BAB III PELAKSANAAN JUAL BELI IKAN HASIL TANGKAPAN NELAYAN OLEH PEMILIK PERAHU DI DESA SEGORO TAMBAK KECAMATAN SEDATI KABUPATEN SIDOARJO

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III PRAKTIK TRANSAKSI JUAL BELI SEPATU SOLID DI KECAMATAN SEDATI SIDOARJO

BAB III MEKANISME JUAL BELI IKAN LAUT DALAM TENDAK DI DESA BLIMBING KECAMATAN PACIRAN KABUPATEN LAMONGAN

BAB III PRAKTIK AKAD UTANG PIUTANG BERHADIAH DI DESA SUGIHWARAS KECAMATAN CANDI KABUPATEN SIDOARJO

BAB III PENERAPAN ANTARA PEMILIK KAPAL DAN NELAYAN DI DESA PALOH KECAMATAN PACIRAN KABUPATEN LAMONGAN

BAB III PRAKTIK PENDIRIAN BANGUNAN DI ATAS SUNGAI DI DESA SEKARAN LAMONGAN. 1. Keadaan Demografis Desa Sekaran - Lamongan

BAB III DESKRIPSI ADAT SAMBATAN BAHAN BANGUNAN DI DESA KEPUDIBENER KECAMATAN TURI KABUPATEN LAMONGAN

BAB III PRAKTIK AKAD MUKHA>BARAH DI DESA BOLO KECAMATAN UJUNGPANGKAH KABUPATEN GRESIK. sebagaimana tertera dalam Tabel Desa Bolo.

BAB IV GAMBARAN UMUM KONDISI MASYARAKAT DESA GEDANGAN. Arteri Sekunder (jalan provinsi) yang cukup startegis membujur arah Utara-

BAB III PELAKSANAAN TRADISI MIYANG DI DESA WERU KECAMATAN PACIRAN KABUPATEN LAMONGAN. Kecamatan Paciran Kabupaten Lamongan. Adapun jarak Desa Weru

BAB III PRAKTIK UTANG PIUTANG DENGAN SISTEM NGAMBAK DI DUKUH BURAN KELURAHAN BABAT JERAWAT KECAMATAN PAKAL KOTA SURABAYA

BAB III GAMBARAN UMUM DESA BATUR KECAMATAN GADING DAN PRAKTEK HUTANG PANENANAN KOPI BASAH. 1. Sejarah Desa Batur Kecamatan Gading

BAB II PENYAJIAN DATA. A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian di Desa Karang Kembang Kecamatan

BAB III PRAKTIK GANTI RUGI PADA PROSES BORONGAN IKAN LAUT DI KELURAHAN BRONDONG KECAMATAN BRONDONG KABUPATEN LAMONGAN

BAB IV DISKRIPSI LOKASI PENELITIAN

BAB III PRAKTIK KERJASAMA BUDIDAYA LELE ANTARA PETANI DENGAN PEMASOK BIBIT DI DESA TAWANGREJO KECAMATAN TURI KABUPATEN LAMONGAN

BAB III KERJASAMA PERTANIAN DI DESA PADEMONEGORO

BAB III TRADISI PELAKSANAAN UTANG PIUTANG BENIH PADI DENGAN SISTEM BAYAR GABAH DI DESA MASARAN KECAMATAN MUNJUNGAN KABUPATEN TRENGGALEK

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB IV DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN. klasifikasi data rendah. Dusun Mojosantren merupakan dusun yang strategis

BAB III PENANAMAN NILAI-NILAI KEAGAMAAN PADA ANAK USIA SEKOLAH DASAR DI LINGKUNGAN KELUARGA. 1. Letak Georgafis Desa Tahunan Baru, Tegalombo, Pacitan

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. secara geografis terletak antara 101º20 6 BT dan 1º55 49 LU-2º1 34 LU, dengan

BAB III PRAKTEK TRANSAKSI NYEGGET DEGHENG DI PASAR IKAN KEC. KETAPANG KAB. SAMPANG

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Letak Geografis dan Demografis Desa Sungai Keranji

BAB III TRANSAKSI SEWA JASA ANJING PEMBASMI HAMA TIKUS DI DESA BUDUGSIDOREJO KECAMATAN SUMOBITO KABUPATEN JOMBANG

I PENDAHULUAN. dengan mengelola sumber daya perikanan. Sebagai suatu masyarakat yang tinggal

BAB II. KONDISI WILAYAH DESA ONJE A. Letak Geografi dan Luas Wilayahnya Desa Onje adalah sebuah desa di Kecamatan Mrebet, Kabupaten

PEDOMAN OBSERVASI DAN DESKRIPSI HASIL OBSERVASI

BAB III PRAKTEK SEWA-MENYEWA TANAH SAWAH DIJADIKAN TAMBAK DI DESA MOJOPUROGEDE KECAMATAN BUNGAH KABUPATEN GRESIK

BAB III GAMBARAN UMUM TENTANG DESA DAN PROSES PEMOTONGAN BAGIAN TUBUH KEPITING YANG MASIH HIDUP DI DESA BANJAR

BAB I PROFIL WILAYAH

BAB III PEMBAGIAN WARIS BERDASARKAN KONDISI EKONOMI AHLI WARIS DI DESA KRAMAT JEGU KECAMATAN TAMAN KABUPATEN SIDOARJO

BAB IV MENELUSURI DESA DI TENGAH PERSAWAHAN

BAB III PRAKTEK SEWA SUNGAI KALIANYAR DAN PEMANFAATANNYA DI DESA SUNGELEBAK KECAMATAN KARANGGENENG KABUPATEN LAMONGAN

BAB III PRAKTEK HIBAH SEBAGAI PENGGANTI KEWARISAN BAGI ANAK LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN DI DESA PETAONAN

BAB III PRAKTIK JAMINAN HUTANG BERUPA AKTA KELAHIRAN ANAK DI DESA WARUREJO KECAMATAN BALEREJO KABUPATEN MADIUN

KWINTALAN DI DESA TANJUNG KECAMATAN KEDAMEAN

BAB III PRAKTEK LELANG UNDIAN DALAM PENYEWAAN TANAH KAS DESA DI DESA SUMBERAGUNG KECAMATAN NGRAHO KABUPATEN BOJONEGORO

BAB III TRADISI HUTANG PUPUK DIBAYAR DENGAN UANG PRESPEKTIF MASYARAKAT DESA LAJUKIDUL. Desa Laju Kidul adalah sebuah desa yang terletak di wilayah

BAB III PRAKTEK USAHA PERSEWAAN MOBIL DI DUSUN BUARAN KEBOGUYANG KECAMATAN JABON KABUPATEN SIDOARJO

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4 KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

BAB III DESKRIPSI WILAYAH PENELITIAN DAN TRADISI TUKAR-MENUKAR RAMBUT DENGAN KERUPUK DI DESA SENDANGREJO LAMONGAN

BAB III PENYAJIAN DATA PENELITIAN. A. Gambaran Umum Desa Tanjung Baru Kecamatan Merbau Mataram

BAB I PENDAHULUAN. kelurahan dan profil Rukun Warga (RW) 22 dari Kelurahan Wirogunan. Hasil

INVENTORY SUMBERDAYA WILAYAH PESISIR KELURAHAN NUNHILA KECAMATAN ALAK KOTA KUPANG - NUSA TENGGARA TIMUR

BAB III PELAKSANAAN UTANG PIUTANG EMAS DI KEBOMAS GRESIK

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. daerah transit kegiatan perekonomian antara Pulau Sumatera dan Jawa, B. Keadaan Umum Kecamatan Teluk Betung Barat

BAB IV GAMBARAN UMUM DAERAH LOKASI. Sesuai dengan kondisi letak geografis kelurahan Way Dadi yang berada tepat

BAB III PELAKSANAAN JAM KERJA KARYAWAN DI TB. SEDERHANA DI DESA GUNTUR KECAMATAN GUNTUR KABUPATEN DEMAK

BAB III GAMBARAN WILAYAH PENELITIAN. A. Pasar Tiban Kelurahan Krapyak Lor Pekalongan. kamus bahasa Indonesia karangan Badudu-Zain kata tiba

BAB III PRAKTIK SEWA TANAH PERTANIAN DENGAN PEMBAYARAN UANG DAN BARANG DI DESA KLOTOK PLUMPANG TUBAN

BAB II KONDISI OBJEKTIF DESA CIPETE KEC. PINANG KOTA TANGERANG BANTEN

BAB I PENDAHULUAN. Kuliah Kerja Nyata Alternatif Periode LI unit II.C.1 Universitas

BAB III PRAKTIK UTANG-PIUTANG DI ACARA REMUH DI DESA KOMBANGAN KEC. GEGER BANGKALAN

BAB III DESKRIPSI PENGUPAHAN PENGGARAPAN SAWAH DI DESA SUMBERREJO KECAMATAN WOANOAYU KABUPATEN SIDOARJO. 1. Keadaan Geografis Desa Sumberrejo

BAB III TRANSAKSI UTANG PINTALAN DI DESA BUDUGSIDOREJO KECAMATAN SUMOBITO KABUPATEN JOMBANG

8 AKTIVITAS YANG DAPAT DITAWARKAN PPI JAYANTI PADA SUBSEKTOR WISATA BAHARI

BAB III PRAKTEK JUAL BELI ANYAMAN KEPANG DI DESA RINGINHARJO KEC. GUBUG KAB. GROBOGAN

BAB III PELAKSANAAN PEMBAGIAN WARISAN AHLI WARIS ANAK YANG DIASUH OLEH IBU TIRI DI KELURAHAN PEGIRIAN KECAMATAN SEMAMPIR KOTA SURABAYA

PROFIL DESA CIHIDEUNG ILIR. Kondisi Geografis. Struktur Kependudukan. ]. k

BAB III PRAKTEK PELAKSANAAN GADAI TANAH DAN PEMANFAATAN TANAH GADAI DALAM MASYARAKAT KRIKILAN KECAMATAN SUMBER KABUPATEN REMBANG

BAB III PELAKSANAAN SEWA MENYEWA RUKO DI DESA KUWASEN KECAMATAN GUNUNGPATI SEMARANG

BAB III KERJASAMA MELAUT DI DESA BUNGO KECAMATAN WEDUNG KABUPATEN DEMAK

BAB III GAMBARAN WILAYAH PENELITIAN. A. Kelurahan Proyonanggan Utara Batang

BAB II LOKASI UMUM PENELITIAN

BAB III LAPORAN PENELITIAN. A. Gambaran Umum Desa Bunut Seberang 1. Sejarah Desa Bunut Seberang

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB II GAMBARAN UMUM. berstatus Pegawai Negeri Sipil. Kelurahan ialah unit pemerintahan terkecil

BAB III APLIKASI PENERAPAN IJARAH DAN PENGAMBILAN BESARAN DENDA PADA PERSEWAAN MOBIL DI KELURAHAN MLAJAH KECAMATAN BANGKALAN KABUPATEN BANGKALAN

KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI. A. Kondisi Geografis. dari luas Provinsi Jawa Barat dan terletak di antara Bujur Timur

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB III SISTEM PELAKSANAAN PENGEMBALIAN GADAI YANG BELUM JATUH TEMPO DISERTAI GANTI RUGI DI DESA TIMBUL SLOKO KEC. SAYUNG KAB.

BAB III PELAKSANAAN PERJANJIAN PENGGARAPAN SAWAH (MUZARA AH) DI DESA PONDOWAN KECAMATAN TAYU KABUPATEN PATI

BAB III PRAKTIK HIBAH SEBAGAI CARA PEMBAGIAN HARTA WARISAN DI DESA SRIWULAN KECAMATAN LIMBANGAN KABUPATEN KENDAL

BAB IV PROFIL LOKASI PENDAMPINGAN. Kecamatan Rembang Kabupaten Pasuruan. Letak Desa Kalisat sedikit terpencil

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB III PRAKTIK ARISAN BERSYARAT DI DUSUN WATUKARAS DESA JENGGRIK KECAMATAN KEDUNGGALAR KABUPATEN NGAWI

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kabupaten Lampung Timur dibentuk berdasarkan Undang-Undang No. 12 tahun

BAB II KEADAAN DESA DI LINGKUNGAN PONDOK PESANTREN NUURUL QURAN

BAB III PRAKTIK PENGGARAPAN TANAH SAWAH DENGAN SISTEM SETORAN DI DESA LUNDO KECAMATAN BENJENG KABUPATEN GRESIK

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara agraris yang memiliki potensi sumber daya alam

V. GAMBARAN UMUM. Desa Lulut secara administratif terletak di Kecamatan Klapanunggal,

BAB III JUAL BELI IKAN DIDALAM BLUNG DI TPI DESA UJUNG BATU KEC. JEPARA KAB. JEPARA. A. Keadaan Umum Desa Ujung Batu Kec. Jepara, Kab.

BAB III PRATEK JUAL BELI POHON MANGGA DENGAN SISTEM TEBASAN DI DESA KEDONDONG KECAMATAN BAGOR KABUPATEN NGANJUK

BAB III PRAKTEK PENGADAAN AIR SALURAN IRIGASI PERTANIAN DI DESA SUMBERAGUNG KECAMATAN PLAOSAN KABUPATEN MAGETAN

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III PETANI DAN HASIL PERTANIAN DESA BENDOHARJO. A. Monografi dan Demografi Desa Bendoharjo

IV. GAMBARAN UMUM. Awal berdirinya pemerintahan Kecamatan Bumi Waras terbentuk berdasarkan

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Daerah tersebut merupakan daerah yang mempunyai iklim tropis dimana terdapat

BAB 2 GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. 2.1 Geografi dan Demografi Kabupaten Sidoarjo

BAB IV KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN 16. Tabel 4. Luas Wilayah Desa Sedari Menurut Penggunaannya Tahun 2009

BAB III PEMANFAATAN SISTEM GADAI SAWAH DI DESA SANDINGROWO KECAMATAN SOKO KABUPATEN TUBAN

BAB I PENDAHULUAN. Ha. Terbagi menjadi 14 RW dan 28 RT. Desa Banguncipto yang dibatasi oleh : 1) Sebelah Utara Desa Wijimulyo

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Banjararum terletak sekitar 26 km dari Puasat Pemerintahan Kabupaten Kulon

BAB II KONDISI OBJEKTIF DESA CIBOJONG

b. Tanah kering No Tanah Kering Luas 1 Pekarangan / Bangunan 25,717

BAB I PENDAHULUAN. Kranggan, Galur, Kulon Progo. Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata telah

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Jarak dari Kecamatan Megamendung ke Desa Megamendung adalah 8 km,

GAMBARAN UMUM LOKASI

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

Transkripsi:

38 BAB III PELAKSANAAN JUAL BELI IKAN HASIL TANGKAPAN NELAYAN OLEH PEMILIK PERAHU DI DESA SEGORO TAMBAK KECAMATAN SEDATI KABUPATEN SIDOARJO A. Kondisi umum masyarakat nelayan ( kondisi geografis ) 1. Keadaan Geografis Desa Segoro Tambak merupakan salah satu dari beberapa desa yang ada di kecamatan Sedati kabupaten Sidoarjo. Dengan luas 858,309 Ha yang terbagi menjadi 2 RW dan 6 RT, dan terbagi menjadi beberapa penggunaan lahan didesa Segoro Tambak diantaranya adalah: Luas Pemukiman Luas Pertambakan Luas Makam Desa Luas Pekarangan Perkantoran Bandara Juanda dan Tol Prasana Umum lainnya Adapun batas-batas wilayah Desa Segoro Tambak adalah sebagai berikut: Sebelah utara : Desa Tambak Oso / Sungai Buntung Sebelah selatan : Desa Banjar Kemuning dan Bandara Juanda Sebelah barat : Desa Pranti dan Desa Tambak Sawah Sebelah timur : Selat Madura 38

39 Letak desa Segoro Tambak dari pusat pemerintahan kecamatan Sedati kurang lebih 8 Km dengan waktu tempuh 30 menit, dan jarak ke Ibu Kota Kabupaten Sidoarjo 25 Km dengan waktu tempuh 60 menit. 2. Keadaan Demografis Jumlah penduduk desa Segoro Tambak tahun 2013 mencapai 1708 Jiwa, baik untuk kaum laki-laki dan perempuan, dewasa atau anak-anak, tua maupun muda. Dengan rincian sebagai berikut: Laki-laki : 851 jiwa Perempuan: 857 jiwa Kepala Keluarga : 583 jiwa 3. Keadaan Sosial dan Ekonomi Maju mundurnya masyarakat salah satunya dipengaruhi oleh sistem perekonomiannya, adapun perekonomian masyarakat desa Segoro Tambak diperoleh dari beberapa sektor, diantaranya adalah petani tambak, nelayan, pedagang, karyawan pabrik dan pegawai negeri sipil, wiraswasta dan lain sebagainya. Dari sektor pertanian yang didukung dengan ladang atau tambak yang berada disebelah timur dan barat dari rumah penduduk, dalam sektor ini tergolong dalam mayoritas penduduk yang bekerja sebagai petani atau buruh dan juragan tambak. Berbeda dari sektor kelautan, dalam sektor ini penduduk yang bekerja sebagai nelayan atau buruh usaha perikanan, serta pemilik usaha perikanan atau pemilik perahu mempunyai prosentase yang cukup, Penduduk yang

40 bekerja disektor perikanan jauh lebih banyak dibanding dengan penduduk yang bekerja diluar sektor tersebut, hal ini dipengaruhi oleh laut dan tambak yang berada di batasan desa. Sosial penduduk Segoro Tambak juga tergolong baik, hal itu tercermin dari sikap mereka untuk saling tolong menolong. Mereka merealisasikannya dalam bentuk acara sosial guna penggalian dana yang diperuntukkan bagi kaum dhuafa, anak yatim piatu, pembangunan masjid, maupun pengembangan sarana-sarana pendidikan dan lainnya. Juga sosial terhadap warga yang membutuhkan bantuan misalnya adanya kematian, kemantenan, khitanan maupun acara sosial lainnya. Sikap tolong menolong juga tercermin dengan rasa kesadaran untuk turut berpartisipasi dalam memberikan semangat kemajuan kepada generasi muda, baik dalam keagamaan maupun dalam memperoleh pekerjaan, sehingga jumlah kenakalan remaja maupun pengangguran dapat diminimalkan. 4. Keadaan sosial pendidikan Tingkat pendidikan warga desa Segoro Tambak tergolong cukup baik, yang dapat dilihat dengan adanya penduduk yang menyelesaikan pendidikannya ditingkat sarjana ( S-1 samapai S-2 ). Meskipun masih terdapat penduduk dengan status pendidikannya yang masih rendah atau bahkan putus sekolah. Masih adanya remaja yang mengalami putus sekolah dipengaruhi oleh lingkungan yang kurang sehat, yaitu kurang adanya motivasi yang kuat

41 dari lingkungan keluarga ketika anak tidak mau sekolah dan seakan membiarkan, bahkan ada yang kurangnya mental yang disebabkan perekonomiannya terbatas. 5. Keadaan keagamaan Hampir seluruh masyarakat desa Segoro Tambak beragama Islam. Agama Islam dijadikan sebagai agama sandaran dan acuan mereka dalam bersikap dan berperilaku, ini merupakan simbol ketaatan mereka dalam menjalankan ajaran Islam. Hal ini terlibat dari kualitas masyarakat dalam merealisasikan kegiatan keagamaan yang melibatkan orang banyak, yaitu: a. Banyak sarana ibadah (Masjid dan Mushalla) b. Adanya pengajian agama untuk kaum muslimin dan muslimat setiap sebulan sekali kamis legi, diadakan di masjid. c. Adanya rutinan do a yasin dan tahlil untuk bapak setiap hari kamis malam dan ibu setiap hari rabu malam. d. Adanya Istighosah yang diadakan untuk ibu fatayat setiap hari sabtu. e. Diba iyah setiap hari minggu siang untuk kalangan remaja perempuan. f. Kumpulan ibu-ibu Ikatan Haji Muslimat (IHM) setiap dua minggu sekali pada hari selasa. g. Pembacaan manaqib oleh ibu-ibu pada hari sabtu malam

42 h. Para remaja masjid (Remas) mengadakan hataman Al-Qur an setiap 1 bulan sekali di hari minggu dan hari-hari besar Islam di masjid Baitul Muttaqin Segoro Tambak. i. Adanya sedekah bumi (ruwat desa), wayangan dan istighosah akbar untuk masyarakat segoro tambak yang dilaksanakan di Balai desa dan Bali kambang (lapangan dekat sungai) yang dilaksanakan setiap satu tahun sekali pada bulan Ruwah. Dan kegiatan keagamaan lainnya. B. Praktik Jual Beli Ikan Hasil Tangkapan Nelayan Oleh Pemilik Perahu Di Desa Segoro Tambak Kecamatan Sedati Kabupaten Sidoarjo 1. Latar belakang praktik jual beli ikan hasil tangkapan nelayan oleh pemilik perahu Telah dijelaskan pada bab sebelumnya bahwa jual beli ikan hasil tangkapan nelayan oleh pemilik perahu adalah transaksi jual beli yang ikan hasil tangkapan nelayan harus dijual kepada pemilik perahu karena nelayan tersebut telah sepakat bekerja sama dalam penangkapan ikan antara nelayan dengan pemilik perahu. Desa Segoro Tambak Kecamatan Sedati Kabupaten Sidoarjo merupakan desa yang masyarakat atau penduduknya mayoritas bekerja sebagai petani tambak dan nelayan. Demikian dengan masyarakat yang mata pencahariannya sebagai nelayan sesuai dengan kondisi geografis

43 desa tersebut yang terletak disebelah timur desa Segoro Tambak yang menggantungkan hasil laut untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Kegiatan jual beli ikan hasil tangkapan nelayan oleh pemilik perahu ini terpusat di balikambang (pinggir sungai) desa Segoro Tambak. Ada beberapa alternatif pilihan bagi nelayan untuk menjual hasil tangkapannya salah satunya adalah jual beli ikan hasil tangkapan nelayan yang dijual kepada pemilik perahu. Kehidupan masyarakat Segoro Tambak lebih dari cukup, tetapi ada sebagian yang kurang atau tidak mampu. Kehidupan mereka sepenuhnya menggantungkan pada hasil ikan yang mereka tangkap, yang kadang kala tidak memenuhi target untuk mencukupi kebutuhan hidupnya, sehingga untuk memenuhi kebutuhannya para nelayan bekerja sama dengan pemilik perahu untuk memenuhi kebutuhannya sehari-hari. Dari hasil penelitian yang diperoleh dari lapangan, praktik jual beli ikan hasil tangkapan nelayan oleh pemilik perahu di Desa Segoro Tambak Kecamatan Sedati Kabupaten Sidoarjo ini sudah berlangsung sejak tahun 2003 sebagai upaya untuk memenuhi kebutuhan hidup. 1 2. Proses Pelaksanaan Praktik Kerja sama Nelayan dengan Pemilik Perahu Di Desa Segoro Tambak Kecamatan Sedati Kabupaten Sidoarjo Pelaksanaan kerja sama antara nelayan dan pemilik perahu serta jual beli ikan hasil tangkapan nelayan dilakukan di balikambang atau pinggir 1 Qomari, Wawancara, Segoro Tambak, 14 April 2014

44 sungai di Desa Segoro Tambak Kecamatan Sedati Kabupaten Sidoarjo atau diangkut ke gudang ikan pemilik perahu bagi yang rumahnya dekat dengan sungai. Para nelayan lebih memilih bekerja sama dengan pemilik perahu karena harga perahu cukup mahal, perahu yang sedang harganya berkisar Rp.7.500.000,- yang cukup dikendarai 5 orang berserta barang bawaannya. Sedangkan perahu besar harganya berkisar Rp.13.500.000.- yang bisa memuat 7-8 orang berserta hasil tangkapannya. 2 Adapun biaya pulang pergi melaut habis 2 liter bensin dengan harga Rp. 14.000.- untuk perahu ukuran sedang. Dan 4 liter bensin dengan harga Rp. 28.000,- untuk perahu ukuran besar. Sedangkan untuk makan dan minum para nelayan membawa bekal sendiri dan bukan tanggungan pemilik perahu. Dalam melakukan kerja sama dan jual beli ikan hasil tangkapan nelayan oleh pemilik perahu di Desa Segoro Tambak Kecamatan Sedati Kabupaten Sidoarjo, pemilik perahu dan nelayan melakukan beberapa tahapan antara lain: a. Kerja sama Dalam pelaksanaan kerja sama nelayan dengan pemilik perahu maka para nelayan cukup bilang saya ikut bersama perahu anda atau datang ke rumah pemilik perahu untuk ikut dalam grup / sekelompok pemilik perahu tersebut. Kemudian nelayan membayar 2 H. Tohir, Wawancara, Segoro Tambak, 4 Agustus 2014

45 kontribusi kepada pemilik perahu sebesar Rp.10.000,- per-orang sebagai ganti bahan bakar perahu, kemudian para nelayan berangkat bersama-sama dalam satu perahu berisi 5-7 orang dan dikemudikan pemilik perahu atau digantikan kepada orang lain yang di suruh pemilik perahu. 3 b. Penjualan hasil tangkapan nelayan Ikan hasil tangkapan nelayan harus dijual kepada pemilik perahu karena para nelayan sudah numpang perahunya. Pemilik perahu menampung atau menerima ikan apa saja yang didapat oleh para nelayan karena pemilik perahu sudah mempunyai banyak pelanggan untuk menjual ikannnya, ada juga juragan (pemilik perahu) yang menjual ikan itu langsung ke pabrik. Para nelayan berangkat melaut melihat cuaca alam, seperti kencangnya angin, pasang surutnya air, melihat jenis ikan yang akan dicari dan lain-lain. Ikan yang akan ditangkap nelayan itu tergantung kesepakatan para nelayan yang ada dalam satu perahu disisi lain juga melihat harga pasaran ikan yang akan dicari. Ketika dipasaran ikan tongkol berharga tinggi maka para nelayan apabila berangkat melaut mencari ikan tongkol dan sebaliknya apabila ikan tongkol berharga rendah maka nelayan menangkap ikan yang lainnya yang sekiranya harganya cukup tinggi. 3 Qonawi, Wawancara, Segoro Tambak, 13 April 2014

46 3. Proses Pelaksanaan Praktik Jual Beli Ikan Hasil Tangkapan Nelayan Oleh Pemilik Perahu a. Mencari ikan tangkapan nelayan Para nelayan berangkat melaut melihat kondisi alam, dengan membawa perlengkapan melaut masing-masing yang sudah ditaruh di perahu antara lain jaring, jala, benang senar beserta kail dan kantong karung tempat ikan masing-masing nelayan. kemudian para nelayan berangkat dengan tempuh jarak 25 30 menit dari sungai di Desa Segoro Tambak menuju laut. Nelayan berangkat dengan membawa alat untuk menangkap ikan masing-masing dengan cara tradisional menggunakan jaring atau jala yang panjang, ada juga yang menggunakan kail pancing tanpa larasnya dengan jumlah kail beserta umpan yang banyak, sebelah kanan kiri kail diberi pelampung besar untuk menompang agar benang kail tetap lurus tidak mengendur. Demikian halnya dengan memasang jaring yang panjang kanan kiri jaring diberi pelampung. Ada yang menggunakan jala dengan cara melemparkan jala ke air dan banyak ikan yang tersangkut di jala tersebut. Kemudian ikan yang sudah diperoleh di masukkan ke kantong karung masing-masing, sehingga perolehan ikan nelayan yang satu tidak bercampur dengan perolehan nelayan yang lain.

47 b. Memeriksa ikan hasil tangkapan nelayan Setelah nelayan pulang dari melaut dengan membawa ikan hasil tangkapannya kemudian ikan itu diangkut dari perahu menuju ketepi sungai atau kegudang ikan si pemilik perahu. Kemudian pemilik perahu memeriksa ikan hasil tangkapan nelayan dengan melihat kondisi ikan yang masih berada dalam kantong (tempat penyimpanan ikan). Hal itu bertujuan untuk memastikan kualitas dari kondisi ikan, dari jenisnya, ukuran besar kecilnya dan kesegaran ikannya. 4 c. Menentukan harga Ikan yang diperoleh para nelayan tidak hanya satu jenis dari satu tempat saja, karena pemilik perahu mempunyai perahu lebih dari 1 perahu yang digunakan oleh para nelayan. Dengan kondisi hasil tangkapan yang masih berada di dalam kantong karung, kemudian hasil tangkapannya di setor atau dijual ke pemilik perahu kemudian ditimbang untuk mengetahui berapa banyak hasil ikan yang dijual kepada pemilik perahu dan disaksikan oleh nelayan yang berada ditempat tersebut, sedangkan harga ikan yang diperoleh dari para nelayan ditentukan oleh pemilik perahu. Maka dalam menentukan harga pemilik perahu harus melalui beberapa proses, diantaranya yaitu: 1) Menentukan kuantitas ikan hasil tangkapan 4 Ali Kusaini, Wawancara, Segoro Tambak, 14 April 2014

48 2) Menentukan kualitas jenis ikan tangkapan nelayan 3) Mengetahui harga ikan dipasaran. Bapak Qomari mendapatkan hasil tangkapan ikan banyar sebanyak 15 kg, apabila hasil tangkapnnya dijual kepada bapak Qonawi (pemilik perahu) maka per kg dihargai Rp. 10.000-. 5 Sedangkan apabila hasil tangkapan dijual kepada selain pak Qonawi maka harga mencapai 11.500,- per kg. 6 Setelah pembeli menetapkan harga, maka penjual langsung menyepakatinya. Rata-rata pendapatan ikan tangkapan masing-masing nelayan setiap harinya antara 10-15 kg, bisa kurang bahkan bisa juga lebih tergantung cuaca alam, kalau cuaca buruk pendapatan ikan berkurang, kalau musimnya baik bisa mendapatkan lebih. Sedangkan selisih harga penjualan ikan berkisar anatara Rp.1000,- sampai Rp.2000,- dari harga pasaran. d. Pembayaran Para nelayan menerima uang hasil penjualan ikan yang telah ditimbang oleh pemilik perahu ada yang secara tunai dan tidak tunai. Pemilik perahu terkadang memberikan keseluruhan uang hasil tangkapan nelayan dan kadang pula pemilik perahu hanya memberi uang hasil tangkapan itu separohnya saja dengan alasan pemilik perahu sendiri masih belum menjual ikan yang telah dibeli 5 Qonawi, Wawancara, Segoro Tambak, 4 Agustus 2014 6 Sri Astutik, Wawancara, Segoro Tambak, 4 Agustus 2014

49 dari para nelayan, kadang pula uangnya masih menyangkut di pembeli pada waktu ikannya dijual kepada orang lain. 7 7 Pitono, Wawancara, Segoro Tambak, 16 Mei 2014