KOHESI LEKSIKAL REPETISI PADA WACANA INTERAKTIF DALAM KOLOM DETEKSI HARIAN JAWA POS EDISI JUNI 2007 SKRIPSI

dokumen-dokumen yang mirip
PENANDA KOHESI LEKSIKAL REPETISI PADA WACANA TAJUK RENCANA SURAT KABAR SEPUTAR INDONESIA EDISI MARET 2009

BAB I PENDAHULUAN. ada di dalam pikiran kepada orang lain yaitu dengan bahasa, baik secara lisan

PENANDA HUBUNGAN REPETISI PADA WACANA CERITA ANAK TABLOID YUNIOR TAHUN 2007

BAB 1 PENDAHULUAN. menyampaikan ide, gagasan dan pesan yang hendak disampaikan oleh penutur

BAB I PENDAHULUAN. yang saling berhubungan untuk menghasilkan rasa kepaduan atau rasa kohesi

PENANDA KOHESI SUBSITUSI PADA WACANA KOLOM TAJUK RENCANA SUARA MERDEKA BULAN AGUSTUS 2009 SKRIPSI

ANALISIS WACANA CELATHU BUTET PADA SURAT KABAR SUARA MERDEKA: TINJAUAN DARI SEGI KULTURAL, SITUASI, SERTA ASPEK GRAMATIKAL DAN LEKSIKAL SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Peranan bahasa sangat penting dalam kegiatan komunikasi di

KOHESI GRAMATIKAL ANTARKALIMAT DAN ANTARPARAGRAF DALAM KARANGAN ARGUMENTASI KELAS X SMA NEGERI I SUKODONO KABUPATEN SRAGEN SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. kalimat satu dengan kalimat lain, membentuk satu kesatuan. dibentuk dari kalimat atau kalimat-kalimat yang memenuhi persyaratan

SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1

BAB I PENDAHULUAN. karena dalam kehidupan sehari-hari manusia selalu berhubungan dengan bahasa.

PRATIWI AMALLIYAH A

BAB I PENDAHULUAN. Tarigan (1987 : 27), Wacana adalah satuan bahasa yang terlengkap dan tertinggi atau

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa jurnalistik merupakan ragam bahasa tersendiri yang dipakai dalam

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai hubungan pengertian antara yang satu dengan yang lain (Rani dkk,

BAB I PENDAHULUAN. terlepas dari peristiwa komunikasi untuk mengungkapkan gagasan, ide,

PENANDA KOHESI SUBTITUSI PADA WACANA KOLOM JATI DIRI JAWA POS EDISI BULAN JANUARI 2008

ANALISIS WACANA LIRIK LAGU OPICK ALBUM ISTIGFAR (TINJAUAN INTERTEKSTUAL, ASPEK GRAMATIKAL DAN LEKSIKAL)

ANALISIS KOHESI GRAMATIKAL PENGACUAN PERSONA PADA TERJEMAHAN AL-QURAN SURAT AL-KAHFI (SURAT 18)

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa tidak pernah lepas dari kehidupan manusia sehari-hari. Setiap

BAB I PENDAHULUAN. dari peristiwa komunikasi. Di dalam komunikasi manusia memerlukan sarana

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam kehidupan sehari-hari manusia dan bahasa tidak dapat

KARAKTERISTIK STRUKTUR PERCAKAPAN DAN KONTEKS PADA RUBRIK KARTUN OPINI DALAM HARIAN KOMPAS

PENANDA HUBUNGAN REFERENSI DALAM WACANA BERITA PADA SITUS SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. untuk saling memahami maksud atau keinginan seseorang.

BAB I PENDAHULUAN. sastra menggunakan bahasa sebagai mediumnya. Drama merupakan salah satu

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Kajian ini mengungkapkan pemarkah kohesi gramatikal dan pemarkah kohesi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan berkomunikasi. Dalam kegiatan berkomunikasi, manusia. perasaan, mengungkapakan kejadian yang dialami, bahkan mengungkapkan

ANALISIS RETORIKA TEKSTUAL WACANA PADA RUBRIK INDIKATOR HARIAN REPUBLIKA EDISI DESEMBER 2009

BAB I PENDAHULUAN. Penguasaan kemampuan berbahasa Indonesia sangat penting sebagai alat

KAJIAN REPETISI PADA CERPEN PERJAMUAN MALAIKAT KARYA AFIFAH AFRA. SKRIPSI

PENANDA KOHESI SUBSTITUSI PADA NOVEL SANG PEMIMPI KARYA ANDREA HIRATA

BAB I PENDAHULUAN. Teks khotbah Idul Adha yang disampaikan di masjid Agung Surakarta pada

ANALISIS WACANA MONOLOG TAJUK RENCANA SURAT KABAR SUARA MERDEKA: TINJAUAN ASPEK GRAMATIKAL DAN LEKSIKAL SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Menulis adalah salah satu kemampuan bahasa bukanlah kemampuan yang

PENANDA HUBUNGAN ELIPSIS PADA WACANA KATALOG ORIFLAME EDISI JANUARI 2009

I. PENDAHULUAN. orang lain. Hal ini sesuai dengan pendapat Tarigan (1985:9) yang. Kegiatan komunikasi yang baik didukung oleh salah satu komponen

BAB 1 PENDAHULUAN. maupun tulisan. Bahasa juga memegang peranan penting dalam kehidupan sosial

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Menulis merupakan suatu representasi bagian dari kesantunankesantunan

BAB I PENDAHULUAN. interaksi dan kerjasama dalam kehidupan sehari-hari. Dengan berinteraksi,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Suatu wacana dituntut untuk memiliki keutuhan struktur. Keutuhan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kehidupan manusia sehari-hari tidak pernah terlepas dari proses interaksi

BAB I PENDAHULUAN. informasi dengan menggunakan perantara. Komunikasi bahasa tulis

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia adalah makhluk sosial, yang tidak bisa hidup sendiri tanpa kehadiran

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Manusia merupakan makhluk yang selalu melakukan. komunikasi, baik itu komunikasi dengan orang-orang yang ada di

BAB I PENDAHULUAN. karya puisi pasti tidak akan terlepas dari peran sebuah bahasa. Bahasa

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi. Di dalam komunikasi manusia memerlukan sarana untuk

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan adanya sarana agar komunikasi tersebut dapat berjalan dengan

BAB I PENDAHULUAN. Setiap orang memerlukan bahasa untuk berkomunikasi. Komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. sarana mengungkapkan ide, gagasan, pikiran realitas, dan sebagainya. dalam berkomunikasi. Penggunaan bahasa tulis dalam komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan bermasyarakat, bahasa bukanlah satu-satunya alat

ANALISIS KOHESI GRAMATIKAL PENGACUAN DEMONSTRATIF WAKTU DAN TEMPAT PADA TEKS LAGU IHSAN DALAM ALBUM THE WINNER

ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA ARTIKEL SURAT KABAR SOLOPOS EDISI APRIL - MEI 2010

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. maupun sebagai komunikan (mitra baca, penyimak, pendengar, atau pembaca).

RELASI TEMPORAL ANTARKLAUSA DALAM KALIMAT MAJEMUK BERTINGKAT PADA WACANA KUMPULAN CERPEN DARI SITUS SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. seperti morfem, kata, kelompok kata, kalusa, kalimat. Satuan-satuan tersebut

ANALISIS RETORIKA TEKSTUAL WACANA PADA NASKAH BERITA SEPUTAR PERISTIWA OLAH RAGA TERKINI RRI SURAKARTA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia. Dalam berkomunikasi memerlukan sarana yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. Pop melayu adalah salah satu genre musik asal Indonesia. Genre musik

ANALISIS PENANDA KOHESI DAN KOHERENSI PADA KARANGAN. NARASI SISWA KELAS VIII MTs AL-HIDAYAH GENEGADAL TOROH GROBOGAN TAHUN AJARAN 2012/2013

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Bahasa digunakan untuk menyampaikan informasi yang berupa pesan, ide,

BAB I PENDAHULUAN. novel, buku, surat, dan dokumen tertulis, yang dilihat dari struktur lahirnya (dari

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

KAJIAN PEMAKAIAN DEIKSIS SOSIAL DALAM TAJUK RENCANA HARIAN SOLOPOS EDISI JANUARI-FEBRUARI 2010 SKRIPSI

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan hal penting yang perlu dipelajari karena bahasa

RELASI MAKNA KLAUSA DALAM KALIMAT MAJEMUK PADA TERJEMAHAN SURAT LUQMAN

BAB I PENDAHULUAN. tertinggi. Kalimat berperan sebagai unsur pembangun bahasa saja. Satuan

KEPADUAN BENTUK DAN MAKNA DALAM PARAGRAF: ANALISIS WACANA KOLOM JATI DIRI DI JAWA POS

BAB I PENDAHULUAN. diterbitkan kurang begitu memperhatikan aspek gramatikal bahkan masih

ANALISIS TINDAK TUTUR DIREKTIF DAN EKSPRESIF PADA WACANA PIDATO PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA SUSILO BAMBANG YUDHOYONO MASA JABATAN SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. saatnya menyesuaikan diri dengan perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

BAB I PENDAHULUAN. baru tersebut, maka badan bahasa bertindak menjadi agen perubahan

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah makhluk sosial yang perlu berinteraksi dengan manusia

BAB I PENDAHULUAN. E. Latar Belakang. Pembelajaran bahasa Indonesia adalah pembelajaran yang lebih menekankan

ANALISIS TEKS INFORMASI LALU LINTAS DI WILAYAH SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. proses bersosialisasi tersebut. Komunikasi merupakan cara utama dalam menjalin

Kisi-Kisi Uji Kompetensi Guru Tahun 2012

BAB I PENDAHULUAN. realitas, dan sebagainya. Sarana yang paling vital untuk memenuhi kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Bahasa dapat digunakan manusia untuk berkomunikasi dengan orang

BAB I PENDAHULUAN. untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya dalam lingkungan. manusia untuk saling menyampaikan pesan dan maksud yang akan

BAB I PENDAHULUAN. yaitu mampu merujuk objek ke dalam dunia nyata, misalnya mampu menyebut nama,

BAB I PENDAHULUAN. dapat disesuaikan, dan diungkapkan kembali kepada orang lain sebagai bahan

Kisi-Kisi Uji Kompetensi Awal Sertifikasi Guru Tahun 2012

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. diucapkan dan tersampaikan oleh orang yang mendengarnya. Bahasa juga

ERIZA MUTAQIN A

BAB I PENDAHULUAN. dalam (internal) dan unsur luar (eksternal). Unsur internal berkaitan

BAB I PENDAHULUAN. lebih terfokus. Pembelajaran bahasa Indonesia dilakukan dengan

BAB I PENDAHULUAN. atau kelompok individu terutama kelompok minoritas atau kelompok yang

BAB I PENDAHULUAN. sarana komunikasi. Dalam kehidupan sehari-hari manusia selalu. menggunakan bahasa dalam berbagai bentuk untuk mengungkapkan ide,

KATA CINTA DALAM BAHASA INDONESIA KAJIAN MORFOLOGI DAN SEMANTIK

PEMAKAIAN DEIKSIS PERSONA, LOKASIONAL, DAN TEMPORAL DALAM NOVEL AYAT-AYAT CINTA KARYA HABIBURRAHMAN EL SHIRAZY SKRIPSI

34. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa Tunadaksa(SMPLB D)

METODOLOGI PENELITIAN. kualitatif. Menurut pakar Jalaludin Rahmat penelitin deskriptif adalah

Transkripsi:

KOHESI LEKSIKAL REPETISI PADA WACANA INTERAKTIF DALAM KOLOM DETEKSI HARIAN JAWA POS EDISI JUNI 2007 SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah DWI HANDINI A 310 040 015 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2008

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Wacana pada dasarnya merupakan pemahaman terhadap teks yang diperlukan oleh masyarakat bahasa dalam komunikasi dengan informasi yang utuh. Wacana yang utuh harus dipertimbangkan dari segi isi (informasi) yang koheren, sedangkan kekohensifannya dipertimbangkan dari ketuntutan unsur pendukung (bentuk). Sumarlam (2003:15) mengemukakan bahwa wacana adalah satuan bahasa terlengkap yang dinyatakan secara lisan seperti pidato, ceramah, khotbah, dan dialog, atau secara tertulis seperti cerpen, novel, buku, surat, dan dokumen tertulis yang dilihat dari struktur lahirnya (dari segi bentuk) bersifat kohesif, saling terkait dan dari struktur batinnya (dari segi maknanya) bersifat koheren terpadu. Istilah wacana mempunyai acuan yang lebih luas daris sekedar bacaan. Wacana merupakan satuan bahasa yang paling besar yang digunakan dalam komunikasi. Satuan bahasa di bawahnya secara berturut-turut adalah kalimat, frase, kata, dan bunyi. Secara berurutan, rangkaian bunyi membentuk kata. Rangkaian kata membentuk frase dan rangkaia frase membentuk kalimat. Akhirnya, rangkaian kalimat membentuk wacana. Wacana sebagai hasil dari proses yaitu dalam situasi komunikasi, apapun bentuk pesapa (addressee). Dalam wacana lisan, penyapa adalah pembicara sedangkan pesapa adalah 1

2 pendengar. Dalam wacana tulis, penyapa adalah penulis, sedangkan pembaca adalah pesapa (Rani dkk., 2004: 3-5). Sejalan dengan pandangan bahwa bahasa atas bentuk (form) dan makna (meaning), maka hubungan antar bagian wacana dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu hubungan bentuk yang disebut kohesi (cohesion) dan hubungan makna (hubungan semantis) yang disebut koherensi (cohorence). Dengan demikian, wacana yang bagus adalah wacana yang apabila dilihat dari segi hubungan bentuk atau struktur batinnya bersifat koheren (Sumarlam, 2003: 23). Kohesi adalah keserasian hubungan antara unsur yang satu dengan yang lain dalam wacana sehingga terciptalah penelitian yang apik atau koheren. Menurut Suladi dkk., (2000:13) menyatakan kohesi adalah keterkaitan semantis antara proposisi satu dengan proposisi yang lain dinyatakan secara eksplisit oleh unsur-unsur gramatikal semantik dalam kalimat yang membentuk wacana. Selaras dengan pendapat di atas Bambang Yudi Cahyono (1995:231) mengemukakan kohesi ialah ikatan dan hubungan-hubungan yang ada dalam teks. Wacana kolom sebagai bagian dari hasil para jurnalistik dalam situasi dan kondisi tertentu, tergantung pada isi atau pesan yang disampaikan dapat dilihat sebagai pengejawantahan dari fungsi transaksional bahasa. Dilihat dari cara menyampaikan pesan atau informasi yang disajikan, maka bahasa kolom lebih mementingkan isi komunikasi atau pesan. Dalam hal ini wacana

3 direalisasikan oleh fungsi representasi ialah menyampaikan berita kepada pembaca berupa pernyataan-pernyataan, menyampaikan fakta-fakta dan melaporkan realitas yang sesunggunya terjadi di lapangan. Wacana itu bisa berupa instruksi, iklan, surat kabar, cerita, esai, makalah, tesis, untuk wacana tertulis dan pidato, ceramah, tuturan dan sebagainya. Disamping itu tulisantulisan dalam kolom sering diwarnai penggunaan gaya yang khas dengan pengungkapan bahasa yang segar dan menarik yang tidak biasa digunakan di kolom-kolom dalam surat kabar yang cenderung lebih baku. Dilihat dari muatan isinya, kolom sering mewakili pernyataan sikap, pandangan dan atau penilaian penulis tentang fenomena tertentu yang sedang menjadi topik pembicaraan dalam masyarakat, bagaimana fenomena tersebut harus dihadapi dan disikapi. Menurut bahasanya, wacana dapat dibedakan (Inggris, Indonesia, Jawa, dan lain-lain); berdasarkan media yang dipakai (tulis, lisan); segi bentuk (prosa, puisi, drama); dan berdasarkan cara, tujuan serta pemaparan (narasi, deskripsi, eksposisi, argumentasi, persuasi). Berdasarkan klasifikasi wacana di atas, objek kajian wacana ini pada wacana Bahasa Indonesia, dalam media tulis kolom deteksi surat kabar harian Jawa Pos. Salah satu keunggulan dari surat kabar harian Jawa Pos yang tidak dimiliki oleh surat kabar lain adalah gaya pengungkapan beritanya yang dinamis yang menjadi daya tarik tersendiri bagi pembacanya, khususnya bagi pelanggan setia surat kabar harian Jawa Pos dan masyarakat pada umumnya.

4 Kedinamisan itu tercermin dalam kolom deteksi surat kabar harian Jawa Pos yang menyajikan informasi-informasi yang populer. Topik dikemas dalam bentuk esai, diulas dengan temuan sebagai wujud dari hasil kerja di lapangan. Penyajian sumber data berupa pendapat dari berbagai pembaca, public figure, masyarakat umum serta pendapat para ahli dengan teori yang ada, bahkan berasal dari pemerolehan hasil deteksi melalui kuesioner, wawancara dan observasi lapangan. Kolom deteksi pada surat kabar harian Jawa Pos dikemas dengan menggunakan bahasa populer yang lebih cenderung ke ragam bahasa slang yang bersifat fleksibel dan menarik untuk dibaca sehingga menjadi pemikat para pembaca pada khususnya dan masyarakat pada umumnya. Sebagai media komunikasi dengan latar belakang sosial pembaca yang beragam, maka wacana kolom deteksi dalam surat kabar harian Jawa Pos telah menciptakan suatu wacana yang dialogis antara topik permasalahan yang dihadapi oleh seseorang yang dilengkapi pendapat para ahli dan pernyataan pihak-pihak yang dipandang berkaitan dengan topik yang dipaparkan serta hasil deteksi topik yang diberikan di lapangan dengan tetap berpegang pada fungsi representasi, interaksi dan perorangan. Fungsi representasi dalam kolom deteksi dalam surat kabar harian Jawa Pos adalah menyampaikan berita kepada pembaca berupa pernyataan-pernyataan, fakta-fakta dan melaporkan realitas yang sesungguhnya di lapangan. Fungsi interaksi digunakan oleh

5 kolom deteksi dalam surat kabar harian Jawa Pos adalah untuk menjaga kelangsungan komunikasi dan menjalin interaksi sosial dengan pembacanya dengan tetap berpegang pada asas dan tatakrama pergaulan. Fungsi perorangan memaparkan perasaan, emosi, pribadi, serta reaksi-reaksi yang mendalam atas hasil atau temuan di lapangan. Implikasi dari kajian ini pada bagian wacana terdapat suatu proposisi yang diekspresikan dari seluruh bagian yang difokuskan pada wacana interaktif dalam kolom deteksi dalam surat kabar harian Jawa Pos yang menggunakan bahasa populer, cenderung tidak baku, dan lebih ke ragam bahasa slang yang menarik untuk dianalisis secara leksikal dengan piranti repetisi (pengulangan). B. Rumusan Masalah Adapun perumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Apa saja bentuk kohesi leksikal repetisi yang terdapat pada Wacana Interaktif dalam Kolom Deteksi Harian Jawa Pos Edisi Juni 2007? 2. Bagaimanakah jenis ragam kohesi leksikal repetisi yang terdapat pada Wacana Interaktif dalam Kolom Deteksi Harian Jawa Pos Edisi Juni 2007?

6 3. Bagaimanakah pola pembentukan kohesi leksikal repetisi dalam Wacana Interaktif dalam Kolom Deteksi Harian Jawa Pos Edisi Juni 2007? C. Tujuan Penelitian Berdasarkan perumusan masalah tersebut, tujuan yang menjadi dasar dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Mengidentifikasi jenis variasi bentuk penggunaan kohesi leksikal repetisi yang terdapat dalam Wacana Interaktif dalam Kolom Deteksi Harian Jawa Pos Edisi Juni 2007. 2. Mendeskripsikan jenis ragam kohesi leksikal repetisi yang terdapat pada Wacana Interaktif dalam Kolom Deteksi Harian Jawa Pos Edisi Juni 2007 3. Mengungkapkan pola pembentuk kohesi leksikal repetisi dalam Wacana Interaktif dalam Kolom Deteksi Harian Jawa Pos Edisi Juni 2007. D. Manfaat Penelitian Manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Manfaat Teoritis Manfaat teoritis adalah manfaat yang berkaitan dengan pengembangan ilmu dalam hal ini ilmu kebahasaan.

7 a. Memperkaya hasil penelitian tentang variasi bentuk pengulangan (repetisi) dalam bahasa. b. Dapat digunakan sebagai acuan atau rujukan bagi penelitian lebih lanjut c. Dapat dijadikan dasar dalam memahami hakikat bahasa dan proses belajar bahasa. 2. Manfaat Praktis a. Bagi pemakai bahasa, dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat menggunakan dan memilih satuan-satuan bahasa itu sesuai dengan aturan-aturan penggunaan bahasa. b. Bagi penulis rubrik diharapkan dapat menumbuhkan aktivitas berfikir sehingga memiliki dedikasi tinggi terhadap bahasa. c. Bagi pembelajaran bahasa memberi masukan dalam mengaplikasikan pemakaian penanda hubung repetisi melalui sebuah wacana