BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dan pengembangan dalam bahasa Inggrisnya Research and development adalah

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Metode Penelitian Penelitian ini merupakan bagian dari research and development (penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan produk baru berupa

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan bagian dari penelitian yang menggunakan metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan bagian dari penelitian dan pengembangan (research

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini merupakan bagian dari metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan suatu produk representasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptifevaluatif

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Skripsi ini merupakan bagian dari payung penelitian strategi pembelajaran

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Metode Penelitian Skripsi ini merupakan bagian dari payung penelitian Research and

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. representasi kimia ini adalah metode penelitian dan pengembangan (Research

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode Penelitian

III. METODOLOGI PENELITIAN. Subjek penelitian ini terdiri dari subjek studi lapangan, subjek penelitian, dan subjek

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pengembangan (research dan development). Metode penelitian dan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini terdiri dari subjek penelitian studi lapangan, subjek

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode penelitian

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian dan

III. METODOLOGI PENELITIAN. LKS ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan (research

III. METODOLOGI PENELITIAN. Lokasi penelitian di Bandar Lampung. Subjek pada tahap studi lapangan adalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode evaluatif.

III. METODOLOGI PENELITIAN. atau Research and Development (R&D). Penelitian ini digunakan

G 1 G 2 O 1 O 2 O 3 O 4

III. METODOLOGI PENELITIAN. dan pengembangan (Research and Development). Menurut Borg and Gall (2003),

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pada subtopik pembuatan indikator asam basa alami. Optimasi dilakukan di

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. metode penelitian dan pengembangan (Research and Development/R&D).

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i. DAFTAR ISI... iv. DAFTAR TABEL... vi. DAFTAR GAMBAR... vii. DAFTAR LAMPIRAN... ix BAB I PENDAHULUAN...

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Lokasi penelitian ini di Bandar Lampung. Subjek pada tahap studi lapangan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode penelitian

III.METODE PENGEMBANGAN. A. Metode Pengembangan dan Subjek Pengembangan. Metode pengembangan yang digunakan pada pengembangan ini adalah penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode pra eksperimen

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah penelitian dan pengembangan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. (LKS) stoikiometri berbasis keterampian proses sains. Oleh karena itu, metode

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan untuk mengembangkan media animasi kimia yang berbasis

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pengembangan (Research and Development/ R & D). Penelitian dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan, dalam penelitian ini

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

DAFTAR ISI. Halaman I. PENDAHULUAN

III. METODE PENELITIAN. Pengembangan yang dilakukan adalah pengembangan media pembelajaran berupa

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. and Development (R&D). Menurut Sugiyono (2011: 297) Research and

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMA YP Unila Bandar Lampung dengan kelas XI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. metode penelitian dan pengembangan (Research and Development).

METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. pengubahan pada variabel-variabel bebas, tetapi menggambarkan suatu kondisi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pengumpulan Data. Produk. Massal. Gambar 3.1 Langkah-langkah penggunaan Metode R & D

III. METODE PENELITIAN. LKS kimia model inkuiri terpimpin pada materi pokok kelarutan dan hasil kali

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. proses atau langkah-langkah untuk mengembangkan suatu produk baru atau

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dapat digolongkan dalam jenis penelitian dan pengembangan

III. METODOLOGI PENELITIAN. (Research and Development). Pada penelitian ini menggunakan metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. dihasilkan berupa software pembelajaran matematika melalui media Macromedia Flash

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. hipotesis tertentu, tetapi hanya menggambarkan apa adanya tentang suatu

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i. KATA PENGANTAR... ii. DAFTAR ISI... iv BAB I PENDAHULUAN... 1

III. METODOLOGI PENELITIAN. dan pengembangan. Menurut Sugiyono (2010), metode penelitian dan pengembangan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A.

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian dan pengembangan (Research and Development). Menurut

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. merupakan suatu metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Desain. Produk. Revisi Produk. Produksi Massal

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam pengembangan instrumen asesmen

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam pengembangan Lembar Kerja Siswa

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. LKS berbasis keterampilan generik sains pada materi laju reaksi untuk SMA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif. Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mengumpulkan data penelitiannya (Arikunto, 2002). Metode yang digunakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini digunakan metode penelitian deskriptif. Penelitian

Transkripsi:

43 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan produk berupa model buku teks pelajaran berbasis intertekstual. Penelitian ini merupakan bagian dari Research and Development (penelitian dan pengembangan). Metode penelitian dan pengembangan dalam bahasa Inggrisnya Research and development adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan produk tersebut (Sugiyono, 2011). Untuk menghasilkan produk tertentu digunakan penelitian yang bersifat analisis kebutuhan dan untuk menguji keefektifan produk tersebut supaya dapat berfungsi di masyarakat luas, maka diperlukan penelitian untuk menguji keefektifan produk tersebut. Hampir semua produk teknologi, seperti alat-alat elektronik, kendaraan bermotor, pesawat terbang dikembangkan melalui penelitian dan pengembangan. Namun demikian, metode penelitian dan pengembangan bisa juga digunakan dalam bidang ilmu sosial seperti pendidikan, sosiologi, psikologi, dan lain-lain. Menurut Sukmadinata (2011) produk yang dihasilkan tidak selalu berupa perangkat keras seperti buku, modul, alat bantu pembelajaran di kelas atau di laboratorium tetapi dapat juga berupa perangkat lunak atau program komputer, model pendidikan, pembelajaran, atau pelatihan.

44 Langkah-langkah proses penelitian dan pengembangan diawali dengan adanya kebutuhan atau permasalahan yang membutuhkan pemecahan dengan menggunakan suatu produk tertentu. Langkah selanjutnya adalah menentukan karakteristik atau spesifikasi dari produk yang dihasilkan. Setelah itu barulah dibuat rancangan produk, atau produk awal yang masih kasar, kemudian produk tersebut diuji coba, dilakukan pengamatan dan evaluasi. Berdasarkan hasil pengamatan dan evaluasi diadakan penyempurnaan-penyempurnaan. Menurut Sukmadinata (2011), dalam pelaksanaan penelitian dan pengembangan, ada beberapa metode yang digunakan, yaitu metode penelitian deskriptif, evaluatif, dan eksperimental. Pada pengembangan model buku teks pelajaran berbasis intertekstual hanya menggunakan dua metode yaitu metode deskriptif dan metode evaluatif, sedangkan metode eksperimental tidak dilakukan. Metode penelitian deskriptif digunakan dalam penelitan awal untuk menghimpun data tentang kondisi yang ada. Kondisi yang ada mencakup: (1) Kondisi produk- produk yang sudah ada sebagai bahan perbandingan atau bahan dasar produk yang akan dikembangkan, (2) Kondisi pihak pengguna (dalam bidang pendidikan misalnya sekolah, guru, kepala sekolah, siswa, serta pengguna lainnya); (3) Kondisi faktor-faktor pendukung dan penghambat pengembangan dan penggunaan dari produk yang akan dihasilkan, mencakup unsur pendidik dan tenaga kependidikan, sarana, prasarana, biaya, pengelolaan, dan lingkungan pendidikan di mana produk tersebut akan diterapkan (Sukmadinata, 2011).

45 Pada metode penelitian deskriptif dilakukan pengkajian Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) pada Standar Isi, sehingga diperoleh rumusan indikator dan konsep pada materi hidrolisis garam. Selanjutnya, dilakukan pengembangan representasi kimia materi hidrolisis sebagai bahan untuk mengembangkan model buku teks pelajaran. Selain itu juga, dilakukan analisis terhadap buku teks pelajaran yang ada untuk mengetahui kekurangan dan kelebihan penyajian representasi pada buku tersebut. Berdasarkan hasil pengembangan indikator, konsep dan representasi hidrolisis garam dilakukan penyusunan model buku teks pelajaran. Menurut Sukmadinata (2011), metode evaluatif digunakan untuk mengevaluasi proses uji coba pengembangan suatu produk. Produk dikembangkan melalui serangkaian uji coba, dan setiap kegiatan uji coba diadakan evaluasi, baik evaluasi hasil maupun evaluasi proses. Dalam pengembangannya, model buku teks pelajaran yang yang telah dibuat divalidasi oleh validator dari aspek isi, penyajian materi, bahasa dan aspek grafikanya serta aspek representasi. Selanjutnya, model buku teks pelajaran yang dikembangkan dilakukan uji keterbacaan menggunakan grafik Fry dan tes rumpang. Selain itu juga, dilakukan pengumpulan tanggapan dari beberapa guru dan siswa terhadap model buku teks pelajaran yang dikembangkan. Langkah validasi dan uji tersebut merupakan rangkaian metode penelitian evaluatif untuk memperoleh koreksi dan masukan.

46 B. Prosedur Penelitian Berdasarkan penjelasan yang terdapat pada latar belakang masalah, tujuan utama penelitian ini adalah untuk mengembangkan model buku teks pelajaran berdasarkan representasi ilmu kimia pada materi hidrolisis garam. Untuk memperjelas pengembangan model buku teks pelajaran yang dilakukan, disajikan langkah-langkah utama yang ditempuh dalam bentuk alur penelitian yang dapat dilihat pada Gambar 3.1

Kajian SK dan KD pada Standar Isi Kajian Penelitian terkait Panduan Pengembangan Indikator Depdiknas Pengembangan Indikator dan Konsep Validasi 47 Revisi Kajian Penelitian terkait Pengembangan Representasi konsep hidrolisis garam Validasi Revisi Analisis Buku Teks Pelajaran yang Ada Panduan Pengembangan Bahan Ajar Depdiknas Kajian Teori Belajar Penyusunan Model Buku Teks Pelajaran Materi hidrolisis Garam Revisi Validasi Uji Keterbacaan Tanggapan dari Siswa dan Guru Analisis Data Temuan Penelitian dan Pembahasan Kesimpulan Gambar 3.1. Bagan Alur Penelitian

48 Berdasarkan alur penelitan pada bagan di atas, penelitian ini diawali dengan mengembangkan indikator dan konsep dengan cara mengkaji indikator dan konsep pada penelitian terkait, mengkaji Standar kompetensi dan Kompetensi Dasar pada Standar Isi serta mengacu pada panduan pengembangan indikator yang dikembangkan oleh Depdiknas (2008c). Indikator ini diturunkan berdasarkan Kompetensi Dasar, sedangkan konsep diturunkan berdasarkan indikator. Indikator dan konsep yang telah disusun selanjutnya divalidasi kesesuaiannya oleh dosen. Indikator dikaji kesesuaiannya dengan Kompetesi dasar dan konsep dikaji kesesuaiannya dengan indikator. Dalam pengembangan model buku teks pelajaran dilakukan pula pengembangan representasi kimia materi hidrolisis garam sebagai bahan dalam mengembangkan model buku teks pelajaran. Dalam pengembangan representasi kimia materi hidrolisis, dilakukan pengkajian terhadap level representasi kimia dan analisis terhadap penelitian terkait sebagai dasar dalam mengembangkan representasi materi hidrolisis garam. Representasi materi hidrolisis garam yang dikembangkan selanjutnya divalidasi kesesuaiannya oleh dosen. Pada penelitian ini dilakukan pula analisis pada buku teks pelajaran yang ada untuk mengetahui penyajian representasi kimia pada buku tersebut. Data yang diperoleh dijadikan acuan dalam pengembangan model buku teks pelajaran agar diperoleh model buku teks pelajaran yang lebih baik.

49 Langkah selanjutnya adalah melakukan penyusunan model buku teks pelajaran materi hidrolisis garam. Penyusunannya mengacu pada panduan pengembangan bahan ajar yang dikembangkan oleh Depdiknas (2008a), pengembangan representasi kimia hidrolisis garam serta teori belajar. Buku teks pelajaran yang telah disusun selanjutnya divalidasi oleh validator. Validasi yang dilakukan mencakup aspek kelayakan isi, penyajian materi, aspek keterbacaan, aspek grafika dan aspek representasi kimia. Saran dan komentar hasil validasi dijadikan revisi untuk memperbaiki model buku teks pelajaran. Model buku teks pelajaran yang telah direvisi selanjutnya diuji keterbacaannya. Uji keterbacaan dilakukan dengan dua cara yaitu menggunakan grafik Fry dan tes rumpang. Setelah itu, dilakukan pengumpulan tanggapan dari guru dan siswa untuk mengetahui pengaruh model buku teks pelajaran yang dikembangkan terhadap motivasi belajar siswa. Langkah langkah yang telah dilakukan akan menghasilkan data, yang selanjutnya dianalisis untuk dilakukan pembahasan sehingga menghasilkan suatu kesimpulan penelitian. C. Objek Penelitian Objek penelitian ini adalah model buku teks pelajaran berbasis intertekstual yang dikembangkan pada materi hidrolisis garam.

50 D. Instrumen Penelitian Instrumen penelitian adalah alat yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data. Arikunto (2006) menyebutkan bahwa instrumen berfungsi untuk memperoleh data tentang status sesuatu dibandingkan dengan standar atau ukuran yang telah ditentukan. Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Tabel kesesuaian indikator dengan Kompetensi Dasar dan konsep dengan Indikator Instrumen ini digunakan untuk mengetahui apakah antara indikator dan Kompetensi Dasar dan konsep dengan indikator telah sesuai atau belum. Indikator dan konsep yang dikembangkan selanjutnya divalidasi untuk memperoleh indikator dan konsep yang sesuai dengan materi hidrolisis garam untuk siswa SMA kelas XI. 2. Tabel validasi representasi materi hidrolisis Tabel validasi representasi kimia materi hidrolisis digunakan untuk menghimpun data mengenai validitas level representasi kimia pada materi hidrolisis garam. 3. Tabel analisis buku teks pelajaran yang ada Tabel ini merupakan instrumen yang berfungsi untuk mengetahui kekurangan dan kelebihan buku teks pelajaran yang ada, khususnya pada aspek representasi kimianya.

51 4. Lembar validasi buku teks yang dikembangkan Lembar validasi buku teks pelajaran merupakan lembar aspek kelayakan isi, penyajian materi, grafika, bahasa dan representasi kimia pada model buku teks pelajaran yang dikembangkan yang diisi oleh validator dalam rangka mengevaluasi model buku teks pelajaran yang telah dikembangkan. 5. Tabel jumlah kalimat dan kata sulit Tabel ini merupakan instrumen untuk mengetahui tingkat keterbacaan model buku teks pelajaran menggunakan grafik Fry. Tabel berisi kolom ratarata jumlah kalimat dan rata-rata jumlah suku kata dari seratus kata. 6. Tes rumpang (Cloze Test) Tes ini merupakan instrumen yang berfungsi untuk menguji keterbacaan model buku teks pelajaran yang dikembangkan oleh siswa. Tes ini berisi suatu wacana yang tidak lengkap. Pada wacana, ada beberapa bagian yang dikosongkan. Hasil tes dianalisis sehingga diperoleh data mengenai keterbacaan model buku teks pelajaran yang dikembangkan. 7. Angket Angket digunakan untuk mengetahui tanggapan guru dan siswa. Angket terhadap guru dan siswa digunakan untuk menghimpun data mengenai pengaruh model buku teks pelajaran yang dikembangkan terhadap motivasi belajar siswa.

52 E. Teknik pengumpulan data Pengumpulan data dilakukan dalam beberapa tahap berikut: 1. Melakukan validasi indikator dan konsep hidrolisis garam yang telah dikembangkan untuk melihat kesesuaiannya. Indikator harus sesuai dengan Kompetensi Dasar sedangkan konsep harus sesuai dengan indikator. Validasi tersebut dilakukan oleh dosen dengan mengisi instrumen lembar validasi kesesuaian indikator terhadap Kompensi Dasar dan konsep terhadap indikator. 2. Melakukan validasi level representasi materi hidrolisis yang telah dikembangkan untuk melihat kesesuaian antara konsep dengan representasi kimia yang terdiri dari level makroskopik, level submikroskopik dan level simbolik. Validasi tersebut dilakukan oleh dosen dengan mengisi instrumen lembar validasi representasi materi hidrolisis. 3. Menganalisis buku teks pelajaran yang ada, berdasarkan aspek representasi kimianya. Analisis tersebut dilakukan oleh peneliti yang dibuat dalam bentuk tabel. 4. Melakukan validasi model buku teks pelajaran yang telah dikembangkan. Validasi dilakukan oleh tim dosen dengan mengisi lembar validasi model buku teks pelajaran yang dikembangkan. Validasi model buku teks pelajaran mencakup aspek kelayakan isi, penyajian materi, grafika, kebahasaan serta representasi kimia. 5. Melakukan uji keterbacaan menggunakan grafik Fry. Uji ini dilakukan dengan cara mengambil uraian bagian awal, tengah dan akhir. Banyaknya

53 kata pada setiap uraian adalah 100 buah kata. Setiap uraian dihitung ratarata jumlah kalimatnya. Selanjutnya, dilakukan penghitungan rata-rata jumlah suku kata dari seratus kata tersebut dan dikalikan 0,6. Hasil perhitungan kemudian dimasukkan kedalam grafik Fry. 6. Melakukan uji keterbacaan model buku teks pelajaran menggunakan tes rumpang. Uji ini dilakukan dengan memberikan tes rumpang kepada siswa. Siswa diminta untuk mengisi tes rumpang tersebut secara lengkap. 7. Menyebarkan angket tanggapan kepada guru dan siswa untuk mengetahui pengaruh model buku teks pelajaran yang dikembangkan terhadap motivasi belajar siswa. F. Teknik Pengolahan Data Berdasarkan instrumen yang digunakan maka akan dilakukan pengolahan data melalui analisis deskriptif pada: 1. Tabel kesesuaian antara indikator dengan kompetensi dasar dan konsep dengan Indikator. 2. Tabel validasi representasi materi hidrolisis garam. 3. Tabel analisis buku teks pelajaran yang ada. 4. Lembar validasi aspek kelayakan isi, penyusunan materi, grafika, kebahasaan dan representasi kimia pada model buku teks pelajaran yang dikembangkan. 5. Hasil uji keterbacaan menggunakan grafik Fry.

54 6. Hasil tes rumpang yang dilakukan terhadap 43 siswa kelas XII dan 38 siswa kelas XI. Untuk mengolah tes rumpang setiap siswa dilakukan dengan menggunakan rumus : Skor tes tiap siswa = Selanjutnya, hasil skor tes tiap siswa dirata-ratakan sehingga diperoleh diperoleh tingkat keterbacaan suatu model buku teks pelajaran. Kriterianya adalah sebagai berikut: Tabel 3.1. Kriteria Tingkat Keterbacaan Skor Tingkat Keterbacaan Skor tes > 50% Mudah Skor tes 35-50% Sedikit Sukar Skor tes < 35% Sangat Sukar (Sitepu, 2006) 7. Angket tanggapan guru dan siswa Langkah yang dilakukan dalam pengolahan data hasil angket terhadap guru dan siswa: a. Pemberian skor pada jawaban item dengan menggunakan skala Likert yang dimodifikasi sesuai dengan apa yang tercantum dalam penilaian (Sukmadinata, 2011). Setiap pertanyaan memiliki pilihan empat item yang masing-masing diberi skor sperti ditunjukkan pada Tabel 3. Tabel 3.2 Skor Pernyataan Penilaian Angket Pilihan Item Skor Sangat Setuju 4 Setuju 3 Kurang Setuju 2 Tidak Setuju 1 b. Penjumlahan skor tiap item berdasarkan pengelompokkan jawaban untuk indikator yang sama.

55 c. Jumlah skor tiap item kemudian dirata-ratakan berdasarkan jumlah responden. d. Kategorisasi nilai dalam interval skala kontinum Hasil rata-rata dari setiap item kemudian dikategorikan menurut skala kontinum yang dimodifikasi dari Sugiyono (2011). e. Setelah diketahui posisi skor rata-rata dalam skala kemudian dijelaskan dalam deskriptif naratif.