BAB I PENDAHULUAN. nilai investasi di masa yang akan datang. (Jones, 2004). Tujuan kegiatan investasi

dokumen-dokumen yang mirip
tingkat laba bersih sebelum bunga atau pajak.

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan perusahaan yang secara sederhana adalah tingkat keuntungan

BAB I PENDAHULUAN. Bursa Efek Jakarta (BEJ) atau Jakarta Stock Exchange (JSX) adalah sebuah

BAB 1 PENDAHULUAN. profitabilitas yang tinggi. Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang menerbitkan saham. Kismono (2001 : 416) menyatakan:

BAB I PENDAHULUAN. investasinya tersebut akan mampu memberikan tingkat pengembalian (rate of return)

BAB V PENUTUP. Penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan Price Earning Ratio (PER),

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Aktvitas investasi yang dilakukan investor dihadapkan pada berbagai macam resiko

BAB 1 PENDAHULUAN. yang bersumber dari masyarakat yang memiliki kelebihan dana ke berbagai sektor yang

4 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan fenomena, rumusan masalah, hipotesis, dan hasil penelitian

BAB I PENDAHULUAN. menjadi daya tarik bagi para investor, tidak hanya investor dalam negeri tetapi

BAB I PENDAHULUAN. memiliki banyak kebutuhan, terutama yang berkaitan dengan dana. Dana

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi maka akan semakin meningkat pula upaya berbagai perusahaan untuk

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan uraian-uraian teori, hasil penelitian, dan analisis baik secara

ANALISIS PENGARUH ROA, ROE, NPM DAN EPS TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN SEKTOR MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu fungsi utama pasar modal adalah sebagai sarana untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. Di dalam Undang-undang Pasar Modal no. 8 tahun 1995: Pasar Modal

BAB I PENDAHULUAN. Pelaporan keuangan merupakan sarana yang digunakan perusahaan untuk

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan berlomba-lomba untuk dapat menghasilkan keuntungan atau laba yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Dalam situasi perekonomian yang sedang recovery ini masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal saat ini sudah marak diperbincangkan di kalangan masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. untuk memiliki saham suatu perusahaan, jika harga saham suatu perusahaan selalu

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Berdirinya suatu perusahaan harus memiliki suatu tujuan yang

BAB I PENDAHULUAN. dari manajemen perusahaan. Manajemen perusahaan akan berusaha sebaikbaiknya

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu tujuan perusahaan adalah memberi keuntungan yang maksimal

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti pengaruh dari beberapa variabel

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Perusahaan industri manufaktur merupakan jenis industri

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya alam, baik sumber

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Suatu perusahaan diharapkan dapat terus berkembang. Sementara pengembangan

BAB I PENDAHULUAN. diperdagangkan. Pasar modal dapat dikatakan pasar abstrak, karena yang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sejalan dengan makin berkembangnya dunia bisnis yang didukung oleh

BAB I PENDAHULUAN. diharapkan (Darmadji dan Fakhruddin, 2006:111). investasi dalam bentuk saham. Saham (stock atau share) adalah tanda

BAB I PENDAHULUAN. sangat berperan di dalam meningkatkan perekonomian dimana dana-dana yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Pasar modal Indonesia mengalami perkembangan yang pesat dari periode ke

BAB I PENDAHULUAN. Semua perusahaan makanan di Indonesia dalam era globalisasi selayaknya

ANALIS PENGARUH VARIABEL-VARIABEL FUNDAMENTAL YANG MEMPENGARUHI HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BEI TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. Untuk melakukan sebuah investasi, sebaiknya investor melakukan analisis

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan bagi para pemiliknya. Untuk mencapai tujuannya perusahaan harus selalu

BAB I PENDAHULUAN. untuk mendapatkan tambahan modal ialah dengan menawarankan kepemilikan

BAB I PENDAHULUAN. 1.6 Latar Belakang Masalah. Investasi merupakan kegiatan yang sangat dianjurkan, karena dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. yang akan melakukan investasi pada perusahaan yang menurutnya baik dan

BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. tentang pengaruh kinerja keuangan terhadap harga saham.

BAB I PENDAHULUAN. terbukti dengan meningkatnya jumlah perusahaan yang listing di Bursa Efek

BAB I PENDAHULUAN. ditanamkan oleh para pemilik modal. Investasi merupakan penempatan sejumlah

BAB I PENDAHULUAN. modal. Modal merupakan salah satu faktor terpenting untuk menjalankan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. investor untuk menanggung risiko atas investasi yang dilakukannya. Tanpa

BAB I PENDAHULUAN. terkait penghitungan pajak. Kreditur, misalnya supplier dan pihak bank

BAB I PENDAHULUAN. ke publik, dalam era sekarang ini berkembangnya perusahaan-perusahaan juga

BAB I PENDAHULUAN. muncul berkaitan dengan efisiensi informasi. Hal ini dapat terjadi karena pasar

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kegiatan investasi adalah kegiatan untuk menanam modal pada satu asset

BAB 1 PENDAHULUAN. Persaingan dunia usaha bagi perusahaan yang sudah Go Public semakin

BAB I PENDAHULUAN. panjang yang bisa diperjual-belikan, baik dalam bentuk hutang maupun modal

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya investor melakukan investasi adalah untuk mendapatkan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Saham (stock) merupakan salah satu instrumen pasar keuangan yang paling popular.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Setiap individu ataupun keluarga pasti menginginkan untuk hidup

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. lancarnya dengan menggunakan aktiva lancar yang dimiliki perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. Ketika Indonesia mengalami krisis ekonomi, naiknya suku bunga, dan

BAB I PENDAHULUAN. dapat mereka peroleh dengan melakukan penerbitan saham kepada masyarakat luas yang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan studi empiris yang telah dilakukan penulis, maka dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. pembangunan ekonomi Indonesia. Hal ini dimungkinkan karena pasar modal

BAB I PENDAHULUAN. dan memegang peranan penting bagi perekonomian di Indonesia.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sebagai pedoman agar dapat digunakan didalam penelitian ini. Sebagai berikut

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan dunia usaha terhadap permodalan saat ini cenderung menunjukkan

BAB I PENDAHULUAN. ringan pada tahun Krisis keuangan di Amerika Serikat yang bermula dari

PENGARUH PERGERAKAN RASIO PROFITABILITAS EMITEN TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. saham sebagai hasil dari investasinya. Jogiyanto (2000 : 143) membedakan return

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan perusahaan di Indonesia yang semakin lama semakin pesat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. suatu perusahaan atau perseroan terbatas yang memberi hak atas dividen dan lain-lain

BAB I PENDAHULUAN. diukur dengan Current Ratio, Debt to Equity dan Return on Investment terhadap

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. bab sebelumnya, maka peneliti mengambil kesimpulan sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pasar Modal memiliki peran penting bagi perekonomian suatu

BAB I PENDAHULUAN. kompleks setiap waktunya, menyebabkan pasar modal dan industri sekuritas

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan akan mampu memberikan deviden kepada pemegang saham, kelangsungan hidup suatu perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan antar perusahaan yang semakin berkembang banyak sekali

BAB I PENDAHULUAN. semakin tinggi pula nilai perusahaan. Bagi perusahaan yang sudah go public nilai perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. mencari tambahan dana (berupa fresh money) untuk disuntikan ke dalam perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Semakin ketatnya persaingan usaha di Indonesia mendorong perusahaan untuk terus

BAB I PENDAHULUAN. pasar modal. Dengan adanya pasar modal para investor dapat melakukan

PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengalami perbaikan. Hal tersebut dikarenakan perekonomian merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai sumber dana ekstern pasar modal merupakan suatu pengertian

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan selalu membutuhkan dana untuk menunjang kelancaran kegiatan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Perusahaan adalah suatu bentuk organisasi yang salah satu kegiatan operasionalnya

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

) TERHADAP HARGA SAHAM DI BEI SELAMA TAHUN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Seorang investor yang membeli suatu saham di pasar modal dan. mengorbankan konsumsinya pada masa kini mempunyai harapan agar supaya

BAB I PENDAHULUAN. saham yang meningkat menggambarkan bahwa nilai perusahaan meningkat atau

BAB 1 PENDAHULUAN. mereka untuk mengetahui pergerakan saham yang terjadi berapapun besar

BAB I PENDAHULUAN. diterimanya adalah informasi yang benar. Sistem perdagangan di Bursa Efek

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Semakin berkembangnya kemajuan teknologi, informasi, dan komunikasi di era globalisasi saat ini tidak

BAB I PENDAHULUAN. kelebihan dana yang ingin melakukan investasi. Investor dapat

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Investasi merupakan suatu kegiatan menempatkan sejumlah dana selama periode tertentu dengan harapan dapat memperoleh penghasilan dan atau peningkatan nilai investasi di masa yang akan datang. (Jones, 2004). Tujuan kegiatan investasi adalah untuk memperoleh keuntungan serta meningkatkan kesejahteraan investor baik sekarang maupun di masa yang akan datang. (Dhuwita, 2003). Dalam hal ini, kinerja keuangan merupakan salah satu faktor yang dilihat investor untuk menentukan pilihan dalam membeli saham. Agar saham tetap eksis dan diminati investor, maka perusahaan perlu menjaga dan meningkatkan kinerja keuangan. Hal yang perlu diperhatikan bagi seorang calon investor sebelum melakukan investasi pada perusahaan tertentu adalah memastikan bahwa apakah investasinya tersebut mampu memberikan tingkat pengembalian (rate of return) yang diharapkan atau tidak. Untuk memastikan apakah investasinya akan memberikan tingkat pengembalian yang diharapkan, maka calon investor perlu melakukan penilaian terlebih dahulu terhadap kinerja pada perusahaan yang akan menjadi tempat kegiatan investasinya. Dengan demikian perusahaan yang memiliki kinerja yang baik akan dapat memberikan tingkat pengembalian (rate of return) yang diharapkan bagi investor. 1

Semakin baik kinerja suatu perusahaan maka semakin kecil kemungkinan risiko investasi yang akan ditanggung investor dan semakin besar kemungkinan return yang akan diperoleh, ini akan mengakibatkan semakin banyak investor akan berinvestasi pada saham perusahaan tersebut (Muammarsyah, 2012 : 1). Rasio profitabilitas adalah salah satu cara untuk menilai secara tepat sejauh mana tingkat pengembalian yang akan didapat dari aktivitas investasinya. Jika kondisi perusahaan dikategorikan menguntungkan atau menjanjikan keuntungan di masa mendatang maka banyak investor yang akan menanamkan dananya untuk membeli saham tersebut. Dan hal itu tentu saja mendorong harga saham naik menjadi lebih tinggi. Analisis rasio keuangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Return On Capital Employed (ROCE), Return On Asset (ROA) dan Return On Equity (ROE). Perusahaan yang memiliki kinerja yang baik dapat memberikan tingkat pengembalian yang lebih baik. Tingkat pengembalian itu akan dapat meyakinkan investor untuk menanamkan sahamnya di perusahaan tersebut. Rasio keuangan terdiri dari : (1) rasio likuiditas; (2) rasio aktivitas; (3) rasio profitabilitas; (4) rasio solvabilitas (leverage); dan (5) rasio pasar/penilaian. (Muammarsyah, 2012 : 5). Dari kelima rasio keuangan tersebut, rasio profitabilitas merupakan rasio keuangan yang sering dipakai peneliti untuk dijadikan sebagai informasi dalam penelitian yang berkaitan dengan dampak atau pengaruh yang diberikan terhadap earnings per share perusahaan manufaktur. 2

Dalam penulisan skripsi ini, penulis membatasi indikator rasio keuangan pada return on capital employed (ROCE), return on asset (ROA) dan return on equity (ROE) terhadap earnings per share (EPS) perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Earnings Per Share (EPS) merupakan alat analisis tingkat profitabilitas perusahaan yang menggunakan konsep laba konvensional. EPS adalah salah satu dari dua alat ukur yang sering digunakan untuk mengevaluasi saham biasa disamping price earning ratio (PER) dalam lingkaran keuangan (Fabozzi, 1999: 359). Penelitian sebelumnya dilakukan oleh Muammarsyah (2012) dengan judul penelitian : Pengaruh Return on Asset, Return on Equity, Earnings Per Share, Laba Unexpected dan Ukuran Perusahaan terhadap Return Saham pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dimana penelitian ini dilakukan pada 35 perusahaan manufaktur sebagai perusahaan sampel. Hasil penelitian menunjukkan variabel ROA, ROE, EPS, laba unexpected dan ukuran perusahaan sebagai variabel independen secara simultan menunjukkan tidak adanya pengaruh terhadap return saham sebagai variabel dependen pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah pada penelitian sebelumnya variabel bebas yang digunakan adalah ROA, ROE, EPS, laba unexpected dan ukuran perusahaan, sementara dalam penelitian ini, variabel bebas yang digunakan adalah ROCE, ROA, dan ROE. Selain itu, pada penelitian sebelumnya menggunakan 3

return saham sebagai variabel terikat sedangkan pada penelitian ini menggunakan Earnings Per Share (EPS) sebagai variabel terikat. Perbedaan lainnya adalah objek penelitian pada penelitian sebelumnya menggunakan 35 sampel perusahaan manufaktur sedangkan pada penelitian ini. Alasan EPS dijadikan sebagai variabel dependen dikarenakan peneliti melihat belum adanya penelitian yang menjadikan EPS sebagai variabel dependen melainkan sebagai variabel independen. Oleh karena itu, peneliti ingin meneliti EPS sebagai variabel dependen dimana EPS memiliki peran penting sebagai suatu pertimbangan bagi investor untuk memilih saham yang akan dibeli dan EPS dapat dijadikan sebagai indikator harga/nilai saham. Alasan penambahan variabel ROCE adalah karena peneliti melihat hampir belum ada penelitian mengenai ROCE padahal peran ROCE sangat berguna bagi perusahaan untuk menambah profit karena ROCE mengindikasikan seberapa baik kinerja perusahaan dalam memanfaatkan modalnya untuk memperoleh profit yang maksimal. Oleh karena itu, peneliti ingin meneliti ROCE sebagai salah satu variabel independen dan pengaruhnya terhadap laba per saham perusahaan. Alasan penggunaan variabel ROA dalam penelitian ini adalah karena peneliti mengambil ruang lingkup rasio profitabilitas yang salah satunya adalah ROA yang berfungsi untuk mengukur kemampuan manajemen dan efisiensi dalam menggunakan aset perusahaan untuk menghasilkan keuntungan serta melaporkan total pengembalian yang diperoleh untuk semua penyedia modal. Semakin tinggi ROA dalam suatu 4

perusahaan menunjukkan bahwa kinerja perusahaan dalam hal ini laba yang diperoleh semakin besar juga. Alasan penggunaan rasio ROE dalam penelitian ini adalah ROE merupakan salah satu rasio profitabilitas selain rasio ROA dimana peneliti mengambil ruang lingkup rasio profitabilitas dalam penelitian ini. Rasio ROE sering digunakan oleh para pemegang saham untuk menilai kinerja perusahaan dan mengukur besarnya tingkat pengembalian modal perusahaan ini dimana peneliti mengambil ruang lingkup rasio profitabilitas dalam penelitian ini. Earnings Per Share (EPS) berkaitan dengan laba bersih setelah pajak, dividen saham preferen, dan rata-rata jumlah saham beredar. Laba bersih setelah pajak yang merupakan unsur EPS dapat digunakan untuk mengukur tingkat profitabilitas suatu perusahaan, oleh karena itu, penulis mengambil variabel dengan ruang lingkup rasio profitabilitas yaitu ROCE, ROA, dan ROE sebagai variabel independen untuk melihat apakah ketiga rasio tersebut memiliki hubungan terhadap EPS baik secara parsial maupun simultan. Berdasarkan uraian tersebut di atas, penulis melakukan penelitian ini dengan judul Pengaruh Return On Capital Employed (ROCE), Return On Asset (ROA), dan Return On Equity (ROE) terhadap Earnings Per Share (EPS) pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 5

1.2 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang dibentuk sebagai berikut : 1. Apakah Return On Capital Employed (ROCE) berpengaruh terhadap Earnings Per Share (EPS) pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia? 2. Apakah Return On Asset (ROA) berpengaruh terhadap Earnings Per Share (EPS) pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia? 3. Apakah Return On Equity (ROE) berpengaruh terhadap Earnings Per Share (EPS) pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia? 4. Apakah Return On Capital Employed (ROCE), Return On Asset (ROA) dan Return On Equity (ROE) berpengaruh secara simultan terhadap Earnings Per Share (EPS) pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah : 1. Untuk membuktikan secara empiris mengenai pengaruh Return On Capital Employed (ROCE) terhadap Earnings Per Share (EPS) pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 6

2. Untuk membuktikan secara empiris mengenai pengaruh Return On Asset (ROA) terhadap Earnings Per Share (EPS) pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 3. Untuk membuktikan secara empiris mengenai pengaruh Return On Equity (ROE) terhadap Earnings Per Share (EPS) pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 4. Untuk membuktikan secara empiris mengenai pengaruh Return On Capital Employed (ROCE), Return On Asset (ROA) dan Return On Equity (ROE) secara simultan terhadap Earnings Per Share (EPS) pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 1.4 Manfaat Penelitian Manfaat penelitian ini adalah: a) Bagi Peneliti Selanjutnya Penelitian ini bermanfaat sebagai bahan referensi yang nantinya dapat memberikan perbandingan dalam melakukan penelitian-penelitian selanjutnya yang sejenis. b) Bagi Emiten Investor Penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan mengambil kebijaksanaan serta keputusan terutama yang berhubungan dengan pencapaian keuntungan atau laba pada perusahaan manufaktur. 7

c) Bagi peneliti Penelitian ini bermanfaat untuk pengembangan wawasan dan pola pikir peneliti sendiri. 8