BAB I PENDAHULUAN. secara sistematis dan terencana dalam setiap jenis dan jenjang pendidikan.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. rangka mencerdaskan kehidupan bangsa yang diatur dengan undang-undang.

BAB I PENDAHULUAN. terbelakang. Pendidikan harus benar-benar diarahkan untuk menghasilkan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan di tingkat Madrasah Ibtidaiyah merupakan lembaga pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. dapat menghadapi segala tantangan yang akan timbul, lebih-lebih dalam

BAB I PENDAHULUAN. berbangsa dan bernegara. Maju mundur suatu bangsa sebagian besar ditentukan

BAB I PENDAHULUAN. nasional sebagaimana yang dirumuskan dalam Undang-Undang RI No.20 Tahun

BAB I PENDAHULUAN. manusia karena tujuan yang dicapai oleh pendidikan tersebut adalah untuk

BAB I PENDAHULUAN. selesai sampai kapanpun, sepanjang ada kehidupan manusia di dunia ini, karena

BAB I PENDAHULUAN. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan hidup secara tepat dimasa akan datang atau dapat juga didefinisikan

BAB I PENDAHULUAN. dirumuskan itu bersifat abstrak sampai pada rumusan-rumusan yang dibentuk

BAB I PENDAHULUAN. UU No. 20 tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional disebutkan bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. Sehubungan dengan itu Allah Swt berfirman dalam Alquran surah At-Tahrim

BAB I PENDAHULUAN. akan pentingnya pendidikan harus dilaksanakan sebaik-baiknya sehingga dapat

BAB I PENDAHULUAN. Hal ini disebabkan karena segala aktivitas kehidupan manusia membutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. ini. Kenyataan ini menunjukkan bahwa manusia memerlukan pendidikan. Akan

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. 1. dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang beriman dan bertaqwa

PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. Undang-Undang RI No.20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal

BAB I PENDAHULUAN. Fungsi pendidikan di Indonesia telah dijabarkan dalam Undang-Undang. Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003 sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. termasuk hal yang sangat diperhatikan di Indonesia disamping bidang yang lainnya.

3BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. bagi rakyatnya, sehingga mampu mandiri dan dapat membangun bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah upaya mencerdaskan kehidupan bangsa, dan lewat

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah suatu proses yang kompleks yang terjadi pada diri

BAB I PENDAHULUAN. Islam memandang manusia sebagai makhluk yang termulia dan sempurna. Ia

BAB I PENDAHULUAN. dipengaruhi oleh pendidikan formal informal dan non-formal. Penerapan

BAB I PENDAHULUAN. menyelenggarakan suatu Sistem Pendidikan Nasional yang dicantumkan dalam

BAB I PENDAHULUAN. dirumuskan itu bersifat abstrak sampai pada rumusan-rumusan yang dibentuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Firman Allah SWT. Dalam Surat Al-Mujaadilah [58:11]:

BAB I PENDAHULUAN. Allah swt Berfirman. dalam surat Al-Mujadallah ayat 11.

BAB I PENDAHULUAN. siswa untuk berkomunikasi dalam Bahasa Indonesia dengan baik dan benar, baik

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan nasional merupakan pelaksanaan pendidikan suatu negara

BAB I PENDAHULUAN. individu, pendidikan juga berimplikasi besar terhadap kemajuan suatu bangsa. Oleh

BAB I PENDAHULUAN. sesuatu yang penting dan utama dalam konteks pembangunan bangsa dan Negara,

BAB I PENDAHULUAN. potensi anak didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan

BAB I PENDAHULUAN. mencapai tujuan pendidikan yang diinginkan. Pendidikan adalah usaha sadar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan upaya untuk mencerdaskan, kehidupan bangsa dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Pendidikan bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam kehidupan.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Agama Islam merupakan salah satu aspek penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana firman Allah SWT dalam surat Al-Mujadilah ayat 11:

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. diantara ajaran tersebut adalah mewajibkan kepada umatnya untuk melaksanakan

BAB I PENDAHULUAN. kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan. dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara 1

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan sejumlah pengalaman dari seseorang atau

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan formal yang paling dasar. Di tingkat ini, dasar-dasar ilmu pengetahuan,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Proses belajar mengajar merupakan suatu kegiatan melaksanakan

BAB I PENDAHULUAN. derajat dan kedudukan suatu negara tersebut menjadi lebih tinggi. Sebagaimana

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah suatu proses yang disosialisasikan sebagai usaha

BAB I PENDAHULUAN. penting. Oleh karena itulah dilakukan penyelenggaraan pendidikan, sebagaimana

BAB I PENDAHULUAN. dirumuskan itu bersifat abstrak sampai pada rumusan-rumusan yang dibentuk. khusus memudahkan pencapaian tujuan yang lebih tinggi.

BAB I PENDAHULUAN. semua pihak, baik pemerintah, orang tua maupun masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. dan mendidik hingga pada akhirnya terjadi keseimbangan antara fisik dan mental.

BAB I PENDAHULUAN. dunia dan akhirat. Selain itu, menuntut ilmu adalah kewajiban bagi setiap orang dan

BAB I PENDAHULUAN. penanaman akhlakul karimah, pembiasaan-pembiasaan atau keterampilan peserta

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan usaha sadar untuk menumbuh kembangkan

BAB I PENDAHULUAN. suatu kelompok manusia dapat berkembang sejalan dengan aspirasi (cita-cita)

BAB I PENDAHULUAN. ditegaskan dalam Undang-Undang RI No 20 tahun 2003 tentang system

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, dan mandiri.

BAB I PENDAHULUAN. sangat dianjurkan pelaksanaannya oleh Allah SWT. Islam juga memerintah

BAB I PENDAHULUAN. posisi itu selalu didambakan oleh semua orang yang benar dan orang yang

BAB I PENDAHULUAN. Kualitas akhlak seseorang sangat dipengaruhi oleh kondisi iman dalam

BAB I PENDAHULUAN. Atau dalam istilah lain yaitu jalur pendidikan sekolah dan jalur luar sekolah.

BAB I PENDAHULUAN. mendasar dalam mewujudkan pembangunan yang berkualitas baik jasmaniah

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintah sedang mengadakan berbagai usaha untuk membangun manusia

BAB I PENDAHULUAN. terkecuali bangsa Indonesia. Pemerintah selalu berupaya untuk mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN. pembinaan kepada anak-anaknya dengan memberikan bimbingan, perintah,

BAB I PENDAHULUAN. Dengan menggunakan fitrah tersebut manusia belajar dari keluarga, lingkungan

BAB I PENDAHULUAN. Setiap manusia terlahir dengan mempunyai faktor bawaan naluri dalam

BAB I PENDAHULUAN. Lembaga Pendidikan Islam baik MI, MTs, MA, maupun PTAI sering

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. berkesimbungan pada setiap jenis dan jenjang pendidikan. 1 Karena dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Definisi Operasional. membudayakan manusia. Melalui pendidikan segala potensi sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN. dirumuskan dalam Undang-Undang No.20 Tahun 2003 pasal 3, yang berbunyi:

BAB I PENDAHULUAN. Untuk mengimbangi perkembangan tersebut dituntut adanya manusia-manusia

BAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan. Kesempurnaan, kemuliaan, serta kebahagiaan tidak mungkin

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dipandang sebagai salah satu aspek yang memiliki peranan. berkualitas dan mempunyai kelebihan dari makhluk lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. yang membedakan manusia dengan makhluk lainnya. Untuk mengembangkan potensi yang dimiliki oleh manusia tersebut maka

BAB I PENDAHULUAN. penting karena dapat menentukan perkembangan dan kemajuan suatu kelompok

BAB I PENDAHULUAN. Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab II Pasal 3

BAB I PENDAHULUAN. Belajar adalah serangkaian kegiatan jiwa raga untuk memperoleh suatu

BAB I PENDAHULUAN. kearah peningkatan yang lebih positif. Agar usaha-usaha tersebut dapat terwujud

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan yang berkualitas adalah pendidikan yang ditopang oleh empat

BAB I PENDAHULUAN. mengartikan pendidikan tertulis the education is the development of knowledge, skill,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Pada zaman modern sekarang ini, tuntutan untuk mendapatkan pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. mengembangakan kegiatan belajar siswa. Hal ini mengandung pengertian bahwa

BAB I PENDAHULUAN. dan perkembangan bangsa. Pendidikan Agama Islam akan mengenalkan bangsa

BAB I PENDAHULUAN. menjadi dasar untuk mencapai tujuan tersebut, pendidikan berupaya

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran adalah suatu proses pendewasaan berfikir. Nilai demi nilai

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

BAB I PENDAHULUAN. mencapai tujuan yang ideal bagi kehidupan manusia. Tujuan pendidikan yang

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran bagi individu agar berkembang dan tumbuh menjadi manusia yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Hal ini sejalan dengan tujuan pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. anak, dikeluargalah anak mendapat bimbingan dan pembinaan dari segala macam

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah salah satu faktor yang yang menentukan keberhasilan

BAB I PENDAHULUAN. seutuhnya. Hal ini sejalan dengan tujuan Pendidikan Nasional yang tercantum dalam Undang-

BAB I PENDAHULUAN. diturunkannya ayat pertama kepada Nabi Muhammad saw yang berisi perintah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dalam arti luas adalah segala pengalaman yang dilalui manusia

BAB I PENDAHULUAN. guru harus memiliki kemampuan profisional. Salah satu kemampuan profesional

BAB I PENDAHULUAN. Di antara berbagai program kegiatan pembangunan nasional, salah satunya

BAB I PENDAHULUAN. Undang No. 20 Tahun 2003 Bab II Pasal 3 sebagai berikut. Hal ini sejalan pula dengan Hadist Rasulullah SAW dari Abu Hurairah r.a.

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar untuk mengembangkan kualitas manusia yang dalam pelaksanaanya merupakan suatu proses yang berkesinambungan pada setiap jenis dan jenjang pendidikan. 1 Dalam pendidikan Indonesia yang berasaskan pendidikan seumur hidup, semua materi pelajaran harus diprogramkan secara sistematis dan terencana dalam setiap jenis dan jenjang pendidikan. Pendidikan memegang peranan yang sangat penting dalam pembentukan manusia, karena tujuan yang hendak dicapai dalam pendidikan itu adalah untuk terbentuknya kepribadian yang bulat dan utuh sebagai manusia individual, sosial serta hamba Tuhan yang mengabdikan diri kepada-nya. 2 Begitu pentingnya pendidikan dalam kehidupan seseorang, keluarga, dan bangsa. Pemerintah menetapkan tujuan pendidikan Nasional sebagaimana yang telah dirumuskan dalam Undang-Undang RI No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang berbunyi: Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang 1 Syaiful Bahri Djamarah, Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif, (Jakarta: Rineka Cipta, 2010), cet.-3, h. 22 2 Mujayyim Arifin, Filsafat Pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 1999), h. 11

2 Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, beriman, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab. 3 Dalam agama Islam, pendidikan merupakan sebuah kesadaran yang harus ada pada setiap muslim dan wajib untuk menuntut ilmu dan tidak boleh mengabaikannya. Sebagaimana Rasulullah saw. Bersabda : ع ن ا ن س ر ض هللا ع ن و ق ال : ق ال ر س و ل هللا ص ى ل هللا ع ل ي و و س ى ل : ط ل ب ال ع ل ف ر ي ض ة ع ل 4 ( رواه الطرباىن ) ك م س ل Dalam menanggapi hal ini, Allah Swt. berfirman dalam Quran Surah Al-Mujadalah ayat 11 yang berbunyi: ي أ ه ي اا ى ل ي ن ص ل أ م ن و ا ا ذ ا ق ي ل ل ك ت ف ىسح و ا ف ال م ج ال س ف اف س ح و ا ي ف س ح هللا ل ك ذ ا و ا ق ي ل ان ش و ا ف ا ان ش و ا ي ر ف ع هللا ا ى ل ي ن أ م ن و ا م ن ك و ا ى ل ي ن أ و ت و اال ع ل د ر ج ا ت ج و هللا ب م ات ع م ل و ن ح ب ي Ayat di atas menerangkan bahwa penguasaan dan pemahaman terhadap ilmu pengetahuan merupakan faktor yang sangat penting untuk mencapai kemajuan dalam diri seseorang. Semakin jelaslah bahwa orang yang memiliki ilmu pengetahuan, derajatnya lebih tinggi dari orang yang tidak mempunyai pengetahuan. Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran yang selalu ada dalam proses pendidikan dimana bahasa Indonesia ini selalu diperlukan oleh berbagai disiplin ilmu pengetahuan. Di samping itu pula, bahasa Indonesia juga mampu menghadapi tantangan akan kehidupan masa depan karena bahasa Indonesia merupakan bahasa Nasional, bahasa Negara serta bahasa resmi di Negara Indonesia. Dalam kedudukannya sebagai bahasa resmi, bahasa Indonesia 3 Undang-Undang No. 20 Tahun 2003, Tentang Sistem Pendidikan Nasional (Bandung: Citra Umbara, 2003), h. 7 4 Juwariyah, Hadis Tarbawi, (Yogyakarta: Sukses Offset, 2010), h. 141

3 berfungsi sebagai bahasa yang digunakan dalam kepentingan kenegaraan, sebagai alat penghubung pada tingkat Nasional, bahasa pengantar di lembaga-lembaga pendidikan di Indonesia, dan sebagai alat pengembang kebudayaan, ilmu dan teknologi. Bahasa Indonesia merupakan mata pelajaran pokok di SD, SMTP, SMTA, bahkan sampai di perguruan tinggi. 5 Kemampuan menulis kalimat dalam pembelajaran Bahasa Indonesia merupakan keterampilan yang kompleks, karena kegiatan ini melibatkan kemampuan berfikir untuk dapat mengungkapkan ide, gagasan atau pendapat dalam bentuk bahasa tulis. Pada hakikatnya, menulis merupakan keterampilan yang mampu mengekspresikan pikiran dan perasaan sehingga dapat disampaikan melalui bahasa tulis. Kegiatan yang dilakukan dalam menulis kalimat dibutuhkan proses atau tahapan-tahapan. Proses yang dilakukan dalam pembelajaran menulis harus disesuaikan dengan tingkat kelas dan tingkat kesulitan serta jenis atau bentuk tulisan yang diajarkan. Dalam belajar menulis kalimat, guru harus dapat membekali peserta didik dengan kemampuan dasar menulis kalimat, karena ada tujuan untuk tercapainya kompetensi dasar sehingga peserta didik dapat memahami suatu ide, pesan dan penerapan serta mampu mengkomunikasikan ke dalam bahasa Indonesia yang baik dan benar. Pembelajaran menulis kalimat harus lebih menekankan pada penguasaan terhadap struktur dan pola kalimat yang ditulis, sehingga dengan dikuasainya struktur dan pola kalimat, maka setiap pesan yang akan disampaikan melalui tulisan akan mudah dipahami dan dimengerti oleh orang lain. Penulisan tersebut mempunyai aturan atau kaidahnya masing-masing, baik mengenai tata bunyinya, tata bentuknya dan tata kalimatnya. Kaidah-kaidah dalam penulisan kalimat dinamakan tata bahasa dan salah satu sub bahasan tata 5 Ngalimun, Pembelajaran Keterampilan Berbahasa Indonesia, (Yogyakarta: Aswaja Pressindo, 2013), h. 101

4 bahasa, dalam hal ini adalah struktur kalimat. struktur kalimat adalah bagian dari tata bahasa yang mempelajari tentang dasar-dasar dan proses pembentukan kalimat dalam satu bahasa Struktur kalimat mempunyai beberapa aspek bahasan, salah satunya adalah struktur kalimat berpola SPOK. Struktur kalimat adalah bagian-bagian atau unsurunsur yang memiliki fungsi tertentu dalam kalimat yang terdiri dari: subjek (S), predikat (P), objek (O), keterangan (Ket) atau disingkat dengan pola SPOK. Madrasah Ibtidaiyah Negeri Model Tambak Sirang Kecamatan Gambut Kabupaten Banjar merupakan madrasah yang memiliki fasilitas cukup untuk kegiatan pembelajaran. Meskipun demikian, berdasarkan penjajakan awal di Madrasah Ibtidaiyah Negeri Model Tambak Sirang Kecamatan Gambut Kabupaten Banjar penulis menemukan bahwa dalam melakukan komunikasi melalui tulisan, peserta didik cenderung menggunakan kalimat pendek dan menggunakan kalimat yang lebih sederhana. Keterbatasan kata yang dimilikinya, akhirnya peserta didik hanya menggunakan kata yang biasa diingatnya, sehingga ia lupa menyusun kalimat dengan benar dan juga sering membuat kalimat yang tidak menggunakan kata-kata yang terlalu banyak dan juga mengalami kesulitan dalam menyusun bentuk dan struktur kalimat. Peserta didik kesulitan untuk menulis kalimat dengan struktur yang benar, dan susunan kata yang digunakan masih cenderung terbolak-balik. Contoh kalimat pertama: Di dapur ibu menggoreng tahu (salah). Ibu menggoreng tahu di dapur (benar). Pada kalimat tersebut, penempatan, letak dan pemilihan kata kurang tepat sehingga kalimat menjadi sulit dipahami. Contoh pada kalimat kedua: Ibu mengantar

5 sedang adik ke sekolah (salah). Ibu mengantar Adik ke sekolah (benar). Kata-kata yang disusun dalam kalimat tersebut tidak sesuai dengan struktur kalimat SPO/SPOK sehingga alur kalimat menjadi tidak jelas dan sulit dipahami. Peserta didik tidak mampu memahami dalam hal: subjek (S), predikat (P), objek (O), pelengkap (Pel), dan keterangan (K) atau dalam istilah tradisional disebut sebagai jabatan kalimat, dan dalam istilah struktural disebut sebagai fungsi sintaksis. Berdasarkan penjelasan di atas, penulis tertarik mengamati lebih lanjut mengenai Kemampuan Menulis Kalimat Sederhana Berdasarkan Struktur Kalimat SPOK pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas III di Madrasah Ibtidaiyah Negeri Model Tambak Sirang Kecamatan Gambut Kabupaten Banjar. B. Definisi Operasional Untuk menghindari kesalah pahaman, maka penulis memberikan interprestasi terhadap judul diatas sebagai berikut : 1. Kemampuan adalah kecakapan atau potensi seseorang individu untuk menguasai keahlian dalam melakukan atau mengerjakan beragam tugas dalam suatu pekerjaan atau suatu penilaian atas tindakan seseorang. 6 Kemampuan Siswa yang dimaksud disini adalah kemampuan yang meliputi kemahiran dalam membuat kalimat berdasarkan struktur kalimat SPOK. 6 MilmanYusdi, Pengertian Kemampuan, (http://milmayusdi. Blogspot. Com/ 2011/ 07/ pengertian- kemampuan. html), diunduh tanggal 10 Desember 2015

6 2. Kalimat sederhana adalah kalimat yang dibentuk oleh fungsi-fungsi pokok, yakni kalimat yang terdiri atas subjek (S), predikat (P), objek (O), Keterangan (K)/Pelengkap (Pel). 7 3. Berdasarkan struktur kalimat SPOK adalah suatu kalimat yang terdiri dari unsur subjek, predikat, objek, dan keterangan. 4. Pelajaran Bahasa Indonesia merupakan pelajaran yang sangat penting bagi semua orang karena bahasa Indonesia merupakan bahasa Nasional, bahasa Negara serta bahasa resmi di Negara Indonesia. 8 Pada pelajaran Bahasa Indonesia penulis hanya meneliti tentang struktur Kalimat SPOK. C. Rumusan Masalah Dilihat dari latar belakang masalah dan identifikasi masalah di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini dituangkan dalam bentuk pertanyaan dasar sebagai berikut : 1. Bagaimana kemampuan siswa dalam menulis kalimat sederhana berdasarkan struktur kalimat SPOK pada mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas III di Madrasah Ibtidaiyah Negeri Model Tambak Sirang Kecamatan Gambut Kabupaten Banjar? 2. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi kemampuan siswa dalam menulis kalimat sederhana berdasarkan struktur kalimat SPOK pada mata 329 7 Abdul Chaer, Tata Bahasa Praktis Bahasa Indonesia, (Jakarta: Rineka Cipta, 2011), h. 8 Op. Cit, Ngalimun, h. 101

7 pelajaran Bahasa Indonesia kelas III di Madrasah Ibtidaiyah Negeri Model Tambak Sirang Kecamatan Gambut Kabupaten Banjar? D. Alasan Memilih Judul Adapun beberapa alasan yang mendasari penulis dalam memilih judul tersebut di atas, yaitu: 1. Bahasa Indonesia di MI memiliki peranan yang sangat penting dalam meningkatkan kemampuan peserta didik untuk dapat berkomunikasi dalam bahasa Indonesia yang baik dan benar, baik secara lisan maupun tertulis, serta menumbuhkan apresiasi terhadap hasil karya kesatraan manusia Indonesia. Selain itu mata pelajaran Bahasa Indonesia merupakan mata pelajaran yang diujikan dalam setiap pelaksanaan ujian Nasional. 2. Penulis ingin mengetahui lebih mendalam mengenai kemampuan siswa menulis kalimat sederhana berdasarkan struktur kalimat SPOK di Madrasah Ibtidaiyah Negeri Model Tambak Sirang Kecamatan Gambut serta faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi kemampuan siswa dalam menulis kalimat sederhana berdasarkan struktur kalimat SPOK. E. Tujuan Penelitian Penelitian ini secara umum bertujuan untuk menggali informasi tentang Kemampuan Siswa Menulis Kalimat Sederhana Berdasarkan Struktur Kalimat SPOK pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas III di Madrasah

8 Ibtidaiyah Negeri Model Tambak Sirang Kecamatan Gambut Kabupaten Banjar, yaitu sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui bagaimana kemampuan siswa dalam menulis kalimat sederhana berdasarkan struktur kalimat SPOK pada mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas III di Madrasah Ibtidaiyah Negeri Model Tambak Sirang Kecamatan Gambut Kabupaten Banjar? 2. Untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi kemampuan siswa dalam menulis kalimat sederhana berdasarkan struktur kalimat SPOK pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia kelas III di Madrasah Ibtidaiyah Negeri Model Tambak Sirang Kecamatan Gambut Kabupaten Banjar? F. Signifikansi Penelitian Dari hasil penelitian, diharapkan nantinya berguna yaitu sebagai berikut: 1. Sebagai bahan informasi kepada berbagai pihak, khususnya Madrasah yang bersangkutan, masyarakat dan pemerintah. 2. Sebagai masukan baik bagi dewan guru maupun bagi penentu kebijakan dalam pendidikan di madrasah. 3. Untuk menambah wawasan pengetahuan penulis khususnya yang berkenaan dengan kemampuan siswa dalam menulis kalimat sederhana, khususnya pada mata pelajaran Bahasa Indonesia siswa kelas III.

9 G. Sistematika Penulisan Pembahasan dalam skripsi ini terdiri dari lima bab yaitu sebagai berikut : Bab I: pendahuluan yang di dalamnya berisi latar belakang masalah, definisi operasional, rumusan masalah, alasan memilih judul, tujuan penelitian, signifikansi penelitian, dan sistematika penulisan. Bab II: landasan teoritis tentang kemampuan menulis kalimat berdasarkan struktur kalimat SPOK, faktor-faktor yang mempengaruhi pembelajaran bahasa Indonesia, dan materi pembelajaran bahasa Indonesia di MI. Bab III: metode penelitian yang berisikan: jenis dan pendekatan penelitian, desain penelitian, subjek dan objek penelitian, data dan sumber data, teknik pengumpulan data, teknik pengolahan data dan analisis data, dan prosedur penulisan. Bab IV: laporan penelitian yang di dalamnya berisi gambaran umum lokasi penelitian, penyajian data dan analisa data. Bab V: penutup di dalamnya berisi simpulan dan saran-saran.