BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Teknik Penelitian Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh gambaran mengenai proses konseling terhadap klien HIV/AIDS. Untuk memperoleh gambaran yang sesuai dengan perumusan masalah, maka diperlukan metode penelitian yang tepat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan jenis studi kasus. Penelitian kualitatif adalah suatu penelitian yang ditujukan untuk mendeskripsikan dan menganalisis fenomena, peristiwa, aktivitas sosial, sikap, kepercayaan, persepsi, pemikiran orang secara individual maupun kelompok (Sukmadinata, 2005: 60). Dalam metode kualitatif, peneliti berperan sebagai alat pengumpul data utama. Hal ini berarti bahwa peneliti berperan aktif dalam merencanakan, mengumpulkan data, menganalisis, menafsirkan dan pada akhirnya melaporkan hasil penelitian. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian adalah sebagai berikut: 1. Wawancara Proses wawancara dilaksanakan dengan triangulasi, yaitu data atau informasi dari pimpinan lembaga dicek kebenarannya dengan data-data dan informasi yang diperoleh dari sumber lain, yaitu dari konselor dan klien. Tujuannya ialah untuk membandingkan informasi tentang hal yang sama yang diperoleh dari berbagai pihak, agar ada jaminan tentang tingkat kepercayaan data. Selain itu data tidak dipandang secara terpisah-pisah akan tetapi saling berkaitan dan komprehensif. 2. Observasi
Observasi berfungsi untuk mengamati proses konseling yang dilakukan oleh konselor terhadap klien. Adapun observasi yang akan dilaksanakan adalah observasi non-partisipatif agar konseling tetap berjalan secara alami dan tidak terganggu dengan adanya kehadiran peneliti. 3. Studi Dokumenter Studi dokumenter dilakukan dengan cara mengkaji dan membandingkan berbagai sumber, antara lain hasil-hasil penelitian terdahulu dan berbagai sumber data lain yang relevan. Melalui cara ini diharapkan terkumpul dokumen-dokumen yang dapat mendukung serta melengkapi data penelitian. 4. Studi Literatur Studi literatur bertujuan untuk mengkaji buku-buku sumber dan berbagai kepustakaan sebagai referensi yang berkaitan dengan masalah penelitian. B. Subjek dan Objek Penelitian Penelitian dilakukan di Himpunan Konselor HIV/AIDS Jawa Barat (HiKHA Jabar) pada tahun 2008 yang bergerak dalam layanan konseling dan testing HIV/AIDS. Subjek penelitian adalah pimpinan lembaga, konselor, dan klien, sedangkan objek penelitian adalah proses konseling HIV/AIDS yang dilaksanakan di lembaga tersebut. Dipilihnya lembaga ini sebagai tempat penelitian ini dikarenakan lembaga ini melaksanakan layanan konseling secara khusus, yakni konseling HIV/AIDS. C. Prosedur Penelitian Prosedur penelitian yang dilakukan terdiri atas: 1) Tahap persiapan, yang meliputi perumusan dan pembatasan masalah penelitian, perizinan, orientasi lapangan dan penentuan instrumen penelitian; 2) Tahap pelaksanaan lapangan; dan 3) Tahap penyusunan laporan hasil
penelitian yang disusun secara sistematis dalam bentuk karya ilmiah dan selanjutnya dipertanggungjawabkan. Adapun prosedur penelitian dapat dijelaskan sebagai berikut: 1. Tahap Persiapan a. Penyusunan Masalah Penelitian Tahap awal yang dilakukan adalah mengajukan permasalahan penelitian kepada dosen mata kuliah skripsi melalui pengajuan judul dan latar belakang masalah. Setelah disetujui, dibuatlah proposal skripsi untuk kemudian diseminarkan. Proposal penelitian yang telah disempurnakan kemudian diajukan dan disahkan oleh Dewan Skripsi dan Ketua Jurusan untuk menentukan dosen pembimbing skripsi. b. Perizinan Pengajuan izin penelitian dilakukan dengan tujuan untuk memenuhi persyaratan yang bersifat administratif sesuai dengan prosedur yang berlaku. Diawali dengan proses permohonan pengangkatan dosen pembimbing skripsi (SK) kepada Dekan FIP UPI melalui Pembantu Dekan I, dilanjutkan dengan membuat surat izin penelitian secara resmi untuk pihak lembaga, dalam hal ini HiKHA Jabar. c. Penentuan Instrumen Penelitian Salah satu karakteristik penelitian kualitatif adalah peneliti sebagai key instrumen atau alat penelitian utama. Oleh karena itu peneliti harus mengumpulkan data dengan menggunakan berbagai teknik pengumpulan data yang ada. Adapun instrumen yang
digunakan dalam penelitian ini adalah: 1) pedoman wawancara; 2) pedoman observasi; 3) alat perekam; dan 4) kamera. Sebelum disusun instrumen penelitian terlebih dahulu dilakukan studi pendahuluan untuk mengeksplorasi keadaan lapangan. Dalam studi awal ini peneliti mengadakan wawancara dengan pimpinan lembaga dan konselor. Kemudian hasil studi awal tersebut dirumuskan sebagai bahan acuan dalam penyusunan kisi-kisi instrumen pengumpulan data. Secara lebih rinci, kisi-kisi alat pengumpul data penelitian dapat digambarkan sebagai berikut. Tabel 3.1 Kisi-kisi Instrumen Pengumpulan Data No Aspek dan Sub Aspek yang Diungkap dalam Penelitian 1 Program Kegiatan a. Penyusunan program b. Kegiatan pendukung c. Peran konselor d. Keterlibatan klien 2 Proses Konseling a. Prinsip-prinsip konseling b. Langkah-langkah penerimaan klien c. Proses konseling d. Interaksi konselor dan klien e. Faktor pendukung konseling f. Faktor penghambat konseling 3 Perkembangan Kasus a. Latar belakang klien b. Permasalahan yang dialami klien c. Perkembangan klien d. Keterbukaan klien e. Dampak konseling terhadap klien Cara Mengumpulkan Wawancara, Observasi, dan studi dokumentasi s.d.a s.d.a 2. Tahap Pelaksanaan
Proses pengumpulan data dilakukan selama bulan Januari 2008 melalui wawancara, observasi, dan studi dokumentasi terhadap pimpinan lembaga, konselor, dan klien. Maka, diperoleh data tentang tempat penelitian, program kegiatan, proses konseling, dan perkembangan kasus setelah mengikuti konseling. Tahap-tahap pengumpulan data yang dilaksanakan dalam penelitian ini mengacu pada apa yang dikemukakan oleh Bogdan & Biklen (Nasution, 1988:33) yang terdiri atas: tahap orientasi, tahap eksplorasi, dan tahap member check. a. Tahap Orientasi Tahap ini merupakan tahap memfokuskan masalah, yaitu tahap penjaringan data sebanyak mungkin melalui wawancara dan observasi untuk memfokuskan permasalahan yang sebelumnya telah ditetapkan menjadi kepedulian utama untuk diteliti. Dalam penelitian ini yang menjadi kepedulian utama untuk diteliti berkaitan dengan layanan konseling bagi klien HIV/AIDS. b. Tahap Eksplorasi Pada tahap ini semua informasi yang dikumpulkan dengan menggunakan teknik-teknik pengumpulan data merupakan data yang berkaitan dengan perumusan masalah penelitian. Kegiatan wawancara dilakukan pada responden yang berkompeten dan telah ditentukan dalam penelitian ini, yaitu pimpinan lembaga, konselor, dan klien. Setelah wawancara diharapkan dapat terkumpul data dan informasi tentang program kegiatan, proses konseling yang dilaksanakan di lembaga ini, dan dampak konseling terhadap klien. Proses eksplorasi masalah dilaksanakan dengan triangulasi, yaitu data atau informasi dari pimpinan lembaga dan konselor dicek kebenarannya dengan data-data dan informasi yang diperoleh dari sumber lain, yaitu dari konselor lain dan klien untuk membandingkan informasi tentang hal yang sama yang diperoleh
dari berbagai pihak, agar ada jaminan tentang tingkat kepercayaan data. Selain itu data tidak dipandang secara terpisah-pisah akan tetapi saling berkaitan dan komprehensif. c. Tahap Member Check Tahap ini bertujuan untuk mengkonfirmasikan data yang telah terkumpul kemudian disusun ke dalam laporan sementara. Kekeliruan informasi yang telah diberikan akan terkoreksi dan apabila ada kekurangan dapat ditambahkan. 3. Tahap Penyusunan Laporan Pengumpulan dan analisis data penelitian kualitatif bersifat interaktif, teknik yang digunakan fleksibel, tergantung pada strategi terdahulu yang digunakan dan data yang telah diperoleh. D. Teknik Analisis Data Analisis data berarti mencoba memahami makna data, Verstehen (Nasution, 1996: 126) mendapatkan maknanya yaitu kegiatan menganalisis ini dilakukan sejak awal diperoleh data dan berlanjut terus sepanjang penelitian. Analisis data dilakukan dengan mengorganisasikan setiap data yang masuk dari kegiatan pencatatan data. Ini dilakukan setiap kali, segera setelah kegiatan pencatatan dilakukan dengan tujuan agar data yang diperoleh itu menjadi sistematis. Pada penelitian ini tahapan analisis terdiri dari: 1. Reduksi data, yaitu penulisan data yang diperoleh sejak di lapangan ke dalam bentuk uraian atau laporan yang rinci kemudian direduksi, dirangkum, dan dipilih-pilih hal-hal yang pokok dan sistematis sehingga dapat memberi gambaran yang lebih tajam tentang hasil penelitian. Hal ini dilakukan untuk memudahkan peneliti untuk melengkapi atau mencari kembali data-data yang diperlukan.
2. Display data, yaitu menyajikan data yang dimaksudkan untuk melihat gambaran secara keseluruhan atau bagian-bagian tertentu sesuai dengan sub permasalahan. 3. Menarik kesimpulan dan verifikasi, yaitu suatu kegiatan untuk mencari makna dan membuat penafsiran umum terhadap data yang diperoleh kemudian dibuat suatu kesimpulan sebagai hasil temuan dari penelitian.