Momentum, Vol. 13, No. 1, April 2017, Hal ISSN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

STUDI BAHAN ALUMUNIUM VELG MERK SPRINT DENGAN METODE TERHADAP SIFAT FISIS DAN MEKANIS

Momentum, Vol. 10, No. 2, Oktober 2014, Hal ISSN

PENGARUH PUTARAN TERHADAP LAJU KEAUSAN Al-Si ALLOY MENGGUNAKAN METODE PIN ON DISK TEST

Studi Pengaruh Temperatur Tuang Terhadap Sifat Mekanis Pada Pengecoran Paduan Al-4,3%Zn Alloy

PENGARUH TEMPERATUR TUANG DAN KANDUNGAN SILICON TERHADAP NILAI KEKERASAN PADUAN Al-Si

PENGARUH TEKANAN INJEKSI PADA PENGECORAN CETAK TEKANAN TINGGI TERHADAP KEKERASAN MATERIAL ADC 12

BAB IV HASIL DAN ANALISA. Gajah Mada, penulis mendapatkan hasil-hasil terukur dan terbaca dari penelitian

PENGARUH TEMPERATUR TUANG DAN KETEBALAN BENDA TERHADAP KEKERASAN BESI COR KELABU DENGAN PENGECORAN LOST FOAM

PENGARUH TEMPERATUR TUANG DAN KETEBALAN BENDA TERHADAP KEKERASAN BESI COR KELABU DENGAN PENGECORAN LOST FOAM

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS PEMBUATAN HANDLE REM SEPEDA MOTOR DARI BAHAN PISTON BEKAS. Abstrak

ANALISA PERBEDAAN SIFAT MEKANIK DAN STRUKTUR MIKRO PADA PISTON HASIL PROSES PENGECORAN DAN TEMPA

Analisis Sifat Fisis dan Mekanis Pada Paduan Aluminium Silikon (Al-Si) dan Tembaga (Cu) Dengan Perbandingan Velg Sprint

TUGAS AKHIR. BIDANG TEKNIK PRODUKSI DAN PEMBENTUKAN MATERIAL PENGARUH PENAMBAHAN LARUTAN MnCl2.H2O TERHADAP SIFAT MEKANIK PADUAN ALUMINIUM AA 7075

ANALISA PENGARUH AGING 400 ºC PADA ALUMINIUM PADUAN DENGAN WAKTU TAHAN 30 DAN 90 MENIT TERHADAP SIFAT FISIS DAN MEKANIS

KARAKTERISTIK PENGECORAN LOST FOAM PADA BESI COR KELABU DENGAN VARIASI KETEBALAN BENDA

ANALISA PENGARUH PENGECORAN ULANG TERHADAP SIFAT MEKANIK PADUAN ALUMUNIUM ADC 12

PENGGUNAAN 15% LUMPUR PORONG, SIDOARJO SEBAGAI PENGIKAT PASIR CETAK TERHADAP CACAT COR FLUIDITAS DAN KEKERASAN COR

Simposium Nasional RAPI XI FT UMS 2012 ISSN :

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 4, No. 1, (2015) ISSN: ( Print) B-80

Pengaruh Temperatur Bahan Terhadap Struktur Mikro

ANALISIS HASIL PENGECORAN SENTRIFUGAL DENGAN MENGGUNAKAN MATERIAL ALUMINIUM

ANALISIS SIFAT FISIS DAN MEKANIS ALUMINIUM (Al) PADUAN DAUR ULANG DENGAN MENGGUNAKAN CETAKAN LOGAM DAN CETAKAN PASIR

PENGARUH Cu PADA PADUAN Al-Si-Cu TERHADAP PEMBENTUKAN STRUKTUR KOLUMNAR PADA PEMBEKUAN SEARAH

ANALISIS STRUKTUR MIKRO CORAN PENGENCANG MEMBRAN PADA ALAT MUSIK DRUM PADUAN ALUMINIUM DENGAN CETAKAN LOGAM

Perbaikan Sifat Mekanik Paduan Aluminium (A356.0) dengan Menambahkan TiC

PENGUJIAN KEKUATAN TARIK PRODUK COR PROPELER ALUMUNIUM. Hera Setiawan 1* Gondangmanis, PO Box 53, Bae, Kudus 59352

Jurnal Flywheel, Volume 1, Nomor 2, Desember 2008 ISSN :

STUDI KEKUATAN IMPAK DAN STRUKTUR MIKRO BALL MILL DENGAN PERLAKUAN PANAS QUENCHING

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di beberapa tempat sebagai berikut:

VARIASI PENAMBAHAN FLUK UNTUK MENGURANGI CACAT LUBANG JARUM DAN PENINGKATAN KEKUATAN MEKANIK

Momentum, Vol. 12, No. 1, April 2016, Hal ISSN , e-issn

PEMBUATAN POLA dan CETAKAN HOLDER MESIN UJI IMPAK CHARPY TYPE Hung Ta 8041A MENGGUNAKAN METODE SAND CASTING

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH ANALISA PENGARUH SOLUTION TREATMENT PADA MATERIAL ALUMUNIUM TERHADAP SIFAT FISIS DAN MEKANIS

Peningkatan Sifat Mekanik Paduan Aluminium A356.2 dengan Penambahan Manganese (Mn) dan Perlakuan Panas T6

ANALISIS SIFAT FISIS DAN MEKANIS ALUMUNIUM PADUAN Al, Si, Cu DENGAN CETAKAN PASIR

PENGARUH DEOKSIDASI ALUMINIUM TERHADAP SIFAT MEKANIK PADA MATERIAL SCH 22 Yusup zaelani (1) (1) Mahasiswa Teknik Pengecoran Logam

L.H. Ashar, H. Purwanto, S.M.B. Respati. produk puli pada pengecoran evoporatif (lost foam casting) dengan berbagai sistem saluran.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

STUDI KEKUATAN IMPAK PADA PENGECORAN PADUAL Al-Si (PISTON BEKAS) DENGAN PENAMBAHAN UNSUR Mg

KAJIAN KOMPREHENSIF STRUKTUR MIKRO DAN KEKERASAN TERHADAP PADUAN Al-7,1Si-1,5Cu HASIL PENGECORAN DENGAN METODE EVAPORATIVE

ANALISA SIFAT MEKANIK PROPELLER KAPAL BERBAHAN DASAR ALUMINIUM DENGAN PENAMBAHAN UNSUR Cu. Abstrak

PENGARUH PENAMBAHAN Mg TERHADAP SIFAT KEKERASAN DAN KEKUATAN IMPAK SERTA STRUKTUR MIKRO PADA PADUAN Al-Si BERBASIS MATERIAL PISTON BEKAS

Momentum, Vol. 10, No. 2, Oktober 2014, Hal ISSN

ANALISA STRUKTUR MIKRO DAN SIFAT MEKANIK PADUAN ALUMINIUM HASIL PENGECORAN CETAKAN PASIR

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Aluminium (Al) adalah salah satu logam non ferro yang memiliki. ketahanan terhadap korosi, dan mampu bentuk yang baik.

STUDI EKSPERIMEN PENGARUH WAKTU PENIUPAN PADA METODA DEGASSING JENIS LANCE PIPE, DAN POROUS PLUG TERHADAP KUALITAS CORAN PADUAN ALUMINIUM A356.

PENGARUH PENAMBAHAN UNSUR SILIKON (Si) PADA ALUMINIUM PADUAN HASIL REMELTING VELG SEPEDA MOTOR TERHADAP SIFAT FISIS DAN MEKANIS SKRIPSI

PENGARUH HEAT TREATMENT TERHADAP PERUBAHAN SIFAT FISIS DAN MEKANIS PADA VELG MERK STOMP YANG MEMENUHI STANDART ASTM

ANALISIS HASIL PENGECORAN MATERIAL KUNINGAN

KARAKTERISASI BAJA ARMOUR HASIL PROSES QUENCHING DAN TEMPERING

PENGARUH TEMPERATUR CETAKAN PADA PENGECORAN SQUEEZE TERHADAP SIFAT FISIS DAN MEKANIS ALMINIUM DAUR ULANG (Al 6,4%Si 1,93%Fe)

ISSN hal

PENGARUH PENAMBAHAN CU DAN SOLUTION TREATMENT TERHADAP SIFAT MEKANIS DAN STRUKTUR MIKRO PADA ALUMINIUM PADUAN A356

TUGAS PENGETAHUAN BAHAN TEKNIK II CETAKAN PERMANEN

Analisa Pengaruh Penambahan Sr atau TiB Terhadap SDAS, Sifat Mekanis dan Fluiditas Pada Paduan Al-6%Si

TUGAS SARJANA KARAKTERISASI SIFAT MEKANIK DAN STRUKTUR MIKRO PRODUK CORAN PADUAN ALUMINIUM DENGAN VARIASI KOMPOSISI TEMBAGA

ANALISIS SIFAT MEKANIK MATERIAL TROMOL REM SEPEDA MOTOR DENGAN PENAMBAHAN UNSUR CHROMIUM TRIOXIDE ANHYDROUS (CrO 3 )

PENGARUH JARAK DARI TEPI CETAKAN TERHADAP KEKUATAN TARIK DAN KEKERASAN PADA CORAN ALUMINIUM

Pengaruh Variasi Komposisi Kimia dan Kecepatan Kemiringan Cetakan Tilt Casting Terhadap Kerentanan Hot Tearing Paduan Al-Si-Cu

Karakterisasi Material Bucket Teeth Excavator 2016

PERBANDINGAN KARAKTERISTIK MEKANIS DAN KOMPOSISI KIMIA ALUMUNIUM HASIL PEMANFAATAN RETURN SCRAP

PENGARUH UNSUR SILIKON PADA ALUMINIUM ALLOY (Al Si) TERHADAP SIFAT MEKANIS DAN STRUKTUR MIKRO

K. Roziqin H. Purwanto I. Syafa at. Kata kunci: Pengecoran Cetakan Pasir, Aluminium Daur Ulang, Struktur Mikro, Kekerasan.

PENGARUH KETEBALAN LAPISAN POLA PADA METODE LOST FOAM CASTING TERHADAP AKURASI UKURAN BESI COR NODULAR FCD 450

PENGARUH PENAMBAHAN 12%Mg HASIL REMELTING ALUMINIUM VELG BEKAS TERHADAP FLUIDITY DAN KEKERASAN DENGAN VARIASI TEMPERATUR TUANG

SEMINAR NASIONAL ke-8 Tahun 2013 : Rekayasa Teknologi Industri dan Informasi

III. METODE PENELITIAN. waktu pada bulan September 2015 hingga bulan November Adapun material yang digunakan pada penelitian ini adalah:

BAB I PENDAHULUAN. Dalam membuat suatu produk, bahan teknik merupakan komponen. yang penting disamping komponen lainnya. Para perancang, para

PENGARUH PENAMBAHAN TEMBAGA (Cu) TERHADAP SIFAT MEKANIK DAN STRUKTUR MIKRO PADA PADUAN ALUMINIUM-SILIKON (Al-Si) MELALUI PROSES PENGECORAN

PENGARUH VARIASI TEMPERATUR TUANG TERHADAP KETANGGUHAN IMPAK DAN STRUKTUR MIKRO PADA PENGECORAN ALUMINIUM

BAB I PENDAHULUAN. Penemuan logam memberikan manfaat yang sangat besar bagi. kehidupan manusia. Dengan ditemukannya logam, manusia dapat

PENGEMBANGAN MEKANISME DAN KUALITAS PRODUKSI SEPATU KAMPAS REM BERBAHAN ALUMUNIUM DAUR ULANG DENGAN METODE PENGECORAN SQUEEZE

Pengaruh Kuat Medan Magnet Terhadap Shrinkage dalam Pengecoran Besi Cor Kelabu (Gray Cast Iron)

Kekuatan Tarik Dan Porositas Silinder Al-Mg-Si Hasil Die Casting Dengan Variasi Tekanan

BAB I PENDAHULUAN. berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi yang selalu. sehingga tercipta alat-alat canggih dan efisien sebagai alat bantu dalam

Jl. Prof. Sudharto, SH., Tembalang-Semarang 50275, Telp * Abstrak. Abstract

BAB I PENDAHULUAN. industri terus berkembang dan di era modernisasi yang terjadi saat. ini, menuntut manusia untuk melaksanakan rekayasa guna

BAB I PENDAHULUAN. dimana logam dicairkan dalam tungku peleburan kemudian. dituangkan kedalam rongga cetakan yang serupa dengan bentuk asli

PENGARUH MEDIA PENDINGIN TERHADAP BEBAN IMPAK MATERIAL ALUMINIUM CORAN

PENGARUH TEMPERATUR PENUANGAN TERHADAP SIFAT KETANGGUHAN IMPAK (IMPACT TOUGHNESS) DAN KEKERASAN (HARDNESS) ALUMINIUM SEKRAP YANG DITAMBAH SILIKON 5%

KAJIAN JUMLAH SALURAN MASUK (INGATE) TERHADAP KEKERASAN DAN STRUKTUR MIKRO HASIL PENGECORAN Al-11Si DENGAN CETAKAN PASIR

VARIASI UKURAN PASIR CETAK TERHADAP KEKERASAN DAN KEKUATAN TARIK CORAN SCRAP PISTON SEPEDA MOTOR. Sigit Gunawan 1, Sigit Budi Hartono 2 2.

Pengaruh Dimensi Saluran Masuk pada Scrap Aluminium Sand Casting Pulley terhadap Kekerasan, Ketangguhan dan Struktur Mikro

BAB I PENDAHULUAN. tinggi,menyebabkan pengembangan sifat dan karakteristik aluminium terus

SKRIPSI PENGARUH TEMPERATUR PENUANGAN PADA PROSES EVAPORATIVE CASTING TERHADAP KEKUATAN TARIK DAN STRUKTUR MIKRO ALUMUNIUM SILIKON (AL-7%SI) Oleh :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS PERBANDINGAN MODEL CACAT CORAN PADA BAHAN BESI COR DAN ALUMINIUM DENGAN VARIASI TEMPERATUR TUANG SISTEM CETAKAN PASIR

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISA PENGARUH VARIASI MEDIA QUENCHING DAN PENAMBAHAN SILIKON PADA PADUAN Al-Si REMELTING VELG SEPEDA MOTOR TERHADAP SIFAT FISIK DAN MEKANIS SKRIPSI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Studi Literatur. Persiapan Alat dan Bahan bahan dasar piston bekas. Proses pengecoran dengan penambahan Ti-B 0,05%

TUGAS AKHIR POLA DAN PENGECORAN BODY RUBBER ROLL UNTUK SELEP PADI

PENGECORAN SUDU TURBIN AIR AKSIAL KAPASITAS DAYA 102 kw DENGAN BAHAN PADUAN TEMBAGA ALLOY 8A

CYBER-TECHN. VOL 11 NO 02 (2017) ISSN

ANALISIS HASIL PENGECORAN ALUMINIUM DENGAN VARIASI MEDIA PENDINGINAN

PENGARUH PERLAKUAN PANAS TERHADAP SIFAT FISIS DAN MEKANIS MATERIAL MODEL CHASSIS BERBASIS Al-Si-Mg HASIL PENGECORAN HIGH PRESSURE DIE CASTING

Transkripsi:

Momentum, Vol. 13, No. 1, April 2017, Hal. 21-26 ISSN 0216-7395 PENGARUH PENAMBAHAN Mn TERHADAP SIFAT MEKANIS DAN STRUKTUR MIKRO PADA PADUAN Al-10Si DENGAN METODE LOST FOAM CASTING Suherman 1* dan Fahrizal 2 1 Program Studi Teknik Mesin, Politeknik Tanjungbalai (Poltan) Kampus Jalan Sei Raja Kota Tanjungbalai-SUMUT 2 Jurusan Teknik Mesin, Institut Teknologi Medan (ITM) Kampus Jalan. Gedung Arca No.52 Telp (061) 734794 - Medan 20271 Sumatera Utara *email : herman_me_itm@yahoo.com Abstrak Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh penambahan Mn terhadap sifat mek anis dan struktur mikro pada paduan Auminium hypoeutectic Al-10Si. Pada penelian ini menggunakan metode Lost Foam Casting dimana bahan yang digunakan adalah Aluminium paduan Al-10Si. Aluminium paduan Al-10Si sebelum dan sesudah penambahan Mn dilebur dalam dapur krusibel dengan temperature tuang masing-masing 730 o C. logam cair selanjutnya dituangkan kedalam permukaan saluran turun dari pola Styrofoam secara perlahan-lahan. Setelah logam cair seluruhnya membeku maka selanjutnya dikeluarkan dari pasir silica untuk dibersihkan dan dipotong-potong untuk membuat specimen uji tarik, kekerasan dan uji bentur. Pengujian tarik dilakukan dengan mesin uji tarik servo pulser, sedangkan pengujian impack dilakukan menggunakan mesin uji impack metode charpy. Pengujian kekerasan benda cor dilakukan dengan menggunakan metode Rocwell test. Pengamatan benda cor diamati stuktur mikronya menggunakan mikroskop optic. Hasil penelitian ini adalah dengan penambahan Mn pada paduan Aluminium Al-10Si meningkatkan nilai kekerasan. Sedangkan penambahan Mn paduan Al-10Si serta menurunkan ketangguhan benda cor dan kekuatan tarik maksimum benda cor. Penambahan Mn pada paduan Al-10Si merubah bentuk dari partikel Si dari bentuk Platelike kebentuk blocklike. Kata kunci :Paduan Al-10Si, Penambahan Mn, Lost Foam Casting PENDAHULUAN Perkembangan dunia industri tidak dapat dilepaskan dari penggunaan logam paduan. Kurang lebih 20% dari logam yang diolah menjadi produk industri merupakan logam bukan-besi (nonferrous), seperti aluminium slicon (Al-Si). Keunggulan material aluminium terdapat pada berat jenisnya yang ringan dan kekuatannya yang dapat ditingkatkan sesuai dengan kebutuhan. Kekuatan aluminium biasanya ditingkatkan dengan cara paduan (alloying) (Amstead, 1997). Pengecoran lost foam merupakan langkah baru dalam memproduksi benda-benda dengan metode pengecoran. Pada saat ini belum banyak industri pengecoran logam yang menggunakan metode ini dalam memproduksi benda cor. Sedikitnya industri yang menerapkan metode pengecoran ini mungkin dikarenakan banyak industri pengecoran yang belum banyak mengetahui seluk beluk metode pengecoran lost foam. Metode lost foam casting (LFC) menggunakan pola dari Styrofoam atau busa polystyrene yang dimasukkan dalam pasir cetak. Salah satu kelebihannya adalah keleluasaan dalam desain pola coran. Coran dengan bentuk relatif rumit yang sulit dibuat dengan metode lain dapat dibuat dengan metode ini (Davis, 1993). Pengecoran lost foam adalah metode pengecoran yang menggunakan bahan polystyrenefoam sebagai bahan untuk membuat pola dan ditanam dalam pasir silika menjadi cetakan. Polystyrene foam akan mencair dan menguap ketika cairan dituangkan ke dalam cetakan sehingga tempat itu akan diisi oleh cairan logam didasarkan pada pendapat Askeland (Sutiyoko Jurnal Foundry). Tahapan metode pengecoran ini terlihat sebagaimana pada seperti terlihat pada Gambar 1. Paduan alumunium silicon dan Mn merupakan logam yang banyak digunakan dalam perencanaan mesin. Logam ini merupakan logam paduan dengan silikon dan Mn sebagai paduan utamanya. Logam paduan alumunium silikon dan Mn merupakan logam yang memiliki sifat mampu cor dan mampu alir yang baik, mempunyai permukaan yang bagus, serta tanpa kegetasan panas (Solehstiyawan, 2006). Dari penelitian tentang sifat mekanik (kuat tarik dan kekerasan) yang telah dilakukan pada Fakultas Teknik-UNIVERSITAS WAHID HASYIM SEMARANG 21

Pengaruh Penambahan Mn Terhadap Sifat Mekanis (Suherman, Fahrizal) aluminium yang merupakan paduan dari Al-Si yang diberi penambahan Mangan dan perlakuan panas berhasil menunjukkan peningkatan kuat tarik pada penambahan 1,0% Wt. Namun, untuk penambahan yang lebih tinggi lagi (1,2% Wt), malah terjadi penurunan nilai kuat tarik dan kekerasan (Anzip dan suhariyanto, 2006). Penelitian tentang penambahan Mangan pada aluminium slikon (Al-Si) telah dilakukan oleh beberapa peneliti, Adril dkk (2010) menambahkan Mangan pada Paduan Aluminium A7075. Kamiluddin (2008) menambahkan unsur Mangan (Mn) pada Aluminium 7wt% silicon, anzip dan suhariyanto (2006) meningkatkan sifat mekanik aluminium A356.2 dengan menambahkan mangan dan perlakuan panas T6. Sedangkan Shehadeh dkk (2015), mempelajari Penambahan Persentase Berbagai Mangan (Mn) dan Tembaga (Cu) pada Perilaku Mekanik Aluminium dan Kumari dkk (2006) Pengaruh individu dan penambahan gabungan Jadilah, Mn, Ca dan Sr pada perilaku solidifikasi, struktur dan sifat mekanikpaduan Al-7Si- 0.3Mg-0.8Fe. Gambar 1 Tahapan proses pengecoran polisteren Penambahan Mn pada paduan Aluminium A7075 menyebabkan penurunan kuat tariknya apabila Apabila kandungan Mn ditingkatkan menjadi 1,5 %Wt dan 2,0%Wt maka akan menurunkan nilai kekerasannya, penambahan mangan yang baik untuk meningkatkan kuat tariknya bekisar 1,0 %Wt (Adril dkk, 2010). menurut (Kumari dkk, 2006) penambahan mangan (Mn) pada paduan Al-7Si - 0.3Mg- 0.8Fe menurunkan nilai ketangguhan. Dan juga (Anzip dan suhariyanto 2006) penambahan mangan pada paduan aluminium A356.2 juga menurunkan nilai kekuatan impak dari material tersebut. Selain itu Penambahan Mangan (Mn) pada paduan Al-Si juga mempengaruhi bentuk/struktur cacat pada hasil coran seperti cacat berupa rongga/cavities. dengan penambahan Mn sebesar 0,5%Wt, 1,5%Wt dan 2,0%Wt terdapat adanya porositas hasil coran. Porositas yang muncul dapat dibedakan atas ukuran dan penyebabnya. Porositas berdasarkan ukuran dapat digolongkan atas dua jenis yaitu porositas mikro dan porositas makro. Porositas berdasarkan penyebabnya dapat digolongkan atas dua jenis yaitu porositas penyusutan dengan bentuk yang tidak teratur dan porositas gas berbentuk lingkaran (Adril dkk, 2010). METODE PENELITIAN Pada penelitian ini menggunakan metode Lost Foam Casting dimana Pola coran berbahan Styrofoam/Polystyrene. Pola coran dipotongpotong mengikuti ukuran dan bentuk coran sebagaimana terlihat pada gambar (2). Selanjutnya pola coran dirangkai menjadi satu kesatuan dengan saluran turun (runner) dengan menggunakan lem Styrofoam. Rangkaian pola tersebut kemudian dimasukkan kedalam kotak dan timbun sampai penuh menggunakan pasir silica berukuran 30-50 µm. Aluminium paduan Al-10Si yang digunakan pada penelitian ini adalah termasuk kedalam golongan hypoeutectic dengan komposisi kimia sebagaimana tertera pada tabel 1. Pengujian komposisi kimia dilakukan sebelum dan sesudah penambahan Mn menggunakan mesin Spectrometer analysis. Aluminium paduan Al- 10Si berbebentuk batangan dipotong-potong dan kemudian dilebur dalam dapur krusibel dengan temperature tuang 730 o C. pengamatan temperature logam cair dilakukan menggunakan Thermokopel Tipe-K. sesudah temperature tuang sudah tercapai maka selanjutnya dilakukan penuangan kedalam pola polystyrene/ Styrofoam yang sudah dipersiapkan sebelumnya. Benda cor yang sudah dingin selanjutnya dikeluarkan dari pasir silica untuk selanjutnya diamati kemungkinan cacat yang terbentuk pada benda cor. Benda cor selanjutnya dipotong pada bagian saluran turun untuk memisahkan saluran turun dengan benda cor. Benda cor selanjutnya dilakukan proses machining guna membuat specimen uji kekerasan, uji tarik dan pengujian bentuk (impack test). Pada penelitian ini menggunakan alat uji kekerasan metode Rockwell Hardness Tester type LC-200 RB. Indentor yang dipakai iyalah 22 e-issn 2406-9329

Momentum, Vol. 13, No. 1, April 2017, Hal. 21-26 ISSN 0216-7395 scale L dimana mayor load 60 Kg dan dengan diameter bola baja ¼. Pengujian impak yang dilakukan ialah dengan menggunakan metode charpy, adapun standard spesimen uji impak dengan menggunakan metode charpy dengan beban pendulum sebesar 8 Kg. terbentuknya senyawa MnAl 6 dan menempati diantara atom atom aluminium Silikon sehingga susunan atom atom akan menjadi rapat (Anzip dan Suharyanto 2006). Hasil foto mikro dengan menggunakan mikroskop optic pada paduan Al-Si sebelum dan sesudah penambahan Mn dapat dilihat pada gambar 3. A α Al β si 100µ Gambar 2. Gambar pola yang akan dicor HASIL DAN PEMBAHASAN Komposisi Kimia Untuk dapat mengetahui kandungan komposisi paduan Aluminium yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan spectrometer analisis. Hasil uji komposisi kimia bahan yang digunakan sebelum dan sesudah penambahan 0.24 % Mn sebagaimana ditunjukkan pada tabel 1. Dari hasil pengujian komposisi kimia bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah termasuk golongan aluminium paduan Al-Si hypoeutectic dengan jumlah persentase Si sebesar 10%. Pengamatan Struktur Mikro Dari gambar 3 diatas terlihat bahwa penambahan Mn sebesar 0.24% pada paduan Al-10Si merubah struktur mikro terutama pada bentuk partikel Si serta ukurannya. Partikel Si ukurannya menjadi lebih kecil. Unsur mangan tersebar merata pada paduan Al-Si sehingga B MnAl6 α Al 100µ Gambar 3 Foto struktur a) paduan Al-Si (b) Al-Si-Mn Hasil Pengujian Tarik Pada pengujian tarik ini specimen yang digunakan mengacu pada standar JIZ Z2201. Specimen uji berntuk lingkaran dengan jumlah tiga buah. Hasil pengujian tarik (tensile Test) pada kedua paduan (paduan Al-Si dan Al-Si- Mn) dapat dilihat pada Gambar 4. Tabel 1. Hasil pengujian komposisi kimia (%) Material Al Si Fe Cu Mn Ti Zn Cr Ni Al Si + Mn Al-Si 89.0 10.5 0.048 0,001 0.002 0.138 0.001 0.001 0.002 88.4 10.8 0.096 0.001 0.250 0.113 0.001 0.004 0,002 Fakultas Teknik-UNIVERSITAS WAHID HASYIM SEMARANG 23

Nilai Kekerasan (HRL) Nilai Tegangan (Mpa) Pengaruh Penambahan Mn Terhadap Sifat Mekanis (Suherman, Fahrizal) 160 140 120 100 80 60 40 20 0 125,549 Al-Si Material 66,648 Al-Si Mn Gambar 4. Grafik nilai tegangan maksimum Dari grafik diatas hasil uji tarik pada paduan Al-Si dengan penambahan Mn didapatkan bahwa nilai tegangan maximumnya lebih tinggi bila dibanding dengan setelah penambahan Mn. Sedangkan nilai regangan nya sendiri paduan Al-Si lebih rendah dibanding dengan setelah penambahan Mn. Hal ini dapat dilihat dari hasil uji tarik material Al-Si dan Al-Si-Mn, nilai rata rata tegangan Al-Si sebesar 125.549 Mpa dan sesudah penambahan Mn maka nilai Rata rata menurun menjadi 66.648 Mpa persentasi penurunannya sebesar 46%, sedangkan nilai regangan mengalami penurunan nilai rata rata material Al-Si sebesar 1.32% setelah diberi penambahan Mn pada paduan Al-Si nilai menjadi menurun menjadi 0.72% nilai persentasi penurunanya sebesar 45%. Penambahan unsur Mn sebesar 0.24% kedalam paduan Al-10Si menyebabkan menurunnya nilai kekuatan tarik pada paduan Al-Si. Hal ini dikarenakan terdapat cacat pada specimen Al-Si-Mn dan dikarenakan suhu temperature yang terlalu tuang yang tinggi. Hal ini sesuai yang dilakukan oleh peneliti (Anzip dan suhariyanto 2006) dan peneliti (kumari dkk 2006). Uji Kekerasan Rockwell Pengujian kekerasan hasil coran dilakukan pada bagian saluran masuk hasil coran dari prototype rumah bearing sebelum dan sesudah penambahan Mn pada paduan Al-Si. Metode yang digunakan dalam uji kekerasan ini menggunakan metode Rockwell Type Hardness Tester, dimana beban yang digunakan untuk menekan benda uji sebesar 60 Kg/f dan diameter indentor ¼ atau 6,35 mm dengan scale L. Hasil dari pengujian kekerasan pada paduan Al-10Si sebelum dan sesudah penambahan Mn seperti terlihat pada gambar (5). 103 102 101 100 99 98 97 99,8 102,22 al-si Material al-si mn Gambar 5 Grafik Nilai Rata Rata kekerasanrockwell Dari Gambar (5) diatas terlihat hasil uji kekerasan sebelum dan sesudah penambahan Mn pada material Al-Si didapatkan nilai kekerasan rata-rata Al-10Si sebesar 99,8 HRL dan setelah penambahan Mn didapat nilai kekerasan rata-rata sebesar 102,22 HRL. Dari pengujian kekerasan yang dilakukan penambahan Mn pada paduan Al-Si meningkat 2.42%. Meningkatnya kekerasan material Al-Si-Mn tersebut disebabkan karena senyawa MnAl 6 memasuki tempat diantaraatom-atom Aluminium Silikon (lattice kristal,) sehingga susunan atom akan menjadi lebih rapat dan menimbulkan ikatan yang semakin kuat. Gaya yang diperlukan untuk menimbulkan dislokasi semakin besar nilai kekerasanya semakin besar. Sehingga membuat nilai kekerasan pada material Al-Si-Mn meningkat (Anzip dan Suharyanto 2006). Hal ini sesuai dengan yang dilakukan oleh peneliti (anzip dan suhariyanto 2006) dan (Shehadeh dkk, 2015). Ketangguhan Untuk mengetahui ketangguhan impact paduan Al-Si dan Al-Si-Mn yang digunakan uji impact Charpy dengan sudut awal 135 0 dan panjang lengan 0,6 m dan massa bandul 8 Kg. Besarnya energy yang diserap paduan Al-Si dan Al-Si-Mn dapat dilihat pada gambar (6) berikut ini. Dari hasil diatas hasil uji impak pada paduan Al-Si dengan penambahan Mn 24 e-issn 2406-9329

Energi Yang Di serap (J) Momentum, Vol. 13, No. 1, April 2017, Hal. 21-26 ISSN 0216-7395 didapatkan bahwa energi yang diserap dan juga harga impak material menurun dengan adanya penambahan Mn sebesar 0.24%. Hal ini dapat dilihat dari hasil uji impak material sebelum ditambahkan Mn nilai energi yang diserap sebesar 3.01 J dan sesudah ditambahkan Mn energi yang diserap menurun menjadi 2.22 J. Nilai ketangguhan paduan Al-10Si menurun sebesar 26 %. Begitu juga dengan nilai harga impak sebelum ditambah Mn yaitu sebesar 0.0367 J / 2 mm dan sesudah ditambah Mn sebesar menjadi 0.0273 J / 2 mm. Nilai Harga Impack menurun 25 % dari sebelum penambahan mangan (Mn). Dari pengujian impak ini ternyata penambahan unsur Mn 0.24 % pada paduan Al- Si dapat menurunkan nilai energy yang diserap dan menurunkan nilai harga impak. Hal ini terjadi karena senyawa MnAl 6 yang tersebar merata akan menambah kemampuan ikatan antar atom secara menyeluruh. Sehingga kemampuan untuk mulur terlebih dahulu ketika material ditarik juga meningkat, yang berarti elongation meningkat. Tetapi bila gaya yang terjadi secara mendadak (bukan ditarik secara pelan-pelan) maka material akan segera patah dan menurunkan nilai Harga impak dari paduan Al-SiMn tersebut (Anzip dan Suharyanto 2006). Hal ini sesuai dengan yang dilakukan oleh peneliti (anzip dan suhariyanto 2006) begitu juga dengan penelitian (Shehadeh dkk 2015) dan penelitian (Kumari dkk 2006). 4 3,5 3 2,5 2 1,5 1 0,5 0 3,01 Al-Si Material 2,22 Al-Si Mn Gambar 6. Grafik Nilai Rata Rata Energi Yang Diserap KESIMPULAN 1 Penambahan Mangan (Mn) sebesar 0.24 % tidak terlalu signifikan meningkatkan nilai kekerasan benda cor yaitu hanya meningkat sebesar 2,42%. Sedangkan penambahan Mn pada paduan Al-10Si menyebabkan turunnya nilai harga impak sebesar 25% dan kekuatan tarik maksimumnya hingga mencapai 46%. 2 Mikrostruktur mengalami perubahan akibat penambahan Mn pada paduan Al-10Si dimana partikel Si mengalami perubahan dari bentuk Platelike menjadi bentuk blocklike dimana partikel Si tersebar merata dan juga membentuk senyawa MnAl 6 tempat diantara DAFTAR PUSTAKA Amstead, B.H, dkk. 1997. Teknologi Mekanik Jilid I Edisi Ke-tujuh Versi S1.Erlangga: Jakarta. Anzip, A dan Suhariyanto, 2006, meningkatkan sifat mekanik aluminium A356.2 dengan menambahkan mangan dan perlakuan panas T6, JURNAL TEKNIK MESIN Vol. 8,No. 2, Oktober 2006: 64 68. Adril, E., Zulfikar, Basa, S.M.D, dan Firmawati, N., 2010 pengaruh penambahan mangan terhadap sifat mekanik pada aluminium A7075, POLI REKAYASAISSN : 1858-3709. Davis, J.R., 1993. ASM Specialty Handbook :Aluminium and Aluminum Alloys, Shehadeh, Lina M., Issam S. dan Jalham 2015 The Effect of Adding Different Percentages of Manganese (Mn) and Copper (Cu) on the Mechanical Behavior of Aluminum,Jordan Journal of Mechanical and Industrial Engineering. All rights reserved - Volume 10, Number 1 (ISSN 1995-6665). Prima, I.N., 2010 pengaruh penambahan logam Fakultas Teknik Universitas Indonesia 2010. Kumari, R.M. Pillai *, T.P.D. Rajan, B.C. Pai., 2007 Effects of individual and combined additions of Be, Mn, Ca and Sr on the solidification behaviour, structure and mechanical properties of Al 7Si 0.3Mg 0.8Fe alloy, Materials Science and Engineering: A, Vol.460-461, 561-573. Setiawan, S., 2006., Pengaruh Variasi Penambahan Cu dan Jenis Cetakan Pada Proses Pengecoran terhadap Tingkat Kekerasan Paduan Aluminium silicon (Al- Fakultas Teknik-UNIVERSITAS WAHID HASYIM SEMARANG 25

Pengaruh Penambahan Mn Terhadap Sifat Mekanis (Suherman, Fahrizal) Si), Skripsi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. Sutiyoko, 2013, Metode pengecoran lost foam menjawab tantangan dunia industry pengecoran logam (jurnal foundry, POLMAN Ceper. 26 e-issn 2406-9329