintah Daerah dalam rangka mengembangkannya menjadi kawasan wisata dengan mempublikasikan kegiatan pengelolaan dan penelitian beserta potensi yang dimiliki kawasan Karimunjawa. Konsep ekowisata dinilai dapat meningkatkan motivasi masyarakat dalam menjaga kelestarian lingkungan, apalagi ketika dunia pada jaman sekarang ini sedang marak dalam mencegah global warming. Salah satu faktor kesuksesan obyek wisata ditentukan oleh kesiapan masyarakat untuk terlibat langsung dari segi operasional dan pemeliharaan alam. Masyarakat juga harus belajar untuk memelihara dan mencintai lingkungan mereka, sehingga pada akhirnya obyek ekowisata yang merupakan tujuan bagi para pelancong tidak hanya memberi dampak ekonomi secara langsung tetapi juga memberikan rasa bangga. 5
Keberadaan Karimunjawa selama ini tidak begitu diketahui oleh para wisatawan, Peneliti pun awalnya tidak mengetahui di mana persisnya letak Karimunjawa karena minimnya informasi kepulauan tersebut. Dalam hal ini, posisi Humas sangat dibutuhkan dengan melakukan satu di antara fungsi Humas yaitu memberikan informasi yang akurat mengenai keberadaan kawasan Karimunjawa kepada masyarakat. Humas merupakan suatu lembaga kegiatan komunikasi dalam organisasi untuk menunjang upaya manajemen dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Untuk mencapai tujuan dan konsep manajemen diperlukan planning (perencanaan), organizing (pengorganisasian), actuating (penggiatan), dan controlling (pengawasan). Usaha humas Pemerintah Daerah dalam menyebarkan kegiatan pengelolaan dan potensi wisata Karimunjawa membutuhkan strategi. Oleh karena itu, Peneliti ingin mengetahui bagaimana Humas Pemerintah Daerah melakukan komunikasi program komunikasinya. Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka pokok permasalahan yang dikemukakan dalam Penelitian ini adalah Program Komunikasi Pemerintah Daerah Dalam Mengkomunikasikan Kepulauan Karimunjawa, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah. 1.2 Perumusan Masalah Bagaimana perencanaan program komunikasi pemerintah daerah dalam mengkomunikasikan Karimunjawa? 6
1.3 Tujuan Penelitian Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui program komunikasi Pemerintah Daerah dalam mengkomunikasikan Kepulauan Karimunjawa 1.4 Kegunaan Penelitian 1.4.1 Kegunaan Akademis Dalam Penelitian ini digunakan konsep Ronald D. Smith yang dipandang komprehensif untuk membahas program perencanaan komunikasi yang disusun oleh Pemerintah Daerah. Dengan menggunakan konsep tersebut, diharapkan dapat mendapatkan temuan-temuan ketika menganalisis program komunikasi organisasi pemerintah dalam mengkomunikasikan Kepulauan Karimunjawa. 1.4.2 Kegunaan Praktis Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi dan sumber data bagi para Peneliti lain yang melakukan penelitian sejenis. Salah satu kegiatan public relations yang dapat dikaji dalam penelitian ini adalah bagaimana public relations mengkomunikasikan suatu obyek wisata yang masih belum dikenal oleh masyarakat hingga membuat mereka tertarik untuk mengunjunginya. 7