Public Health Faculty Jember University Ni mal Baroya, MPH., March 1 st 2016

dokumen-dokumen yang mirip
Konstruksi Teori-teori Kependudukan Demografi (Kependudukan) Dian Kurnia Anggreta, S.Sos, M.Si 1

Universitas Gadjah Mada

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS

TEORI KEPENDUDUKAN MUTAKHIR

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menggelisahkan beberapa ahli, dan masing-masing dari mereka berusaha mencari

BAB 2 LANDASAN TEORI

Manfaat dari memahami dinamika penduduk adalah : 1. Mengetahui jumlah penduduk pada suatu waktu dan wilayah tertentu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGANTAR DEMOGRAFI 1 Oleh: Omas Bulan Rajagukguk 2. Kata demografi berasal dari bahasa Yunani, yang terdiri dari kata

POKOK BAHASAN V TEORI-TEORI KEPENDUDUKAN

Lingkup Studi, Teori Mutakhir dan Parameter Dasar Kependudukan

Pendahuluan Johan Sussmilch

DEMOGRAFI KEPERAWATAN KOMUNITAS 1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Fertilitas sebagai istilah demografi diartikan sebagai hasil reproduksi

Tim Editor. Tiny K, Mulhy, Risma, Rosni, Henri JURUSAN PENDIDIKAN SOSIOLOGI FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMUPENDIDIKAN (STKIP) PGRI SUMATERA BARAT Alamat: Jl. Gunung Pangilun Padang Telp. (0751) Fax (0751)

BAB II URAIAN TEORITIS. memusat di daerah perkotaan atau meningkatnya proporsi tersebut. desa yang bermukim dan berkembang di kota.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Demography memberikan definisi demografi sebagai berikut : Demografi

ASPEK KEPENDUDUKAN I. Tujuan Pembelajaran

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. pekerjaan, dan tingkat penghasilan keluarga. Indikator status sosial adalah kasta,

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Pengantar Demografi. Modul 1 PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Jones (Daldjoeni, 1986 : 9), geografi menelaah aspek-aspek dari

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. tuntutan utama yang tidak dapat dielakkan lagi. Kesiapan sumber daya pun harus

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tinggal di suatu tempat dalam batas wilayah tertentu (Mantra, 2009).

BAB I PENDAHULUAN. dihasilkan Indonesia dapat bersaing di pasar dunia dan ikut melaksanakan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT FERTILITAS PADA PEKERJA WANITA DI KOTA LHOKSEUMAWE OLEH FITRIANA PUTRI

II. TINJAUAN PUSTAKA. 10 tahun atau lebih. Memang di setiap negara batasan umur tenaga kerja berbedabeda.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 LANDASAN TEORI. Kata demografi berasal dari bahasa Yunani yang berarti Demos adalah rakyat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Indonesia merupakan salah satu di antara sejumlah daftar negaranegara

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. bahasa yunani yang berarti Demos adalah rakyat atau penduduk, dan Grafein adalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

JOURNAL THESIS ABSTRACT


RELEVANSI TEORI MALTHUS DALAM DISKURSUS KEPENDUDUKAN KONTEMPORER

STUDI TENTANG PELAYANAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DI DESA BUKIT MAKMUR KECAMATAN KALIORANG KABUPATEN

BAB 2 LANDASAN TEORI. penduduk, dan Grafein adalah menulis. Jadi demografi adalah tulisan tulisan atau

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Penduduk merupakan modal dasar dalam pembangunan, tapi dari sisi lain juga bisa

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan hidupnya serta tentu saja untuk mempertahankan eksistensi kehidupannya di dunia.

Isu-isu Kontemporer Politik Cina (III)

1.1. Latar Belakang Permasalahan Universitas Indonesia

ILMU KEPENDUDUKAN: Analisis dengan tujuan:

BAB II LANDASAN TEORI. 1. Aliran Malthusian (Thomas Robert Malthus) pertumbuhan penduduk jauh lebih cepat dari bahan makanan.

KARAKTERISTIK UMUM DAN STRUKTUR KEGIATAN EKONOMI NEGARA BERKEMBANG

SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 5. PENGARUH KEPADATAN POPULASI MANUSIA TERHADAP LINGKUNGAN HIDUPLatihan Soal 5.2

Analisis Kuantitas dan Kualitas Penduduk sebagai Modal Dasar dan Orientasi Pembangunan di Provinsi Jambi

ANALISIS DAYA DUKUNG DALAM PERENCANAAN PEMBANGUNAN

BAB I PENDAHULUAN. seperti Negara Indonesia akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi Negara

PERKEMBANGAN PROGRAM KB NASIONAL: Tantangan dan Peluang. Oleh: DR. Dr. Sugiri Syarief, MPA Kepala BKKBN

Kriteria angka kelahian adalah sebagai berikut.

BAB 2 LANDASAN TEORI

Bab 1 PENDAHULUAN. Rokok adalah salah satu permasalahan kesehatan terbesar yang dialami


BAB 2 LANDASAN TEORI

PENGARUH PENGELUARAN PEMERINTAH, JUMLAH PENDUDUK, DAN INVESTASI SWASTA TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI KOTA TANGERANG

Sistem Ekonomi Campuran

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Program keluarga berencana merupakan salah satu program pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. penduduk harus menjadi subjek sekaligus objek pembangunan. Kualitas

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI FERTILITAS DI JAWA BARAT

ANALISIS KEPADATAN PENDUDUK DI KECAMATAN DELANGGU KABUPATEN KLATEN TAHUN 2006

PENDUDUK DALAM PROSES PEMBANGUNAN Oleh : Zumaeroh ABSTRACT

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. antara ketimpangan dan pertumbuhan ekonomi. pembangunan ekonomi yang terjadi dalam suatu negara adalah pertumbuhan

"Indonesia Bisa Jadi Masalah Baru Bagi Asia"

BAB I PENDAHULUAN. terbesar di dunia setelah Cina, India, dan Amerika Serikat. Hasil penelitian UN-

PENGANTAR EKONOMI PEMBANGUNAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pembangunan yang dilakukan oleh negara-negara di dunia saat ini adalah pembangunan berkelanjutan 1

1. Teori Pertumbuhan Ekonomi Historis a. Frederich List ( ) 1) Masa berburu dan mengembara 2) Masa beternak dan bertani

BAB I PENDAHULUAN. Delapan tujuan Millenium Development Goals (MDG s) telah disepakati

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perekonomian, dimana saat pengeluaran agregatnya lebih rendah dibandingkan

BAB I PENDAHULUAN. Aspek kependudukan merupakan hal paling mendasar dalam. pembangunan. Dalam nilai universal, penduduk merupakan pelaku dan sasaran

FERTILITAS. Ni mal Baroya, S. KM., M. PH.

SISTEM EKONOMI INDONESIA BY DIANA MA RIFAH

STRATIFIKASI SOSIAL fitri dwi lestari

RUANG KAJIAN PERUBAHAN SOSIAL DAN PEMBANGUNAN PENGARANG : SUWARSONO DAN ALVIN Y. SO. Oleh : Wahyu Ishardino Satries. Abstrak

ANALISIS PERTUMBUHAN PENDUDUK DI KECAMATAN PRAMBANAN KABUPATEN KLATEN TAHUN 2007

PERADABAN EROPA MODERN DOSEN : AGUS SUBAGYO, S.IP., M.SI

BAB I PENDAHULUAN. penduduk besar. Jumlah penduduk yang besar ini telah membawa Indonesia

MAKALAH Konsep Kependudukan di Indonesia

ekonomi Kelas X KONSEP ILMU EKONOMI KTSP & K-13 A. KEBUTUHAN MANUSIA Tujuan Pembelajaran

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN

TEORI UTAMA PEMBANGUNAN

TUJUAN NEGARA. Sesuai dengan tujuan bersama yang disepakati Tujuan negara sesuai dengan ideologi yang digunakan dalam negara

BAB I PENDAHULUAN. berharga bagi setiap bangsa. Penduduk dengan demikian menjadi modal

ASAL MULA & PERKEMBANGAN SOSIOLOGI. Fitri Dwi Lestari

ABSTRACT The Analysis of Rate of Return to Education in Nanggroe Aceh Darussalam Province

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam waktu 10 tahun. Jumlah penduduk dunia tumbuh begitu cepat, dahulu untuk

1) MERUMUSKAN SOSIOLOGI (1840) SBG ILMU EMPIRIK ( BAPAK SOSIOLOGI)

BAB VI KESIMPULAN. Parlemen selama 30 tahun. Kakek John Malcolm Fraser berasal dari Nova Scotia.

Pengukuran dalam Demografi

BAHAN KULIAH 10 SOSIOLOGI PEMBANGUNAN

MATERI 6 HUBUNGAN INTERAKSI DAN DINAMIKA SOSIAL

POTENSI DEMOGRAFI MUSLIM

STUDI TENTANG PELAYANAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DI DESA BUKIT MAKMUR KECAMATAN KALIORANG KABUPATEN KUTAI TIMUR

Transkripsi:

Public Health Faculty Jember University Ni mal Baroya, MPH., March 1 st 2016

MENGAPA ADA TEORI PENDUDUK? Laju pertumbuhan penduduk di Eropa dan Amerika Jumlah Penduduk (juta) 400 300 200 100 0 1600 1650 1700 1750 1800 1850 1900 Tahun Series1

TEORI PENDUDUK Malthusian Thomas Robert Malthus I II III Neo Malthusian Garreth Hardin Paul Ehrlich Marxian Karl Marx Friedrich Engels Teori Mutakhir John Stuart Mill Arsene Dumont Emile Durkheim Aliran Malthusian umumnya dianut negara-negara kapitalis Aliran Marxian umumnya dianut negara-negara sosialis Teori kependudukan mutakhir merupakan reformulasi dari teori yang ada

ALIRAN MALTHUSIAN Thomas Robert Malthus (1766-1834)..Human species would increase as the number 1,2,4,8,16,32,64,128,256, and substance as 1,2,3,4,5,6,7,8,9. in two centuries the population sould be to the means of subsistence as 236 to 9 ; in three centuries as 4096 to 13 and two thousand tears the difference would be almost in calculable (Malthus, Forgaty edition, 1948) Essay on Principle of Populations as it Affect the Improvement of Society, with Remarks on the Speculations of Mr. Godwin, M. Condorcet, and Other Writers, 1798 Seperti juga tumbuh-tumbuhan dan binatang, apabila tidak ada pembatasan, akan berkembang biak dengan cepat dan memenuhi dengan cepat beberapa bagian di permukaan bumi ini (Weeks, 1992) Tingginya pertumbuhan penduduk ini disebabkan karena hubungan kelamin antara laki-laki dan perempuan tidak bisa dihentikan Manusia untuk hidup memerlukan bahan makanan, sedangkan laju pertumbuhan bahan makanan jauh lebih lambat dibandingkan dengan laju pertumbuhan penduduk Apabila tidak dilakukan pembatasan penduduk, maka manusia akan mengalami kekurangan bahan makanan, inilah sumber kemelaratan dan kemiskinan

ALIRAN MALTHUSIAN Thomas Robert Malthus (1766-1834) Pembatasan Pertumbuhan Penduduk Preventive Checks (penekanan kelahiran) Positive Checks (proses kematian) Moral Restraint (pengekangan diri) Vice (usaha pengurangan kelahiran) Vice (segala jenis pencabutan nyawa) Misery (keadaan yang menyebabkan kematian) Segala usaha pengekangan nafsu seksual Penundaan perkawinan Pengguguran kandungan Homoseksual Promiscuity Adultery Penggunaan alat kontrasepsi Pembunuhan anak-anak Pembunuhan orang cacat Pembunuhan orang tua Epidemi Bencana alam Peperangan Kelaparan Kekurangan pangan Malthus hanya percaya moral restraint sebagai preventive checks (Weeks, 1992)

KRITIK TERHADAP TEORI MALTHUS Malthus tidak memperhitungkan kemajuan- kemajuan transportasi yang menghubungkan daerah satu dengan yang lain Malthus tidak memperhitungkan kemajuan teknologi terutama dalam bidang pertanian Malthus tidak memperhitungkan usaha pembatasan kelahiran bagi pasangan menikah Malthus tidak memperhitungkan adanya penurunan fertilitas apabila terjadi perbaikan ekonomi dan standart hidup penduduk dinaikkan

ALIRAN NEO MALTHUSIAN Garret Hardin & Paul Ehrlich the only way to avoid that scenario is to bring the birth rate under control- Perhaps even by force (Paul Ehrlich, Week, 1992) Pada abad ke 20 dunia sudah tidak mampu menampung jumlah penduduk yang selalu bertambah, it has come true: it is happening, karena itu semua cara preventive checks harus digunakan Dunia sudah terlalu banyak manusia, keadaan bahan makanan sangat terbatas, karena terlalu banyak manusia di dunia ini, lingkungan sudah banyak yang rusak dan tercemar (Paul Ehrlich, The Population Bomb, 1971) Bom penduduk yang dikhawatirkan tahun 1968, kini sewaktu-waktu akan meletus. Kerusakan alam dan pencemaran lingkungan yang parah karena sudah terlalu banyaknya penduduk (The Population Explotion, 1990) the poor are dying of hunger, while rich and poor alike are dying from the by products of affluence-pollution and ecological disaster (Paul Ehrlich, Week, 1992)

ALIRAN NEO MALTHUSIAN Garret Hardin & Paul Ehrlich Ada hubungan antara penduduk, produksi pertanian, produksi industri, Sumber daya alam dan polusi (Meadow, The Limit to Growth, 1972) Faktor sosial-budaya dianggap konstant Perlu memperhatikan adanya variasi unsur-unsur lingkungan antara tempat yang satu dengan yang lain sehingga masalah lingkungan yang akan menimpa daerah-daerah datangnya tidak bersamaan (Mesarovic dan Pestel (1974)

ALIRAN MARXIAN Karl Marx & Friedrich Engels Tekanan penduduk yg tdp di suatu negara bukanlan tekanan penduduk terhadap bahan makanan, tetapi tekanan penduduk terhadap kesempatan kerja Kemelaratan terjadi bukan karena pertumbuhan penduduk yang terlalu cepat tetapi karena kesalahan masyarakat itu sendiri seperti pada negara kapitalis kaum kapitalis mengambil pendapatan buruh sehingga buruh mengalami kemelaratan. Kaum kapitalis membeli mesin-mesin untuk menggantikan pekerjaanpekerjaan buruh Dalam sistem sosialis alat-alat Produksi dikuasi buruh sehingga gaji buruh tidak terpotong shg tdk terjadi kemelaratan Struktur masyarakat harus diubah dari sistem kapitalis ke sistem sosialis Semakin banyak jumlah manusia semakin tinggi produksi sehingga tidak perlu moral retraint

KRITIK TERHADAP TEORI MARX Hukum kependudukan sosialis merupakan antithesa dari hukum kependudukan kapitalis Apabila tingkat kematian dan kelahiran di negara kapitalis samasama rendah, maka di negara sosialis sama tinggi Fakta; tingkat pertumbuhan penduduk di Uni Soviet hampir sama dengan negara kapitalis RRC (sosialis) tidak mentolerir lagi pertumbuhan penduduk yang tidak dihambat (One Child Policy)

PETA NEGARA-NEGARA PASCA PERANG DUNIA II MALTHUSIAN ; KAPITALIS USA UK AUSTRALIA CANADA AMERIKA LATIN MARXIAN ; SOSIALIS UNI SOVIET EROPA TIMUR RRC KOREA UTARA VIETNAM NON BLOK INDIA MESIR INDONESIA

TEORI KEPENDUDUKAN MUTAKHIR Teori Fisiologi dan Sosial Ekonomi John Stuart Mill Arsene Dumont Emile Durkheim Michael Thomas Sadler dan Doubleday Teori Teknologi yang Optimis Herman Kahn

TEORI KEPENDUDUKAN MUTAKHIR (John Stuart Mill (filosof & ekonom) Situai tertentu manusia mempengaruhi perilaku demografinya Apabila produktivitas seseorang tinggi, cenderung mempunyai keluarga kecil (fertilitas rendah) Standart living merupakan determinan fertilitas Kekurangan bahan makanan hanya bersifat sementara karena ada pemecahan mengimport bahan makanan atau memindahkan penduduk ke wilayah lain Meningkatnya pendidikan penduduk secara rasional mereka akan mempertimbangkan jumlah anak sesuai usaha dan karier Umumnya perempuan tidak menghendaki anak yang banyak

TEORI KEPENDUDUKAN MUTAKHIR (Arsene Dumont, demografer) Teori Kapilarisasi Sosial (theory of social capilarity) ; kapilaritas sosial mengacu pada keinginan seseorang untuk mencapai kedudukan yang lebih tinggi di masyarakat ; analogi cairan akan naik pada pipa kapiler Berkembang di negara-negara demokrasi ; tiap individu mempunyai kebebasan mencapai kedudukan yang tinggi di masyarakat Ketika penduduk berlomba-lomba mencapai kedudukan yang tinggi, fertilitas menurun Sistem kapilarisasi tidak berkembang dengan baik di negara sosialis

TEORI KEPENDUDUKAN MUTAKHIR (Emile Durkheim, sosiolog) Suatu wilayah dengan kepadatan penduduk yang tinggi karena laju pertumbuhan penduduk akan menimbulkan persaingan antara penduduk untuk mempertahankan hidup Agar bisa memenangkan persaingan, tiap orang berusaha meningkatkan pendidikan, ketrampilan dan mengambil spesialisasi tertentu Teori ini tergambar jelas di masyarakat perkotaan Thesis dari teori ini terinspirasi dari teori evolusi darwin dan pemikiran Ibnu Khaldun

TEORI KEPENDUDUKAN MUTAKHIR (Michael Thomas dan Doubleday) Daya reproduksi manusia dipatasi oleh jumlah penduduk di suatu wilayah (Sadler) Jika kepadatan penduduk tinggi, daya reproduksi manusia menurun, sebaliknya jika kepadatan penduduk rendah, daya reproduksi akan meningkat Teori Sandler mendapat kritik dari Thomson dengan fakta Jawa, India dan Cina Daya reproduksi penduduk berbanding terbalik dengan bahan makanan yang tersedia; kenaikan kemakmuran menurunkan daya reproduksi manusia (Doubleday) Kekurangan bahan makanan menjadi perangsang daya reproduksi manusia, sedangkan kelebihan pangan justru menjadi pengekang perkembangan penduduk

TEORI KEPENDUDUKAN MUTAKHIR (Penganut Teori Teknologi ; Herman Kahn) Manusia dan ilmu pengetahuan mampu melipatgandakan produksi pertanian Manusia dan ilmu pengetahuan mampu merecycling barangbarang yang sudah habis pakai Negara-negara kaya akan membantu negara miskin dan akhirnya kekayaan akan jatuh ke orang miskin kemudian dalam beberapa dekade tidak ada kesenjangan antara umat manusia di dunia ini Teori ini mendapat kritik dari kelompok ekonomi karena tidak memperhatikan masalah organisasi sosial ; distribusi pendapatan tidak merata Fakta; Brasilia dengan GNP yang tinggi tetapi rakyatnya miskin

Thank s