IMPLEMENTASI OPEN SHORTEST PATH FIRST (OSPF) PADA JARINGAN VIRTUAL PRIVATE NETWORK (VPN) Susam Eka Mahadi

dokumen-dokumen yang mirip
IMPLEMENTASI STATIC NAT TERHADAP JARINGAN VLAN MENGGUNAKAN IP DYNAMIC HOST CONFIGURATION PROTOCOL (DHCP)

PEMANFAATAN DISTANCE VECTOR EIGRP DENGAN METODE VARIABLE- LENGTH SUBNET MASK (VLSM) PADA JARINGAN MAN

IMPLEMENTASI STANDARD ACCESS LIST PADA JARINGAN WAN MENGGUNAKAN ROUTING INFORMATION PROTOCOL (RIPv2)

PERANCANGAN VIRTUAL LOCAL AREA NETWORK (VLAN) DENGAN DYNAMIC ROUTING MENGGUNAKAN CISCO PACKET TRACER 5.33

Dynamic Routing (OSPF) menggunakan Cisco Packet Tracer

BAB I PENDAHULUAN. jaringan Local Area Network (LAN). LAN telah menjadi suatu teknologi yang

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. terhadap hasil konfigurasi yang telah diimplementasikan. Adapun evaluasi yang

BAB 1 PENDAHULUAN. protokol - protokol lain, yang merupakan protokol-protokol kunci dalam

PENERAPAN ACCESS CONTROL LIST PADA PROTOKOL OSPF MENGGUNAKAN SUBNETTING VARIABLE LENGTH SUBNET MASK (VLSM)

Dynamic Routing (RIP) menggunakan Cisco Packet Tracer

MODUL III Membuat Server HTTP Pada Jaringan

BAB 4 PERANCANGAN DAN EVALUASI

ANALISIS DAN PERANCANGAN JARINGAN WAN MENGGUNAKAN METODE VLSM DAN ROUTING

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu

ANALISIS KINERJA JARINGAN LOCAL AREA NETWORK (LAN) MENGGUNAKAN APLIKASI CISCO PACKET TRACER

ANALISIS DAN SIMULASI JARINGAN MENGGUNAKAN METODE EXTENDED ACCESS LIST PADA ROUTER 2811

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PERANCANGAN DAN SIMULASI JARINGAN VIRTUAL LOCAL AREA NETWORK (VLAN) MENGGUNAKAN SUBNETTING CLASSLESS INTERNET DOMAIN ROUTING (CIDR)

Perancangan dan Analisis Redistribution Routing Protocol OSPF dan EIGRP

PERANCANGAN SISTEM Perancangan Topologi Jaringan Komputer VPN bebasis L2TP dan IPSec

LOCAL AREA NETWORK DAN IMPLEMENTASI VIRTUAL LOCAL AREA NETWORK UNTUK GEDUNG PERKANTORAN. Oleh : Teguh Esa Putra ( )

SIMULASI JARINGAN FRAME RELAY MENGGUNAKAN METODE NAT DAN DYNAMIC ROUTING RIP

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN. jaringan baru yang dapat mendukung infrastruktur yang ada. Pengamatan yang

BAB 4 PERANCANGAN DAN EVALUASI Rancangan jaringan lokal pada PT. Yamatogomu Indonesia

SINGUDA ENSIKOM VOL. 7 NO. 3/ Juni 2014

TUTORIAL CISCO PACKET TRACER 5

Perancangan dan Simulasi Routing Static Berbasis IPV4 Menggunakan Router Cisco

PROPOSAL IMPLEMENTASI JARINGAN ANTAR KOTA MENGGUNAKAN PROTOKOL VPN DAN DYNAMIC ROUTING OSPF

BAB 4 PERANCANGAN DAN UJI COBA. untuk menghadapi permasalahan yang ada pada jaringan BPPT adalah dengan

ANALISIS PERBANDINGAN ROUTING PROTOCOL BGP DENGAN PROTOCOL LINK STATE OSPF MENGGUNAKAN CISCO

BAB I PENDAHULUAN. Dalam suatu institusi, ada banyak aktivitas dilakukan. Agar aktivitas tersebut berjalan

LEMBAR TUGAS MAHASISWA ( LTM )

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTEK

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. tersebut dapat diketahui hasil sinyal Wi-Fi. 1. Pergerakan penumpang Terminal 3

BAB III PEDOMAN PEDOMAN

BAB 1 PENDAHULUAN. yang berbeda agar bisa melakukan komunikasi antar device di dalam jaringan

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

A. TUJUAN PEMBELAJARAN

a. Local Area Network (LAN)

LAPORAN PRAKTIKUM IV MANAGEMENT INTERNETWORKING & ROUTER ROUTING ROUTING DINAMIS. Disusun oleh: Oktavia Indriani IK 3B

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

JARINGAN KOMPUTER S1SI AMIKOM YOGYAKARTA

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM

ANALISIS KINERJA JARINGAN KOMPUTER DI SMK DARUSSALAM MEDAN DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE CISCO PACKET TRACER

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

Gambar 18. Koneksi Peer to Peer. Switch. Komputer B. Gambar 19. Topologi Star menggunakan 3 PC

IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

Modul Superlab CCNA. Oleh: M. Saiful Mukharom. Jika kalian ingin bertanya ada di twitter.

Pendahuluan. 0Alamat IP berbasis kepada host dan network. 0Alamat IP berisi informasi tentang alamat network dan juga alamat host

Konfigurasi dan Analisis Performansi Routing OSPF pada Jaringan LAN dengan Simulator Cisco Packet Tracer versi 6.2

Pemrograman Jaringan

TOPOLOGI DAN IMPLEMENTASI VLAN DENGAN CISCO SWITCH 3750

BAB 4 PERANCANGAN DAN EVALUASI. 4.1 Perancangan Jaringan Komputer dengan Menggunakan Routing Protokol OSPF dan GLBP

Berikanlah Subnet Mask pada masing masing segment, dan gunakan IP Address Private, baik untuk switch maupun router

BAB 3. Analisis Routing Protokol BGP & OSPF

TK 2134 PROTOKOL ROUTING

NAMA : SUSILO KELAS : 22 NIM : TANGGAL : 10 JUNI 2015

KONFIGURASI ROUTING OSPF PADA ROUTER CISCO Kamaldila Puja Yusnika

Implementasi Jaringan Virtual Private Network (VPN) Menggunakan Protokol EoIP

ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM MANAJEMEN NETWORK BERBASIS VIRTUAL LOCAL AREA NETWORK Studi Kasus : PT. SUMBERTAMA NUSA PERTIWI

BAB 2 LANDASAN TEORI

SIMULASI JARINGAN. Oleh: Andrew Fiade, S.T., M.Kom. Edisi Pertama Cetakan Pertama, 2013

PROPOSAL SKRIPSI LOAD BALANCING DENGAN 2 MODEM GSM

ABSTRAK. Kata kunci : router, virtual private netwok, point to point protocol, private, server, client, tunnel, failover.

TUTORIAL SOFTWARE SIMULASI JARINGAN KOMPUTER PACKET TRACER 5.0 (DILENGKAPI DENGAN CD PROGRAM DAN VIDEO TUTORIAL)

Extended Access List untuk Mengendalikan Trafik Jaringan

METODE PENELITIAN. B. Pengenalan Cisco Router

KONFIGURASI CISCO ROUTER

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

PERANCANGAN JARINGAN KOMPUTER PADA HANGGAR 4 PT GARUDA MAINTENANCE FACILITY

Sabtu, 29 Januari 2011 FreeBSD 2 TKJ-A Pak Rudi. 2. Tujuan Agar siswa mampu membangun PC router dengan menggunakan OS FreeBSD.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

1 BAB I PENDAHULUAN. memungkinkan komputer dapat saling berkomunikasi meskipun dengan jarak yang

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN

Perancangan dan Analisis Perbandingan Implementasi OSPF pada Jaringan IPv4 dan IPv6

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

Oleh karena infrastruktur VPN menggunakan infrastruktur telekomunikasi umum, maka dalam VPN harus menyediakan beberapa komponen, antara lain :

Networking BAB 5 ROUTER. 5.1 Router

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

TUGAS 3 JARINGAN KOMPUTER. Analisa: Gambar di atas adalah topologi jaringan VLAN dengan menggunakan dua switch. PC A

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

LAPORAN PRAKTIKUM COMPUTER ARCHITECTURE AND ORGANIZATION. Konfigurasi Jaringan Peer to Peer dan Sharing Data / Folder Menggunakan Wireless Mode Ad Hoc

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Dynamic Routing Topologi 1

TUGAS RESUME PAPER KEAMANAN KOMPUTER IDENTITAS PAPER ANALISIS PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI FIREWALL DAN TRAFFIC FILTERING MENGGUNAKAN CISCO ROUTER

2 ) menggunakan simulator untuk mensimulasikan Routing & konfigurasi sebenarnya. 4 ) Mampu mengkonfigurasi Routing Dynamic RIP,EIGRP, OSPF

Rancang Bangun VLAN untuk Segmentasi Jaringan pada Cyber Campus Laboratory Universitas Stikubank

PERCOBAAN 7 KOMUNIKASI WIRELESS MODE AD-HOC

SIMULASI MEMBANGUN JARINGAN KOMPUTER DENGAN CISCO PACKET TRACER TUGAS AKHIR ELDIPA FAJAR BARUS

ANALISA PERBANDINGAN ROUTING PROTOCOL LINK STATE OSPF DAN DYNAMIC ROUTING EIGRP MENGGUNAKAN GRAPHICAL NETWORK SIMULATOR 3 (GNS-3)

BAB III ANALISA DAN PEMBAHASAN MASALAH

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

LAPORAN SKRIPSI. ANALISIS PERBANDINGAN JARINGAN OSPF PADA IPv4 DAN IPv6 MENGGUNAKAN GNS3

PERANCANGAN JARINGAN KOMPUTER MENGGUNAKAN ROUTING PROTOCOL OSPF (OPEN SHORTEST PATH FIRST) DENGAN MENERAPKAN METODE FAILOVER

BAB IV PEMBAHASAN. local area network (WLAN) yaitu jaringan Ad-Hoc dapat digunakan untuk keadaan

Transkripsi:

IMPLEMENTASI OPEN SHORTEST PATH FIRST (OSPF) PADA JARINGAN VIRTUAL PRIVATE NETWORK (VPN) Susam Eka Mahadi Program Studi Teknik Informatika, Sekolah Tinggi Teknik Harapan Medan Jl. H.M.Joni No.70A Medan, Sumatera Utara Telp. (061) 7368470, Fax. (061) 455 3839 E-mail : s.e.mahadi.10@gmail.com ABSTRAK Dalam teknologi networking ada banyak jenis routing yang dapat digunakan oleh IT network. Diantara beberapa routing OSPF adalah salah satu jenis routing yang sering digunakan dalam membangun suatu jaringan.. OSPF memiliki konfigurasi yang sederhana sehingga mudah untuk dipahami oleh IT network. Open Shortest Path First (OSPF) berperan sebagai penghubung komunikasi beberapa router. VPN (Virtual Private Network) berperan sebagai koneksi antar dua jaringan dalam suatu jaringan dengan menggunakan infrastruktur telekomunikasi umum dan menggunakan metode enkripsi tertentu sebagai media Pengamananya. Teknologi VPN memungkinkan setiap orang untuk dapat mengakses jaringan lokal dari luar menggunakan internet. Dengan menggunakan VPN, maka user dapat mengakses sumber daya yang berada dalam jaringan lokal, mendapatkan hak dan pengaturan yang sama seperti secara fisik berada di tempat dimana jaringan lokal itu berada. Kata kunci: ACL, OSPF dan VLSM ABSTRACT In networking technology there are many types of routing that can be used by IT network. Among some of the OSPF routing is one type of routing that is often used in building a network., OSPF has a simple configuration so it is easy to be understood by the IT network. Open Shortest Path First (OSPF) serves as the communication link multiple routers. VPN (Virtual Private Network) to act as a connection between two networks in a network by using public telecommunication infrastructure and the use of certain encryption method as Pengamananya media. VPN technology allows everyone to be able to access the local network from outside using the internet. By using a VPN, then the user can access the resources within the local network, gain rights and settings are the same as physically being in a place where the local network is located. Keywords: ACL, OSPF end VLSM 1.PENDAHULUAN Perkembangan teknologi mempunyai pengaruh besar pada pengolahan data kususnya bidang komunikasi. Data dari satu tempat dapat dikirim ke tempat lain dengan alat telekomunikasi. Untuk data yang menggunakan komputer, pengiriman data menggunakan sistem transmisi elektronik, biasanya disebut dengan istilah komunikasi data (data communication). Di dalam sistem komunikasi, network merupakan gabungan antara teknologi komputer dan teknologi telekomunikasi. Contoh jaringan yang banyak dilihat sehari-hari adalah jaringan radio dan televisi, dimana beberapa stasiun pemancar saling dihubungkan, sehingga suatu program yang sama dapat disiarkan ke segala penjuru.

Menurut (Sofana I, 2012) IP address dibentuk oleh sekumpulan bilangan biner sepanjang 32 bit, yang dibagi atas 4 bagian. Setiap bagian memiliki panjang 8 bit. IP address merupakan identifikasi setiap host pada jaringan internet. IP Address digunakan sebagai alamat dalam hubungan antar host di internet sehingga IP Address menjadi sebuah sistem komunikasi yang universal karena merupakan metode pengalamatan yang telah diterima di seluruh dunia. Jika suatu komputer memiliki lebih dari satu interface atau menggunakan dua ethernet maka harus diberikan dua IP Address untuk komputer tersebut masingmasing untuk setiap interface-nya. Setiap komputer harus memiliki IP Address yang legal. Legal berarti bahwa alamat tersebut dikenali oleh semua router di dunia dan diketahui bahwa alamat tersebut tidak ada duplikatnya di tempat lain. Pengalokasian alamat IP yang tepat juga harus dilakukan untuk menghemat sumber daya berupa alamat IP. Selain itu unit-unit usaha juga diberikan kebebasan untuk menambah jumlah host sesuai dengan alokasi jumlah maksimum host yang diberikan. Dengan kondisi seperti ini maka solusi yang dapat dilakukan adalah menerapkan VPN. Karena VPN dapat menyediakan konektivitas antar lokasi yang terpisah secara lokasi. Menurut Purwanto (2014) VPN merupakan suatu koneksi antar dua jaringan yang dibuat untuk mengkoneksikan kantor pusat, kantor cabang, telecommuters, suppliers, dan rekan bisnis lainnya, ke dalam suatu jaringan dengan menggunakan infrastruktur telekomunikasi umum dan menggunakan metode enkripsi tertentu sebagai media Pengamananya. Teknologi VPN memungkinkan setiap orang untuk dapat mengakses jaringan lokal dari luar menggunakan internet. Dengan menggunakan VPN, maka user dapat mengakses sumber daya yang berada dalam jaringan lokal, mendapatkan hak dan pengaturan yang sama seperti secara fisik berada di tempat dimana jaringan lokal itu berada. Untuk menghubungkan beberapa komputer dalam jaringan yang berbeda diperlukan sebuah router. Namun sebuah router memerlukan suatu teknik untuk menyatukan beberapa network yaitu routing. Dalam teknologi networking ada banyak jenis routing yang dapat digunakan oleh IT network. Diantara beberapa routing OSPF adalah salah satu jenis routing yang sering digunakan dalam membangun suatu jaringan. OSPF memiliki konfigurasi yang sederhana sehingga mudah untuk dipahami oleh IT network. Alasan tersebut yang mendorong penulis ingin mengembangkan VPN pada jaringan OSPF. 2.LANDASAN TEORI 2.1 Jaringan Komputer Jaringan komputer adalah sekumpulan peralatanperalatan (node) yang terhubung oleh hubungan media. Sebuah node dapat berupa sebuah komputer, printer dan peralatan apapun lainnya yang mampu mengirimkan dan menerima data yang dibangkitkan oleh node-node lainnya pada suatu jaringan. Dengan demikian jaringan komputer adalah sekumpulan komputer yang saling terhubung antara satu dengan yang lainnya menggunakan protocol komunikasi melalui media transmisi pada suatu jaringan komunikasi data (Saiful D, 2013). Jaringan komputer berawal dari timesharing network yaitu rangkaian terminal yang terhubung dengan komputer sentral yang disebut mainframe. Gambaran luas area untuk masingmasing jaringan komputer adalah sebagai berikut:

Tabel 2.1 Area Cakupan Jaringan Komputer Jarak (meter) Network Contoh Area 10 s.d 1000 LAN Gedung 1000 s.d MAN Kota 100.000 100.000 s.d WAN Negara 1.000.000 Up to 1.000.000 Internet Antar Negara (Sumber:SofanaI,2012) 2.2 LAN (Local Area Network) LAN (Local Area Network) merupakan jaringan milik pribadi didalam sebuah kantor, gedung atau kampus yang berjarak sampai beberapa kilometer. LAN seringkali digunakan untuk menghubungkan komputer-komputer pribadi dan workstation dalam kantor suatu perusahaan atau pabrik-pabrik untuk memakai bersama sumber daya (resource, misalnya printer) dan saling bertukar informasi. 2.3 OSPF (Open Shortest Path First) OSPF merupakan protokol perutean yang menggunakan konsep perutean hierarkis, artinya OSPF membagi-bagi jaringan menjadi beberapa tingkatan. Tingkatan-tingkatan ini diwujudkan dengan menggunakan sistem pengelompokan area. Dengan menggunakan konsep perutean hierarki ini sistem penyebaran informasi dalam protokol OSPF menjadi lebih teratur dan tersegmentasi alias tidak menyebar ke manamana secara sembarangan. Efek dari keteraturan penyebaran perutean ini adalah penggunaan bandwith jaringan menjadi lebih efisien, lebih cepat mencapai konvergensi, dan lebih akurat dalam menentukan rute-rute terbaik menuju ke sebuah lokasi (Nurhayati, 2013 : 2). Gambar 2.2 Protokol OSPF (Sumber: Hasibulllah, 2016:13) Gambar 2.1 LAN (Sumber: Saiful D, 2013 : 2) OSPF termasuk dalam link-state routing protocol. LSA (Link State Advertisement) adalah kumpulan informasi yang berisi tentang status link di setiap router. LSA inilah yang setiap periode tertentu dikirimkan ke router yang saling terhubung dalam sebuah domain OSPF tertentu. LSA berisi link id, state of the link, dan cost menuju network tetangga. OSPF memiliki kemampuan pengelompokan terhadap network tertentu. Pengelompokan tersebut dikenal dengan area.

3.ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Analisis dan perancangan merupakan suatu pendekatan yang sistematis untuk mengindentifikasi masalah. Analisis dan perancangan sistem memerlukan tahapan yang sistematis untuk mendapatkan rancangan sistem yang baik dan sesuai dengan kegunaan dan tujuannya. 3.1 Analisis Masalah Dalam sebuah jaringan yang terdiri dari beberapa router tidak akan dapat berkomunikasi kecuali berada dalam satu router. Untuk menghubungkan koneksi PC dari beberapa router yang berbeda maka tentu diperlukan sebuah teknik yang sering disebut dengan routing. Dalam penelitian ini routing yang dipilih adalah OSPF, routing ini dilakukan untuk menghubungkan koneksi agar PC dapat terhubung dengan PC router lainnya. Sedangkan untuk koneksi ke server akan digunakan VPN (Virtual Private Network) dimana PC yang akan dihubungkan ke server harus menyesuaikan username dan password. 3.2 Analisis Kebutuhan Perangkat Lunak Analisis kebutuhan perangkat lunak merupakan software yang akan digunakan pada tahap perancangan jaringan. Perancangan VPN disimulasikan menggunakan aplikasi Cisco Packet Tracer v.6.3. 3.3 Analisis Kebutuhan Perangkat Keras Komputer terdiri dari perangkat keras dan perangkat lunak yang saling berinteraksi. Perangkat lunak memberikan instruksi-instruksi kepada perangkat keras untuk melakukan tugas tertentu. Perangkat keras memberikan dukungan untuk memproses perangkat lunak. Kebutuhan perangkat keras dalam perancangan jaringan VPN dapat dijelaskan sebagai berikut: Tabel 3.1 Kebutuhan Perangkat Keras Perangkat Keras Spesifikasi Processor Kecepatan 1,8 GHz Memory 2048 MB VGA 512 MB Hardisk 500 GB Monitor 15 Keyboard Standard Mouse Standard 3.4 Perancangan Jaringan Perancangan jaringan dilakukan untuk memudahkan admin jaringan dalam penerapan pada aplikasi Cisco Packet Tracer. Peranjangan simulasi jaringan akan dijelaskan melalui desain OSPF, perancangan VPN dan flowchart. Pada perancangan jaringan OSPF membutuhkan beberapa device seperti router, switch, PC dan server. 3.4.1 Perancangan OSPF Untuk memudahkan penulis melakukan perancangan OSPF maka terlebih dahulu dilakukan desain jaringan menggunakan logik. Hal ini dilakukan untuk memhami konsep jaringan yang akan dirancang. Desain logik ini juga berfungsi untuk memudahkan admin jaringan mengetahui device-device apa saja yang diperlukan dalam interface aplikasi Cisco Packet Tracer v.6.3.

DHCP. Start IP addres masukan network yang akan diberikan kepada PC sebagai koneksi VPN. 1. Service : pilihan menghidupkan DHCP 2. Pool Name : nama DHCP yang akan digunakan 3. Start IP address : network yang digunakan untuk VPN 4. Subnet Mask : Netmask dari network Gambar 3.1 Perancangan OSPF Berdasarkan gambar 3.1 untuk menghubungkan router server, cabang-1 dan cabang-2 maka diterapkan OSPF. Konfigurasi OSPF dilakukan pada setiap router. Konfigurasi OSPF digunakan hanya untuk menghubungkan koneksi dari PC ke PC saja, sedangkan VPN (Virtual Private Network) digunakan untuk koneksi dari PC ke server. B. Setting AAA Server Gambar 3.3 Setting AAA Server 3.4.2 Perancangan VPN Perancangan VPN dilakukan device server, dimana dalam server ada beberapa konfigurasi yang harus diselesaikan agar koneksi VPN dapat dilakukan. A. Setting DHCP Server Gambar 3.2 Setting DHCP Server Berdasarkan gambar 3.2 untuk menghubungkan koneksi VPN maka terlebih dahulu diatur DHCP server nya. Pool Name diisikan DHCPserver sebagai inisial nama Berdasarkan gambar 3.3 ntuk menentukan username dan password dilakukan pada device server. Username dan password tersebut digunakan untuk menghubungkan koneksi PC ke server. Adapun fungsi dari beberapa texbox adalah sebagai berikut: 1. Pilihan untuk mengaktifkan AAA server. 2. Masukan client server dengan nama vpnserver. 3. Dan masukan IP Gateway dari server. 4. Masukan secret dengan nama cisco. 5. Pilih server type dengan radius. 6. Masukan username dengan nama ekasusam 7. Masukan password nya juga ekasusam. 8. Tekan add untuk membuat AAA server.

3.4.3 Flowchart Flowchart digunakan untuk menjelaskan bagaimana alur kinerja dari perancangan yang akan dibuat dalam simulasi jaringan. Flowchart simulasi membantu menjelaskan tahapan perancangan jaringan mulai dari konfigurasi IP address hingga penerapan VPN Server. akan berkomunikasi. Pemberian alamat IP dilakukan dengan dua cara yaitu, static dan DHCP. Konfigurasi IP address secara static dilakukan secara manual oleh admin jaringan dengan memasukan IP address satu per satu pada setiap PC yang ada. Sedangkan DHCP dilakukan secara otomatis dimana admin jaringan cukup melakukan konfigurasi DHCP pada server ataupun router. Selanjutnya, router yang akan memberikan IP Address secara otomatis pada setiap PC nya. Dalam penelitian ini pemberian alamat IP dilakukan dengan cara static karena PC yang dilibatkan dalam simulasi jaringan tidak banyak. Gambar 3.4 Flowchart Simulasi Untuk memudahkan memahami flowchart yang terlihat pada gambar 3.4 maka perlu dijelaskan alur tahapannya. Pertama sekali yang harus dilakukan adalah proses konfigurasi IP address. Kedua, lakukan konfigurasi OSPF, dimana OSPF digunakan untuk menghubungkan komunikasi antar router. Selanjutnya lakukan konfigurasi VPN, dimana konfigurasi VPN memasukan beberapa command pada CLI (Command Line Interface) yang terdapat pada router. Dan pada konfigurasi VPN juga dilakukan untuk membuat sebuah group dengan username dan password yang akan disesuaikan pada setiap PC. Pengaturan ini dilakukan pada AAA server. Jika username dan password sesuai dengan pengaturan VPN maka koneksi ke server terhubung. Sebaliknya jika username dan password tidak sesuai maka PING ke server akan gagal. 3.5 Analisis IP Address IP address adalah hal terpenting dalam jaringan komputer, sebeb PC yang tidak memiliki IP Address tidak akan dikenal oleh PC lainnya yang Gambar 3.5 Konfigurasi IP Address Berdasarkan gambar 3.5 proses pemeberian IP address pada setiap PC dilakukan dengan cara static, karena jumlah PC yang disimulasikan pada perancangan janringan VPN tidak banyak. Berikut penjelasan konfigurasi IP address: 1. Masukan IP address sesuai dengan Network yang digunakan. 2. Sesuaikan subnet mask dengan kelas IP yang digunakan. 3. Masukan IP Gateway sesuaikan dengan IP router yang digunakan. 4. Masukan DNS server sesuai dengan IP server. 3.6 Analisis VPN Server VPN server dilakukan untuk menghubungkan suatu komunikasi jaringan menggunakan penyesuaian

username dan password terhadap server. Untuk menghubungkan PC ke server maka terlebih dahulu masukan kunci VPN pada PC. Setelah itu maka lakukan penyesuaian group-name, key-group, host IP, username dan password pada VPN PC. dilakukan adalah IP router, konfigurasi server, routing OSPF dan konfigurasi VPN Server. 4.IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM Gambar 3.6 Penyesuaian VPN Server Berdasarkan gambar 3.6 VPN Configuration, lakukan penyesuaian username, password dan lainnya sesuai dengan konfigurasi AAA server yang sudah dilakukan. Adapun penjelasannya sebagai berikut: 1. Masukan group name standard yaitu ciscogroup. 2. Masukan group key juga standard ciscogroup. 3. Untuk host IP sesuaikan dengan host IP router server. 4. Masukan username sesuai dengan konfigurasi di server ekasusam. 5. Masukan juga password yang di setting pada AAA_server ekasusam. 6. Tombol untuk koneksi. 3.7 Konfigurasi Dalam sebuah jaringan proses konfigurasi sangatlah penting, karena untuk menghubungkan beberapa device yang ada beberapa command yang dimasukan pada CLI (Command Line Interface) dan beberapa command itu hanya bisa dilakukan dengan konfigurasi. Adapun konfigurasi yang 4.1 Implementasi Simulasi Jaringan Perancangan simulasi jaringan yang dilakukan pada bab sebelumnya akan diimplementasikan menggunakan sebuah software yaitu Cisco Packet Tracer v.6.3. Cisco Packet Tracer merupakan perangkat lunak yang dikeluarkan oleh vendor jaringan terbesar di dunia yaitu CISCO. Aplikasi ini dikeluarkan oleh Cisco untuk memberi kemudahan kepada pihak admin jaringan dalam melakukan perancangan jaringan sementara. 4.2 Implementasi IP Address Setelah desain awal selesai dilakukan, maka selanjutnya pengalamatan IP. Pemberian IP address dilakukan dengan cara static, dimana masing-masing PC memiliki IP yang berbeda dengan PC yang lainnya. 4.3 Implementasi IP Router Untuk memberikan IP router dapat dilakukan pada Command Line Interface (CLI). IP router diberikan pada semua router dan port interface yang akan digunakan. Adapun pemberian IP router sebagai berikut: 4.4 Pengujian Ke PC Sebelum dilakukan pengujian dari PC ke server terlebih dahulu dilakukan pengujian koneksi antar PC. Pengujian dilakukan untuk melihat apakah koneksi PC dari router cabang-1 dapat terhubung dengan router cabang-2.

B. Pengaturan HTTP Gambar 4.17 PING dari A1 ke B01 Berdasarkan gambar 4.17 PING dari A1 terhadap B01 dengan IP tujuan 192.50.118.1 gagal dilakukan terlihat tampillan Destination Host Unreachable. Dengan demikian koneksi PC ke PC router outdoor tidak dapat dihubungkan. 4.5 Pengujian Ke Server Sebelum dilakukan pengujian ke server perlu dilakukan pengaturan PC server agar proses pengujian dapat dihubungkan. Adapun pengaturan yang diperlukan adalah DNS dan HTTP. A. Pengaturan DNS Gambar 4.21 Setting DNS-Server Berdasarkan gambar 4.21 pengaturan DNS terlebih dahulu enable DNS service. Kemudian tentukan nama yang akan menjadi domain dan address yang menjadi pusat akses server. IP address yang digunakan sebagai DNS-server adalah IP server yaitu: 205.130.207.170, dimana address ini akan dimasukan kedalam konfigurasi IP PC agar bisa dilakukan pengujian melalui web browser. Gambar 4.22 Setting HTTP Berdasarkan gambar 4.22 setelah DNS server selesai dilakukan maka selanjutnya setting HTTP dimana tampilan web sederhana ini digunakan untuk pengujian PC ke server melalui Web Browser. 4.6 Hasil Pengujian Setelah melakukan beberapa test pengujian maka dibentuk sebuah hasil pengujian berupa white box yang terdapat pada tabel 4.2 dan tabel 4.3. Tabel 4.1. Hasil Pengujian Sebelum Penerapan VPN Nama Koneksi Koneksi Router PC Sesama PC Ke Server A1 A2 Cabang-1 A3 A3 B01 B02 Cabang-2 B02 B01

Berdasarkan tabel 4.2 bahwa sebelum diterapkan VPN maka koneksi dari PC cabang-1 ke PC cabang-2 dapat terhubung sedangkan koneksi dari PC ke server tidak dapat terhubung. Tabel 4.2. Hasil Pengujian Setelah Penerapan VPN Router Cabang-1 Cabang-2 Koneksi Nama Koneksi Ke PC Sesama PC Server A1 A2 A3 A4 B01 B02 B03 B04 Berdasarkan tabel 4.3 bahwa setelah diterapkan VPN maka koneksi dari PC cabang-1 ke PC cabang-2 dapat terhubung dan koneksi dari salah satu PC router cabang-1 (A1) dapat terhubung ke server. Adapun keterangan hasil pengujian tabel dapat dijelaskan sebagai berikut: 1. Replay : menyatakan bahwa koneksi terhubung. 2. : menyatakan bahwa koneksi terputus. 4.7 Hasil Perancangan Jaringan Setelah melakukan perancangan pada bab sebelumnya maka hasil interface perancangannya adalah seperti gambar 4.24. Gambar 4.35 Interface Hasil Perancangan Berdasarkan gambar 4.35 merupakan hasil perancangan VPN (Virtual Private Network) bahwa koneksi yang dapat dihubungkan menggunakan routing OSPF adalah koneksi dari PC terhadap PC cabang router lain. Sedangkan VPN (Virtual Private Network) digunakan untuk menghubungkan koneksi PC terhadap server. 5.KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Setelah dilakukan pengujian maka kesimpulan dari implementasi OSPF pada jaringan VPN adalah: 1. OSPF (Protocol Open Shortest Path First) digunakan sebagai penghubung router untuk koneksi dari PC ke PC. 2. VPN (Virtual Private Network) dapat digunakan untuk menghubungkan suatu PC dari jaringan yang berbeda kedalam jaringan server tanpa melalui proses tabel routing/satic route. 3. VPN (Virtual Private Network) dapat digunakan untuk meningkatkan keamanan suatu jaringan dengan menyesuaikan username dan password untuk dapat masuk kedalam jaringan server.

5.2 Saran Penulis menyadari keterbatasan pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki, namun mencoba memberikan saran yang mungkin dapat membantu untuk pengembangan selanjutnya. Adapun saran tersebut antara lain: 1. Dalam penelitian ini untuk menghubungkan koneksi PC digunakan routing OSPF, maka diharapkan dalam penelitian selanjutnya dapat dikembangkan menggunakan routing lainnya seperti BGP (Border Gateway Protocol). 2. Hasil penerapan VPN (Virtual Private Network) hanya dapat terlihat pada proses simulasi saja, maka diharapkan pada penelitian selanjutnya dapat dirancang pada jaringan yang lebih nyata. Purwanto, 2014, Perancangan Jaringan VPN Router Dengan Metode Link State Routing Protocols, Palembang Saiful D, 2013, Perancangan Jaringan LAN pada Gedung Perkantoran Dengan Menggunakan Software Cisco Packet Tracer, Journal Volume 4 No.3, Medan. Septian, 2013, Monitoring Aktifitas Jaringan Dan Simulasi Access Control List Pada STMIK PALCOMTECH Berbasis Cisco Router, STMIK Palcomtech. Sofana I, 2012, CISCO CCNA & Jaringan Komputer, Bandung: Informatika. DAFTAR PUSTAKA Dwi, 2014, Analisis Kinerja Routing Dinamis Pada Topologi Mesh Dengan Teknik OSPF Dalam Jaringan LAN Menggunakan Cisco Packet Tracer, Medan. Hasibullah, 2016, Analisis Perbandingan Singel dan Multiple Area Menggunakan Protokol OSPF Pada Jaringan Ethernet (Studi Kasus: Lab Jaringan S-1 ILKOM USU), Medan. Listanto. 2011. Teknik Jaringan Komputer. Jakarta, Prestasi Pustaka Novi, 2011, Penerapan Teknik Kriptografi Stream Chiper Untuk Pengamanan Basis Data, Juornal Volume 6, No.1, Jakarta. Nurhayati, 2014, Simulasi Layanan Virtual Private Network Internet Protocol (VPN IP) Menggunakan Simulator GNS3, Journal ICT Vol. 5 No. 9, Jakarta.