KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

dokumen-dokumen yang mirip
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

OLIMPIADE SAINS NASIONAL 2011 BIDANG ILMU FISIKA

K 1. h = 0,75 H. y x. O d K 2

1. (25 poin) Sebuah bola kecil bermassa m ditembakkan dari atas sebuah tembok dengan ketinggian H (jari-jari bola R jauh lebih kecil dibandingkan

OLIMPIADE SAINS NASIONAL 2012 BIDANG ILMU FISIKA

Soal-Jawab Fisika Teori OSN 2013 Bandung, 4 September 2013

Olimpiade Sains Nasional 2012 Tingkat Propinsi. F i s i k a

SOAL UJIAN SELEKSI CALON PESERTA OLIMPIADE SAINS NASIONAL 2015 TINGKAT PROVINSI

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

SOAL UJIAN SELEKSI CALON PESERTA OLIMPIADE SAINS NASIONAL 2016 TINGKAT PROVINSI

SOAL UJIAN SELEKSI CALON PESERTA OLIMPIADE SAINS NASIONAL 2014 TINGKAT PROVINSI

Hak Cipta Dilindungi Undang-undang SOAL UJIAN SELEKSI CALON PESERTA OLIMPIADE SAINS NASIONAL 2016 TINGKAT KABUPATEN / KOTA FISIKA.

SOAL SELEKSI OLIMPIADE SAINS TINGKAT KABUPATEN/KOTA 2017 CALON TIM OLIMPIADE FISIKA INDONESIA 2018

Jawaban Soal OSK FISIKA 2014

Jika sebuah sistem berosilasi dengan simpangan maksimum (amplitudo) A, memiliki total energi sistem yang tetap yaitu

SELEKSI OLIMPIADE NASIONAL MIPA PERGURUAN TINGGI (ONMIPA-PT) 2014 TINGKAT UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA BIDANG FISIKA

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

SOAL UJIAN SELEKSI CALON PESERTA OLIMPIADE SAINS NASIONAL 2015 TINGKAT PROPINSI

INFORMASI PENTING. m e = 9, kg Besar muatan electron. Massa electron. e = 1, C Bilangan Avogadro

PHYSICS SUMMIT 2 nd 2014

SASARAN PEMBELAJARAN

SOAL SELEKSI OLIMPIADE SAINS TINGKAT KABUPATEN/KOTA 2014 CALON TIM OLIMPIADE FISIKA INDONESIA 2015

PETUNJUK UMUM Pengerjaan Soal Tahap 1 Diponegoro Physics Competititon Tingkat SMA

K13 Revisi Antiremed Kelas 12 Fisika

Olimpiade Sains Nasional F i s i k a

Osilasi Harmonis Sederhana: Beban Massa pada Pegas

BERKAS SOAL BIDANG STUDI : FISIKA

Soal SBMPTN Fisika - Kode Soal 121

Contoh Soal dan Pembahasan Dinamika Rotasi, Materi Fisika kelas 2 SMA. Pembahasan. a) percepatan gerak turunnya benda m.

SOAL SELEKSI OLIMPIADE SAINS TINGKAT KABUPATEN/KOTA 2013 CALON TIM OLIMPIADE FISIKA INDONESIA

SOAL SELEKSI OLIMPIADE SAINS TINGKAT KABUPATEN/KOTA 2015 CALON TIM OLIMPIADE FISIKA INDONESIA 2016

Dinamika Rotasi, Statika dan Titik Berat 1 MOMEN GAYA DAN MOMEN INERSIA

4. Sebuah sistem benda terdiri atas balok A dan B seperti gambar. Pilihlah jawaban yang benar!

SOAL TRY OUT FISIKA 2

Doc. Name: SBMPTN2015FIS999 Version:

D. 15 cm E. 10 cm. D. +5 dioptri E. +2 dioptri

PETUNJUK UMUM Pengerjaan Soal Tahap 1 Diponegoro Physics Competititon Tingkat SMA

1/24 FISIKA DASAR (TEKNIK SIPIL) FLUIDA. menu. Mirza Satriawan. Physics Dept. Gadjah Mada University Bulaksumur, Yogyakarta

PR ONLINE MATA UJIAN: FISIKA (KODE A07)

Doc. Name: SBMPTN2016FIS999 Version:

SOAL SOAL TERPILIH 1 SOAL SOAL TERPILIH 2

JAWABAN Fisika OSK 2013

SOAL SELEKSI OLIMPIADE SAINS TINGKAT KABUPATEN/KOTA 2016 CALON TIM OLIMPIADE FISIKA INDONESIA 2017

Treefy Education Pelatihan OSN Online Nasional Jl Mangga III, Sidoarjo, Jawa WhatsApp:

C. Momen Inersia dan Tenaga Kinetik Rotasi

1. a) Kesetimbangan silinder m: sejajar bidang miring. katrol licin. T f mg sin =0, (1) tegak lurus bidang miring. N mg cos =0, (13) lantai kasar

Copyright all right reserved

SOAL TEST SELEKSI OSN 2006 TINGKAT KABUPATEN FISIKA SMA 120 MENIT

BIDANG STUDI : FISIKA

Pelatihan Ulangan Semester Gasal

SOAL SELEKSI OLIMPIADE SAINS TINGKAT KABUPATEN/KOTA 2012 CALON TIM OLIMPIADE FISIKA INDONESIA 2013

D. 6,25 x 10 5 J E. 4,00 x 10 6 J

Kompetisi Sains Madrasah 2015 Tingkat Propinsi-Madrasah Aliyah-Fisika NASKAH SOAL BIDANG STUDI : FISIKA TINGKAT : MADRASAH ALIYAH

MATA PELAJARAN WAKTU PELAKSANAAN PETUNJUK UMUM

MATA PELAJARAN WAKTU PELAKSANAAN PETUNJUK UMUM

KISI KISI SOAL UJIAN AKHIR MADRASAH TAHUN PELAJARAN 2013/2014

DINAMIKA ROTASI DAN KESETIMBANGAN BENDA TEGAR

3. (4 poin) Seutas tali homogen (massa M, panjang 4L) diikat pada ujung sebuah pegas

Mata Pelajaran : FISIKA

SOAL SELEKSI PENERIMAAN MAHASISWA BARU (BESERA PEMBAHASANNYA) TAHUN 1984

D. 2 N E. 1 N. D. (1), (2) dan (3) E. semuanya benar

ULANGAN AKHIR SEMESTER GANJIL 2015 KELAS XII. Medan Magnet

KOMPETISI SAINS MADRASAH (KSM) 2014 TINGKAT PROVINSI

Wardaya College SAINS - FISIKA. Summer Olympiad Camp Sains SMP

SOAL UN FISIKA DAN PENYELESAIANNYA 2005

1. Hasil pengukuran yang ditunjukkan oleh alat ukur dibawah ini adalah.

SELEKSI MASUK UNIVERSITAS INDONESIA

Wardaya College. Tes Simulasi Ujian Nasional SMA Berbasis Komputer. Mata Pelajaran Fisika Tahun Ajaran 2017/2018. Departemen Fisika - Wardaya College

drimbajoe.wordpress.com

Saat mempelajari gerak melingkar, kita telah membahas hubungan antara kecepatan sudut (ω) dan kecepatan linear (v) suatu benda

D. 12 N E. 18 N. D. pa = (M B /M A ). pb E.

Uji Kompetensi Semester 1

SOAL DAN PEMBAHASAN FINAL SESI I LIGA FISIKA PIF XIX TINGKAT SMA/MA SEDERAJAT PAKET 1

PEMERINTAH KABUPATEN PURBALINGGA DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN SMA NEGERI 1 REMBANG Jalan Monumen Jenderal Soedirman Rembang Purbalingga 53356

GERAK HARMONIK SEDERHANA

FISIKA I. OSILASI Bagian-2 MODUL PERKULIAHAN. Modul ini menjelaskan osilasi pada partikel yang bergerak secara harmonik sederhana

Kumpulan soal-soal level Olimpiade Sains Nasional: solusi:

SP FISDAS I. acuan ) , skalar, arah ( ) searah dengan

UJIAN NASIONAL SMA/MA

C21 FISIKA SMA/MA IPA. 1. Seorang siswa mengukur panjang dan lebar suatu plat logam menggunakan mistar dan jangka sorong sebagai berikut.

BAB 3 DINAMIKA ROTASI DAN KESETIMBANGAN BENDA TEGAR

PETUNJUK UMUM Pengerjaan Soal Tahap II Semifinal Diponegoro Physics Competititon Tingkat SMA

Momen inersia yaitu ukuran kelembapan suatu benda untuk berputar. Rumusannya yaitu sebagai berikut:

TRY OUT I. Tahun Pelajaran 2011/2012 KABUPATEN LOMBOK TIMUR. Kamis, 8 Pebruari Pukul. Kode Soal : Mata Pelajaran: FISIKA.

SIMAK UI Fisika

UN SMA IPA 2009 Fisika

D. 80,28 cm² E. 80,80cm²

Integral yang berhubungan dengan kepentingan fisika

OLIMPIADE SAINS NASIONAL 2012 BIDANG ILMU FISIKA

2 A (C) - (D) - (E) -

Catatan Kuliah FI1101 Fisika Dasar IA Pekan #8: Osilasi

Fisika EBTANAS Tahun 1996

PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA MUSYAWARAH KERJA KEPALA SEKOLAH (MKKS) SMA TRY OUT UJIAN NASIONAL 2010

LEMBAR KERJA SISWA (LKS) /TUGAS TERSTRUKTUR - - INDUKSI ELEKTROMAGNET - INDUKSI FARADAY DAN ARUS

Jawaban OSK (nilai 10) Pada kasus ini ada dua objek yang bergerak, yaitu bola dan orang. (nilai 2)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )

D. I, U, X E. X, I, U. D. 5,59 x J E. 6,21 x J

4 I :0 1 a :4 9 1 isik F I S A T O R A IK M A IN D

UM UGM 2017 Fisika. Soal

Pembahasan UAS I = 2/3 m.r 2 + m.r 2 = 5/3 m.r 2 = 5/3 x 0,1 x (0,05) 2

Transkripsi:

Hak Cipta Dilindungi Undang-undang NASKAH SOAL OLIMPIADE SAINS NASIONAL 016 CALON PESERTA INTERNATIONAL PHYSICS OLYMPIAD (IPhO) 017 FISIKA Teori Waktu: 5 jam KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN MENENGAH DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH ATAS TAHUN 016

Hak Cipta Dilindungi Undang-undang KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN MENENGAH DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH ATAS OLIMPIADE SAINS NASIONAL 016 BIDANG ILMU FISIKA SELEKSI TIM OLIMPIADE FISIKA INDONESIA UNTUK INTERNATIONAL PHYSICS OLYMPIAD (IPhO) TAHUN 017 PETUNJUK TES TERTULIS TEORI: 1. Tuliskan Nomor Peserta Anda pada tempat yang telah disediakan di setiap lembar jawaban.. Matikan HP dan simpan didalam tas masing-masing selama tes berlangsung. 3. Soal terdiri dari 5 soal esay. Waktu total untuk mengerjakan tes adalah 5 jam tanpa istirahat. 4. Skore nilai untuk setiap nomor soal berbeda dan telah tertulis pada setiap awal soal. 5. Peserta diharuskan menuliskan jawabannya pada lembar jawaban yang terpisah untuk setiap nomor soal yang berbeda. Jangan menuliskan dua nomor jawaban atau lebih pada satu lembar jawaban yang sama. 6. Gunakan ballpoint untuk menulis jawaban Anda dan jangan gunakan pinsil. Jawaban yang menggunakan pensil tidak akan dinilai, kecuali untuk gambar/kurva jika diperlukan. 7. Peserta tidak diperkenankan menggunakan kalkulator. 8. Peserta dilarang saling meminjamkan alat tulis apapun. 9. Peserta dilarang meninggalkan ruangan hingga waktu tes selesai. 10. Beberapa formula berikut, mungkin bermanfaat: dx x ln x C 3 3 a x a x Untuk x yang kecil (x << 1) berlaku pendekatan: e ax 1 ax... 1 ax! 3! ln = 0,693; ln 3 = 1,099; dan ln 5 = 1,609 Halaman dari 15

Soal Fisika Teori OSN 016 Palembang, 17 Mei 016 1. (10 poin) Seperangkat alat terdiri dari tabung kecil berarah vertikal dan tabung besar berarah mendatar yang digabungkan menjadi satu seperti terlihat pada gambar. Alat tersebut di celupkan ke dalam cairan yang memiliki kerapatan c. Kerapatan dan tekanan udara di sekitarnya masing-masing u dan p u. Pada bagian ujung tabung besar yang mendatar diberi penutup. Kemudian perangkat alat ini diputar sedemikian secara teratur dengan kecepatan sudut konstan. Udara di dalam maupun di luar tabung dapat dianggap sebagai gas ideal dengan temperatur konstan, dan variasi kerapatan udara terhadap ketinggian dapat diabaikan. Abaikan pula kapilaritas dan gaya gesek permukaan. Tentukan: a. (4,5 poin) variasi kerapatan udara di sepanjang kolom udara dalam tabung besar mendatar, (x), b. (5,5 poin) ketinggian yang dapat dicapai cairan pada tabung vertikal dinyatakan dalam, L, u, c, dan g. Jawab: a. Tekanan p dan kerapatan udara di dalam tabung mendatar tidak homogen. Tinjau pada tabung mendatar terdapat selapis udara vertikal dengan tebal dx yang berada pada jarak x dari sumbu rotasi (lihat gambar). Karena tabung diputar dengan kecepatan sudut, maka kita dapatkan: [p(x + dx) p(x)] A = xadx. (1) dengan A adalah luas penampang tabung, sehingga: dp x dx () Karena udara dianggap sebagai gas ideal dengan massa molekul M, maka: m pm pv RT atau M RT (3) M Maka, d dp RT (4) Substitusi () ke dalam (4) diperoleh: Halaman 3 dari 15

d M xdx (5) RT Integralkan persamaan (5), diperoleh: M ln x, o RT (6) dimana o adalah kerapatan udara pada x = 0. Jadi, o e x (7) dengan M. RT b. Nilai o dapat ditentukan melalui massa total udara di dalam tabung. L 0 L x Sdx usl, atau o e dx u L. (8) (x0,5 poin) Untuk yang menengah, nilai sangat kecil sehingga bisa dilakukan pendekatan: 0 e x x! x 3! 4 8 1x... 1x, (9) Dan persamaan (8) menjadi, L L 0L 1 u L, 3 atau 0 1 u. (10) 3 Karena temperatur dianggap sama di semua tempat dan p sebanding dengan, maka tekanan pada x = 0 adalah: p 0 L 1 3 p u (11) Sekarang tinjau cairan didalam tabung kecil yang vertikal. Dalam keadaan setimbang kita dapatkan: p u L p 0 c gh, atau pu c gh, (1) 3 h M L u u. (13) 6RT g c p L 6g c Halaman 4 dari 15

. Tinjau sebuah kumparan solenoida besar yang digunakan untuk fisika eksperimen dan terbuat dari satu lapis lilitan konduktor. Lilitan konduktor ini memiliki penampang 4cm x cm dengan penampang saluran air pendingin didalamnya berukuran cm x 1cm. Kumparan besar terdiri dari 100 lilitan, berdiameter 3 m dan panjangnya 4 m (ketebalan isolator kabel diabaikan). Pada kedua ujung kumparan terdapat lempeng baja yang melingkari kumparan agar medan menjadi homogen dan untuk mengembalikan fluks magnetik yang melewati struktur eksternal baja ke dalam kumparan (lihat gambar). Medan magnet yang terbentuk adalah 0,5 Tesla. Konduktornya terbuat dari almunium. Tentukan: (a) (3 poin) tegangan dan daya listrik yang harus diberikan agar dapat menghasilkan medan magnet tersebut! (b) ( poin) laju aliran air agar dapat mempertahankan pertambahan suhu air sebesar 40 o C! Anggap kalor yang hilang pada kumparan hanya melalui air. (c) ( poin) tekanan ke arah luar pada kumparan yang disebabkan oleh gaya magnetik! (d) (5 poin) Jika kumparan diberikan energi dengan menghubungkannya pada sumber tegangan pada pertanyaan (a), tentukan waktu yang dibutuhkan untuk mengalirkan arus dalam rangkaian tersebut dari 0 hingga 99%! Abaikan induktansi dan resistansi dari sumber daya. Diketahui resistivitas almunium adalah 3x10-8 ohm.m, kapasitas kalor untuk air adalah 4,19 kj/(kg. o C). Anggap baja tersebut masih jauh dibawah kondisi saturasinya. Solusi: NI (a) Medan magnetik adalah B o L dimana N jumlah lilitan dan L panjang kumparan solenoida. Maka arus pada kumparan: BL 0,5 4 I 7958A (0,75 poin) 7 N 4 10 100 Resistansi pada kumparan: o 8 L 310 1,5 100 R 4,7110 (0,75 poin) A 4 4 1 10 V = I R = 7958 x 0,0471 = 374,8 Volt (0,75 poin) V 37,44 P,98 MW (0,75 poin) R 0,0471 Halaman 5 dari 15

(b) Laju aliran atau debit air pendingin adalah Q, maka: QC T = P dimana densitas air, C kapasitas kalor air, dan T penambahan temperatur air. Jadi, 6 Q P,9810 17,8 C T 1 4190 40 liter/s. ( poin) (c) Tekanan karena gaya magnetik, B 0,5 4 p,4910 N/m 7 o 4 10. ( poin) (d) Karena rangkaian dianggap terdiri dari hambatan/resistor R dan induktor L yang disusun seri, maka time konstan rangkaian adalah = L/R, dengan L = N/I, dimana L adalah induktor, R hambatan, N jumlah lilitan, I adalah arus pada rangkaian, dan adalah fluks magnetik. 100 0,5 1,5 Jadi, L 0, 0 H. 7958 L 0,0 dan 0, 471s = 471 ms. R 0,0471 Variasi arus yang mengalir dalam rangkaian sebelum mencapai kondisi setimbang adalah, I( t) t / I 0 1 e Jadi untuk mencapai kondisi I( t) 99% I 0 dibutuhkan waktu selama t / e 1 0,99 0,01 atau t = ln 100 = 4,6,17 s. Halaman 6 dari 15

3. (14 poin) Empat buah bola identik yang licin, masing-masing bermassa m dan memiliki jarijari R, ditempatkan sedemikian sehingga membentuk sebuah piramida pada permukaan horiontal licin seperti ditunjukkan pada gambar. Sistem kemudian dilepaskan dari keadaan diam dengan bola atas bergerak turun ke bawah dan bola yang bawah bergerak radial keluar tanpa berotasi. Karena simetri, maka sudut yang dibentuk oleh ketiga bola bawah dengan bola atas adalah sama. y 4 1 R 1 x R = 0 Tampak Atas Tampak Samping a. (5 poin) Selama bola atas masih kontak dengan ketiga bola bawah, tentukan nilai d dt dinyatakan dalam d dt dan sudut. b. (3 poin) Tentukan fungsi energi sistem dinyatakan dalam fungsi dan. Tentukan pula nilai energi sistem ketika sistem mulai dilepaskan. c. ( poin) Tentukan fungsi dinyatakan dalam gr,,. d. (4 poin) Jika c adalah sudut ketika bola atas kehilangan kontak dengan ketiga bola bawah, tentukan kecepatan bola atas dan ketiga bola bawah ketika c. Nyatakan dalam gr,, c Halaman 7 dari 15

Jawab: a. Berdasarkan gambar berikut, kita dapatkan: 1 R R R+r R = 0 r R Rcos (1) R Rsin () Dari kedua persamaan diatas kita bisa dapatkan kecepatan bola atas dan bola bawah, dr vr Rsin (3) dt v d Rcos (4) dt Kita juga bisa mendapatkan persamaan percepatan untuk bola atas dan bawah dv a R R dt r r cos sin (5) dv a R R dt sin cos (6) Hukum II Newton untuk bola atas pada arah adalah F top ma 3N sin mg m R sin R cos Dan Hukum II Newton untuk bola bawah pada arah radial adalah bottom F ma r r N cos m R cos R sin Eliminasi N dari persamaan (7) dan (8), kita bisa dapatkan (7) (8) sin cos cos g (9) 1 sin 1 sin R Halaman 8 dari 15

b. Energi dari sistem tersebut adalah 1 3 E mv mvr mg 3mgR (10) Dengan menggunakan persamaan (), (3), dan (4), kita dapatkan E mr mgr 1 sin sin (11) 1 Ketika awal, sistem dalam keadaan diam dengan posisi sudut sin0 6. 3 Jadi energi pada posisi awal adalah 1 E mgr 1 6 3 (1) c. Karena sistem merupakan sistem yang konservatif, maka energi mekanik sistem kekal, jadi dari persamaan (11) dan (1) kita dapatkan: g R 6 3 sin 1 sin (13) d. Ketika lepas, maka gaya normal N 0, jadi dari persamaan (7) dan (8) kita dapatkan R R g sinc cosc R cosc R sinc 0 Dari kedua persamaan tersebut, kita dapatkan (14) g sinc R g cosc R Substitusi ke persamaan (3) dan (4), kita dapatkan v v r c 3/ sin gr cos sin gr c c (15) (x0,5 poin) (16) (x1 poin) Halaman 9 dari 15

4. (16 poin) Sebuah pesawat terbang yang sedang landing (proses mendarat) memiliki kecepatan sesaat setelah semua roda menyentuh landasan pacu. Anggaplah nilai kecepatan awal tersebut cukup besar sehingga harus dilakukan pengereman sehingga kecepatan akan menjadi ketika keluar dari landasan pacu menuju ke area bandara. Asumsikan pengereman dilakukan hanya dengan sistem Thrust Reversal melalui kedua mesin pesawat yang berada di bawah sayap kiri dan kanan (abaikan pengaruh semua gaya gesek). Sistem pengereman thrust reversal bekerja dengan cara membalikkan aliran fluida masuk ke mesin pesawat. Untuk menyederhanakan perhitungan, anggaplah mesin pesawat dapat diasumsikan menjadi sistem dua dimensi seperti pada gambar di bawah ini. Pada gambar di atas terlihat bahwa fluida (bermassa jenis ) masuk ke dalam mesin pesawat dengan luas penampang dan kelajuan (sama dengan kelajuan pesawat). Di dalam mesin pesawat energi kinetik fluida ditingkatkan sedemikian sehingga fluida akan keluar dari mesin dengan kelajuan (densitas fluida tidak berubah) seperti pada gambar di atas (output fluida atas dan bawah dianggap identik). Fluida tersebut keluar dari mesin pesawat dengan membentuk sudut terhadap horiontal dengan disemburkan ke depan. Akibat adanya transfer momentum linear antara fluida dengan pesawat, maka akan menghasilkan gaya dorong ke belakang untuk mengurangi kelajuan dari pesawat tersebut. a) (4 poin) Tentukan gaya yang akan dialami oleh pesawat tersebut sebagai fungsi dari kelajuan pesawat! Nyatakan dalam dan. b) (5 poin) Apabila diketahui massa pesawat tersebut adalah. Tentukan jarak dan waktu yang diperlukan agar pesawat tersebut mencapai kelajuan! Halaman 10 dari 15

c) (4 poin) Tentukan kerja yang dilakukan oleh mesin pada proses penurunan kecepatan dari ke! Apabila diasumsikan bahwa massa jenis udara merupakan fungsi dari kelajuan pesawat yaitu dimana merupakan suatu konstanta. d) (3 poin) Tentukan kecepatan sebagai fungsi dari waktu pesawat tersebut, ambil adalah saat kelajuan pesawat tersebut. Jawab: a) Hukum kekekalan momentum Hukum kekekalan massa Substitusi pers. () ke (1) diperoleh: (1) () (3) Karena mesinnya dua: (4) b) Diketahui massa dan dari pers. (4) diatas: (5) (6) (7) Atau (8) (9) (10) (11) (1) Halaman 11 dari 15

Atau Jarak (13) c) Hubungan daya yang dikerjakan Maka atau (14) Sedangkan, (15) Atau (16) Karena (17) Maka, (18) Dari pers. (10) diperoleh: atau (19) Substitusi pers. (19) ke (18): Maka, (0) (1) d) Apabila ada hubungan Dari pers. (4): Maka, Atau () (3) Jadi, atau (4) Halaman 1 dari 15

5. (18 poin) Sebuah kayu homogen dengan panjang, luas penampang, dan bermassa sedang mengapung di air (massa jenis air = 1 ) dan dihubungkan dengan pegas (dengan konstanta pegas ) ke sebuah batang yang bertumpu pada pusat massanya seperti yang ditunjukan pada gambar di bawah. Batang tersebut mempunyai massa yang sama dengan kayu dan panjang yang dua kali lipat dari kayu. Kayu dijaga agar bergerak vertikal saja. Pegas berada pada keadaan tidak teregang maupun tertekan ketika batang di posisi horiontal (gambar kiri). Percepatan gravitasi adalah g. Sistem tersebut berosilasi secara harmonik dengan simpangan vertikal kayu dan simpangan sudut batang yang diasumsikan sangat kecil. Tentukan: a. (,5 poin) persamaan yang menyatakan keadaan setimbang dari sistem tersebut! Nyatakan dalam,,,, dan, dimana adalah tinggi batang dari permukaan air dan adalah panjang awal pegas! b. (3,5 poin) energi potensial sistem! Nyatakan dalam variable, g,,, dan! c. (3 poin) energi kinetik sistem! Nyatakan dalam,,, dan! Dimana adalah kecepatan kayu arah vertikal dan adalah kecepatan sudut batang. d. (4 poin) frekuensi dari osilasi sistem tersebut! Nyatakan dalam,,, dan g. e. ( poin) frekuensi untuk limit 0! Nyatakan dalam,,, dan g. Jelaskan apa arti fisis dari kondisi ini. f. (3 poin) frekuensi untuk limit! Nyatakan dalam,,, dan g. Jelaskan apa arti fisis dari kondisi ini. Jawab: a. Ketika sistem dalam kondisi setimbang, maka gaya berat akan sama dengan gaya angkat ke atas pada kayu : Halaman 13 dari 15

Dengan memasukan massa jenis fluida (air) = 1, maka Atau b. Energi potensial akibat gaya angkat : Energi potensial gravitasi kayu dan energi potensial pegas : Energi potensial total sistem: (1,5 poin) c. Energi kinetik translasi kayu dan rotasi batang [dengan momen inersia ]: (3 poin) d. Dengan mengaplikasikan persamaan untuk dan, didapatkan : Dengan mensubsituti dan, kemudian dua persamaan di atas akan menghasilkan : Solusi (ada dua) dari persamaan di atas adalah : e. Jika mendekati 0, maka: Secara fisis, kondisi ini menyatakan kondisi pegas yang sangat lemah (kendur), sehingga batang dan kayu seolah tidak terhubung, jadi frekuensinya sama dengan frekuensi ketika kayu berosilasi sendiri. Dimana bisa bernilai berapa saja mengingat posisi batang selalu setimbang. Sehingga normal modenya hanya satu. Halaman 14 dari 15

f. Jika mendekati tak hingga, maka persamaan geraknya menjadi : Sehingga didapatkan : Secara fisis, kondisi ini menyatakan kondisi pegas yang sangat kuat (keras) seperti batang tegar tipis sehingga. ===== Selamat bekerja, semoga sukses! ===== Halaman 15 dari 15